08 Lantai Jemuran Gabah PDF
08 Lantai Jemuran Gabah PDF
KATA PENGANTAR
1
Lantai Jemuran Gabah
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR ................................................................................................................... 1
A. Pendahuluan ..................................................................................................................... 5
1. Latar Belakang.....................................................................................................5
B. Gambaran Teknologi......................................................................................................... 5
C. Bahan ................................................................................................................................ 7
D. Peralatan ........................................................................................................................... 8
E. Pelaksanaan ...................................................................................................................... 8
2
Lantai Jemuran Gabah
DAFTAR GAMBAR
3
Lantai Jemuran Gabah
DAFTAR TABEL
4
Lantai Jemuran Gabah
A. Pendahuluan
1. Latar Belakang
a. Pengeringan hasil panen merupakan proses yang sangat penting dari suatu usaha
pertanian padi. Pilihan menjual hasil panen dengan harga murah terjadi karena
proses pengeringan yang tidak maksimal.
b. Proses pengeringan dimaksudkan untuk mendapatkan gabah dengan kadar air
kurang lebih 14%
c. Pengeringan dengan sinar matahari merupakan cara yang paling sedehana dan
murah, sehingga teknik inilah yang paling banyak digunakan di Indonesia sebagai
negara tropis yang kaya akan salah satu sumberdaya alam tersebut.
d. Bagi petani tradisional kebutuhan akan lantai penjemuran/pengering merupakan
salah satu hal yang cukup vital.
B. Gambaran Teknologi
a. Dipilih lokasi yang minim penghalang, sehingga sinar matahari dapat menyinari
secara penuh dan lebih lama.
b. Lantai pengering sebaiknya dibuat memanjang, hal ini dimaksudkan untuk
memudahkan pengumpulan gabah.
c. Disain lantai pengering dibuat dengan kemiringan 2% s.d 5%. Bagian tengah lebih
tinggi terhadap bagian tepi lantai, sehingga ketika terjadi hujan air tidak
menggenangi gabah yang telah dikumpulkan pada bagian tengah lantai.
SNI Terkait :
5
Lantai Jemuran Gabah
Kumpulkan
gabah
Untuk aliran
air hujan
Permukaan tengah
lantai dibuat
melengkung
Hamparan Gabah
Kemiringan lantai
2% s.d 5%
L L L
b a a a a b
Ketarangan :
L : Lebar penampang jemuran
a : Lebar pondasi pingiran lantai jemur
b : Lebar penahan/tanggul gabah
6
Lantai Jemuran Gabah
C. Bahan
a. Tanah Urug
b. Batu Kali
c. Pasir
d. Semen
e. Kerikil
f. Besi (jika diperlukan tergantung kondisi tanah)
7
Lantai Jemuran Gabah
D. Peralatan
a. Cangkul
b. Sekop
c. Kereta dorong
d. Mixer beton
e. Ember
f. Kasutan
g. Cetok
h. Meteran
i. Benang
j. Alat pemadat tanah
E. Pelaksanaan
1. Pemilihan lahan
a. Dipilih lokasi yang bebas penghalang sinar matahari, sehingga
memaksimalkan upaya pengeringan
b. Dipilih lahan yang datar, padat dan kering sehingga memudahkan dalam
proses konstruksi pembuatan lantai penjemur gabah
2. Pengukuran dan pasang bowplank
a. Tahapan pengukuran ini dilakukan untuk mendapatkan ukuran lantai
penjemur gabah yang dapat dibangun di lokasi terpilih
b. Dari hasil pengukuran dapat ditentukan berapa panjang, lebar serta berapa
jumlah bidang jemuran yang bisa dibangun
3. Pembersihan dan Perataan tanah/lahan
a. Pembersihan dan perataan tanah dimaksudkan untuk mendapat lahan
yang siap untuk dibangun lantai penjemur gabah melalui kegiatan
membersihkan dan meratakan lahan yang akan dibangun
4. Pemasangan pondasi batu kali keliling
Pemasangan pondasi batu kali dilakukan pada bagian terluar lantai jemuran dan
pada setiap kaki dari bidang lantai jemuran yang akan dibangun (lihat gambar 5)
8
Lantai Jemuran Gabah
Bidang jemuran
Bowplank kayu
9
Lantai Jemuran Gabah
10
Lantai Jemuran Gabah
6. Pengurugan dengan pasir urug di atas lapisan tanah urug setebal 5 cm, dengan
tujuan membantu perataan bidang tanah yang akan dilakukan pengecoran beton.
7. Pemasangan tulangan susut satu lapis 200 mm x 200 mm 4 mm (bila diperlukan,
tergantung kondisi tanah)
Pemasangan tulangan susut ini dimaksudkan untuk menghindari penyusutan
beton dan retaknya beton akibat pergerakan tanah.
11
Lantai Jemuran Gabah
10. Perawatan
Sebelum masa penggunaan, diamkan sampai kering selama ± 12 hari setelah
selesai pengerjaan finishing acian pc dan dilakukan perawatan dengan disiram air,
sehingga didapat lantai pengering gabah berbahan beton yang keras, stabil, dan
siap dimanfaatkan sebagai tempat untuk penjemuran gabah.
Pada saat penggunaan, lantai penjemuran yang dibuat tidak diperbolehkan
dilewati oleh kendaraan roda empat.
12
Lantai Jemuran Gabah
F. Perkiraan Biaya
Contoh pembuatan satu bidang penjemuran gabah dengan ketentuan sebagai berikut:
a. Panjang = 15 M
b. Lebar =5 M
c. Pondasi batu kali = 25 cm x 30 cm
d. Tinggi puncak pada tengah lantai = 12,5 cm
e. Tebal urugan pasir = 5 cm
f. Tebal beton rabat 1pc : 3ps : 5kr = 5 cm
g. Tulangan susut 4 mm, jarak tulangan = 200 cm
h. Kemiringan lantai = 5%
13