Filsafat Abad Kontemporer
Filsafat Abad Kontemporer
PENDAHULUAN
LATAR BELAKANG
CIRI-CIRI
PILAR-PILAR FILSAFAT KONTEMPORER
ALIRAN KONTEMPORER BARAT
STRUKTURALISME
MARXISME
KONTEMPORER ISLAM
EKSISTENSIALISME
PRAGMATISME
FENOMENOLOGI
STRUKTURALISME
FILSAFAT ANALITIS
NEO-KANTISME
LEBENSPHILOSOPHIE
FILSAFAT DIALOG
POSTMODERNISME
Saran: Dekonstruksi
KEUNGGULAN DAN KELEMAHAN FILSAFAT KONTEMPORER
Keunggulan
Membawa kemajuan yang sangat pesat bagi ilmu pengetahuan dan teknologi.
Kelemahan
Dapat menciptakan pola pikir yang materialis
Mendewakan kemampuan akal dalam mencapai kebutuhan hidup dan menyangkal
realitas dan kesungguhan setiap kehidupan antar manusia
1. Keunggulan Dan Kekurangan Filsafat Postmodernisme
a. Kelebihan Posmodernisme adalah:
Pertama, Pengingkaran atas semua jenis ideology. Konsep berfilsafat dalam era
postmodernisme adalah hasil penggabungan dari berbagai jenis fondasi pemikiran. Mereka
tidak mau terkungkung dan terjebak dalam satu bentuk fondasi pemikiran filsafat tertentu.
Kedua, menggantikan peran cerita-cerita besar menuju cerita-cerita kecil, dimana aliran
modernism dianggap bergantung dan terpaku pada grand narrative dari kemapanan filsafat
yang hanya mengandalkan akal, dialektika roh, emansipasi subjek yang rasional, dan
sebagainya.
Ketiga, aliran ini tidak meniru sesuatu yang ada (pemikiran) tetapi menggunakan
sesuatu yang sudah ada dengan gaya baru.
b. Kelemahan Postmodernisme adalah :
Pertama, postmodernisme tidak memiliki asas-asa yang jelas (universal dan permanen).
Bagaimana mungkin akal sehat manusia dapat menerima sesuatu yang tidak jelas asas dan
landasannya? Jika jawaban mereka positif, jelas sekali hal itu bertentangan dengan pernyataan
mereka sendiri, sebagaimana postmodernisme selalu menekankan untuk mengingkari bahkan
menentang hal-hal yang bersifat universal dan permanen.
Kedua, adalah segala pemikiran yang hendak merevisi modernisme, tidak dengan
menolak modernisme itu secara total, melainkan dengan memperbaharui premis-premis modern
di sana-sini saja. Ini dimaksudkan lebih merupakan "kritik imanen" terhadap modernisme
dalam rangka mengatasi berbagai konsekuensi negatifnya. Misalnya, mereka tidak menolak
sains pada dirinya sendiri, melainkan hanya sains sebagai ideologi dan scientism saja di mana
kebenaran ilmiahlah yang dianggap kebenaran yang paling sahih dan meyakinkan.
Ketiga, pemikiran-pemikiran yang terkait erat pada dunia sastra dan banyak berurusan dengan
persoalan linguistik. Kata kunci yang paling populer dan digemari oleh kelompok ini adalah
"dekontruksi". https://www.academia.edu/4528100/filsafat_kontemporer_dan_postmodernisme
PERKEMBANGAN TEKNOLOGI
HUBUNGAN ANTARA FISIKA DAN FILSAFAT
Filsafat adalah induk ilmu pengetahuan. Objek material filsafat adalah seluruh kenyataan,
padahal ilmu-ilmu membutuhkan objek material yang khusus, hal ini mengakibatkan berpisahnya
ilmu dan filsafat, ini tidak berarti hubungan filsafat dengan ilmu-ilmu khusus menjadi terputus.
Tidak ada bidang pengetahuan yang menjadi penghubung ilmu-ilmu yang terpisah. Disinilah filsafat
berusaha menyatu-padukan masing-masing ilmu. Tugas filsafat adalah mengatasi spesialisasi dan
merumuskan suatu pandangannhidup yang didasarkan atas pengalaman kemanusiaan yang luas.
Oleh karena itu filsafat merupakan salah satu bagian dari proses pendidikan secara alami dari
makhluk yang berpikir (UGM, 2016).
Ilmu dan filsafat memiliki hubungan timbal balik. Banyak masalah filsafat yang
memerlukan landasan pengetahuan ilmiah apabila pembahasannya tidak ingin dikatakan dangkal
dan keliru. Saat ini, ilmu dapat menyediakan fakta-fakta yang sangat penting bagi perkembangan
ide-ide filsafati yang tepat sehingga sejalan dengan pengetahuan ilmiah. Terhadap ilmu-ilmu
khusus, filsafat, khususnya filsafat ilmu, secara kritis menganalisa konsep-konsep dasar dan
memeriksa asumsi-asumsi dari ilmu-ilmu untuk memperoleh arti dan validitasnya. Kalau konsep-
konsep dari ilmu tidak dijelaskan dan asumsi-asumsi tidak dikuatkan maka hasil-hasil yang dicapai
ilmu tersebut tanpa memperoleh landasan yang kuat (UGM, 2016).
Interaksi antara filsafat dan ilmu-ilmu khusus juga menyangkut suatu tujuan yang lebih jauh
dari filsafat. Filsafat berusaha untuk mengatur hasil-hasil dari berbagai ilmu-ilmu khusus ke dalam
suatu pandangan hidup dan pandangan dunia tersatu-padukan, komprehensif dan konsisten. Secara
komprehensif artinya tidak ada sesuatu bidang yang berada di luar jangkauan filsafat. Secara
konsisten dimaknai sebagai uraian kefilsafatan tidak menyusun pendapat-pendapat yang saling
berkontradiksi (UGM, 2016).
Diantara ilmu-ilmu khusus yang dibicarakan oleh filsuf, maka bidang fisika menempati
kedudukan yang paling tinggi. Menurut Trout (1993) seperti yang tercantum dalam buku Filsafat
Ilmu sebagai Dasar Pengembangan Ilmu Pengetahuan yang disusun oleh Tim Dosen Filsafat Ilmu
Fakultas Filsafat Universitas Gadjah Mada, Fisika dipandang sebagai dasar ilmu pengetahuan yang
subject materinya mengandung unsur-unsur fundamental yang membentuk alam semesta. Ia juga
menunjukkan bahwa secara historis hubungan antara fisika dan filsafat terlihat dalam dua cara.
Pertama, diskusi filosofis mengenai metode-metode fisika, dan dalam interaksi antara pandangan
substansial tentang fisika (misalnya: tentang materi, kausa, konsep ruang dan waktu). Kedua, ajaran
filsafat tradisional yang menjawab fenomena tentang materi, kausa, ruang dan waktu. Dengan
demikian sejak semula sudah ada hubungan yang erat antara filsafat dan fisika (UGM, 2016).
Albert Einsten dan Edwin Hubble
Fisikawan termashur abad keduapuluh adalah Albert Einstein. Ia menyatakan bahwa alam
itu tak berhingga besarnya dan tak terbatas, tetapi juga tak berubah status totalitasnya atau bersifat
statis dari waktu ke waktu. Einstein
percaya akan kekekalan materi. Ini berarti
bahwa alam semesta itu bersifat kekal,
atau dengan kata lain tidak mengakui
adanya penciptaan alam (UGM, 2016).
Namun pada tahun 1929 seorang
Gambar 2. Albert Einstein
fisikawan lain Hubble yang menggunakan
Sumber: http://lampung.tribunnews.com/tag/albert-
einstein?url=2017/10/08/tiga-ilmuwan-ini- teropong bintang terbesar di dunia melihat
mampu-buktikan-ramalan-einstein-1-abad-silam
galaksi-galaksi di sekeliling kita tampak
menjauhi galaksi kita dengan kelajuan yang sebanding dengan jaraknya dari bumi. Observasi ini
menunjukkan bahwa alam semesta ini tidak statis, melainkan dinamis, sehingga meruntuhkan
pendapat Einstein tentang teori kekekalan materi dan alam semesta yang statis (UGM, 2016).
Disamping teori mengenai fisika, teori alam semesta, dan lain-lain, zaman kontemporer ini
ditandai dengan penemuan berbagai teknologi canggih. Teknologi komunikasi dan informasi
termasuk salah satu yang mengalami kemajuan sangat pesat. Mulai dari penemuan komputer,
berbagai satelit komunikasi, internet dan sebagainya
(UGM, 2016).
Bidang-bidang ilmu lain juga mengalami
kemajuan pesat, sehingga terjadi spesialisasi-
spesialisasi ilmu yang semakin tajam. Ilmuan
kontemporer mengetahui hal yang sedikit tetapi secara
mendalam. Disamping mengarah kecenderungan ke
arah spesialisasi, kecenderungan lain adalah sintesis Gambar 3. Edwin Hubble
Sumber:http://simplyknowledge.com/popular/
antara bidang ilmu yang satu dengan lainnya, sehingga biography/edwin-hubble
dihasilkan bidang ilmu baru seperti: bioteknologi, psiko-linguistik, dll (UGM, 2016).
Linus Pauling
James D. Watson , Francis Crick, dan Rosalind Franklin
Werner Heisenberg & Erwin Schrodinger
George lemaitre
Ernest o. Lawrence
Alfred wegener
FILSAFAT PANCASILA
Sejarah Pancasila
Pada tanggal 1 Juni 1945, Bung Karno adalah satu-satunya tokoh yang menyampaikan
pidato sesuai yang diminta oleh ketua sidang Dokuritsu Zyunbi Tyoosakai tentang dasarnya
Indonesia Merdeka, ”Philosofische grondslag” dari pada Indonesia Merdeka. ”Philosofische
grondslag”
itulah pundamen, filosofi, pikiran yang-sedalam-dalamnya, jiwa, hasrat-yang-sedalam-dalamnya
untuk di atasnya didirikan gedung Indonesia Merdeka yang kekal dan abadi (Sukarno, 1964). Jadi,
tidak satu pun pembicara sebelumnya yang menyampaikan tentang Dasar Indonesia Merdeka
(Siswoyo, 2013a).
Dalam kutipan pidato Bung Karno pada tanggal 1 Juni 1945 seperti yang dimuat dalam
laman www.kemendagri.go.id (kemendagri, 2015) disebutkan bahwa:
"Dasar negara, yakni
dasar untuk di atasnya
didirikan Indonesia Gambar 3. Bung Karno
Sumber: http://kolomnasionalis.blogspot.co.id/2011/08/quotes-
Merdeka, haruslah kokoh bung-karno_18.html
kuat sehingga tak mudah
digoyahkan. Bahwa dasar
negara itu hendaknya
jiwa, pikiran-pikiran yang
sedalam-dalamnya, hasrat
yang sedalam-dalamnya
untuk di atasnya didirikan
gedung Indonesia Merdeka yang kekal dan abadi. Dasar negara Indonesia hendaknya
mencerminkan kepribadian Indonesia dengan sifat-sifat yang mutlak keindonesiaannya dan
sekalian itu dapat pula mempersatukan seluruh bangsa Indonesia yang terdiri atas berbagai
suku, aliran, dan golongan penduduk,"
"Dasar negara yang saya usulkan. Lima bilangannya. Inilah Panca Dharma? Bukan! Nama
Panca Dharma tidak tepat di sini. Dharma berarti kewajiban, sedang kita membicarakan
dasar. Namanya bukan Panca Dharma, tetapi saya menamakan ini dengan petunjuk
seorang teman kita ahli bahasa (Muhammad Yamin) namanya Pancasila. Sila artinya asas
atau dasar dan di atas kelima dasar itulah kita mendirikan negara Indonesia kekal dan
abadi,"
Pada sidang BPUPKI tanggal 1 Juni 1945 Bung Karno mengupas kelima mutiara berharga:
Kebangsaan, Internasionalisme atau Perikemanusiaan, Demokrasi, Keadilan Sosial dan Ketuhanan
Yang Maha Esa, yang kemudian dikenal dengan Pancasila (Siswoyo, 2013a). Kelima butir yang
diusulkan tersebut cukup berbeda dengan naskah resmi Pancasila yang kita kenal pada saat ini,
yaitu (kemendagri, 2015) :
1. Ketuhanan Yang Maha Esa
2. Kemanusiaan yang Adil dan Beradab
3. Persatuan Indonesia
4. Kerakyatan yang dipimpin oleh Hikmat Kebijaksanan dalam Permusyawaratan/Perwakilan
5. Keadilan Sosial bagi Seluruh Rakyat Indonesia
Naskah resmi Pancasila ini baru disahkan pada tanggal 18 Agustus 1945, satu hari setelah
Indonesia merdeka melalui rapat Panitia Persiapan Kemerdekaan Indonesia (PPKI), bersamaan
dengan disahkannya UUD 1945 sebagai undang-undang dasar negara.