Rancangan Aktualisasi Vela
Rancangan Aktualisasi Vela
Latar Belakang
Peraturan baru tentang ASN tertuang dalam Undang-undang Nomor 5 Tahun
2014 menjelaskan tugas dan fungsi ASN sebagai Pelaksana Kebijakan Publik,
Pelayan Publik dan Perekat dan Pemersatu Bangsa. Untuk menjadi seorang PNS
sepenuhnya, CPNS harus mengikuti dan lulus dalam kegiatan Pelatihan Dasar
(Latsar).
Pelatihan Dasar (Latsar) ini berjalan dengan landasan Undang-undang Nomor 5
Tahun 2014 tentang Aparatur Sipil Negara merujuk pada pasal 63 ayat 3 dan ayat 4
yang menyatakan PNS wajib menjalani masa percobaan yang dilaksanakan melalui
proses Diklat terintegrasi untuk membangun integritas moral, kejujuran, semangat
dan motivasi nasionalisme dan kebangsaan, karakter kepribadian karakter yang
unggul dan bertanggung jawab, dan memperkuat profesionalisme serta kompetensi
bidang.
Untuk itu Pelatihan Dasar (Latsar) merupakan pelatihan inovatif dan
terintegrasi dimana pembelajaran klasikal di tempat pelatihan (on campus)
dipadukan dengan non klasikal di tempat kerja masing-masing CPNS (off campus)
sehingga diharapkan CPNS yang mengikuti Pelatihan Dasar (Latsar) dapat
mengintegrasi, menerapkan, dan mengaktualisasikan serta menjadikan nilai-nilai
yang ditanamkan dapat menjadi sebuah kebiasaan (habituasi).
Aparatur Sipil Negara (ASN) adalah profesi bagi pegawai negeri dan pegawai
pemerintah dengan perjanjian kerja yang bekerja pada instansi pemerintah. Pegawai
ASN melaksanakan kebijakan publik yang dibuat oleh pejabat pembina
kepegawaian sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan, memberikan
pelayanan publik yang professional dan berkualitas dan mempererat persatuan dan
kesatuan NKRI. Setelah disahkannya (UU) ASN, aparatur Negara memiliki
kekuatan dan kemampuan professional kelas dunia, berintegritas tinggi non parsial
dalam melaksanakan tugas, berbudaya kerja tinggi non parsial dan kesejahteraan
tinggi, serta dipercaya publik dengan dukungan SDM. Peraturan baru tentang ASN
tertuang dalam UU No. 5 tahun 2014 sudah secara implisit menghendaki bahwa
ASN yang umum disebut sebagai birokrat bukan sekedar merujuk kepada jenis
pekerjaan tetapi merujuk kepada sebuah profesi pelayanan publik.
Untuk menjadi seorang pelayan publik yang professional diperlukan
pembekalan kepada PNS dengan nilai-nilai dasar profesi ASN yang dikenal dengan
ANEKA (Akuntabilitas, Nasionalisme, Etika Publik, Komitmen Mutu dan Anti
Korupsi), Whole of Government, Pelayanan Publik, dan Manajemen ASN.
Dalam mewujudkan nilai-nilai tersebut maka pelatihan dasar (latsar) CPNS di
lingkungan Provinsi Banten mewajibkan peserta latsar untuk merancang sebuah
seminar aktualisasi berdasarkan isu-isu yang sedang terjadi di tempat kerja.
UPT Puskesmas Kecamatan Kramatwatu merupakan fasilitas kesehatan tingkat
pertama yang dimiliki Kabupaten Serang di Kecamatan Kramatwatu yang berlokasi
di Jalan Raya Serang-Cilegon Km.8, Kecamatan Kramatwatu, Kabupaten Serang.
UPT Puskesmas Kecamatan Kramatwatu adalah fasilitas kesehatan yang
menyelenggarakan upaya kesehatan masyarakat dan upaya kesehatan perseorangan
tingkat pertama, dengan lebih mengutamakan upaya promotif dan preventif, untuk
mencapai derajat kesehatan masyarakat yang setinggi-tingginya di wilayah kerja
UPT Puskesmas Kecamatan Kramatwatu. UPT Puskesmas Kecamatan Kramatwatu
memberikan pelayanan kesehatan dasar yang menyeluruh dan terpadu bagi seluruh
masyarakat yang tinggal di wilayah kerjanya yang meliputi 15 desa yaitu Desa
Kramatwatu, Pejaten, Pelamunan, Wanayasa, Margasana, Serdang, Margatani,
Harjatani, Pamengkang, Tonjong, Teluk terate, Terate, Lebakwana, Toyomerto, dan
Pegadingan dituntut untuk dapat memberikan pelayanan secara professional dan
berkualitas untuk dibina derajat kesehatannya.
Dalam observasi awal selama 6 bulan bekerja, penulis menemukan beberapa
isu yang relevan terhadap tugas dan fungsi pokok Penyuluh Kesehatan Masyarakat
di wilayah keja UPT Puskesmas Kecamatan Kramatwatu, tetapi di sini penulis
hanya akan mengangkat satu isu aktual yang akan dijadikan sebagai rancangan
seminar aktualisasi, yaitu masih rendahnya capaian indikator IKS pada penderita
hipertensi yang melakukan pengobatan secara teratur di Wilayah Kerja UPT
Puskesmas Kecamatan Kramatwatu.
Hipertensi adalah peningkatan tekanan darah sistolik lebih dari 140 mmHg dan
tekanan darah diastolik lebih dari 90 mmHg pada dua kali pengukuran dengan
selang waktu lima menit dalam keadaan cukup istirahat/tenang.
Hipertensi merupakan salah satu penyakit kardiovaskular yang paling umum
dan paling banyak disandang masyarakat. Data World Health Organization (WHO)
tahun 2015 menunjukkan sekitar 1,13 Miliar orang di dunia menyandang hipertensi,
artinya 1 dari 3 orang di dunia terdiagnosis hipertensi. Jumlah penyandang
hipertensi terus meningkat setiap tahunnya, diperkirakan pada tahun 2025 akan ada
1,5 Miliar orang yang terkena hipertensi, dan diperkirakan setiap tahunnya 9,4 juta
orang meninggal akibat hipertensi dan komplikasinya.
Berdasarkan Riskesdas 2018 prevalensi hipertensi berdasarkan hasil
pengukuran pada penduduk usia 18 tahun sebesar 34,1%, tertinggi di Kalimantan
Selatan (44.1%), sedangkan terendah di Papua sebesar (22,2%). Dari prevalensi
hipertensi sebesar 34,1% diketahui bahwa sebesar 8,8% terdiagnosis hipertensi dan
13,3% orang yang terdiagnosis hipertensi tidak minum obat serta 32,3% tidak rutin
minum obat. Hal ini menunjukkan bahwa sebagian besar penderita Hipertensi tidak
mengetahui bahwa dirinya Hipertensi sehingga tidak mendapatkan pengobatan.
Berdasarkan capaian indikator IKS penderita hipertensi yang melakukan
pengobatan secara teratur di Provinsi Banten dan Kabupaten serang pada tahun
2019 sebesar 25,89% dan 17,7%. Sedangkan di UPT Puskesmas Kramatwatu yaitu
sebesar 13,57%. Dimana capaian tersebut belum mencapai target yang seharusnya
yaitu 100%. Hal ini disebabkan karena beberapa alasan seperti banyak penderita
hipertensi yang belum terdata, rendahnya capaian screening PTM (hipertensi)
dengan data sampai bulan Juni 2019 sebesar 37,2%, pengetahuan masyarakat
tentang hipertensi masih rendah, masyarakat tidak mengetahui bahwa dirinya
menderita hipertensi, gaya hidup masyarakat yang tidak sehat dan masyarakat tidak
minum obat secara teratur dan malas untuk melakukan cek tekanan darah rutin.
Dengan rendahnya capaian indikator IKS tersebut menjadikan masalah utama
dalam mewujudkan Program Indonesia Sehat dengan Pendekatan Keluarga.
Puskesmas sebagai faskes yang berwenang menggerakkan masyarakat untuk
mengidentifikasi dan menyelesaikan masalah kesehatan pada setiap tingkat
perkembangan masyarakat yang bekerjasama dengan sektor lain terkait. Maka
diperlukan Peran Serta Masyarakat dalam Upaya Meningkatkan Pencegahan dan
Pengendaliann Hipertensi.
II. Tujuan
1. Tujuan Umum
Penyusunan rancangan aktualisasi ini bertujuan untuk dapat memberikan secara
utuh dalam mengaktualisasikan nilai-nilai dasar ASN yaitu Akuntabilitas,
Nasionalisme, Etika Publik, Komitmen Mutu dan Anti Korupsi (ANEKA) di
lingkungan kerja khususnya di program promosi kesehatan UPT Puskesmas
Kecamatan Kramatwatu, Kabupaten Serang. Hal tersebut dilakukan guna
menerapkan fungsi ASN sebagai pelaksana kebijakan, pelayanan publik serta
perekat dan pemersatu bangsa.
2. Tujuan Khusus
Dari rancangan seminar yang dipilih, maka penulis memiliki tujuan khusus yang
ingin dicapai yaitu mengikutsertakan peran masyarakat dalam upaya
meningkatkan pencegahan dan pengendalian hipertensi di Wilayah Puskesmas
Kecamatan Kramatwatu dengan :
a. Terlaksananya kegiatan screening PTM (hipertensi),
b. Pembuatan media penyuluhan
c. Terlaksananya penyuluhan tentang pencegahan dan pengendalian hipertesni
d. Terlaksananya penyuluhan atau konseling psikologi / kelas psikologi,
e. Terlaksananya senam anti hipertensi,dan
f. Pemberian makanan tambahan.
V. Nilai Organisasi
Puskesmas Kramatwatu memiliki nilai/budaya kerja SMILE, yaitu :
SMILE
Santun : Senyum, salam, sapa.
Mutu/bermutu : Di dalam melaksanakan seluruh pelayanan sesuai dengan SOP dan
kebijakan Mutu yang ditetapkan.
Integritas Tinggi : Jujur dan berkomitmen dalam melaksanakan tugasnya
Man Mathode
KETERIKATAN PENGUATAN
TAHAPAN OUTCOME KONTRIBUSI TERHADAP NILAI
NO KEGIATAN SUBSTANSI MATA
KEGIATAN OUTPUT/HASIL VISI DAN MISI ORGANISASI ORGANISASI
PELATIHAN
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7)
6 Pemberian Terlaksananya Akuntabilitas Kegiatan ini berkontribusi terhadap Kegiatan ini
Makan pemberian makan Tanggung Jawab Visi organisasi : menguatkan
tambahan 1. Penentuan jumlah Nasionalisme Terwujudnya masyarakat yang nilai organisasi
Data Tidak membedakan mandiri untuk hidup sehat menuju yaitu:
sasaran
2. Pemesanan makanan Foto Etika Publik kecamatan kramatwatu sehat - Santun
3. Pemberian makan Foto Keadilan - Luwes
tambahan Komitmen Mutu Misi: - Efektif
Efektif, Efisien 2. Menyelenggarakan pelayanan
Anti Korupsi kesehatan yang berkualitas.
Peduli, Sederhana 3. Menyelenggarakan pelayanan
Pelayan Publik kesehatan perorangan, keluarga
Sopan dan masyarakat.
XI. Rencana Jadwal Kegiatan Aktualisasi
September Oktober
NO KEGIATAN TANGGAL
13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13
Screening PTM
1
(Hipertensi)
Pembuatan Media
2
Penyuluhan (leaflet)
Penyuluhan tentang
pencegahan dan
3
pengendalian hipertensi
Pemberian Makan
6
tambahan
7 Penyusunan Laporan
DAFTAR PUSTAKA