FOTOGRAMETRI
“DASAR- DASAR FOTOGRAFI”
Dosen Pengampu:
Ni Putu Praja Chyntia, ST., M.Eng
Disusun Oleh :
Illa Febriana
Shutter Speed : 1/800
Apperture : f/5,0
ISO : 100
b. Goodexposure
Goodexposure adalah keadaan dimana pengaturan dari tiga elemen exposure, yakni
Shutter speed, Apperture dan ISO telah sesuai dengan kondisi pencahayaan di
lingkungan objek yang akan difoto.
c. Overexposure
Suatu hasil foto dapat dikatakan Overexposure jika pengaturan tiga elemen
exposure tidak sesuai dengan kondisi pencahayaan di lingkungan objek yang akan
difoto. Pada kondisi overexposure foto yang akan dihasilkan akan terlihat terlalu
terang, hal ini terjadi karena hasil rekam sensor gambar/ film pada kamera yang
terlalu banyak/ Over menyerap cahaya di lingkungan objek foto.
Rizky Nur Widada
Shutter Speed : 1/250
Apperture : f/5,6
ISO : 1600
Illa Febriana
Shutter Speed : 1/500
ISO : 400
c. f/5,6 (Aperture Tinggi)
Illa Febriana
Apperture : f/5,6
ISO : 1600
c. Shutter speed cepat (1/4000)
Illa Febriana
Apperture : f/5,0
Shutter speed : 1/100
c. ISO tinggi (1600)
V. Kesimpulan
Exposure merupakan tingkatan kuantitas cahaya pada hasil gambar yang diambil.
Maka dapat diketahui bahwa tingkat pencahayaan pada gambar underexposure masih
kurang, dan pada gambar goodexposure memiliki tingkat pencahayaan yang cukup.
Sedangkan pada gambar overexposure memiliki tingkat pencahayaan yang berlebih.
Underexposure < Goodexposure < Overexposure
Aperture pada kamera merupakan bukaan diafragma pada kamera. Semakin kecil
f/stop maka semakin lebar bukaan diafragma sehingga gambar yang diambil akan
memiliki depth of field yang tajam, begitu juga sebaliknya semakin besar f/stop maka
semakin kecil bukaan diafragma sehingga gambar yang diambil akan memililiki depth of
field yang lebar. Tingkatan depth of field berdasarkan f/stop:
f/4,5 > f/5,0 > f/5,6
Shutter speed merupakan lamanya waktu sensor kamera menangkap objek.
Sehingga semakin kecil shutter speed maka sensor kamera akan menangkap objek lebih
cepat, begitupun sebaliknya semakin besar shutter speed maka sensor kamera akan
menangkap objek lebih lama atau lambat.
Terdapat hubungan antara shutter speed dengan aperture, semakin cepat shutter
speed maka semakin lebar bukaan lensanya, begitupun sebaliknya semakin lambat shutter
speed maka semakin kecil bukaan lensanya. Hal itu dikarenakan ketika shutter speed
cepat maka cahaya yang masuk akan lebih sedikit. Oleh karena itu, dengan aperture yang
besar maka bukaan lensa diafragmanya akan lebih besar sehingga kamera akan
mendapatkan cahaya lebih dari bukaan lensa diafragma tersebut. Dan sebaliknya.
ISO adalah sensifits film terhadap cahaya. Ketika pencahayan dilingkungan objek
cukup terang maka ISO yang diperlukan rendah atau sedikit. Begitu juga sebaliknya
ketika pencahayaan pada lingkungan objek cukup gelap maka ISO yang diperlukan
semakin besar. Tingkat cahaya pada hasil foto berdasarkan ISO:
ISO 100 < ISO 400 < ISO 1600