Anda di halaman 1dari 6

RESUME

MRI
MSCT-Scan

Cocok untuk gambar cedera


Cocok untuk evaluasi jaringan lunak,
tulang, paru-paru, dan
contoh cedera tendon dan ligamen,
Aplikasi dada, dan deteksi kanker.
cedera saraf tulang belakang, tumor
Banyak digunakan pada
otak, dll.
pasien gawat darurat

Menghasilkan detail yang Kurang detail dibandingkan dengan X-


Detail dari struktur
jelas dari struktur tulang ray

Keuntungan utama dari CT


adalah CT bisa
Detail dari jaringan menggambarkan tulang, Memberikan detail jaringan tulang
lunak jaringan lunak, dan yang lebih daripada CT scan.
pembuluh darah pada saat
yang bersamaan

CT bisa menggambarkan MRI lebih serba guna daripada X-Ray


Ruang lingkup aplikasi tulang di dalam tubuh dan digunakan untuk memeriksa
dengan sangat akurat variasi kondisi media yang lebih banyak

Tidak ada risiko biologis yang pernah


dilaporkan tentang penggunaan MRI.
Meskipun kecil, CT bisa
Namun, beberapa mungkin alergi
memaparkan risiko
Efek terhadap tubuh terhadap pewarna kontras, yang mana
penyinaran. Tidak sakit,
juga tidak layak untuk mereka yang
tidak invasif
menderita akan gangguan ginjal atau
hepar.

Kontusio Paru

Emfisema sub cutis

Epiphysis dan Metaphysis menyatu setelah dewas


WATERS/ CALDWEL

Untuk menilai sinus para nasal.


Soal: Tampak perselubungan opak homogen sinus maksilaris kanan kiri
Kesimpulan: Sinusitis maksila

SCHULLER-STENVER: Untuk menilai os mastoid

PARU

Paru kanan terdiri dari 3 lobus oleh fisura mayor dan fisura minor dan 10 segmen
Paru kiri terdiri dari 2 lobus oleh fisura mayor, lingula, dan 8 segmen.
Fisura minor (horizontal) memisahkan lobus superior dan lobus medial di paru kanan. Pada paru kiri
tidak terdapat fisura minor. Fisura minor menyusur dari fisura major (torakal 4) sejajar costae 4.
Fisura mayor (oblique) memisahkan lobus inferior dengan lobus medial dan superior di paru kanan,
dan memisahkan lobus superior di paru kiri. Fisura mayor menyusur dari spinous process T4
(posteriorly) ke costae 6 (anteriorly).

SEGMEN PARU KANAN SEGMEN PARU KIRI


Foto BNO/IVP

Persiapan:
1. 1 – 2 hari sebelum foto BNO, pasien diberi makan bubur kecap.
2. Malam hari diberi laksansia, dan minum 3 – 4 gelas air putih
3. Beberapa hari pasien diberikan obat pencahar yang bertujuan untuk membersihkan usus
(dulcolax tab)
4. Pagi sebelum foto pasien diberikan Dulcolax Sup (melalui anus) untuk mendapat hasil yang
maksimal
5. Tidak boleh makan, minum, bicara, tertawa atau merokok sebelum difoto
6. Pasien kemudian difoto
Dari hasil foto yang harus diperhatikan
1. Bagaimana distribusi gas dalam usus (normal gas dalam gaster, duodenum, colon sampai
rectum)
2. Bagaimana gambaran hepar dan lien.
3. Bagaimana gambaran/ bayangan kedua ginjal (apakah ada bayangan (batu) radiopaqe
disepanjang UG tract)
4. Gambaran psoas line/ psoas shadow.
5. Bagaimana keadaan tulang-tulang.
6. Bagaimana keadaan flank area.

Indikasi Kontra Indikasi


 Untuk melihat besar, bentuk,  Tanda-2 ileus paralitik
struktur colon  Tanda-2 perforasi
 Kelainan congenital  Ileus obstrukstif > 6 – 8
Colon in loop
 Infeksi jam
 Tumor abdomen  Tanda-2 peritonitis
 Obstruksi  Infeksi akut GI tract
 Untuk melihat besar, bentuk,  Cystitis (peradangan)
BNO/IVP stuktur traktus urinaria: Ginjal,  Ada perdarahan (ruptur)
Ureter, Vesica Urinaria, Urethra  Striktur

3 Posisi Foto Polos Abdomen

1. Posisi Supine
2. Posisi Erect (posisi pasien duduk tegak)
3. Antero Posterior-Left Lateral Decubitus

Pada USG gall bladder


Tampak gambaran hiperekhoik disertai accustic
shaddow  batu kandung empedu / kolelithiasis
HSG (HYSTEROSALPHYNGOGRAPHY)

Indikasi Kontra Indikasi


 Infertil Primer/Sekunder  Hamil
 Perdarahan berulang  Perdarahan profuse pervaginam
 Post recanalisasi  Infeksi genetalia
 Translocating / translocated  Masa haid
IUD  Tumor servics
 Penyumbatan tuba uterina
– Pemeriksaan dilakukan 10 – 11 hari setelah mens terakhir dan selama itu tidak boleh coitus
– Cara : dengan bantuan kanul kontras dimasukkan cervix  uterus  tuba
– Normal bila kontras memenuhi vagina, cavum uteri, tuba falopii D & S, serta spilled D & S

Gambaran CT EDH :

 Lesi hiperdens dengan permukaan konveks yang mengisi konkavitas calvaria


 Batas tegas
 Terlihat adanya ‘mass effect’
 Kronis  ‘mixed density area’

Gambaran CT SDH :
 Lesi hiperdens yang mengisi konkavitas calvaria dengan permukaan datar/berbentuk
crescent (bulan sabit)
 Pergeseran struktur garis tengah
 Menyumbat foramen Monro  dilatasi ventrikel lateralis
N a m a : Ny. Regina Karubaboi Tanggal : 05/04/18 13.40
U m u r : 66 Tahun F o t o : CT Scan kepala tanpa kontras
Ruangan/poli : IGD/Saraf No Foto:
Klinis : Penurunan kesadaran ec susp CVD SH + Trauma kapitis

Yth.TS : dr. Bima, Sp.S

Dilakukan MSCT scan kepala potongan aksial dengan slice interval 5 mm. Scanning tanpa kontras
media

Pada bone window tidak tampak fraktur dense of axis atlas joint, ring foramen magnum, dan calvaria
Tidak tervisualisasi jelas soft tissue swelling
Sulc-gyri a/r fronto-temporoparietalis kiri tampak terobliterasi dengan lesi hipodens pada concavitas
fronto-temporoparietalis kiri dengan midline shift 15 mm ke kanan (herniasi subfalcial) + Lesi
hiperdens diameter 10 mm pada concavitas frontalis kiri
Tampak lesi hipodens subkortikal frontalis dan parietalis kanan
Bentuk dan posisi ventrikel lateralis bilateral asimetris. Ukuran ventrikel lateralis kanan dan temporal
horn melebar. Ventrikel lateralis kiri dan ventrikel III terdesak kekanan. Ventrikel IV menyempit. Lesi
hipodens periventrikel (edema interstitial)
Sisterna ambiens dan basalis tampak normal
Daerah sella tursika dan jukstasella serta daerah “cerebello-pontin angle” masih dalam batas normal
Pada parenkim cerebri, cerebellum dan pons tidak menunjukkan densitas patologis
ganglia basalis, kapsula interna, thalamus, corpus callosum dalam batas normal
Mastoid air cell bilateral yang terscanning tampak normal
Lesi isodens mengisi sinus maksilaris dan cavum nasi kanan. Sinus ethmoidalis, sphenoidalis, dan
frontalis bilateral yang terscanning dalam batas normal
Bulbus oculi dan ruang retrobulber, nervus opticus bilateral dalam batas normal
Tidak tampak midline shift

Kesimpulan :
 Chronic Subdural hemorrhage luas dd/ hygroma post trauma a/r
frontotemporalisparietalis kiri dengan herniasi subfalcial dan acute subdural
hemorrhage a/r frontalis kiri
 Edema serebri a/r subcortical frontalis dan parietalis kanan
 Hidrosefalus asimetris dengan edema interstitiel periventrikel
 Tidak tampak fraktur basis cranii/calvaria
 Rhinosinusitis maksilaris kanan

Gambaran Radiologis Pneumonia lobaris kanan


 Bayangan opak homogen
 Air bronchogram (+)
 Segmental
 Tidak ada penarikan jaringan sekitar
 Volume tetap
Bone & Soft Tissue : Baik
Cor tidak membesar
Sinus & Diafragma: Normal
Pulmo: Hili kanan sulit dinilai/kabur, hili kiri normal
Corakan bronkovaskuler normal.
Tampak perselubungan opak inhomogen dilapang
atas –tengah paru kanan disertai air bronkogram (+)
Kesimpulan: Pneumonia lobaris kanan.
Gambaran Radiologis Abses Paru
 Bayangan bulat dinding tebal
 Air fluid level (+)
 Tidak ada jaringan granulasi di dalamnya
 Jaringan infiltrat di sekitarnya
Bone & Soft Tissue : Baik
Cor tidak membesar
Sinus & Diafragma kanan: Normal, kiri tidak
tervisualisasi dengan jelas
Pulmo: Tampak rongga lusen berselubung tebal
dilapang atas paru hemithorax kiri dengan air fluid
level (+) membentuk cavitas
Kesimpulan: Abses paru kiri atas

Gambaran Radiologis Bronchopneumonia


 Bercak infiltrat terutama di lapangan bawah
paru  bisa disebut juga pneumonia infiltrat
/ mengenai segmen kecil
Bone & Soft Tissue : Baik
Cor tidak membesar
Sinuses & Diafragma Normal
Pulmo: Infiltrat perihiler dan parakardial kanan
Corakan bronchovasculer normal
Kesimpulan: Abses paru kiri atas

Gambaran Radiologis TB Paru Aktif


 Infiltrat
 Pembesaran kelenjar hilus  terutama pada
anak-anak
 Fibrosis : gariskeras ,noda keras, opak padat
bulat /tuberculoma
 Cavitas
 Schwarte
Bone & Soft Tissue : Baik
Cor tidak membesar
Sinuses & Diafragma Normal
Pulmo: Fibrosis suprahiler sampai parcardial kanan
Corakan bronchovasculer bertambah
Kesimpulan: TB Paru aktif

Anda mungkin juga menyukai