MRI
MSCT-Scan
Kontusio Paru
PARU
Paru kanan terdiri dari 3 lobus oleh fisura mayor dan fisura minor dan 10 segmen
Paru kiri terdiri dari 2 lobus oleh fisura mayor, lingula, dan 8 segmen.
Fisura minor (horizontal) memisahkan lobus superior dan lobus medial di paru kanan. Pada paru kiri
tidak terdapat fisura minor. Fisura minor menyusur dari fisura major (torakal 4) sejajar costae 4.
Fisura mayor (oblique) memisahkan lobus inferior dengan lobus medial dan superior di paru kanan,
dan memisahkan lobus superior di paru kiri. Fisura mayor menyusur dari spinous process T4
(posteriorly) ke costae 6 (anteriorly).
Persiapan:
1. 1 – 2 hari sebelum foto BNO, pasien diberi makan bubur kecap.
2. Malam hari diberi laksansia, dan minum 3 – 4 gelas air putih
3. Beberapa hari pasien diberikan obat pencahar yang bertujuan untuk membersihkan usus
(dulcolax tab)
4. Pagi sebelum foto pasien diberikan Dulcolax Sup (melalui anus) untuk mendapat hasil yang
maksimal
5. Tidak boleh makan, minum, bicara, tertawa atau merokok sebelum difoto
6. Pasien kemudian difoto
Dari hasil foto yang harus diperhatikan
1. Bagaimana distribusi gas dalam usus (normal gas dalam gaster, duodenum, colon sampai
rectum)
2. Bagaimana gambaran hepar dan lien.
3. Bagaimana gambaran/ bayangan kedua ginjal (apakah ada bayangan (batu) radiopaqe
disepanjang UG tract)
4. Gambaran psoas line/ psoas shadow.
5. Bagaimana keadaan tulang-tulang.
6. Bagaimana keadaan flank area.
1. Posisi Supine
2. Posisi Erect (posisi pasien duduk tegak)
3. Antero Posterior-Left Lateral Decubitus
Gambaran CT EDH :
Gambaran CT SDH :
Lesi hiperdens yang mengisi konkavitas calvaria dengan permukaan datar/berbentuk
crescent (bulan sabit)
Pergeseran struktur garis tengah
Menyumbat foramen Monro dilatasi ventrikel lateralis
N a m a : Ny. Regina Karubaboi Tanggal : 05/04/18 13.40
U m u r : 66 Tahun F o t o : CT Scan kepala tanpa kontras
Ruangan/poli : IGD/Saraf No Foto:
Klinis : Penurunan kesadaran ec susp CVD SH + Trauma kapitis
Dilakukan MSCT scan kepala potongan aksial dengan slice interval 5 mm. Scanning tanpa kontras
media
Pada bone window tidak tampak fraktur dense of axis atlas joint, ring foramen magnum, dan calvaria
Tidak tervisualisasi jelas soft tissue swelling
Sulc-gyri a/r fronto-temporoparietalis kiri tampak terobliterasi dengan lesi hipodens pada concavitas
fronto-temporoparietalis kiri dengan midline shift 15 mm ke kanan (herniasi subfalcial) + Lesi
hiperdens diameter 10 mm pada concavitas frontalis kiri
Tampak lesi hipodens subkortikal frontalis dan parietalis kanan
Bentuk dan posisi ventrikel lateralis bilateral asimetris. Ukuran ventrikel lateralis kanan dan temporal
horn melebar. Ventrikel lateralis kiri dan ventrikel III terdesak kekanan. Ventrikel IV menyempit. Lesi
hipodens periventrikel (edema interstitial)
Sisterna ambiens dan basalis tampak normal
Daerah sella tursika dan jukstasella serta daerah “cerebello-pontin angle” masih dalam batas normal
Pada parenkim cerebri, cerebellum dan pons tidak menunjukkan densitas patologis
ganglia basalis, kapsula interna, thalamus, corpus callosum dalam batas normal
Mastoid air cell bilateral yang terscanning tampak normal
Lesi isodens mengisi sinus maksilaris dan cavum nasi kanan. Sinus ethmoidalis, sphenoidalis, dan
frontalis bilateral yang terscanning dalam batas normal
Bulbus oculi dan ruang retrobulber, nervus opticus bilateral dalam batas normal
Tidak tampak midline shift
Kesimpulan :
Chronic Subdural hemorrhage luas dd/ hygroma post trauma a/r
frontotemporalisparietalis kiri dengan herniasi subfalcial dan acute subdural
hemorrhage a/r frontalis kiri
Edema serebri a/r subcortical frontalis dan parietalis kanan
Hidrosefalus asimetris dengan edema interstitiel periventrikel
Tidak tampak fraktur basis cranii/calvaria
Rhinosinusitis maksilaris kanan