PENGERTIAN
Zat aditif adalah zat yang biasa ditambahkan kedalam suatu jenis makanan
atau minuman, sehingga makanan atau minuman tersebut lebih menarik. Umumnya,
zat aditif tidak memiliki nilai gizi. Zat ini berfungsi untuk zat tambahan seperti
mengawetkan makanan, menambah rasa dan aroma, dan mempermudah proses
pembuatan makanan ataupun minuman, dan sebagainya.
MACAM – MACAM
1. Zat Aditif Alami
Zat aditif alami merupakan zat aditif yang diperoleh langsung dari alam. Tapi,
dengan bertambahnya jumlah penduduk dunia yang semakin banyak, maka dituntut
juga jumlah makanan yang lebih besar sehingga zat-zat aditif alami tidak cukup lagi.
Pada umunya zat aditf alami tidak menimbulkan efek samping, aman dikonsumsi dan
tidak bertahan lama.
2. Zat Aditif Buatan
Zat aditif sintetis atau buatan merupakan zat aditif atau zat tambahan makanan
yg diperoleh melalui sintesis (pembuatan) baik di laboratorium maupun di industri
dari bahan bahan kimia yang sifatnya hampir sama dengan bahan alami yg sejenis.
Keunggulan zat aditif sintetis adalah dapat di produksi dalam jumlah besar, lebih
stabil, takaran penggunaannya lebih sedikit dan biasanya tahan lebih lama.
Sedangkan kelemahan zat aditif sintetis adalah dapat menimbulkan risiko penyakit
kanker atau bersifat karsinogenik.
Zat aditif sintesis aman dikonsumsi selama masih dalam ambang batas aman
penggunaannya. Batas penggunaan bahan makanan ini, diatur oleh Peraturan Menteri
Kesehatan Republik Indonesia No. 722/Menkes/PER/IX/88 tentang Bahan Tambahan
Makanan, berdasarkan ADI (Acceptable Daily Intake), yaitu tidak menimbulkan
bahaya jika dikonsumsi oleh manusia dengan dasar perhitungan yaitu perkilogram
berat badan.
1. Zat Pewarna
3. Zat Pemanis
No. Contoh Fungsi
1. gula pasir Memberi rasa manis
2. madu Memberi rasa manis, serta
khasiat tertentu yang
terkandung dalam madu.
3. Gula kelapa Memberi rasa manis dan aroma
tertentu.
4. Zat Pengawet
No. Contoh Fungsi
1. Minyak Zaitun Pengawet minyak
(Vitamin E Oil, tokoferol)
Pada umunya zat aditif alami tidak menimbulkan efek samping, karena bersumber langsung dari
alam.
1. Zat Pewarna
Pewarna berfungsi untuk memberi warna bahan makanan agar tampil
menarik, sehingga dapat menarik konsumen untuk membeli dan mengonsumsinya.
Berikut ini adalah tabel yang menunjukan contoh zat pengawet yang sudah diketahui
akibatnya.
14. Humectants
Fungsi Humectants mencegah makanan kering. Ketika digunakan sebagai
bahan tambahan makanan, para Humectant memiliki efek menjaga makanan basah.
Contoh meliputi humectants gliserin, Propylene glycol (E 1520) dan glyceryl
triacetate (E1518). Lainnya dapat polyols seperti sorbitol (E420), xylitol dan maltitol
(E965), polimer polyols seperti polydextrose (E1200), atau ekstrak alami seperti
quillaia (E999), asam laktat atau urea. Senyawa kimia litium klorida adalah
Humectant sangat baik, tetapi beracun.
Walaupun semua zat – zat aditif sintetis diatas belum diketahui efek samping yang pasti, jika
terlalu banyak mengkonsumsinya dan terlalu sering, mungkin akan menimbulkan kelainan fungsi pada
organ, karsinogen, dasb yang merugikan tubuh.