Anda di halaman 1dari 15

PERANAN GURU DALAM

ADMINISTRASI SEKOLAH MENENGAH

5 Votes

PERANAN GURU DALAM ADMINISTRASI SEKOLAH MENENGAH


Guru merupakan salah satu pelaku dalam kegiatan sekolah. Oleh karena itu, ia
dituntut untuk mengenal tempat kerjanya. Guru perlu memahami faktor-faktor
yang langsung dan tidak langsung menunjang proses belajar mengajar.

1. A. Administrasi Kurikulum
Kurikulum dalam sustu system pendidikan merupakan komponen yang teramat
penting, karena kurikulum merupakan panutan dalam penyelenggaraan proses
belajar mengajar di sekolah. Kualitas keluaran proses pendidikan ditentukan
oleh kurikulum dan efektifitasnya pelaksanaannya. Kurikulum sekolah
menengah merupakan seperangkat pengalaman belajar yang dirancang untuk
siswa sekolah menengah dalam usaha mencapai tujuan pendidikan.

Kurikulum dapat diartikan secara sempt dan luas. Dalam arti sempit, kurikulum
adalah sejumlah mata pelajaran yang diberikan di sekolah, sedangkan dalam arti
luas kurikulum adalah semua pengalaman belajar yang diberikan sekolah
kepada siswa, selama mereka mengikuti pendidikan disekolah itu. Dapat
disimpulkan bahwa kurikulum adalah seperangkat bahan pengalaman belajar
siswa dengan segala pedoman pelaksanaannya yang tersusun secara sistematik
dan dipedomani oleh sekolah dalam kegiatan mendidik siswanya.

Fungsi-fungsi kegiatan pengelolaan kurikulum terdiri dari perencanaan,


pengorganisasian, pengkoordinasian dan pengawasan, serta penilaian.

Komponen-komponen kurikulum sekolah menengah adalah sebagai berikut:


1. Tujuan Institusional Sekolah
Tujuan institusional pendidikan suatu sekolah dijabarkan dari tujuan pendidikan
nasioanal.

1. Struktur Program Kurikulum Sekolah Menengah


Struktur program kurikulum sekolah menengah merupakan kerangka umum
program-program pengajaran yang diberikan pada setiap jenis dan tingkat
sekolah menengah.

1. Garis-Garis Besar Program Pengajaran (GBPP)


GBPP adalah salah satu komponen dari perangkat kurikulum yang merupakan
pedoman bagi guru dalam melaksanakan tugasnya dalam bidang pengajaran di
sekolah. Unsur-unsur GBPP antara lain: (1) tujuan kurikuler, (2) tujuan
instruksional umum, (3) bahan pengajaran, (4) program, (5) metode, (6)
sarana/metode, (7) penilaian.

1. B. Pengembangan Kurikulum
1. a. Prosedur Pembahasan Materi Kurikulum
Dalam UU No. 2 Tahun 1989 disebutkan bahwa pelaksanaan kegiatan
pendidikan dalam satuan pendidikan didasarkan atas kurikulum yang berlaku
secara nasional dan kurikulum yang disesuaikan dengan keadaan serta
kebutuhan lingkungan dan ciri khas satuan pendidikan yang bersangkutan.

1. b. Pembahasan Mata Pelajaran Sesuai dengan Lingkungan Sekolah


Kurikulum dapat ditambah oleh sekolah dengan mata pelajaran yang sesuai
dengan kondisi lingkungan serta ciri khas satuan pendidikan yang bersangkutan,
selama mata pelajaran tersebut tidak menyimpang dari tujuan pendidikian
nasional.

1. c. Penjabaran dan Penambahan Bahasn Kajian Mata Pelajaran


Menurut UU No.2 Tahun 1989 maupun PP No.29 Tahun 1990 (pasal) bahwa
mata pelajaran atau kajian dalam mata pelajaran dapat ditambah oleh sekolah
guna memperkaya pelajaran tersebut dengan catatan tidak bertentangan dan
mengurangi kurikulum yang telah ditetapkan secara nasional.
1. C. Pelaksanaan Kurikulum
1. a. Penyusunan dan Pengembangan satuan Pendidikan
Satuan Pendidikan (SP) adalah suatu bentuk persiapan mengajar secara
mendetail per pook bahasan yang disusun secara sistematik berdasarkan Garis-
Garis Besar Program Pengajaran yang telah ada untuk suatu mata pelajaran
tertentu.

1. b. Prosedur Penyusunan Satuan Pengajaran


Langkah-langkah yang ditempuh untuk membuat SP berdasarkan GBPP adalah:

1) Mengisi identitas mata pelajaran

2) Menjabarkan tujuan pokok bahasan (tujuan instruksional umum) menjadi


tujuan instruksional khusus (TIK) yang lebih rinci.

3) Menjabarkan materi pengajaran dari pokok bahasan atau sub pokok


bahasan sesuai TIK

4) Mengalokasikan waktu pengajaran

5) Menetapkan langkah-langkah penyampaian secaralebih terperinci

6) Menetapkan prosedur memperoleh balikan, baik balikan formatif melalui


monitoring maupun balikan sumatif memalui tes.

7) Mengantisipasikan perbaikan pengajaran.

1. c. Pengembangan Satuan Pengajaran


Pengembangan SP dapat meliputi penambahan, pengurangan, pengubahan dan
penggatian. Oleh karenanya guru selalu disarankan untuk melakukan tilik ulang
SP yang telah dibuat. Tilik ulang dapat dilakukan oleh guru secara individual,
kelompok guru di sekolah, kelompok guru antar sekolah maupun kelompok
guru yang lebih luas lagi. Kegiatan ini hendaknya dilakukan secara berkala
setiap akhir semester.

1. d. Penggunaan Satuan Pengajaran Bukan Buatan Guru Sendiri


Jika SP tidak dibuat oleh guru sendiri, maka guru perlu melakukan hal-hal
sebagai berikut :

1) Melihat kembali GBPP dan mencocokkan kesesuaian komponen SP


dengan komponen dalam GBPP

2) Jika tidak ada penyimpangan, selanjutnya adalah mencocokkan


konsistensi (keajegan) antara (1) tujusn umum dengan tujuan instruksional
khusus, (2) Tujuan instruksional khusus dengan bahan, metode, dan yeknik
evaluasi, serta sumber belajar.

3) Melakukan pertimbangan (judgment) apakah SP itu dapat dilaksanakan di


kelas.

4) Jika no 3 belum terpenuhi, maka guru harus melakukan penyesuaian


terhadap SP tersebut sehingga realistic dan dapat dilaksanakan.

1. e. Pelaksanaan Proses Belajar Mengajar


Aspek administrasi dari pelaksanaan PBM adalah pengalokasian dan pengaturan
sumber-sumber yang ada di sekolah untuk memungkinkan PBM dapat
dilakukan oleh guru dengan seefektif mungkin.

1. f. Pengaturan Ruang Belajar


Dalam pengaturan ruang belajar hendaknya diperhatikan hal-hal sebagai
berikut: (1) bentuk dan luas ruangan, (2) bentuk dan ukuran meja dan kursi
siswa, (3) jumlah siswa pada tingkat siswa yang bersangkutan, (4) jumlah siwa
pada tiap-tiap kelas, (5) jumlah kelompok dalam kelas, (6) jumlah siswa dalam
tiap kelompok, (7) kegiatan belajar-mengajar yang dilakukan.

1. g. Kegiatan Kokurikulerdan Ekstrakurikulerevaluasi Hasil Belajar dan


Pogram Pengajaran
Ada tiga macam kegiatan kurikuler, yaitu kegiatan intrakurikuler, kokurikuler,
dan ekstrakurikuler.

Kegiatan intrakurikuler adalah kegiatan yang dilakukan sekolah dengan


penjatahan waktu sesuai struktur program. Kegiatan kokurikuler adalah kegiatan
yang erat kaitannya dengan pemerkayaan pelajaran. Kegiatan ini dilakukan di
luar jam pelajaran yang ditetapkan dalam struktur program, dan dimaksudkan
siswa agar dapat lebih mendalami dan memahami apa yang telah dipelajari
kegiatan intrakurikuler.

Kegiatan ekstrakurikuler adalah kegiatan di luar jam pelajaran biasa


(intrakurikuler) tidak erat terkait dengan pelajaran di sekolah.

1. h. Evaluasi Hasil Belajar dan Program Pengajaran


Evaluasi merupakan tahapan terpenting dalam suatu kegiatan. Ada dua jenis
evaluasi yaitu evaluasi hasil belajar dan evaluasi program pengajaran.

Evaluasi hasil belajar merupakan suatu kegiatan yang dilakukan guna


memberikan berbagai informasi secara berkesinambungan dan menyeluruh
tentang proses dan hasil belajar yang telah dicapai siswa. Sedangkan evaluasi
program pengajaran merupakan suatu serangkaian kegiatan yang dilakukan
dengan sengaja untuk melihat tingkat keberhasilan program, serta faktor-faktor
yang mendukung atau menghambat keberhasilan tersebut.

Guru perlu mempelajari evaluasi program karena dua alas an. Pertama, evaluasi
program memberikan balikan tentang hasil kerjanya, sehingga berdasarkan itu ia
dapat memperbaiki unjuk kerjanya. Kedua, evaluasi program merupakan bentuk
pertanggungjawaban guru atas tugas yang dibebankan sekolah dan masyarakat
kepadanya.
1. D. Adminidtrasi Kesiswaan
1. Kegiatan dalam Administrasi Kesiswaan
1. Penerimaan Siswa
Adalah proses pencatatan dan layanan kepada siswa yang baru masuk sekolah,
setelah mereka memenuhi persyaratan yang telah ditentukan oleh sekolah.

1. Pembinaan siswa
Adalah pemberian layanan kepada siswa di suatu lembaga pendidikan, baik di
dalam maupun di luar jam belajarnya di kelas.

1. Tamat belajar
Apabila siswa telah menamatkan (selesai dan lulus) semua mata pelajaran atau
telah menempuh kurikulum sekolah dengan memuaskan, maka siswa berhak
mendapatkan surat tanda tamat belajar dari kepala sekolah.
1. Peranan Guru dalam Administrasi Kesiswaan
Keterlibatan guru dalam administrasi kesiswaan tidak sebanyak keterlibatannya
dalam mengajar. Beberapa peranan guru dalam administrasi kesiswaan antara
lain:

a) Dalam penerimaan siswa, di antara para guru dapat ditunjuk menjadi


panitia penerimaan yang dapat melaksanakan tugas-tugas teknis mulai dari
pencatatan penerimaan sampai dengan pelaporan pelaksanaan tugas.

b) Dalam masa orientasi, tugas guru adalah mebuat agar para siswa cepat
beradaptasi dengan lingkungan sekolah barunya.

c) Untuk pengaturan kehadiran siswa di kelas, guru diharapkan mampu


mencatat/merekam kehadiran siswa meskipun secara sederhana tetapi baik.

d) Dalam memotivasi siswa untuk senantiasa berprestasi tinggi.

e) Dalam menciptakan disiplisn sekolah atau kelas yang baik.

1. E. Administrasi Prasarana dan Sarana


Kegiatan dalam administrasi prasarana dan sarana pendidikan meliputi:

1. Perencanaan kebutuhan
2. Pengadaan prasarana dan sarana pendidikan
3. Penyimpanan prasarana dan sarana pendidikan
4. Inventarisasi prasarana dan sarana pendidikan
5. Pemeliharaan prasarana dan sarana pendidikan
6. Penghapusan prasarana dan sarana pendidikan
7. Pengawasan prasarana dan sarana pendidikan
8. F. Administrasi Personal
Personel pendidikan dalam arti luas meliputi guru, pegawai, dan siswa. Dalam
hal ini yang dimaksud dengan personel pendidikan adalah golongan petugas
yang membidangi kegiatan edukatif dan yang membidangi kegiatan yang
nonedukatif. Personel bidang edukatif adalah mereka yang bertanggung jawab
dalam kegiatan belajar mengajar, yaitu guru dan konselor (BK); sedangkan
personel nonedukatif adalah petugas tata usaha dan penjaga sekolah.
Pegawai negeri adalah mereka yang setelah emenuhi syarat-syarat yang
ditentukan dalam perundang-undangan yang berlaku, diangkat oleh pejabat
yang berwenang, dan diserahi tugas dalam suatu jabatan negeri atau diserahi
tugas Negara lainnya yabg ditetapkan berdasarkan suatu perundang-undangan
yang berlaku. Pegawai negeri terdiri dari (a) pegawai negeri sipil dan (b)
anggota angkatan bersenjata RI.

ü Pembinaan Pegawai Negeri Sipil

Dalam pembinaan guru sekolah menengah sebagai PNS yang penting harus
dilakukan adalah hak dan kewajibannya. Pada hakikatnya pembinaan adalah
usaha untuk meningkatkan prestasi mereka dengan memberikan hak-hak mereka
serta dengan berbagai usaha memotivasi mereka.

Kewajiban PNS:

1) Setia dan taat sepenuhnya kepada Pancasila, UUD 1945, Negara, dan
Pemerintah.

2) Menaati segala peraturan perundangan yang berlaku dan melaksanakan


tugas dengan penuh pengabdian, kesadaran, dan tanggung jawab.

3) Wajib menyimpan rahasia jabatan.

Hak PNS:

1) Memperoleh gaji yang layak sesuai dengan pekerjaan dan tanggung


jawabnya

2) Cuti

3) Bagi PNS yang karena dalam tugas mengalami kecelakaan, maka berhak
mendapatkan perawatan

4) Dalam menjalankan tugasnya menderita cacat jasmani atau cacat badan


dan tidak dapat bekerja lagi, maka berhak mendapat tunjangan.
5) Bagi PNS yang meninggal, keluarganya berhak atas pensiun.

ü Pengangkatan menjadi PNS

Syarat-syarat menjadi Calon Pegawai Negeri Sipil:

1. Menunjukkan kesetiaan dan ketaatan penuh kepada Pancasila, UUD 1945,


Negara, dan Pemerintah
2. Menunjukkan sikap dan budi pekerti yang baik
3. Menunjukkan kecakapan dalam menjalankan tugas
4. Memenuhi syarat-syarat kesehatan jasmani dan rohani untuk diangkat menjadi
PNS
5. Khusus CPNS yang diangkat sesudah 1 April 1981 harus lulus parjab.

ü Pengangkatan dalam Pangkat PNS

CPNS yang telah memenuhi persyaratan dapat diangkat dalam pangkat:

1. Juru muda Golongan I/a, bagi mereka yang mempunyai STTB SD


2. Juru muda Tingkat I Golongan ruang I/b, bagi mereka yang emiliki STTB
sekolah menengah umum tingkat pertama atau sekloah menengah kejuruan
tingkat pertama 3 tahun.
3. Juru Golongan I/c, bagi mereka yang sekurang-kurangnya memiliki STTB SMK
4 tahun.
4. Pengatur muda Golongan ruang II/a, mereka yang memiliki STTB SMTA, D I,
akta I, SMK tingkat atas 3 tahun
5. Pengatur Muda Tingkat I Golongan ruang II/b, bagi mereka yang memiliki
ijazah sarjana muda, D II, SGPLB, D III, Akta II, Akademi.
6. Pengatur Golongan ruang II/c, bagi mereka yang memiliki Akta III
7. Penata muda Golongan ruang III/a, bagi mereka yang memiliki ijazah Sarjana,
Pasca Sarjana, Spesialis I, akta IV.
8. Penata Muda Tingkat I Golongan ruang III/b, mereka yang memiliki ijazah
Doktor, Spesialis II, Akta V.
Bagi guru sekolah menengah, pengangkatan pertama sebagai CPNS, minimal
Pengatur Muda Golongan ruang II/a. Pangkat guru dengan golongan ruang dari
yang terendah sampai tertinggi adalah sebagai berikut:

(1) Guru Pratama Golongan ruang II/a

(2) Guru Pratama Tingkat I Golongan ruang II/b

(3) Guru Muda Golongan ruang II/c

(4) Guru Muda Tingkat I Golongan ruang II/d

(5) Guru Madya Golongan ruang III/a

(6) Guru Madya Tingkat I Golongan ruang III/b

(7) Guru Dewasa Golongan ruang III/c

(8) Guru Dewasa Tingkat I Golongan runag III/d

(9) Guru Pembina Golongan ruang IV/a

(10) Guru Pembina Tingkat I Golongan ruang IV/b

(11) Guru Utama Golongan ruang IV/c

(12) Guru Utama Golongan ruang IV/d

(13) Guru Utama Golongan ruang IV/e


ü Penggajian PNS

Besar atau kecilnya gaji seseorang ditentukan oleh pangkat dan masa kerja yang
dimiliki pegawai yang bersangkutan. Gaji pokok CPNS adalah 80% dari gaji
pokok PNS. Selain gaji pokok, PNS diberikan juga tunjangan, seperti; tunjangan
keluarga, tunjangan pangan, tunjangan jabatan, dan tunjangan lain-lain.

ü Kenaikan Gaji Berkala

Guru sekolah menengah sebagai PNS diberikan kenaikan gaji berkala, apabila
syarat-syarat sudah dipenuhi , yaitu:

a) Telah mencapai masa kerja golongan yang ditentukan untuk kenaikan gaji
berkala

b) Daftar Penilaian Pelaksanaan Pekerjaan (DP3) dengan nilai rata-rata


sekurang-kurangnya cukup.

ü Kenaikan Pangkat Guru Sekolah Menengah

Menurut PP no 3 tahun 1980, jenis kenaikan pangkat sebagai berikut:

a) Kenaikan Pangkat regular

b) Kenaikan Pangkat pilihan

c) Kenaikan Pangkat istimewa

d) Kenaikan Pangkat pengabdian

e) Kenaikan Pangkat anumerta

f) Kenaikan Pangkat dalam tugas belajar

g) Kenaikan Pangkat selama menjadi pejabat Negara


h) Kenaikan Pangkat selama dalam penugasan di luar instansi induk

i) Kenaikan Pangkat menjalankan wajib militer

j) Kenaikan Pangkat sebagai penyesuaian ijazah

ü Cuti PNS

Jenis cuni PNS adalah: (a) cuti tahunan, (b) cuti besar, (c) cuti sakit, (d) cuti
melahirkan, (e) cuti katrena alas an penting, (f) cuti di luar tanggungan Negara.

ü Daftar Penilaian Pelaksanaan Pekerjaan (DP3)

Unsure yang dinilai dalam DP3 adalah : (a) kesetiaan, (b) prestasi kerja, (c)
tanggung jawab, (d) ketaatan, (e) kejujuran, (f) kerjasama, (g) prakarsa, dan (h)
kepemimpinan.

Nilai pelaksanaan pekerjaan dinyatakan dengan sebutan dan angka sebagai


berikut:

a) Amat baik = 91-100

b) Baik = 76-90

c) Cukup = 61-75

d) Sedang = 51-60

e) Kurang = < 50

ü Kesejahteraan pegawai

Meliputi taspen, askes dan koperasi.

ü Pemindahan Pegawai Negeri Sipil


Pemindahan pegawai dapat dibagi atas :

1) Atas permintaan sendiri

2) Tidak atas kemauan sendiri

3) Kepentingan dinas

ü Pemberhentian Pegawai Negeri Sipil

Pemberhentian PNS dapat terjadi karena: (1) permintaan sendiri, (2) mencapai
batas pensiun, (3) adanya penyederhanaan organisasi, (4) melakukan
pelanggaran/tindak pidana, (5) tidak cakap jasmani/rohani, (6) meninggalkan
tugas, (7) meninggal dunia atau hilang, dll

ü Pensiun

Batas usia seorang PNS untuk mendapatkan pension adalah 56 tahun. Batas usia
ini diperpanjang menjadi:

a) 65 tahun bagi PNS yang memangku jabatan ahli peneliti dan peneliti, guru
besar, lektor kepala dan lektor, jabatan lainnyayang ditentukan presiden.

b) 60 tahun bagi PNS yang memangku jabatan eselon I dan eselon II,
pengawas, guru sekolah menengah sampai SMTA (kepala sekolah dan
pengawas)

c) 58 tahun bagi PNS yang memangku jabatan sebagai hakim.

1. G. Adminidtrasi Keuangan Sekolah Menengah


Administrasi keuangan meliputi kegiatan perencanaan, penggunaan, pencatatan,
pelapoaran, dan pertanggungjawaban dana yang dialokasikan untuk
penyelenggaraan sekolah. Tujuan administrasi ini adalah untuk mewujudkan
suatu tertib administrasi keuangan, sehingga pengurusnya dapat
dipertanggungjawabkan sesuai dengan ketentuan yang berlaku.
Keuangan sekolah menengah dapat diperoleh dari dana Anggaran Penerimaan
dan Belanja Negara (APBN), bantuan (kalau ada)dari Anggaran Pendapatan dan
Belanja Daerah (APBD), serta bantuan masyarakat. Dana APBN terdiri dari
dana rutin dan dana pembangunan. Dana APBD dapat berasal dari Pemerintah
Tingkat I atau Tingkat II. Dana dari masyarakat diperoleh dari dana yang
dikumpulkan oleh Badan Pembantu Penyelenggara Pendidikan (BP3), serta
bantuan masyarakat lainnya

1. H. Administrasi Hubungan Sekolah dan Masyarakat (Husemas)


Husemas adalah suatu proses komunikasi antara sekolah dengan masyarakat
untuk meningkatkan pengertian masyarakat tentang kebutuhan serta kegiatan
pendidikan serta mendorong minat dan kerja sama untuk masyarakat dalam
peningkatan dan pengembangan sekolah.

Tujuan yang ingin dicapai dengan mengembangkan kegiatan Husemas adalah:

1) Peningkatan pemahaman masyarakat tentang tujuan serta sasaran yang


ingin direalisasikan sekolah.

2) Peningkatan pemahaman sekolah tentang keadaan serta aspirasi


masyarakat tersebut terhadap sekolah.

3) Peningkatan usaha orang tua siswa dan guru-guru dalam memenuhi


kebutuhan anak didik, serta meningkatkan kuantitas serta kualitas bantuan orang
tua siswa dalam kegiatan pendidikan di sekolah.

4) Peningkatan kesadaran masyarakat tentang pentingnya peran serta mereka


dalam memajukan pendidikan di sekolah dalam era pembangunan.

5) Terpeliharanya kepercayaan masyarakat terhadap sekolah serta apa yang


dilakukan oleh sekolah.

6) Pertangguangjawaban sekolah atas harapan yang dibebankan masyarakat


kepada sekolah.
7) Dukungan serta bantuan dari masyarakat dalam memperoleh sumber-
sumber yang diperlukan untuk meneruskan dan meningkatkan program sekolah.

1. Prinsip-prinsip Hubungan Sekolah Masyarakat


(1) Prinsip otoritas, yaitu bahwa husemas harus dilakukan oleh orang yang
mempunyai otoritas, karena pengetahuan dan tanggung jawabnya dalam
penyelenggaraan sekolah.

(2) Prinsip kesederhanaan, yaitu bahwa program-program husemas harus


sederhana dan jelas.

(3) Prinsip sensitifitas, yaitu bahwa dalam menangani masalah-masalah yang


berhubungan dengan masyarakat, sekoah harus sensitif terhadap kebutuhan serta
harapan masyarakat.

(4) Prinsip kejujuran, yati bahwa apa yang disampaikan kepada masyarakat
haruslah sesuatu apa adanya dan disampaikan secara jujur.

(5) Prinsip ketetapan, yaitu bahwa apa yang disampaikan sekolah kepada
masyarakat harus tepat, baik dilihat dari segi isi, waktu, media yang digunakan
serta tujuan yang akan dicapai.

1. Penyelenggaraan Kegiatan Administrasi Hubungan Sekolah-Masyarakat


Penyelenggaraan program dapat ditinjau dari dua segi, yaitu segi prosesnya dan
segi jenis kegiatannya.

1. Proses Proses penyelenggaraan Husemas


a) Perencanaan program

b) Pengorganisasian

c) Pelaksanaan

d) Evaluasai

1. Kegiatan Husemas
Teknik-teknik yang dapat dipakai dalam kegiatan Husemas:

a) Teknik Langsung

b) Teknik Tidak Langsung

1. Peranan Guru dalam Hubungan Sekolah-Masyarakat


Ada beberapa hal yang dapat guru lakukan dalam kegiatan husemas, yaitu:

1) Membantu sekolah dalam melaksanakan teknik-teknik husemas

2) Membuat dirinya lebih baik dlam masyarakat

3) Dalam melaksanakan semaua itu guru harus melaksanakan kode etiknya.

1. I. Administrasi dan layanan Khusus


Layanan khusus adalah suatu uasaha yang tidak secara langsung berkenaan
dengan PBM di kelas, tetapi secara khusus diberikan oleh sekolah kepada para
siswanya agar mereka lebih optimal dalam melaksanakan paroses belajar. Ada
berbagai jenis layanan khusus, seperti pusat sumber belajar, usaha kesehatan
sekoalh, dan kafetaria/warung/kantin sekolah.

https://rohmanf2.wordpress.com/2012/02/12/peranan-guru-dalam-administrasi-sekolah-
menengah/

Anda mungkin juga menyukai