A. LATAR BELAKANG
Diabetes Melitus (DM) adalah suatu gangguan kronis yang ditandai
dengan kelainan dalam bahan metabolisme, termasuk glukosa, lipid, dan asam
amino (Mcdermott, 2005). Diabetes adalah penyakit kronis yang
mempengaruhi hamper setiap organ dalam sistem manusia (Raval et al., 2010).
Menurut Suyono (2007) diantara penyakit degeneratif, diabetes adalah salah
satu diantara penyakit tidak menular yang akan meningkat jumlahnya di masa
datang. Diabetes sudah merupakan suatu ancaman utama bagi kesehatan
manusia pada abad 21. Menurut WHO, pada tahun 2005 terdapat 180 juta
orang menderita diabetes yang akan meningkat dua kali lipatnya pada tahun
2030. Indonesia menempati urutan keempat terbesar penderita diabetes. Tahun
2006 diperkirakan 14 juta orang menderita diabetes, 50% sadar bahwa mereka
menderita diabetes dan hanya 30% yang berobat secara teratur. Pada
penyandang DM dapat terjadi komplikasi pada semua tingkat sel dan semua
tingkatan anatomik. Manifestasi komplikasi kronik dapat terjadi pada tingkat
pembuluh darah kecil (mikrovaskular) berupa kelainan pada retina, glomerulus
ginjal, saraf, dan pada otot jantung (kardiomiopati). Pada pembuluh darah
besar, manifestasi komplikasi kronik DM dapat terjadi pada pembuluh darah
serebral, jantung (penyakit jantung koroner) dan pembuluh darah perifer
(tungkai bawah).
Komplikasi ulkus diabetes di Indonesia sekitar 15%, angka amputasi 30%,
angka mortalitas 32% dan ulkus diabetes merupakan penyebab perawatan
rumah sakit yang terbanyak sebesar 80% (Hastuti, 2010). Jika sudah sampai
tahapan terjadi infeksi ke tulang (osteomielitis) maka pasien berisiko dilakukan
amputasi kaki. Jika hal ini terjadi maka akan sangat mempengaruhi kualitas
hidup pasien, sehingga pengurangan gejala neuropati perifer sebagai
pencegahannya penting dilakukan (Smeltzer & Bare, 2002).
Penanganan neuropati dapat dilakukan melalui tiga hal yaitu penyuluhan
atau edukasi, pengobatan nyeri, dan perawatan kaki (Tandra,2008).
Penyuluhan atau edukasi diberikan kepada penderita diabetes melitus berupa
pengontrolan pola makan. Pengobatan nyeri dengan memberikan obat
analgetik serta perawatan kaki dengan latihan fisik dan senam kaki. Salah
satu tindakan yang diharuskan dalam perawatan secara dini adalah memotong
kuku yang benar, pemakaian alas kaki yang baik, dan menjaga kebersihan
kaki, serta melakukan senam kaki diabetes (Soegondo, dkk, 2009). Salah satu
upaya pencegahan terjadinya luka kaki diabetik diperlukan perilaku
perawatan kaki (foot care behaviour) yang sangat baik pada pasien. Diabetes
Melitus. Perawatan kaki merupakan upaya pencegahan primer terjadinya luka
pada kaki diabetes, salah satu tindakan yang harus dilakukan dalam
perawatan kaki untuk mengetahui adanya kelainan kaki secara dini adalah
dengan melakukan senam kaki diabetes, disamping memotong kuku yang
benar, pemakaian alas kaki yang baik, dan menjaga kebersihan kaki
(Soegondo, 2004).
D. POKOK MATERI
1. Pengertian Diabetes Melitus
2. Tanda dan Gejala dari Diabetes Melitus
3. Penyebab Diabetes Melitus
4. Tujuan dari Senam Kaki Diabetes Melitus
5. Langkah-langkah senam kaki Diabetes Melitus
F. STRATEGI PELAKSANAAN
Hari/Tanggal : Jumat, 31 Januari 2020
Waktu : 07.30 WIB s/d Selesai
Tempat : Puskesmas Griya Antapani
G. KEGIATAN PENYULUHAN
No Tahap Waktu Kegiatan Media
1. Pembukaan 5 menit Salam
Perkenalkan diri
Menjelaskan kontrak
waktu dan tujuan
pertemuan
2. Pelaksanaan 30 menit Menjelaskan Tentang : Leaflet
Definisi Diabetes
Melitus
Tanda dan gejala dari
Diabetes Melitus
Penyebab dari Diabetes
Melitus
Tujuan dari Senam Kaki
Diabetes Melitus
Langkah-langkah Senam
Kaki Diabetes Melitus
3. Penutup 10 menit Memberikan
kesempatan pada peserta
untuk mengajukan
pertanyaan
Menjawab pertanyaan
Mengevaluasi tentang
materi yang disampaikan
Salam penutup
H. METODE
Metode yang digunakannya adalah :
1. Ceramah
2. Demonstrasi
I. MEDIA
1. Infocus
2. Video
3. Speaker
4. Power point
5. Leaflet
J. PENYULUH
1. Auliya Rahman
2. Checen Ema Vanessa
3. Istianah
4. Nurmalasari
5. Sri Nuryani
6. Vena Annisa Rudianty
K. MATERI (Terlampir)
1. Pengertian Diabetes Melitus
2. Tanda dan Gejala dari Diabetes Melitus
3. Penyebab Diabetes Melitus
4. Tujuan dari Senam Kaki Diabetes Melitus
5. Langkah-langkah senam kaki Diabetes Melitus
L. KRITERIA EVALUASI
1. Evaluasi Struktur
a. Persiapan media yang akan digunakan
b. Persiapan tempat yang akan digunakan
c. Pengkondisian peserta penyuluhan
d. Kontrak waktu
e. Persiapan SAP
2. Evaluasi Proses
a. Selama proses berlangsung peserta dapat memperhatikan
penjelasan yang disampaikan
b. Selama penkes berlangsung peserta dapat aktif bertanya dan ikut
melakukan senam diabetes melitus
3. Evaluasi Hasil Akhir
a. Mampu Mengetahui definisi Diabetes Melitus
b. Mampu Mengetahui tanda dan gejala dari Diabetes Melitus
c. Mampu Mengetahui penyebab dari Diabetes Melitus
d. Mampu Mengetahui tujuan dari Senam Kaki Diabetes Melitus
e. Mampu Mengetahui langkah-langkah senam kaki Diabetes
Melitus
LAMPIRAN MATERI
C. Penyebab
Menurut Wijayakusuma (2004), penyakit DM dapat disebabkan
oleh beberapa hal, yaitu:
1. Pola Makan
Pola makan secara berlebihan dan melebihi jumlah kadar
kalori yang dibutuhkan oleh tubuh dapat memacu timbulnya
DM. Hal ini disebabkan jumlah atau kadar insulin oleh sel β
pankreas mempunyai kapasitas maksimum untuk disekresikan.
2. Obesitas
Orang yang gemuk dengan berat badan melebihi 90 kg
mempunyai kecenderungan lebih besar untuk terserang DM
dibandingkan dengan orang yang tidak gemuk.
3. Faktor genetic
Seorang anak dapat diwarisi gen penyebab DM dari orang
tua. Biasanya, seseorang yang menderita DM mempunyai
anggota keluarga yang terkena jugad. Bahan-bahan kimia dan
obat-obatan Bahan kimiawi tertentu dapat mengiritasi pankreas
yang menyebabkan radang pankreas. Peradangan pada
pankreas dapat menyebabkan pankreas tidak berfungsi secara
optimal dalam mensekresikan hormone yang diperlukan untuk
metabolisme dalam tubuh, termasuk hormone insulin.
4. Penyakit dan infeksi pada pancreas
Mikroorganisme seperti bakteri dan virus dapat
menginfeksi pancreas sehingga menimbulkan radang pankreas.
Hal itu menyebabkan sel β pada pankreas tidak bekerja secara
optimal dalam mensekresi insulin.