PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
2
2. Manfaat Aktualisasi
Diharapkan dengan terlaksananya kegiatan ini dapat memberi manfaat bagi
peserta dalam mengaktualisasikan nilai-nilai dasar PNS (Akuntabilitas, Nasionalisme,
Etika Publik, Komitmen Mutu, dan Anti Korupsi) serta kedudukan dan peran PNS
dalam NKRI (Whole of Government, Managemen ASN dan Pelayanan Publik) yang
mendasari kegiatan bermanfaat bagi stakeholder dan/ atau pimpinan, berkontribusi
terhadap pencapaian visi, misi dan tujuan organisasi serta memperkuat nilai
organisasi.
3
BAB II
GAMBARAN UMUM UNIT KERJA DAN
NILAI-NILAI DASAR ASN
A. GAMBARAN UMUM
4
Menurut Wibowo (2010) stigma adalah ciri negatif yang menempel pada
pribadiseseorang karena pengaruh lingkungannya, Sedangkan stigma pelayanan
kesehatanadalah anggapan buruk/negatif yang diterima oleh individu terkait hal yang
berhubungandengan pelayanan kesehatan khususnya Puskesmas.
5
B. STRUKTUR ORGANISASI PUSKESMAS BARANTI KABUPATEN SIDRAP
Kepala Puskesmas
Kabag.Tata Usaha
Penanggung Jawab Usaha Kesehatan Penanggung Jawab Usaha Kesehatan Penanggung jawab Pelayanan Puskesmas
Masyarakat dan Perkesmas Perorangan Kefarmasian dan Lab. & Jajaring Fasilitas Pelayanan Kesehatan
Pelayanan Promosi
Pelayanan kesehatan Jiwa Pelayanan KIA-KB Pustu Tonronge
Kesehatan termasuk UKS
6
C. VISI DAN MISI
Visi
Terwujudnya masyarakat sehat jasmani dan rohani serta mandiri di wilayah
Puskesmas Baranti
Misi
1. Memelihara dan meningkatkan pelayanan kesehatan tingkat pertama yang
bermutu dan terjangkau oleh seluruh lapisan masyarakat.
2. Meningkatkan peran serta masyarakat dalam perencanaan pembangunan
kesehatan.
3. Meningkatkan pengetahuan dan kesadaran masyarakat agar mau dan mampu
menolong dirinya dalam permasalahan kesehatan dan bencana.
D. TATA NILAI
1. KEDISIPLINAN
- Disiplin waktu melaksanakan tugas
- Disiplin dalam berpakaian
- Disiplin dalam melaksanakan kegiatan sesuai SOP
2. KEBERSIHAN
- Selalu menjaga kebersihan dimanapun berada
3. KEBERSAMAAN
- Bekerja sama dengan Lintas Program dan Lintas Sektor
E. MOTTO
Kepuasan pelanggan adalah tujuan kami bekerja dengan cara :
1. Memberi pelayanan dengan 6S (Salam, Sapa, Senyum, Sopan, Santun Dan
Sentuh)
2. Bekerja secara cepat, tepat dan Profesional.
7
F. NILAI-NILAI DASAR PNS
Dalam materi Pelatihan Dasar Calon Pegawai Negeri Sipil Golongan III, disebutkan
bahwa PNS yang profesional adalah PNS yang karakternya dibentuk oleh nila–nilai dasar
profesi PNS sehingga mampu melaksanakan tugas dan perannya secara profesional
sebagai pelayan masyarakat. Nilai–nilai dasar yang dimaksud adalah Akuntabilitas,
Nasionalisme, Etika Publik, Komitmen Mutu dan Anti Korupsi (ANEKA).
1. Akuntabilitas
Akuntabilitas merujuk pada kewajiban setiap individu, kelompok atau institusi
untuk memenuhi tanggung jawab yang menjadi amanahnya. Amanah seorang PNS
adalah menjamin terwujudnya nilai-nilai publik. Nilai-nilai publik tersebut antara lain
adalah:
a. Mampu mengambil pilihan yang tepat dan benar ketika terjadi konflik
kepentingan, antara kepentingan publik dengan kepentingan sektor, kelompok,
dan pribadi;
b. Memiliki pemahaman dan kesadaran untuk menghindari dan mencegah
keterlibatan PNS dalam politik praktis;
c. Memperlakukan warga negara secara sama dan adil dalam penyelenggaraan
pemerintahan dan pelayanan publik;
d. Menunjukan sikap dan perilaku yang konsisten dan dapat diandalkan sebagai
penyelenggara pemerintahan.
Akuntabilitas publik memiliki tiga fungsi utama, yaitu untuk menyediakan
kontrol demokratis (peran demokratis); untuk mencegah korupsi dan penyalahgunaan
kekuasaan (peran konstitusional); dan untuk meningkatkan efisiensi dan efektivitas
(peran belajar).
8
a. Untuk menyediakan kontrol demokratis (peran demokratis);
b. Untuk mencegah korupsi dan penyalahgunaan kekuasaan (peran konstitusional);
c. Untuk meningkatkan efisiensi dan efektivitas (peran belajar).
Selain itu, akuntabilitas memiliki tingkatan hierarkis. Tingkatan
9
f. Adil : adalah kondisi kebenaran ideal secara moral mengenai sesuatu hal, baik
menyangkut benda atau orang.
g. Transparansi : Keterbukaan atas semua tindakan dan kebijakan yang dilakukan
oleh individu maupun kelompok/instansi.
h. Konsistensi : adalah sebuah usaha untuk terus dan terus melakukan sesuatu sampai
pada tercapai tujuan akhir.
i. Partisipatif : semua aspek yang mendukung terlibat tanpa adanya monopoli oleh
sebagian orang
j. Legal : adanya bukti secara formal atas segala tindakan untuk dapat
dipertanggungjawabkan
2. Nasionalisme
Nasionalisme merupakan hal mendasar yang harus menjiwai ASN. Bahkan
tidak hanya sekedar wawasan saja tetapi kemampuan mengaktualisasikan
nasionalisme dalam menjalankan fungsi dan tugasnya merupakan hal yang lebih
penting. Diharapkan dengan nasionalisme yang kuat, maka setiap pegawai ASN
memiliki orientasi berpikir mementingkan kepentingan publik, bangsa, dan negara.
Nilai-nilai yang berorientasi pada kepentingan publik menjadi nilai dasar yang
harus dimiliki oleh setiap pegawai ASN. Pegawai ASN dapat mempelajari bagaimana
aktualisasi sila demi sila dalam Pancasila agar memiliki karakter yang kuat dengan
nasionalisme dan wawasan kebangsaannya.
Nasionalisme dalam arti sempit adalah suatu sikap yang meninggikan
bangsanya sendiri, sekaligus tidak menghargai bangsa lain sebagaimana mestinya.
Sikap seperti ini jelas mencerai-beraikan bangsa yang satu dengan bangsa yang lain.
Keadaan seperti ini sering disebut chauvinisme. Sedangkan dalam arti luas,
nasionalisme merupakan pandangan tentang rasa cinta yang wajar terhadap bangsa
dan negara, dan sekaligus menghormati bangsa lain.
Nasionalisme dalam tataran sebagai warga negara Indonesia, diharapkan seluruh
pegawai ASN mampu mengamalkan nilai-nilai Pancasila pada setiap kebijakan yang
diambil serta dijiwai semangat bhineka tunggal ika sebagai ruhnya.
Dalam UU No. 5 tahun 2014 tentang ASN, salah satu fungsi ASN adalah
menjalankan kebijakan publik. Kebijakan publik diharapkan dapat dilakukan dengan
integritas tinggi dalam melayani publik sehingga dalam menjadi pelayan publik yang
profesional. ASN adalah aparat pelaksana yang melaksanakan segala peraturan
10
perundang-undangan yang menjadi landasan kebijakan publik untuk mencapai tujuan-
tujuan yang ditetapkan.
Fungsi ASN sebagai pelayan publik merupakan segala bentuk pelayanan sektor
publik yang dilaksanakan aparatur pemerintah, termasuk aparat yang bergerak di
bidang perekonomian dalam bentuk barang dan jasa, yang sesuai dengan kebutuhan
masyarakat dan ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku. Sebagai
pelayan publik seorang ASN dituntut menjadi profesional untuk menciptakan
pelayanan yang prima.
Selain profesional dan melayani, ASN juga dituntut harus memiliki integritas
tinggi yang merupakan bagian dari kode etik dan kode etik perilaku yang telah diatur
dalam Undang-Undang ASN. Etika-etika dalam kode etik tersebut harus diarahkan
pada pilihan-pilihan yang benar-benar mengutamakan kepentingan masyarakat luas
dengan dijiwai oleh nilai-nilai yang terkandung dalam pengamalan Pancasila.
3. Etika Publik
Etika adalah tujuan hidup yang baik bersama dan untuk orang lain di dalam
institusi yang adil. Etika lebih dipahami sebagai refleksi atas baik atau buruk, benar
atau salah yang harus dilakukan atau bagaimana melakukan kewajiban yang baik atau
benar.
Dalam kaitannya dengan pelayanan publik, etika publik adalah refleksi tentang
standar/norma yang menentukan baik/buruk, benar/salah perilaku, tindakan dan
keputusan untuk mengarahkan kebijakan publik dalam rangka menjalankan tanggung
jawab pelayanan publik.
Integritas publik menuntut para pemimpin dan pejabat publik untuk memiliki
komitmen moral dengan mempertimbangkan keseimbangan antara penilaian
kelembagaan, dimensi-dimensi peribadi, dan kebijaksanaan di dalam pelayanan
publik.
Kode etik adalah aturan-aturan yang mengatur tingkah laku dalam suatu
kelompok khusus, sudut pandangnya hanya ditujukan pada hal-hal prinsip dalam
bentuk ketentuan-ketentuan tertulis.
Kode etik profesi dimaksudkan untuk mengatur tingkah laku/etika suatu
kelompok khusus dalam masyarakat melalui ketentuan-ketentuan tertulis yang
diharapkan dapat dipegang teguh oleh sekelompok profesional tertentu.
11
Berdasarkan undang-undang ASN, kode etik dan kode perilaku ASN yakni
sebagai berikut:
a. Melaksanakan tugasnya dengan jujur, bertanggung jawab, dan berintegritas tinggi;
b. Melaksanakan tugasnya dengan cermat dan disiplin;
c. Melayani dengan sikap hormat, sopan, dan tanpa tekanan;
d. Melaksanakan tugasnya sesuai dengan peraturan perundangan yang berlaku;
e. Melaksanakan tugasnya sesuai dengan perintah atasan atau pejabat yang
berwenang sejauh tidak bertentangan dengan ketentuan peraturan perundang-
undangan dan etika pemerintahan;
f. Menjaga kerahasiaan yang menyangkut kebijakan negara;
g. Menggunakan kekayaan dan barang milik negara secara bertanggung jawab,
efektif, dan efisien;
h. Menjaga agar tidak terjadi konflik kepentingan dalam melaksanakan tugasnya;
i. Memberikan informasi secara benar dan tidak menyesatkan kepada pihak lain yang
memerlukan informasi terkait kepentingan kedinasan;
j. Tidak menyalahgunakan informasi intern negara, tugas, status, kekuasaan dan
jabatannya untuk mendapat atau mencari keuntungan atau manfaat bagi diri sendiri
atau untuk orang lain;
k. Memegang teguh nilai dasar ASN dan selalu menjaga reputasi dan integritas ASN;
l. Melaksanakan ketentuan peraturan perundang-undangan mengenai disiplin
pegawai ASN.
Dimensi etika publik terdiri dari dimensi tujuan pelayanan publik yang
bertujuan untuk mewujudkan pelayanan yang berkualitas dan relevan, dimensi modalitas
yang terdiri dari akuntabilitas, transparansi, dan netralitas, serta dimensi tindakan
integritas publik. Ketiga dimensi tersebut dapat menjadi dasar untuk dapat menjadi
pelayan publik yang beretika.
Pelayanan publik yang profesional membutuhkan tidak hanya kompetensi
teknis dan leadership, namun juga kompetensi etika. Oleh karena itu perlu dipahami etika
dan kode etik pejabat publik. Tanpa memiliki kompetensi etika, pejabat cenderung
menjadi tidak peka, tidak peduli dan bahkan seringkali diskriminatif, terutama pada
masyarakat kalangan bawah yang tidak beruntung.
Etika publik merupakan refleksi kritis yang mengarahkan bagaimana nilai-
nilai kejujuran, solidaritas, keadilan, kesetaraan, dan lain-lain dipraktikkan dalam wujud
keprihatinan dan kepedulian terhadap kesejahteraan masyarakat.
12
Dengan diterapkannya kode etik ASN, perilaku pejabat publik harus berubah
dari penguasa menjadi pelayan, dari wewenang menjadi peranan, dan menyadari bahwa
jabatan publik adalah amanah yang harus dipertanggungjawabkan bukan hanya di dunia
namun juga di akhirat.
4. Komitmen Mutu
LAN RI menjelaskan bahwa ada tiga karakteristik utama dalam menjamin mutu
yang baik yaitu efektivitas, efesien dan inovasi. Dasar yang digunakan untuk mengukur
tingkat efektivitas adalah ketercapaian target yang telah direncanakan, baik dilihat dari
capaian jumlah maupun mutu hasil kerja, sehingga dapat memberi kepuasan, sedangkan
tingkat efisiensi diukur dari penghematan biaya, waktu, tenaga, dan pikiran dalam
menyelesaikan kegiatan.
Inovasi muncul karena adanya dorongan kebutuhan organisasi/perusahaan untuk
beradaptasi dengan tuntutan perubahan yang terjadi di sekitarnya. Mengenai inovasi,
LAN RI menyatakan bahwa proses inovasi dapat terjadi secara perlahan (bersifat
evolusioner) atau bisa juga lahir dengan cepat (bersifat revolusioner). Inovasi akan
menjadi salah satu kekuatan organisasi untuk memenangkan persaingan.
Sebagaimana terkait dengan karakteriktik utama tersebut, setidaknya empat
indikator dari nilai-nilai dasar komitmen mutu yang harus diperhatikan, yaitu :
a. Efektif
Efektif adalah berhasil guna, dapat mencapai hasil sesuai dengan target.
Sedangkan efektivitas menunjukkan tingkat ketercapaian target yang telah
direncanakan, baik menyangkut jumlah maupun mutu hasil kerja.
Efektifitas organisasi tidak hanya diukur dari performans untuk mencapai
target (rencana) mutu, kuantitas, ketepatan waktu dan alokasi sumber daya,
melainkan juga diukur dari kepuasan dan terpenuhinya kebutuhan pelanggan.
b. Efisien
Efisien adalah berdaya guna, dapat menjalankan tugas dan mencapai hasil
tanpa menimbulkan keborosan. Sedangkan efisiensi merupakan tingkat ketepatan
realiasi penggunaan sumberdaya dan bagaimana pekerjaan dilaksanakan sehingga
dapat diketahui ada tidaknya pemborosan sumber daya, penyalahgunaan alokasi,
penyimpangan prosedur dan mekanisme yang ke luar alur.
c. Inovasi
Inovasi Pelayanan Publik adalah hasil pemikiran baru yang konstruktif,
sehingga akan memotivasi setiap individu untuk membangun karakter sebagai
13
aparatur yang diwujudkan dalam bentuk profesionalisme layanan publik yang
berbeda dari sebelumnya, bukan sekedar menjalankan atau menggugurkan tugas
rutin.
d. Berorientasi pada Mutu
Mutu merupakan suatu kondisi dinamis berkaitan dengan produk, jasa,
manusia, proses dan lingkungan yang sesuai atau bahkan melebihi harapan
konsumen. Mutu mencerminkan nilai keunggulan produk/jasa yang diberikan
kepada pelanggan sesuai dengan kebutuhan dan keinginannya, bahkan melampaui
harapannya.
Mutu merupakan salah satu standar yang menjadi dasar untuk mengukur
capaian hasil kerja. Mutu menjadi salah satu alat vital untuk mempertahankan
keberlanjutan organisasi dan menjaga kredibilitas institusi.
Ada lima dimensi karakteristik yang digunakan pelanggan dalam
mengevaluasi kualitas pelayan, yaitu:
a. Tangibles (bukti langsung), yaitu: meliputi fasilitas fisik, perlengkapan,
pegawai, dan sarana komunikasi;
b. Reliability (kehandalan), yaitu kemampuan dalam memberikan pelayanan
dengan segera dan memuaskan serta sesuai dengan yang telah dijanjikan;
c. Responsiveness (daya tangkap), yaitu keinginan untuk memberikan pelayanan
dengan tanggap;
d. Assurance (jaminan), yaitu mencakup kemampuan, kesopanan, dan sifat dapat
dipercaya;
e. Empaty, yaitu kemudahan dalam melakukan hubungan, komunikasi yang baik,
dan perhatian dengan tulus terhadap kebutuhan pelanggan.
Berdasarkan pendapat beberapa ahli maka dapat disimpulkan bahwa mutu
mencerminkan nilai keunggulan produk/jasa yang diberikan kepada pelanggan sesuai
dengan kebutuhan dan keinginan dan bahkan melampaui harapannya. Manajemen
mutu harus dilaksanakan secara terintegrasi, dengan melibatkan seluruh komponen
organisasi, untuk senantiasa melakukan perbaikan mutu agar dapat memuaskan
pelanggan.
Bill Creech memperkenalkan lima pilar dalam manajemen mutu terpadu yaitu
produk, proses, organisasi, pemimpin dan komitmen. Kelima pilar tersebut memiliki
keterkaitan dan ketergantungan yang tinggi, sehingga target mutu dapat diwujudkan
bahkan dapat terus ditingkatkan secara berkelanjutan
14
Target utama kinerja aparatur yang berbasis komitmen mutu adalah
mewujudkan kepuasan masyarakat yang menerima layanan. Mutu kerja aparatur
dalam memberikan pelayanan kepada masyarakat dewasa ini masih banyak yang tidak
mengindahkan peraturan perundang-undangan.
5. Anti Korupsi
Kata korupsi berasal dari bahasa latin yaitu corruptio yang artinya kerusakan,
kebobrokan dan kebusukan. Korupsi sering dikatakan sebagai kejahatan luar biasa,
karena dampaknya yang luar biasa, menyebabkan kerusakan baik dalam ruang
lingkup pribadi, keluarga, masyarakat dan kehidupan yang lebih luas. Kerusakan tidak
hanya terjadi dalam kurun waktu yang pendek, namun dapat berdampak secara jangka
panjang. (Widita, 2015)
Ada 9 (sembilan) indikator dari nilai-nilai dasar anti korupsi yang harus
diperhatikan, yaitu :
a. Jujur
Kejujuran merupakan nilai dasar yang menjadi landasan utama bagi
penegakan integritas diri seseorang. Tanpa adanya kejujuran mustahil seseorang
bisa menjadi pribadi yang berintegritas. Seseorang dituntut untuk bisa berkata jujur
dan transparan serta tidak berdusta baik terhadap diri sendiri maupun orang lain,
sehingga dapat membentengi diri terhadap godaan untuk berbuat curang.
b. Peduli
Kepedulian sosial kepada sesama menjadikan seseorang memiliki sifat kasih
sayang. Individu yang memiliki jiwa sosial tinggi akan memperhatikan lingkungan
sekelilingnya di mana masih terdapat banyak orang yang tidak mampu, menderita,
dan membutuhkan uluran tangan.
Pribadi dengan jiwa sosial tidak akan tergoda untuk memperkaya diri sendiri
dengan cara yang tidak benar tetapi ia malah berupaya untuk menyisihkan sebagian
penghasilannya untuk membantu sesama.
c. Mandiri
Kemandirian membentuk karakter yang kuat pada diri seseorang menjadi
tidak bergantung terlalu banyak pada orang lain. Mentalitas kemandirian yang
dimiliki seseorang memungkinkannya untuk mengoptimalkan daya pikirnya guna
bekerja secara efektif. Pribadi yang mandiri tidak akan menjalin hubungan dengan
pihak-pihak yang tidak bertanggungjawab demi mencapai keuntungan sesaat.
15
d. Disiplin
Disiplin adalah kunci keberhasilan semua orang. Ketekunan dan konsistensi
untuk terus mengembangkan potensi diri membuat seseorang akan selalu mampu
memberdayakan dirinya dalam menjalani tugasnya. Kepatuhan pada prinsip
kebaikan dan kebenaran menjadi pegangan utama dalam bekerja. Seseorang yang
mempunyai pegangan kuat terhadap nilai kedisiplinan tidak akan terjerumus dalam
kemalasan yang mendambakan kekayaan dengan cara yang mudah.
e. Tanggung Jawab
Pribadi yang utuh dan mengenal diri dengan baik akan menyadari bahwa
keberadaan dirinya di muka bumi adalah untuk melakukan perbuatan baik demi
kemaslahatan sesama manusia. Segala tindak tanduk dan kegiatan yang
dilakukannya akan dipertanggungjawabkan sepenuhnya kepada Tuhan Yang Maha
Esa, masyarakat, negara, dan bangsanya. Dengan kesadaran seperti ini maka
seseorang tidak akan tergelincir dalam perbuatan tercela dan nista.
f. Kerja Keras
Individu beretos kerja akan selalu berupaya meningkatkan kualitas hasil
kerjanya demi terwujudnya kemanfaatan publik yang sebesar-besarnya. Ia
mencurahkan daya pikir dan kemampuannya untuk melaksanakan tugas dan
berkarya dengan sebaik-baiknya. Ia tidak akan mau memperoleh sesuatu tanpa
mengeluarkan keringat.
g. Sederhana
Pribadi yang berintegritas tinggi adalah seseorang yang menyadari
kebutuhannya dan berupaya memenuhi kebutuhannya dengan semestinya tanpa
berlebih-lebihan. Ia tidak tergoda untuk hidup dalam gelimang kemewahan.
Kekayaan utama yang menjadi modal kehidupannya adalah ilmu pengetahuan. Ia
sadar bahwa mengejar harta tidak akan pernah ada habisnya karena hawa nafsu
keserakahan akan selalu memacu untuk mencari harta sebanyak-banyaknya.
h. Berani
Seseorang yang memiliki karakter kuat akan memiliki keberanian untuk
menyatakan kebenaran dan menolak kebathilan. Ia tidak akan mentolerir adanya
penyimpangan dan berani menyatakan penyangkalan secara tegas.
Ia juga berani berdiri sendirian dalam kebenaran walaupun semua kolega dan
teman-teman sejawatnya melakukan perbuatan yang menyimpang dari hal yang
16
semestinya. Ia tidak takut dimusuhi dan tidak memiliki teman kalau ternyata
mereka mengajak kepada hal-hal yang menyimpang.
i. Adil
Pribadi dengan karakter yang baik akan menyadari bahwa apa yang dia
terima sesuai dengan jerih payahnya. Ia tidak akan menuntut untuk mendapatkan
lebih dari apa yang ia sudah upayakan.
Bila ia seorang pimpinan maka ia akan memberi kompensasi yang adil
kepada bawahannya sesuai dengan kinerjanya. Ia juga ingin mewujudkan keadilan
dan kemakmuran bagi masyarakat dan bangsanya.
Kesadaran anti korupsi yang dibangun melalui pendekatan spiritual, dengan
selalu ingat akan tujuan keberadaannya sebagai manusia di muka bumi, dan selalu
ingat bahwa seluruh ruang dan waktu kehidupannya harus dipertanggungjawabkan
sehingga dapat menjadi benteng kuat untuk anti korupsi.
Tanggung jawab spiritual yang baik akan menghasilkan niat yang baik dan
mendorong untuk memiliki visi dan misi yang baik, hingga selalu memiliki
semangat untuk melakukan proses atau usaha terbaik dan mendapatkan hasil
terbaik agar dapat dipertanggungjawabkan secara publik.
20
BAB III
RANCANGAN AKTUALISASI
A. IDENTIFIKASI ISU
Berdasarkan hasil pengamatan selama menjalani tugas kurang lebih 8 bulan di unit
kerja ada banyak isu yang saya dapatkan. Salah satu isu yang saya angkat untuk rencana
kegiatan aktualisasi ini adalah Penemuan Kasus Baru Terdiagnosa Hipertensi Di Puskesmas
Baranti Tidak Memenuhi Target Standar Pelayanan Minimal Yang Ditentukan Oleh Dinas
Kesehatan Kabupaten Sidenreng Rappang Tahun 2019.
B. DESKRIPSI ISU
Penemuan kasus baru terdiagno sa hipertensi di wilayah kerja puskesmas baranti
dianggap perlu dilakukan. Jika masalah ini jika tidak ditangani akan menimbulkan efek
permasalahan antara lain :
1. Pemenuhan target Standar pelayanan minimal yang telah ditetapkan oleh dinas
kesehatan kab. Sidrap tidak dapat terpenuhi.
2. Tidak terlaksananya permenkes no.4 tahun 2019 tentang pemenuhan standar pelayanan
minimal bidang kesehatan, yang menyatakan bahwa standar minimal pelayanan harus
terpenuhi 100%.
Oleh sebab itu perlu adanya usaha untuk memenuhi target Standar Pelayanan
Minimal oleh puskesmas baranti.
21
c. G = Growth{ seberapa besar kemungkinan memburuknya isu tersebut jika tidak
ditangani sebagaimana mestinya.} ).
Tabel 1
Bobot Penetapan Kriteria Kualitas Isu AKPL dan USG
Bobot Keterangan
5 Sangat Kuat Pengaruhnya
4 Kuat Pengaruhnya
3 Sedang Pengaruhnya
2 Kurang Pengaruhnya
1 Sangat Kurang Pengaruhnya
Tabel 2
Tabel Anasisis Kriteria Isu Menggunakan APKL
N APKL
22
1. Penemuan Kasus Baru Terdiagnosa Hipertensi Di Puskesmas Baranti Tidak
Memenuhi Target Standar Pelayanan Minimal Yang Ditentukan Oleh Dinas
Kesehatan Kabupaten Sidenreng Rappang ( Nilai 17 )
2. Meningkatnya Kasus TDBD Di Wilayah Kerja Puskesmas Baranti Ketika
Musim Hujan Tiba ( Nilai 16)
3. Kurangnya Pasien DM Yang Memiliki Kontrol Gula Darah Post Prandial Yang
Terkontrol di wilayah kerja puskesmas baranti ( Nilai 13)
Dari kriteria isu yang mendapat ranking tiga besar tersebut kemudian dilakukan analisis
lanjutan yaitu analisis kualitas isu dengan alat analisis USG.
Tabel 3
Tabel Anasisis Kualitas Isu Menggunakan USG
Penilaian Kriteria JM
No Rank
Masalah U S G L
1 Penemuan Kasus Baru Terdiagnosa
Hipertensi Di Puskesmas Baranti Tidak
Memenuhi Target Standar Pelayanan 4 4 5 13 1
Minimal Yang Ditentukan Oleh Dinas
Kesehatan Kabupaten Sidenreng Rappang
2 Meningkatnya Kasus TDBD Di Wilayah
Kerja Puskesmas Baranti Ketika Musim 4 5 3 12 2
Hujan Tiba
3 Kurangnya Pasien DM Yang Memiliki
Kontrol Gula Darah Post Prandial Yang
3 5 4 11 3
Terkontrol di wilayah kerja puskesmas
baranti
Berdasarkan penentuan kualitas isu menggunakan dengan alat analisis isu USG maka
tergambar ranking tertinggi yang merupakan isu final yang perlu dicairkan pemecahan
masalahnya : Penemuan Kasus Baru Terdiagnosa Hipertensi Di Puskesmas Baranti Tidak
Memenuhi Target Standar Pelayanan Minimal Yang Ditentukan Oleh Dinas Kesehatan
Kabupaten Sidenreng Rappang
23
D. RANCANGAN AKTUALISASI
Tabel 4
Tabel Rancangan Aktualisasi
Unit Kerja
UPT Puskesmas Baranti Kabupaten Sidenreng Rappang
“Terwujudnya Masyarakat Sehat Jasmani Dan Rohani Serta Mandiri Di Wilayah Kerja
Visi
Puskesmas Baranti”
4. Memelihara dan meningkatkan pelayanan kesehatan tingkat pertama yang bermutu dan
terjangkau oleh seluruh lapisan masyarakat.
24
POSYANDU USILA DAN PROLANIS
3. PERTEMUAN UNTUK KORDINASI DENGAN LINTAS SEKTOR
4. PEMASANGAN BANNER
5. PELAPORAN
25
Tabel 5
Matriks Rancangan Kegiatan Aktualisasi
26
dengan mentor
B. Mencatat Adanya Notulensi Akuntabilitas
masukan dan arahan berupa masukan (kejelasan: Mencatat
yang diberikan dan arahan atasan hasil konsultasi
Atasan untuk dengan jelas )
persiapan kegiatan • Etika Publik
aktualisasi (cermat: Mencatat
hasil konsultasi
dengan teliti dan rapi)
C. Meminta Adanya surat tugas • Anti korupsi
persetujuan Atasan untuk (disiplin)
untuk melaksanakan Melaksanakan
melaksanakan kegiatan aktualisasi instruksi atasan
kegiatan. dari atasan dalam melaksanakan
kegiatan selanjutnya.
27
minimal bidang diri
kesehatan, yang - Akuntabilitas :
menyatakan Kejelasan
bahwa standar Pengkajian terhadap
minimal permenkes no.4
pelayanan harus tahun 2019
dilakukan untuk
terpenuhi 100%
mendapatkan nilai
SPM yang jelas
B. Membuat materi Materi berupa Akuntabilitas
pembahasan yang power point (Kejelasan )
akan di bawakan hipertensi, flip Pembuatan materi
saat penyuluhan. chart, lembar balik dengan model power
PTM point dan flipchart
yang lebih efektif dan
efisien
c. memperbanyak Print out materi dan Nasionalisme (cinta
printout materi foto flip chart yang tanah air)
penyuluhan di gunakan Menggunakan bahasa
indonesia yang baik
dan benar dalam
materi penyuluhan
Penyuluhan dan Pelayanan publik Kegiatan ini dapat Disiplin dan
pemeriksaan (partisipasi) bersama mewujudkan misi kerjasama
tekanan darah dengan pengelola ke 2
dengan turun ke program memberikan “Meningkatkan
lapangan di penyuluhan peran serta
kegiatan posbindu, WOG (koordinasi, masyarakat dalam
3 posyandu usila kesepakatan ) perencanaan
dan prolanis dengan pengelola
pembangunan
program untuk
bersama turun
kesehatan”.
melakukan
penyuluhan ke
masyarakat
28
A. Melaksanakan Adanya foto • Nasionalisme
rapat dengan pertemuan, notulen (Musyawarah) :
pengelola program dan absen Melakukan
Penyakit tidak musyawarah untuk
menular (PTM), mendiskusikan
usia lanjut (USILA) pelaksanaan kegiatan
dan program penyuluhan (Butir
prolanis Sila IV)
• Komitmen Mutu
(Jaminan Mutu)
Menjaga mutu
pekerjaan dengan
berkordinasi dengan
pengelola program
terkait tentang
penyediaan data.
29
D.Melakukan Dokumentasi, Nasionalisme
pemeriksaan daftar hasil (kesatuan)
tekanan darah pemeriksaan Peserta bersatu untuk
tekanan darah bekerjasama dengan
rekan kerja untuk
melakukan
pemeriksaan tekanan
darah pada pasien
E. Melaporkan hasil Dokumentasi dan Komitmen Mutu
penyuluhan dan lembar konsultasi (Jaminan Mutu) :
pemeriksaan Mendiskusikan hasil
kepada mentor pemeriksaan tekanan
darah kepada mentor
Nasionalisme
(Musyawarah)
mendiskusikan hasil
penyuluhan dan
pemeriksaan tekanan
darah untuk
kedepannya lebih
baik
Akuntabilitas
(Bertanggung
jawab) : Melaporkan
hasil penyuluhan
dengan penuh
tanggung jawab
4 Pembuatan grup WOG (koordinasi, Misi puskesmas Disiplin, kerjasama
Media Sosial kesepakatan ) yang ke 3.
(Group Whatsapp) Memudahkan Meningkatkan
kordinasi dengan pengetahuan dan
lintas sektor dan
kesadaran
tokoh masyarakat.
Pelayan publik
masyarakat agar
(kecepatan, mau dan mampu
30
kemudahan dan menolong dirinya
keterjangkauan) dalam
Membuat grup yang permasalahan
dapat memudahkan kesehatan dan
akses informasi
bencana
A.melakukan Dokumentasi, Akuntabilitas
pertemuan dengan daftar hadir, dan (bertanggung
pengelola progran notulen jawab) membuat
dan lintas sektor komitmen yang dapat
di dengan lintas
sektor
B.Mencatat nomor Daftar nomor hape, komitmen mutu
hape peserta dokumentasi (inovasi)
pertemuan grup WA lintas
sektor merupakan hal
baru di wilayah kerja
puskesmas baranti
C.melaporkan isi Hasil tangkapan Antikorupsi (jujur)
chat kepada mentor layar chat grup Wa Menunjukkan hasil
lintas sektor tangkapan layar apa
adanya.
5 Pembuatan Pelayanan publik Dengan kegiatan Kerjasama dan
banner (partisipasi) bersama ini mewujudkan bersih
dengan pengelola misi ke 3.
program memberikan “Meningkatkan
banner di titik pengetahuan dan
tertentu kesadaran
WOG (koordinasi, masyarakat agar
kesepakatan )
mau dan mampu
dengan pengelola
lintas sektor untuk
menolong dirinya
bersama turun dalam
melakukan permasalahan
penyuluhan ke kesehatan dan
masyarakat dan bencana”
31
memberikan banner
A.Melakukan Dokumentasi, Nasionalisme
Konsultasi dengan notulen (kerjasama)
mentor terkait isi bersama mentor
dan lokasi mencari tema banner
penempatan banner sesuai topik
B.Mencari Isi banner Antikorupsi (jujur)
Referensi yang Isi banner adalah
akurat terkait isi informasi yang benar
banner
C.Membuat Desain Isi banner Akuntabilitas
yang menarik minat (tanggungjawab)
masyarakat memberikan
informasi yang benar
dan dapat di
pertanggungjawabkan
D.Mencetak desain Banner jadi Nasionalisme (cinta
banner yang sudah tanah air)
di buat Menggunakan
percetakan lokal
milik pribumi asli
sidrap
E.Memasang Peletakan banner di Etika publik
banner pada titik tempat stategis (empiris)
yang dianggap Memasang banner di
staegis untuk tempat yang dianggap
masyarakat masyarakat sebagai
sumber informasi
32
dan tepat
Pelaporan hasil • Pelayanan public Kerjasama dan
kegiatan kepada (transparan) : disiplin
6 pimpinan adanya laporan
hasil kegiatan
aktualisasi.
A. Melakukan Adanya • Etika Publik
konsultasi kepada dokumentasi (sopan):
coach terkait pelaporan kegiatan berkonsultasi dengan
laporan aktualisasi kepada atasan cara yang ramah dan
yang telah dibuat dan santun) -
Nasionalisme
(Keselarasan) :
Menyamakan
pendapat terkait
kekurangan laporan
sebelum di finalisasi
B. Membuat dokumentasi, hasil • Akuntabilitas
laporan hasil tangkap layar chat (kepercayaan) :
kegiatan aktualisasi grup wa dan data Percaya bahwa hasil
hasil pemeriksaan perbaikan dari mentor
semata bertujuan
untuk kebaikan
laporan aktualisasi.
- Komitmen Mutu
(jaminan mutu) :
Memperbaiki hasil
koreksi terakhir dari
mentor merupakan
usaha untuk menjaga
mutu kegiatan
C. Melaporkan hasil Adanya - Anti Korupsi
kegiatan aktualisasi dokumentasi dalam (Disiplin)
kepada atasan. melaporkan hasil Menyelesaikan
kegiatan aktualisasi penyusunan laporan
33
kepada atasan tepat waktu
- Akuntabilitas
(Bertanggung
Jawab) Bertanggung
jawab atas
penyelesaian kegiatan
aktualisasi
34
5 1 5
Disiplin (Bekerja
sesuai prosedur)
Anti Korupsi 1
Mandiri
3
Jujur
TOTAL 29
6. Jadwal Kegiatan
PELAKSANAAN KEGIATAN
NO KEGIATAN
MINGGU MINGGU MINGGU MINGGU
I II III 1V
1 Persiapan Pelaksanaan Kegiatan
2 Pembuatan materi penyuluhan
Penyuluhan dan pemeriksaan tekanan darah dengan turun ke lapangan di
3 kegiatan posbindu, posyandu usila dan prolanis
4 Pembuatan banner
5 Pelaporan hasil kegiatan kepada pimpinan
35
Tbel 8. Matriks Aktualisasi Kedudukan PNS Dalam NKRI
Keterkaitan Dengan
TOT
Kedudukan Dan KEG I KEG 2 KEG 3 KEG 4 KEG 5 KEG 6
AL
Peran ASN
Manajemen ASN Menajemen ASN
(Bekerja sesuai (integritas)
dengan dasar hukum Menunjukkan
yang berlaku) : pelaksanaan tupoksi
Mengikuti petunjuk ASN termasuk
MANAJEMEN ASN 2
pada Permenkes no. 4 memberikan
tahun 2019 Tentang informasi yang
Pemenuhan Standar benar.
Pelayanan Minimal
Bidang Kesehatan.
Pelayan publik Pelayan publik Pelayanan Pelayanan
(kecepatan, (kecepatan, publik public
kemudahan dan kemudahan dan (partisipasi) (transparan) :
keterjangkauan) keterjangkauan) bersama dengan adanya laporan
PELAYANAN
Membuat grup yang Membuat grup yang pengelola hasil kegiatan 4
PUBLIK
dapat memudahkan dapat memudahkan program aktualisasi.
akses informasi akses informasi memberikan
banner di titik
tertentu
WOG (koordinasi) WOG (koordinasi, WOG (koordinasi, WOG
kesepakatan atau kesepakatan ) kesepakatan ) (koordinasi,
respon atasan demi Memudahkan Memudahkan kesepakatan )
mencapai tujuan kordinasi dengan kordinasi dengan dengan
bersama lintas sektor dan lintas sektor dan pengelola lintas
tokoh masyarakat. tokoh masyarakat. sektor untuk
WOG 4
bersama turun
melakukan
penyuluhan ke
masyarakat dan
memberikan
banner
8. Matriks Aktualisasi Visi Dan Misi Organisasi
36
Tabel 9 Matriks Aktualisasi Visi dan Misi Organisasi
TOTAL 5
37