Anda di halaman 1dari 2

(1) Orang coba diminta duduk tegak.

(2) Minta orang coba untuk minum.


(3) Lakukan inspeksi dan palpasi di leher bagian atas, apa yang anda rasakan ketika orang
coba menelan, dan bagaimana pola gerakannya.
(4) Ulangi percobaan butir 1 – 3, jika anda belum jelas tanya pada instruktor.

2.3.2.2 Pengaruh Peningkatan Sekresi Saliva terhadap Penelanan


(1) Orang coba diinstruksikan mengunyah nasi (1:1),
(2) Pijatlah bagian pipi (di sekitar kelenjar parotis) sambil terus mengunyah.
(3) Jika sudah 15 x kunyah, instruksikan untuk menelan.
(4) Catat respon orang coba terhadap kemudahan menelan yang dirasakan.
(5) Ulangi percobaan ini dari butir 2 – 4, tanpa melakukan pemijatan lebih dahulu.
(6) Minta orang coba membandingkan kemudahan menelan antara menelan dengan
pemijatan dan tidak.

2.3.2.3 Pengaruh Jenis Makanan Terhadap Penelanan


(1) Orang coba diinstruksikan mengunyah nasi putih (1:0,5);
(2) Minta orang coba untuk menelannya.
(3) Catat apa yang dirasakan.
(4) Ulangi percobaan butir 1-3 untuk jenis nasi putih (1:1; 1:2; dan 1:3).
(5) Bedakan kemudahan penelanan pada beberapa jenis nasi putih di atas.

2.3.3 Prosedur Percobaan Refleks (Gagging Reflexs)


2.3.3.1 Pengaruh Sentuhan Terhadap Refleks Muntah.
(1) Minta orang coba duduk tenang, dan diminta buka mulut.
(2) Lakukan sentuhan ringan dengan spatel lidah dari kayu, pada beberapa bagian lidah :
ujung lidah, dorsal lidah, lateral kiri dan kanan lidah, bagian anterior dan posterior
lidah, posterior palatum, uvula, tonsil, faring bagian atas (jika mungkin).
(3) Amati bagian rongga mulut yang mana yang paling sensitif terhadap gagging refleks.

Anda mungkin juga menyukai