Disusun oleh :
KELAS E
JURUSAN AL AHWAL AS SYAKHSIYYAH
FAKULTAS SYARI’AH
UIN MAULANA MALIK IBRAHIM
MALANG
2019
KATA PENGANTAR
Puji syukur kita panjatkan kepada Allah SWT yang telah melimpahkan berbagai
macam rahmat dan hidayah Nya kepada kita semua sehingga sehingga kami dapat
menyelesaikan tugas makalah ini.Shalawat dan salam tidak lupa pula kita kirimkan
kepada Nabi Muhammad SAW yang telah menunjukkan kita semua jalan kebenaran
sehingga pada nantinya kita dapat dikumpulkan bersama dengan golongan orang orang
yang beruntung.
Kami menyadari bahwa penulisan makalah ini tentunya masih terdapat banyak
kekurangan dan masih jauh dari kata sempurna,oleh karena itu kami mengharapkan
kritik dan saran baik itu dari dosen maupun teman teman sekalian agar nantinya
makalah ini bisa menjadi lebih baik lagi.
Kami juga mengucapkan terima kasih kepada semua pihak khususnya kepada
dosen yang telah bersedia membimbing kami menjadi manusia yang lebih baik.
Kelompok II
BAB I
PENDAHULUAN
B. Rumusan Masalah
1. Bagaimana politik masyarakat Arab sebelum datangnya agama Islam ?
2. Bagaimana kondisi masyarakat Arab sebelum datangnya Islam ?
3. Bagaimana agama kepercayaan masyarakat Arab sebelum Islam ?
4. Bagaimana kebudayaan masyarakat Arab sebelum Islam ?
C. Tujuan Penulisan
1. Mengetahui politik bangsa Arab sebelum datangnnya islam.
2. Mengetahui kondisi masyarakat Arab sebelum datangnya Islam.
3. Mengetahui agama kepercayaan masyarakat Arab sebelum datangnya Islam.
4. Mengetahui kebudayaan masyarakat Arab sebelum datangnya Islam.
BAB II
PEMBAHASAN
Jazirah Arab mempunyai luas satu juta mil persegi atau sekitar 1.745.900 km yang
mendiaminya mayoritas bangsa Arab. Akan tetapi bangsa Arab juga mendiami daerah
daerah sekitar jazirah. Tanah Arab kadang juga dinamai pulau gundul karena
merupakan suatu tanah semenanjung yang kesuburannya agak kurang dan terdapat
banyak gunung batu.Ada beberapa sungai yang mendiami wadi dengan aliran yang
tidak tetap dan lembah lembah berair di musim hujan.1
Jazirah dari sisi etimologi asalnya dari bahsa Arab yang memiliki arti
“kepulauan”,Arab dari sisi etimologi berasal dari kata arabia yang berarti “gurun
pasir”.Sebenarnya Arab bukanlah kepualauan karena dilihat dari semua perbatasannya
ada satu sisi yang tidak berbatasan dengan laut2.Di Barat,Arab berbatsan dengan Laut
Merah dan Gurun Sinai,sebelah Selatan berbatasan Laut India,sebelah Utara berbatasan
dengan gurun(padang pasir) Irak dan Syiria dan dibagian Timur berbatsan dengan Teluk
Arab (Persia). Jazirah Arab adalah salah satu tempat yang paling kering yang berada di
muka bumi ini.3Daerah ini merupakan salah satu daerah yang paling jarang dituruni
hujan sehingga suhu di sana pun terasa sangat panas.
Berbicara tentang Arab pra Islam tentunya tidak dapat dipisahkan dari dua
kekuasaan yang sangat besar pada waktu itu yaitu Kerajaan Romawi dan Kerajaan
Persia.Kerajaan Romawi adalah sebuah kerajaan besar yang terletak di Italia dengan
ibukotanya yaitu Roma.Kerajaan Persia menurut sejarah adalah kerajaan yang berkuasa
di Iran.Sebelum datangnya Islam kedua kerajaan inilah yang terkenal pada waktu
itu,keduanya saling bersaing untuk menunjukkan siapakah yang terbaik diantara kedua
kerajaan ini.Mereka sibuk berperang,memperluas wilayah kekuasaan demi untuk
kerajaannya masing masing.Akibat dari persaingan kedua kerajaan besar ini sehingga
Jazirah Arab agak kurang diperhatikan.4
Jazirah Arab di masa itu jauh dari hiruk-pikuk pertentangan politik dan
kekacauan peradaban.Negara negara dikawasan itu terpencil bahkan terbelakang dari
sisi peradaban.Karena jauh dari peradaban Romawi dan Persia akhirnya mereka dengan
leluasa untuk mengembangkan peradaban mereka.
1
Khoiriyah,Reorientasi Sejarah Peradaban Islam:Dari Arab Sebelum Islam hingga Dinasti-Dinasti
Islam (Yogyakarta: Teras,2012),hlm.6
2
Fatah Syukur NC,Sejarah Peradaban Islam (Semarang:PT Pustaka Rizki Putra,2002),hlm.13
3
Khoiriyah,op.cit,hlm.5-6
4
Said Ramadhan Al-Buthy,The Great Episode of Muhammad(Jakarta:Noura Books,2015),hlm.30
B. Sistem Politik Bangsa Arab
Sistem yang berlaku pada waktu itu adalah sitem diktator siapa yang paling kuat
maka dialah yang paling berkuasa.Sistemnya mirip dengan apa yang ada di dalam rimba
, yang paling kuatlah yang akan berkuasa tanpa memperhatikan rakyat lemah yang ada
di bawah.Biasanya masyarakat bawah akan disuruh untuk mengumpulkan hasil dan
memberikan pemasukan dari pemerintah .Dari hasil masyarakat inilah yang digunakan
para pemimpin pemimpin untuk berpesta,bersenang senang,melampiakan hawa nafsu
dan berfoya foya sedangkan rakyat yang ada dibawah semakin melarat dan semakin
menderita karena ulah dari pemimpin pemimpin yang tidak bertanggung jawab.Intinya
kekuasaan politik pada zaman jahiliyyah mengakibatkan yang berada di bawah
kekuasaannya hancur dan menjadi tidak tentram,keadaan politik dan ekonomi menjadi
tergoncang baik di desa desa sampai kepada sistem pemerintahannya mereka sendiri.
Bangsa Arab memiliki solidaritas antar sesama anggota kabilah sangat
kuat,sedangkan perasaan dengan kabilah sama sekali tidak ada.Tenaga mereka selalu
habis berperang untuk memperebutkan sarana penghidupan dan memperebutkan
kehormatan.Lebih jauh bahwa masyarakat Arab tidak mengenal yang namanya
pemindahan kekuasaan,yang ada hanyalah menurut tradisi siapa yang paling banyak
harta dan pengikutnya maka dialah yang paling layak menjadi pemimpin5
5
Hasan Ibrahim,Sejarah Kebudayaan Islam (Jakarta:Kalam Mulia,1979),hlm.11
C. Kemasyarakatan Bangsa Arab
Zaman sebelum datangnya Islam disebut zaman jahiliyah yang memiliki arti
zaman kebodohan.Akan tetapi jika dilihat dari satu sisi penyebutan zaman jahiliyah
kontradiksi dengan apa yang ada pada masyarakat Arab waktu itu,bahkan masyarakat
Arab sangat terkenal dengan kecerdasannya dalam menyusun syair syair.Dikatakan
jahiliyah bukan berarti karena masyarakat Arab pada waktu itu bodoh tetapi salah satu
alasannya karena mereka memiliki moral yang sangat buruk.Masa jahiliyah ini adalah
masa dimana bangsa Arab tidak mengenal agama tauhid yang membuat akhlak dan
moral mereka menjadi hancur.Mereka memiliki kebiasaan yang sangat buruk seperti
berjudi,minum minuman keras,menyembah berhala,berjudi dan masih banyak lagi yang
lainnya.Salah satu hal yang sangat menonjol pada zaman jahiliyah adalah perbedaan
derajat antara laki laki dan perempuan.Pada zaman itu wanita dianggap sebagai
makhluk yang sangat lemah dan tidak berguna bahkan bisa dikatakan derajat seekor
kambing lebih tinggi dibandingkan derajat seorang wanita.Perempuan perempuan hanya
dijadikan sebagai tempat untuk melampiaskan hawa nafsu dan seringkali dijadikan
sebagai alat judi.Ketika perempuan sedang hamil laki laki bertaruh apakah wanita itu
mengandung anak laki laki atau perempuan dan untuk membuktikannya perut si wanita
tadi langsung dibelah tidak menunggu lahirnya secara normal.Hal yang seperti ini
merupakan hal yang sangat dikecam di dalam agama Islam dikarenakan tidak
mengandung rasa kemanusiaan.Laki laki tetap dianggap sebagai pemimpin dalam
keluarganya sehingga semua kemauannya harus dituruti dan tidak boleh dibantah tanpa
melihat apakah keinginannya itu benar atau salah.
Masyarakat jahiliyah juga terkenal dengan tingkah laku mereka yang suka
poligami tanpa batasan sesuai keinginan hawa nafsu mereka.Mereka bisa saja menikahi
janda dari bapaknya sendiri atau langsung menikahi dua perempuan yang bersaudara
bahkan bebas untuk menceraikan perempuan tanpa aturan aturan.Perzinaan mewarnai
setiap lapisan dari pejabat sampai masyarakat biasa kecuali hanya beberapa orang yang
memang benar benar menjaga kesucian jiwanya.
6
Fatikhah,Sejarah Peradabana Islam (Pekalongan:STAIN Pekalongan Press,2012),hlm.11
Tetapi dibalik perilaku yang amoral dari masyarakat jahiliyah,mereka masih
mempunyai sifat sifat yang terpuji diantaranya adalah kedermawanan mereka,sikap
yang tidak mudah menyerah dan mematuhi janji janji yang telah mereka ucapkan.
Secara garis besar kondisi masyarakat sangat lemah dan buta sehingga
kebodohan merajalela mewarnai aspek aspek kehidupannya membuat manusia seperti
binatang yang ada di rimba.Setelah kedatangan Islam yang mengangkat derajat
perempuan dan membawa kedamaian dan ketenangan barulah keadaan masyarakat Arab
menjadi damai dan sejahtera.Tetapi kedamaian dan kesejahteraan tidang langsung
terjadi dengan datangnnya Islam tetapi tidak lepas dibalik perjuangan Nabi
Muahammad SAW dan para sahabat sahabatnya yang tidak pernah putus asa
memperjuangkan Agama Islam.Kemajuan peradaban bangsa Arab tidak dapat
dipisahkan dari agama Islam yang membawa kedamaian dan ketentraman.
Bangsa Arab yang bermukim di jazirah Arab dikenal sebagai bangsa jahiliyah bukan
semata mata karena mereka tidak mempercayai adanya tuhan dan buka juga karena
mereka tidak menganut kepercayaan kepercayaan tertentu.Bahkan realitanya bangsa
Arab adalah bangsa yang sudah berinteraksi dengan berbagai macam kepercayaan
kepercayaan.Dan keberadaan agama yang ada di sekitar mereka itulah yang menjadi
perantara bagi mereka untuk mengenal agama yang baru dibawa Nabi Muhammad
SAW yaitu adalaah agama Islam.Secara garis besarnya agama yang dianut oleh
masyarakat Arab pada waktu itu hanya terbagi menjadi dua yaitu agama samawi yang
bersumber dari langit dan agama ardhi yang merupakan agam buatan manusia sendiri
atau berasal dari nenek moyang mereka.
7
Samsul Munir Amin,Sejarah peradaban Islam (Jakarta:Sinar GrafikaOffset,2010),hlm.47
Nabi nabi yang pernah diutus untuk menyeru kepada bangsa Arab diantaranya
adalah Nabi Nuh AS kepada kaum ‘Ad dan Nabi Shaleh diutus kepada kaum
Tsamud.Mereka tidak mau menerima ajakan tersebut,hingga diutuslah Nabi Ibrahim AS
dan Nabi Ismail AS.Ajaran agama yang dibawa Nabi Ibrahim AS dan Nabi Ismail AS
sempat diterima dengan baik oleh masyarakat Arab pada waktu itu,namun seiring
dengan berjalannya waktu banyak dari ajaran Nabi Ibrahim dan Ismail yang diubah
,direka,ditambah dan dikurangi oleh para pengikutnya.
Orang yang menganut agama Yahudi ini menjadi orang orang yang angkuh.Mereka
bahkan menyembah pemimpin pemimpin mereka,dan para pemimpin inilah yang
membuat hukum dan peraturan sesuai dengan hawa nafsu mereka.Tujuannya adalah
untuk mendapatkan kepuasan batin dan mengumpulkan harta sebanyak banyaknya.
8
Ahmad Al-Usairy,Sejarah Islam (Jakarta:Akbar Media,2011),hlm.25
sasaran.Namun dibalik itu terdapat pula beberapa syair yang maknanya samar samar
dan sulit dicerna oleh kalangan umum.
Sejarah sastra Arab mencetak banyak penyair penyair yang handal diantaranya Ibn
al-Qais bin Haris al-Kindi (500-540),Zuhair bin Abi Sulma al-Muzani (530-627),al-
Nabigah al-Zubaini (W. Sekitar 604) dan masih banyak lagi yang lainnya.Disamping
keahlian dalam bidang syair mereka juga sangat pandai dalam membuat puisi.Islam
tidak hanya melahirkan kemampuan syair,tetapi karena interaksi yang
berkesinambungan yang menghasilkan karya yang bernilai tinggi yang mengandung
unsur spiritual teologis yangn amat sangat jelas.
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Dari semua pembahasan diatas maka dapat kita tarik kesimpulan bahwa :
1. Sistem politik bangsa Arab sebelum datangnya islam seperti hokum rimba,siapa yang
paling kuat maka dialah yang akan berkuasa.
2. Dari sisi ekonomi bangsa Arab sebagian besar mata pencahariannya adalah
pedagang.
3. Sebelum datangnya agama Islam,bangsa Arab sudah mempunyai beberapa agama
kepercayaan yang merupakan agama warisan dari nenek moyangnya.
4. Bangsa Arab adalah bangsa yang kental dengan budaya dan salah satu yang paling
mecolok adalah kepiawaian mereka dalam menyusun syair.
B.Saran
Penulis menyadari bahwa makalah diatas banyak terdapat kesalahan dan jauh
dari kata sempurna maka darai itu,penulis mengharapkan kritik dan saran yang
membangun pembahasan makalah diatas.
DAFTAR PUSTAKA