Tinjauan Penerapan Good Corporate Governance pada PT. Asuransi Jiwasraya di Kota
Palopo
Tadjuddin1
Suhardi M Anwar2
Sitti Hadijah3
131 | J u r n a l E q u i l i b r i u m , V o l . 0 4 N o . 0 2 J u l i 2 0 1 4
Vol. 04 No. 02 Juli 2014 Halaman 131-146
Jurnal Equilibrium ISSN 2089-2152
masih lemahnya atau tidak adanya sistem bentuk penyempurnaan pedoman GCG di negara
corporate governance yang baik serta masih yang bersangkutan.
rendahnya kualitas laporan keuangan yang Penerapan GCG dirasa mampu
dipublikasikan kepada publik. memberikan kemajuan terhadap kinerja suatu
Belum diterapkannya mekanisme GCG perusahaan khususnya dalam meningkatkan
yang baik pada perusahaan, ini dapat menjadi kualitas laporan keuangan dan mengurangi
penyebab perusahaan atau pihak manajemen untuk tindakan manajer melakukan manipulasi laporan
memberikan informasi-informasi yang memberi keuangan. Cadbury Report (UK) dan Treadway
dampak positif terhadap harga saham dan dapat Report (US) secara mendasar menyebutkan bahwa
mendorong perusahaan untuk cenderung keruntuhan perusahaan-perusahaan publik di
melakukan manipulasi akuntansi dengan Amerika dan Eropa dikarenakan oleh kegagalan
menyajikan informasi tertentu untuk menghindari strategi maupun praktik curang dari manajemen
terpuruknya harga saham (Susiana dan Herawaty, puncak yang berlangsung tanpa terdeteksi dalam
2007). Tetapi hal tersebut menyebabkan waktu yang cukup lama karena lemahnya
masyarakat sebagai pengguna data akuntansi atau pengawasan yang independen oleh corporate
laporan keuangan merasa dirugikan, karena boards. Keterlibatan CEO, komisaris, komite
mereka tidak memberikan informasi dengan audit, internal auditor, sampai kepada eksternal
sebenar-benarnya dan sejujur-jujurnya. auditor, cukup membuktikan bahwa kecurangan
GCG mendapatkan perhatian luas setelah banyak dilakukan oleh orang-orang dalam
terjadinya berbagai krisis seperti krisis ekonomi perusahaan.
dan moneter di Indonesia tahun 1997-1998 yang Tuntutan terhadap penerapan GCG secara
berkembang menjadi krisis multidimensi yang konsisten dan komprehensif mulai datang secara
berkepanjangan. Krisis tersebut antara lain terjadi beruntun, mereka yang menyuarakan hal itu di
karena banyak perusahaan yang belum antaranya adalah berbagai lembaga investasi baik
menerapkan GCG secara konsisten, khususnya domestik maupun mancanegara, termasuk institusi
belum diterapkannya etika bisnis. Oleh karena itu seperti Work Bank, IMF, OECD, dan APEC.
etika bisnis dan pedoman perilaku menjadi hal Dengan melontarkan beberapa prinsip umum
yang sangat penting. dalam Corporate Governance seperti fairness,
Begitu pula peristiwa Worldcom dan transparency, accountability, stakeholder concern,
Enron di Amerika Serikat telah menambah dapat disimpulkan bahwa penerapan GCG diyakini
keyakinan betapa pentingnya penerapan GCG, di akan menolong perusahaan dan perekonomian
Amerika Serikat, peristiwa tersebut ditanggapi negara yang sedang tertimpa krisis bangkit menuju
dengan perubahan fundamental peraturan ke arah yang lebih sehat, maju, mampu bersaing,
perundang-undangan di bidang audit dan pasar dikelola secara dinamis serta profesional. Tujuan
modal. Di negara–negara lain, hal tersebut akhirnya adalah daya saing yang tangguh, yang
ditanggapi secara berbeda, antara lain dalam diikuti pulihnya kepercayaan investor.
132 | J u r n a l E q u i l i b r i u m , V o l . 0 4 N o . 0 2 J u l i 2 0 1 4
Vol. 04 No. 02 Juli 2014 Halaman 131-146
Jurnal Equilibrium ISSN 2089-2152
133 | J u r n a l E q u i l i b r i u m , V o l . 0 4 N o . 0 2 J u l i 2 0 1 4
Vol. 04 No. 02 Juli 2014 Halaman 131-146
Jurnal Equilibrium ISSN 2089-2152
kehidupan sosialnya (Basrowi dan Sukidin, konsisten dan menjadikan prinsip-prinsip GCG
2002:38). Fenomenologi berupaya sebagai landasan operasional, sebagaimana telah
mengungkapkan bagaimana aksi sosial, situasi, diamanatkan oleh kementerian BUMN dalam
dan masyarakat sebagai produk kesadaran Keputusan Menteri Negara BUMN Nomor: Kep-
manusia. Manusia adalah makhluk yang 117/M-MBU/2002 tentang Penerapan Praktik
melakukan komunikasi, interaksi, partisipasi, dan GCG pada BUMN.
penyebab yang bertujuan. Kekhususan manusia Wawancara dengan Bapak Muh. Ansar
terletak pada internasionalitas psikisnya yang ia selaku staff junior di bagian administrasi dan
sadari, yang dikaitkan dengan dunia arti dan logistik, beliau mengatakan awal dimulainya
makna. Dunia makna manusia dapat diteliti penerapan prinsip GCG pada PT. Asuransi
dengan metode fenomenologi. Jiwasraya adalah:
….Landasan atas komitmen tata kelola perusahaan
Hasil Penelitian dan Pembahasan
telah dimulai sejak tahun 2001. Prosesnya diawali
Pembahasan
dengan sosialisasi GCG yang bertujuan
Hasil wawancara dan data yang diperoleh
memberikan pemahaman dan pengetahuan
penulis, dalam rangka pencapaian visi dan misi
komprehensif mengenai GCG dilanjutkan fase
perusahaan, peningkatan nilai perusahaan dan
transformasi, pemetaan, sosialisasi, implementasi
pemenuhan kewajiban perusahaan kepada
serta evaluasi. Selanjutnya dalam proses
stakeholdersnya, maka seluruh manajemen dan
implementasinya, perusahaan juga secara terus
karyawan menyadari bahwa nilai-nilai yang telah
menerus melakukan penyempurnaan untuk
ditanamkan oleh para pendahulu dan prinsip-
pengoptimalan penyelenggaraan tata kelolanya
prinsip Good Corporate Governance (GCG) harus
dimasa yang akan datang....
secara utuh dan berkesinambungan diterapkan
Hasil wawancara dengan Ibu Wiwik
dalam pelaksanaan perusahaan. Keseriusan
selaku staff senior administrasi dan logistik PT.
komitmen dan kesungguhan penerapan tata kelola
Asuransi Jiwasraya Palopo, beliau mengatakan
yang baik pula yang telah mengokohkan fondasi
motivasi yang mendorong Asuransi Jiwasraya
bisnis perusahaan hingga tetap eksis selama 154
melakukan praktik GCG adalah:
tahun.
.....Sebagai upaya peningkatan nilai perusahaan
Asuransi Jiwasraya telah berperan dalam
dan menjaga pertumbuhan yang berkelanjutan.
memberikan perlindungan jiwa dan keuangan bagi
Dan ini juga tentu dapat meningkatkan nilai
para nasabahnya. Jiwasraya telah mampu bertahan
kompetitif perusahaan dimata pemegang saham
dan terus berubah untuk menjadi lebih baik di
dan pemangku kepentingan...
tengah-tengah persaingan industri asuransi
Dalam dokumen PT. Asuransi Jiwasraya,
melewati 3 (tiga) kali tahun keemasan. Semua
visi dan misi perusahaan dinyatakan sebagai
yang telah dilalui ini tidak terlepas dari komitmen
berikut :
perusahaan yang telah menerapkan GCG secara
Visi:
134 | J u r n a l E q u i l i b r i u m , V o l . 0 4 N o . 0 2 J u l i 2 0 1 4
Vol. 04 No. 02 Juli 2014 Halaman 131-146
Jurnal Equilibrium ISSN 2089-2152
Menjadi perusahaan yang terpercaya dan dipilih Melakukan kerjasama dengan pemasok sesuai
untuk memberikan solusi bagi kebutuhan asuransi prinsip keterbukaan, fairness, saling
dan perencanaan keuangan. menguntungkan dan berkembang sebagai
Misi: 'partner in progres'.
Selalu memberikan rasa aman, kepastian dan Mewujudkan praktek pengelolaan bisnis
kenyamanan melalui solusi inovatif dan asuransi dan perencanaan keuangan yang
kompetitif bagi pelanggan atas kebutuhan sesuai dengan peraturan perundangan yang
asuransi dan perencanaan keuangan. berlaku.
Menciptakan nilai Pemegang Saham Menjaga kemitraan dengan penagih yang
(shareholder value creation) yang atraktif memiliki integritas dan kompetensi dalam
melalui pengelolaan operasional dan investasi penagihan premi.
perusahaan yang berlandaskan prinsip-prinsip Penulis menarik kesimpulan PT. Asuransi
good corporate governance. Jiwasraya juga memberikan perhatian kepada
Menjadi tempat pilihan untuk tumbuh dan seluruh pihak yang berkepentingan, artinya dalam
berkembangnya karyawan menjadi menjalankan kegiatannya PT. Asuransi Jiwasraya
profesional yang memiliki integritas dan tidak sekedar peduli pada pemegang saham tetapi
kompetensi di bidang asuransi dan juga pada semua pihak yang berkepentingan.
perencanaan keuangan. Data yang diperoleh penulis yaitu
Berkomitmen mengembangkan agen yang penerapan prinsip-prinsip tata kelola Asuransi
memiliki dedikasi, kemampuan dan integritas Jiwasraya diwujudkan dengan 10 poin
sehingga perusahaan menjadi tempat pilihan implementasi tata kelola perusahaan. 10 poin
bagi agen yang ingin berkarier serta memiliki tersebut diantaranya adalah:
penghasilan tinggi.
1. Membayar deviden tahunan kepada
Berpartisipasi mewujudkan peningkatan
Pemegang Saham.
kesejahteraan melalui kontribusi dalam
2. Memberikan bonus kepada karyawan.
proses pembangunan masyarakat.
Membangun kemitraan yang saling 3. Membentuk Tim Pengadaan Barang dan
menguntungkan serta menciptakan sinergi Jasa untuk setiap kali pelaksanaan
bisnis untuk meningkatkan keunggulan pengadaan barang/jasa.
kompetitif perusahaan. 4. Rapat antar Komisaris dan Direksi minimal
Meningkatkan penetrasi pasar dan kualitas setiap 1 (satu) bulan sekali, atau lebih yang
pelayanan kepada pelanggan secara lebih disesuaikan dengan kebutuhan perusahaan.
efisien dan efektif melalui multiple
5. Memberlakukan ketentuan underwriting
distribution channel seperti bancassurance,
dalam setiap proses pengakseptasian risiko.
direct marketing dan financial planning.
135 | J u r n a l E q u i l i b r i u m , V o l . 0 4 N o . 0 2 J u l i 2 0 1 4
Vol. 04 No. 02 Juli 2014 Halaman 131-146
Jurnal Equilibrium ISSN 2089-2152
10. Adanya program pengalihan Penagih perusahaan, keputusan RUPS dan peraturan
kelola yang baik dengan struktur tata kelola memungkinkan pengambilan keputusan yang
Struktur tata kelola yang baik yang dimaksud secara independen dalam arti tidak memiliki
Rapat Umum Pemegang Saham tugasnya secara mandiri dan kritis dalam
(RUPS) sebagai organ pemegang kekuasaan hubungan satu sama lain terhadap Direksi.
tertinggi dalam PT. Asuransi Jiwasraya Dewan Komisaris perusahaan saat ini terdiri
(Persero), dimana Komisaris dan Direksi dari 4 (empat) orang Komisaris yang
kewajibannya dalam hal pengawasan, sedangkan 3 (tiga) orang lainnya adalah para
pelaksanaan dan pengelolaan PT. Asuransi profesional dengan latar belakang keahlian
Jiwasraya (Persero) kepada pemegang saham, yang sesuai dengan kebutuhan perusahaan.
diselenggarakan satu kali dalam satu tahun. Anggota Dewan Komisaris juga telah
Disamping RUPS Tahunan, sesuai dengan mengikuti proses penilaian dan kepatutan
136 | J u r n a l E q u i l i b r i u m , V o l . 0 4 N o . 0 2 J u l i 2 0 1 4
Vol. 04 No. 02 Juli 2014 Halaman 131-146
Jurnal Equilibrium ISSN 2089-2152
137 | J u r n a l E q u i l i b r i u m , V o l . 0 4 N o . 0 2 J u l i 2 0 1 4
Vol. 04 No. 02 Juli 2014 Halaman 131-146
Jurnal Equilibrium ISSN 2089-2152
138 | J u r n a l E q u i l i b r i u m , V o l . 0 4 N o . 0 2 J u l i 2 0 1 4
Vol. 04 No. 02 Juli 2014 Halaman 131-146
Jurnal Equilibrium ISSN 2089-2152
139 | J u r n a l E q u i l i b r i u m , V o l . 0 4 N o . 0 2 J u l i 2 0 1 4
Vol. 04 No. 02 Juli 2014 Halaman 131-146
Jurnal Equilibrium ISSN 2089-2152
140 | J u r n a l E q u i l i b r i u m , V o l . 0 4 N o . 0 2 J u l i 2 0 1 4
Vol. 04 No. 02 Juli 2014 Halaman 131-146
Jurnal Equilibrium ISSN 2089-2152
141 | J u r n a l E q u i l i b r i u m , V o l . 0 4 N o . 0 2 J u l i 2 0 1 4
Vol. 04 No. 02 Juli 2014 Halaman 131-146
Jurnal Equilibrium ISSN 2089-2152
produk dan kinerja Jiwasraya yang terus c. Auditor Eksternal tersebut harus bebas
menerus diperbaharui. Perusahaan juga dari pengaruh Komisaris, Direksi dan
menggunakan media-media lain untuk pihak yang berkepentingan lainnya di
penyebaran informasi perusahaan dan perusahaan.
produknya seperti : talk show, iklan media d. Auditor Eksternal harus memiliki akses
cetak dan audio visual, billboard, wall sign atas semua catatan akuntansi dan data
dan sebagainya. Sedangkan untuk penunjang yang diperlukan sehingga
komunikasi dan informasi internal memungkinkan memberikan
perusahaan, seluruh jajaran insan Jiwasraya pendapatnya tentang kewajaran, ketaat-
bisa mendapatkan informasi perusahaan azasan, dan kesesuaian laporan
melalui majalah dinding, dan jaringan situs keuangan perusahaan asuransi dengan
internal (corp mail, HCMIS). standar akuntansi keuangan Indonesia.
Dari hasil wawancara yang e. Auditor Eksternal tidak diperbolehkan
dilakukan peneliti, PT. Asuransi Jiwasraya memberikan jasa lain selain jasa audit.
memiliki Auditor Eksternal yang Perusahaan Asuransi Jiwasraya
bertanggung jawab atas opini terhadap pada tahun 2013 telah dilakukan penilaian
pemeriksaan laporan Keuangan dan Laporan (assessment) penerapan GCG oleh pihak
Manajemen lainnya yang dipersiapkan assessor independent untuk mengetahui
Direksi, Auditor Eksternal juga menjadi sejauh mana pelaksanaan dan
indikator bagi stakeholders dalam menilai implementasi prinsip-prinsip GCG telah
kondisi perusahaan. Hubungan perusahaan dijalankan perusahaan. Penilaian
dengan Auditor Eksternal harus memenuhi dilakukan dengan menggunakan
prinsip-prinsip sebagai berikut: metodologi assessment yang mengacu
a. Auditor Eksternal yang ditunjuk harus pada Kerangka Acuan Pelaksanaan
memiliki integritas dan reputasi yang Assessment dan Penerapan Good
baik, khusus untuk perusahaan Corporate Governance di BUMN dengan
Asuransi yang sahamnya tercatat di parameter baru sesuai dengan Keputusan
bursa, harus menunjuk Kantor Akuntan Sekretaris Kementerian BUMN Nomor:
Publik (KAP) yang terdaftar di SK-16/S/MBU/2012. Hasil assessement
Bapepam. yang dilakukan oleh pihak Konsultan
b. Penunjukan KAP dilakukan oleh RUPS Independen PT. Titian Usaha Kami pada
berdasarkan proses yang transparan tahun 2013 selaku assessor adalah 87,15
atas rekomendasi Komisaris atau atau mencapai kualifikasi SANGAT
Komite Audit setelah melalui seleksi BAIK.
berdasarkan kriteria dan ketentuan Dari hasil wawancara dan
perusahaan. kuesioner yang dibagikan kepada
142 | J u r n a l E q u i l i b r i u m , V o l . 0 4 N o . 0 2 J u l i 2 0 1 4
Vol. 04 No. 02 Juli 2014 Halaman 131-146
Jurnal Equilibrium ISSN 2089-2152
143 | J u r n a l E q u i l i b r i u m , V o l . 0 4 N o . 0 2 J u l i 2 0 1 4
Vol. 04 No. 02 Juli 2014 Halaman 131-146
Jurnal Equilibrium ISSN 2089-2152
144 | J u r n a l E q u i l i b r i u m , V o l . 0 4 N o . 0 2 J u l i 2 0 1 4
Vol. 04 No. 02 Juli 2014 Halaman 131-146
Jurnal Equilibrium ISSN 2089-2152
informasi tersebut dapat diakses oleh dilakukan ini, yaitu hasil dari penelitian ini hanya
stakeholders dengan mudah. berasal dari satu perusahaan saja dengan fokus
b. Akuntabilitas (Accountability) pada perusahaan asuransi yang termasuk BUMN
Bentuk pertanggungjawaban perusahaan dan tidak menyangkut perusahaan asuransi selain
sudah diwujudkan dengan menyediakan BUMN. Penelitian yang akan datang diharapkan
seluruh perangkat pengawasan secara dapat melibatkan lebih banyak perusahaan
komperhensif serta siap untuk digugat sesuai asuransi dan dengan berbagai model, baik BUMN
peraturan dan regulasi yang berlaku. maupun swasta.
c. Pertanggungjawaban (Responsibility)
Daftar Pustaka
Perusahaan selalu berusaha untuk menjadikan
Ardianingsih, Arum. 2012. Analisis Mekanisme
perusahaan berkategori sehat serta memiliki
Corporate Governance Pada
nilai tambah bagi masyarakat sekitar Pemberian Opini Audit dengan Penjelasan
Going Concern. Jurnal Ekonomi dan
perusahaan.
Bisnis (Online) Vol 11, No 1
d. Kewajaran (Fairness) (http://portalgaruda.org/download_article),
(diakses 25 Oktober 2013).
Informasi diungkapkan dan dipublikasikan
secara wajar kepada stakeholders, perusahaan Basrowi & Sukidin. 2002. Metode Penelitian
Kualitatif Perspektif Mikro. Surabaya:
juga membuat kebijakan untuk memproteksi
Insan Cendekia.
perusahaan dari kesalahan-kesalahan yang
Cahyaningsih & Venty. 2011. Pengaruh
biasa timbul dari dalam perusahaan.
Mekanisme Corporate Governance Dan
e. Kemandirian (Independency) Karakteristik Perusahaan Terhadap
Pengungkapan Tanggung jawab Sosial.
Perusahaan menggunakan tenaga ahli yang
Jurnal Siasat Bisnis (Online), Vol 15, No
bekerja secara profesional dan independen, 2. (http://fecon.uii.ac.id), (diakses 20
Januari 2013).
dan memiliki peraturan tentang benturan
Febriyanti, Diah. 2010. Good Corporate
kepentingan. Governance Sebagai Pilar Implementasi
Corporate Social Responsibility (Studi
Saran Kasus pada PT.Bank X, Tbk). Skripsi
Jurusan Akuntansi Fakultas Ekonomi
Berdasarkan penelitian atas penerapan Universitas Diponegoro.
Good Corporate Governance pada PT. Asuransi
Hery. 2010. Potret Profesi Audit Internal.
Jiwasraya (persero) di Kota Palopo, maka peneliti Bandung : Alfabeta.
mengajukan saran sebagai bahan pertimbangan
http://jhohandewangga.wordpress.com. 27
yaitu agar PT. Asuransi Jiwasraya (persero) tetap Februari 2012. Makalah Tentang
Asuransi. (diakses 31 Januari 2014).
menerapkan prinsip-prinsip GCG bahkan
menyempurnakannya dengan kebijakan-kebijakan http://www.jiwasraya.co.id
yang dibuat perusahaan.
Jama’an. 2008. Pengaruh Mekanisme Corporate
Bagi peneliti selanjutnya diharapkan agar Governance, dan Kualitas Kantor Akuntan
Publik Terhadap Integritas Informasi
dapat lebih mengembangkan penelitian yang telah
Laporan Keuangan (Studi Pada
145 | J u r n a l E q u i l i b r i u m , V o l . 0 4 N o . 0 2 J u l i 2 0 1 4
Vol. 04 No. 02 Juli 2014 Halaman 131-146
Jurnal Equilibrium ISSN 2089-2152
146 | J u r n a l E q u i l i b r i u m , V o l . 0 4 N o . 0 2 J u l i 2 0 1 4