Anda di halaman 1dari 16

“UNSUR PERIODE KETIGA”

Untuk memenuhi salah satu tugas kimia

KELOMPOK 5
KELAS XII IPA-3

Disusun Oleh:

1. Ratih Khairani

2. Zustiansyah Dalimunthe

3. Basa Natalia Nababan

SMA NEGERI 1 AEK KUO

TAHUN AJARAN 2018/2019


KATA PENGANTAR

Puji dan syukur kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat dan hidayah-Nya
sehingga penyusun dapat menyelesaikan penyusunan makalah kimia ini dengan judul “Unsur
Periode Ketiga”. Makalah ini, disusun guna memenuhi tugas Kimia.

Dengan penyusunan makalah ini diharapkan agar siswa - siswi dapat lebih meningkatkan
pengetahuan tentang unsur – unsur kimia khususnya unsur periode ketiga, dan pada
akhirnya diharapkan dapat meningkatkan perolehan hasil belajar.

Penyusun menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari sempurna. Oleh karena itu,
penyusun mengharapkan kritik dan saran untuk meningkatkan kualitas makalah ini.

Padang Halaban, 02 November 2019

Penyusun
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR .............................................................................. i

DAFTAR ISI ............................................................................................. ii

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang ................................................................. 1

B. Rumusan Masalah ........................................................... 1

C. Tujuan ............................................................................... 1

BAB II PEMBAHASAN

A. Macam – Macam Unsur Perioda Ke-Tiga ..................... 2

B. Sifat Fisik dan Kimia Unsur Periode Ketiga ................ 5

1. Sifat Fisik Unsur Periode Ketiga ........................... 5

2. Sifat Kimia Unsur Periode Ke Tiga .......................... 6

C. Pengujian Unsur- Unsur Periode Ke Tiga ..................... 8

D. Manfaat dari Unsur Periode Ketiga............................. 11

BAB III PENUTUP

A. Kesimpulan........................................................................ 15

B. Saran ................................................................................. 15

C. Penutup ............................................................................. 15

DAFTAR PUSTAKA ............................................................................... 16


BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Dialam banyak terkandunng berbagai macam unsur, salah satunya Unsur Periode Ke
Tiga yang terdiri dari logam (Natrium, Magnesium, dan Aluminium), Metaloin (Silikon), dan
nonlogam (Fosforus, Sulfur, Klorin, dan Argon). Unsur-unsur pada golongan sama, baik logam
maupun nonlogam memiliki kemiripan meskipun dengan kadar sifat yang berbeda.

Kemiripan sifat tersebut disebabkan adanya kesamaan jumlah elektron valensi yang
dimiliki oleh unsur-unsur tersebut, sedangkan perbedaan kadar sifat disebabkan oleh
perbedaan jari-jari atom yang mengimbas pada sifat-sifat atomik lainnya .

Lain halnya dengan unsur-unsur yang terletak pada periode sama dan memiliki jumlah
elektron berbeda. Unsur - unsur ini memperlihatkan perubahan sifat secara beraturan

B. Rumusan Masalah

1. Apa saja unsur-unsur periode yang ada di alam?

2. Jelaskan sifat fisik dan kimia unsur periode ketiga!

3. Bagaimana cara menguji unsur-unsur periode ketiga?

4. Apa saja manfaat dari unsur periode ketiga?

C. Tujuan

1. Untuk mengetahui apa saja unsur periode ke tiga di alam.

2. Untuk mengetahui sifat, kegunaan dan cara pembuatan.

3. Agar siswa lebih memahami tentang unsur periode ketiga.


BAB II

PEMBAHASAN

A. Macam – Macam Unsur Perioda Ke-Tiga

Unsur periode ketiga dalam sistem periode unsur terdiri dari delapan unsur yaitu Natrium
(Na), Magnesium (Mg), Aluminium (Al), Silikon (Si), Fosfor (P), Sulfur (S), Klorin (Cl) dan Argon
(Ar). Unsur tersebut terletak dalam golongan yang berlainan,

Berikut tabel mengenai letak unsur periode 3;

a. Natrium (Na)

Natrium atau sodium adalah unsur kimia dalam tabel periodik yang memiliki simbol Na dan
nomor atom 11. Natrium adalah logam reaktif yang lunak, keperakan, dan seperti lilin, yang
termasuk ke logam alkali yang banyak terdapat dalam senyawa alam (terutama halite). Dia
sangat reaktif, apinya berwarna kuning, beroksidasi dalam udara, dan bereaksi kuat dengan
air, sehingga harus disimpan dalam minyak. Karena sangat reaktif, natrium hampir tidak
pernah ditemukan dalam bentuk unsur murni.

Natrium banyak ditemukan di bintang-bintang. Garis D pada spektrum matahari sangat jelas.
Natrium juga merupakan elemen terbanyak keempat di bumi, terkandung sebanyak 2.6% di
kerak bumi. Unsur ini merupakan unsur terbanyak dalam grup logam alkali.

b. Magnesium (Mg)

Magnesium adalah unsur kimia dalam tabel periodik yang terletak pada golongan IIA,
memiliki simbol Mg dan nomor atom 12 serta berat atom 24,31. Magnesium adalah elemen
terbanyak kedelapan yang membentuk 2% berat kulit bumi, serta merupakan unsur terlarut
ketiga terbanyak pada air laut. Logam alkali tanah ini terutama digunakan sebagai zat
campuran (alloy) untuk membuat campuran alumunium-magnesium yang sering disebut
"magnalium" atau "magnelium".
C. Aluminium (Al)

Aluminum ialah unsur kimia dalam tabel periodik unsur yang terletak pada golongan IIIA,
dengan simbol Al dan nomor atom 13. Aluminium adalah logam yang paling berlimpah,
merupakan konduktor listrik yang baik, terang dan kuat serta tahan terhadap korosi.
Aluminium dapat ditempa menjadi lembaran, ditarik menjadi kawat dan diekstrusi menjadi
batangan dengan bermacam-macam penampang. Aluminium banyak digunakan dalam kabel
bertegangan tinggi, bingkai jendela dan badan pesawat terbang, ditemukan di rumah
sebagai panci, botol minuman ringan, tutup botol susu. Aluminium juga digunakan untuk
melapisi lampu mobil.

d. Silikon (Si)

Silikon adalah suatu unsur kimia dalam tabel periodik yang memiliki lambang Si dan nomor
atom 14. Merupakan unsur terbanyak kedua di bumi. Senyawa yang dibentuk bersifat
paramagnetik. Unsur kimia ini dtemukan oleh Jöns Jakob Berzelius. Silikon hampir 25.7%
mengikut berat. Biasanya dalam bentuk silikon dioksida (silika) dan silikat. Silikon sering
digunakan untuk membuat serat optik dan dalam operasi plastik digunakan untuk mengisi
bagian tubuh pasien dalam bentuk silikone.

e. Fosfor (P)

Fosfor ialah zat yang dapat berpendar karena mengalami fosforesens (pendaran yang terjadi
walaupun sumber pengeksitasinya telah disingkirkan). Fosfor berupa berbagai jenis senyawa
logam transisi atau senyawa tanah langka seperti zink sulfida (ZnS) yang ditambah tembaga
atau perak, dan zink silikat (Zn2SiO4)yang dicampur dengan mangan. Kegunaan fosfor yang
paling umum ialah pada ragaan tabung sinar katoda (CRT) dan lampu fluoresen, sementara
fosfor dapat ditemukan pula pada berbagai jenis mainan yang dapat berpendar dalam gelap
(glow in the dark).

f. Sulfur (S)

Belerang atau sulfur adalah unsur kimia dalam tabel periodik yang memiliki lambang S dan
nomor atom 16. Bentuknya adalah non-metal yang tak berasa, tak berbau dan multivalent.
Belerang, dalam bentuk aslinya, adalah sebuah zat padat kristalin kuning. Di alam, belerang
dapat ditemukan sebagai unsur murni atau sebagai mineral- mineral sulfide dan sulfate.
Sulfur adalah unsur penting untuk kehidupan dan ditemukan dalam dua asam amino.
Penggunaan komersilnya terutama dalam fertilizer namun juga dalam bubuk mesiu, korek
api, insektisida dan fungisida.
g. Klorin(Cl)

Klor (bahasa Yunani: Chloros, "hijau pucat"), adalah unsur kimia dengan simbol Cl dan nomor
atom 17. Dalam tabel periodik, unsur ini termasuk kelompok halogen (VIIA). Dalam bentuk
ion klorida, unsur ini adalah pembentuk garam dan senyawa lain yang tersedia di alam dalam
jumlah yang sangat berlimpah dan diperlukan untuk pembentukan hampir semua bentuk
kehidupan, termasuk manusia. Dalam bentuk gas, klorin berwarna kuning kehijauan, dan
sangat beracun. Dalam bentuk cair atau padat, klor sering digunakan sebagai oksidan,
pemutih, atau desinfektan.

h. Argon (Ar)

Argon adalah unsur kimia dalam tabel periodik yang memiliki simbol Ar dan nomor atom 18.
Gas mulia ke-3, di periode 8, argon membentuk 1% dari atmosfer bumi.

Nama "argon" berasal dari kata Yunani αργον berarti "malas" atau "yang tidak aktif", sebuah
referensi untuk fakta bahwa elemen hampir tidak mengalami reaksi kimia. Oktet lengkap
(delapan elektron) di kulit atom terluar membuat argon stabil dan tahan terhadap ikatan
dengan unsur-unsur lainnya. Titik triple suhu 83,8058 K adalah titik tetap yang menentukan
dalam Skala Suhu Internasional 1990.

B. Sifat-sifat Unsur Periode Ketiga

Sifat Fisik Unsur Periode Ketiga

Berdasarkan tabel tersebut, kita dapat


mengetahui bahwa dari kiri ke kanan, jumlah elektron valensi semakin banyak, sedangkan
jumlah kulitnya tetap. Akibatnya, jari-jari atom semakin kecil sehingga semakin sukar
melepaskan elektron (ionisasinya semakin besar). Harga keelektronegatifan unsur periode
ketiga dari kiri ke kanan semakin besar dan sebaliknya, harga keelektropositifan semakin
kecil. Unsur Na, Mg, Al, Si, P, S berwujud padat pada suhu kamar karena unsur-unsur
tersebut memiliki harga (t.l) dan (t.d) di atas suhu ruangan (di atas 250C). Sedangkan unsur Cl
dan Ar berwujud gas karena memiliki (t.l) dan (t.d) di bawah suhu ruangan. Dalam periode
ketiga, letak logam disebelah kiri, makin ke kiri sifat logam semakin reaktif, Na >Mg> Al. Jadi
Na paling reaktif.

2. Sifat Kimia Unsur Periode Ketiga

Unsur – unsur periode ketiga memiliki keteraturan sifat secara berurutan dari kiri
kekanan sebagai berikut :

a. Sifat Pereduksi dan Sifat Pengoksidasi

Sifat pereduksi semakin bertambah, sedangkan sifat pengoksidasi unsur - unsur periode ke
tiga ini dapat anda lihat dari harga potensial reduksinya.

Table potensial reduksi standart unsur-unsur periode ketiga.

Sifat Senyawa

Sifat Senyawa Na Mg Al Si P S Cl Al

-2,711 -2,375 -1,706 -0,13 -0,276 -0,508 +1,358 -

Dari kiri ke kanan unsur periode ketiga memiliki harga potensial reduksi 5 standart yang
semakin positif sehingga sifat pereduksinya semakin berkurang dan sifat pengoksidasinya
semakin bertambah.

Natrium merupakan pereduksi yang reaktif terhadap air. Sifat pereduksi magnesium lebih
lemah dibandingkan natrium. Sehingga logam Mg hanya dapat bereaksi dengan air panas.

Contoh :

2Na (5) + 2H O (l) 2Na OH (ag) + H2 (g)

Sedangkan silicon memiliki sifat pereduksi lebih lemah dibandingkan aluminium sehingga
silicon yang bereaksi dengan oksidator kuat, seperti oksigen dan klorin.

Contoh :

Si (5) + O2 (g) →Si O2 (5)

b. Sifat Logam dan Nonlogam


Unsur-unsur periode ketiga, seperti Na, Mg, dan Al merupakan unsur logam, sedangkan
unsur-unsur P, S, dan Cl merupakan unsur nonlogam. Adapun Si merupakan unsur yang
memiliki sifat peralihan antara unsur logam dan nonlogam sehingga disebut unsur metalloid
(semi logam). Argon (Ar) termasuk golongan gas mulia yang bersifat insert (sulit bereaksi)
sehingga tidak dibahas lebih lanjut dalam bab ini.

c. Sifat Asam-Basa

Sifat asam berkaitan dengan sifat non logam,sedangkan sifat basa berkaitan dengan logam.
Sifat basa atau sifat asam dari suatu unsur bergantung pada konfigurasi electron dan harga
ionisasi unsur - unsur tersebut.

•Sifat Basa

Dari kiri ke kanan, unsur - unsur periode ketiga memiliki harga ionisasi yang semakin besar
sehingga semakin sukar melepas electron. Penyebabnya electron Dari unsur tersebut akan
kurang tertarik kea rah atau oksigen sehingga kecenderungan untuk membentuk ion OH
menjadi berkurang.

Contoh :

M – OH→ M+ + OH-

Jadi, dari kiri kekanan sifat basa usnur periode ketiga semakin lemah.

•Sifat Asam

Energi ionisasi unsur periode ketiga dari kiri ke kanan semakin besar sehingga semakin
mudah menarik electron dari atom oksigen. Jadi dari kiri ke kana sifat asam unsur periode
ketiga semakin kuat.

Contoh :

M – OH →MO- + H+

Senyawa asam unsur periode ketiga, yaitu : asam siukat (H2SiO3) asam fosfat (H3DO4) asam
sinfat (H2SO4) dan asam paklorat (HCO4). Senyawa H2SiO3 merupakan asam sangat lemah
sehingga mudah terurai menjadi senyawa SiO2 dan H2O.
C. Pengujian Unsur – Unsur Periode Ketiga

Reaksi dengan Air

1. Natrium

Natrium mengalami reaksi yang sangat eksoterm dengan air dingin menghasilkan hidrogen
dan larutan NaOH yang tak berwarna.

2. Magnesium

Magnesium mengalami reaksi yang sangat lambat dengan air dingin, tetapi terbakar dalam
uap air. Lempeng magnesium yang sangat bersih dimasukkan ke dalam air dingin akhirnya
akan tertutup oleh gelembung gas hidrogen yang akan mengapungkan lempeng magnesium
ke permukaan. Magnesium hidroksida akan terbentuk sebagai lapisan pada lempengan
magnesium dan ini cenderung akan menghentikan reaksi. Magnesium terbakar dalam uap air
dengan nyala putih yang khas membentuk magnesium oksida dan hidrogen.

3. Aluminium

Serbuk alumunium dipanaskan dalam uap air menghasilkan hidrogen dan alumunium
oksida. Reaksinya berlangsung relatif lambat karena adanya lapisan alumunium oksida pada
logamnya, membentuk oksida yang lebih banyak selama reaksi.

4. Silicon

Terdapat beberapa perbedaan dalam beberapa buku atau web mengenai bagaimana reaksi
silikon dengan air atau uap air. Sebenarnya hal ini tergantung pada silikon yang digunakan.
Umumnya silikon abu-abu yang berkilat dengan keadaan agak seperti logam hampir tidak
reaktif.

Banyak sumber menyatakan bahwa bentuk silikon ini bereaksi dengan uap air pada suhu
tinggi menghasilkan silikon dioksida dan hidrogen.

Tapi juga mungkin untuk membuatnya menjadi bentuk silikon yang lebih reaktif yang akan
bereaksi dengan air dingin menghasilkan produk yang sama.

5. Fosfor dan sulfur

Fosfor dan sulfur tidak bereaksi dengan air.

6. Klor
Klor dapat larut dalam air untuk beberapa tingkat membentuk larutan berwarna bijau.
Terjadi reaksi reversibel (dapat balik) menghasilkan asam klorida dan asam hipoklorit.

Reaksi dengan Oksigen

Aluminium

Alumunium akan terbakar dalam oksigen jika bentuknya serbuk, sebaliknya lapisan oksidanya
yang kuat pada alumunium cenderung menghambat reaksi.

Jika kita taburkan serbuk alumunium ke dalam nyala bunsen, maka akan kita dapatkan
percikan. Alumunium oksida yang berwana putih akan terbentuk.

Silikon

Silikon akan terbakar dalam oksigen jika dipanaskan cukup kuat. Dihasilkan silikon dioksida.

Fosfor

Fosfor putih secara spontan menangkap api di udara, terbakar dengan nyala putih dan
menghasilkan asap putih campuran fosfor (III) oksida dan fosfor (V) oksida.

Proporsinya bergantung pada jumlah oksigen yang tersedia. Dengan oksigen berlebih, produk
yang dihasilkan hampir semuanya berupa fosfor (V) oksida.

Untuk fosfor (III) oksida:

Untuk fosfor (V) oksida:

Sulfur

Sulfur terbakar di udara atau oksigen dengan pemanasan perlahan dengan nyala biru pucat.
Ini menghasilkan gas sulfur dioksida yang tak berwarna.

Klor dan Argon

Walaupun memiliki beberapa oksida, klor tidak langsung bereaksi dengan oksigen. Argon
juga tidak bereaksi dengan oksigen.

Reaksi dengan Klor

1. Natrium

Natrium terbakar dalam klor dengan nyala jingga menyala. Padatan NaCl akan terbentuk.

2. Magnesium
Magnesium terbakar dengan nyala putih yang kuat menghasilkan magnesium klorida

2. Aluminium

Alumunium seringkali bereaksi dengan klor dengan melewatkan klor kering di atas
alumunium foil yang dipanaskan sepanjang tabung. Alumunium terbakar dalam aliran klor
menghasilkan alumunium klorida yang kuning sangat pucat. Alumunium klorida ini dapat
menyublim (berubah dari padatan ke gas dan kembali lagi) dan terkumpul di bagian bawah
tabung saat didinginkan.

Silikon. Jika klor dilewatkan di atas serbuk silikon yang dipanaskan di dalam tabung, akan
bereaksi menghasilkan silikon tetraklorida. Silikon tetraklorida adalah cairan yang tak
berwarna yang berasap dan dapat terkondensasi.

3. Silikon

Jika klor dilewatkan di atas serbuk silikon yang dipanaskan di dalam tabung, akan bereaksi
menghasilkan silikon tetraklorida. Silikon tetraklorida adalah cairan yang tak berwarna yang
berasap dan dapat terkondensasi.

4. Fosfor

Fosfor putih terbakar di dalam klor menghasilkan campuran dua klorida. Fosfor (III) klorida
dan fosfor (V) klorida (fosfor triklorida dan fosfor pentaklorida). Fosfor (III) klorida adalah
cairan tak berwarna yang berasap. Fosfor (V) klorida adalah padatan putih (hampir kuning).

5. Sulfur

Jika aliran klor dilewatkan di atas sulfur yang dipanaskan, akan bereaksi menghasilkan cairan
berwarna jingga dengan bau tak sedap, disulfur diklorida, S2Cl2.

6. Klor dan Argon

Tidak bermanfaat bila kita membicarakan klor bereaksi dengan klor lagi dan argon tidak
bereaksi dengan klor.

D. Manfaat dari Unsur Periode Ketiga

Natrium (Na)

Manfaat :

 Dipakai dalam pebuatan ester


 NaCl digunakan oleh hampir semua makhluk
 Na-benzoat dipakai dalam pengawetan makanan
 Na-glutamat dipakai untuk penyedap makanan
 Isi dari lampu kabut dalam kendaraan bermotor
 NaOH dipakai untuk membuat sabun, deterjen, kertas
 NaHCO3 dipakai sebagai pengembang kue
 Memurnikan logam K, Rb, Cs

Magnesium (Mg)

Manfaat :

 Dipakai pada proses produksi logam, kaca, dan semen


 Untuk membuat konstruksi pesawat. Logamnya disebut magnalum
 Pemisah sulfur dari besi dan baja
 Dipakai pada lempeng yang digunakan di industri percetakan
 Untuk membuat lampu kilat

Manfaat :

 Banyak dipakai dalam industri pesawat


 Untuk membuat konstruksi bangunan
 Dipakai pada berbagai macam aloi
 Untuk membuat magnet yang kuat
 Tawas sebagai penjernih air
 Untuk membuat logam hybrid yang dipakai pada pesawat luar angkasa
 Membuat berbagau alat masak
 Menghasilkan permata bewarna-warni: Sapphire, Topaz, dll

Silikon (Si)

Manfaat :

 Dipaki dalam pembuatan kaca


 Terutama dipakai dalam pembuatan semi konduktor
 Digunakan untuk membuat aloi bersama alumunium, magnesium, dan tembaga
 Untuk membuat enamel
 Untuk membuat IC

Fosforus (P)

Manfaat :

 Dipakai pada proses produksi logam, kaca, dan semen


 Untuk membuat konstruksi pesawat. Logamnya disebut magnalum
 Pemisah sulfur dari besi dan baja
 Dipakai pada lempeng yang digunakan di industri percetakan
 Untuk membuat lampu kilat
 Sebagai katalis reaksi organik
Sulfur (S)

Manfaat :

 Dipakai sebagai bahan dasar pembuatan asam sulfat


 Digunakan dalam baterai
 Dipakai pada fungisida dan pembuatan pupuk
 Digunakan pada korek dan kembang api
 Digunakan sebagai pelarut dalam berbagai proses

Klorin (Cl)

Manfaat :

 Dipakai pada proses pemurnian air


 Cl2 dipakai pada disinfectan
 KCl digunakan sebagai pupuk
 ZnCl2 digunakan sebagai solder
 NH4Cl digunakan sebagai pengisi batere
 Digunakan untuk menghilangkan tinta dalam proses daur ulang kertas
 Dipakai untuk membunuh bakteri pada air minum
 Dipakai pada berbagai macam industri

Argon (Ar)

Manfaat :

 Sebagai pengisi bola lampu karena Argon tidak bereaksi dengan kawat lampu
 Dipakai dalam industri logam sebagai inert saat pemotongan dan proses lainnya
 Untuk membuat lapisan pelindung pada berbagai macam proses
 Untuk mendeteksi sumber air tanah
 Dipakai dalam roda mobil mewah:

BAB III

PENUTUP
A. KESIMPULAN

Unsur periode ketiga yang ada dialam yaitu Natrium (Na), Magnesium (Mg), Aluminium (Al),
Silikon (Si), Fosfor (P), Sulfur (S), Klorin (Cl) dan Argon (Ar) dan sifat unsur periode ketiga
diantaranya sifat atomik juga sifat fisis serta dapat di manfaatkan dalam kehidupan sehari-
hari.

B. SARAN

Tidak menggunakan bahan kimia secara berlebih pada pembuatan makanan.

C. PENUTUP

Demikian makalah yang kami buat Semoga makalah ini bisa menambah pengetahuan bagi
pembaca khususnya kita semua. kami menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari
sempurna. Oleh karena itu, kami mengharapkan kritik dan saran untuk meningkatkan
kualitas makalah ini.

DAFTAR PUSTAKA

file:///D:/tugas/kimia/periode%203/Natrium.htm
file:///D:/tugas/kimia/periode%203/ShaRy%20AmiRa%20%20KELIMPAHAN%20UNSUR
%20PERIODE%203%20DI%20ALAM.htm

file:///D:/tugas/kimia/periode%203/Sifat-sifat%20Atomik%20dan%20Sifat-sifat%20Fisik
%20Unsur-unsur%20Periode%203%20%20%20Chem-Is-Try.Org%20%20%20Situs%20Kimia
%20Indonesia%20%20.htm

file:///D:/tugas/kimia/periode%203/3.%20Manfaat%20Unsur%20dan%20Senyawanya
%20%20%20Reni%20Kimia.htm

http://chemistry35.blogspot.com/2011/10/unsur-unsur-periode-ketiga-periode-3.html

http://pandapkrui.blogspot.com/2012/03/reaksi-reaksi-kimia-unsur-unsur-periode.html

http://chalysteeq.blogspot.com/2010/01/kelimpahan-unsur-periode-3-di-alam.html

http://nettihariani.blogspot.com/2008/07/unsur-unsur-periode-ketiga-unsur-unsur.html

http://www.nuryanto.net/2010/11/unsur-unsur-periode-ketiga.html

Anda mungkin juga menyukai