Anda di halaman 1dari 11

AROMATERAPI

DEFINISI AROMATERAPI
• Penggunaan minyak atsiri untuk mengatasi
kelainan fungsi tubuh, infeksi, meningkatkan
kenyamanan dan kecantikan
• Semula aromaterapi hanya sebatas
penggunaan aroma minyak atsiri dengan cara
inhalasi
• Perkembangan selanjutnya meliputi juga
secara topikal dan peroral
PENGGUNAAN UTAMA MINYAK ATSIRI UNTUK
TERAPI
• Spasmolitik dan sedatif
• Iritan
• Antiseptik
• Ekspektoran
• Penghangat badan
• Pengurang lemak tubuh
• Anti bau badan
SPASMOLITIK DAN SEDATIF

• Mengurangi atau menghilangkan kekejangan saluran


pencernaan (kolik) dg kemungkinan mekanisme
penghambatan masuknya kalsium ke dalam sel
• Memperbaiki kondisi insomnia (sulit tidur), gangguan
psikosomatik, meredakan stress
• Percobaan in vitro pada ileum terisolasi marmut
menunjukkan efek spasmolitik yang jelas baik
tanaman Indonesia (kemangi, cengkeh, menta)
maupun tanaman asing (kamomila, melissa,
angelica), kecuali ada kontroversi efek ditemukan
pada adas.
SPASMOLITIK DAN SEDATIF

• Minyak pepermint (Mentha piperita, Mentha


arvensis) dengan komponen utama mentol
• Minyak kemangi (Ocimum basilicum var.
citratum) dengan komponen utama estragol
• Minyak cengkeh (Eugenia caryophyllata) dengan
komponen utama eugenol
• Minyak adas (Foeniculum vulgare) dengan
komponen utama anetol  ada suatu publikasi
yang malah bersifat spasmodik 
penggunaannya untuk kolik kontroversial
IRITAN

• Secara topikal, beberapa jenis minyak atsiri memiliki


efek memacu peningkatan mikrosirkulasi darah,
penghangat bagian tubuh yang sakit dan dapat pula
bersifat anestesi lokal.
• Secara oral minyak atsiri memiliki efek iritan pada
berbagai tingkat. Minyak kayu putih, minyak
ekaliptus, minyak pinus dapat merangsang sel-sel
mukosa dan meningkatkan pergerakan epitel pada
bronkus.
• Minyak atsiri yang lain melancarkan proses eliminasi
air pada ginjal melalui efek lokal langsung.
ANTISEPTIK

• Saat ini banyak penelitian antimikroba minyak atsiri


lebih diarahkan sebagai anti-bioresisten
• Beberapa minyak atsiri aktif juga terhadap jamur
seperti terhadap Candida.
• Dosis aktif minyak atsiri biasanya cukup kecil.
• Hasil percobaan in vitro seringkali harus
dikonversikan untuk penggunaan topikal
• Kulit kayu manis, timi, cengkeh, ekaliptus dan
lavender mengandung senyawa fenol atau terpenoid
alkohol yang berefek antiseptik
EKSPEKTORAN

• Ekspektoran: Memacu pengeluaran dahak atau


mengencerkan dahak.
• Uji mukolitik/pengencer dahak dg mengukur
viskositas mukosa lambung/usus sapi
• Adas (Foeniculum vulgare)  Anetol
• Timi (Thymus vulgaris)  Timol, karvakrol
• Kencur (Kaempferia galanga)  Etil p-metoksi
sinamat
BRONKHODILATOR

• Uji pada trakea marmot terisolasi yang dipacu


dg histamin pada organ bath
• Minyak kulit batang mesoyi (Massoia
aromatica)  terpenoid berantai panjang
• Kemukus (Piper cubeba)  kubebin, suatu
lignan, bukan minyak atsiri
• Legundi (Vitex trifolia)  viteksin, suatu
flavonoid, bukan minyak atsiri
PENGHANGAT BADAN

• Kombinasi antara minyak atsiri dengan


senyawa zat pedas
• Jahe (Zingiber officinale)  zingiberol dkk (m
atsiri) dan gingerol dkk (zat pedas)
• Sereh (Andropogon nardus)  Sitronelal dan
sitral (komponen minyak atsiri)
• Cabe jawa (Piper retrofractum)  piperin
(alkaloid) dan minyak atsiri
ANTI BAU BADAN

• Terjadi kendala untuk pengujian


• Beluntas (Pluchea indica)  minyak atsiri
• Kepel (Stelechocarpus burahol)  kandungan kimia
dalam buah yang telah masak ( belum diketahui
senyawanya)
• Kopi (Coffea spp.)  kemungkinan minyak atsiri
• Zeolit untuk topikal  bukan minyak atsiri
• Parfum secara umum untuk mengalihkan bau badan
ke bau minyak atsiri

Anda mungkin juga menyukai