Kelompok PDF
Kelompok PDF
W5=3581 kN
W4=5517 kN
W3=5517 kN
W2=5517 kN
1
2 h2
1
2 h2
W1=5517 kN
1
2 h1
1,75m 6m 6m 1,75m
W5=3581 kN
W4=5517 kN
W3=5517 kN
h5=20m
W2=5517 kN h4=16m
h3=12m
W1=5517 kN h2=8m
h1=4m
𝑊𝑥 ×ℎ𝑥 𝑘
𝐹𝑥 = 𝐶𝑣𝑥 × 𝑉 = ×𝑉
Σ𝑊𝑖 ×ℎ𝑖 𝑘
F5 = 851 kN
F4 = 1049 kN
F3 = 787 kN
𝐹1 = 5517 × 4 /(292.302x 3474) = 262 𝑘𝑁
𝐹2 = 5517 × 8 /(292.302x 3474) = 525 𝑘𝑁
𝐹3 = 5517 × 12 /(292.302x 3474) = 787 𝑘𝑁 F2 = 525 kN
𝐹4 = 5517 × 16 /(292.302x 3474) = 1049 𝑘𝑁
𝐹5 = 3581 × 20 /(292.302x 3474) = 851 𝑘𝑁
F1 = 262 kN
Perhitungan Daktilitas Kurvatur Balok Induk Lantai
Data Balok :
Mutu beton (f’c) : 30 MPa
Modulus elastisitas beton (Ec) : 25742,96 MPa
Regangan (ε0) : 2 x f’c/Ec = 0,002
Regangan ultimate beton (εcu) : 0,003
Mutu tulangan longitudinal (fy) : 400 MPa
Modulus elastisitas baja (Es) : 200.000 MPa
Selimut beton (ds) : 40 mm
Tumpuan Kondisi Elastis
5D22 d' f
120 As(n-1) Ts
40
Tc
600 600 n.a
Ø10-70 d=539 mm
c
Cc
As'(n-1) Cs
3D22
f
400 400
Penampang Diagram Diagram
Transformasi Regangan Tegangan
n.a 600 n.a
600 d=539 mm d=539 mm
c c
As' Cc As'
?C Cc
Cs ?C Cs
af'c
400 af'c
400
Penampang Diagram Diagram
Transformasi Regangan Tegangan Penampang Diagram Diagram
Transformasi Regangan Tegangan
Perhitungan Daktilitas Kurvatur Balok Induk Tumpuan
Kondisi M (Nmm) Kurvatur (1/mm)
Elastis 9.31E+07 4.32E-07
Leleh 3.66E+08 5.36E-06
Ultimate 3.84E+08 4.00E-05
4.50E+08
4.00E+08 Ultimate
Leleh
3.50E+08
3.00E+08
M (Nmm)
2.50E+08
2.00E+08
1.50E+08
1.00E+08
Elastis
5.00E+07
0.00E+00
0.0E+00 1.0E-05 2.0E-05 3.0E-05 4.0E-05 5.0E-05
Kurvatur (1/mm)
Perhitungan Daktilitas Kurvatur Balok Lantai
Lapangan Kondisi Elastis
2D22 f
As'(n-1) Cs
120 Cc
40
c
n.a
600
600 d=539 mm
Ø10-250
Tc
As(n-1) d' Ts
3D22 400
f
400 Penampang Diagram
Regangan
Diagram
Tegangan
Transformasi
Ultimate
Leleh
2.00E+08
1.50E+08
M (Nmm)
1.00E+08
Elastis
5.00E+07
0.00E+00
0.0E+00 1.0E-05 2.0E-05 3.0E-05 4.0E-05 5.0E-05 6.0E-05
Kurvatur (1/mm)
Perhitungan Daktilitas Kurvatur Balok Atap
Data Balok
Mutu beton (f’c) : 30 MPa
Modulus elastisitas beton (Ec) : 25742,96 MPa
Regangan (ε0) : 2 x f’c/Ec = 0,002
Regangan ultimate beton (εcu) : 0,003
Mutu tulangan longitudinal (fy) : 400 MPa
Modulus elastisitas baja (Es) : 200.000 MPa
Selimut beton (ds) : 40 mm
Tumpuan Kondisi Elastis
d'
2D19 As(n-1) Ts
Tc
100
40
400 n.a
400 d
Ø10-150
c
Cc
2D19 As'(n-1) Cs
300 f
300
Penampang Diagram Diagram
Transformasi Regangan Tegangan
400 n.a 400 d=340,5 mm
d
c As'
As' Cc
?C Cs d' n.a Ts1
c yC Cc
af'c af'c
300 300
Penampang Diagram Diagram Penampang Diagram Diagram
Transformasi Regangan Tegangan Transformasi Regangan Tegangan
Perhitungan Daktilitas Kurvatur Balok Induk Atap Tumpuan
Kondisi M (Nmm) Kurvatur (1/mm)
Elastis 2.88E+07 6.38E-07
Leleh 7.01E+07 7.93E-06
Ultimate 7.65E+07 6.33E-05
9.00E+07
8.00E+07 Ultimate
Leleh
7.00E+07
6.00E+07
M (Nmm)
5.00E+07
4.00E+07
3.00E+07 Elastis
2.00E+07
1.00E+07
0.00E+00
0.0E+00 1.0E-05 2.0E-05 3.0E-05 4.0E-05 5.0E-05 6.0E-05 7.0E-05
Kurvatur (1/mm)
Perhitungan Daktilitas Kurvatur Balok Atap
Lapangan Kondisi Elastis
d'
2D19
As(n-1) Ts
Tc
100
40
n.a
400 Ø10-170 400 d
c
Cc
2D19 As'(n-1) Cs
300 f
300
Penampang Diagram Diagram
Transformasi Regangan Tegangan
5.00E+07
4.00E+07
3.00E+07 Elastis
2.00E+07
1.00E+07
0.00E+00
0.0E+00 1.0E-05 2.0E-05 3.0E-05 4.0E-05 5.0E-05 6.0E-05 7.0E-05
Kurvatur (1/mm)
Perhitungan Daktilitas Kurvatur Kolom
Kolom (Lt. 1-5)
Mutu beton (f’c) : 30 MPa
Modulus elastisitas beton (Ec) : 25743 MPa
Regangan (ε0) : 2 x f’c/Ec = 0,0023
Regangan ultimate beton (εcu) : 0,003
Mutu tulangan longitudinal (fy) : 400 MPa
Modulus elastisitas baja (Es) : 200000 MPa
Selimut beton (ds) : 40 mm
Gaya aksial kolom (Pu) : 2.758.947 N
Tulangan Lentur : 20D25
Tulangan Geser : D13-250
Dimensi Kolom : 500x500
Gambar Penampang Kolom GambarTegangan Regangan Kolom Kondisi Elastis
As4(n-1)
As2(n-1)
As6(n-1)
As5(n-1)
As3(n-1)
As1(n-1)
500
500
500
500
C=250
f
f
CS3 CS2 CS1
Cc
TS6 TS5 TS4
Tabel tulangan kolom
Lapis Jml Tulangan n-1 As (mm2) As x (n-1) (mm2) yi (mm) y (mm)
1 6 6.8 2945.2431 19937 65.5
2 2 6.8 981.7477 6646 139.3 109.78
3 2 6.8 981.7477 6646 213.1
4 2 6.8 981.7477 6646 286.9
5 2 6.8 981.7477 6646 360.7 390.22
6 6 6.8 2945.2431 19937 434.5
Total 66456
Gambar Tegangan Regangan pada kondisi leleh Gambar Tegangan Regangan pada kondisi Batas
500
500
500
500
C=189
C=219
y2
y1
y1 y3
y2
y3 y4
y4 y5
y6
y5
y6
?C
? C
af'c
af'c
Ts Ts
6 5 Ts Ts Cs Cs
4 3 2 1
Ts T s
6 5 Ts Cs Cs Cs
4 3 2 1
Cc
Cc
Perhitungan Daktilitas Kurvaktur Kolom
900
800
700
600
Momen (KNm)
500
400
300
200
100
0
0 0.000002 0.000004 0.000006 0.000008 0.00001 0.000012 0.000014 0.000016 0.000018
Kurvatur
Perhitungan Daktilitas Perpindahan
Kolom
Data Kolom
Tinggi efektif (d) : 434,5 mm
Tinggi kolom (l) : 4000 mm
Point of contraflexure (Z) : 1700 mm
Kurvatur leleh (φy) : 5,48. 10−6 rad
Kurvatur ultimate (φu) : 1,58. 10−5 rad
500
500
65,5 d=434,5
Evaluasi Daktilitas Struktur dengan
Analisa Pushover
Batas
700
600
500
Leleh
400
V (kN)
300
200
100
0
0 50 100 (mm) 150 200 250
A B
D10-90 D10-250 D10-90
6000
5D22 2D22
120 120
50 50
POTONGAN
600 600
Ø10-90 Ø10-250
3D22 3D22
400 400
A B
D10-85 D10-170 D10-85
800 3800 800
6000
2D19 2D19
100 100
40 40
2D19 2D19
300 300
1%
2%
7000000
3%
4%
6000000 5%
6%
K1
5000000
K2
K3
Pn (N)
4000000 K4
K5
K6
3000000
K7
K8
2000000 K9
K10
K11
1000000
K12
K13
0 K14
0 200000000 400000000 600000000 800000000 1E+09 1.2E+09 1.4E+09 1.6E+09 1.8E+09 K15
Mn (Nmm)
Tulangan kolom
Perhitungan Tulangan Geser Kolom
Vn = 157.162,4 N
Vn = Vs = 157.162,4 N
Vs ≤ 0,66 𝑓 ′ 𝑐 . 𝑏𝑤. 𝑑
157.162,4 N < 788.063,216 N ……………………………..OK
Perhitungan Tulangan Geser Kolom
Kekuatan Geser
Untuk berat beton normal, Vn joint tidak boleh diambil sebagai nilai yang lebih besar dari nilai yang
ditetapkan dibawah ini :
Vn = 1,2 𝑓′𝑐 𝐴𝑗 ( untuk muka joint terkekang ke tiga muka atau pada dua muka yang
berlawanan)
Panjang Penyaluran
Untuk ukuran batang tulangan ϕ10 – D36, panjang
penyaluran ldh untuk batang tulangan dengan kait 90º
standar pada beton normal tidak boleh kurang dari
yang terbesar dari 8db, 150 mm dan yang panjang
yang diisyaratkan oleh persamaan berikut :
2.50E+08
2.00E+08
1.50E+08
1.00E+08 Elastis
5.00E+07
0.00E+00
0.0E+00 5.0E-06 1.0E-05 1.5E-05 2.0E-05 2.5E-05 3.0E-05 3.5E-05 4.0E-05 4.5E-05
Kurvatur (1/mm)
2.50E+08
Hubungan Momen-Kurvatur balok
Ultimate
2.00E+08 Leleh induk lantai X (Lapangan)
M (Nmm)
1.50E+08
Dimensi dan jumlah tulangan yang
1.00E+08
Elastis digunakan pada balok atap adalah
5.00E+07 sama, baik di daerah tumpuan
0.00E+00
maupun lapangan sehingga besar
0.0E+00 1.0E-05 2.0E-05 3.0E-05 4.0E-05 5.0E-05 6.0E-05 momen dan kurvatur pada masing-
Kurvatur (1/mm)
masing kondisi bernilai sama
Daktilitas Kolom
Daktilitas Kurvatur
Daktilitas kurvatur kolom hasil redesain
Kondisi M (KNm) Kurvatur Daktilitas Kurvatur
Elastis 365.0 2.23E-06
700
600
200
100
0
0 0.0000020.0000040.0000060.000008 0.00001 0.0000120.0000140.0000160.000018
Kurvatur (1/mm)
Daktilitas Perpindahan
Daktilitas perpindahan kolom redesain
Kondisi f (1/mm) d (mm) Z (mm) lp (mm) dy (mm) du (mm) md
Elastis 2.23E-06
Leleh 5.36625E-06 434.5 1700 302.3 14.30999 26.79609 1.872544
Ultimate 1.6538E-05
ANALISIS PUSHOVER REDESAIN
Step Monitored DisplBase Force A-B B-C C-D D-E >E A-IO IO-LS LS-CP >CP Total
mm kN
0 0.319 0 68 2 0 0 0 70 0 0 0 70
1 35.415 277.8781 67 3 0 0 0 70 0 0 0 70
2 53.933 411.4884 59 11 0 0 0 70 0 0 0 70
3 72.286 483.6586 55 15 0 0 0 70 0 0 0 70
4 87.209 507.6219 44 26 0 0 0 70 0 0 0 70
5 237.323 589.9782 39 28 3 0 0 55 14 1 0 70
6 237.351 590.0135 39 28 3 0 0 55 14 1 0 70
7 220.781 458.0106 37 30 3 0 0 55 14 1 0 70
HASIL ANALISIS PUSHOVER
Batas (Step 6)
DAKTILITAS STRUKTUR
Δy= 53,933 mm
Vy = 411488,4 N
δu = 237,351 mm
Vu = 590013,5 N.
Daktilitas struktur:
μδ = δu/ δy
= 237,351 / 53,933
= 4,4
EVALUASI KINERJA STRUKTUR
Simpangan
Dijin
Tingkat tingkat dxe (mm) Cd Ie D (mm) Ket
(mm)
(mm)
2.50E+08
2.00E+08
1.50E+08
1.00E+08
Elastis
5.00E+07
0.00E+00
0.0E+005.0E-061.0E-051.5E-052.0E-052.5E-053.0E-053.5E-054.0E-054.5E-05
Kurvatur (1/mm)
2.50E+08
Leleh
Ultimate Grafik hubungan M – φ penampang
2.00E+08
Balok Induk Lantai (Lapangan)
M (Nmm)
1.50E+08
1.00E+08
Elastis Dimensi dan jumlah tulangan yang digunakan
5.00E+07
pada balok lantai adalah sama antara struktur
0.00E+00 eksisting dengan struktur hasil redesain, sehingga
0.0E+00 1.0E-05 2.0E-05 3.0E-05 4.0E-05 5.0E-05 6.0E-05
Kurvatur (1/mm) besar momen dan kurvatur pada masing-masing
kondisi bernilai sama.
9.00E+07
8.00E+07
Leleh
Ultimate Grafik hubungan M – φ penampang Balok Induk
7.00E+07
6.00E+07 Atap (Tumpuan
M (Nmm)
5.00E+07
4.00E+07
3.00E+07
2.00E+07
Elastis
1.00E+07
0.00E+00
0.0E+00 1.0E-05 2.0E-05 3.0E-05 4.0E-05 5.0E-05 6.0E-05 7.0E-05
Kurvatur (1/mm)
9.00E+07 Ultimate
8.00E+07
Leleh Grafik hubungan M – φ penampang Balok Induk
7.00E+07
Atap (Lapangan)
6.00E+07
M (Nmm)
5.00E+07
4.00E+07 Elastis
3.00E+07 Dimensi dan jumlah tulangan yang digunakan
2.00E+07 pada balok atap adalah sama antara struktur
1.00E+07
0.00E+00 eksisting dengan struktur hasil redesain,
0.0E+00 1.0E-05 2.0E-05 3.0E-05 4.0E-05 5.0E-05 6.0E-05 7.0E-05
Kurvatur (1/mm) sehingga besar momen dan kurvatur pada
masing-masing kondisi bernilai sama.
Perbandingan Daktilitas Kurvatur dan Perpindahan Kolom
900
800
700
Momen (KNm)
600
500
400
300
200
100
0
0 0.000002 0.000004 0.000006 0.000008 0.00001 0.000012 0.000014 0.000016 0.000018
Kurvatur
Berdasarkan tabel dan grafik diatas dapat diketahui bahwa terjadi penurunan nilai momen dan
perubahan nilai kurvatur antara kolom pada struktur eksisting dengan struktur redesain. Pada
struktur redesign dengan konsep kapasitas menghasilkan persentase tulangan sebesar 3%
sedangkan pada perhitungan struktur eksisting menghasilkan persentase tulangan 3,52% . Dari
hasil yang diperoleh menunjukkan bahwa terjadi peningkatan daktilitas kurvaktur kolom sebesar
6.17 %
Perbandingan daktilitas perpindahan kolom
Dari tabel diatas dapat diketahui bahwa terjadi peningkatan daktilitas perpindahan kolom hasil
redesain hingga mencapai 4.481% dimana hal ini terjadi seiring dengan peningkatan daktilitas kolom hasil
redesain.
700
600
500
V (kN)
400
300 REDESIGN 16D25
200 EKSISTING 20D25
100
Grafik hubungan gaya geser
0 dasar dengan perpindahan
0 50 100 150 200 250
(mm)
(grafik pushover)
Perpindahan perpindahan dan gaya geser dasar antara
struktur eksisting dengan struktur redesign
Perbedaan antara struktur eksisting dengan struktur redesain hanya terletak pada tulangan kolom,
dimana kolom eksisting menggunakan tulangan 20D25 dan redesain kolom menggunakan tulangan 16D25.
Beban gempa yang digunakan adalah sama.
Metode Perkuatan Struktur Eksisting
1. Penambahan Bresing
Bresing baja merupakan salah satu sistem struktur yang umum digunakan untuk menahan beban
gempa pada gedung tingkat tinggi. Bresing baja lebih ekonomis, mudah dikerjakan dan fleksibel dalam
desain kekuatan dan kekakuan. Ada banyak tipe bresing yang bisa digunakan sebagai perkuatan. Oleh
karena itu, perlu dilakukan penelitian tentang tipe bresing yang paling efektif untuk digunakan.
Penambahan Bresing
SEKIAN DAN TERIMAKASIH