PENDAHULUAN
menyalurkan informasi yang memiliki keakuratan yang tinggi. Manusia sebagai homo
Tidak hanya dalam lingkaran kecil kekerabatan, tapi meluas hingga pemanfaatan
potensi alam raya. Tata cara komunikasi yang dilakukan manusia memiliki riwayat
tumbuh kembang yang panjang dan beraneka raga, sejak zaman prasejarah hingga era
menggunakan lambang – lambang isyarat sebagai alat komunikasi. Sekitar 500 tahun
sebelum Masehi, Darius, raja Persia menempatkan prajuritnya di tiap puncak bukit
lalu saling berteriak satu sama lain dalam menyalurkan informasi. Sementara itu,
Bangsa Indian dapat berkomunikasi pada jarak puluhan mil dengan teknik hembusan
asap.1
perkembangan yang pesat sejak tahun 80-an, seiring dengan berkembangnya promosi
bidang ini dan menjadi suatu hal yang sangat ketat, sehingga lahan bisnis ini menjadi
1
https://www.google.com/url?sa=t&rct=j&q=&esrc=s&source=web&cd=1&cad=rja&uact=8&ved=2a
hUKEwih4dzasI_lAhUOeisKHZo7BvwQFjAAegQIBBAC&url=https%3A%2F%2Fjurnal.usu.ac.id%
2Findex.php%2FHukumNegara%2Farticle%2Fdownload%2F19674%2F8405&usg=AOvVaw2FI73m
1R4JukfZLV_C377W, diakses 28 mei 2018
2
bisnis radio pun memerlukan izin siar yang baik untuk memperoleh keuntungan dan
profesionalisme yang tinggi dari radio tersebut juga harus mengetahui prosedur yang
Radio adalah teknologi yang digunakan untuk pengiriman sinyal dengan cara
melintas dan merambat lewat udara dan bisa juga merambat lewat ruang angkasa
yang hampa udara, karena gelombang ini tidak memerlukan medium pengangkut
(seperti molekul udara). Ketika gelombang radio dikirim melalui kabel kemudian
dipancarkan oleh antena, osilasi dari medan listrik dan magnetik tersebut dinyatakan
dalam bentuk arus bolak-balik dan voltase di dalam kabel. Dari pancaran gelombang
radio ini kemudian dapat diubah oleh radio penerima (pesawat radio) menjadi signal
bagi penyiaran dan merambat di udara serta ruang angkasa tanpa sarana penghantar
2
file:///C:/Users/USER/Downloads/jbptunikompp-gdl-hanyannim5-33907-8-unikom_h-i(1).pdf,
diakses 28 mei 2018
3
buatan, merupakan ranah publik dan sumber daya alam terbatas. Seperti spektrum
kilometer per detik. Perlu diperhatikan bahwa gelombang radio berbeda dengan
sampai 20,000 Hz. Pada siaran radio, gelombang audio tidak ditransmisikan langsung
melainkan ditumpangkan pada gelombang radio yang akan merambat melalui ruang
angkasa. Ada dua metode transmisi gelombang audio, yaitu melalui modulasi
Meskipun kata 'radio' digunakan untuk hal-hal yang berkaitan dengan alat
gelombang pada televisi, radio, radar, dan telepon genggam pada umumnya. Dasar
teori dari perambatan gelombang elektromagnetik pertama kali dijelaskan pada 1873
oleh James Clerk Maxwell dalam papernya di Royal Society mengenai teori dinamika
medan elektromagnetik, berdasarkan hasil kerja penelitiannya antara 1861 dan 1865.
Pada 1878 David E. Hughes adalah orang pertama yang mengirimkan dan menerima
kepada Royal Society pada 1880 tapi hanya dibilang itu cuma merupakan induksi.
Adalah Heinrich Rudolf Hertz yang, antara 1886 dan 1888, pertama kali
telegraf menggunakan kode Morse antara kapal dan darat. Salah satu pengguna awal
termasuk Angkatan Laut Jepang memata-matai armada Rusia pada saat Perang
Tsushima di 1901. Salah satu penggunaan yang paling dikenang adalah pada saat
tenggelamnya RMS Titanic pada 1912, termasuk komunikasi antara operator di kapal
yang tenggelam dan kapal terdekat, dan komunikasi ke stasiun darat mendaftar yang
Angkatan Darat dan Angkatan Laut di kedua pihak pada Perang Dunia II; Jerman
menggunakan komunikasi radio untuk pesan diplomatik ketika kabel bawah lautnya
dipotong oleh Britania. Amerika Serikat menyampaikan Empat belas Pokok Presiden
Bagi lembaga penyiaran baik radio dan televisi yang belum mengantongi izin
kelayakan (RK) dari KPI, maka harus segera menghentikan siarannya pada 1
September 2008. Hal itu tertulis jelas dalam pengumuman Menkominfo tentang
3
file:///C:/Users/USER/Downloads/jbptunikompp-gdl-hanyannim5-33907-8-unikom_h-i(1).pdf,
diakses 28 mei 2018
5
Dirjen Pos dan Telekomunikasi, dikatakan upaya penegakan hukum ini terpaksa
frekuensi radio yang tidak memenuhi persyaratan teknis serta tidak dilengkapi dengan
izin penggunaan frekuensi radio atau izin stasiun radio (ISR) pada pita frekuensi yang
Keperluan Televisi Siaran Analog Pada Pita Ultra High Frequency (UHF).
Penegakan hukum ini baru efektif 1 September 2008. Yang akan menjadi
obyek penegakan hukum ini adalah yang menyebabkan terjadinya gangguan terhadap
pengguna frekuensi radio lain yang memiliki izin penggunaan frekuensi radio,
pengguna yang tidak dilengkapi dengan izin penggunaan frekuensi radio (ISR) dari
Ditjen Postel, serta yang tidak dilengkapi dengan rekomendasi kelayakan (RK) dari
4
https://news.detik.com/berita-jawa-barat/d-995081/tv-dan-radio-yang-tak-berizin-dan-tak-miliki-rk-
harus-off-air, diakses 28 mei 2018
6
1. Bagi yang telah memiliki RK, namun belum memiliki ISR, menggunakan
frekuensi radio sesuai dengan Master Plan, dan tidak mengganggu kanal lainnya,
2. Bagi yang telah memiliki RK, namun belum memiliki ISR, menggunakan
frekuensi radio tidak sesuai dengan Master Plan dan tidak mengganggu kanal
berlaku dan pada saat digitalisasi diharuskan segera pindah ke siaran digital.
3. Bagi yang belum memiliki RK dan ISR diharuskan menghentikan siarannya (OFF
AIR).
4. Bagi yang telah memiliki ISR dan RK, tetapi mengganggu kanal lainnya,
diharuskan segera mentaati ketentuan teknis yang telah ditetapkan pada izinnya.
5. Bagi yang telah memiliki RK, belum memiliki ISR, menggunakan frekuensi radio
Penegakan terhadap stasiun radio yang tidak memiliki izin resmi dari
merupakan sumber daya alam yang terbatas yang mempunyai nilai strategis dalam
Frekuensi Radio sebagai sumber daya alam tersebut perlu dilakukan secara tertib,
5
https://kominfo.go.id/index.php/content/detail/3345/Perizinan+Spektrum+Frekuensi+Radio/0/layanan
_kominfo, diakses 28 mei 2018
7
yang merugikan. Masih dalam laman yang sama, disebutkan bahwa penggunaan
spektrum frekuensi radio harus sesuai dengan peruntukannya serta tidak saling
menganggu mengingat sifat spektrum frekuensi radio dapat merambat ke segala arah
tanpa mengenal batas wilayah negara. Penggunaan spektrum frekuensi radio antara
Amatir Radio dan KRAP, serta sistem peringatan dini bencana alam yang sangat
data processing dan database penggunaan frekuensi radio nasional (Sistem Informasi
Mengenai aturan khusus yang dapat menjerat pelaku yang tidak memiliki izin
resmi dari pemerintah perihal perizinan penggunaan spektrum frekuensi radio, maka
kita mengacu pada ketentuan dalam Pasal 33 ayat (1) Undang-Undang Nomor 36
izin Pemerintah.”
Telekomunikasi sanksi bagi mereka yang melanggar ketentuan pasal tersebut adalah
sanksi administrasi berupa pencabutan izin. Selain itu, pelanggar juga dikenakan
8
sanksi pidana Pasal 35 ayat (1) Undang-Undang Nomor 36 Tahun 1999 tentang
Telekomunikasi berupa pidana penjara paling lama 4 (empat) tahun dan atau denda
paling banyak Rp400 juta. Kemudian, apabila tindak pidana dalam Pasal 33 ayat (1)
Kota Balikpapan merupakan salah satu kota yang paling meiliki potensi
besar dalam pendirian radio. Sampai sekarang sudah ada puluhan radio yang pernag
dan masih bertahan dalam frequensi penyiarannya, salah satunya adalah “Radio ozon
FM” yang masih bertahan hingga saat ini tidak memiliki izin spektrum frekuensi
radio . Bukanlah sebuah hal gampang di era globalisasi ini mendirikan suatu radio
swasta, tentunya banyak sekali prosedur yang harus dipenuhi perusahaan radio dalam
membuat penulis berkeinginan untuk mengkaji lebih lanjut dalam skripsi maka
mengandung unsur tindak pidana pelangaran perizinan spektrum frekuensi radio bisa
semakin marak padahal sudah adanya penegakan hukumnya, yang mana kita ketahui
bahwa hal tersebut bertentangan dengan hukum. Oleh karena itu dalam penulisan
B. Rumusan Masalah
beberapa permasalahan pokok yang menjadi dasar pertanyaan dalam penelitian untuk
1. Bagaimanakah penegakan hukum terhadap stasiun radio yang tidak memiliki izin
C. Tujuan Penelitian
tidak memiliki izin penggunaan spektrum frekuensi radio menurut Undang Undang
yang tidak memiliki izin penggunaan spektrum frekuensi radio menurut Undang
D. Kegunaan Penelitian
1. Kegunaan Teoritis:
sanksi terhadap stasiun radio yang tidak memiliki izin penggunaan spektrum
2. Kegunaan praktis:
sanksi terhadap stasiun radio yang tidak memiliki izin penggunaan spektrum
frekuensi radio di Kota Balikpapan agar merasa jera dan tidak akan
E. Tinjauan Pustaka
diubah menjadi sinyal suara, dipancarkan dari suatu sumber (a sender) dengan
yang mengubah sinyal suara menjadi berupa suara kembali.6 Radio adalah suara.
Suara merupakan modal utama terpaan radio ke khalayak, suara juga menjadi
gelombangnya tidak dimuati sesuatu yang berarti, entah itu berupa sinyal, kata –
Radio terlahir dari kebutuhan informasi publik. Dalam hal ini radio
memiliki beban tuntutan publik sebagai saluran informasi dalam hubungan sosial,
6
Fred, Wibowo. 2012. Teknik Produksi Program Radio Siaran. Yogyakarta , Grasia Book Publisher,
hlm 1
7
Masduki. 2004. Menjadi Broadcaster Profesional. Yogyakarta, LkiS Yogyakarta, hlm 16
8
Opcit. hlm. 17
13
fungsinya. Meskipun sebagai medium, radio siaran juga menyiarkan dan persuasi
bagi masyarakat.9
Radio siaran sebagai media masaa memilki karateristik unik dan khas,
pesan atau isi pernyataanya yang dikemas dalam suatu programradio mempunyai
musik/lagu, dan efek suara, yang menjadi kunci utama identitas sebuah stasiun
apa yang disebut dengan “gaya radio” atau radio style. Menurut Effendy, gaya
radio siaran dapat timbul karena dua faktor yaitu Sifat radio siaran dan sifat
mencakup:10
a. . Imajinatif
9
Ibid, hlm. 34
10
Masduki. 2004. Menjadi Broadcaster Profesional. Yogyakarta, LkiS Yogyakarta, hlm 32-35
14
b. Auditori
Radio adalah bunyi atau suara yang hanya bisa dikonsumsi oleh
telinga. Maka itu, apa yang didengar oleh telinga kemampuanya cukup
terbatas. Ada sebuah istilah berbunnyi; lebih baik memiliki satu catatac
mengingat pesan yang didengarnya. Untuk itu pesan radio siaran harus jelas,
c. Akrab
banyak. Sapaan penyiar yang khas seolah ditujukan kepada diri pendengar
Sehingga radio bisa menjadi “teman” di kala seorang sedang sedih ataupun
d. Gaya Percakapan
Bahasa yang digunakan bukan tulisan, tapi gaya obrolan sehari – hari.
Tak heran juga banyak pameo atau bahasa – bahasa percakapan yang unik
muncul dari dunia radio yang diperkenalkan oleh penyiar menjadi sesuatu
yang nge-trend
15
kebiasaan, minat, serta keinginannya. Untuk itu ciri-cirinya dapat dirinci sebagai
berikut:
a. Heterogen (beragam)
Pendengar radio sangat beragam. Maka dari itu, ada sejumlah radio
pada kenyataanya tidak ada pendengar yang satu dengan yang lain adalah
sama, pasti selalu ada perbedaan. Namun, agar sasaran menjadi lebih fokus
dimaksudkan, agar program yang disajikan dapat dipahami oleh sasaran yang
dituju dan pesan – pesan programnya memuat hal-hal yang berkaitan dengan
b. Personal (pribadi)
bersifat personal (pribadi) sesuai dengan situasi dan kondisi pendengar ketika
c. Aktif
sekumpulan orang yang pasif ketika diterpa pesan media massa. Namun
16
d. Selektif (pemilih)
yang menerpa dirinya. Pendengar akan memilih program yang disuka atau
Setiap media massa memiliki kekuatan dan kelemahan, tidak ada satu pun
media massa yang sanggup memenuhi kepuasan dari khalayak yang heterogen
terhadap segala keinginan dan kebutuhanya. Radio Siaran sebagai media massa
Radio siaran dijuluki sebagai kekuasaan ke-5 (the fifth estate), setelah
lembaga eksekutif, legislatif, eksekutif dan pers di dalam suatu negara. Radio
pada awalnya, radio siaran hanya mempunyai fungsi yaitu (1) sarana hiburan,
11
Ibid, hlm. 35-39
17
(2) sarana penerangan, (3) sarana pendidikan. Namun, sejak zaman Nazi
Hitler fungsi radio siaran bertambah menjadi sarana propaganda. Mulai saat
2) Radio siaran menembus jarak dan rintangan, artinya bahwa radio siaran
dapat menembus jarak yang jauh walau dirintangi oleh gunung, lembah,
padang pasir, maupun lautan. Jarak tidak menjadi soal dan rintangan dapat
ditembus.
siaran. Radio hanya bisa didengar, pesannya terbatas dan sekilas dengar,
disampaikan secara siaran langsung tidak bisa diulang, atau dalam kata lain
radio tidak mengenal ralat. Untuk itu pula idealnya, awak program produksi
program radio perlu melakuakan cek dan cek ulang tentang apapun informasi
maupun berita yang akan disampaikan ke publik agar terhindar dari kesalahan
yang fatal.
18
berikut :
2) Sekilas dengar, Sifat radio siaran adalah auditori, untuk didengar, maka isi
siaran yang sampai ke telingan pendengar hanya sekilas dan sepintas lalu
saja. Isi pesan atau informasi radio siaran gampang lenyap dari ingatan
yang sudah disiarkan, ini artinya pesan yang telah lalu tetaplah berlalu.
Radio siaran sebagai media massa juga tak lepas dari gangguan yang
sifatnya teknis. Karena kekuatan utama radio siaran adalah suara atau
bunyi, maka unsur ini pula yang bisa menjadi kelemahan karena adanya
jelas.
2. Pengertian Izin Penggunaan Frekuensi Radio Atau Izin Stasiun Radio (ISR)
dengan yang terdapat dalam Surat Edaran Menteri Komunikasi dan Informatika
Radio Tanpa Izin Untuk Keperluan Penyiaran. Tujuan surat edaran tersebut
pengguna spektrum frekuensi radio yang sudah memiliki izin pada khususnya.
untuk keperluan penyiaran yang belum memiliki Izin Stasiun Radio (ISR) demi
Definisi spektrum frekuensi radio itu sendiri dapat kita temukan dalam
tanpa sarana penghantar buatan, merupakan ranah publik dan sumber daya
alam terbatas.”
Mengutip dari laman resmi Ditjen Sumber Daya dan Perangkat Pos dan
12
https://www.hukumonline.com/klinik/detail/ulasan/lt519cd7ef1eb70/jerat-hukum-penyelenggara-
radio-ilegal/, diakses 28 mei 2018.
20
merupakan sumber daya alam yang terbatas yang mempunyai nilai strategis
Spektrum Frekuensi Radio sebagai sumber daya alam tersebut perlu dilakukan
frekuensi radio harus sesuai dengan peruntukannya serta tidak saling menganggu
mengingat sifat spektrum frekuensi radio dapat merambat ke segala arah tanpa
mengenal batas wilayah negara. Penggunaan spektrum frekuensi radio antara lain
Amatir Radio dan KRAP, serta sistem peringatan dini bencana alam yang sangat
berupa sistem data processing dan database penggunaan frekuensi radio nasional
kota propinsi.
publik harus dikelola oleh sebuah badan independen yang bebas dari campur
24 Tahun 1997 pasal 7 yang berbunyi "Penyiaran dikuasai oleh negara yang
bahwa penyiaran pada masa itu merupakan bagian dari instrumen kekuasaan
pemilik dan pengendali utama ranah penyiaran. Karena frekuensi adalah milik
yang sehat. Informasi terdiri dari bermacam-macam bentuk, mulai dari berita,
hiburan, ilmu pengetahuan, dll. Dasar dari fungsi pelayanan informasi yang
keberagaman isi adalah tersedianya informasi yang beragam bagi publik baik
yang ada di Indonesia tidak terpusat dan dimonopoli oleh segelintir orang atau
lembaga saja. Prinsip ini juga menjamin iklim persaingan yang sehat antara
selama ini merupakan hak ekslusif pemerintah kepada sebuah badan pengatur
dikelola oleh sebuah badan yang bebas dari intervensi modal maupun
penyiaran masih berada ditangan pemerintah (pada masa rezim orde baru),
sistem penyiaran sebagai alat strategis tidak luput dari kooptasi negara yang
Sistem penyiaran pada waktu itu tidak hanya digunakan untuk mendukung
dengan lembaga penyiaran lokal yang ada didaerah tersebut. Hal ini untuk
maksimal.13
Penyiaran pasal 8 ayat 1 eksistensi KPI adalah bagian dari wujud peran serta
Tahun 2002 tentang Penyiaran pasal 7 ayat 2 berbunyi legitimasi politik bagi
posisi KPI dalam kehidupan kenegaraan berikutnya secara tegas diatur oleh
konseptual posisi ini mendudukkan KPI sebagai lembaga kuasi negara atau
dalam istilah lain juga biasa dikenal dengan auxilarry state institution.
13
https://id.wikipedia.org/wiki/Komisi_Penyiaran_Indonesia, diakses 28 mei 2018.
25
Pengaturan ini mencakup semua daur proses kegiatan penyiaran, mulai dari
(1) KPI sebagai wujud peran serta masyarakat berfungsi mewadahi aspirasi
(2) Dalam menjalankan fungsinya sebagaimana dimaksud dalam ayat (1), KPI
mempunyai wewenang:
seimbang;
penyiaran; dan
a.masukan dan hasil evaluasi dengar pendapat antara pemohon dan KPI;
(5) Atas dasar hasil kesepakatan sebagaimana dimaksud dalam ayat (4) huruf
a. Pengertian Perizinan
usaha/kegiatan tertentu, baik dalam bentuk izin maupun tanda daftar usaha.
Izin ialah salah satu instrumen yang paling banyak digunakan dalam hukum
28
larangan. Terdapat juga pengertian izin dalam arti sempit maupun luas:15
1) Izin dalam arti luas yaitu semua yang menimbulkan akibat kurang lebih
1) Larangan.
14
Philipus M. Hadjon, 2003, Pengantar Hukum Perizinan, Surabaya: Yuridika, , hlm.2.
15
Ibid., hlm. 2-3.
16
Y. Sri Pudyatmoko, 2009, Perizinan Problem dan Upaya Pembenahan, Jakarta: Grasindo, , hlm 17--
18
17
Ridwan HR, 2006, Hukum Administrasi Negara, Jakarta: PT RajaGrafindo Persada, hlm. 196-197
29
yang besar dimana kepentingan umum terlibat erat sekali sehingga sebenarnya
dengan pemberian status tertentu dengan hak dan kewajiban serta syarat-syarat
tertentu.
yang berisi pedoman yang harus dilaksanakan baik oleh yang berkepentingan
ataupun oleh pejabat yang diberi kewenangan. Tujuan dari perizinan dapat
18
Adrian Sutedi, Hukum Perizinan Dalam Sektor Pelayanan Publik, Jakarta: Sinar Grafika, 2011,
hlm. 200
30
Adapun dari sisi masyarakat tujuan pemberian izin itu adalah sebagai
berikut.
mempunyai izin
31
5) Mengarahkan aktivitas
a) Instrumen yuridis
b) Peraturan perundang-undangan
pada asas legalitas, tanpa dasar wewenang, tindakan hukum itu menjadi
19
Philipus M. Hadjon , op.cit, hlm. 4.
20
Adrian Sutedi, op.cit, hlm.201-202.
32
tidak sah,oleh karena itu dalam hal membuat dan menerbitkan izin
c) Organ pemerintah
izin.
d) Peristiwa konkret
perizinan itu berbeda-beda tergantung jenis izin, tujuan izin, dan instansi
kondisional, karena penilaian tersebut baru ada dan dapat dilihat serta
dapat dinilai setelah perbuatan atau tingkah laku yang disyaratkan itu
terjadi.
tujuan izin, dan instansi pemberi izin. Inti dari regulasi dan deregulasi
adalah tata cara prosedur perizinan adalah tata cara dan prosedur
2) Persyaratan
kondisional.21
persyaratan.
4) Biaya perizinan
21
Ibid, hlm. 187.
35
c) Tidak ada pengenaan biaya lebih dari sekali untuk setiap objek
tertentu.
keadaan wajib menanggung bahwa segala sesuatunya kalau ada suatu hal,
yakni liability (the state or fact being responsile). Liability merupakan istilah
meliputi hampir setiap karekater resiko atau tanggung jawab, yang pasti ,yang
obligation, to answer for act done, and to repair or otherwise make restitution
for any injury it may have caused” (kewajiban bertangung jawab atas
22
Ridwan Hr, Hukum Administrasi Negara, 2002 , Jakarta, Raja Grando Persada, hlm 318
36
Dalam kamus hukum tanggung jawab adalah suatu keharusan bagi seorang
dua macam yaitu kesalahan dan resiko. Dengan demikian dikenal dengan
dan pertanggung jawaban tanpa kesalahan yang dikenal (libality without fault)
yang dikenal dengan tanggung jawab resiko atau tanggung jawab mutlak
(strick liabily) prinsip dasar tanggung jawab atas dasar kesalahan mengandung
23
Ibid, hlm 319
24
https://www.kbbi.web.id/ Pertanggung jawaban, diakses 28 mei 2018
37
teori tanggung jawab dalam perbuatan melanggar hukum (tort liability) dibagi
kerugian.
kesalahan (conpt of fault) yang berkaitan dengan moral dan hukum yang
perbuatannya.
25
Hanafi, Reformasi Sistem Pertanggung Jawaban Pidana, 2015, Jakarta, Ghalia Indonesia, hlm 27
38
pertanggungjawaban,yaitu:
26
Hanafi Amrani, 2015, Sistem Pertanggung Jawaban Pidana:Perkembangan danPenerapan , Jakarta,
Rajawali Pers, hlm 21
39
1) Adanya perbuatan
3) Adanya kerugian
ditinjau dari dua sudut yaitu dari sudut subjek dan objek.Dari sudut subjek
27
http://www.hukumonline.com/klinik/detail/lt4d1cdbcfd06b6/perbuatan-melawan-hukum-oleh
penguasa, diakses 28 mei 2018
28
http://www.jimly.com/makalah/namafile/56/Penegakan_Hukum.pdf, Hlm 1, diakses 28 mei 2018
40
penegakan hukum dapat diartikan sebagai penegakan hukum secara luas dan
secara sempit.
pada norma aturan hukum yang berlaku, berarti yang bersangkutan telah
hukum untuk menjamin dan memastikan bahwa suatu aturan hukum berjalan
untuk melaksanakan suatu aturan, baik dalam arti formil yang sempit maupun
dalam arti materil yang luas, sebagai pedoman prilaku dalam setiap perbuatan
hukum, baik oleh para subjek hukum yang bersangkutan maupun oleh aparat
penegak hukum yang resmi diberi tugas dan kewenangan oleh undang-undang
29
Hans Kelsen, Teori Umum Tentang Hukum dan Negara terjemahan Muttaqien Raisul, 2011,
Bandung, Nusa Media, hlm 89.
41
terindungi. Dalam mencapai tujuannya itu hukum bertugas membagi hak dan
hukum. Hal tersebut di atas tidak mungkin terwujud dalam masyarakat jika
sedangkan kewajiban adalah beban atau tugas. Hak- hak dan kewajiban-
peranan(role occupant).
30
Sudikno Mertokusumo, Mengenal Hukum Suatu Pengantar, 2013, Yogyakarta, Cahaya Atma, hlm
71.
42
seharusnya patut dipatuhi. Oleh karena itu, memberikan keadilan dalam suatu
31
digilib.unila.ac.id/2827/12/BAB%20II.pdf, diakses tanggal 4 April 2019
32
Dellyana Shant. 2008, Konsep Penegakan Hukum. Yogyakarta: Liberty, hlm 32
33
Ibid hal. 33
43
bukan hanya menjadi tugas dari para penegak hukum yang sudah di kenal
34
Ibid hal. 34
44
bagian yaitu:
law of crime). Penegakan hukum pidana secara total ini tidak mungkin
dilakukan sebab para penegak hukum dibatasi secara ketat oleh hukum
35
Ibid hal. 37
45
maksimal.
hukum.
46
masyarakat.
1) Faktor Hukum
36
Soerjono Soekanto, 2004, Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Penegeakan Hukum; Cetakan
Kelima. Jakarta : Raja Grafindo Persada, hal. 42
47
ditentukan secara normatif. Justru itu, suatu kebijakan atau tindakan yang
antara nilai kaedah dan pola perilaku nyata yang bertujuan untuk
mencapai kedamaian.
kualitas petugas kurang baik, ada masalah. Oleh karena itu, salah satu
dan perangkat keras, salah satu contoh perangkat lunak adalah pendidikan.
Pendidikan yang diterima oleh Polisi dewasa ini cenderung pada hal-hal
kejahatan computer, dalam tindak pidana khusus yang selama ini masih
yuridis polisi dianggap belum mampu dan belum siap. Walaupun disadari
pula bahwa tugas yang harus diemban oleh polisi begitu luas dan banyak.
4) Faktor Masyarakat
yang timbul adalah taraf kepatuhan hukum, yaitu kepatuhan hukum yang
yang bersangkutan.
5) Faktor Kebudayaan
mempunyai fungsi yang sangat besar bagi manusia dan masyarakat, yaitu
F. Metode Penelitian
1. Pendekatan Penelitian
empiris, yang dimaksud dengan yuridis empiris adalah yakni suatu metode
penelitian hukum yang berfungsi untuk melihat hukum dalam artian nyata dan
permasalahan penegakan hukum terhadap stasiun radio yang tidak memiliki izin
2. Sumber Data
a. Data Primer adalah data yang berupa informasi yang diperoleh di lokasi
Telekomonikasi.
ilmiah para sarjana serta berbagai bahan lain yang relevan dengan pokok
bahasan.
sekunder, data hukum sekunder terdiri dari tiga bahan hukum yakni, bahan
wawancara dengan pihak stasiun radio yang tidak memiliki izin penggunaan
stasiun radio yang tak memiliki izin penggunaan spektrum frekuensi radio
37
Soerjono Soekanto dan Sri Mamudji, Penelitian Hukum Normative, 2003, Jakarta, Pt Raja Grafindo
Persada, hlm 13
51
penegakan hukum terhadap stasiun radio yang tidak memiliki izin penggunaan
dangan rumusan masalah dalam penelitian ini, bahan hukum sekunder dan bahan
sumber refrensi buku-buku hukum dan berbagai bentuk tulisan ilmiah lainnya
Balikpapan.
4. Analisis Data
Data yang diperoleh atau dikumpulkan dalam penelitian ini baik primer,
sekunder dan tersier maupun data lainnya dianalisis secara kualitatif kemudian
radio yang tidak memiliki izin penggunaan spektrum frekuensi radio di Kota
Balikpapan.
primer dan sekunder dan data tersier maupun data lainnya yang digunakan dalam
stasiun radio yang tidak memiliki izin penggunaan spektrum frekuensi radio di
Kota Balikpapan.
52
rumusan masalah yang akan diteliti tentang penegakan hukum terhadap stasiun
radio yang tidak memiliki izin penggunaan spektrum frekuensi radio di Kota
terhadap stasiun radio yang tidak memiliki izin penggunaan spektrum frekuensi
DAFTAR PUSTAKA
A. Buku
Surat Edaran Menteri Komunikasi dan Informatika Nomor 4 Tahun 2013 tentang
Penyiaran.
C. Sumber Lain
http://repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/16266/4/Chapter%2001
http://www.hukumonline.com/klinik/detail/lt4d1cdbcfd06b6/perbuatan-melawan-
hukum-oleh penguasa
http://lib.ui.ac.id/file?file=digital/123423-S-5540-Faktor-faktor%20yang-
Literatur.pdf
https://www.kbbi.web.id/ Pertanggungjawaban
http://www.jimly.com/makalah/namafile/56/Penegakan_Hukum.pdf,
file:///C:/Users/USER/Downloads/FILE%2520III(1).pdf
file:///C:/Users/USER/Downloads/Bab%202(2).pdf