Anda di halaman 1dari 3

Menulis cerita sejarah pribadi

Bahasa Indonesia

Oleh:

Adam Idham Ramadhan

XII MIPA 5

SMAN 5 KOTA BENGKULU


Jl. Cendana No. 20 Kec. Ratu Samban Tlp. (0736)21433 – Fax(0736)346962
Sawah Lebar
Kode pos 38227 kota bengkulu

TAHUN PELAJARAN 2018/2019


Pertemuan

Namaku Adam Idham Ramadhan, aku anak pertama dari tiga bersaudara. Banyak kebahagian
yang telah aku jalani selama hidup 16 tahun di dunia. Salah satunya adalah saat aku lulus dari
SMP, kebetulan aku diberi kesempatan untuk bersekolah di SMA terbaik di provinsi
Bengkulu yaitu SMAN 5 kota Bengkulu. Aku sangat senang karena perjuangan ku belajar
selama ini tidak sia-sia. Namun itu hanya sebagian kecil dari kebahagianku sebelum akhirnya
aku dipertemukan dengan seseorang yang membuatku kagum di keles 10 MIPA 5.

Ketika pertama kali menginjakkan kaki di kelas 10 MIPA 5, aku hanya kenal dengan 2 orang
teman yaitu Raihan dan Jalu. Karena mereka adalah temanku sejak SMP. Namun seiring
berjalannya waktu aku mulai berkenalan dengan orang-orang di kelas ini. Ketika kegiatan
belajar mengajar sedang berlangsung, saat itu adalah jam pelajaran biologi, ibu Herlina
bertanya kepada kami tentang pembelajaran, kami yang tidak tahu apa-apa mengenai
pelajaran saat ini hanya bisa terdiam. Kemudian ada seorang wanita yang berani untuk
mengangkat tangan dan menjawab pertanyaan itu. Saat itu aku benar-benar terkagum akan
fisik dan cara dia berbicara membuat sisi lainku terketuk. Setelah itu aku langsung mencari
tahu siapa dia? Setelah aku mengetahui namanya, aku langsung mencari informasi mengenai
dirinya dan ternyata dia adalah siswi dari luar daerah.

Di sekolah ini aku mengikuti ekstra kulikuler paskibra, karena postur badanku yang cukup
tinggi aku berhasil lulus seleksi untuk mengikuti ekskul ini. Di kelas kami tidak hanya aku
yang ikut ekskul paskibra diantaranya Adhit, Arsyad, Figo, Nuke, Nabil, Halimah, Mia ,dan
Wijaya. Namun tidak banyak yang dapat bertahan di ekskul ini karena beberapa factor.
Paskibra bukan sembarangan ekskul butuh mental dan fisik yang kuat untuk bertahan di sini.
Dan akhirnya hanya tersisa aku dan wijaya yang bertahan. Karena paskibra inilah aku dan
wijaya menjadi teman dekat hampir setiap hari di sekolah kami selalu bersama.

Aku dan teman terdekatku, Wijaya. Kami selalu bersaing siapa wanita yg kami idamkan yg
terbaik, kami selalu mempertahankan bahwa pilihan masing-masing adalah yang terbaik.
Disuatu waktu saat semua sedang latihan berat, kami berusaha bolos dan sembunyi di rumah
wijaya untuk beristirahat dan membicarakan wanita masing-masing, saat asik membicarakan
hal itu, tiba-tiba teman kami datang dengan muka merah dan rasa kesal mengetok pintu rumah
dengan keras, beruntung kami tidak ketahuan karena kami meletakkan motor beserta dengan
sepatu masing-masing ke dalam rumah sehingga dia mengira kami tidak ada dirumah dan
pergi dengan sendirinya. Didalam rumah sambil asik membicarakan wanita masing-masing
kami merasa bersalah kepada teman kami bernama Abi karena kami menipunya.
Saat aku menginjak bangku kelas 2 SMA. Aku merasa senang karena masih dipertemukan
dengan wanita yang aku idamkan dalam satu kelas yang sama lagi yaitu kelas 11 MIPA 5. Di
kelas 11 banyak peristiwa yang akan selalu ku ingat. Di tahun ini kelas 11 MIPA 5 dan 11
MIPA 6 tergabung dalam sebuah koalisi yang bernama ACTIVE berhasil melaju ke final
pertandingan sepak bola Liga Cendana tetapi kami gagal untuk meraih juara. Di tahun
setelahnya aku di pasangkan denganya dalam praktek pernikahan adat Bengkulu yang mana
aku sebagai pengantin pria dan dia sebagai pengantin wanita. Perasaan senang, canggung,
malu bercampur aduk membuatku terus kepikiran tentang hal ini. Ini adalah momen yang
takkan terlupakan dalam hidupku.

Di akhir semester 2 kelas 11, kami mendapat kabar bahwa akan dibentuk kelas baru untuk
angkatan kami karena jumlah yg terlalu padat disetiap kelas dan melebihi kapasitas untuk
melakukan ujian nasional untuk setiap kelasnya, aku berpikir ada bagusnya untuk pembuatan
kelas baru karena itu akan membuat kenyamaan bagi banyak pihak karena tidak rapat dan
sumpek untuk kegiatan bekajar. Di samping itu ada rasa sedikit gelisah karena ada
kemungkinan kalau aku tidak dapat sekelas lagi dengannya.

Waktu terus berjalan dan akhirnya kami naik kelas 3 SMA. Aku mendapatkan kabar ternyata
aku masih dipertemukan dalam kelas yang sama lagi dengannya, tetapi aku juga mendapat
kabar kalau wijaya teman baikku terpilih untuk menempati kelas baru. aku mersa sangat
senang akan tetapi aku juga merasa sedih karena aku tidak sekelas lagi dengan teman baikku.
Walau sudah hamper 3 tahun aku sekelas dengan wanita itu, aku masih merasa canggung dan
gugup saat mengobrol dengannya. Terkadang aku merasa seperti pengecut di dekatnya, inilah
aku yang sebenarnya walaupun sudah dilatih mental saat mengikuti ekskul paskibra namun
tetap saja hati ini ciut terhadap seseorang yang disukai. Sampai sekarang aku belum juga
berani untuk menyatakan perasaanku terhadapnya untuk berbicara sedikit saja aku masih
merasa canggung terhadapnya.

Semoga suatu hari nanti dalam waktu dekat Aku dapat menjadi lebih berani untuk
mencurahkan isi hatiku jangan hanya dipendam sehingga perasaan ini hanya menimbun dan
tenggelam dalam kenangan, sehingga kehidupanku menjadi hidup yang baik tanpa penyesalan
di kemudian hari. Semoga kedepannya menjadi lebih baik lagi, Aamiin.

Anda mungkin juga menyukai