Anda di halaman 1dari 4

DETASEMEN KESEHATAN WILAYAH 02.04.

02
RUMAH SAKIT TK. IV Dr. BRATANATA
Jln. Raden Mattaher No. 33 Telp. 0741 23164 Jambi
e-mail : rs_dr_bratanata@yahoo.co.id

SURAT KEPUTUSAN
NOMOR : Skep : 016/IX/ 2014

TENTANG

KEBIJAKAN PENGELOLAAN PERBEKALAN FARMASI


DI RUMAH SAKIT TK. IV Dr. BRATANATA

Menimbang :

a. Bahwa dalam upaya meningkatkan mutu pelayanan RS TK.IV Dr. Bratanata,


maka diperlukan kebijakan pengelolaan perbekalan farmasi.
b. Bahwa agar kebijakan pengelolaan perbekaran farmasi di RS TK.IV Dr.
Bratanata dapat terlaksana dengan baik, maka perlu adanya peraturan kepala
rumah sakit tentang kebijakan pengelolaan perbekalan farmasi.
c. Bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud dalam butir 1 dan 2
perlu ditetapkan dengan keputusan kepala RS TK.IV Dr. Bratanata.

Mengingat :
1. Undang-undang Republik Indonesia Nomor. 44 tahun 2009 tentang Rumah
Sakit.
2. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor. 51 tahun 2009 tentang
Pekerjaan Kefarmasian.
3. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor. 58 tahun 2014 pasal 3
ayat 2 tentang Pengelolaan sedian farmasi, alat kesehatan dan bahan medis
habis pakai.
MEMUTUSKAN:

Menetapkan :

1. Melakukan pemilihan perbekalan farmasi, dengan dasar-dasar pemilihan kebutuhan


obat sebagai berikut:
a. Jenis obat yang dipilih seminimal mungkin dengan cara menghindari kesamaan
jenis
b. Hindari penggunaan obat kombinasi, kecuali jika obat kombinasi mempunyai
efek yang lebih baik dibanding obat tunggal
c. Apabila jenis obat banyak, maka kita memilih berdasarkan obat pilihan (drug of
choice) dari penyakit yang prevalensinya tinggi
2. Merencanakan kebutuhan perbekalan farmasi berdasarkan:
a. DOEN, Formularium Rumah Sakit, Formularium BPJS
b. Anggaran yang tersedia
c. Penetapan prioritas
d. Siklus penyakit
e. Sisa persediaan
f. Data pemakaian periode yang lalu
g. Rencana pengembangan
h. Waktu tunggu pemesanan
3. Melakukan Pengadaan perbekalan farmasi, dengan kriteria:
a. Bahan baku obat harus disertai sertifikat analisa
b. Bahan beerbahaya harus menyertakan Material Safety Data Sheet (MSDS)
c. Sediaan farmasi, Alat kesehatan dan bahan medis habis pakai harus mempunyai
Nomor Izin Edar
d. Expired date minimal 2 (dua) tahun kecuali untuk sediaan farmasi, alat
kesehatan dan bahan medis habis pakai tertentu (vaksin, reagensia)
4. Penerimaan perbekalan farmasi dengan menjamin kesesuaian jenis, spesifikasi,
jumlah, mutu, waktu penyerahan, dan harga yang tertera dalam kontrak atau surat
pesanan dengan kondisi fisik yang diterima.
5. Penyimpanan perbekalan farmasi berdasarkan:
a. Bentuk Sediaan dan Alfabetis
b. Penyimpanan obat dengan nama, tampilan dan ucapan mirip (Look Alike Sound
Alike) secara terpisah
c. Suhu, kesetabilannya, udara, cahaya dan kontaminasi bakteri
d. Penggunaan dalam dan penggunaan luar
e. Metoda FEFO dan FIFO
f. Penyimpanan Narkotika disimpan pada lemari khusus dengan kunci ganda
g. Troli emergency terkunci, diperiksa, dipastikan selalu tersedia dengan jenis dan
jumlah sesuai daftar yang telah ditetapkan
6. Pendistribusian dilakukan dengan cara:
a. Rawat Jalan menggunakan resep individual langsung ke instalasi farmasi rumah
sakit
b. Rawat inap
 Unit Dose Dispensing (UDD) dilakukan di Paviliun Kartika dan Paviliun
wirasakti
 Persediaan lengkap di ruangan rawat inap (Floor Stock)
7. Pemusnahan dan Penarikan perbekalan farmasi dilakukan bila:
a. Produk tidak memenuhi persyaratan mutu
b. Telah kadaluarsa
c. Tidak memenuhi syarat untuk dipergunakan dalam pelayanan kesehatan
d. Dicabut izin edarnya dari BPOM RI
8. Mengendalikan persediaan perbekalan farmasi dengan cara:
a. Melakukan evaluasi persediaan yang jarang digunakan (slow moving)
b. Melakukan evaluasi persediaan yang tidak digunakan dalam waktu tiga bulan
berturut-turut (death stock)
c. Stock Opname dilakukan secara periodik dan berkala
9. Administrasi
a. Melakukan Pencatatan dan Pelaporan kegiatan pengelolaan perbekalan farmasi
yang meliputi, perencanaan kebutuhan, pengadaan, penerimaan,
pendistribusian, pengendalian persediaan, pengembalian, pemusnahan dan
penarikan perbekalan farmasi. Pelaporan dibuat secara periodik yang dilakukan
instalasi farmasi dalam periode tertentu.
b. Melakukan Administrasi Penghapusan terhadap sediaan farmasi, alat kesehtan
dan bahan medis habis pakai yang tidak terpakai karena kadaluarsa, rusak, mutu
tidak memenuhi standar. Dengan cara membuat usulan penghapusan kepada
pihak terkait sesuai dengan prosedur yang berlaku

Ditetapkan di Jambi
Pada tanggal 17/09/2014
Kepala RS TK IV Dr.Bratanata Jambi
dr.Nirwan Arief , Sp.M,MARS
Mayor CKM NRP.11000010390473

Anda mungkin juga menyukai