Anda di halaman 1dari 7

Nama : Lia Apriliana

NIM : (P07120118075)

Prodi : D3 Keperawatan IIA

Mata Kuliah : Informatika Kesehatan

Dosen Pengampu : Bapak Ns. Bisepta Prayogi, M.Kep

Pentingnya Aplikasi Sistem Informasi Berbasis


Komputer di Rumah Sakit
Pendidikan masyarakat dan akses informasi tentang kesehatan yang semakin
tinggi menyebabkan tingginya tuntutan kebutuhan kesehatan. Guna memenuhi
tuntutan pelayanan kesehatan tersebut, maka komputerisasi sangat dibutuhkan di
rumah sakit untuk menghindari kesalahan yang tidak diinginkan seperti redudansi data,
unintegrated data, human eror, dan terlambatnya informasi mengingat faktor kesehatan
sangat penting bagi seseorang. Sistem informasi rumah sakit (SIRS) secara garis besar
mempunyai dua fungsi yaitu sistem informasi pelayanan rumah sakit dan sistem
informasi manajemen rumah sakit (SIMRS). Kedua fungsi tersebut saling terkait dan
saling melengkapi sehingga pada akhirnya akan membuat sistem yang terintegrasi dan
handal. Peranan operasional sistem informasi dalam rumah sakit antara lain adalah
(Sutanto, 2008) :

1.Kecepatan, misalnya kecepatan dalam penyelesaian pekerjaan administrasi rumah


sakit.

2.Akurasi, dengan SIMRS pemeriksaan data transaksi cukup dengan membandingkan


laporan antar unit yang dihasilkan oleh SIMRS dan juga dapat mencegah terjadinya
duplikasi data untuk transaksi-transaksi tertentu sehingga data terjamin akurasinya.
3.Integrasi, bila dengan sistem manual data pasien harus dimasukkan di setiap unit,
maka dengan SIMRS data tersebut cukup sekali dimasukkan di bagian pendaftaran
saja.

4.Peningkatan pelayanan, pengaruh SIMRS yang dirasakan oleh pasien adalah semakin
cepat dan akuratnya pelayanan. Saat ini, pasien tidak perlu menunggu lama untuk
menyelesaikan administrasinya, baik rawat inap ataupun rawat jalan sebab ketika data-
data tersebut dibutuhkan dapat dilihat dengan waktu yang relatif singkat dan akurat.

5.Peningkatan efisiensi, jika kecepatan dan akurasi data meningkat, maka waktu yang
dibutuhkan untuk melakukan pekerjaan administrasi akan lebih cepat dan menghindari
permintaan pemeriksaan laboratorium berulang dikarenakan kertas hasil pemeriksaan
sebelumnya hilang.

6.Kemudahan pelaporan, proses pelaporan berbasis komputer hanya memakan waktu


beberapa menit sehingga dapat lebih konsentrasi untuk menganalisa laporan tersebut.

Dari semua peranan SIMRS berbasis komputer tersebut, akan


berpengaruh pada meningkatnya produktivitas kinerja tenaga medis dan staff
administrasi di rumah sakit serta meningkatkan atau memudahkan pelayanan kesehatan
sehingga kini hampir seluruh rumah sakit telah dilengkapi dengan teknologi
komputerisasi dalam sistem informasi rumah sakitnya. Pelayanan rumah sakit terbagi
menjadi dua bagian besar yaitu pelayanan medis dan pelayanan yang bersifat non-
medis.

Contoh nyata sistem informasi berbasis komputer untuk mendukung


pelayanan bersifat non-medis telah diterapkan dalam rumah sakit yaitu Computerized
Billing System merupakan contoh sistem pengolahan transaksi atau penagihan
elektronik untuk fungsi pelayanan administratif dan keuangan, dimana sistem ini dapat
menjamin manajemen keuangan rumah sakit yang cepat, transparan, dan bertangung
jawab (Anisfuad, 2008; Ida, 2009).

Sistem ini sudah digunakan hampir di seluruh rumah sakit, salah


satunya adalah RS Margono Soekarjo telah menggunakan aplikasi ini untuk
memudahkan keluarga pasien melihat biaya yang harus dibayarnya karena daftar obat,
biaya tindakan dokter, biaya rawat inap sudah diketahui melalui layar komputer (Suara
Merdeka, 2004).

Pelayanan yang bersifat medis contohnya seperti rekam medis berbasis


komputer, secara prinsip digunakan untuk mencatat semua data medis, demografis
serta setiap event seorang pasien di rumah sakit dan disimpan secara digital di dalam
database komputer. Aplikasi ini memberikan kemudahan untuk menyimpan,
memperbaharui, mengakses dan mencari catatan-catatan medis pasien secara lengkap
dan cepat.

Rekam medis berbasis komputer di Indonesia tidak berkembang dengan


cepat karena adanya isu pengembangan sistem informasi di rumah sakit antara lain dari
aspek finansial, legalitas dan kesiapan pengguna atau tenaga medis. Untuk mendorong
minat dan adopsi rekam medis berbasis komputer, manfaat dan potensinya harus terus
menerus disosialisasikan misalnya mampu menyimpan data pasien dalam jumlah besar
hanya menggunakan perangkat komputer yang bisa dijinjing. Selain itu, dapat
memberikan peringatan jika dokter salah memberikan obat atau ada reaksi antar obat.
Di sini, peran penting teknologi dalam sistem informasi tidak lepas dari
potensinya untuk mencegah kesalahan peresepan obat atau medical error. Disamping
sosialisasi yang terus dilakukan, juga memerlukan inisiatif tingkat nasional, seperti
merumuskan perangkat lunak yang sesuai dengan dana rumah sakit dan merancang
aspek legalitas yang memberi jaminan keabsahan informasi rekam medis elektronik.
Pada dasarnya, penggunaan sistem ini sangat tergantung dari tingkat
kebutuhan manajemen di rumah sakit (Anisfuad, 2008). Adapun pelayanan medis
berbasis komputer lainnya yaitu sistem informasi keperawatan. Kualitas pelayanan
keperawatan di rumah sakit bergantung kepada kecepatan dan ketepatan dalam
melakukan tindakan keperawatan yang berarti juga pelayanan keperawatan bergantung
kepada efisiensi dan efektifitas struktural yang ada dalam keseluruhan sistem suatu
rumah sakit.
Pelayanan keperawatan mengalami perkembangan teknologi informasi
yang sangat membantu dalam proses keperawatan dimulai dari pemasukan data secara
digital ke dalam komputer yang dapat memudahkan pengkajian selanjutnya, intervensi
apa yang sesuai dengan diagnosis yan sudah ditegakkan sebelumnya, hingga hasil
keluaran apa yang diharapkan oleh perawat setelah klien menerima asuhan
keperawatan, dan semua proses tersebut tentunya harus sesuai dengan NANDA, NIC,
dan NOC.

RSUD Banyumas merupakan salah satu rumah sakit yang sudah


menerapkan sistem informasi keperawatan berbasis komputer menggunakan NANDA
(North American Nursing Diagnosis Association), NIC (Nursing Intervention
Classification) dan NOC (Nursing Outcome Classification) yang diciptakan oleh
kawan-kawan perawat di RSUD Banyumas. Saat ini di beberapa bangsal, perawat
menggunakan laptop, wifi dan komputer desktop untuk membuat dokumentasi
keperawatan. Sistem ini mempermudah perawat memonitor klien dan segera dapat
memasukkan data terkini serta intervensi apa yang telah dilakukan ke dalam komputer
yang sudah tersedia di setiap bangsal sehingga akan mengurangi kesalahan dalam
dokumentasi hasil tindakan keperawatan yang sudah dilakukan (meningkatkan kualitas
dokumentasi karena dapat mencegah redundancy). Adapun keuntungan lain dari sistem
ini yaitu meningkatkan kualitas asuhan, meningkatkan produktifitas kerja,
memudahkan komunikasi antara tim kesehatan, memudahkan dalam mengakses
informasi, meningkatkan kepuasan kerja perawat, perawat memiliki waktu lebih
banyak untuk melayani pasien, menurunkan Hospital Cost, menurunkan Lost of data
and information (Agustine, 2009; Anisfuad, 2006).

Teknologi di bidang perawatan kesehatan memungkinkan manajemen


yang lengkap dari informasi medis dan pertukaran informasi yang aman antara
konsumen dan penyedia pelayanan kesehatan. Teknologi informasi telah membawa
revolusi besar dalam industry perawatan kesehatan. Beberapa manfaat dari teknologi
informasi dalam industry kesehatan meliputi:
Peningkatan kualitas pelayanan kesehatan, Pencegahan kesalahan medis, Pengurangan
dalam biaya perawatan kesehatan, Peningkatan efisiensi administrasi, Penurunan
jumlah dokumen, Peningkatan akses ke pilihan perawatan kesehatan yang terjangkau

Manfaat lain dari teknologi informasi tidak hanya akan meningkatkan


perawatan pasien individu tetapi juga akan membawa banyak manfaat bagi kesehatan
masyarakat umum seperti: Deteksi dini wabah penyakit menular di negara,
Peningkatan pelacakan manajemen penyakit parah

Pengenalan teknologi informasi dalam sistem kesehatan telah membantu orang-orang


dalam manajemen informasi kesehatan dan juga manajemen pasien. Dokumen-
dokumen tidak perlu diajukan dalam bentuk kertas dan dapat dipenuhi pada computer
dan diberikan kepada pasien. Ada kemungkinan berkurangnya kehilangan dokumen
dan informasi pasien.

Kecenderungan pemanfaatan teknologi juga akan berimbas pada


konsep paperless yang ditandai dengan meluruhnya peran kertas sebagai media
pencatat medis. Upaya pengembangan sistem informasi dalam rumah sakit, saat ini
tidak hanya menggunakan teknologi komputerisasi, tetapi juga telah banyak yang
menggunakan teknologi telepon genggam untuk mendongkrak mutu pelayanan.
Layanan informasi rumah sakit yang berbasiskan SMS terintegrasi dapat melayani
registrasi antrian pasien, jadwal praktek dokter, dan kritik dan saran yang membangun
sistem pelayanan kesehatan (Lestantyo dkk, 2008). PDA juga menjadi sarana
peningkatan pelayanan rumah sakit yang digunakan untuk menyimpan berbagai data
klinis pasien, informasi obat, maupun panduan terapi tertentu. Adapun teknologi
penyimpan data portable seperti smart card yang dapat menyimpan data pasien namun
aplikasi ini baru digunakan di Eropa dan Amerika Serikat (Anisfuad, 2005).

Jadi menurut saya dari artikel di atas dapat disimpulkan bahwa,


kehadiran teknologi khususnya komputer dalam sistem informasi rumah sakit sangat
penting untuk mendukung kemudahan dalam manajemen rumah sakit. Segalany dapat
menjadi lebih efektif dan efisien. Oleh sebab itu, dengan adanya sistem ini dapat
membantu pengolahan data dan menghasilkan informasi yang cepat, tepat, dan akurat
sesuai kebutuhan sehingga mampu meningkatkan kualitas pelayanan kesehatan bagi
masyarakat dalam menyongsong Indonesia Sehat.

Penerapan sistem informasi dan teknologi informasi di rumah sakit tentunya


akan menghadapi berbagai kendala baik dalam kesiapan rumah sakit sebagai institusi,
manajemen sebagai pengelola, maupun tenaga yang berkaitan dengan aplikasi tersebut
diantaranya perawat. Keperawatan sebagai ilmu maupun profesi tentunya dituntut
untuk dapat mengimbangi dan selalu terpapar dengan kemajuan teknologi informasi
yang terkait dengan dunia kesehatan dan keperawatan.

Sumber :

http://www.rent-at-soft.com/index.php/article/it-articles/pentingnya-aplikasi-sistem-
informasi-berbasis-komputer-di-rumah-sakit

https://www.kompasiana.com/dudima/551acfa7813311247f9de1df/penggunaan-
catatan-elektronik-pasien-dan-sistem-informasi-rumah-sakit-dalam-pelayanan-
perawatan-kesehatan-di-rumah-sakit

Anda mungkin juga menyukai