Anda di halaman 1dari 7

IMUNISASI DPT-HIB-HB

No.Dokumen :445/ /SOP/UKP/2017

No. Revisi :
SOP
Tanggal Terbit :

Halaman : 1/5
Kepala
Puskesmas Ambunten
Puskesmas
Tanda Tangan :
Ambunten
dr.Hj.Ariyanis Rasdyahati M.kes
19790117 200901 2 003

1. Pengertian Imunisasi DPT-HB-HiB adalah suatu upaya untuk


menimbulkan/meningkatkan kekebalan seseorang secara aktif terhadap
penyakit Difteri,Pertusis,Tetanus, Hepatitis B dan Haemophilus Influenzae
tipe B yang dikemas secara kombinasi sehingga apabila suatu saat terpapar
dengan penyakit tersebut tidak akan sakit atau hanya mengalami sakit ringan
2. Tujuan Memberikan perlindungan jangka panjang bagi anak terhadap penyakit
Difteri,Pertusis,Tetanus, Hepatitis B dan Haemophilus Influenzae tipe B.
3. Kebijakan Surat Keputusan Kepala Puskesmas Ambunten Nomor
445/111/435.102.116/ 2017 tentang Standart layanan klinis.
4. Referensi 1. Kep Menkes nomor 1611/Menkes/SK/XI/2005 tentang Pedoman
Penyelenggaraan Imunisasi
2. Pedoman Teknis Imunisasi Tingkat Puskesmas oleh Dijen PP &PL
Depkes RI Tahun 2005.
3. Pelatihan Safe Injection oleh Ditjen PP &PL Depkes RI Tahun 2005.
4. Permenkes RI No 42 Tahun 2013 tentang Penyelenggaraan Imunisasi
5. Juknis Introduksi Imunisasi DPT-HB-HiB pada bayi dan balita,
Kemenkes RI Tahun 2013
5. Prosedur Alat :
1. Vaccine Carrier, cool pack dan termometer
2. Buku kuning/buku kohort bayi dan kohort ibu
3. Alat tulis
Bahan :
1. Anafilaktik Kit
2. ADS 0,5 ml dan safety box
3. Vaksin DPT –HB-HiB, Sabun, Handrub,kapas, kantong plastik dan
air bersih
6. Langkah - 1. Sasaran yang datang ke loket pendaftaran akan diarahkan ke Poliklinik
Langkah Imunisasi
2. Petugas Poliklinik Imunisasi akan memilah sasaran yang sehat dan sakit
3. Petugas akan melihat status imunisasi sasaran baik yang sehat maupun
yang sakit
4. Apabila status imunisasi belum lengkap ataupun sama sekali belum
pernah diimunisasi baik itu sasaran yang sehat maupun yang sakit akan
dikaji apakah memiliki riwayat penyakit tertentu yang merupakan
indikasi kontra pemberian imunisasi
5. Pada sasaran yang sehat tetapi memiliki indikasi kontra terhadap
imunisasi maka tidak diimunisasi, akan tetapi sasaran yang tidak
memiliki indikasi kontra akan dimotivasi untuk dilakukan imunisasi
6. Pada sasaran yang sakit dan ada indikasi kontra pemberian imunisasi
saat itu maka akan dimotivasi agar datang pada pelayanan selanjutnya.
Sedangkan yang tidak memiliki indikasi kontra akan dimotivasi untuk
imunisasi.
7. Vaksin carrier harus diletakkan pada meja yang tidak terpapar sinar
matahari langsung, disebelahnya diletakkan alat suntik, kapas, air
hangat, format pencatatan dan anafilaktik kit. Letakkan safety box dan
plastik sampah dibawah meja.
8. Cuci tangan dengan sabun/handrub setiap akan memberikan imunisasi
9. Lakukan skrinning setiap sasaran meliputi umur, riwayat imunisasi
sebelumnya, KIPI yang pernah dialami, riwayat penyakit, keadaan
kesehatan saat ini
10. Tentukan dan informasikan kepada orang tuanya jenis dan manfaat
imunisasi yang akan diberikan saat ini.
11. Ambil alat suntik, pastikan bahwa tidak kadaluarsa, keluarkan dari
plastik kemasan, buang kemasan kedalam plastik sampah.
12. Buka tutup jarum suntik, buang tutup jarum suntik kedalam plastic
sampah.
13. Ambil vaksin yang akan diberikan, periksa kondisi VVM, kemungkinan
terpapar beku dan masa kedaluarsa vaksin
14. Tusukkan jarum suntik kedalam botol vaksin pastikan ujung jarum
selalu berada didalam cairan vaksin, sedot vaksin 0,5 ml.
15. Apabila terdapat gelembung pada alat suntik atau kelebihan dosis,
buang gelembung atau kelebihan dosis yang ada tanpa mencabut jarum
dari botol vaksin.
16. Lepaskan alat suntik dari botol vaksin,
17. Bersihkan lokasi penyuntikkan dengan kapas basah, tunggu hingga
kering.
18. Berikan vaksin secara Intra Muskuler ( IM) di di 1/3 paha luar bayi
sebelah kanan/kiri

19. Buang langsung alat suntik yang telah digunakan tanpa menutupnya
(non recapping) ke dalam safety box
20. Berikan informasi kepada orang tua tentang kapan kunjungan
berikutnya, dan kemungkinan efek samping yang akan dialami oleh
anak sesudah imunisasi serta cara penanggulangannya.
21. Beritahu orangtua agar menunggu sekitar 30 menit di Puskesmas untuk
memantau kemungkinan terjadinya efek samping.
7. Bagan Alir Sasaran yang datang ke loket pendaftaran
akan diarahkan ke Poliklinik Imunisasi

Petugas Poliklinik Imunisasi akan memilah


sasaran yang sehat dan sakit

Petugas akan melihat status imunisasi


sasaran baik yang sehat maupun yang sakit

Apabila status imunisasi belum lengkap ataupun sama


sekali belum pernah diimunisasi baik itu sasaran yang
sehat maupun yang sakit akan dikaji apakah memiliki
riwayat penyakit tertentu yang merupakan indikasi
kontra pemberian imunisasi

Libatkan keluarga dalam restrain bila di perlukan


(lihat SOP restrain)

Pada sasaran yang sakit dan ada indikasi kontra


pemberian imunisasi saat itu maka akan
dimotivasi agar datang pada pelayanan
selanjutnya. Sedangkan yang tidak memiliki
indikasi kontra akan dimotivasi untuk imunisasi

Vaksin carrier harus diletakkan pada meja yang tidak


terpapar sinar matahari langsung, disebelahnya
diletakkan alat suntik, kapas, air hangat, format
pencatatan dan anafilaktik kit. Letakkan safety box
dan plastik sampah dibawah meja.

Cuci tangan dengan sabun/handrub setiap akan


memberikan imunisasi

Lakukan skrinning setiap sasaran meliputi umur,


riwayat imunisasi sebelumnya, KIPI yang
pernah dialami, riwayat penyakit, keadaan
kesehatan saat ini

Tentukan dan informasikan kepada orang tuanya


jenis dan manfaat imunisasi yang akan
diberikan saat ini.

Ambil alat suntik, pastikan bahwa tidak


kadaluarsa, keluarkan dari plastik kemasan,
buang kemasan kedalam plastik sampah
Buka tutup jarum suntik, buang tutup jarum
suntik kedalam plastic sampah.

Ambil vaksin yang akan diberikan, periksa


kondisi VVM, kemungkinan terpapar beku dan
masa kedaluarsa vaksin

Tusukkan jarum suntik kedalam botol vaksin


pastikan ujung jarum selalu berada didalam cairan
vaksin, sedot vaksin 0,5 ml.

Apabila terdapat gelembung pada alat suntik atau kelebihan


dosis, buang gelembung atau kelebihan dosis yang ada tanpa
mencabut jarum dari botol vaksin.

Lepaskan alat suntik dari botol vaksin,

Bersihkan lokasi penyuntikkan dengan kapas basah,


tunggu hingga kering.

Berikan vaksin secara Intra Muskuler ( IM) di di 1/3


paha luar bayi sebelah kanan/kiri

Buang langsung alat suntik yang telah digunakan tanpa


menutupnya (non recapping) ke dalam safety box

Berikan informasi kepada orang tua tentang kapan kunjungan


berikutnya, dan kemungkinan efek samping yang akan dialami
oleh anak sesudah imunisasi serta cara penanggulangannya.

Beritahu orangtua agar menunggu sekitar 30


menit di Puskesmas untuk memantau
kemungkinan terjadinya efek samping.
8. Hal-hal yang
perlu
diperhatikan

9. Unit Terkait
KIA, Posyandu, Polindes.
10. Dokumen
terkait

11. Rekaman
No Yang diubah Isi Perubahan Tanggal mulai diberlakukan
Historis
Perubahan

PEMERINTAH KABUPATEN SUMENEP


DINAS KESEHATAN
PUSKESMAS AMBUNTEN
Jalan Raya Ambunten No. 30 Telpon. 085231444455
E-mail : pusk.ambunten@gmail.com
AM BUNTEN
KodePos 69455

Unit :
Nama petugas :
Tanggal pelaksanaan :

DAFTAR TILIK
IMUNISASI DPT-HIB-HB
NO KEGIATAN YA TIDAK KETERANGAN
1 Sasaran yang datang ke loket pendaftaran akan
diarahkan ke Poliklinik Imunisasi
2 Petugas Poliklinik Imunisasi akan memilah sasaran
yang sehat dan sakit
3 Petugas akan melihat status imunisasi sasaran baik
yang sehat maupun yang sakit
4 Apabila status imunisasi belum lengkap ataupun
sama sekali belum pernah diimunisasi baik itu
sasaran yang sehat maupun yang sakit akan dikaji
apakah memiliki riwayat penyakit tertentu yang
merupakan indikasi kontra pemberian imunisasi
5 Pada sasaran yang sehat tetapi memiliki indikasi
kontra terhadap imunisasi maka tidak diimunisasi,
akan tetapi sasaran yang tidak memiliki indikasi
kontra akan dimotivasi untuk dilakukan imunisasi
6 Pada sasaran yang sakit dan ada indikasi kontra
pemberian imunisasi saat itu maka akan dimotivasi
agar datang pada pelayanan selanjutnya. Sedangkan
yang tidak memiliki indikasi kontra akan
dimotivasi untuk imunisasi.
7 Vaksin carrier harus diletakkan pada meja yang
tidak terpapar sinar matahari langsung,
disebelahnya diletakkan alat suntik, kapas, air
hangat, format pencatatan dan anafilaktik kit.
Letakkan safety box dan plastik sampah dibawah
meja.
8 Cuci tangan dengan sabun/handrub setiap akan
memberikan imunisasi
9 Lakukan skrinning setiap sasaran meliputi umur,
riwayat imunisasi sebelumnya, KIPI yang pernah
dialami, riwayat penyakit, keadaan kesehatan saat
ini
10 Tentukan dan informasikan kepada orang tuanya
jenis dan manfaat imunisasi yang akan diberikan
saat ini
11 Ambil alat suntik, pastikan bahwa tidak kadaluarsa,
keluarkan dari plastik kemasan, buang kemasan
kedalam plastik sampah.
12 Buka tutup jarum suntik, buang tutup jarum suntik
kedalam plastic sampah.
13 Ambil vaksin yang akan diberikan, periksa kondisi
VVM, kemungkinan terpapar beku dan masa
kedaluarsa vaksin

14 Tusukkan jarum suntik kedalam botol vaksin


pastikan ujung jarum selalu berada didalam cairan
vaksin, sedot vaksin 0,5 ml.
15 Apabila terdapat gelembung pada alat suntik atau
kelebihan dosis, buang gelembung atau kelebihan
dosis yang ada tanpa mencabut jarum dari botol
vaksin.

16 Lepaskan alat suntik dari botol vaksin,


17 Bersihkan lokasi penyuntikkan dengan kapas basah,
tunggu hingga kering.

18 Berikan vaksin secara Intra Muskuler ( IM) di di


1/3 paha luar bayi sebelah kanan/kiri
19 Buang langsung alat suntik yang telah digunakan
tanpa menutupnya (non recapping) ke dalam safety
box

20 Berikan informasi kepada orang tua tentang kapan


kunjungan berikutnya, dan kemungkinan efek
samping yang akan dialami oleh anak sesudah
imunisasi serta cara penanggulangannya.

21 Beritahu orangtua agar menunggu sekitar 30 menit


di Puskesmas untuk memantau kemungkinan
terjadinya efek samping.

Ya =1
Tidak = 0
Compliance = x 100%

Compliance rate = %

Nama Auditor Nama Auditee

( ........................ ) ( ..................................... )

Anda mungkin juga menyukai