Anda di halaman 1dari 12

SATUAN ACARA PENYULUHAN (SAP)

“PENCEGAHAN INFEKSI NOSOKOMIAL DAN ETIKA BATUK”


DI RUANG BONA II
RSUD DR. SOETOMO SURABAYA

DISUSUN OLEH :

KELOMPOK 5

AINUL YATIM (P27820717020)

VICKY AMALIA (P27820717021)

SYEVANA VINDYA M. (P27820717022)

ZENITHA FIRDAUS (P27820717023)

YOGY YUANNA (P27820717038)

DIV KEPERAWATAN GAWAT DARURAT SURABAYA


KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA
POLITEKNIK KESEHATAN KEMENTRIAN KESEHATAN SURABAYA
TAHUN AKADEMIK 2019/2020
LEMBAR PENGESAHAN

Satuan Acara Penyuluhan Pencegahan Infeksi Nosokomial Dan Etika Batuk Di Ruang Bona II
Rumah Sakit Dr. Soetomo Surabaya pada tanggal 15 Oktober 2019 dilaksanakan oleh :
Mahasiswa DIV Keperawatan Gawat Darurat Semester IV
1. Ainul Yatim (P27820717020)
2. Vicky Amalia (P27820717021)
3. Syevana Vindya M. (P27820717022)
4. Zenitha Firdaus (P27820717023)
5. Yogy Yuanna (P27820717038)

Surabaya, 10 Oktober 2019

Pembimbing Akademik Pembimbing Ruangan

Suparmiasih, S. Kep, Ns
Enung Mardiana H, S. Kep, Ns, M, Kes
NIP. 196906091988032001
NIP. 196903261997032001
SATUAN ACARA PENYULUHAN
MENCEGAH INFEKSI NOSOKOMIAL DAN ETIKA BATUK DI RUANG BONA II DI
RUMAH SAKIT DR. SOETOMO SURABAYA

Topik Penyuluhan : Infeksi Nosokomial dan Etika Batuk


Hari/ Tanggal Penyuluhan : Senin, 15 Oktober 2019
Sub Topik : 1. Cuci Tangan
2. Etika Batuk
Tempat Penyuluhan : Ruang Bona 2 RSUD Dr. Soetomo Surabaya
Lama Penyuluhan : 45 Menit
Sasaran : Keluarga Pasien di Ruang Bona 2
Metode : Ceramah, Demonstrasi dan Tanya Jawab

I. Pendahuluan
Infeksi nosokomial merupakan masalah besar yang dihadapi rumah sakit. Infeksi
nosokomial/hospital acquired infection (HAI) adalah infeksi yang didapatkan dan berkembang
selama pasien di rawat di rumah sakit (World Health Organization, 2004). Menurut Brooker
(2009), infeksi nosokomial adalah infeksi yang didapat di rumah sakit terjadi pada pasien
yang dirawat di rumah sakit paling tidak selama 72 jam dan pasien tersebut tidak menunjukkan
gejala infeksi saat masuk rumah sakit. Dari uraian diatas dapat disimpulkan infeksi nosokomial
adalah infeksi yang disebabkan oleh mikroorganisme dan bakteri yang didapat pada waktu
pasien dirawat 3x24 jam di rumah sakit dimana pasien tersebut tidak menunjukkan gejala
infeksi saat masuk rumah sakit. Tingginya angka infeksi nosokomial menjadi masalah yang
penting di suatu rumah sakit.
Hand hygiene merupakan salah satu cara untuk mencegah terjadinya infeksi nosokomial.
Mencuci tangan (hand hygiene) adalah proses membuang kotoran dan debu secara mekanis
dari kulit belah tangan dengan memakai sabun atau air (Tietjen, 2003). Menurut Perry & Potter
(2005), mencuci tangan merupakan teknik dasar yang paling penting dalam pencegahan dan
pengontrolan infeksi. Sedangkan menurut Schaffer (2000), mencuci tangan adalah membasahi
tangan dengan air mengalir untuk menghindari penyakit, agar kuman yang menempel pada
tangan benar-benar hilang. Dapat disimpulkan mencuci tangan (hand hygiene) merupakan
teknik dasar yang paling penting dalam pencegahan infeksi dengan cara membasahi tangan
dengan air mengalir memakai sabun untuk menghilangkan kotoran.
Batuk bukanlah suatu penyakit. Batuk merupakan mekanisme pertahanan tubuh
pernapasan dan merupakan gejala suatu penyakit atau reaksi tubuh terhadap iritasi di
tenggorokan karena adanya lendir,makanan,debu,asap dan sebagainya.
Etika Batuk adalah tata cara batuk yang baik dan benar, dengan cara menutup hidung dan
mulut dengan tissue atau lengan baju. jadi bakteri tidak menyebar ke udara dan tidak menular
ke orang lain.

II. Tujuan Umum


Keluarga Pasien mampu untuk mencegah penularan Infeksi Nosokomial dan mengerti cara
Etika Batuk selama berada di Rumah Sakit

III. Tujuan Khusus


1. Mengerti dan memahami pengertian dari Infeksi Nosokomial dan Etika Batuk
2. Mengerti dan memahami sumber dan cara penularan Infeksi Nosokomial
3. Mengerti dan memahami cara pencegahan Infeksi Nosokomial
4. Mengerti dan memahami cara mencuci tangan yang benar dengan menerapkan 6 langkah
cuci tangan serta mengerti dan memahami cara Etika Batuk yang benar
IV. KEGIATAN PENYULUHAN
No. Waktu Kegitan Penyuluh Kegiatan Peserta PJ

1 Pembukaan 1. Membuka acara dengan 1. Menjawab salam MC


(5 menit) mengucapkan salam 2. Memperhatikan penyuluh
kepada sasaran 3. Mendengarkan penyuluh
2. Memperkenalkan diri menyampaikan topik dan
kepada sasaran tujuan.
3. Menyampaikan topik, 4. Menyetujui kesepakatan waktu
maksud dan tujuan penkes pelaksanaan penkes
kepada sasaran
4. Kontrak waktu untuk
kesepakatan pelaksanaan
penkes dengan sasaran
2 Penyajian & 1. Menggali kemampuan 1. Menyampaikan pengetahuannya Moderator
dan Pemateri
Demonstrasi sasaran tentang materi tentang materi penyuluhan.
(30 menit) yang akan disampaikan. 2. Mendengarkan penyuluh
2. Memberikan penjelasan menyampaikan materi.
tentang materi yang akan 3. Bertanya tentang
diberikan kepada sasaran materi yang telah diberikan.
dengan menggunakan 4. Menjawab pertanyaan tentang
leafleat. materi yang sudah
3. Memberikan kesempatan disampaikan penyuluh.
kepada sasaran untuk
bertanya.
4. Demonstrasi cuci tangan
dan batuk efektif
5. Memberikan pertanyaan
3 Penutup 1. Evaluasi materi 1. Mendengarkan MC
(5 menit) penyuluhan yang telah 2. Menyepakati perencanaan tind
disampaikan kepada ak lanjut.
sasaran
2. Menyimpulkan materi 3. Mendengarkan
penyuluhan yang telah penyuluh menutup
disampaikan kepada acara dan menjawab salam
sasaran
3. Membuat perencanaan
dari materi yang telah
disampaikan
4. Menutup acara dan
mengucapkan salam serta
terima kasih kepada
sasaran.

V. PENGORGANISASIAN
Pembimbing Akademik : Enung Mardiana H, S. Kep, Ns, M, Kes
Pembimbing Klinik : Suparmiasih, S. Kep, Ns
Moderator : Syevana Vindya M. (Mahasiswa)
Pemateri : Yogy Yuanna (Mahasiswa)
Vicky Amalia (Mahasiswa)
Observer : Zenitha Firdaus (Mahasiswa)
Dokumentasi : Ainul Yatim (Mahasiswa)

VI. JOBDISK
Moderator

- Mengatur jalannya diskusi

Pemateri

- Menyampaikan, menerangkan, memaparkan, menjelaskan isi dari materi yang akan


disampaikan

Peserta diskusi
- Mendengarkan, menyimak atau pun mencatat isi daripada materi, bertnya jika ada yg
belum dipahami.

Observer

- Pelaku utama observasi atau mengamati jalannya penyuluhan

Dokumentasi

- Mendokumentasikan acara
- Mengedit dan merealisasikan dokumentasi dalam bentuk video maupun foto
- Menentukan titik lokasi penyuluhan
- Mendekorasi acara

VII. SETTING TEMPAT


Keterangan :
Media

: Presenter

: Dokumentasi

: Observer

: Moderator

VIII. MEDIA
- Flip Card
- Leaflet
IX. DEMONSTRASI
- Tissue
- Masker
- Alcohol gliserin
MATERI PENYULUHAN

A. Definisi Infeksi nosokomial


Infeksi nosokomial adalah suatu infeksi yang terjadi di rumah sakit atau infeksi oleh kuman
yang dapat selama berada di rumah sakit. Infeksi nosokomial tidak saja menyangkut penderita
tetapi juga yang kontak dengan rumah sakit termasuk staf rumah sakit, sukarelawan, pengunjung
dan pengantar. Infeksi Nosokomial adalah infeksi yang didapatkan selama berada dalam tindakan
perawatan dan pengobatan di RS.
Contohnya, apabila seorang penjenguk menderita tuberkulosis (TBC) dan tidak sengaja
bersin di depan pasien dengan imunosupresi atau penurunan daya tahan tubuh, kemudian beberapa
hari kemudian setelah dilakukan pemeriksaan ternyata pasien positif terkena TBC. Hal ini yang
disebut infeksi nosokomial. Penyebaran penyakit yang terjadi di rumah sakit baik dari pasien,
keluarga pasien, dan tenaga kesehatan.

B. Sumber Dan Cara Penularan Infeksi Nosokomial


Sumber :
1. Hidup
a. Manusia yang menderita suatu penyakit
b. Binatang : kucing, tikus, lalat, dan kecoa
2. Mati
a. Debu
b. Air
c.Cairan yang dikeluarkan oleh manusia, seperti : air ludah, nanah, kencing,
darah, muntahan, dan tinja.
Cara Penularan Infeksi Nosokomial:
1. Melalui saluran pernafasan
a. Batuk
b. bersin

2. Melalui saluran percernaan


a. Muntahan
b. Makanan atau minuman yang tercemari kotoran dari manusia atau binatang.
3. Melalui saluran perkemihan
Cebok dengan atau air yang kotor
4. Melalui kulit
a. Bersentuhan luka dengan luka
b. Masuknya darah melalui luka.
C. Cara Pencegahan Infeksi Nosokomial
1. Mencuci Tangan. Selalu mencuci tangan setelah kontak dengan pasien dan dari lingkungan
rumah sakit. Dengan mencuci tangan diharapkan virus dan bakteri dapat dimatikan yang
ada ditangan dapat dimatikan, sebab kontak tangan merupakan metode penyebaran
virus paling umum.
2. Buang sampah atau segala hal yang dihasilkan oleh penderita pada tempatnya, seperti air
ludah atau muntahan punya tempat tersendiri dan langsung dibuang ditempat sampah
khusus yang disediakan RS.
3. Tidak memperbolehkah anak di bawah usia 12 tahun berkunjung ke rumah sakit.
Dikarenakan Anak-anak mudah terserang penyakit. Anak-anak rentan terhadap infeksi
karena daya tahan tubuhnya yang lebih rendah dibandingkan dengan orang dewasa.

D. 6 (enam) langkah mencuci tangan :


1. Mencuci telapak tangan
2. Telapak tangan kanan berada di atas punggung tangan kiri dan begitu sebaliknya.
3. Telapak dengan telapak serta ibu jari saling terikat.
4. Letakkan punggung jari pada telapak satunya dengan saling mengunci.
5. Ibu jari tangan kanan digosok memutar oleh telapak tangan kiri dan sebaliknya.
6. Jari tangan kiri menguncup, lalu gosok memutar ke kanan dan ke kiri pada telapak tangan
kanan, begitu juga sebaliknya.
E. Definisi Etika Batuk
Batuk bukanlah suatu penyakit. Batuk merupakan mekanisme pertahanan tubuh
pernapasan dan merupakan gejala suatu penyakit atau reaksi tubuh terhadap iritasi di tenggorokan
karena adanya lendir,makanan,debu,asap dan sebagainya.
Etika Batuk adalah tata cara batuk yang baik dan benar, dengan cara menutup hidung dan
mulut dengan tissue atau lengan baju. jadi bakteri tidak menyebar ke udara dan tidak menular ke
orang lain.
Mencegah penyebaran suatu penyakit secara luas melalui udara bebas (Droplets) dan
membuat kenyamanan pada orang di sekitarnya. Droplets tersebut dapat mengandung kuman
infeksius yang berpotensi menular ke orang lain disekitarnya melalui udara pernafasan. Penularan
penyakit melalui media udara pernafasan disebut “air borne disease”.

F. Penyebab terjadinya Batuk


a. Infeksi
Produksi dahak yang sangat banyak karena infeksi saluran pernapasan. Misal : flu,
bronchitis,dan penyakit yang cukup serius meskipun agak jarang pneumoni, TBC, Kanker paru-
paru.
b. Alergi
· Masuknya benda asing secara tidak sengaja ke dalam saluran pernapasan.Misal :
debu,asap,makanan dan cairan. Mengalirnya cairan hidung ke arah tenggorokan dan masuk ke
saluran pernapasan. Misal : rhinitis alergika, batuk pilek. Penyempitan pada saluran pernapasan.
Misal : Asma
 Alat dan Bahan :
1. Tissue
2. Masker
3. Kain

 Prosedur

Tissue

1. Letakkan tissue pada kedua telapak tangan


2. Dekatkan Tissue pada mulut dan batukkan

Masker

1. Pakai masker, dan batukkan


2. Buang/cuci masker

Lengan Dalam

1. Tekuk lengan dalam kemudian dekatkan pada mulut


2. batukkan

Anda mungkin juga menyukai