Anda di halaman 1dari 180

PENGARUH PENDIDIKAN PEMAKAI TERHADAP PEMANFAATAN

PERPUSTAKAAN FAKULTAS SYARIAH DAN HUKUM UIN SYARIF


HIDAYATULLAH JAKARTA

Skripsi
Diajukan untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh
Gelar Sarjana Ilmu Perpustakaan (S.IP)

oleh:

PARHAH
NIM:1111025100075

PROGRAM STUDI ILMU PERPUSTAKAAN


FAKULTAS ADAB DAN HUMANIORA
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH
JAKARTA 1437 H / 2016
ABSTRAK

Parhah (NIM:1111025100075). Pengaruh Pendidikan Pemakai Terhadap Pemanfaatan


perpustakan Fakultas Syariah dan Hukum Universitas Islam Negeri Syarif
Hidayatullah Jakarta. Di bawah bimbingan Lilik Istiqoriyah, M.Hum. Program
Studi Ilmu Perpustakaan Fakultas Adab dan Humaniora Universitas Islam Negeri
Syarif Hidayatullah Jakarta, 2016.
Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh pendidikan pemakai terhadap
pemanfatan Perpustakan Fakultas Syariah dan Hukum Universitas Islam Negeri Syarif
Hidayatullah Jakarta. Jenis penelitian ini adalah penelitian deskriptif dengan
menggunakan pendekatan kuantitatif. Teknik yang digunakan untuk pengumpulan data
adalah kuesioner dan observasi. Teknik analisis data menggunakan regresi linear
sederhana dengan bantuan software SPSS Version 21. Hasil penelitian menunjukkan
bahwa nilai rata-rata pendidikan pemakai 2,77 dan pemanfaatan perpustakaan sebesar
3,59. Kedua nilai ini berada pada skala interval 2,50-3,24 dan 3,25-4,00 yang berarti
tinggi dan sangat tinggi. Pendidikan pemakai berpengaruh terhadap pemanfaatan
perpustakaan sebesar 6,4%, sedangkan sisanya 94,6% dijelaskan oleh faktor-faktor lain
yang tidak diteliti. Korelasi variabel pendidikan pemakai dengan pemanfaatan
perpustakaan sebesar 0,252 hal ini menunjukkan bahwa nilai antara variabel tersebut
memiliki nilai skala 0,25-0,5 artinya mempunyai hubungan cukup kuat dan positif.
Dengan demikian, penelitian ini dapat disimpulkan bahwa pendidikan pemakai
berpengaruh terhadap pemanfatan Perpustakaan Fakultas Syariah dan Hukum
Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta bagi mahasiswa semester 3 yang
masuk pada tahun tahun ajaran 2014/2015.

Kata Kunci : Pendidikan Pemakai, Pemanfaatan, Perpustakaan Perguruan Tinggi

i
KATA PENGANTAR

Bismillaahirrahmaanirrahiim

Alhamdulillahirabbil‘Alamiin puji dan syukur penulis ucapkan kepada ALLAH

SWT, yang telah memberikan nikmat, hidayah dan inayah-Nya, akhirnya penulis dapat

menyelesaikan skripsi ini dengan baik. Sholawat dan salam semoga dilimpah curahkan

kepada Baginda Nabi Muhammad SAW. Yang telah membawa ummatnya dari

kegelapan hingga terang benderang yang penuh dengan cahaya hidayah, juga kepada

keluarga dan para sahabatnya, semoga kami semua mendapatkan syafaatnya dihari

kiamat nanti, Aamiiin Ya Rabbal’Alamiin.

Penulis mengucapkan terimakasih yang tak terhingga dan teristimewa kepada

kedua Orang Tua tercinta dan tersayang, Bpk. Fakhrurroji dan Ibu Khurriyah. Yang

telah memberikan bantuan, dukungan, semangat, doa, dan kasih sayangnya sampai detik

ini, sehingga penulis tetap mampu berdiri untuk melakukan yang terbaik demi masa

depan yang terbaik. Semoga Allah jaga, Allah lindungi dan Allah berikan umur panjang

serta Allah balas kebaikan bapak dan ibu dengan Surga-Nya. Aamiiin Ya

Rabbal’Alamiin.

Penulis menyadari penyelesaian penulisan skripsi ini tentu tidak lepas dari

dukungan dari berbagai pihak yang telah rela berkorban meluangkan waktu dan

tenaganya dalam membantu penulis. Maka pada kesempatan ini izinkan penulis

mengucapkan banyak terimakasih kepada:

ii
1. Bpk. Prof. Dr. Syukron Kamil, M.A, selaku Dekan Fakultas Adab dan

Humaniora UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.

2. Bpk. Pungki Purnomo, MLIS, selaku Ketua Jurusan Ilmu Perpustakaan UIN

Syarif Hidayatullah Jakarta.

3. Bpk. Mukmin Suprayogi, M.Si, selaku Sekertaris Jurusan Ilmu Perpustakaan

UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.

4. Ibu Lilik Istiqoriyah, M.Hum, selaku dosen pembimbing skripsi penulis yang

telah mengizinkan penulis untuk meneliti di Perpustakaan Fakultas Syariah dan

Hukum UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, dan juga meluangkan waktunya untuk

membantu, mengarahkan, menuntun dan memotivasi penulis agar dapat

menyelesaikan skripsi ini. Semoga Allah balas atas suntikan-suntikan motivasi

dan kebaikan-kebaikan yang telah ibu berikan kepada penulis. Aamiin Ya

Rabbal’Alamiin

5. Ibu Alfida, MLIS, selaku dosen penguji I yang telah memberikan saran yang

bermanfaat, meluangkan pikiran, tenaga dan waktu dalam membantu

penyelesaian skripsi ini.

6. Ibu Fahma Rianti, M.Hum, Selaku dosen penguji II yang telah memberikan

saran, meluangkan pikiran, tenaga dan waktu dalam membantu penyelesaian

skripsi ini.

7. Ibu Siti Maryam, M.Hum, selaku dosen pembimbing akademik penulis, yang

membantu, mengarahkan dan menuntut penulis untuk dapat menyelesaikan

skripsi ini.

iii
8. Ibu Yusnimar Agusti, S.IP, selaku Kepala Urusan Perpustakaan Fakultas

Syariah dan Hukum UIN Syarif Hidayatullah Jakarta yang telah mengizinkan

penulis untuk meneliti di perpustakaan ini.

9. Bpk. Zuhri, S.IP, selaku Staf Bagian Teknik dan Layanan Bimbingan Pemustaka

Perpustakaan Fakultas Syariah dan Hukum UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

yang telah membantu dan memudahkan penulis dalam memperoleh data-data

untuk penyelesaikan skripsi ini.

10. Para Responden Khususnya Mahasiswa Fakultas Syariah dan Hukum UIN

Syarif Hidayatullah Jakarta Samester 3, Tahun ajaran 2014/2015. Terimakasih,

telah rela dan bersedia meluangkan waktunya dalam membantu proses

penyelesaian skripsi ini.

11. Seluruh Bapak dan Ibu dosen Jurusan Ilmu Perpustakaan yang telah

memberikan ilmunya begitu banyak untuk penulis, khususnya Bapak Ade Abdul

Hak, M. Hum. semoga ilmu yang diberikan Bapak dan Ibu bermanfaat untuk

penulis sehingga bisa menjadi bekal dalam menuju masa depan yang lebih baik

lagi di dunia maupun di akherat.

12. Seluruh staf dan pegawai Fakultas Adab dan Humaniora yang telah

menyediakan fasilitas untuk memudahkan mahasiswa dalam proses belajar dan

menyelesaikan tugas akhir ini.

13. Keluarga besar bpk. Ahmad Jamawi (Alm) dan Keluarga besar bpk. Abdul

Chayyi (Alm), Kakek, Nenek, Paman-Paman dan Bibi-bibiku, para sepupu, serta

Akang Sukendar yang telah mambantu, memfasilitasi, mendukung dan

iv
mendokan penulis untuk segera menyelesaikan skripsi dan studi di UIN Syarif

Hidayatullah Jakarta.

14. Ke-Empat adikku, Ahmad Khotib, Tasrifah, M. Choerul Mizan dan Atiq

Mubarok. Terimakasih atas doa, dukungan kasih sayang dan semangat yang

telah kalian tebarkan dan berikan. Semoga Allah memberikan Kesempatan untuk

kita terus belajar, belajar, dan belajar ke jenjang berikutnya yang lebih tinggi

lagi. Aamiiin Ya Rabbal’Alaamiin.

15. Bapak dan Ibu Asuhku, Guru, Inspirator dan Penyemangatku Bapak. Drs. H.

Bahron Fathin, M.A, dan Ibu Naziroh Hasan, S.Ag, terimakasih yang tak

terhingga atas segala bantuan baik moril maupun materiil yang telah diberikan

kepada penulis dari sebelum memasuki perkuliahan sampai sekarang. Sehingga

penulis Selalu bersemangat dan antusias dalam menyelesaikan tugas akhir ini.

Semoga Allah balas segala kebaikan Bapak dan Ibu dengan Surga-Nya. Aamiin

Ya Rabbal’Alamiin.

16. Guru-Guru Ngajiku, KH. Ahmad Mursyidin, KH. TB. Ahmad Rifqi Chowas,

KH. Ahmad Syauqi Chowas, Nyai Ghumaesoh (Almh), Nyai Fadlah, Kang

Sa’diyah, Kang Ainurokhiyati, Kang Atik Maemunah, Kang Tazkiyah An-Nafsi,

Kang Edy Mansur, Kang Hendy, Kang Aris, Kang Nasif, Kang Adi, Kang

Firdan, Kang Masykur, kang Acep, Ust.Ruslan Abdul Ghani, dan Ust. Ali

Imron. Semoga Ilmu yang telah diberikan kepada saya bisa bermanfaat

sepanjang hayat. Aamiiin Ya Rabbal’Alamiin.

17. Ibu DR. Mariana Djuru Radja, M.Pd (yang sudah penulis anggap seperti ibunda

sendiri). Terimakasih atas fasilitas dan semua bantuan yang telah ibu berikan

v
dalam proses kuliah dan penyelesaiaan skripsi ini, sehingga penulis merasakan

betapa bersyukur dan beruntungnya, karena Allah telah mentakdirkan saya

bertemu dan mengenal ibu sekeluarga.

18. Keluarga Bpk Darwis Satmoko, Keluarga Bpk. Ahmad Junaedy, Keluarga Bpk.

Guntoro, keluarga Ibu Sandy, Keluarga Bunda Desi, Keluarga Ibu Eny, Kelurga

Bpk. Maryanto, Keluarga Bpk. Tio, Keluarga Bpk. Siddik, Keluarga Ibu

Norman Tarigan, keluraga Bunda Irfa, keluarga Ibu Atun dan Ibu Era, serta

Jamaah Mushalla Permata Ar-Ridha yang tidak bisa penulis sebutkan satu

persatu, Terimakasih atas segala doa dan dukungan yang telah diberikan kepada

penulis sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi dan study di UIN Syarif

Hidayatullah Jakarta ini.

19. Keluarga Besar Yayasan Permata Ar-Ridha, Para Alumni Khususnya Mba Siti

Khodijah, S.Pd.I. Terimakasih sudah banyak memberikan arahan dan

meminjamkan literatur dalam proses menyelesaikan skripsi ini.

20. Santri Putri Ar-Ridha (sahabat satu atap, satu perjuangan di tanah rantau) ka

iqoh, Ka May, Ka Kori, Ii, Edah, Mar’ah, Tantri, Ziyah, Yayah, Amnahdan

Zahroh. Terimakasih sudah menjadi bagian keluarga dan persabatan karena

Allah. Insya Allah, kitalah orang-orang sukses berikutnya kawan di dunia dan

akherat, Aamiiin Ya Rabbal’Alaamiin.

21. Santri Putra Ar-Ridha: Khotib, Ali, Mas Trisno, Ka Budin, ka Hasan, Rizal,

Hadi, Rohim, Khozin, Mustahdi dan Romanto terimakasih sudah menjadi bagian

hidup penulis di tanah rantau. Semangat tarus dalam melakukan perubahan yang

lebih baik kawan-kawan.

vi
22. Wali Murid dan Para santri TKQ-TPQ Ar-Ridha Sawah Baru, yang tidak dapat

penulis sebutkan satu persatu, terimakasih atas dukungan, semangat dan doa

buat penulis.

23. Sahabat Karib, Satu kampung, satu almamater dari tsanawiyah hingga perguruan

tinggi, yang sudah mencemplungkan saya pada jurusan ilmu perpustakaan yang

tercinta ini, sehingga saya yakin dan percaya bahwa saya tidak salah memilih

jurusan di UIN Syarif Hidayatullah Jakarta ini, Aaf Iffatunnafsi,S.IP terimakasih

sudah meyakinkan saya dan menjadi kakak kelas yang baik selama ini (padahal

kita satu angkatan yaahh... )

24. Sahabatku Dewi Riani, Grecy Astary Puji Astuti, Cycy Haryati, Nurfitria Dewi,

Diah Safitri, Nita Adiyati, Arik Suprapti dan Yusra. Terimakasih telah

menemani dan memberikan dukungan, semangat dan doa kepada penulis.

25. Teman-teman seperjuangan JIPERS 2011, Khusunya IPI C dan IPI A Serta

teman-teman KKN MOMENTUM-78 tahun 2014 yang tidak bisa penulis

sebutkan satu persatu, terimakasih telah memberikan dukungan, semangat dan

menjadi teman belajar yang sangat menyenangkan.

Dalam penyusunan skripsi ini, penulis menyadari bahwa skripsi ini masih

jauh dari kata sempurna dan masih terdapat kekurangan dari sana sini. Akhir

kata, penulis berharap semoga skripsi ini dapat bermanfaat bagi para pembaca

khusunya Jurusan Ilmu Perpustakaan. Aaamiiin

Jakarta, Januari 2016

Penulis

vii
DAFTAR ISI

ABTRAK .......................................................................................................... i
KATA PENGANTAR ...................................................................................... ii
DAFTAR ISI .................................................................................................... viii
DAFTAR TABEL ............................................................................................ xii
DAFTAR GAMBAR ........................................................................................ xv
DAFTAR LAMPIRAN .................................................................................... xvi

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang .................................................................................... 1


B. Pembatasan dan Perumusan Masalah .................................................. 6
C. Tujuan dan Manfaat Penelitian ............................................................ 7
D. Definisi Istilah .................................................................................... 8
E. Sistematika Penulisan ......................................................................... 9

BAB II TINJAUAN LITERATUR

A. Perpustakaan Perguruan Tinggi ........................................................... 11


1. Pengertian Perpustakaan Perguruan Tinggi.................................... 11
2. Tugas Perpustakaan Perguruan Tinggi ........................................... 14
3. Fungsi Perpustakaan Perguruan Tinggi.......................................... 15
4. Tujuan Perpustakaan Perguruan Tinggi ......................................... 16
B. Pendidikan Pemakai ............................................................................ 18
1. Pengertian Pendidikan Pemakai..................................................... 18
2. Tingkatan Pendidikan Pemakai ..................................................... 22
a. Orientasi Perpustakaan ............................................................ 22
b. Pengajaran Perpustakaan ......................................................... 23
c. Pengajaran Bibliografi ............................................................. 24
3. Metode Pendidikan Pemakai ......................................................... 28

viii
a. Presentasi atau Kuliah di Kelas................................................ 29
b. Wisata Perpustakaan................................................................ 29
c. Penggunaan Audio Visual ....................................................... 29
d. Permainan dan Tugas Mandiri ................................................. 30
e. Pengunaan Buku Pedoman atau Pamflet .................................. 30
4. Tujuan Pendidikan Pemakai .......................................................... 30
C. Pengertian Pengaruh ........................................................................... 32
D. Pemanfaatan Perpustakaan .................................................................. 32
1. Pemanfaatan Perpustakaan Sebagai Pusat Sumber Belajar ............. 33
2. Pemanfaatan Perpustakaan Sebagai Sumber Informasi .................. 34
3. Pemanfaatan Koleksi Perpustakaan ............................................... 35
4. Pemanfaatan Sarana dan Prasarana ................................................ 36
5. Pemanfaatan Perpustakaan dalam Meningkatkan Pengetahuan ...... 37
E. Penelitiant Terdahulu .......................................................................... 38

BAB III METODE PENELITIAN

A. Jenis dan Pendekatan Penelitian .......................................................... 40


B. Sumber Data ....................................................................................... 41
C. Populasi dan Sampel ........................................................................... 42
D. Instrumen Penelitian ........................................................................... 45
E. Skala Pengukuran ............................................................................... 48
F. Teknik Pengumpulan Data .................................................................. 49
G. Teknik Pengolahan Data ..................................................................... 51
H. Teknik Analisis Data........................................................................... 53
I. Variabel Penelitian .............................................................................. 63
J. Hipotesis ............................................................................................. 64
K. Jadwal Penelitian ................................................................................ 65

ix
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Profil Perpustakaan Syariah dan Hukum


1. Sejarah Singkat ............................................................................. 66
2. Visi, Misi dan Fungsi Perpustakaan ............................................... 67
3. Struktur Organisasi Perpustakaan .................................................. 69
4. Layanan Perpustakaan ................................................................... 71
5. Koleksi Perpustakaan .................................................................... 74
6. Sarana dan Prasarana Perpustakaan ............................................... 76
7. Keanggotaan, Peraturan dan Tata Tertib Perpustakaan .................. 77
8. Pengelolaan Bahan Pustaka ........................................................... 80
9. Sistem Otomasi Perpustakaan........................................................ 83
B. Hasil Penelitian
1. Profil Responden ........................................................................... 85
a. Karakteristik Profil Responden ................................................ 85
1) Karakteristik Responden Berdasarkan Jenis Kelamin ......... 86
2) Karakteristik Responden Berdasarkan Jurusan ................... 87
2. Deskripsi Responden Berdasarkan Variabel .................................. 88
a. Variabel Pendidikan Pemakai .................................................. 88
b. Variabel Pemanfatan Perpustakaan .......................................... 97
3. Hasil Uji Kualitas Data ................................................................. 108
a. Uji Validitas ........................................................................... 108
b. Uji Reliabilitas ........................................................................ 111
4. Hasil Uji Asumsi Klasik ................................................................ 111
a. Uji Normalitas ......................................................................... 111
b. Uji Multikolonieritas ............................................................... 114
c. Uji Heteroskedastisitas ............................................................ 115
5. Analisis Regresi Sederhana ........................................................... 116
2
a. Uji Koefisisen Determinasi (R ) .............................................. 116
b. Uji Signifikansi Simultan (Uji F) ............................................. 118
c. Uji Signifikansi Parsial (Uji T) ................................................ 119

x
d. Uji Analisis Korelasi Antar Variabel ....................................... 121
e. Menghitung Pengaruh Langsung ............................................. 122
f. Menghitung Pengaruh Tidak Langsung ................................... 123
g. Menghitung Pengaruh Total .................................................... 123
h. Diagram Jalur .......................................................................... 123
C. Pembahasan ........................................................................................ 123

BAB V PENUTUP

A. Kesimpulan......................................................................................... 135
B. Keterbatasan Penelitian ....................................................................... 136
C. Saran .................................................................................................. 137

DAFTAR PUSTAKA ....................................................................................... 138


LAMPIRAN-LAMPIRAN
BIODATA PENULIS

xi
DAFTAR TABEL

Tabel 3.1 Kisi-Kisi Instrumen ......................................................................... 46

Tabel 3.2 Pemberian Skor/Nilai Skala Pengukuran ....................................... 48

Tabel 3.3 Parameter Penafsiran Data ............................................................. 52

Tabel 3.4 Pengkodean Jawaban Responden ................................................... 53

Tabel 3.5 Jadwal Penelitian ............................................................................. 65

Tabel 4.1 Pembagian Tugas dalam Struktur Organisasi ............................... 70

Tabel 4.2 Jadwal Layanan Perpustakaan ....................................................... 73

Tabel 4.3 Tingkat Pengembalian Kuesioner ................................................... 85

Tabel 4.4 Hasil Uji Deskripsi Responden Berdasarkan Jenis Kelamin ........ 86

Tabel 4.5 Hasil Uji Deskripsi Responden Berdasarkan Program Studi ........ 87

Tabel 4.6 Pernyataan 1 .................................................................................... 88

Tabel 4.7 Pernyataan 2 .................................................................................... 89

Tabel 4.8 Pernyataan 3 .................................................................................... 90

Tabel 4.9 pernyataan 4 .................................................................................... 91

Tabel 4.10 Pernyataan 5 .................................................................................. 92

Tabel 4.11 Pernyataan 6 .................................................................................. 93

Tabel 4.12 Pernyataan 7 .................................................................................. 94

Tabel 4.13 Pernyataan 8 .................................................................................. 95

Tabel 4.14 Pernyataan 9 .................................................................................. 96

xii
Tabel 4.15 pernyataan 1 .................................................................................. 97

Tabel 4.16 Pernyataan 2 .................................................................................. 98

Tabel 4.17 Pernyataan 3 .................................................................................. 99

Tabel 4.18 Pernyataan 4 .................................................................................. 100

Tabel 4.19 Pernyataan 5 .................................................................................. 101

Tabel 4.20 Pernyataan 6 .................................................................................. 102

Tabel 4.21 Pernyataan 7 .................................................................................. 103

Tabel 4.22 Pernyataan 8 .................................................................................. 104

Tabel 4.23 Pernyataan 9 .................................................................................. 105

Tabel 4.24 Pernyataan 10 ................................................................................ 106

Tabel 4.25 Pernyataan 11 ................................................................................ 107

Tabel 4.26 Hasil Total Uji Validitas Variabel PP dan PM ............................. 109

Tabel 4.27 Hasil Uji Validitas PP dan PM Setelah Menyisihkan 3 Butir


Pernyataan ...................................................................................................... 110

Tabel 4.28 Hasil Uji Reliabilitas ...................................................................... 111

Tabel 4.29 Hasil Uji Normalitas pada One-Sample Kolmogrof-Smirnov ..... 113

Tabel 4.30 Hasil Uji Multikolonieritas Pemanfaatan Perpustakaan ............. 115

Tabel 4.31 Hasil Uji Koefisien Determinasi Pemanfaatan Perpustakaan...... 117

Tabel 4.32 Hasil Uji Simultan F Pemanfaatan Perpustakaan ........................ 118

Tabel 4.33 Hasil Uji Pendidikan Pemakai ...................................................... 120

Tabel 4.34 Statistik Deskriptif Korelasi Antar Variabel ................................ 121

xiii
Tabel 4.35 Hasil Uji Korelasi ........................................................................... 121

Tabel 4.36 Hasil Uji Statistik Deskriptif PP .................................................... 124

Tabel 4.37 Hasil Uji Statistik Deskriptif PM .................................................. 125

Tabel 4.38 Hasil Uji Hipotesis ......................................................................... 133

Tabel 4.39 Nilai Rata-Rata Variabel Perolehan Konstruk............................. 134

Tabel 4.40 Hasil Uji Konstruk ......................................................................... 134

xiv
DAFTAR GAMBAR

Gambar 4.1 Struktur Organisasi Perpustakaan............................................. 70

Gambar 4.2 Hasil Uji Normalitas Regresi pada Grafik Histogram............... 112

Gambar 4.3 Hasil Uji Normalitas Regresi pada Normal P-P Plot ................. 112

Gambar 4.4 Hasil Uji Heteroskedastisitas pada Scatterplot Regresi............. 116

Gambar 4.5 Diagram Jalur ............................................................................. 123

xv
DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 : Surat Permohonan Dosen Pembimbing

Lampiran 2 : Surat Tugas Menjadi Pembimbing

Lampiran 3 : Surat Izin Penelitian

Lampiran 4 : Kuesioner

Lampiran 5 : Hasil Uji Validitas Variabel Pendidikan Pemakai

Lampiran 6 : Hasil Uji Validitas Variabel Pemanfaatan Perpustakaan

Lampiran 7 : Hasil Uji Validitas Item-Total Statistik Setelah Menyisihkan 3


Point Variabel PP

Lampiran 8 : Hasil Uji Validitas PP dan PM Setelah Menyisihkan 3 Point


Variabel PP

Lampiran 9 : Hasil Wawancara Kepala Perpustakaan FSH

xvi
1

BAB 1

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Perpustakaan merupakan suatu pusat sumber informasi bagi setiap orang,

khususnya bagi mahasiswa dalam dunia pendidikan. Pendidikan merupakan

sarana dalam mengembangkan keterampilan untuk memanfaatkan sumber

informasi secara efektif dan efisien. Kegiatan pendidikan tidak akan

terselenggarakan dengan baik apabila tidak didukung dengan sarana dan

prasarana pendidikan yang diperlukan, dan salah satu sarana yang diperlukan

dalam kegiatan pendidikan tersebut adalah perpustakaan.1Ada berbagai jenis

perpustakaan, salah satu diantaranya adalah perpustakaan perguruan

tinggi.Perpustakaan perguruan tinggi adalah sumber pusat informasi dan ilmu

pengetahuan yang sering disebut jantungnya perguruan tinggi. Berikut ini yang

termasuk perpustakaan perguruan tinggi antara lain: perpustakaan jurusan,

fakultas, universitas, institut, sekolah tinggi, politeknik, akademi, maupun

perpustakaan program non gelar (setingkat Program Diploma).2

Perpustakaan dapat berfungsi dengan baik apabila pemakainya

mengetahui bagaimana memanfaatkan perpustakaan yang telah disediakan, atau

dengan kata lain pemakai dapat mengetahui dengan cepat dimana cara

1
Grantino One Pradika, “Pengaruh pendidikan pengguna (User Education) terhadap pemanfaatan
layanan perpustakaan di UPT Perpustakaan Universitas Muhammadiyah Surakarta,” Jurnal Libri-Net,
Vol.3 No.2 (Januari 2014) artikel diakses pada 28 Februari 2015 dari
https://www.google.com/search?q=pendidikan+pemakai+perpustakaan.pdf
2
Sulistyo-Basuki, Pengantar Ilmu Perpustakaan (Jakarta : PT. Gramedia Pustaka Utama, 1991),
h. 51.
2

menemukan informasi yang mereka perlukan. Dalam hal ini pemakai bisa

menguasai keterampilan dan pengetahuannya di perpustakaaan, maka dengan

dasar tersebut, pendidikan pemakai dirasa sangat diperlukan untuk dilaksanakan

di sebuah perpustakaan.

Menurut Shahi dalam Adegbile Samuel Abiodun, pendidikan pemakai


adalah “a process of activities involved in making the user of the library
conscious about tremendous value of information in day to day life develop
interest among the user to seek information as and when they requires”.3
Pernyataan tersebut mengatakan bahwa pendidikan pemakai merupakan suatu
proses kegiatan yang membuat pemakai perpustakaan terlibat akan adanya nilai
informasi dalam kehidupan sehari-hari dan mengembangkan minat pemakai
untuk mencari informasi ketika mereka memerlukannya.

Perpustakaan merupakan bagian terpenting dalam pendidikan seumur

hidup, dalam mempersiapkan siswa dan mahasiswa untuk melanjutkan proses

pendidikannya. 4Pendidikan pemakai adalah salah satu layanan yang umumnya

tersedia di perpustakaan sekolah atau perpustakaan perguruan tinggi, dan

merupakan sebuah program yang berkaitan dengan pelaksanaan proses belajar

mengajar, khususnya tentang bagaimana memanfaatkan perpustakaan secara

efektif, mencari atau menelusur sebuah informasi dengan sarana penelusuran

yang tersedia seperti: bibliografi, indeks, dan abstrak serta OPAC.5 Oleh karena

itu, maksud pendidikan pemakai di sini adalah sebuah pelatihan untuk

memperkenalkan apa itu perpustakaan, baik dari segi pengenalan fisik gedung,

fasilitas, layanan maupun sarana dan prasarana yang dimiliki perpustakaan

untuk bisa dimanfaatkan pemakai perpustakaan. Hal ini disebabkan karena

3
Adegbile Samuel Abiodun, “Method Of User Education in Academic Libraries and
Relationship Between User Education Literacy,” artikel diakses Pada tanggal 1 September 2015 dari
www.academia.edu/3828315/USER EDUCTION AND INFORMATION LITERACY.
4
Fjalbrant and Malley, User Education In Libraries (England: Clive Binglery, 1984), ed.2, h.7.
5
Achmad, dkk.,Layanan Cinta: Perwujudan Layanan Prima++Perpustakaan (Jakarta: Sagung
Seto, 2012), h. 23.
3

masih banyaknya faktor pemakai perpustakaan yang belum mengetahui fasilitas

layanan yang disediakan di perpustakaan. Hal ini tentu sangat berdampak bagi

perpustakaan dalam memberikan pelayanan yang maksimal kepada para

pemakai perpustakaan. Untuk itulah perpustakaan memberikan program

pendidikan pemakai, agar para pemakai perpustakaaan bisa menggunakan dan

memanfaatkan perpustakaan dengan sebaik-baiknya.

Adapun tujuan diadakannya pendidikan pemakai oleh perpustakaan


yaitu, agar dapat meningkatkan keterampilan para pemakai perpustakaan dalam
memanfaatkan koleksi dan layanan yang ada di perpustakaan. 6Menurut
Whittaker pemakaidapat didefinisikan sebagai, “orang yang menggunakan
layanan lebih dari satu layanan yang ada di sebuah perpustakaan setidaknya
sekali dalam setahun”.7Siswa dan mahasiswa yang memanfaatkan perpustakaan
dalam kegiatan belajar mengajar akan mendapatkan prestasi akademik yang baik
atau dengan kata lain keberhasilan prestasi akademiknya sangat dipengaruhi
oleh pemanfaatan perpustakaan sebagai sumber primer yang dapat memenuhi
kebutuhan informasi belajarnya. 8

Perpustakaan merupakan aset yang sangat mahal. Aset tersebut meliputi

lahan, gedung, tenaga perpustakaan, koleksi, dana, fasilitas, peralatan, mebeler,

alat tulis kantor dan sebagainya. Kemudian, apabila dihitung dengan nilai

rupiah, maka hasilnya sungguh sangat menakjubkan. Dengan nilainya yang

mahal tersebut, maka perpustakaan harus dimanfaatkan secara maksimal oleh

pemakai perpustakaan. Informasi dan ilmu pengetahuan didalamnya harus dapat

dimanfaatkan, karena semakin banyak pemanfaatannya maka semakin

6
Pradika, “Pengaruh Pendidikan Pengguna”.
7
B. Ravi Kumar dan M.Phil, “User Education In Library”, International Journal of Library and
Information Science Vol. 1. (June 2009) artikel diakses pada tanggal 15 september 2015 dari
http://www.academicjournals.org/ijlis.
8
Rizal Saiful-Haq,dkk., Perpustakaan dan Pendidikan: Pemetaan Peran Serta Perpustakaan
dalam Proses Belajar Mengajar(Jakarta: Fakultas Adab dan Humaniora UIN Syahid Jakarta, 2007), h. 3.
4

bermaknalah aset yang mahal tersebut.9Dengan demikian, salah satu upaya

perpustakaan dalam rangka pemanfaatan perpustakaan oleh pemakai tersebut

dengan diadakannya program pendidikan pemakai.

Perpustakaan perguruan tinggi yang telah melaksanakan program

pendidikan pemakai salah satunya adalah Perpustakaan Fakultas Syariah dan

Hukum (selanjutnya disebut Perpustakaan FSH) UIN Syarif Hidayatullah

Jakarta. Perpustakaan FSH mengadakan program pendidikan pemakai sejak

tahun 2007 hingga saat ini masih berjalan. Kegiatan Pendidikan Pemakai ini

biasanya diadakan pada saat awal semester untuk mahasiswa baru.Dengan

adanya kegiatan pelatihan perpustakaan berupa pendidikan pemakai untuk

mahasiswa baru ini diharapkan mahasiswa akan mempunyai kemampuan dasar

yang memadai untuk mengakses informasi, khususnya dengan memanfaatkan

koleksi dan layanan yang tersedia di perpustakaan bahkan dapat bermanfaat

dalam persiapan menuju proses belajar seumur hidup (long life education).

Adapun materi yang diberikan dalam kegiatan ini berupa materi teoritis

dan teknis/praktis berupa:

a. Pengenalan institusi perpustakaan secara fisik, menyangkut aspek tata

ruang dan fasilitas layanan;

b. Pengenalan jenis koleksi, susunan/penataannya di ruang perpustakaan

serta aksesnya;

c. Pengenalan sumber daya manusia (pustakawan dan staf perpustakaan)

sebagai fasilitator penelusuran informasi;

9
Achmad, Layanan Cinta, h. 175.
5

d. Pengenalan peraturan dan tata tertib perpustakaan;

e. Pengenalan waktu dan jenis pelayanan;

f. Pengenalan dan praktek penggunaan sarana penelusuran koleksi internal;

g. Bimbingan penelusuran koleksi referensi tercetak dan pengenalan

sumber informasi digital berupa Compact Disc dan Ebook;

h. Pengenalan dan praktek penelusuran informasi online berupa database

jurnal dan ebook yang dijadikan langganan oleh UIN maupun sumber

online lainnya.

Dengan adanya pengetahuan tersebut, maka diharapkan pemakai

perpustakaan dapat memanfaatkan sumber-sumber informasi dan segala fasilitas

serta pelayanan yang terdapat di perpustakaan secara maksimal. 10 Ketertarikan

penulis melakukan penelitian di Perpustakaan FSH karena berdasarkan

observasi yang penulis lakukan dibeberapa fakultas yang berada di lingkungan

UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, Perpustakaan FSH termasuk salah satu

perpustakaan yang telah melaksanakan program bimbingan pendidikan pemakai.

Akan tetapi, ada permasalahan yang harus dihadapi oleh Perpustakaan FSH

dalam melaksanakan programnya, bagamanakah pengaruh pendidikan pemakai

terhadap pemanfaatan perpustakaan. Berdasarkan permasalahan diatas, maka

penulis memutuskan untuk meneliti dan mengkaji lebih dalam lagi, kemudian

hasil penelitian akan dituangkan ke dalam penelitian skripsi dengan judul

“Pengaruh Pendidikan Pemakai Terhadap Pemanfaatan Perpustakaan

Fakultas Syariah dan Hukum UIN Syarif Hidayatullah Jakarta”.

10
Wawancara Pribadi dengan Lilik Istiqoriyah, Jakarta, 27 Februari 2015.
6

B. Pembatasan dan Perumusan Masalah

1. Pembatasan Masalah

Agar pembahasan tidak meluas maka perlu adanya pembatasan masalah,

dalam penelitian ini penulis akan membatasi masalah pada:

a. Pendidikan pemakai

Yang dimaksud Pendidikan Pemakai disini adalah suatu kegiatan

memperkenalkan segala fasilitas dan layanan perpustakaan guna

memudahkan mahasiswa dalam mencari informasi yang dibutuhkannya.

Yang menjadi subjek penelitian skripsi ini yaitu Mahasiswa Semester 3

Fakultas Syariah dan Hukum UIN Syarif Hidayatullah yang masuk pada

tahun ajaran 2014/2015 karena perpustakaan FSH mengadakan pelatihan

pendidikan pemakai ini pelaksanaannya pada saat tahun ajaran baru dan

diperuntukkan untuk mahasiswa baru (Mapaba) maka penulis mengambil

mahasiswa semester 3 (pada saat dilakukan penelitian) yang telah

mengikuti kegiatan Pendidikan Pemakai di Perpustakaan FSH untuk

dijadikan sampel penelitian.

b. Pemanfaatan perpustakaan

Yang dimaksud pemanfaatan perpustakaan disini adalah adanya

dorongan baik internal maupun eksternal pada mahasiswa untuk

memanfaatkan fasilitas dan layanan yang disediakan Perpustakaan FSH.

2. Perumusan Masalah

Berdasarkan pembatasan masalah diatas, maka penelitian ini dapat

dirumuskan permasalahannya. Permasalahan besar yang menjadi fokus


7

penulis adalah “Bagaimana Pengaruh Pendidikan Pemakai terhadap

Pemanfaatan Perpustakaan FSH UIN Syarif Hidayatullah Jakarta?”

C. Tujuan dan Manfaat Penelitian

1. Tujuan Penelitian

Adapun tujuan dalam penelitian ini adalah untuk mengetahui bagaimana

pengaruh pendidikan pemakai terhadap pemanfaatan Perpustakaan FSH UIN

Syarif Hidayatullah Jakarta.

2. Manfaat Penelitian

Penelitian ini diharapkan dapat memberikan sumbangan yang bersifat

teoritis dan praktis. Adapun manfaat dalam penelitian ini adalah untuk:

a. Memperkaya khazanah ilmu pengetahuan bagi peneliti dalam ilmu

perpustakaan khususnya mengenai pendidikan pemakai.

b. Sebagai bahan masukan bagi perpustakan FSH agar bisa meningkatkan

program pendidikan pemakai.

c. Sebagai bahan masukan bagi Perpustakaan Fakultas lainnya di

lingkungan UIN Syarif Hidayatullah Jakarta terhadap program

pendidikan pemakai agar mencapai beberapa manfaat dan tujuannya.

d. Sebagai bahan rujukan bagi peneliti berikutnya yang mengangkat topik

yang serupa dalam penelitiannya.


8

D. Definisi Istilah

Pengaruh adalah daya yang ada atau yang timbul dari sesuatu (orang,

benda,dsb) yang berkuasa atau yang berkekuatan, berpengaruh berarti ada

pengaruhnya; mempunyai pengaruh. 11

Pendidikan pemakai menurut Sutarno NS yaitu: “kegiatan yang


dilakukan oleh petugas layanan tentang seluk beluk perpustakaan, manfaat
perpustakaan, cara menjadi anggota, persyaratan keanggotaan, tata tertib, jenis
layanan, kegunaan sistem katalogisasi dan klasifikasi, partisipasi masyarakat
dalam perpustakaan dan lain sebagaianya. Semua itu dikerjakan dalam rangka
memberikan pengetahuan dan keterampilan masyarakat pemakai dalam
memanfaatkan perpustakaan, secara cepat dan tepat tanpa banyak kesulitan”.12

Perpustakaan perguruan tinggi ialah perpustakaan yang terdapat pada

perguruan tinggi, badan bawahannya, ataupun lembaga yang berafiliasi dengan

perguruan tinggi dengan tujuan utamanya yaitu membantu perguruan tinggi

dalam mencapai Tri Dharma perguruan tinggi.13

Pemanfaatanmenurut Kamus Besar Bahasa Indonesia Online ialah

proses, cara, perbuatan memanfaatkan. 14 Jadi pemanfaatan perpustakaan yang

dimaksud disini ialah suatu proses, cara dan perbuatan memanfaatkan

perpustakaan oleh mahasiswa baik Sumber daya manusianya maupun fasilitas

dan layanannya yang sudah disediakan di sebuah perpustakaan.

11
Poerwadarminta W.J.S, Kamus Umum Bahasa Indonesia (Jakarta: Balai Pustaka, 2007), h.
865-866.
12
Sutarno NS, Perpustakaan dan Masyarakat (Jakarta: Yayasan Obor Indonesia, 2003), h. 102.
13
Sulistiyo-Basuki, Pengantar Ilmu Perpustakaan(Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama, 1993),
h. 51.
14
Kamus Besar Bahasa Indonesia online, diakses pada tanggal 31 Agustus 2015 dari
http://kbbi.id/manfaat.
9

E. Sistematika Penulisan

Dalam menyusun skripsi ini, peneliti membagi kedalam 5 (lima) bab.

Adapun sistematika penulisannya adalah sebagai berikut:

BAB I PENDAHULUAN

Bab ini berisi latar belakang, pembatasan dan perumusan

masalah, tujuan dan manfaat penelitian, definisi istilah dan

sistematika penulisan.

BAB II TINJAUAN LITERATUR

Bab ini menguraikan landasan teori berkaitan dengan masalah

yang diteliti meliputi perpustakaan perguruan tinggi, tugas,

fungsi, dan tujuan perpustakaan perguruan tinggi, pendidikan

pemakai, tingkatan pendidikan pemakai, metode pendidikan

pemakai, keterampilan yang diajarkan pendidikan pemakai,

tujuan dan manfaat pendidikan pemakai, pengertian pemanfaatan

perpustakaan perguruan tinggi, pengertian pengaruh dan

penelitian terdahulu.

BAB III METODE PENELITIAN

Bab ini peneliti akan membahas tentang metode yang digunakan

mulai dari jenis dan pendekatan penelitian, sumber data, populasi

dan sampel, instrumen penelitian, skala pengukuran, teknik

pengumpulan data, teknik pengolahan data, teknik analisis data,

variabel penelitian, hipotesis dan jadwal penelitian.


10

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Bab ini membahas tentang profil perpustakaan Syariah dan

Hukum seperti sejarah singkat perpustakaan, visi dan misinya,

tugas dan fungsi, tata tertib perpustakaan, struktur organisasi,

sarana dan prasarana serta fasilitas yang di miliki, layanan yang

ada di perpustakaan dan gambaran umum program pendidikan

pemakai perpustakaan Fakultas Syariah dan Hukum UIN Syarif

Hidyatullah Jakarta. Selanjutnya memaparkan hasil penelitian

dan pembahasan mencakup pengaruh program pendidikan

pemakai terhadap pemanfaatan perpustakaan Fakultas Syariah

dan Hukum UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.

BAB V PENUTUP

Bab ini merupakan bab penutup yang berisi kesimpulan dari

keseluruhan pokok bahasan dan saran-saran yang berhubungan

dengan pelaksanaan penelitian.


11

BAB II

TINJAUAN LITERATUR

A. Perpustakaan Perguruan Tinggi

1. Pengertian Perpustakaan Perguruan Tinggi

Perpustakaan merupakan bagian penting dalam mendukung pendidikan

dan perkembangan budaya bangsa. Hal itu dikarenakan perpustakaan

menyimpan ratusan bahkan ribuan koleksi, baik tercetak maupun non-cetak.

Perpustakaan terdiri dari berbagai jenis, salah satunya ialah perpustakaan

perguruan tinggi. Menurut Sulistyo-Basuki, perpustakaan memiliki

pengertian sebagai sebuah ruangan, bagian dari sebuah gedung, ataupun

gedung itu sendiri yang digunakan untuk menyimpan buku dan terbitan

lainnya yang biasanya disimpan menurut tata susunan tertentu untuk

digunakan pembaca, bukan untuk dijual.15Sedangkan pengertian

perpustakaan secara umum dalam buku Manajemen Perpustakaaan

Perguruan Tinggi yaitu sebuah gedung atau ruangan yang dipenuhi rak-rak

yang berisi buku atau koleksi.16

Dari pengertian diatas dapat disimpulkan bahwa perpustakaan

merupakan tempat penyimpanan buku atau terbitan lainnya yang disimpan di

rak-rak yang berada di sebuah gedung untuk digunakan dan dimanfaatkan

oleh pembaca.Sesuai dengan namanya, Perpustakaan perguruan tinggi ialah

15
Sulistyo-Basuki, Pengantar Ilmu Perpustakaan (Jakarta: PT. Gramedia Pustaka Utama, 1993),
h. 3.
16
Abdul Rahman Saleh dan Fahidin, Manjemen Perpustakaan Perguruan Tinggi (Jakarta:
Universitas Terbuka, Depdikbud, 1995), h. 12.
12

perpustakaaan yang berada di sebuah perguruan tinggi, baik badan

bawahannya maupun lembaga yang bekerjasama dengan perguruan tinggi

dengan tujuan utamanya yaitu mencapai Tri Dharma perguruan tinggi

(pendidikan, penelitian, dan pengabdian masyarakat).17 Menurut Kamus

Kepustakaan Indonesia, perpustakaan perguruan tinggi merupakan bagian

integral dari perguruan tinggi induknya yang bersama dengan unit kerja

bagian lainnya tetapi dengan peranan yang berbeda, bertugas membantu

perguruan tinggi yang bersangkutan dalam melaksanakan program Tri

Dharma perguruan tinggi.18

Pengertian lain mengenai perpustakaaan perguruan tinggi yaitu

perpustakaan yang berada di lingkungan kampus, mencakup universitas,

institut, akademi dan sekolah tinggi dimana penggunanya adalah sivitas

akademi perguruan tinggi. Bentuk lembaga perpustakaan tersebut bervariasi,

untuk tingkat universitas disebut Unit Pelaksana Teknis Perpustakaan (UPT

Perpustakaan), selanjutnya perpustakaan fakultas, perpustakaan jurusan,

perpustakaan program pascasarjana, dan sebagainya. 19Pengertian

perpustakaan perguruan tinggi atau perpustakaan akademik menurut Senthur

Murugan ialah sebuah perpustakaan yang melayani lembaga pendidikan

tinggi, seperti perguruan tinggi atau universitas di mana perpustakaan ini

17
Sulistyo-Basuki,Pengantar Ilmu Perpustakaan, h. 51.
18
Lasa HS, Kamus Kepustakaan Indonesia (Yogyakarta: Pustaka Book Publisher, 2009), h. 277.
19
Sutarno NS, Manajemen Perpustakaaan: Suatu Pendekatan Praktik (Jakarta: Sagung Seto,
2006), h. 36.
13

melayani dua tujuan yaitu untuk mendukung kurikulum dan untuk

mendukung penelitian dosen dan mahasiswa. 20

Dari pengertian diatas dapat disimpulkan bahwa perpustakaan

perguruan tinggi ialah perpustakaan yang berada disebuah lembaga

perguruan tinggi yang digunakan untuk seluruh sivitas akademika perguruan

tinggi baik yang berada di tingkat universitas, fakultas maupun jurusan yang

berada di dalam perguruan tinggi.

Ciri-ciri perpustakaan perguruan tinggi menurut Sutarno NSadalah

sebagai berikut:

a. Lokasi berada di setiap perguruan tinggi atau universitas.


b. Penyelenggaranya adalah perguruan tinggi yang bersangkutan.
c. Pemakainya adalah sivitas akademika yaitu meliputi dosen,
mahasiswa dan tenaga kependidikan lainnya.
d. Tugasnya yaitu memfasilitasi kegiatan perguruan tinggi, yang
dikenal dengan istilah Tri Dharma perguruan tinggi.
Perpustakaan perguruan tinggi sering disebut sebagai jantungnya

perguruan tinggi karena fungsinya yang sangat penting dalam

mengembangkan penelitian (riset) dan pengembangan ilmu pengetahuan,

sehingga perpustakaan tersebut menjadi aset yang sangat bernilai bagi

kehidupan umat manusia. 21 Oleh karena itu biasanya perpustakaan perguruan

tinggi mempunyai fungsi dan tugasnya sendiri dalam memenuhi kebutuhan

informasi bagi para penggunanya.

20
Senthur Murugan, “User Eduction: Academic Libraries,”International Journal of Information
Technology and Library Science Research Vol. 1, No. 1, (April 2013), Artikel di aksespada tanggal 15
September 2015 dari http://acascipub.com/Journals.php.
21
Sutarno NS, Mengenal Perpustakaan (Jakarta: Jala permata, 2006), h. 28-29.
14

2. Tugas Perpustakaan Perguruan Tinggi

Setiap organisasi biasanya memiliki tugas dan tanggungjawabnya

masing-masing dalam menjalankan fungsi organisasi yang didirikannya agar

terus berjalan dan bisa dimanfaatkan oleh masyarakat yang berada di

lembaga tersebut. Tugas adalah suatu kewajiban yang harus dilakukan atau

sesuatu yang ditentukan untuk dikerjakan. Tugas perpustakaan artinya suatu

kewajiban yang telah ditetapkan dan harus dilaksanakan dalam perpustakaan

tersebut.22Perpustakaan memiliki tugas dan fungsinya masing-masing sesuai

dengan jenis perpustakaan yang berdiri di lingkungan tersebut, perpustakaan

perguruan tinggi bertugas untuk memfasilitasi program pendidikan,

penelitian danpengabdian masyarakat atau Tri Dharma perguruan tinggi

yang berada di lembaga pendidikan tinggi yang bersangkutan.23

Tugas utama perpustakaan menurut Sutarno NSadalah berperan aktif


dalam melaksanakan tugas dan fungsi penyelenggaraan perpustakaan
tersebut, dengan cara:

a. Menyediakan, menyiapkan, mengolah dan memelihara koleksi bahan


pustaka siap pakai, serta sarana informasi lainnya yang sesuai dengan
keperluan organisasi dan masyarakat pemakai.
b. Mendayagunakan koleksi, berupa penyediaan sistem layanan,
penyiapan tenaga manusia, penyediaan sarana dan prasarana, serta
menginformasikan/mempromosikan koleksi dan jasa kepada
masyarakat.
c. Melaksanakan layanan kepada masyarakat pemakai.
d. Bekerjasama dengan perpustakaan lain dalam rangka pemanfaatan
koleksi, sarana dan prasarana perpustakaan secara berasama-sama
untuk kepentingan pemakai.
e. Menjalin hubungan baik dengan pihak pimpinan pembina, mitra
kerja terkait untuk kelancaran pelaksanaan tugas layanan.

22
Sutarno NS, Perpustakaan dan Masyarakat (Jakarta: Yayasan Obor Indonesia, 2003), h. 57.
23
Sutarno, Perpustakaan dan Masyarakat, h. 58.
15

f. Memasyarakatkan perpustakaan.
g. Melakukan kajian dan pengembangan.
h. Melakukan hal-hal yang berkaitan dengan pengembangan koleksi.
i. Melaksanakan pendidikan masyarakat pemakai.
j. Melaksanaaan pegelolaan (manajemen) dan tata usaha, termasuk
pengembangan staf dan pegawai serta peningkatan sarana dan
prasarana perpustakaan.24

Penjabaran tugas-tugas perpustakaan tersebut yang melakukan adalah

pemimpin perpustakaan beserta bawahannya yang berada didalam organisasi

perpustakaan.

3. Fungsi Perpustakaan Perguruan Tinggi

Fungsi sebuah perpustakaan merupakan penjabaran lebih lanjut dari

semua tugas perpustakaan.Fungsi perpustakaan tersebut Menurut Undang-

Undang RI No. 43 Tahun 2007 pasal 3 tentang Perpustakaan adalah sebagai

wahana pendidikan, penelitian, pelestarian, informasi, dan rekreasi untuk

meningkatkan kecerdasan dan kebudayaan bangsa.25 Apabila ditinjau dari

segi proses pelayanan menurut Lasa HS, perpustakaan perguruan tinggi

mempunyai fungsi sebagai pusat pengumpulan informasi, pusat pelestarian

informasi, pusat pengolahan informasi, pusat pemanfaatan informasi dan

pusat penyebarluasan informasi. 26

Sedangkan fungsi perpustakaan perguruan tinggi menurut Abdul


Rahman Saleh dan Fahidin bisa ditinjau dari dua segi yaitu:

a. Dari segi layanan, perpustakaan mempunyai enam fungsi yaitu


sebagai pusat:
 pengumpulan informasi

24
Sutarno, Per1pustakaan dan Masyarakat, h. 78-79.
25
Asrorun Ni’am Sholeh, Perpustakaan Jendela Peradaban: Teks, Konteks, dan Dinamika
Pembahasan Undang-Undang tentang Perpustakaan (Jakarta: eLSAS, 2008), h. 139.
26
Lasa HS, Kamus Kepustakaan Indonesia, h. 278.
16

 pengolahan informasi
 penelusuran informasi
 pemanfaatan informasi
 penyebarluasan informasi, dan
 pemeliharaan serta pelestarian informasi
b. Dari segi program kegiatannya perpustakaan mempunyai tiga macam
fungsi yaitu:
 Sebagai pusat layanan informasi untuk program pendidikan
dan pengajaran.
 Sebagai pusat layanan informasi untuk program penelitian,
dan
 Sebagai pusat layanan informasi untuk program pengabdian
masyarakat.27

Menurut F. Rahayuningsih perpustakaan perguruan tinggi memiliki


beberapa fungsi, diantaranya sebagai berikut:
a. Fungsi edukasi: perpustakaan merupakan sumber belajar bagi para
anggota sivitas akademikanya. Oleh karena itu, koleksi yang tersedia
adalah koleksi yang mendukung kegiatan belajar-mengajar
diperguruan tinggi.
b. Fungsi informasi: perpustakaan merupakan sumber informasi yang
mudah diakses oleh para pencari dan pengguna informasi.
c. Fungsi riset: perpustakaan menyediakan bahan-bahan pustaka
mutakhir yang mendukung pelaksanaan ilmu penelitian, teknologi
dan seni.
d. Fungsi rekreasi: perpustakaan menyediakan koleksi yang dapat
membantu untuk mengembangkan minat, kreatifitas, dan daya
inovatif para penggunanya.
e. Fungsi deposit: perpustakaan menjadi pusat penyimpanan karya
ilmiah yang dihasilkan oleh para anggota sivitas akademinya.28

4. Tujuan Perpustakaan Perguran Tinggi

Tujuan Perpustakaan Perguruan tinggi menurut Lasa HS adalah untuk

mendukung, memperlancar pendidikan serta mempertinggi kualitas

pelaksanaan program kegiatan perguruan tinggi melalui pelayanan informasi

meliputi aspek-aspek pengumpulan, pelestarian, pengolahan, pemanfatan,

27
Saleh dan Fahidin, Manajemen Perpustakaan Perguruan Tinggi, h. 18.
28
F. Rahayuningsih, Pegelolaan Perpustakaan (Yogyakarta: Graha Ilmu, 2007), h. 7.
17

dan penyebarluasan informasi. 29Tujuan diselenggarakannya perpustakan

perguruan tinggi adalah untuk menunjang terlaksananya program

pendidikan, penelitian dan pengabdian kepada masyarakat di perguruan

tinggi atau dikenal dengan sebutan tri dharma perguruan tinggi.

Untuk menunjang terlaksananya program tersebut bisa dilaksanakan


melalui pelayanan informasi yang meliputi lima aspek yaitu:
a. Pengumpulan informasi
b. Pengolahan informasi
c. Pemanfaatan informasi
d. Penyebarluasan informasi
e. Pemeliharaan/pelestarian informasi.30

Tujuan tersebut akan dapat terlaksana sebagaimana mestinya, apabila:

a. Terjalin hubungan kerjasama yang harmonis antara perpustakaan dengan


dosen atau asisten.
b. Diketahui tujuan intruksional dari mata kuliah yang diasuh oleh asisten
yang bersangkutan.
c. Diketahui secara pasti strategi mengajar, kebutuhan perkuliahan dan
penelitian para dosen atau asisten dan terjalin hubungan kerjasama antara
perpustakaan dengan mahasiswa dari masing-masing bidang studi
dengan menetapkan kebutuhan umum maupun individual sebagai
persiapan tugas-tugas kelas atau penelitian lainnya.31

Menurut Sulistyo-Basuki secara umum tujuan perpustakaan perguruan


tinggi, yaitu untuk:
a. Memenuhi keperluan informasi masyarakat perguruan tinggi, lazimnya
yaitu staf pengajar dan mahasiswa, bahkan sering pula mencakup tenaga
administrasi perguruan tinggi.
b. Menyediakan bahan pustaka rujukan (referensi) pada semua tingkat
akademis, artinya mulai dari mahasiswa tahun angkatan pertama hingga
ke mahasiswa program pasca sarjana dan pengajar.
c. Menyediakan ruangan belajar untuk pemakai perpustakaan.
d. Menyediakan jasa peminjaman yang tepat guna bagi berbagai jenis
pemakai.

29
Lasa, Kamus Kepustakaan Indonesia, h. 278.
30
Saleh dan Fahidin, Manajemen Perpustakaan Perguruan Tinggi, h. 17.
31
Noerhayati Soedibyo, Pengelolaan Perpustakaan jilid 1 (Bandung: Alumni, 1987), h. 3.
18

e. Menyediakan jasa informasi aktif yang tidak saja terbatas pada


lingkungan perguruan tinggi tetapi juga lembaga industri lokal.32

B. Pendidikan Pemakai

1. Pengertian Pendidikan Pemakai

Pendidikan pemakai adalah kegiatan perpustakaan yang bertujuan

menjadikan pengguna mampu mendayagunakan koleksi perpustakaan secara

mandiri sesuai dengan kebutuhannya.33

“Pendidikan Pemakai dalam istilah Ilmu perpustakaan dan informasi


disebut juga dengan library instruction (Pengajaran Perpustakaan),
bibliographic instruction (pengajaran bibliografi), User education
(pendidikan pengguna) dan library orientation (orientasi perpustakaan) yaitu
program yang berisi tentang bimbingan yang dirancang untuk mengajari
pemustaka agar memperoleh informasi yang mereka perlukan dengan cepat
dan efektif”.34

Adapun pengertian lainnya tentang pendidikan pemakai adalah


sebagai berikut:

a. Menurut Sutarno NS Pendidikan pemakai atau User Education adalah:


“kegiatan yang dilakukan oleh petugas layanan tentang seluk beluk
perpustakaan, manfaat perpustakaan, cara menjadi anggota, persyaratan
keanggotaan, tata tertib, jenis layanan, kegunaan sistem katalogisasi dan
klasifikasi, partisipasi masyarakat dalam perpustakaan dan lain
sebagaianya. Semua itu dikerjakan dalam rangka memberikan
pengetahuan dan keterampilan masyarakat pemakai dalam
memanfaatkan perpustakaan, secara cepat dan tepat tanpa banyak
kesulitan.”35

b. Menurut Leonard Montaguependidikan pemakai adalah “…a programme


of information provided by libraries to users, to enable them to make

32
Sulistyo-Basuki, Pengantar Ilmu Perpustakaan, h. 52.
33
Badan Standardisasi Nasional, SNI 7330-2009 “Tentang Perpustakaan Perguruan Tinggi,”
diakses pada tanggal 29 Maret 2015 dari http://elib.unikom.ac.id/files/disk1/387/jbptunikompp-gdl-
ubudiyahse-19343-5-21413_sn-9.pdf.
34
Rosa Widyawan, Pelayanan Referensiberawal dari senyuman(Bandung: Bahtera Ilmu, 2012),
h. 165.
35
Sutarno NS, Perpustakaan dan Masyarakat, h. 102.
19

more efficient, independent use of the library’s stock and services. A


programme of user education might include tours, lectures, exercises
and the provision of support materials. Also termed library instruction
and library orientation…”36
Menurutnya pendidikan pemakai yaitu suatu program informasi yang

diberikan oleh sebuah perpustakaan kepada penggunanya, yang

memungkinkan mereka untuk menggunakan koleksi perpustakaan secara

lebih efisien, dan menggunakan layanan perpustakaan secara mandiri.

Sebuah program pendidikan pengguna mungkin dapat dilaksanakan

dengan tour, kuliah, latihan dan penyediaan bahan-bahan pendukung ini

juga disebut instruksi perpustakaan dan orientasi perpustakaan.

c. Menurut Sulistyo-Basukipendidikan pemakai adalah pelatihan

bagaimana menggunakan informasi, tempat dimana informasi tersedia

sehingga mampu membantu kebutuhan pemakai untuk menggunakan

perpustakaan lebih lanjut.37

d. Menurut Shahi yang dikutip oleh B. Ravi Kumarpendidikan pemakai

adalah “...It is a process of activities involved in making the users of the

library conscious about tremendous value of information in day to day

life to develop interest among the users to seek information as and when

they requires”.38

36
Leonard Montague, harrod, HarrodsLibrarians Glossary : 9000 Terms Used In Information
Management Library Science Publishing The book Trades And Archive Management(England : Gower
Publishing Company Limted,1995), h. 665.
37
Sulistyo-Basuki, “Pendidikan Pemakai Untuk Mahasisiwa dan Dosen,” dalam Farli Elnumari,
dkk., Senarai Pemikiran Sulistyo-Basuki: Profesor Pertama Ilmu Perpustakaan dan Informasi di
Indonesia (Jakarta: Ikatan Sarjana Ilmu Perpustakaan dan Informasi Indonesia, 2014), h. 100.
38
B. Ravi Kumar dan M.Phil, “User Education In Library,” International Journal of Library and
Information Science Vol. 1 (Juni 2009), artikel di akses pada tanggal 15 September 2015dari
http://www.academicjournals.org/ijlis.
20

Yaitu suatu proses kegiatan yang terlibat dalam membuat pengguna

perpustakaan sadar tentang luar biasanya nilai informasi dalam

kehidupan sehari-hari untuk mengembangkan minat di antara pengguna

dalam mencari informasi ketika mereka membutuhkannya.

e. Menurut Senthur Muruganpendidikan pemakai adalah “… instruction

which equips library users with the skills to enable them to be

independent and sophisticated users of libraries and their

resources.Yaitu instruksiyang

melengkapipenggunaperpustakaandenganketerampilan yang

memungkinkan merekauntuk menjadi pengguna perpustakaan yang

mandiridan canggihdalam penggunaanperpustakaandansumber dayanya.

Menurut Senthur Murugan pula pendidikan pemakai ialah “…all the

activities involved in teaching users how to make the best possible use of

library resources, services and facilities, including formal and informal

instruction delivered by a librarian or other staff member one-one- or in

a group”.39Yaitu semua kegiatan yang dilakukan dalam mengajar

pengguna bagaimana penggunaan terbaik dari sumber daya

perpustakaan, layanan dan fasilitas, termasuk instruksi formal dan

informal yang disampaikan oleh perpustakan atau staf perpustakaan

lainnya secara individual atau dalam kelompok.

39
Murugan, “User Education.”Artikel di akses pada 15 September 2015 dari
http://acascipub.com/Journals.php.
21

Dari beberapa pengertian diatas maka dapat disimpulkan bahwa

pendidikan pemakai adalah suatu kegiatan yang dilakukan oleh perpustakaan

yang bertujuan untuk memperkenalkan perpustakaan kepada

pemustaka/penggunanya. Mengajarkan kepada pemustaka agar dapat

menggunakan perpustakaan dengan cepat dan efektif dengan memberikan

pengetahuan dan keterampilan untuk para pemakai dalam memanfaatkan

perpustakaan, baik sumber daya atau koleksi, layanan dan fasilitasnya,

secara formal maupun informal.

Perbedaan literasi informasi dengan pendidikan pemakai yaitu bahwa

literasi informasi lebih luas cakupannya, karena dalam literasi informasi

tidak saja informasi yang berada di dalam perpustakaan akan tetapi informasi

di luar perpustakaan juga, hal ini disebabkan karena berkembangnya

informasi dalam berbagai bentuk media dan penyimpanannya. 40Jika

pendidikan pemakai adalah melatih pemakai bagaimana menggunakan

perpustakaan dengan koleksinya41, maka literasi informasi adalah

kemampuan untuk mengakses, mengevaluasi, mengorganisasi, dan

menggunakan informasi secara efektif untuk pembelajaran secara formal dan

informal, memecahkan masalah, membuat keputusan dalam pekerjaan

maupun pendidikan.42

40
Michael Wooliscroft, “From Library User Eduction Literacy: Some Issuec Arising in This
Evolutionary Process,” artikel diakses pada 1 oktober 2015 dari
www.library.ogoto.ac.nz/pdf/tandlpaper_MJW.pdf
41
Jesus Lau, “Guidlines on Information Literacy for Lifelong Learning,” artikel diakses pada 1
oktober 2015 dari www.ifla.org/VII/s42/index.htm
42
Crristine Bruce, “Seven Faces of Information Literacy: Toward Inviting Students into New
Experiences,” artikel diakses pada tanggal 1 oktober 2015 dari www.files.kennison.name
22

2. Tingkatan Pendidikan Pemakai

Dalam melakukan pendidikan pemakai, ada beberapa tingkatan yang

harus dilalui dan dicapai, beberapa tingkatan pendidikan pemakai adalah:

a. Orientasi Perpustakaan

Orientasi perpustakaan (library orientation) terdiri atas kegiatan

untuk menyambut dan memperkenalkan pemustaka potensial mengenai

pelayanan, sumber daya, koleksi, tata ruang perpustakaan, dan susunan

bahan perpustakaan.Orientasi perpustakaan termasuk memperkenalkan

pemustaka pada fisik gedung, staf dan kebijakan

perpustakaan.Diharapkan pemakai perpustakaan dapat mengembangkan

keterampilan penelusuran dan meningkatkan kenyamanan pemakai

perpustakaan.43

Menurut James Rice yang dikutip oleh Ade Abdul Hak, pada
orientasi perpustakaan ini materi yang diajarkan berupa pengenalan
terhadap perpustakaan secara umum, biasanya diberikan ketika
siswa/mahasiswa baru memasuki suatu lembaga pendidikan
bersangkutan, materi yang diajarkan pada orientasi perpustakaan adalah:
1. Pengenalan gedung perpustakaan.
2. Pengenalan katalog dan alat penelusuran lainnya.
3. Pengenalan beberapa sumber bacaan termasuk bahan-bahan rujukan
dasar.44

Tujuan yang ingin dicapai dari orientasi perpustakaan menurut


James Rice adalah:
1. Untuk mengenal fasilitas-fasilitas fisik gedung itu sendiri.

43
Widyawan, Pelayanan Referensi, h. 172.
44
Ade Abdul Hak, “Pendidikan Pemakai:perubahan prilaku pada siswa madrasah dalam sistem
pembelajaran berbasis perpustakaan,” dalam Sudarnoto Abdul Hakim, ed., Perpustakaan Sebagai Center
For Learning Society: gagasan untuk pengembangan perpustakaan madrasah (Jakarta:Fakultas Adab dan
Humaniora UIN Syarif Hidayatullah, 2006), h. 103.
23

2. Untuk mengenal bagian-bagian layanan dan staf dari tiap bagian


secara tepat.
3. Untuk mengenal layanan-layanan khusus seperti penelusuran melalui
computer, layanan peminjaman.
4. Untuk mengenal kebijakan-kebijakan perpustakaan seperti prosedur
menjadi anggota, jam-jam layanan perpustakaan.
5. Untuk mengenal pengorganisasian koleksi dengan tujuan untuk
mengurangi kebingungan pemustaka dalam mencari bahan-bahan
yang dibutuhkan.
6. Termotivasi untuk datang kembali dan menggunakan sumber-sumber
yang ada di perpustakaan.
7. Terjalinnya komunikasi yang akrab antara pemustaka dengan
pustakawan.45

b. Pengajaran Perpustakaan

Pengajaran perpustakaan (library instruction) merupakan

kegiatan yang fokus kepadapenjelasan mendalam terhadap bahan

perpustakaan, mengonsentrasikan pada peralatan dan mekanisme, teknik

penggunaan indeks jurnal, sumber-sumber referensi, dan penggunaan

katalog kartu online.46 Materi yang diajarkan merupakan penjelasan lebih

dalam lagi mengenai bahan-bahan perpustakaan secara spesifik.

Materi yang diajarkan pada pengajaran perpustakaan adalah:


1. Teknik penggunaan indeks, katalog, bahan-bahan rujukan dan alat-
alat bibliografi.
2. Penggunaan bahan atau sumber pustaka sesuai dengan subyek atau
jurusan.
3. Melaksanakan teknik-teknik penelusuran informasi dalam sebuah
tugas penelitian atau pembuatan karya ilmiah lainnya. 47

Tujuan yang dicapai dari pengajaran perpustakaan adalah:


a. Dapat menggunakan alat rujukan khusus seperti ensiklopedia,
almanak, bibliografi dll.
b. Menemukan koleksi visual dan dapat menggunakannya.

45
James Rice, Teaching Library Use : A Guide for Library Instruction (London: Greenwood
Press, 1981), h. 5.
46
Widyawan, Pelayanan Refrensi, h. 172.
47
Ade Abdul Hak, “Pendidikan Pemakai”, h. 104.
24

c. Menggunakan sumber-sumber yang teredia di perpustakaan lain dan


dapat melakukan permintaan peminjaman.
d. Dapat menggunakan pedoman pembaca untuk mencari bahan-bahan
artikel.
e. Dapat menemukan buku-buku yang berhubungan dengan subyek
khusus melaui catalog.
f. Dapat menggunakan bentuk mikro dan alat-alat baca lainnya secara
tepat.
g. Melakukan suatu penelusuran dalam layanan pengindeksan seperti
pada pusat informasi sumber pendidikan dan dapat menemukan dan
mengunakan hasil-hasil sitasi.48

c. Pengajaran Bibliografi

Pengajaran bibliografi (bibliographic instruction) merujuk pada

kegiatan pendidikan yang dirancang untuk mengajar peserta mencari dan

menemukan informasi.49Menurut Leonard Montague pengajaran

bibliografi adalah “…the process whereby library staff help users to gain

access to information, both by formal instructional method and training

on the spot. A variety of techniques will be used, including multimedia

and interactive system…”50yaitu proses dimanastaf perpustakaan

memberikan bantuan kepada penggunaperpustakaan untuk mendapatkan

akses informasi, baikdengan metodepembelajaranformal danpelatihandi

tempat. Berbagai teknik akan digunakan, termasuk multimedia dan

sistem interaktif.

Materi yang diajarkan lebih condong sebagai langkah persiapan

mengadakan atau sebagai dasar penelitian dalam rangka menyusun karya

48
Rice, Teaching Library Use, h. 6.
49
Rosa Widywan, Pelayanan Referensi, h. 173.
50
Leonard Montague, harrod, HarrodsLibrarians Glossary : 9000 Terms Used In Information
Management Library Science Publishing The book Trades And Archive Management, h. 61.
25

akhir. Pada level ketiga ini bisa ditawarkan melaluimata ajar formal

sebagai bagian dari kurikulum muatan lokal (Mulok). 51

Materi yang ingin dicapai antara lain:


1. Informasi dan pengorganisasiannya.
2. Tajuk subyek, “Vocabulary Control” dalam penelitian, dan definisi
suatu topik karya ilmiah.
3. Macam-macam sumber untuk penelitian.
4. Membuat kerangka teknik dan perencanaan suatu karya ilmiah.
5. Teknik-teknik membuat catatan dalam karya ilmiah.
6. Gaya, catatan kaki, rujukan dan sumber bahan bacaan.
7. Strategi penelitian, kesempurnaan dalam penelitian, dan pemakaian
yang tepat layanan koleksi yang diberikan perpustakaan.
8. Membuat/menulis karya ilmiah.52
Pendekatan yang lebih konseptual terhadap pengajaran

bibliografi memfokuskan pada prinsip-prinsip pengajaran, misalnya

tentang konsep siklus penerbitan ilmiah daripada penelusuran pada

pangkalan data tertentu.Bimbingan seperti ini menekankan pada

penggunaan dan pengembangan strategi penelusuran, pendekatan

sistematis terhadap identitas, dan memperoleh penilaian informasi.53

Dalam program pendidikan pemakai, pustakawan dituntut untuk

mengajarkan kepada mahasiswa keterampilan yang dapat membantu

mahasiswa menggunakan perpustakaan dengan baik.

Keterampilan-keterampilan itu diantaranya:

a. Library Skill ( Keahlian Perpustakaan)

Library skill diartikan sebagai suatu keahlian, keterampilan, atau

kemampuan untuk menggunakan perpustakaan. Menurut Chall dan

51
Ade Abdul Hak, “Pendidikan Pemakai,” h. 104.
52
Rice, Teaching Library Use, h. 7.
53
Widyawan, Pelayanan Referensi, h. 173.
26

Tan yang dikutip oleh Jonner Hasugian mengemukakan bahwa ada

5 (lima) komponen yang perlu diperhatikan untuk mengetahui library

skill mahasiswa sebagai pengguna utama perpustakaan perguruan

tinggi yaitu:

1. Previous library use and library instruction diartikansebagai

pengalaman seseorang menggunakan perpustakaaan sebelum

diterima sebagai mahasiswa.

2. Basic information retrieval skill diartikan sebagai keahlian atau

kemampuan dasar yang dimiliki seseorang untuk melakukan

kegiatan penelusuran dan temu balik informasi.

3. Knowledge of basic reference sources diartikan sebagai

pengetahuan untuk mengenal sumber-sumber referensi dasar atau

koleksi rujukan.

4. Basicbibliographic knowledge diartikan sebagai pengetahuan

tentang dasar-dasar bibliografi.

5. Proficiency in English diartikan sebagai tingkat kemahiran

berbahasa Inggris. Kemampuan ini sangat diperlukan, mengingat

koleksi perpustakaan perguruan tinggi umumnya kebanyakan

berbahasa inggris.

6. Computer literacy diartikan sebagai tingkat melek komputer,

melek komputer mencakup kemapuan untuk bisa menggunakan


27

komputer terutama untuk melakukan pencarian informasi di

perpustakaan.54

b. Learning Skill ( Keterampilan Belajar)

Ada empat hal yang diperlukan dalam keterampilan belajar, yakni

pengetahuan, keterampilan, kemandirian, dan kemampuan untuk

menyesuaikan diri dan bekerjasama. Hal ini sejalan dengan

penegasan UNESCO dalam konferensi tahunannya di Melbourne

Australia tahun 1998 yang menekankan perlunya masyarakat belajar

yang berbasis pada empat kemampuan yakni:

1. Belajar untuk mengetahui.

2. Belajar untuk dapat melakukan.

3. Belajar untuk dapat mandiri, dan

4. Belajar untuk dapat bekerjasama.55

Empat kemampuan tersebut merupakan pilar-pilar belajar yang

akan menjadi acuan bagi Perguruan Tinggi. Keterampilan belajar

sangat penting diajarkan oleh pustakawan pada saat program

pendidikan pemakai yaitu dengan mengajarkan mahasiswa empat

pilar yang diperlukan dalam pengetahuan, keterampilan,

kemandirian dan kemampuan untuk menyesuaikan diri serta

bekerjasama yang merupakan modal bagi kemampuan untuk

54
Jonner Hasugian, “Library Skill dan Computer Literacy Mahasiswa Baru Pengguna
Perpustakaan(Universitas Sumatera Utara, 2002),” artikel diakses pada 7 Mei 2015 dari
www.http://repository.usu.ac.Id
55
Sujarwo, “Reorientasi Pengembangan Pendidikan Di Era Global,” artikel diakses pada 9 Mei
2015 dari www.http://pakguruonline.pendidikan.net
28

memecahkan masalah mahasiswa dalam tahap belajar di perguruan

tinggi.

3. Metode Pendidikan Pemakai

Agar program pendidikan pemakai perpustakaan berjalan dengan baik,

maka perlu menentukan terlebih dahulu metode apa yang sesuai dan efektif

untuk digunakan.

Kosterman seperti yang dikutip oleh Pungki Purnomo menyarankan

bahwa suatu metode pengajaran harus memiliki ciri-ciri sebagai berikut:

a. Dapat mengomunikasikan tujuan-tujuan yang dibuat.


b. Dapat membuat seseorang tertarik untuk memperhatikan dan memotivasi
mereka untuk perhatian penuh terhadap apa yang sedang diajarkan.
c. Dapat mendorong seseorang untuk ambil bagian dengan menolongnya
untuk mempersiapkan pelajaran-pelajaran.
d. Dapat ditindak lanjuti.
e. Dapat memberikan umpan balik untuk menguji efektifitas metode
tersebut melalui indikator-indikator yang jelas.56

Ada beberapa teknik atau metode dan media yang digunakan untuk

melakukan program-program pendidikan pemakai di lingkungan sivitas

perguruan tinggi, antara lain: presentasi atau kuliah di kelas, wisata

perpustakaan, penggunaan audio visual, permainan dan tugas

mandiri,penggunaan buku pedoman atau pamflet.Penjelasannya adalah

sebagai berikut:

56
Pungki Purnomo, “Pembekalan “Life Long Learning” di Madrasah Malalui Penerapan
Pembelajaran Berbasis Perpustakaan”, dalam Sudarnoto Abdul Hakim, ed.,Perpustakaan Sebagai Center
For Learning Society: gagasan untuk pengembangan perpustakaan madrasah (Jakarta:Fakultas Adab dan
Humaniora UIN Syarif Hidayatullah, 2006), h. 119.
29

a. Presentasi atau kuliah di kelas

Memperkenalkan dan menjelaskan mengenai pelayanan perpustakaan

dapat diberikan di kelas yaitu dengan cara memberikan ceramah secara

umum atau melalui demonstrasi. Idealnya jumlah peserta perkelas

kurang lebih anatara 15-30 orang. Untuk mencapai hasil yang optimal

dalam metode ini para peserta diberikan beberapa tugas tersrtuktur dan

latihan yang memungkinkan pemakai mampu memakai perpustakaan

secara manidiri.57

b. Wisata Perpustakaan

Yaitu dengan melakukan perjalanan keliling di perpustakaan sekaligus

memperkenalkan perpustakaan secara umum.

Beberapa teknik yang bisa dilakukan dalam memandu wisata


perpustakaan, anatara lain:
1. Menciptakan suasana yang bersahabat dan infomasi serta terbuka
untuk beberapa pertanyaan.
2. Usahakan berbicara tidak terlalu cepat dan sensitive terhadap
kebingungan yang dialami pemakai.
3. Gunakan sarana pembantu untuk memperjelas sesuatu yang
didiskusikan, misal: penggunaan catalog.
4. Buatlah para peserta berperan aktif untuk mencoba menggunakan
fasilitas yang ada.
5. Waktu yang digunakan tidak terlalu lama, maksimal 45 menit.
6. Sediakan buku panduan yang dapat membantu mereka selama
mengikuti wisata perpustakaan tersebut.58

c. Penggunaan Audio Visual

Metode ini biasanya dilakukan untuk wisata mandiri

perindividual(perorangan), dengan menggunakan kaset, televisi, slide,

57
Ade Abdul Hak, “Pendidikan Pemakai”, h. 106.
58
Ade Abdul Hak, “Pendidikan pemakai”, h. 106-107.
30

dll. Pemakai perpustakaan dapat menjelajahi perpustakaan dengan

mendengarkan instruksi yang direkam dalam kaset.

d. Permainan dan Tugas Mandiri

Meteode ini merupakan salah satu cara yang cukup efektif dalam

mengajarkan bagaimana cara menemukan informasi yang dibutuhkan.

Biasanyametode ini dilakukan di tingkat lebih tinggi untuk

menghilangkan kejenuhan yang mungkin ada ketika proses

pembelajaran.

e. Pengunaan Buku Pedoman atau Pamflet

Metode ini biasanya menuntut pemakai untuk mempelajari sendiri

mengenal perpustakaaan melaui berbagai keterangan yang ada pada buku

panduan atau pamflet, dan biasanya diterapkan ketika peserta

melaksanakan wisata perpustakaan.59

4. Tujuan Pendidikan pemakai

Ada bermacam-macam tujuan yang hendak dicapai dalam pendidikan

pemakai di sebuah perguruan tinggi. Menurut Teguh Yudi Cahyono tujuan

pendidikan pemakai ini terbagi menjadi 2 yaitu tujuan secara Umum dan

khusus, diantara tujuan pendidikan secara umum adalah:

a. Untuk mengetahui fasilitas yang tersedia di perpustakaan.


b. Untuk mengetahui kewajiban yang harus dipenuhi.
c. Untuk mengetahui tata letak gedung, ruang koleksi serta layanan
yang tersedia.
d. Agar mengerti tata cara menggunakan catalog, komputer dan media
teknologi lain.

59
Ade Abdul Hak, “Pendididkan Pemakai,” h. 107-108.
31

e. Agar mampu memanfaatkan perpustakan secara maksimal dengan


efektif dan efisien.
f. Agar mampu menemukan koleksi yang dibutuhkan dengan cepat dan
tepat.
g. Dapat menggunakan sumber-sumber penelusuran referensi.
h. Termotivasi senang belajar di perpustakaan.60
Sedangkan tujuan secara khusus dilakukannya pendidikan pemakai
adalah:

a. Agar pemakai perpustakaan menggunakan perpustakaan secara


efektif dan efisien.
b. Agar pemakai perpustakaan dapat menggunakan sumber-sumber
literature dan dapat menemukan informasi yang relevan dengan
masalah yang di hadapi.
c. Untuk memperkenalkan kepada pamakai perpustakaan jenis-jenis
koleksi dan ciri-cirinya.
d. Memberikan latihan dalam menggunakan perpustakaan dan sumber-
sumber informasi.61

Selain itu terdapat beberapa hal yang melatarbelakangi pendidikan


pemakai di perpustakaan, yaitu:
a. Sarana dan prasarana serta koleksi di perpustakaan merupakan suatu
investasi yang sangat besar, oleh karena itu perpustakaan harus
digunakan dan dimanfaatkaan semaksimal mungkin oleh pemustaka.
b. Pemustaka sebagian besar adalah seorang yang melakukan studi
mandiri, sehingga diharapkan dengan library instruction, pemustaka
mampu untuk lebih memahami dan menggunakan perpustakaan
dengan fasilitas dan layanannya secara lebih efektif dan efisien.
c. Dengan adanya kegiatan pendidikan pemakai maka perpustakaan
harus mengatur dan membenahi dirinya agar dapat dipergunakan
dengan mudah oleh pemakainya.
d. Dengan adanya kegiatan ini maka merupakan satu kesempatan bagi
pustakawan untuk mengkaitkan diri bukan hanya sebagai petugas
yang hanya melayani pemustaka saja tetapi ikut serta
menyumbangkan pikiran dan keahliannya dalam meningatkan
kualitas layanan perpustakaan.
e. Melalui pendidikan pemakai ini berarti perpustakaan telah
memberikan informasi yang sangat diperlukan oleh pemakainya.”62
60
Teguh Yudi Cahyono, “Peranan User Education Dalam Memenuhi Karakteristik dan
Kebutuhan Pemustaka (Universitas Negeri Malang, 2014),”artikel diakses pada tanggal 7 Mei 2015 dari
www.repository.um.ac.id
61
Cahyono, “Peranan User Education,”artikel diakses pada tanggal 7 Mei 2015 dari
www.repository.um.ac.id
32

C. Pengertian Pengaruh

Pengertian pengaruh menurut Kamus Umum Bahasa Indonesia adalah

daya yang ada atau yang timbul dari sesuatu (orang, benda,dsb) yang berkuasa

atau yang berkekuatan.63 Adapun “Pengaruh” menurut Pusat Bahasa

Departemen Pendidikan Nasional adalah daya yang timbul dari sesuatu yang

ikut membentuk watak kepercayaan seseorang. 64

Maksud pengaruh dari pengertian diatas merupakan suatu daya yang

dapat membentuk atau mengubah sesuatu yang lain. Sehubungan dengan adanya

penelitian yang dilakukan penulis, pengaruh merupakan bentuk hubungan sebab

akibat antar variabel.Jadi pengaruh pendidikan pemakai terhadap pemanfaatan

perpustakaan yang penulis maksudkan di sini adalah suatu efek yang dapat

menimbulkan dampak dari cara pemanfaatan suatu wadah, yang mampu

memeberikan sifat baik dan terarah kepada mahasiswa yang telah mengikuti

pelatihan pendidikan pemakai di perpustakaan.

D. Pemanfaatan Perpustakaan

Pemanfaatan berasal dari kata dasar manfaat yang artinya adalah guna,

faedah. Makna lain yaitu laba atau untung. Bermanfaat berarti berguna,

berfaedah.65Jadi maksud pemanfaatan perpustakaan perguruan tinggi yaitu

62
Cahyono, “Peranan User Education,” artikel diakses pada tanggal 7 Mei 2015 dari
www.repository.um.ac.id.
63
Poerwadarminta W.J.S, Kamus Umum Bahasa Indonesia (Jakarta: Balai Pustaka, 2007), h.
865-866.
64
Pusat Bahasa Departemen Pendidikan Nasional, Kamus Pelajar “Sekolah Lanjutan Tingkat
Pertama,” (Bandung: Remaja Rosdakarya, 2003), h. 488.
65
Pusat Bahasa Departemen Pendidikan Nasional, Kamus Pelajar “Sekolah Lanjutan Tingkat
Pertama,” h. 744.
33

perpustakaan yang dimanfaatkan atau digunakan oleh pemakai dilingkungan

perguruan tinggi baik oleh mahasiswa, dosen, karyawan yang berada di

lingkungan perpustakan pergurun tinggi. Pemakai adalah orang atau sekelompok

orang atau lembaga yang memanfaatkan perpustakaan, untuk memperoleh

kebutuhan informasi mereka dengan menggunakan sumber informasi, berupa

koleksi tercetak maupun non cetak yang dimiliki oleh perpustakaan.

Pemanfaatan yang dimaksud disini adalah pemanfatan yang diperoleh

mahasiswa setelah mengikuti pelatihan pendidikan pemakai di perpustakaan

FSH. Berikut ini adalah beberapa cara pemanfaatan perpustakaan yang bisa

dilakukan mahasiswa di perpustakaan, yaitu:

1. Pemanfatan Perpustakaan Sebagai Pusat Sumber Belajar

Jika dikaitkan dengan pengertian sumber belajar, maka perpustakaaan

merupakan salah satu dari berbagai macam sumber belajar yang tersedia di

lingkungan sekolah atau perguruan tinggi. Menurut Association for

Education Communication Technology (AECT) pengertian sumber belajar

adalah berbagai sumber baik itu berupa data, orang atau wujud tertentu yang

dapat digunakan oleh siswa dalam belajar baik yang digunakan secara

terpisah maupun terkombinasi sehingga mempermudah siswa dalam

mencapai tujuan belajarnya. 66

Kemampuan pemanfaatan sumber belajar secara efektif dan efisien

menjadi faktor penting bagi upaya mengkondisikan mahasiswa untuk dapat

66
Darmono, “Pengembangan Perpustakaan Sekolah Sebagai Sumber Belajar,” Jurnal
Perpustakaan Sekolah, Nomor 1 Tahun 2007, artikel diakses pada tanggal 30 September 2015 dari
http://library.um.ac.id/images/gbjps/art01dar.pdf#page=1&zoom=70,-11,-10
34

belajar secara sistematis dan terpogram. Sumber belajar menjadi penunjang

bagi kondusifnya lingkungan belajar yang sangat diperlukan bagi

mahasiswa, sehingga kondisi ini mampu meningkatkan prestasi belajar.

Sumber-sumber informasi belajar meliputi bermacam-macam media,

disamping buku-buku juga slides, film, wallsheets, foto, kaset, piringan

hitam, model, spesimen dan lain sebagainya. 67

2. Pemanfaatan Perpustakaan Sebagai Sumber Informasi

Penggunaan sumber informasi di lingkungan perguruan tinggi tergantung

pada kebutuhan dan motivasi tertentu mahasiswa. Kebutuhan dan motivasi

tersebut akan menggerakkan individu untuk berbuat sesuatu agar

kebutuhannya terpenuhi. Level pendidikan yang lebih tinggi serta

beragamnya kebutuhan informasi mahasiswa berakibat pada beragamnya

jenis sumber informasi yang tersedia di perpustakaan. Jenis-jenis sumber

informasi tersebut antara lain: buku teks, majalah ilmiah atau jurnal, karya-

karya penelitian, prosiding, serta koleksi referensi yang lain.68

Ada beberapa cara untuk memanfaatkan informasi di perpustakaan yaitu,

sirkulasi dan transaksi informasi seperti informasi dimulai dari dilihat,

dibaca, dan dipelajari, diteliti, dikaji, dan dianalisis lalu kemudian di

manfaatkan dan di kembangkan di dalam kegiatan-kegiatan pendidikan,

67
Ali Muhtadi, “Mobilitas Mahasiswa Teknologi Pendidikan Mencari Sumber Belajar dalam
Upaya Peningkatan Kualitas Proses Pembelajaran,” artikel diakses pada tanggal 30 September 2015, dari
http://staff.uny.ac.id/sites/default/files/132280878/4.%20Mobilitas%20mahasiswa%20TP%20mencari%2
0sumber%20belajar%20dalam%20upaya%20peningkatan%20kualitas%20pembelajaran.pdf
68
Pergola Irianti, “Pola Penggunaan Sumber Informasi di Perpustakaan oleh Pemustaka,” artikel
diakses pada tanggal 30 September 2015 dari
https://www.google.com/search?q=Pola+Penggunaan+Sumber+Informasi+di+Perpustakaan+oleh+Pemus
taka&ie=utf-8&oe=utf-8
35

penelitian, pelatihan, dan laboratorium, untuk kemudian di informasikan

kepada orang lain. Cara lain seperti sumber informasi yang ada dapat diakses

langsung oleh pembaca melalui layanan digital perpustakaan. 69

3. Pemanfaatan Koleksi Perpustakaan

Seorang mahasiswa yang sadar akan kebutuhan informasi dan tahu

bagaimana cara untuk memenuhinya, mereka akan berkunjung dan

memanfaatkan koleksi perpustakaan. Koleksi perpustakaan merupakan salah

satu media yang dimanfaatkan oleh mahasiswa. Hal tersebut merupakan

salah satu bentuk perubahan informasi yang dilakukan mahasiswa dalam

memenuhi kebutuhan informasinya. Koleksi yang merupakan aset dan

bagian inti dari perpustakaan perguruan tinggi tidak berbeda dengan

perpustakaan pada umumnya, ada koleksi buku dan koleksi non buku. Kedua

jenis koleksi tersebut diharapkan mampu untuk memenuhi kebutuhan

informasi yang dimiliki oleh pemustaka.70

Pada dasarnya pemanfaatan koleksi perpustakaan dapat berlangsung

diluar perpustakaan dan didalam perpustakaan. misalnya peminjaman

koleksi melalui sirkulasi (out-library use) dan membaca koleksi di ruang

baca perpustakaan (in-library use). Cara memanfaatkan koleksi perpustakaan

dengan beberapa cara yaitu meminjam, membaca ditempat, mencatat

informasi dari buku, memperbanyak (menggunakan jasa fotocopy), cara-cara

yang ditempuh oleh pemustaka tersebut dipengaruhi oleh faktor-faktor

69
Aan Prabowo, Jurnal Ilmu Perpustakaan Volume 2 Nomor 2 (Semarang: Fakultas Ilmu Budaya
Universitas Dipenoogoro, 2013), h. 1-9.
70
Stefanus Redithya Istiawan, “Pemanfaatan Koleksi Perpustakaan pada Mahasiswa di
Perpustakaan Universitas Katolik Widya Mandala Surabaya,” artikel diakses pada 1 oktober 2015 dari
http://journal.unair.ac.id/download-fullpapers-ln02cffd18dafull.pdf.html
36

diantaranya adalah waktu, kenyamanan dan materi.71 Pemanfaatan koleksi

yang ada di perpustakaan tersebut dimaksudkan untuk menunjang

keberhasilan kegiatan dalam mencapai prestasi belajar mahasiswa.

4. Pemanfaatan Sarana dan Prasarana

Untuk menentukan sarana dan prasana yang terbaik, perlu dibicarakan

bersama pihak-pihak yang terkait dengan mengakomodasikan peta

pemikiran yang telah dimiliki, sehingga dihasilkan optimalisasi pemanfaatan

sarana dan prasaran yang ada, serta kemungkinan penambahan sarana dan

prasarana yang terbaru. Standar sarana dan prasarana perpustakaan menurut

Sekolah tinggi teknologi ronggolawe cepu adalah:

1. Gedung perpustakan harus memiliki kenyamanan, ketenangan, dan

kedekatan dengan ruang perkuliahan.

2. Pengadaan perpustakaan harus mempertimbangkan kebutuhan dan

keefektifan penggunannya.

3. Pengadaan buku dan peralatan perpustakaan harus

mempertimbangkan kemampuan keungan.

4. Pengadaan buku perpustakaan harus sesuai dengan visi dan misi

perpustakaan dengan mempertimbangkan kemampuan keuangan.

5. Standar buku perpustakaan dinyatakan dalam jumlah judul dan jenis

buku di perpustakaan satuan pendidikan.

6. Standar jumlah teks pelajaran di perpustakaan dinyatakan dalam

rasio minimal jumlah buku teks pelajaran untuk masing-masing mata

71
Sani Zulkarnaen, Pemanfaatan Koleksi Buku (Jakarta: Balai Pustaka, 1999), h. 45.
37

pelajaran di perpustakan satuan pendidikan untuk setiap peserta

didik.

7. Kelayakan isi, bahasa, penyajian, dan kegrafikan buku teks pelajaran

dinilai oleh BSNP (Badan Standar Nasional Pendidikan) dan

ditetapkan dengan Peraturan Menteri.

8. Standar sumber belajar lainnya untuk setiap satuan pendidikan

dinyatakan dalam rasio jumlah sumber belajar terhadap peserta didik

sesuai dengan jenis sumber belajar dan karakteristik satuan

pendidikan.72

5. Pemanfaatan Perpustakaan dalam Meningkatkan Pengetahuan

Secara singkat manajemen pengetahuan dapat diartikan sebagai

serangkaian pendekatan sistematik untuk mengelola pengetahuan,

mengevaluasi berbagai semua aset-aset informasi, aset informasi tersebut

bisa saja terdiri dari data base, dokumen, peraturan-peraturan. Pemanfaatan

perpustakaan dalam meningkatkan pengetahuan disini yaitu mahasiswa

dapat memperoleh dan mengolah pengetahuan untuk menciptakan nilai dan

meningkatkan keunggulan kompetitif.73

72
Panduan P2M Standar Sarana dan Prasarana, “Program Pnejaminan Mutu Sekolah Tingi
Teknologi Ronggolawe Cepu,” diakses pada tanggal 1 oktober 2015 dari
http://p2m.sttrcepu.ac.id/download/E3.pdf
73
Rhoni Rodin,“Penerapan Knowledge Managament di Perpustakaan (Studi Kasus di
Perpustakaan STAIN Curup),” diakses pada tanggal 1 oktober 2015 dari http://journal.uin-
alauddin.ac.id/index.php/khizanah-al-hikmah/article/download/29/18
38

E. Penelitian Terdahulu

Tema mengenai pendidikan pemakai ini sudah pernah dilakukan oleh

peneliti terdahulu.Berdasarkan hasil penelusuran penulis terdapat 2 penelitian

sejenis.Penelitian pertama berjudul “Pengaruh Pendidikan Pemakai Terhadap

Pemanfaatan Perpustakaan di Perpustakaan Perintis SMAN 11

Yogyakarta”.Penelitian ini berbentuk skripsi yang di tulisoleh Heny Sulistiyani

berasal dari Program Studi Ilmu Perpustakaan Jurusan Ilmu Perpustakaan dan

Informasi Fakultas Adab Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga

Yogyakarta,Tahun 2009.

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui apakah pendidikan

pemakai berpengaruh terhadap pemanfaatan perpustakaan di Perpustakaan

Perintis SMAN 11 Yogyakarta. Metode penelitian yang digunakan adalah

metode Statified Proportional Accidental Sampling,dengan

pendekatankuantitatif.Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah dengan

menggunakan observasi, kuesioner, wawancara, dan studi kepustakaan.

Sedangkan teknik analisis data menggunakan teknik analisis regresi linier

sederhana.

Hasil penelitian ini, menyimpulkan bahwa ada pengaruh yang signifikan

(nyata) dari variabel pendidikan pemakai terhadap variabel pemanfaatan

perpustakaan di Perpustakaan Perintis SMAN 11 Yogyakarta. Persamaan

dengan penelitian yang akan penulis tulis yaitu terletak pada persamaan

menggunakan tema pendidikan pemakai dan menggunakan varibel “Pengaruh

Pendidikan Pemakai”. Sedangkan perbedaannya terletak pada lokasi tempat


39

penelitian, jika saudari Heny Meneliti di sebuah Sekolah SMA, maka saya

meneliti di sebuah Perguruan Tinggi.

Penelitian yang kedua adalah penelitian yang berjudul “Pendidikan

Pemakai dan Manfatnya bagi Mahasiswa dalam menggunakan Perpustakaan

Institut Pertanian Bogor”.Penelitian ini berbentuk skripsi yang ditulis oleh

Salappudin mahasiswa UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, Fakultas Adab dan

Humaniora jurusan Ilmu Perpustakaan.

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui gambaran tentang

pelaksanaaan program pendidikan pemakai dan manfaatnya bagi mahasiswa

dalam menggunakan perpustakaan serta untuk mengetahui sejauh mana respon

dari mahasiswa terhadap perlunya pengembangan program pendidikan

pemakai.Pendekatan penelitian yang digunakan dalam skripsi ini adalah

pendekatan kuantitatif sedangkan untuk mendapatkan data-data atau

informasinyadengan menyebarkan kuesioner.

Hasil penelitian mengindikasikan bahwa sebagian besar mahasiswa

merasa bahwa pengetahuan mereka terhadap kemampuan dalam menggunakan

perpustakaan denganefektif belum cukup. Persamaan dengan penelitian yang

akan penulis teliti terletak pada tema dan jenis pendekatan penelitian yang

saudara Salafuddin gunakan yaitu tentang pendidikan pemakai dan

menggunakan pendekatan kuantitatif. Bedanya jika saudara salafuddin

menggunakan teknik hitung manual, sedangkan penulis disini menggunakan

softwere SPSS Versi 21.


40

BAB III

METODE PENELITIAN

Metode berasal dari kata Yunani meta yang berarti “dari” atau “sesudah” dan

hodos yang berati “perjalanan”. Kedua istilah tersebut dapat di pahami sebagai

“perjalanan atau mengejar atau dari” satu tujuan. Oleh karena itu Metode penelitian

merupakan cara ilmiah untuk mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan

tertentu.74Dalam metode penelitian ini akan dijelaskan mengenai jenis dan

pendekatan penelitian, sumber data, populasi dan sampel, intrumen penelitian, skala

pengukuran, teknik pengumpulan data, teknik pengolahan data, teknik analisis data,

variabel penelitian, hipotesis dan jadwal penelitian. Adapun sebagai pedoman

penulisan skripsi ini, penulis menggunakan Buku Pedoman Akademik, yang disusun

oleh Tim Penyusun, Pedoman Akademik Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif

Hidayatullah Jakarta, Tahun 2012-2013.

A. Jenis dan Pendekatan Penelitian

Dalam penelitian ini, penulis menggunakan jenis penelitian deskriptif.

Penelitian deskriptif merupakan suatu penelitian yang dilakukan dengan tujuan

utama untuk mendeskripsikan atau menjelaskan sesuatu hal seperti apa adanya.

Penelitian deskriptif ini mengkaji pola hubungan korelasioanal antara beberapa

variabel.75Pada penelitian ini penulis menganalisa objek penelitian sebagai

74
Sugiyono, Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, Dan R&D (Bandung : Alfabeta, 2013),
h.2
75
Prasetya Irawan, Logika dan Prosedur Penelitian:Pengantar Teori dan Panduan Praktis
Penelitian Sosial Bagi mahasiswa dan Peneliti Pemula (Jakarta: STIA-LAN, 1999), h. 60-61
41

sebuah gambaran permasalahan yang akan memaparkan secara detail dan sesuai

dengan fakta pada saat penelitian.

Sedangkan, pendekatan yang dipakai dalam penelitian ini adalah

pendekatan kuantitatif. Menurut Robert Donmoyer pendekatan kuantitatif adalah

pendekatan-pendekatan terhadap kajian empiris untuk mengumpulkan,

menganalisa, dan menampilkan data dalam bentuk numerik daripada naratif. 76

Pendekatan kuantitatif ini adalah suatu pendekatan penelitian secara primer

menggunakan paradigma postpositivist dalam mengembangkan ilmu

pengetahuan (seperti pemikiran tentang sebab akibat, reduksi kepada variabel,

hipotesis, dan pertanyaan spesifik menggunakan pengukuran dan observasi,

serta pengujian teori), menggunakan strategi penelitian seperti eksperimen dan

survei yang memerlukan data statistik. 77

B. Sumber Data

1. Data Primer

Data primer adalah data yang diambil langsung, tanpa perantara dengan

sumber. Sumber dapat berupa benda, situs, atau manusia.78 Data primer

biasanya didapat dari subjek penelitian dengan cara melakukan pengamatan,

percobaan atau interview/wawancara. Cara untuk mendapatkan data primer

biasanya melalui observasi/pengamatan langsung, subjek diberi lembar yang

76
Subagio Budi Prajitno, “Metodologi Penelitian Kuantitatif,” Artikel di akses pada tanggal 28
Februari 2015 dari http://komunikasi.uinsgd.ac.id/wp.../05/Metodologi-Penelitian-Kuantitatif.pdf
.
77
Emzir, Metodologi Penelitian Pendidikan: Kualitatif dan Kuantitatif (Jakarta: Raja Grafindo
Persada, 2008), h. 28
78
Irawan, Logika dan Prosedur Penelitian, h. 86
42

berisi pertanyan untuk diisi, pertanyan yang ditujukan untuk responden.79

Dalam hal ini penulis memperoleh data secara langsung dilapangan (lokasi

penelitian) dengan menyebarkan kuesioner kepada responden yaitu

mahasiswa semester 3Fakultas Syariah dan Hukum yang sudah mengikuti

kegiatan pendidikan pemakai yang masuk pada tahun ajaran

2014/2015karena penulis pada saat itu meneliti pada bulan november 2015

dan kegiatan Pendidikan Pemakai di perpustakaan FSH diadakan pada bulan

oktober 2015, maka penulis mengambil sampel semester 3 pada saat

penelitian untuk dijadikan responden.

2. Data Sekunder

Data sekunder adalah data yang diperoleh secara tidak langsung dan

dikumpulkan dari sumber-sumber yang telah ada. Data pada penelitian ini

yang menjadi sumber data sekunder adalah literatur, artikel, jurnal, serta

situs di internet yang berkenaan dengan penelitian yang dilakukan.

C. Populasi dan Sampel

1. Populasi

Populasi adalah keseluruhan subjek penelitian, yaitu semua elemen yang

ada dalam wilayah penelitian.80 Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh

anggota atau peserta pelatihan pendidikan pemakai di Perpustakaan FSH

UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, dari jumlah mahasiswa baru sekitar 600

79
V. Wiratna Sujarweni dan Poly Endrayanto, Statistika Untuk Penelitian (Yogyakarta: Graha
Ilmu, 2012), h. 21
80
Suharsimi Arikunto, Prosedur Penelitian: Suatu pendekatan praktek (Jakarta: Rineka Cipta,
2010), h. 173
43

orang pada tahun ajaran 2014/2015, yang telah terdaftar mengikuti kegiatan

pendidikan pemakai di perpustakaan sekitar 552 anggota.81

2. Sampel

Sampel adalah jika penulis hanya akan meneliti sebagian dari populasi

atau wakil populasi yang diteliti. Dinamakan penelitian sampel apabila

penulis bermaksud menggeneralisasikan penelitian sampel.82 Sampel yang

diambil pada penelitian ini adalah anggota atau peserta yang telah mengikuti

kegiatan pendidikan pemakai Perpustakaan FSH UIN Syarif Hidayatullah

Jakarta. Apabila sampel subyeknya kurang dari 100 diambil semua sehingga

penelitian merupakan penelitian populasi. Sedangkan jika tingkat populasi

besar atau lebih besar dari 100 orang maka dapat diambil sampel sebanyak

10-15% atau 20-25%.83 Maka dalam hal ini penulis akan mengambil sampel

sebanyak 10% dari jumlah peserta atau mahasiswa yang telah mengikuti

kegiatan pendidikan pemakai, yaitu:

Diketahui : N = 552, d² = 10% (Tabel Ukuran sampel batas-batas kesalahan

yang ditetapkan-terlampir).

Proses penarikan sampel dalam penelitian ini menurut Nugraha Setiawan

dalam penentuan ukuran sampel memakai rumus Slovin dan Tabel Krejcie-

Morgan.Pengambilan sampling pada penelitian ini menggunakan model

Slovin dengan Rumus Sebagai Berikut:

81
Wawancara Pribadi dengan Lilik Istiqoriyah, Jakarta, 27 Februari 2015
82
Arikunto, Prosedur Penelitian, h. 174
83
Arikunto, Prosedur Penelitian: Suatu Pendekatan Praktek (Jakarta: Rineka Cipta, 1997), h.
120.
44

N
=
N (d) + 1

keterangan :

n : Ukuran Sampel

N : Jumlah Populasi

: Presisi yang ditetapkan

Diketahui jumlah populasi Mahasiswa FSH semester 3 sebesar N = 552

orang dan tingkat presisi yang ditetapkan sebesar d = 10%. Berdasarkan

rumusan tersebut diperoleh jumlah sampel (n) untuk mahasiswa FSH UIN

Syarif Hidayatullah Jakarta sebagai berikut:

552 552
= =
552(0,1) + 1 6, 52

= 84,66 = 84 (Pembulatan)

Jadi sampel yang akan diambil pada penelitian ini adalah 84 orang.

Teknik pengambilan datanya menggunakan teknik purposive sampling,

dimana menurut Sulistiyo-basuki purposive sampling atau penarikan contoh

bertujuan ialah pemilihan contoh dilakukan oleh peneliti berdasarkan

kriteria yang ditentukan oleh peneliti, pada penarikan contoh bertujuan

dilakukan terhadap mahasiswa yang memiliki karakteristik.84 Artinya setiap

subjek yang diambil dari populasi dipilih dengan sengaja berdasarkan tujuan

dan karakteristik tertentu. Tujuan dan karakteristik pengambilan

84
Sulistiyo-basuki, Metode Penelitian (Wedatama Widya Sastra bekerja sama dengan FIB-UI,
2006), h. 202
45

subjek/sampel penelitian ini adalah sampel tersebut yaitu mahasiswa

semester 3 yang sudah mengikuti kegiatan pendidikan pemakai di

perpustakaan FSH, dari jumlah seluruh populasi yang sudah terdaftar

mengikuti kegiatan pendidikan pemakai sebanayak 552 orang, yang

dijadikan sampel dalam penelitian ini penulis mengambil 84 orang. Dimana

penulis ketika menyebarkan angket/kuesioner yaitu memasuki kelas-kelas

perkuliahan dan menanyakan lagi kepada calon responden untuk

memastikan bahwa responden ialah seseorang yang sudah benar-benar telah

mengikuti kegiatan pendidikan pemakai di perpustakaan FSH.

D. Instrumen Penelitian

Suatu keberhasilan dari penelitian biasanya ditentukan oleh instrumen

yang digunakan, karena data yang diperlukan untuk menjawab semua

permasalahan penelitian diperoleh melalui instrumen penelitian.

Instrumen adalah suatu alat untuk mengumpulkan data.85 Adapun


instrumen penelitian yang digunakan pada penelitian ini adalah
angket/kuesioner. Pada penelitian ini penulis menggunakan angket tertutup,
dimana pertanyaan atau pernyataan telah memiliki alternatif jawaban yang
tinggal dipilih oleh responden. Responden tidak memberikan jawaban atau
respon lainnya kecuali yang telah tersedia sebagai alternatif jawaban. Untuk
mendapatkan hasil penelitian yang memuaskan, penulis menyusun sebuah
rancangan instrumen yaitu berupa kisi-kisi penelitian. Setiap variabel pada
penelitian ini akan diberikan definisi operasionalnya. Selanjutnya menentukan
indikator-indikator yang akan dikukur, kemudian akan menjadi butir-butir
pertanyaan. Adapun kisi-kisi instrumen penelitian seperti pada tabel dibawah
ini:

85
Prasetya Irawan, Logika dan Prosedur Penelitian, h. 73
46

Tabel 3.1

Kisi-kisi Instrumen Penelitian


Variabel Indikator Item
Pendidikan Pemakai (X)  Tingkatan Pendidikan 1, 2, 3
Pemakai (Orientasi
Perpustakaan dan
pengajaran perpustakaan)
 Metode Pendidikan 4, 5, 6, 7
Pemakai
 Tujuan dan Manfaat 8, 9
Pendidikan pemakai untuk
mahasiswa

Pemanfaatan  Pemanfaatan Perpustakaan 1, 2, 11,


Perpustakaan(Y) sebagai pusat sumber
belajar mahasiswa
 Pemanfaatan sarana dan 3, 5, 6
prasarana perpustakaan
 Pemanfaatan perpustakaan 4
sebagai sumber informasi
 Pemanfaatan koleksi 7,8
perpustakan oleh
mahasiswa 9, 10
 Pemanfatan perpustakaan
dalam meningkatkan
pengetahuan mahasiswa

Adapun definisi operasional pengukuran variabel penelitian yang digunakan

pada bagian tersebut akan diuraikan sebagai berikut:


47

1. Pendidikan Pemakai

Pada variabel (X) yaitu pendidikan pemakai, mengukur sejauh mana

pengaruh pendidikan pemakai bagi mahasiswa setelah mengikuti pelatihan

pendidikan pemakai yang diberikan oleh pihak perpustakaan FSH khususnya

mahasiswa semester 3. Untuk mengukur variabel ini berdasarkan teori yang

dugunakan yaitu tingkatan pendidikan pemakai (orientasi dan pengajaran

perpustakaan), metode pendidikan pemakai, tujuan dan manfaat pendidikan

pemakai. Variabel ini diukur dengan menggunakan skala 4 point dari sangat

setuju (4), setuju (3), tidak setuju (2), dan sangat tidak setuju(1).

2. Pemanfaatan Perpustakaan

Pada variabel (Y) yaitu pemanfaatan perpustakaan mengukur ada atau

tidaknya pengaruh pendidikan pemakai terhadap pemanfatan perpustakan.

Dengan adanya pendidikan pemakai akan berpengaruh terhadap

pemanafaatan perpustakaan dan sebaliknya. Adapun indikator pengukuran

pada variabel ini mencakup pemanfaatan perpustakaan sebagai pusat sumber

belajar, sumber informasi, pemanfaatan koleksi perpustakaan, pemanfaatan

sarana dan prasarana, serta pemanfaatan perpustakaan dalam meningkatkan

pengetahuan mahasiswa. Variabel ini diukur dengan menggunakan skala 4

poin yaitu dari sangat sejutu (4), setuju (3), tidak setuju (2), dan sangat tidak

setuju (1).
48

E. Skala Pengukuran

Skala pengukuran pada penelitian ini penulis menggunakan kategori

pengukuran skala likert. Skala likert digunakan untuk mengukur sikap, pendapat

dan persepsi seseorang atau kelompok tentang kejadian atau gejala sosial.

Kriteria pengukuran pemberian skor/nilai digolongkan dalam 4 tingkatan, seperti

pada tabel di bawah ini:

Tabel 3.2
Pemberian Skor/Nilai Skala Pengukuran

Jawaban Nilai
Sangat Setuju (SS) 4
Setuju (S) 3
Tidak Setuju (TS) 2
Sangat Tidak Setuju (STS) 1

Adapun nilai rata-rata masing-masing responden dapat dikelompokkan

ke dalam kelas interval, karena data ini merupakan data ordinal sehingga skala

data harus interval. Interval merupakan kisaran jawaban responden yang

diperoleh melalui selisih nilai maksimal dengan minimum dibandingkan jumlah

kelas yaitu:


Interval=

= 0,75
49

Berdasarkan informasi tersebut, maka dapat ditentukan skala distribusi

pendapat responden sebagai berikut:

1. Nilai besar 1,00 - 1,74 = sangat rendah

2. Nilai besar 1,75 - 2,49 = rendah

3. Nilai besar 2,50 - 3,24 = tinggi

4. Nilai besar 3,25 - 4,00 = sangat tinggi86

F. Teknik Pengumpulan Data

Adapun teknik pengumpulan data yang digunakan penulis untuk

mendapatkan informasi atau data-data yang diperlukan dalam penulisan skripsi

ini adalah:

1. Penelitian Kepustakaan (Library Research)

Kajian kepustakaan adalah penelitian yang datanya diambil terutama atau

seluruhnya dari kepustakaan (buku, dokumen, laporan dan sebagainya).

dengan arti lain studi kepustakaan adalah serangkaian kegiatan yang

berkenaan dengan metode pengumpulan data pustaka, membaca, serta

mengolah bahan penelitian. 87 Jadi studi kepustakaan itu adalah kegiatan

pengambilan data dari bahan-bahan pustaka yang tercetak seperti buku,

artikel, jurnal dan dokumen-dokumen. Penulis mencari informasi melalui

buku, artikel, sumber-sumber atau dokumen yang sesuai dengan pokok

permasalahan yang akan dibahas.

86
Tony wijaya, Praktis dan Simple Cepat Menguasai SPSS 20 Untuk Olah dan Interpretasi Data
(Yogyakarta : Cahaya Atma Pustaka, 2012), h. 229
87
Mestika Zed, Metode Penelitian Kepustakaan (Jakarta: Yayasan Obor Indonesia, 2004), h. 3
50

2. Penelitian Lapangan (Field Researh)

Penelitian lapangan adalah penelitian dengan terjun langsung ke lapangan.

Adapun penelitian lapangan ini dilakukan dengan cara sebagai berikut:

a. Observasi

Observasi adalah penelitian yang pengambilan datanya bertumpu pada

pengamatan langsung terhadap objek penelitian. 88 Tujuan observasi ini

untuk mendeskripsikan secara cermat terhadap objek penelitian. Pada

penelitian ini, penulis terjun langsung ke lokasi penelitian untuk

melakukan pengamatan secara langsung. Adapun objek penelitian pada

penelitian ini yaitu Perpustakaan FSH UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.

b. Kuesioner/Angket

Angket adalah daftar pertanyaan yang diberikan kepada orang lain yang

bersedia memeberikan respons (responden) sesuai dengan permintaan

pengguna.89 Jadi, angket merupakan sejumlah daftar pertanyaan tertulis

yang digunakan untuk memperoleh informasi dari responden dalam arti

laporan tentang pribadinya atau hal-hal yang diketahuinya. Pertanyaan

yang akan diberikan pada kuesioner ini adalah pernyataan menyangkut

fakta dan pendapat responden. Pada penelitian ini, penyebaran kuesioner

ditujukan dan diisi oleh para mahasiswa FSH semester 3 yang masuk

pada tahun ajaran 2014-2015.

88
Irawan, Logika dan Prosedur Penelitian, h. 63
89
Riduwan, Belajar Mudah Penelitian untuk Guru, Karyawan, dan Peneliti Pemula (Bandung:
Alfabeta, 2009), h. 71
51

c. Wawancara

wawancara merupakan suatu teknik pengumpulan data yang dilakukan


untuk menemukan permasalahan penelitian dan mengetahui hal-hal dari
responden secara lebih mendalam. 90 Dalam penelitian ini, penulis
mewawancarai Kepala perpustakaan FSH pada saat itu dijabat oleh Ibu
Lilik Istiqoriyah dan Pak Zuhri sebagai staf bagian layanan bimbingan
pemustaka.

G. Teknik Pengolahan Data

Yang dimaksud dengan teknik pengolahan data dalam pembahasan ini

adalah langkah-langkah yang di tempuh oleh penulis untuk memperoleh hasil

akhir dalam penelitian. Data yang diperoleh berdasarkan pada kuesioner yang

telah disebarkan dan jawaban oleh pemustaka Perpustakaan FSH UIN Syarif

Hidayatullah Jakarta sebagai responden. Adapun langkah-langkah yang akan

penulis tempuh dalam analisa ini adalah:

1. Tahap Pemeriksaan (Editing)

Kuesioner atau angket yang terkumpul kemudian diperiksa kelengkapan data

dan jawaban angket untuk menghindari adanya kemungkinan kesalahan

dalam pengisian angket.

2. Tahap Tabulasi (Tabulating)

Tabulasi data merupakan proses pengolahan data yang dilakukan dengan

cara memasukkan data ke dalam tabel. Atau dapat dikatakan bahwa tabulasi

data adalah penyajian data dalam bentuk tabel atau daftar yang memudahkan

dalam pengamatan dan evaluasi. Pentabulasian digunakan untuk

90
Sugiyono, Memahami Penelitian Kualitatif(Bandung: Alfabeta, 2010), h. 72
52

mempermudah perhitungan distribusi frekuensi bagi data umum mengenai

jawaban responden. Melalui tabulasi ini maka akan dengan mudah

didapatkan informasi mengenai persentase.

Persentasi dalam penelitian ini menggunakan persentase dengan tujuan

untuk melihat perbandingan besar kecilnya frekuensi jawaban angket yang

diberikan responden, karena jawaban tiap kuesioner berbeda. Perhitungan

dilakukan dengan menggunakan rumus:

P=
X 100%

Keterangan:

P = Persentase

F = Frekuensi (Jawaban terpilih)

N = Sampel yang diperoleh (Jumlah Responden)

Adapun parameter yang digunakan untuk menafsirkan data kesiapan

ini adalah sebagai berikut:

Tabel 3.3

Parameter Penafsiran Data


Persentase Keterangan
0% Tidak satupun
1 – 25% Sebagian kecil
26 – 49 % Hampir setengahnya
50% Setengahnya
51 – 75% Sebagian besar
76 – 99% Hampir seluruhnya
100% Seluruhnya
53

3. Pengkodean (coding)

Tahap terakhir pengolahan data pada penelitian ini adalah melakukan

pengkodean data. Pengkodean data pada penelitian ini dengan memberikan

nilai/skor disetiap indikator pernyataan kuesioner pada value labels SPSS

21, adapun pemberian nilai dalam pengodean ini adalah seperti pada tabel 4

di bawah ini:

Tabel 3.4
Pengkodean Jawaban Responden

Name (nama) Label (label) Nilai


(Value)
Laki-laki Jenis Kelamin 1
Perempuan Jenis Kelamin 2
PMH (Perbandingan Program Studi (Jurusan) 1
Madzhab Hukum)
SAS (Ahwal Syakhsiyah) Program Studi (Jurusan) 2
SJS (Jinayah Siyasah) Program Studi (Jurusan) 3
MUA (Muamalat) Program Studi (Jurusan) 4
IH (Ilmu Hukum) Program Studi (Jurusan) 5
Sangat Setuju Tanggapan 4
Setuju Tanggapan 3
Tidak Setuju Tanggapan 2
Sangat Tidak Setuju Tanggapan 1

H. Teknik Analisis Data

Analisis data adalah pengolahan data yang diperoleh dengan menggunakan

rumus atau dengan aturan-aturan yang ada sesuai dengan pendekatan penelitian.

Teknik pengolahan data menggunakan perhitungan komputasi program SPSS 21

(Statistical Program for Social Science) yaitu suatu program komputer statistik

yang mampu memperoleh data statistik secara tepat dan cepat, menjadi berbagai

output yang dikehendaki para pengambil keputusan. Data yang diperoleh


54

berdasarkan pada kuesioner yang telah disebarkan dan jawaban oleh pemustaka

yang telah mengikuti program pendidikan pemakai di perpustakaan FSH sebagai

responden. Analisis data dilakukan dengan tujuan untuk menguji hipotesis

dalam rangka penarikan kesimpulan. Analisis data yang dilakukan pada

penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Statistik Deskriptif

Dalam aplikasi multivariete program spss, menyatakan bahwa statistik

deskriptif memberikan gambaran suatu data yang dilihat dari mean, standar

devisi, varian, maksimum, minimum.91

2. Uji Kualitas Data

Untuk melakukan uji kualitas data primer ini, maka penulis menggunakan uji

validitas dan reliabilitas.92

a. Uji Validitas

Suharsimi Arikunto menjelaskan bahwa yang dimaksud dengan

validitas adalah suatu ukuran yang menunjukkan tingkat keandalan atau

kesahihan suatu alat ukur. Jika instrumen dikatakan valid berarti

menunjukkan alat ukur yang digunakan untuk mendapatkan data itu valid

sehingga valid berarti instrumen tersebut dapat digunakan.93 Untuk

mengetahui validitas, penulis menggunakan teknik peorson correlation

dengan cara menghitung korelasi antara nilai yang diperoleh dari

pertanyaan-pertanyaan. Agar penafsiran dilakukan sesuai dengan

91
Imam Ghozali, Aplikasi Multivariate program SPSS (Semarang: Universitas Diponegoro,
2009), h. 19
92
Wijaya, Praktis dan Simple Cepat menguasai SPSS 20, h. 229
93
Riduwan, Belajar Mudah Penelitian untuk Guru, Karyawan dan Peneliti Pemula, h. 97
55

ketentuan, maka perlu mempunyaikriteria yang menunjukkan kuat atau

lemahnya korelasi tersebut. Kriteria sebagai berikut.94

1) Angka korelasi berkisar antara 0 s/d 1

2) Besar kecilnya angka korelasi menentukan kuat atau lemahnya

hubungan kedua variabel. Dengan kriteria sebagai berikut:

0 – 0,25 : Korelasi sangat lemah (dianggap tidak ada)

> 0,25 – 0,5 : Korelasi cukup kuat

> 0,5 – 0,75 : Korelasi kuat

> 0,75 – 1 : Korelasi sangat kuat

3) Korelasi dapat positif dan negatif. Korelasi positif menunjukkan

arah yang sama pada hubungan antar variabel. Artinya jika

variabel 1 besar maka variabel 2 semakin besar pula. Sebaliknya,

korelasi negatif menunjukkan arah yang berlawanan. Artinya jika

variabel 1 kecil maka variabel 2 menjadi kecil.

4) Signifikansi hubungan dua variabel dapat dianalisis dengan

ketentuan sebagai berikut:

Jika probabilitas < 0,05 maka hubungan kedua variabel

signifikan.

Jika probabilitas > 0,05 maka hubungan kedua variabel tidak

signifikan.

5) Berdasarkan tanda (*,**) pada SPSS95

94
Jonatan Srwono, Analisis Data Penelitian Menggunakan SPSS (Yogyakarta: Andi
Yogyakarta, 2006), h. 86-87.
95
Konsistensi, “Uji Analisis Korelasi dengan Program SPSS”, artikel diakses pada 8 november
2015 dari http://konsistensi.com.2013/05/uji-analisis-korelasi-dengan-program-html
56

Signifikansi atau tidaknya kedua variabel dapat dilihat juga dari

adanya (*,**). Jika muncul tanda tersebut pada data yang

dikorelasikan atau diuji validitas, maka data tersebut signifikan.

b. Uji Reliabilitas

Reliabilitas suatu alat ukur pengukur adalah derajat keajegan,

keterpercayaan, kestabilan, atau keterdalaman alat tersebut dalam

mengukur apa saja yang di ukurnya. Sifat ini penting dalam segala jenis

pengukuran.96Uji reliabilitas digunakan untuk mengukur bahwa variabel

yang digunakan benar-benar bebas dari kesalahan sehingga

menghasilkan hasil yang konsisten meskipun diuji berulang kali. Suatu

instrumen pengukuran bisa dikatakan reliable jika memberikan score

yang konsisten pada setiap pengukuran.97 Instrumen yang sudah dapat

dipercaya, akan menghasilkan data yang dapat dipercaya juga. Untuk

menguji reliabilitas alat ukur penelitian ini menggunakan alpha

cronbach baik pengujian validitas atau reliabilitas, reliabilitas yang

dianggap sudah cukup memuaskan jika > 0,06 (pada ouput SPSS dapat

dilihat pada nilai alpha).

96
Arif Furchan, Pengantar Penelitian dalam Pendidikan (Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 2004),
Cet-1, h. 310
97
Stanislaus S. Uyanto, Pedoman Analsis Data dengan SPSS (Yogyakarta: Graha Ilmu, 2006),
h.273.
57

3. Uji Asumsi Klasik

Pada penelitian ini, uji asumsi klasik yang dilakukan oleh penulis yaituuji

normalitas regresi, uji multikolonieritas, dan uji heteroskedastisitas.

a. Uji Normalitas Regresi

Uji normalitas digunakan untuk mengetahui apakah dalam sebuah model

regresi, variabel dependen dan variabel independen atau keduanya

mempunyai distribusi normal atau tidak. Cara mendeteksinya yaitu

dengan penyebaran data pada sumbu diagonal dari grafik. Jika data

menyebar disekitar garis diagonal dan mengikuti arah garis diagonal,

maka model regresi memenuhi asumsi normalitas. Sedangkan jika data

menyebar jauh dari garis diagonal dan tidak mengikuti arah garis

diagonal, maka regresi tidak memenuhi asumsi normalitas. 98 Selanjutnya

dilakukan uji One Sample Kolmogrov-Smirnov Test yang digunakan

untuk menguji apakah dalam model regresi, varabel residual memiliki

distribusi normalitas atau tidak.

b. Uji Multikolonieritas

Uji multikolonieritas bertujuan untuk menguji apakah model regresi

ditemukan adanya korelasi antar variabel independen (bebas). Uji

multikolonieritas dilihat dari nilai tolerance dan Varian Inflantion Factor

(VIF). Jika terjadi kolerasi maka dinamakan terdapat masalah

multikolonieritas (multikom). Model regresi yang baik seharusnya tidak

98
Nur Indriantoo dan Bambang Supomo, Metodologi Penelitian Bisnis untuk Akuntansi dan
Manjemen (Yogyakarta : BPFE, 2004), h. 212-214.
58

terjadi korelasi diantara variabel independen.99 Adapun pengambilan

keputusan pada uji multikolonieritas sebagai berikut:

1) Melihat Nilai Tolerance

Tidak terjadi multikolonieritas jika nilai tolerance > 0,10.

Terjadi multikolonieritas jika nilai tolerance < 0,10.

2) Melihat nilai VIF

Tidak terjadi multikolonieritas jika nilai VIF < 10,00.

Terjadi multikolonieritas jika nilai VIF > 10,00.100

c. Uji Heteroskedastisitas

Uji heteroskedastisitas digunakan untuk mengetahui ada atau tidaknya

penyimpangan asumsi klasik heteroskedastisitas yaitu adanya

ketidaksamaan varian dari resdiual untuk semua pengamatan pada model

regresi. Prasyarat yang harus terpenuhi dalam model regresi adalah tidak

adanya gejala heteroskedastisitas. Pada penelitian ini uji

heteroskedastisitas dilakukan dengan menggunakan metode melihat pola

grafik regresi yaitu dengan cara melihat grafik scatterplot antara

standardized predicted value (ZPRED) dengan studentized residual

(SRESID). Dasar pengambilan keputusan dengan metode ini yaitu: jika

ada pola tertentu, seperti titik-titik yang ada membentuk suatu pola

tertentu yang teratur (bergelombang, melebar, kemudian menyempit),

maka terjadi heteroskedastisitas. Jika tidak ada pola yang jelas, seperti

99
Imam Ghazali, Aplikasi Multivariate Program SPSS (Semarang: Universitas Diponegoro,
2009), h. 95.
100
Konsistensi, “Uji Multikolonieritas dengan Melihat Nilai Tolerance dan FIV”, artikel diakses
pada 9 nonember 2015 dari http://www.com2013/07/uji-multikolonieritas-dengan-melihat.html
59

titik-titik menyebar di atas dan di bawah angka 0 pada sumbu Y, maka

tidak terjadi heteroskedastistitas.

4. Analisis Regresi Linear Sederhana

Analisis regresi linear sederhana adalah hubungan secara linear antara satu

variabel independen (X) dengan variabel dependen (Y). Analisis regresi

linear sederhana digunakan untuk mengetahui pengaruh suatu permasalahan

yaitu hubungan antara variabel independent dengan dependent apakah positif

atau negatif dan untuk memprediksi nilai dari variabel dependen apabila nilai

variabel independen mengalami kenaikan atau penurunan. Dimana dalam

model tersebut terdapat satu variabel bebas (independen) yaitu pendidikan

pemakai dan satu variabel terikat (dependen) yaitu pemanfaatan

perpustakaan FSH UIN Syarif Hidyatullah Jakarta. Data yang digunakan

biasanya berskala interval atau rasio. Rumus regresi linear sederhana sebagai

berikut;

Y’ = a + Bx

Keterangan:

Y’ = Variabel dependent (nilai yang di prediksikan)

X = Variabel independent

a = Konstanta (nilai Y’ apabila X = 0)

b = Koefisien regresi (nilai peningkatan ataupun penurunan)

Nilai-nilai a dan b dapat dihitung dengan menggunakan rumus di bawah ini:


60

a = (∑y) (∑x2) – (∑x) (∑xy)

n(∑x2) – (∑x)2

b = n(∑x2) – (∑x) (∑y)

n(∑x2) – (∑x)2

terdapat beberapa analisis yang digunakan terkait dengan penggunaan alat uji

regresi liear sederhana anatara lain:

a. Koefisen Determinasi

Koefisien determinasi (R2) digunakan untuk mengukur seberapa besar

kemampuan model dalam menerangkan variasi variabel dependen. Koefisien

determinasi dapat dilihat pada tabel model summary (hasil output olah data)

R2 (Adjusted R Squre). Nilai koefisien determinasi adalah antara 0 dan 1.

Nilai R2 yang kecil berarti kemampuan variabel-variabel independen dalam

menjelaskan variabel dependen sangat terbatas. Nilai yang mendekati satu

berarti variabel independent memberikan hampir semua informasi yang

dibutuhkan.101 Nilai R2 merupakan sumbangan pengaruh variabel

independent terhadap variabel dependent, sedangkan sisanya dipengaruhi

oleh faktor lain yang tidak diteliti.

b. Uji Signifikan Simultan (Uji Statistik F)

Uji F dikenal dengan Uji serentak atau uji model/Uji Anova, yaitu uji untuk

melihat bagaimanakah pengaruh semua variabel eksogennya secara bersama-

sama terhadap variabel endogennya. Atau untuk menguji apakah model

regresi yang kita buat baik/signifikan atau tidak baik/non signifikan. Jika

101
Imam Ghozali, Aplikasi Multivariate Program SPSS, h. 83
61

model signifikan maka model bisa digunakan untuk prediksi/peramalan,

sebaliknya jika non/tidak signifikan maka model regresi tidak dapat

digunakan untuk peramalan. 102

Uji F dilakukan dengan membandingkan Fhitung dengan Ftabel, jika Fhitung>

dari Ftabel, (Ho di tolak dan Ha diterima) maka model signifikan atau bisa

dilihat dalam kolom signifikansi pada anova. Model signifikansi selama

kolom signifikansi (%) < Alpha (kesiapan berbuat salah tipe 1, pada

penelitian ini tingkat signifikannya 5%). Dan sebaliknya jika Fhitung< Ftabel

maka model tidak signifikan, hal ini juga ditandai nilai kolom signifikansi

(%) akan lebih besar dari alpha.

c. Uji Signifikansi Parsial (Uji Statistik T)

Uji T dikenal dengan uji parsial, yaitu untuk menguji bagaimana pengaruh

masing-masing variabel eksogennya secara sendiri-sendiri terhadap variabel

endogennya. Uji ini dilakukan dengan membandingkan thitung atau tpenelitian

dengan ttabel atau dengan meliat kolom signifikan pada masing-masing thitung,

proses uji T identik dengan uji F.

Uji statistik T digunakan untuk mengetahui apakah variabel independent

(X) secara parsial (Individual) berpengaruh signifikan terhadap variabel

dependent (Y). Dasar pengambilan keputusannya adalah sebagai berikut:

1) Jika nilai probabilitas > 0,05, maka H0 diterima atau Ha ditolak, ini

berarti menyatakan bahwa variabel independent tidak mempunyai

pengaruh secara individual terhadap variabel dependent.


102
Ade Abdul Hak, “Analisis Technology Acceptance Model Atas Penerimaan Para Tenaga
Perpustakaan Marasah Terhadap Otomasi Perpustakaan” ( Jakarta : Lembaga Penelitian dan Pengabdian
Kepada Masyarakat UIN Syarif Hidyatullah Jakarta, 2014), h. 39
62

2) Jika nilai probabilitas < 0,05, maka H0 ditolak atau Ha diterima, ini

berarti menyatakan bahwa variabel independent mempunyai pengaruh

secara individual terhadap variabel dependent.

5. Analisis Korelasi

Metode korelasi bertujuan untuk mengetahui dan menemukan ada

tidaknya hubungan antara variabel bebas (X) dan terikat (Y) yang telah

ditetapkan untuk penelitian hingga dapat mengukur karakteristik pengaruh.

Hubungan antara variabel X dan Y dapat bersifat positif (+) artinya jika

variabel X naik maka variabel Y naik. Sedangkan negatif (-) artinya jika

variabel X turun maka variabel Y turun. Metode yang digunakan untuk

menghitung karakteristik besarnya korelasi adalah metode korelasi

multivariat, yaitu metode statistik yang dapat menggambarkan dan

menemukan hubungan antara beberapa variabel. Untuk menafsirkan angka

tersebut digunkan kriteria sebagai beikut:

0-0,25 : Korealsi sangat lemah (dianggap tidak ada)

> 0,25-0,5 : Korelasi Cukup kuat

> 0,5- 0,75 : Korelasi Kuat

>0,75-1 : Korelasi sangat kuat.103

Untuk pengujian lebih lanjut, maka diajukan hipotes sebagai berikut:

Ho:p = 0: tidak ada hubungan (Korelasi) yang signifikan antara dua

variabel

103
Jonathan Sarwono & Ely Suhayati, Riset Akuntansi Menggunakan SPSS (Yogyakarta: Graha
Ilmu, 2006), h. 174
63

Ha:p ≠ 0: ada hubungan (Korelasi) yang signifikan antara dua variabel.

Pengujian berdasarkan signifikan:

Jika probabilitas > 0,05 maka ho diterima (tidak signifikan)

Jika probabilitas < 0,05 maka ho ditolak (signifikan)

I. Variabel Penelitan

Kata “variabel” berasal dari bahasa inggris “variable” dengan arti

“ubahan”, “faktor tidak tetap” atau “gejala yang diubah-ubah”.104 Istilah

“variabel” merupakan istilah yang tidak pernah ketinggalan dalam setiap jenis

penelitian, F.N. Karlinger menyebut variabel sebagai sebuah konsep, seperti

halnya laki-laki dalam konsep jenis kelamin, insaf dalam konsep kesadaran.

Sutrisno Hadi mendefinisikan variabel sebagai gejala yang bervariasi misalnya

jenis kelamin.105 dan variabel adalah sesuatu yang mempunyai nilai dan menjadi

objek penelitian.

Dalam penelitian ini terdapat dua variabel yang dijadikan sebagai acuan

dalam pengamatan, guna memperoleh data dan kesimpulan empiris mengenai

hubungan antara pengaruh pendidikan pemakai dengan pemanfaatan

perpustakaan yaitu:

1. Variabel bebas (Independent Variable) adalah variabel yang dapat

memberikan pengaruh terhadap variabel lain. Variabel bebas dalam

penelitian ini dalah pendidikan pemakai (Variabel X).

104
Anas Sudjiono, Pengantar Statistik Pendidikan (Jakarta : Raja Grafindo Persada, 2008), cet.
8, h. 36
105
Arikunto, Prosedur Penelitian, h. 94
64

2. Variabel terikat (Dependent Variable) adalah variabel yang dipengaruhi oleh

variabel bebas. Variabel terikat dalam penelitian ini adalah pemanfaatan

perpustakaan (Variabel Y).

J. Hipotesis

Dalam penelitian ini pengujian hipotesis dilakukan dengan menggunakan

uji T (test) untuk melihat sejauh mana pengaruh (positif/negatif) variabel

independent (X=Pendidikan Pemakai) terhadap variabel dependent

(Y=Pemanfaatan Perpustakaan).

Pengujian hipotesis dapat dinyatakan sebagai berikut:

H0: P=0, berarti variabel independent (X) tidak berpengaruh terhadap variabel

dependent (Y)

H1:P≠0, berarti variabel independent (X) berpengaruh terhadap variabel

dependent (Y)

Jika:

< t tabel maka H0 di terima, variabel bebas tidak ada pengaruh terhadap

varibel terikat (tidak signifikan)

> t tabel maka H1 diterima, variabel bebas ada pengaruh terhadap

variabel terikat (signifikan).

Pada penelitian ini akan diajukan hipotesis:

H1: p≠0, artinya variabel bebas (pendidikan pemakai) mempengaruhi dan

berkolerasi dengan variabel terikat (Pemanfaatan perpustakan).


65

K. Jadwal Penelitian

Tabel 3.5

Jadwal Penelitian

No Jenis kegiatan Bulan dan tahun 2015-2016

3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 1 2 3

1. Penyerahan Proposal Skripsi √

2. Pelaksanaan Bimbingan √ √ * * √ √ √ √ √

Skripsi

3. Pengumpulan Literatur √ √ √

Skripsi

4. Menyebarkan Angket √

Kepada Responden

5. Pengolahan dan Analisis √ √

Data

6. Penyerahan Laporan Skripsi √ √

7. Sidang Skripsi √
66

BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Profil Perpustakaan Fakultas Syariah dan Hukum UIN Syarif Hidayatullah

Jakarta

1. Sejarah Singkat berdirinya Perpustakaan Fakultas Syariah dan Hukum

Fakultas Syariah dan Hukum UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

(dahulu Fakultas Syariah IAIN Syarif Hidayatullah Jakarta) berdiri sejak

tahun 1967 berdasarkan SK Menteri Agama RI No. 159/1967. Pada tahun

1999 Perpustakaan Fakultas Syariah didirikan sebagai implementasi SK

Rektor IAIN Jakarta No. 040 Tahun 1999 tentang Rencana Induk

Pengembangan IAIN Syarif Hidayatullah Jakarta tahun 1999/2000-

2003/2004. Sebagaimana halnya perpustakaan fakultas lainnya di

lingkungan IAIN Jakarta maka perpustakaaan Fakultas Syariah berfungsi

sebagai perpustakaan studi atau perpustakaan kerja (working library) yang

tugas pokoknya adalah mendukung kebutuhan studi sivitas akademika

IAIN/UIN khususnya Fakultas Syariah dan Hukum, sedangkan Perpustakaan

Utama berfungsi sebagai perpustakaan riset (research library).

Dengan perubahan IAIN menjadi UIN berdasarkan SKB antara

Menteri Pendidikan Nasional RI No. 4/U/KB/2011 dan Menteri Agama RI

No. 500/2001 tanggal 21 November 2001 dan kemudian disusul dengan

Keputusan Presiden RI. No. 031 tanggal 20 Mei 2002 maka diterapkan pula

perubahan nama Fakultas Syariah menjadi Fakultas Syariah dan Hukum.


67

Dalam menjalankan fungsi dan tugasnya Perpustakaan FSH dipimpin

oleh seorang Kepala Urusan (Kaur) Perpustakaan yang bertanggungjawab

kepada Dekan, dengan pembinaan di bawah Pembantu Dekan Bidang

Akademik. Di sisi lain Perpustakaan FSH juga berkoordinasi dengan

Perpustakaan Utama dalam rangka pengembangan jaringan perpustakaan

UIN Jakarta. Pada awal berdirinya Perpustakaan FSH dipimpin oleh

Rahman, S. Pd (1999-2001) kemudian dilanjutkan oleh Lilik Istiqoriyah,

M.Hum (2003-2009), selanjutnya perpustakaan FSH dipimpin oleh Drs. H.

Abdullah Hamri (2010-2012), selanjutnya Perpustakaan dipimpin kembali

oleh Lilik Istiqoriyah, M.Hum (2012-2015), dan sekarang dipimpin oleh

Yusnimar Agusti, S.IP. Sejak tahun 2004 Perpustakaan FSH telah

menerapkan sistem otomasi sehingga layanan perpustakaan sebagai pusat

sumber informasi dan sumber belajar dapat lebih maksimal.

2. Visi, Misi dan Fungsi Perpustakaan Fakultas Syariah dan Hukum

a. Visi Perpustakaan

Visi perpustakaan FSH, yaitu terwujudnya Perpustakan FSH UIN

Syarif Hidayatullah Jakarta yang unggul, handal dan terdepan sebagai

pusat sumber informasi dalam pengkajian, pengembangan,

pengintegrasian dan penerapan ilmu-ilmu syariah, hukum dan ekonomi

islam yang berorientasi pada nilai-nilai keislaman, kemanusiaan, dan

keindonesiaan dalam jaringan informasi nasional dan global.


68

b. Misi Perpustakaan

Misi Perpustakaan Fakultas Syariah dan Hukum diantaranya sebagai

berikut:

1. Mengembangkan sumber informasi perpustakaan yang terintegrasi

dengan kegiatan akademik fakultas.

2. Mengembangkan layanan informasi perpustakaan yang terintegrasi

dengan kegiatan akademik fakultas.

3. Mengembangkan kecakapan informasi (information literacy) seluruh

sivitas akademika fakultas.

4. Mempromosikan dan mengembangkan pemanfaatan sumber-sumber

dan layanan informasi yang tersedia di perpustakaan.

5. Mendokumentasikan dan menyediakan akses karya sivitas

akademika fakultas.

c. Fungsi Perpustakaan

Fungsi Perpustakaan Fakultas Syariah dan Hukum diantaranya

sebagai berikut:

1. Penyediaan, pengolahan dan pemeliharaan koleksi bahan pustaka

yang relevan dengan disiplin ilmu dan kegiatan akademik fakultas.

2. Pemberian pelayanan kepada pemakai dalam penelusuran informasi

dan koleksi.

3. pemberian bimbingan kepada pemakai dalam penelusuran dan

pemanfaatan informasi/koleksi.
69

4. Pelaksanaan kerjasama pelayanan informasi dan koleksi antar

perpustakaan/lembaga lainnya.

5. Menjadi sarana dan sumber belajar bagi sivitas akademika fakultas

dan masyarakat umum.

6. Mendokumentasikan, melestarikan dan menyediakan akses atas

karya ilmiah dan bentuk literatur lainnya yang dihasilkan oleh sivitas

akademika fakultas.

3. Struktur Organisasi Perpustakaan

Secara organisatoris Kepala Perpustakaan (Kaur Perpustakaan) FSH UIN

Syarif Hidayatullah Jakarta bertanggungjawab langsung kepada Dekan

Fakultas Syariah dan Hukum. Dalam menjalankan tugas-tugas operasional,

Kaur Perpustakaan dibantu oleh tiga sub bagian, yaitu bagian administrasi,

bagian layanan teknis dan bagian layanan pemustaka. Untuk lebih jelasnya

berikut ini adalah bagan struktur organisasi Perpustakaan FSH UIN Syarif

Hidayatullah Jakarta106:

106
Wawancara pribadi dengan M. Zuhri, Staf Perpustakaan FSH, Jakarta, 1 Oktober 2015
70

Gambar 4.1
Stuktur Organisasi Perpustakaan FSH

Dekan

Kaur Perpustakaan

Bagian Bagian Layanan Bagian Layanan


Administrasi Teknis Pemakai

Dan berikut ini adalah tabel pembagian tugas dalam struktur organisasi

Perpustakaan FSH UIN Syarif Hidayatullah Jakarta:

Tabel 4.1

Pembagian Tugas dalam Struktur Organisasi

No. Nama Pendidikan Jabatan /Tugas


1. Yusnimar Agusti, S.IP S1 Ilmu - Kaur
Perpustakaan Perpustakaan

2. Zuhri, S.IP S1 Ilmu - Bagian Layanan


Perpustakaan Teknis
- Bagian Layanan
Pemustaka
3. Hendara Gunawan, S1 Ilmu Hukum - Bagian Layanan
S.H Administrasi
71

4. Layanan Perpustakaan

a. Sitem Layanan

Perpustakaan FSH menerapkan sistem layanan terbuka (Open

Access) dimana setiap pengunjung dapat mengakses langsung koleksi

yang tersedia di perpustakaan. Dengan demikian pengunjung dapat

melakukan penelusuran koleksi dengan lebih optimal.

b. Jenis Layanan

1. Layanan ruang baca

Layanan ini ditujukan untuk seluruh pengunjung perpustakaan, baik

dari lingkungan UIN maupun masyarakat umum. Bagi pengunjung

dari luar Fakultas harus menunjukkan KTM atau KTP.

2. Layanan sirkulasi koleksi

Layanan sirkulasi hanya diperuntukkan bagi sivitas akademika

Fakultas Syariah dan Hukum yang telah terdaftar sebagai anggota

perpustakaan. dengan menunjukkan kartu anggota atau KTM

masing-masing maka anggota dapat meminjam 2 koleksi buku teks

selama 1 minggu dan tidak dapat di perpanjang.

3. Layanan referensi (rujukan)

layanan referensi mencakup penyediaan koleksi referensi, bimbingan

penelusuran informasi dan koleksi secara umum, bimbingan

penggunaan koleksi rujukan, layanan skripsi, tesis, disertasi, laporan

penelitian, jurnal dan majalah hasil seminar, kumpulan kliping, dan

lain-lain.
72

4. Layanan bimbingan pemakai

Layanan bimbingan pemakai (user education) khususnya ditujukan

bagi mahasiswa baru, baik dilakukan secara terpogram diawal tahun

ajaran baru maupun secara personal atau kelompok pada jam layanan

dan juga bimbingan penelusuran literatur bagi mahasiswa baru dan

mahasiswa tingkat akhir. Pelaksanaannya yaitu secara klasikal yang

dilakukan di ruang teater lantai 2 dan tour/keliling untuk

memperkenalkan segala macam layanan yang ada di perpustakaan

FSH.

5. Layanan tandon

Setiap satu eksemplar dari setiap judul buku teks merupakan koleki

tandon yang hanya dapat dibaca di tempat dan atau difotocopi.

Koleksi tandon ini umumnya merupakan copi pertama (c 1) dari

setiap judul dan diberikan tanda khusus berupa keterangan tidak

dapat dipinjam. Dengan demikian koleksi buku teks dapat lebih

maksimal pemanfaatannya.

6. Layanan corner of book sale

Layanan penjulan buku ini mencakup buku-buku yang diterbitkan

oleh fakultas dan buku-buku lain dalam bidang kajian fakultas.

7. Layanan fotokopi

Layanan fotokopi dimaksudkan untuk memberi kemudahan

memfotokopi semua jenis koleksi kepada pengunjung perpustakaan

secara umum dalam waktu 1 jam dengan mengisi form yang


73

disediakan dan memberikan jaminan berupa KTM atau KTP. Khusus

untuk koleksi karya ilmiah berupa skripsi, tesis, disertasi dan laporan

penelitian dapat difotokopi dengan pemesanan melalui staf

perpustakaan.

8. Layanan administrasi

Layanan administrasi yang diberikan kepada sivitas akademika

berupa administrasi keanggotaan, pembuatan surat keterangan bebas

pustaka, serta administrasi surat dan arsip perpustakaan.

Semua jenis layanan dapat dimanfaatkan oleh pengunjung kecuali

layanan sirkulasi yang hanya diberikan bagi anggota perpustakaan.

c. Jam Layanan

Jadwal layanan yang diberikan di Perpustakaan FSH adalah

sebagai berikut:

Tabel 4.2
Jadwal layanan perpustakaan

Hari Jam layanan Istirahat

Senin-kamis 08.00-16.00 WIB 12.00-13.00

Jumat 08.00-16.00 WIB 11.00-13.30

Sabtu 08.00-12.00
74

5. Koleksi Perpustakaan

Koleksi perpustakaan meliputi bahan tercetak dan non-cetak, baik

koleksi buku teks dan referensi (rujukan), koleksi karya ilmiah fakultas,

jurnal, dan koleksi digital.

a. Koleksi Buku

Jumlah koleksi buku yang dimiliki perpustakaan pasa saat ini sebanyak

5.454 judul atau 15.832 Eksemplar. Koleksi buku berupa buku teks dan

buku referensi (rujukan) dalam bidang kajian fiqih, hukum, ekonomi

Islam dan hukum tata negara Islam. Kelompok buku teks dapat dipinjam

dalam jangka waktu 1 minggu, sedangkan koleksi referensi hanya dapat

dibaca di ruang baca atau dibaca di luar ruang perpustakaan dan atau

difotokopi selama 1 jam.

b. Koleksi Jurnal dan Serial lainnya

Koleksi jurnal yang dikoleksi berjumlah 88 judul khususnya jurnal dalam

bidang hukum Islam dan yang terkait, seperti Jurnal Ahkam, Jurnal

Legislasi, Jurnal Pri Justisia, dan lain-lain serta beberapa judul serial lain

berupa majalah, bulletin, dan lain-lain seperti Majalah Sharing (Bidang

Ekonomi Islam) dan Bulletin Komisi Yudisial. Perpustakaan juga

melanggan 3 surat kabar yaitu Republika, Media Indonesia dan Jakarta

Post. Koleksi serial hanya dapat dibaca di ruang baca perpustakaan, atau

dibaca di luar ruang perpustakaan dan atau difotokopi selama 1 jam.

c. Koleksi Karya Ilmiah berupa Skripsi, Tesis dan Disertasi


75

Jumlah koleksi karya ilmiah berupa Skripsi pasa saat ini sebanyak 2.324

judul dan Disertasi sebanyak 60 judul. Namun koleksi tercetak yang

dilayankan hanya yang diterbitkan 3 tahun terakhir. Koleksi jenis ini

hanya dapat dibaca di ruang baca perpustakaan atau dipesan untuk

fotokopi melalui perpustakaan untuk diambil dengan membawa bukti

pemesanan pada hari berikutnya.

d. Koleksi Laporan Penelitian

Perpustakaan melayankan 236 judul laporan penelitian terutama hasil

kajian para dosen dan hasil riset lain dalam bidang kajian fakultas.

Koleksi ini juga hanya dapat dibaca di ruang baca perpustakaan dan atau

dipesan untuk fotokopi melalui perpustakaan.

e. Koleksi non-cetak

Pemakai juga dapat memanfaatkan koleksi non-cetak berupa 59 judul

CD ROM dan kaset serta beberapa file internet khusunya di aspek kajian

sesuai program studi khusus di ruang perpustakaan.

f. Koleksi kliping artikel surat kabar

Koleksi ini dapat dibaca di ruang perpustakaan dan atau fotokopi selama

1 jam.

g. Koleksi lain berupa makalah ilmiah dosen, laporan hasil kegitan fakultas,

orasi guru besar dan contoh laporan praktikum.

Pengunjung juga dapat memanfaatkan koleksi ini di ruang perpustakaan

dan atau difotokopi selama 1 jam.


76

6. Sarana dan Prasarana Perpustakaan

Perpustakaan FSH berada dilantai 3 gedung Fakultas Syariah dan Hukum.

Luas ruangan perpustakaan sekitar ± 250 m yang terdiri dari ruang

sirkulasi, ruang pengolahan, ruang baca, dan ruang koleksi. Fasilitas yang

ada saat ini adalah:

a. Dua lemari Loker dan satu meja untuk penitipan barang

b. Dua unit komputer untuk katalog online (OPAC) dan OPAC

perpustakaan FSH sudah terintegrasi dengan perpustakaan Utama UIN

Syarif Hidayatullah Jakarta, dua unit komputer untuk layanan srkulasi

dan dua unit komputer untuk ruang pengolahan.

c. Jaringan Hotspot

d. Dua lemari display buku baru

e. 11 meja ukuran besar dan 35 kursi pada ruang baca

f. 6 rak besi 6 tingkat (double face) dan 11 rak kayu.

g. 5 unit AC

h. 1 tempat pendisplayan koran

i. 2 unit printer dan satu unit scanner

j. Terdapat ruang baca lesehan

k. 2 buah tangga (untuk mengambil buku pada rak yang tinggi)

l. Alat telekomunikasi (telepon untuk pegawai)

m. ATK

n. Buku Pedoman (DDC, AACR dan buku klasifikasi islam).


77

7. Keanggotaan, Peraturan dan Tata Tertib Perpustakaan

A. Keanggotaan

1. Persyaratan Keanggotaan

a) Anggota Perpustakaan FSH adalah civitas akademika dan

karyawan FSH UIN Syarif Hidayatullah Jakarta yang masih aktif.

b) Anggota Perpustakaan berhak memperoleh semua jenis layanan

yang ada di perpustakaan sesuai dengan peraturan yang berlaku.

c) Persyaratan Keanggotaan:

1) Mengisi formulir yang disediakan;

2) Bersedia menaati peraturan dan kebijakan yang berlaku;

3) Bagi mahasiswa menunjukkan KTM/Kwitansi

pembayaran SPP terakhir. Bagi dosen atau karyawan

wajib menunjukkan Kar-peg (kartu pegawai).

2. Hak dan kewajiban anggota

a) Hak anggota

1) Menggunakan koleksi perpustakaan

2) Mendapat semua jenis layanan yang disediakan di

perpustakaan

3) Menggunakan ruang baca dan fasilitas lainnya

b) Kewajiban Anggota

1) Menaati peraturan dan tata tertib yang berlaku di

perpustakaan

2) Menjaga koleksi dan fasilitas perpustakaan dengan baik


78

3. Bebas Pinjam Bahan Pustaka

Bagi sivitas akademika yang akan cuti atau pindah wajib mengurus

surat keterangan Bebas Pustaka dengan persyaratan yaitu

mengembalikan koleksi yang dipinjam. Demikian pula halnya bagi

mahasiswa yang telah lulus wajib mengurus Surat Keterangan Bebas

Pustaka dengan persyaratan yaitu:

a) Mengembailkan koleksi yang dipinjam

b) Menyerahkan 1 eksemplar skripsi yang telah direvisi dalam

bentuk tercetak (hard copi) dan 1 kopi dalam bentuk CD

c) Menyerahkan wakaf bahan pustaka minimal 1 judul buku yang

telah ditentukan oleh Perpustakaan atau uang sebesar Rp.

50.000,- (SK Dekan FSH No. 31/2006)

B. Peraturan dan Tata Tertib Perpustakaan

1. Peraturan Peminjaman Bahan Pustaka

a) Peraturan Umum

Koleksi perpustakaan fakultas yang dapat dipinjam oleh anggota

perpustakaan adalah jenis buku teks. Koleksi lainnya hanya dapat

dibaca dan atau difotokopi.

b) Syarat-syarat Peminjaman

1) Yang berhak memperoleh layanan peminjaman adalah

anggota perpustakaan fakultas


79

2) Setiap anggota yang akan meminjam harus menunjukkan

kartu anggota atau KTM. Kartu tersebut hanya berlaku untuk

anggota yang bersangkutan

3) Setiap anggota dapat meminjam 2 koleksi buku teks selama 1

minggu dan tidak dapat diperpanjang

c) Waktu Peminjaman

Layanan peminjaman dan pengembalian bahan pustaka diberikan

pada:

Hari Senin sampai Jum’at sejak pukul 08.00-16.00 WIB.

d) Pelanggaran dan Sangsi

1) Setiap keterlambatan dalam pengembalian dan kerusakan

dalam penggunaan koleksi bahan pustaka dikenakan denda

sesuai tarif yang berlaku

2) Setiap kehilangan bahan pustaka dikenakan sangsi dengan

beberapa alternatif sebagai berikut:

a. Mengganti dengan judul yang sama

b. Memfotokopi judul yang sama sebanyak 2 eksemplar

dengan jilid hard cover

c. Mengganti dengan uang senilai harga bahan pustaka yang

hilang

C. Tata tertib/Peraturan Umum

Setiap pengunjung harus mengindahkan tata tertib sebagai berikut:


80

1. Berpakaian sopan dan rapi serta menaati kode etik mahasiswa UIN

Syarif Hidayatullah Jakarta

2. Mengisi buku pengunjung dengan data yang benar dan lengkap

3. Setiap pengunjung harus menunjukkan kartu identitas di meja

layanan informasi

a. Bagi mahasiswa UIN Jakarta menunjukkan KTM

b. Bagi pengunjung Non-UIN Jakarta menunjukkan KTM atau KTP

yang berlaku dan surat keterangan kunjungan serta dikenai biaya

sesuai tarif yang berlaku.

4. Menitipkan jas, jaket, map, buku dan lain-lain. Di tempat yang telah

disediakan. Setiap pengunjung tidak diperkenankan membawa

barang apapun kedalam ruang baca kecuali alat tulis, laptop, HP dan

kertas atau buku tulis saku.

5. Senantiasa menjaga kebersihan, kerapihan, ketenangan, dan

keamanan di dalam ruangan.

6. Tidak merokok, makan, minum, dan gaduh di dalam ruangan, dan

Menjaga keutuhan (kelestarian) koleksi, tidak mencoret dan merusak

koleksi, ruangan dan fasilitas lainnya.

8. Pengelolaan Bahan Pustaka

a. Katalogisasi

Perpustakaan FSH melakukan kegiatan teknis pengolahan bahan

pustaka atau kegiatan katalogisasi yaitu: katalogisasi subjek dan


81

katalogisasi deskriptif. Kegiatan katalogisasi subjek merupakan kegiatan

menentukan klasifikasi fundamental dimana koleksi dianalisis dan

kemudian dikelompokkan berdasarkan isinya, sedangkan katalogisasi

deskriptif adalah kegiatan mendeskripsikan ciri fisik dokumen yang

merupakan wakil dokumen terhadap semua koleksi yang dimiliki oleh

perpustakaan, yang akan menjadi sarana temu balik terhadap semua

dokumen yang dimiliki.

Pedoman yang digunakan Perpustakaan FSH dalam kegiatan

katalogisasi tersebut adalah:

1. AACR (Anglo-American Cataloging Rules) digunakan untuk

kegiatan katalogisasi deskriptif atau pembuatan deskripsi bibliografi

yang mencatat fisik dokumen yang berguna sebagai wakil dokumen

yang dimiliki oleh perpustakaan. daerah deskriptif bibliografi

meliputi, daerah judul dan pernyataan pengarang, daerah edisi,

daerah impresium (kota penerbit, nama penerbit, tahun), daerah

kolasi (jumlah halaman, ilustrasi, tinggi buku dan lain-lain), daerah

seri, daerah catatan dan lain-lain.

2. DDC (Dewey Decimal Clasification) yaitu sistem persepuluhan yang

dibagi berdasarkan disiplin ilmu. DDC ini digunakan untuk pedoman

pembuatan notasi atau nomor kelas untuk subjek-subjek umum.

Secara garis besar, pembagian disiplin ilmu berdasrkan DDC pada

kelas utama yaitu:

000 Karya Umum


82

100 Ilmu Filsafat dan Psikologi

200 Agama-Agama

300 Ilmu-Ilmu Sosial

400 Bahasa

500 Ilmu-Ilmu Murni

600 Ilmu-Ilmu Terapan

700 Kesenian dan Olahraga

800 Kesusastraan

900 Geografi dan sejarah

Setiap kelas utama dibagi menjadi 10 bagian yang disebut divisi atau

ringkasan kedua (second summary). Kemudian setiap divisi dibagi

lagi menjadi 10 bagian seksi atau ringkasan ketiga (third summary).

Setiap seksi atau ringkasan ketiga, diperinci lagi menjadi sub seksi.

3. Daftar Tajuk Subjek Perpustakaan (DTSP)

Pedoman ini digunakan untuk menentukan suatu kata atau beberapa

kata yang dipergunakan untuk melukiskan isi dari pada suatu buku

ataupun topik.

4. Klasisfikasi dan tajuk subjek Islam: adaptasi dan perluasan DDC

seksi Islam yang diterbitkan oleh Departemen Agama. Pedoman ini

digunakan untuk pembuatan notasi atau nomor kelas dan tajuk subjek

untuk subjek-subjek Islam. Kelas utama klasifikasi buku kajian Islam

tersebut adalah:

2X0 Islam Umum


83

2X1 Al-Qur’an dan Ilmu yang berkaitan

2X2 Hadist dan Ilmu yang berkaitan

2X3 Aqidah dan Ilmu kalam

2X4 Fiqih

2X5 Akhlak dan Tasawuf

2X6 Sosial dan Budaya

2X7 Filsafat dan Perkembangan

2X8 Aliran dan Sekte

2X9 Sejarah Islam dan Biografi

b. Penyusunan Koleksi di rak

Beberapa cara yang ditempuh oleh Perpustakaan FSH dalam

menempatkan atau menyusun buku di rak adalah:

1. Buku disusun menurut urutan nomor kelas mulai dari yang terkecil

sampai dengan yang terbesar.

2. Disusun menurut alfabetis, 3 huruf pertama nama pengarang dan satu

huruf pertama yang terbesar.

3. Dilanjutkan urutan nomor maupun huruf lain yang kiranya masih

tercantum dalam label nomor pustaka.

9. Sistem Otomasi Perpustakaan

Sistem otomasi perpustakaan adalah penerapan teknologi informasi pada

kegiatan teknis dan administratif di perpustakaan agar lebih efektif dan

efisien. Bidang pekerjaan yang dapat diintegrasikan dengan sistem informasi


84

perpustakaan adalah pengadaan bahan pustaka, pengelolaan bahan pustaka,

OPAC (Online Public Access Catalog), sirkulasi bahan pustaka, pengelolaan

anggota, statistik dan lain sebagainya.

Untuk memenuhi semua kebutuhan itu semua, Perpustakaan FSH

menggunakan software aplikasi “Tulis” untuk melakukan semua pekerjaan

administratif di perpustakaan seperti pengadaan dan pengolahan. Selain itu,

untuk memudahkan pengguna perpustakaan, disediakan pula OPAC (Online

Public Access Catalog). OPAC adalah katalog berbasis komputer yang dapat

digunakan oleh pemustaka untuk mencari koleksi di perpustakaan, OPAC

memungkinkan seseorang menelusur informasi melalui judul, pengarang,

subjek, kata kunci, penerbit atau gabungan dari komponen-komponen

tersebut.

Untuk mencari koleksi yang ada di Perpustakaan FSH pengguna

perpustakaan dapat mencari melalui dua alternatif yaitu, pencarian sederhana

dan pencarian spesifik. Melalui menu pencarian spesifik, pemustaka dapat

mencari koleksi berdasarkan judul, pengarang, penerbit, maupun subjek.

Melalui pencarian sederhana, pemustaka dapat mencari koleksi yang ada di

perpustakaan dengan menuliskan kata kunci pada katalog tersebut. Selain

itu, jenis koleksi yang diinginkan oleh pemustaka dapat dipilih sesuai

keinginan pemustaka, baik buku, laporan penelitian maupun skripsi.


85

B. Hasil Penelitian

1. Profil Responden

a. Karakteristik Profil Responden

Subyek penelitian ini adalah mahasiswa dan mahasiswi semester 3 FSH

yang masuk UIN Syarif Hidayatullah Jakarta pada tahun ajaran

2014/2015. Sumber data yang diperoleh yaitu melalui penyebaran

kuesioner yang di sebar mulai tanggal 12 November sampai dengan

tanggal 21 November 2015.

Tabel 4.3

Tingkat Pengembalian Kuesioner

Keterangan Tingkat Pengembalian Jumlah


Kuesioner
Jumlah Kuesioner yang disebar 84
Jumlah kuesioner yang tidak kembali 0
Jumlah kuesioner yang kembali 84
Jumlah kuesioner yang tidak dapat diolah 0
Jumlah kuesioner yang dapat diolah 84

Pada tabel 4.3 menunjukkan bahwa kuesioner yang disebarkan berjumlah

84 buah dan jumlah yang kembali adalah sebanyak 100%. Berdasarkan

hasil data kuesioner yang terkumpul, maka diperoleh gambaran

mengenai obyek dari variabel bebas (independent) yaitu pendidikan

pemakai dan variabel terikat (dependent) yaitu pemanfaatan

perpustakaan. Adapun responden dalam penelitian ini adalah mahasiswa


86

semester 3 Fakultas Syariah dan Hukum UIN Syarif Hidayatullah

Jakarta. Karakteristik profil responden yang akan penulis tulis yaitu

berdasarkan jenis kelamin dan jurusan yang diambil mahasiswa.

1). Karakteristik Profil Responden Berdasarkan Jenis Kelamin

Tabel 4.4

Hasil Uji Deskripsi Responden Berdasarkan Jenis Kelamin


Frequency Percent Valid Percent Cumulative
Percent
Laki-laki 36 42,9 42,9 42,9
Valid Perempuan 48 57,1 57,1 100,0
Total 84 100,0 100,0
Sumber : Data Primer (2015)
Deskripsi responden berdasarkan jenis kelamin pada tabel 4.4 diatas menunjukkan
bahwa dari 84 mahasiswa semester 3 Fakultas Syariah dan Hukum UIN Syarif
Hidayatullah Jakarta pada tahun ajaran 2014/2015 yang mengikuti pendidikan pemakai
terhadap pemanfaatan perpustakaan sebagian besar berjenis kelamin perempuan
sebanyak 48 orang (57,1%) dan sisanya 36 orang ( 42,9%) responden berjenis kelamin
laki-laki. Nilai kumulatif untuk jenis laki-laki sebesar (42,9%) ditambah dengan nilai
persen valid pada jenis kelamin perempuan sebesar (57,1%).
87

2). Karakteristik Responden Berdasarkan Program Studi (Prodi) atau Jurusan


Tabel 4.5

Hasil Uji Deskripsi Responden Berdasarkan Program Studi atau Jurusan


Frequency Percent Valid Percent Cumulative
Percent
PMH 12 14,3 14,3 14,3
SAS 31 36,9 36,9 51,2
SJS 9 10,7 10,7 61,9
Valid
MUA 24 28,6 28,6 90,5
IH 8 9,5 9,5 100,0
Total 84 100,0 100,0
Sumber : Data Primer (2015)

Deskripsi responden berdasarkan program studi (jurusan) pada tabel 4.5 diatas

menunjukkan bahwa dari 84 responden hampir setengahnya yang mengikuti pendidikan

pemakai terhadap pemanfaatan perpustakaan oleh mahasiswa jurusan SAS sebanyak 31

responden (36, 9%) dan sebagian kecil oleh mahasiswa jurusan IH berjumlah 8

responden (9.5%). Nilai kumulatif untuk program studi PMH (14,3%), ditambah nilai

persen valid program studi SAS (36,9%), SJS ( 10,7%), MUA (28,6%), dan prodi IH

(9,5%).
88

2. Deskripsi Responden Berdasarkan Variabel

a. Variabel Pendidikan Pemakai

1) Indikator Penilaian: Tingkatan Pendidikan Pemakai (Orientasi

Perpustakaan dan Pengajaran Perpustakaan)

Tabel 4.6
Pernyataan 1

Peserta dapat memahami materi pendidikan pemakai yang dijelaskan oleh


pustakawan dan narasumber lainnya
Frequency Percent Valid Cumulative
Percent Percent
Tidak Setuju 4 4,8 4,8 4,8
Setuju 70 83,3 83,3 88,1
Valid
Sangat Setuju 10 11,9 11,9 100,0
Total 84 100,0 100,0
Sumber : Data Primer (2015)
Dilihat pada tabel 4.6 untuk pernyataan 1 menunjukkan hampir seluruhnya

responden menjawab setuju sebanyak 70 responden (83,3%) yang menyatakan

bahwa peserta dapat memahami materi pendidikan pemakai yang diberikan oleh

pustakawan dan narasumber lainnya. Sedangkan sebagian kecil responden

menjawab tidak setuju berjumlah 4 responden (4,8%). Nilai kumulatif untuk

jawaban tidak setuju (4,8%) ditambah nilai persen valid jawaban sangat setuju

(11,9%) dan setuju (83,3%). Hal ini sejalan dengan teori tujuan pendidikan

pemakai yaitu terjalinnya komunikasi yang akrab antara pemustaka dengan

pustakawan107 sehingga peserta dapat memahami materi pendidikan pemakai

yang diberikan pustakawan dan narasumber lainnya.

107
Rice, Teaching Library Use, h.5
89

Tabel 4.7
Pernyataan 2

Peserta dapat memahami penjelasan dari pustakawan tentang cara


menggunakan alat bantu penelusuran /OPAC
Frequency Percent Valid Cumulative
Percent Percent
Tidak Setuju 11 13,1 13,1 13,1
Setuju 63 75,0 75,0 88,1
Valid
Sangat Setuju 10 11,9 11,9 100,0
Total 84 100,0 100,0
Sumber : Data Primer (2015)

Dilihat pada tabel 4.7 untuk pernyataan 2 menunjukkan sebagian besar

responden yang menjawab setuju sebanyak 63 responden (75,0%) bahwa peserta

dapat memahami penjelasan dari pustakawan tentang cara menggunakan alat

bantu penelusuran. Sedangkan sebagian kecil berjumlah 10 responden (11,9%)

menjawab sangat setuju. Nilai kumulatif untuk jawaban tidak setuju (13,1%)

ditambah nilai persen valid jawaban setuju (75,0%) dan sangat setuju (11,9%).

Hasil penelitian ini sejalan dengan materi yang sudah dijelaskan pada bab

sebelumnyabahwa tujuan pendidikan pemakai salah satunya ialah agar

pemakai/pemustaka mengerti tata cara menggunakan catalog komputer dan

media teknologi lain,108 hal ini juga yang diarasakan kepala perpustakaan FSH

ketiak penulis mewawancarai beliau bahwa:

“tujuan utama diadakannya kegiatan pendidikan pemakai di FSH ialah


agar mahasiswa dalam hal ini pemakai perpustakaan mengerti tata cara
menggunakan catalog komputer yang sudah disediakan di
perpustakaan,109

108
Cahyono, “Peranan User Education,” artikel diakses pada tanggal 7 mei 2015 dari
www.repository.um.ac.id
109
Wawancara Pribadi dengan Lilik Istiqoriyah, Jakarta 31 Maret 2016
90

maka teori ini sudah sesuai dengan pernyataan bahwa peserta dapat memahami

penjelasan dari pustakawan tentang tata cara menggunakan alat bantu

penelusuran.

Tabel 4.8
Pernyataan 3

Pustakawan menguasai materi yang disampaikan dalam pendidikan


pemakai
Frequency Percent Valid Cumulative
Percent Percent
Tidak Setuju 3 3,6 3,6 3,6
Setuju 64 76,2 76,2 79,8
Valid
Sangat Setuju 17 20,2 20,2 100,0
Total 84 100,0 100,0
Sumber : Data Primer (2015)
Dilihat pada tabel 4.8 untuk pernyataan 3 menunjukkan hampir seluruhnya

responden yang menjawab setuju sebanyak 64 responden (76,2%) bahwa

menurut pendapat responden pustakawan mampu menguasai materi yang

disampaikan dalam pendidikan pemakai. Sedangkan sebagian kecil berjumlah 3

responden (3,6%) menjawab tidak setuju. Nilai kumulatif untuk jawaban tidak

setuju (3,6%) ditambah nilai persen valid untuk jawaban setuju (76, 2%)

ditambah nilai persen valid jawaban sangat setuju (20,2%). Hal ini sejalan

dengan latar belakang pendidikan pemakai yaitu dengan adanya kegiatan ini

maka merupakan satu kesempatan bagi pustakawan untuk mengaitkan diri bukan

hanya sebagai petugas yang hanya melayani pemustaka saja tetapi ikut serta

menyumbangkan pikiran dan keahliannya dalam meningkatkan kualitas layanan

perpustakaan.110

110
Cahyono, “Peranan User Education,” artikel diakses pada tanggal 7 mei 2015 dari
www.repository.um.ac.id
91

2) Indikator Penilaian: Metode Pendidikan Pemakai


Tabel 4.9
Pernyataan 4

Pustakawan mengajarkan keterampilan kepada peserta pendidikan pemakai


agar peserta mampu dan ahli dalam menggunakan perpustakaan
Frequency Percent Valid Percent Cumulative
Percent
Tidak Setuju 4 4,8 4,8 4,8
Setuju 54 64,3 64,3 69,0
Valid
Sangat Setuju 26 31,0 31,0 100,0
Total 84 100,0 100,0
Sumber : Data Primer (2015)
Dilihat pada tabel 4.9 untuk pernyataan 4 menunjukkan sebagian besar responden

menjawab setuju sebanyak 54 responden (64,3%) yang menyatakan bahwa pustakawan

mengajarkan keterampilan kepada peserta pendidikan pemakai agar peserta mampu dan

ahli dalam menggunakan perpustakaan. sedangkan sebagian kecil responden menjawab

tidak setuju sebanyak 4 responden (4,8%). Nilai kumulatif untuk jawaban tidak setuju

(4,8%) ditambah nilai persen valid jawaban setuju (64,3%) dan sangat setuju (31,0%).

Hasil penelitian ini berkaitan dengan latar belakang pendidikan pemakai diperpustakaan

yaitu dengan pendidikan pemakai ini berarti perpustakaan telah memberikan informasi

yang sangat diperlukan oleh pemakainya 111.

111
Cahyono, “Peranan User Education,” artikel diakses pada tanggal 7 mei 2015 dari
www.repository.um.ac.id
92

Tabel 4.10
Pernyataan 5

Pustakawan memiliki kemampuan dalam memberikan jawaban dari


pertanyaaan peserta pendidikan pemakai
Frequency Percent Valid Percent Cumulative
Percent
Tidak Setuju 7 8,3 8,3 8,3
Setuju 58 69,0 69,0 77,4
Valid
Sangat Setuju 19 22, 6 22,6 100,0
Total 84 100,0 100,0
Sumber : Data Primer (2015)

Dilihat pada tabel 4.10 untuk pernyataan 5 menunjukkan sebagian besar responden

menjawab setuju sebanyak 58 responden (69, 0%) yang menyatakan bahwa pustakawan

memiliki kemampuan dalam memberikan jawaban dari pertanyaan peserta pendidikan

pemakai. Sedangkan sebagian kecil responden menjawab tidak setuju sebanyak 7

responden (8,3%). Nilai kumulatif untuk jawaban tidak setuju (8,3%) ditambah nilai

persen valid jawaban setuju (69,0%) dan sangat setuju (22,6%). Hal ini sejalan dengan

tujuan orientasi perpustakaan yaitu agar terjalinnya komunikasi yang akrab antara

pemustaka dengan pustakawan.112

112
Rice, Teaching Library Use, h.5
93

Tabel 4.11
Pernyataan 6

Pustakawan sangat ramah dan penuh perhatian dalam menghadapi peserta


pendidikan pemakai
Frequency Percent Valid Percent Cumulative
Percent
Tidak Setuju 7 8,3 8,3 8,3
Setuju 62 73,8 73,8 82,1
Valid
Sangat Setuju 15 17,9 17,9 100,0
Total 84 100,0 100,0
Sumber : Data Primer (2015)

Dilihat pada tabel 4.11 untuk pernyataan 6 menunjukkan sebagian besar responden

menjawab sebanyak 62 responden (73,8%) yang menyatakan bahwa pustakawan sangat

ramah dan penuh perhatian dalam mengahadapi peserta pendidikan pemakai. Sedangkan

sebagian kecil responden menjawab tidak setuju sebanyak 7 responden (8,3%). Nilai

kumulatif untuk jawaban tidak setuju (8,3%) ditambah nilai persen valid jawaban setuju

(73,8%) dan sangat setuju (17,9%). Hal ini sejalan dengan ciri metode pendidikan

pemakai yang sudah dijelaskan pada bab sebelumnya yaitu pustakawan dapat membuat

seseorang tertarik untuk memperhatikan dan memotivasi mereka untuk perhatian penuh

terhadap apa yang sedang dikerjakan. 113

113
Purnomo, “Pembekalan Life Long Learning”, h. 106
94

3) Indikator Penilaian: Tujuan dan Manfaaat Penididikan Pemakai untuk

Mahasiswa

Tabel 4.12
Pernyataan 7

Pustakawan sangat menghormati pendapat dan masukan dari peserta


pendidikan pemakai
Frequency Percent Valid Percent Cumulative
Percent
Tidak Setuju 3 3,6 3,6 3,6
Va Setuju 61 72,6 72,6 76,2
lid Sangat Setuju 20 23,8 23,8 100,0
Total 84 100,0 100,0
Sumber : Data Primer (2015)

Dilihat pada tabel 4.12 untuk pernyataan 7 menunjukkan sebagian besar responden

menjawab setuju sebanyak 61 responden (72,6%) yang menyatakan bahwa pustakawan

sangat menghormati pendapat dan masukan dari peserta pendidikan pemakai.

Sedangkan hampir setengahnya responden menjawab sangat setuju sebanyak 20

responden (23,8%). Nilai kumulatif untuk jawaban tidak setuju (3,6%) ditambah nilai

persen valid jawaban setuju (72,6%) dan sangat setuju (23,8%). Hasil penelitian ini

sejalan dengan teori yang melatarbelakangi pendidikan pemakai dengan kegiatan

pendidikan pemakai ini, berarti perpustakaan telah memberikan informasi yang sangat

diperlukan oleh pemakainya. 114

114
Cahyono, “Peranan User Education,” artikel diakses pada tanggal 7 mei 2015 dari
www.repository.um.ac.id
95

Tabel 4.13
Pernyataan 8

Waktu pelaksanaan pendidikan pemakai dalam waktu satu hari cukup


memperjelas materi pendidikan pemakai
Frequency Percent Valid Cumulative
Percent Percent
Sangat Tidak Setuju 1 1,2 1,2 1,2
Tidak Setuju 27 32,1 32,1 33,3
Valid Setuju 48 57,1 57,1 90,5
Sangat Setuju 8 9,5 9,5 100,0
Total 84 100,0 100,0
Sumber : Data Primer (2015)

Dilihat pada tabel 4.13 untuk pernyataan 8 menunjukkan sebagian besar responden

menjawab setuju sebanyak 48 responden (57,1%) yang menyatakan bahwa waktu

pelaksanaan pendidikan pemakai dalam waktu satu hari cukup memperjelas materi

pendidikan pemakai. Sedangkan sebagian kecil responden yang menjawab sangat tidak

setuju berjumlah 1 responden (1,2%). Nilai kumulatif untuk jawaban sangat tidak setuju

(1,2%) ditambah nilai persen valid jawaban tidak setuju (32,1%) setuju (57,1%) dan

sangat setuju (9,5%). Hasil penelitian ini sesuai dengan metode pendidikan pemakai

yang sudah dijelaskan pada bab sebelumnya yang menyatakan bahwa waktu yang

digunakan dalam wisata perpustakaan/tour untuk mengenalkan perpustakaan kepada

peserta maksimal 45 menit. 115

115
Hak, “Pendidikan Pemakai”, 106-107
96

Tabel 4.14
Pernyataan 9

Setelah mengikuti kegiatan pendidikan pemakai, peserta memiliki kesan yang


baik dan menarik terhadap perpustakaan
Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent
Tidak Setuju 3 3,6 3,6 3,6
Setuju 68 81,0 81,0 84,5
Valid
Sangat Setuju 13 15,5 15,5 100,0
Total 84 100,0 100,0
Sumber : Data Primer(2015)

Dilihat pada tabel 4.14 untuk pernyataan 9 menunjukkan hampir seluruhnya responden

menjawab setuju sebanyak 68 responden (81,0%) yang menyatakan bahwa setelah

mengikuti kegiatan pendidikan pemakai, saya memiliki kesan yang baik dan menarik

terhadap perpustakaan. sedangkan sebagian kecil responden menjawab tidak setuju

sebanyak 3 responden (3,6%). Nilai kumulatif untuk jawaban tidak setuju (3,6%)

ditambah nilai persen valid jawaban setuju (81,0%) dan sangat setuju (15,5%). Hasil

penelitian ini sejalan dengan teori tujuan pendidikan yaitu agar termotivasi senang

belajar di perpustakaan.116

116
Cahyono, “Peranan User Education,” artikel diakses pada tanggal 7 mei 2015 dari
www.repository.um.ac.id
97

b. Variabel Pemanfaatan Perpustakaan

1) Indikator Penilaian: Pemanfaatan Perpustakaan sebagai Sumber Belajar

Mahasiswa

Tabel 4.15
Pernyataan 1

Peserta bisa menggunakan alat bantu penelusuran koleksi/OPAC


perpustakaan setelah mengikuti pendidikan pemakai
Frequency Percent Valid Percent Cumulative
Percent
Tidak Setuju 5 6,0 6,0 6,0
Setuju 45 53,6 53,6 59,5
Valid Sangat 34 40,5 40,5 100,0
Setuju
Total 84 100,0 100,0
Sumber : Data Primer (2015)

Dilihat dari tabel 4.15 untuk pernyataan 1 menunjukkan sebagian besar

responden menjawab setuju sebanyak 45 responden (53, 6%) yang menyatakan

bahwa peserta bisa menggunakan alat bantu penelusuran koleksi /OPAC

perpustakaan setelah mengikuti pendidikan pemakai. Sedangkan sebagian kecil

responden menjawab tidak setuju sebanyak 5 responden (6,0%). Nilai kumulatif

untuk jawaban tidak setuju (6,0%) ditambah nilai persen valid jawaban setuju

(53,6%) dan sangat setuju (40, 5%). Hasil penelitian ini sejalan dengan teori

yang menyatakan bahwa tujuan dari pendidikan pemakai ini ialah agar

pemakai/pemustaka mengerti tata cara menggunakan catalog, komputer dan

media teknologi lain.117

117
Rice, Teaching Library Use, h. 5
98

Tabel 4.16
Pernyataan 2

Program pendidikan pemakai dapat memotivasi peserta untuk lebih sering


datang dan memanfaatkan perpustakaan
Frequency Percent Valid Percent Cumulative
Percent
Tidak Setuju 10 11,9 11,9 11,9
Setuju 36 42,9 42,9 54,8
Valid
Sangat Setuju 38 45,2 45,2 100,0
Total 84 100,0 100,0
Sumber : Data Primer (2015)

Dilihat pada tabel 4.16 untuk pernyataan 2 menunjukkan sebagian besar responden

menjawab sangat setuju sebanyak 38 reponden (45,2%) yang menyatakan bahwa

program pendidikan pemakai dapat memotivasi peserta untuk lebih sering datang dan

memanfaatkan perpustakaan. Sedangkan sebagian kecil responden menjawab tidak

setuju berjumlah 10 responden (11,9%). Nilai kumulatif untuk jawaban tidak setuju

(11,9%) ditambah nilai persen valid jawaban setuju (42,9%) dan sangat setuju (45, 2%).

Hasil penelitian ini sejalan dengan penjelasan tentang tujuan pendidikan pemakai yang

sudah dijelaskan pada bab sebelumnya menyatakan bahwa dengan pendidikan pemakai

pemustaka termotivasi senang belajar di perpustakaan. 118 Hal ini juga berkaitan dengan

tujuan pendidikan pemakai di perpustakaan menurut kepala perpustakaan menyatakan

bahwa:

“dengan kegiatan pendidikan pemakai ini yaitu agar mahasiswa dalam hal ini
pemustaka akan termotivasi untuk datang dan belajar di perpustakaan.” 119

118
Cahyono, “Peranan User Education,” artikel diakses pada tanggal 7 mei 2015 dari
www.repository.um.ac.id
119
Wawancara Pribadi dengan Lilik Istiqoriyah, Jakarta, 31 Maret 2016
99

2) Indikator Penilaian: pemanfaatan Sarana dan Prasarana

Tabel 4.17
Pernyataan 3

Peserta mengetahui dan dapat memanfaatkan sarana dan prasarana


perpustakaan dengan baik setelah mengikuti pendidikan pemakai
Frequency Percent Valid Cumulative
Percent Percent
Tidak Setuju 8 9,5 9,5 9,5
Setuju 41 48,8 48,8 58,3
Valid
Sangat Setuju 35 41,7 41,7 100,0
Total 84 100,0 100,0
Sumber : Data Primer (2015)

Dilihat pada tabel 4.17 untuk pernyataan 3 menunjukkan hampir setengahnya responden

menjawab setuju sebanyak 41 responden (48,8%) yang menyatakan bahwa peserta

mengetahui dan dapat memanfaatkan saranan dan prasarana perpustakaan dengan baik

setelah mengikuti pendidikan pemakai. Sedangkan sebagian kecil responden menjawab

tidak setuju sebanyak 8 responden (9,5%). Nilai kumulatif untuk jawaban tidak setuju

(9,5%) ditambah nilai persen valid jawaban setuju (48,8%) dan sangat setuju (41,7%).

Hasil penelitian ini sesuai dengan latar belakang pendidikan pemakai diperpustakaan

yang sudah dijelaskan pada bab sebelumnya bahwa sarana dan prasarana serta koleksi di

perpustakaan merupakan suatu yang sangat besar, oleh karena itu perpustakaan harus

digunakan dan dimanfaatkan semaksimal mungkin oleh pemustaka. 120

120
Cahyono, “Peranan User Education,” artikel diakses pada tanggal 7 mei 2015 dari
www.repository.um.ac.id
100

3) Indikator Penilaian: Pemanfaatan Perpustakaan Sebagai Sumber Informasi

Tabel 4.18
Pernyataan 4

Setelah mengikuti pendidikan pemakai, peserta tahu bahwa diperpustakaan


berlaku peraturan dan tata tertib yang harus di taati
Frequency Percent Valid Cumulative
Percent Percent
Tidak Setuju 2 2,4 2,4 2,4
Setuju 41 48,8 48,8 51,2
Valid
Sangat Setuju 41 48,8 48,8 100,0
Total 84 100,0 100,0

Sumber : Data Primer (2015)

Dilihat pada tabel 4.18 untuk pernyataan 4 menunjukkan hampir setengahnya yang

menjawab setuju sebanyak 41 responden (48,8%) dan sangat setuju sebanyak 41

responden (48,8%) yang menyatakan bahwa setelah mengikuti pendidikan pemakai,

peserta tahu bahwa di perpustakaan berlaku peraturan dan tata tertib yang harus ditaati.

Sedangkan sebagian kecil responden menjawab tidak setuju sebanyak 2 responden

(2,4%). Nilai kumulatif untuk jawaban tidak setuju (2,4%) ditambah nilai persen valid

jawaban setuju (48,8%) dan sangat setuju (48,8%). Hasil penelitian ini sesuai dengan

tujuan pendidikan pemakai yaitu untuk mengetahui kewajiban yang harus dipenuhi

pemustaka termasuk peraturan dan tata tertib yang harus pemustaka taati. 121

121
Cahyono, “Peranan User Education,” artikel diakses pada tanggal 7 mei 2015 dari
www.repository.um.ac.id
101

4) Indikator Penilaian: pemanfaatan Sarana dan Prasarana Perpustakaan

Tabel 4.19
Pernyataan 5

Setelah mengikuti pendidikan pemakai, peserta dapat menggunakan jasa


peminjaman dan pengembalian di perpustakaan sesuai prosedur yang
berlaku
Frequency Percent Valid Percent Cumulative
Percent
Tidak Setuju 3 3,6 3,6 3,6
Setuju 39 46,4 46,4 50,0
Valid
Sangat Setuju 42 50,0 50,0 100,0
Total 84 100,0 100,0
Sumber : Data Primer (2015)

Dilihat pada tabel 4.19 untuk pernyataan 5 menunjukkan setengahnya responden

menjawab sangat setuju sebanyak 42 responden (50,0%) yang menyatakan bahwa

setelah mengikuti pendidikan pemakai, peserta dapat menggunakan jasa peminjaman

dan pengembalian di perpustakaan sesuai prosedur yang berlaku. Sedangkan sebagian

kecil responden menjawab tidak setuju sebanyak 3 responden (3,6%). Nilai kumulatif

untuk jawaban tidak setuju (3,6%) ditambah nilai persen valid jawaban setuju (46,4%)

dan sangat setuju (50,0%). Hasil penelitian ini sejalan dengan pendapat Rice yang

menyatakan bahwa tujuan yang ingin dicapai dari pengajaran perpustakaan salah

satunya adalah dapat menggunakan sumber-sumber yang tersedia di perpustakaan dan

dapat melakukan permintaan dan peminjaman.122

122
Rice, Teaching Library Use, h. 6
102

Tabel 4.20
Pernyataan 6

Peserta memanfatkan jasa fotocopy di perpustakaan


Frequency Percent Valid Percent Cumulative
Percent
Sangat Tidak Setuju 3 3,6 3,6 3,6
Tidak Setuju 30 35,7 35,7 39,3
Valid Setuju 35 41,7 41,7 81,0
Sangat Setuju 16 19,0 19,0 100,0

Total 84 100,0 100,0


Sumber : Data Primer (2015)

Dilihat pada tabel 4.20 untuk pernyataan 6 menunjukkan hampir setengahnya responden

menjawab setuju sebanyak 35 responden (41,7%) yang menyatakan bahwa peserta

memanfaatkan jasa fotocopy di perpustakaan. Sedangkan sebagian kecil responden yang

menjawab sangat tidak setuju berjumlah 3 responden (3,6%). Nilai kumulatif untuk

jawaban sangat tidak setuju (3,6%) ditambah nilai persen valid jawaban tidak setuju

(35,7%) setuju (41,7%) dan sangat setuju (19,0%). Hasil penelitian ini sejalan dengan

tujuan yang ingin dicapai dari orientasi pendidikan yaitu untuk mengenal bagian-bagian

layanan dan staf dari tiap bagian secara tepat, dari dasar tersebut pemustaka

memanfaatkan jasa layanan fotocopy di perpustakaan.123

123
Rice, Teaching Library Use, h. 5
103

5) Indikator Penilaian: Pemanfaatan Koleksi Perpustakaan oleh Mahasiswa

Tabel 4.21
Pernyataan 7

Peserta ingin lebih memanfaatkan koleksi di perpustakaan setelah


mengikuti pendidikan pemakai
Frequency Percent Valid Percent Cumulative
Percent
Tidak Setuju 5 6,0 6,0 6,0
Setuju 46 54,8 54,8 60,7
Valid
Sangat Setuju 33 39,3 39,3 100,0
Total 84 100,0 100,0
Sumber : Data Primer (2015)

Dilihat pada tabel 4.21 untuk pernyataan 7 menunjukkan sebagian besar responden yang

menjawab setuju sebanyak 46 responden (54,8%) yang menyatakan bahwa peserta

ingin lebih memanfaatkan koleksi di perpustakaan setelah mengikuti pendidikan

pemakai. Sedangkan sebagian kecil responden menjawab tidak setuju sebanyak 5

responden (6,0%). Nilai kumulatif untuk jawaban tidak setuju (6,0%) ditambah nilai

persen valid jawaban setuju (54,8%) dan sangat setuju (39,3%). Hasil penelitian ini

sejalan dengan tujuan pendidikan pemakai yaitu agar peserta mampu memanfatkan

perpustakaan secara maksimal dengan efektif dan efisien dengan lebih memanfaatkan

koleksi yang ada di perpustakaan. Hal ini juga sejalan dengan latar belakang

diadakannya pendidikan pemakai yaitu sarana dan prasarana serta koleksi di

perpustakaan merupakan suatu investasi yang sangat besar, oleh karena itu perpustakaan

harus digunakan dan dimanfaatkan semaksimal mungkin oleh pemustaka.124

124
Cahyono, “Peranan User Education,” artikel diakses pada tanggal 7 mei 2015 dari
www.repository.um.ac.id
104

Tabel 4.22
Pernyataan 8

Setelah mendapatkan penjelasan tentang jenis-jenis koleksi pada saat


pendidikan pemakai, peserta dapat menemukan jenis koleksi yang di
butuhkan dengan cepat dan tepat
Frequency Percent Valid Percent Cumulative
Percent
Tidak Setuju 10 11,9 11,9 11,9
Setuju 47 56,0 56,0 67,9
Valid
Sangat Setuju 27 32,1 32,1 100,0
Total 84 100,0 100,0
Sumber : Data Primer (2015)

Dilihat pada tabel 4.22 untuk pernyataan 8 menunjukkan sebagian besar responden yang

menjawab setuju sebanyak 47 responden (56,0%) yang menyatakan bahwa setelah

mendapatkan penjelasan tentang jenis-jenis koleksi pada saat pendidikan pemakai,

peserta dapat menemukan jenis koleksi yang peserta butuhkan dengan cepat dan tepat.

Sedangkan sebagian kecil responden menjawab tidak setuju sebanyak 10 responden

(11,9%). Nilai kumulatif untuk jawaban tidak setuju (11,9%) ditambah nilai persen

valid jawaban setuju (56,0%) dan sangat setuju (32,1%). Hasil penelitian ini sejalan

dengan teori tujuan khusus dilakukannya pendidikan pemakai yaitu untuk

memperkenalkan kepada pemakai perpustakaan jenis-jenis koleksi dan ciri-

cirinya,125dan dapat menggunakan alat rujukan khusus seperti ensiklopedia, almanak,

bibliografi dll. 126

125
Cahyono, “Peranan User Education,” artikel diakses pada tanggal 7 mei 2015 dari
www.repository.um.ac.id
126
Rice, Teaching Library Use, h. 6
105

6) Indikator Penilaian: Pemanfaatan Perpustakaan dalam Meningkatkan

Pengetahuan Mahasiswa

Tabel 4.23
Pernyataan 9

Peserta suka memanfaatkan perpustakaan karena pustakawan siap


membimbing dan mengarahkan peserta dalam menemukan informasi yang
di butuhkan
Frequency Percent Valid Percent Cumulative
Percent
Sangat Tidak Setuju 2 2,4 2,4 2,4
Tidak Setuju 9 10,7 10,7 13,1
Valid Setuju 46 54,8 54,8 67,9
Sangat Setuju 27 32,1 32,1 100,0
Total 84 100,0 100,0
Sumber : Data Primer (2015)

Dilihat pada tabel 4.23 untuk pernyataan 9 menunjukkan sebagian besar responden

menjawab setuju sebanyak 46 responden (54,8%) yang menyatakan bahwa peserta suka

memanfatkan perpustakaan karena pustakawan siap membimbing dan mengarahkan

peserta dalam menemukan informasi yang mereka butuhkan. Sedangkan sebagian kecil

responden yang menjawab sangat tidak setuju berjumlah 2 responden (2,4%). Nilai

kumulatif untuk jawaban sangat tidak setuju (2,4%) ditambah nilai persen valid jawaban

tidak setuju (10,7%) setuju (54,8%) dan sangat setuju (32,1%). Hasil penelitian ini

sesuai dengan latar belakang dilakukannya pendidikan pemaki diperpustakaan yaitu

dengan adanya kegiatan ini maka merupakan suatu kesempatan bagi pustakawan untuk

mengkaitkan diri bukan hanya sebagai petugas yang hanya melayani pemustaka
106

sajatetapi pustakwan ikut serta menyumbangkan pikiran dan kehliannya dalam

meningkatkan kualitas layanan perpustakaan. 127

Tabel 4.24
Pernyataan 10

Pendidikan pemakai menyadarkan peserta untuk menggunakan


perpustakaan dan sumber informasi lain yang sesuai dengan bidangnya

Frequency Percent Valid Cumulative


Percent Percent
Sangat Tidak Setuju 1 1,2 1,2 1,2
Tidak Setuju 3 3,6 3,6 4,8
Valid Setuju 52 61,9 61,9 66,7
Sangat Setuju 28 33,3 33,3 100,0
Total 84 100,0 100,0

Sumber : Data Primer (2015)

Dilihat pada tabel 4.24 untuk pernyataan 10 menunjukkan lebih dari sebagian responden

yang menjawab setuju sebanyak 52 responden (61,9%) yang menyatakan pendidikan

pemakai menyadarkan peserta untuk menggunakan perpustakaan dan sumber informasi

lain yang sesuai dengan bidangnya. Sedangkan sebagian kecil responden menjawab

sangat tidak setuju sebanyak 1 responden (1,2%). Nilai kumulatif untuk jawaban sangat

tidak setuju (1,2) tidak setuju (4,8%) ditambah nilai persen valid jawaban setuju

(61,9%) dan sangat setuju (33,3%). Hasil penelitian ini sesuai dengan tujuan khusus

dilakukannya pendidikan pemakai yaitu agar pemakai perpustakaan dapat menggunakan

127
Cahyono, “Peranan User Education,” artikel diakses pada tanggal 7 mei 2015 dari
www.repository.um.ac.id
107

sumber-sumber literature dan dapat menemukan informasi yang relevan dengan

masalah yang diahadapi.128

7) Indikator Penilaian: Pemanfatan Perpustakaan Sebagai Pusat Sumber

Belajar Mahasiswa

Tabel 4.25
Pernyataan 11

Setiap peserta mengunjungi perpustakaan, peserta selalu membawa buku


catatan untuk mencatat hal-hal yang di anggap penting dari informasi yang
pesertadapatkan sebagai sumber belajar
Frequency Percent Valid Percent Cumulative
Percent
Tidak Setuju 7 8,3 8,3 8,3
Setuju 46 54,8 54,8 63,1
Valid
Sangat Setuju 31 36,9 36,9 100,0
Total 84 100,0 100,0
Sumber : Data Primer (2015)

Dilihat pada tabel 4.25 untuk pernyataan 11 menunjukkan sebagian besar responden

yang menjawab setuju sebanyak 46 responden (54,8%) yang menyatakan bahwa setiap

peserta mengunjungi perpustakaan, peserta selalu membawa buku catatan untuk

mencatat hal-hal yang peserta anggap penting dari informasi yang peserta dapatkan

sebagai sumber belajar. Sedangkan sebagian kecil responden menjawab tidak setuju

sebanyak 7 responden (8,3%). Nilai kumulatif untuk jawaban tidak setuju (8,3%)

ditambah nilai persen valid jawaban setuju (54,8%) dan sangat setuju (36,9%). Hasil

penelitian ini sesuai dengan latar belakang dilakukannya pendidian pemakai yaitu

pemustaka sebagian besar adalah seorang yang melakukan studi mandiri, sehingga
128
Cahyono, “Peranan User Education,” artikel diakses pada tanggal 7 mei 2015 dari
www.repository.um.ac.id
108

diharapkan dengan library intruction, pemustaka mampu untuk lebih memahami dan

menggunakan perpustakaan dengan fasilitas dan layanannya secara lebih efektif dan

efisien.129

3. Hasil Uji Kualitas Data

a. Hasil Uji Validitas

Untuk mengetahui konsistensi dan akurasi data yang dikumpulkan dari

penggunaan instrumen dilakukan uji validitas dengan menggunakan korelasi

Product Moment Pearson. Kuesioner dikatakan valid jika pertanyaan dalam

kuesioner mampu mengungkapkan sesuatu yang akan diukur oleh kuesioner

tersebut. Pada penelitian ini, validitas yang diuji adalah validitas konstruk dengan

mengorelasikan skor masing-masing butir dengan skor total dengan bantuan SPSS

versi 21. masing-masing item dikatakan valid bila nilai output Corected Item

Total Correlation (r-hitung) > r-tabel.

129
Cahyono, “Peranan User Education,” artikel diakses pada tanggal 7 mei 2015 dari
www.repository.um.ac.id
109

Tabel 4.26

Hasil Total Uji Validitas Data Variabel PP dan PM


Item-Total Statistics

Scale Mean Scale Corrected Item- Cronbach's


if Item Variance if Total Alpha if Item
Deleted Item Deleted Correlation Deleted
PP-1 60,6786 26,775 ,351 ,796
PP-2 60,7619 27,268 ,169 ,804
PP-3 60,5833 27,234 ,199 ,802
PP-4 60,4881 25,916 ,400 ,792
PP-5 60,6071 26,506 ,289 ,798
PP-6 60,6548 27,169 ,186 ,803
PP-7 60,5476 26,323 ,371 ,794
PP-8 61,0000 26,096 ,292 ,799
PP-9 60,6310 26,790 ,329 ,796
PM-1 60,4048 24,413 ,624 ,778
PM-2 60,4167 25,162 ,406 ,792
PM-3 60,4286 24,947 ,474 ,787
PM-4 60,2857 26,857 ,220 ,802
PM-5 60,2857 25,773 ,400 ,792
PM-6 60,9881 25,120 ,329 ,799
PM-7 60,4167 25,138 ,496 ,786
PM-8 60,5476 25,118 ,452 ,789
PM-9 60,5833 24,415 ,498 ,785
PM-10 60,4762 25,457 ,439 ,790
PM-11 60,4643 25,601 ,392 ,792
Sumber : Data Primer (2015)

Tabel 4.26 menunjukkan hasil validitas dari dua variabel yang digunakan dalam

penelitian ini, yaitu Pendidikan Pemakai dan Pemanfaatan Perpustakaan. Maka

dijelaskan besarnya nilai r-tabel dengan uji sampel N=84 dan tingkat signifikansi

5% maka ditemukan besarnya r-tabel yaitu 0,231. Berdasarkan hasil uji validitas

menggunakan korelasi Product Moment Pearson, diketahui bahwa semua butir

pertanyaan (lihat pada kolom Corrrected Item-Total Correlation) mempunyai

nilai lebih besar dari 0,231. Kecuali butir pernyataan no 2, 3 dan 6 pada variabel
110

pendidikan pemakai menunjukkan nilai r-hitung lebih kecil dari r-tabel. Maka tiga

butir pernyataan diatas yang nilainya kecil harus disisihkan atau dibuang.

Tabel 4.27

Hasil Uji Validitas PP dan PM setelah Menyisihkan 3 butir pernyataan

Item-Total Statistics
Scale Mean Scale Corrected Item- Cronbach's
if Item Variance if Total Alpha if Item
Deleted Item Deleted Correlation Deleted
PP-1 51,4286 23,718 ,309 ,803
PP-4 51,2381 23,051 ,338 ,801
PP-5 51,3571 23,582 ,233 ,807
PP-7 51,2976 23,344 ,323 ,802
PP-8 51,7500 23,009 ,275 ,806
PP-9 51,3810 23,853 ,258 ,805
PM-1 51,1548 21,434 ,606 ,784
PM-2 51,1667 21,755 ,452 ,794
PM-3 51,1786 21,667 ,504 ,790
PM-4 51,0357 23,505 ,243 ,806
PM-5 51,0357 22,493 ,422 ,796
PM-6 51,7381 22,003 ,326 ,805
PM-7 51,1667 21,803 ,537 ,788
PM-8 51,2976 21,778 ,491 ,791
PM-9 51,3333 21,189 ,522 ,788
PM-10 51,2262 21,984 ,502 ,791
PM-11 51,2143 22,315 ,416 ,796
Sumber : Data Primer (2015)

Pada tabel 4.27 berdasarkan hasil uji validitas yang baru menggunakan korelasi

Product Moment Pearson, diketahui bahwa semua butir pertanyaan (lihat pada

kolom Corrected Item-Total Correlation) mempunyai nilai lebih besar dari 0,

231. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa semua variabel pertanyaan

yang terdapat dalam instrumen penelitian ini sudah valid.


111

b. Hasil Uji Realibilitas

Uji reliabilitas adalah alat untuk mengukur suatu kuesioner yang merupakan

indikator dan variabel. Suatu kuesioner diakatakan reliabel atau handal, jika

jawaban seseorang terhadap pernyataan adalah konsisten atau stabil dari waktu

kewaktu. Suatu variabel dikatakan reliabel jika memberikan nilai Cronbach

Alpha > 0,06.

Tabel 4.28
Hasil Uji Reliabilitas

Reliability Statistics
Cronbach's N of Items

Alpha

,807 17

Sumber : Data Primer (2015)

Pada tabel 4.28 menunjukkan nilai cronbach”s alpha di atas variabel PP dan

PM sebesar 0,807. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa pernyataan

dalam kuesioner ini reliable karena mempunyai nilai cronboch’s alpha > 0,06.

Hal ini menunjukkan bahwa setiap item pernyataan yang digunakan mampu

memperoleh data yang konsisten yang berarti bila pernyataan itu diajukan

kembali akan diperoleh jawaban yang relatif sama dengan jawaban sebelumnya.

4. Hasil Uji Asumsi Klasik

a. Uji Normalitas

Uji normalitas model regresi bertujuan untuk mengetahui apakah dalam

model regresi variabel pengganggu atau residual memiliki distribusi

normal atau tidak. Model regresi yang baik seharusnya distribusi regresi
112

residual normal atau mendekati kenormalan. Dasar pengambilan

keputusan untuk mendeteksi kenormalan adalah jika data menyebar

disekitar garis diagonal dan mengikuti arah diagonal, maka model regresi

memenuhi asumsi normalitas.

Gambar 4.2

Hasil Uji Normalitas Regresi pada Grafik Histogram

Gambar 4.3

Hasil Uji Normalitas Regresi pada Normal P-P Plot


113

Berdasarkan tampilan output chart pada gambar 4.2 dan 4.3 di atas kita

dapat melihat tampilan grafik histogram dan P-P Plot. Dimana grafik

histogram memberikan pola distribusi yang melenceng disekitar garis

diagonal yang artinya adalah data berdistribusi normal. Sedangkan pada

grafik P-P Pot terlihat titik-titik mengikuti dan mendeteksi garis

diagonalnyasehingga dapat disimpulkan model regresi layak dipakai

karena tidak memnuhi asumsi normalitas.

Tabel 4.29

Hasil Uji Normalitas pada One-Sample Kolmogrov-Smirnov Tes


One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test

Unstandardized

Residual

N 84

Mean ,0000000
Normal Parametersa,b
Std. Deviation 3,97413161

Absolute ,068
Most Extreme
Positive ,068
Differences
Negative -,050

Kolmogorov-Smirnov Z ,626

Asymp. Sig. (2-tailed) ,828

a. Test distribution is Normal.

b. Calculated from data.

Sumber : Data Primer (2015)


114

Uji normalitas dalam penelitian ini menggunakan uji Kolmogrof

Smirnov. Dasar pengambilan keputusan adalah uji normalitas nilai

sigfikansi. Jika nilai sig (signifikansi) > 0,05 maka data berdistribusi

normal. Sedangkan jika nilai sig (signifikansi) < 0,05 maka data

berdistribusi tidak normal.

Berdasarkan tabel 4.29 uji normalitas One-Sample Kolmogrov-Smirnov-

Test diperoleh nilai KSZ sebesar 0, 626 dan Asymp.Sig sebesar 0, 828

(8,28%) > 0,05 (5%) maka dapat disimpulkan data berdistribusi normal.

b. Uji Multikolonieritas

Uji multikolonieritas bertujuan untuk mengetahui ada atau tidaknya

penyimpangan asumsi klasik multikolonieritas yaitu adanya hubungan

linear antar vaiabel independen dalam model regresi. Model regresi yang

baik mensyaratkan tidak adanya multikolonieritas dengan cara melihat

nilai tolerance dan VIF (Varian Inflation Factor). Metode pengambilan

keputusan yaitu jika semakin mendekati terjadinya masalah

multikolonieritas.
115

Tabel 4.30

Hasil Uji Multikolonieritas Pemanfaatan Perpustakaan

Coefficientsa
Model Unstandardi Stand T Sig. Collinearity
zed ardiz Statistics
Coefficients ed
Coeff
icient
s
B Std. Beta Toler VIF
Error ance
24,51 4, 5,037 ,000
(Constant)
8 868
1 Pendidikan ,411 ,174 ,252 2,359 ,021 1,000 1,000
Pemakai

a. Dependent Variable: Pemanfaatan Perpustakaan


Sumber : Data Primer (2015)

Berdasarkan hasil output uji multikolonieritas pada tabel 4.30 diatas,

diketahui bahwa nilai Tolerance dan VIF variabel pendidikan

Perpustakaan (independen) sebesar 1,000, artinya nilai tolerance pada

variabel tersebut > 0,10. Sedangkan nilai VIF < 5 atau 10. Maka

berdasarkan nilai tolerance dan VIF tidak ditemui masalah

multikolonieritas antar variabel independent.

c. Uji Heteroskedastisitas

Uji heteroskedastisitas digunakan untuk mengetahui ada atau tidaknya

penyimpangan asumsi klasik heteroskedastisitas yaitu adanya

ketidaksamaan varian dari residual untuk semua pengamatan pada model

regresi. Prasyarat yang harus terpenuhi dalam model regresi adalah tidak
116

adanya gejala heteroskedastisitas. Model uji hetereskedstisitas pada

penelitian ini dengan melihat pola titik-titik pada scatterplot regresi.

Gambar 4.4

Hasil Uji Heterokedastisitas Pada Scatterplot Regresi

Pada gambar 4.4 hasil output di atas dapat diketahui bahwa titik-titik

tidak membentuk pola yang jelas, dan titik-titik menyebar di atas dan di

bawah angka 0 pada sumbu Y. Jadi dapat disimpulkan tidak terjadi

masalah heteroskedastisitas dalam model regresi.

5. Analisis Regresi Sederhana

a. Uji Koefisien Determinasi (R2)

Koefisien determinasi (R2) bertujuan mengukur seberapa jauh

kemampuan variabel independent pendidikan pemakai (PP) dalam

menjelaskan variabel dependent Pemanfaatan Perpustakaan (PM). Nilai

variabel dependent seluruhnya dapat dijelaskan oleh variabel


117

independent. Nilai (R2) berkisar dari 0 sampai 1, jika nilai (R2) semakin

mendekati angka 0 berarti semakin lemah kemampuan variabel

independent untuk menjelaskan fluktuasi variabel dependent. Untuk

melihat besarnya pengaruh secara simultan dapat dilihat perhitungan

model summary, khususnya angka R squere pada tabel berikut ini:

Tabel 4.31

Hasil Uji Koefisien Determinasai Pemanfaatan Perpustakaan

Model Summaryb
Model R R Square Adjusted R Std. Error of the
Square Estimate
1 ,252a ,064 ,052 3,99829
a. Predictors: (Constant), Pendidikan Pemakai
b. Dependen Variable: Pemanfaatan Perpustakaan
Sumber : Data Primer (2015)
Besarnya angka R squere (r2) adalah 0,064. Angka tersebut menunjukkan

pengaruh pendidikan pemakai secara simultan itung koefisien

determinasi (KD) dengan menggunakan rumus:

KD = r2 x 100%

KD = 0,064 X 100%

KD = 6,4%

Angka tersebut mempunyai arti bahwa pengaruh pendidikan pemakai

secara gabungan terhadap pemanfaatan perpustakaan adalah 6,4%.

Adapaun sisanya sebesar 94,6% (100% - 6,4%) dipengaruhi oleh faktor

lain. Dengan kata lain, variabel pemanfaatan perpustakaan di Fakultas


118

Syariah dan Hukum UIN Syarif Hidyatullah Jakarta adalah sebesar 6,4

%, ssedangkan pengaruh lainnya sebesar 94,6% disebabkan oleh

variabel-variabel lain di luar model ini. Selanjutnya untuk mengetahui

apakah model regresi diatas sudah benar atau tidak, diperlukan uji

hipotesis menggunakan angka F dibawah ini.

b. Uji Signifikansi Simultan F (Uji statistik F)

Uji F digunakan untuk menguji pengaruh semua variabel

independentyang dimasukkan dalam model regresi secara bersama-sama

terhadap variabel dependent yang diuji pada tingkat signifikan 0,05.

Hasil uji F dapat dilihat pada tabel 4.32, jika nilai probabilitas < 0,05

maka Ha diterima dan menolak Ho, sedangkan jika nilai probabilitas

>0,05 maka Ho diterima dan menolak Ha.

Tabel 4.32

Hasil Uji Simultan F Pemanfaatan Perpustakaan

ANOVAa
Model Sum of Df Mean F Sig.
Squares Square
Regression 88,931 1 88,931 5,563 ,021b
1 Residual 1310,879 82 15,986
Total 1399,810 83
a. Dependent Variable: Pemanfaatan Perpustakaan
b. Predictors: (Constant), Pendidikan Pemakai

Sumber : Data Primer (2015)


119

Hipotesis:

H0 : Tidak ada hubungan linier antara pendidikan pemakai dengan

pemanfaatan perpustakaan.

H1 : Ada hubungan linier antara pendidikan pemakai terhadap

pemanfaatan perpustakaan.

Berdasarkan hasil pengolahan data pada tabel 4.32 menunjukkan bahwa

dari uji Ftest nilai Fhitung sebesar 5,563 dengan nilai signifikansi sebesar 0,021

lebih kecil dari nilai probabilitas (p-value) 0,05 (0,021 <0,05). Dengan

tingkat signifikansi 5 % dari df1 dan df2=84, didapat nilai Ftabel = 2,323.

Karena nilai Fhitung (5,563) > dari Ftabel (2,323), maka H0 ditolak dan H1

deterima. Artinya ada hubungan linier antara pendidikan pemakai terhadap

pemanfaatan perpustakaan. Dengan demikian model regresi di atas sudah

layak dan benar.

c. Uji Signifikan Parsial (Uji Statistik T)

Selanjutnya untuk melihat besarnya pengaruh variabel pendidikan

pemakai terhadap pemanfaatan perpustakaan digunakan uji T, sedangkan

untuk melihat besarnya pengaruh digunakan angka beta atau

Standardized Coeficientdi bawah ini:


120

Tabel 4.33

Hasil Uji T Pendidikan Pemakai

Coefficientsa
Model Unstandardized Standardized T Sig.
Coefficients Coefficients
B Std. Error Beta
(Constant) 24,518 4,868 5,037 ,000
1 Pendidikan ,411 ,174 ,252 2,359 ,021
Pemakai
a. Dependent Variable: Pemanfaatan Perpustakaan
Sumber : Data Primer (2015)

Untuk melihat apakah ada hubungan linier antara pendidikan pemakai

terhadap pemanfaatan perpustakaan, maka ditentukan hipotesis sebagai

berikut:

H0 : Tidak ada hubungan linier antara pendidikan pemakai terhadap

perpustakaan.

H1 : Ada hubungan linier antara pendidikan pemakai terhadap

pemanfatan perpustakaan.

Kriteria uji hipotesisnya dalah:

Jika tpenelitian > ttabel maka H0 ditolak dan H1 diterima.

Jika tpenelitian < ttabel maka H0 diterima dan H1 ditolak.

Berdasarkan hasil perhitungan diperoleh angka tpenelitian sebesar 2,359> t

tabelnya yaitu, 1,663 sehingga H0 ditolak dan H1 diterima. Artinya , ada

hubungan linier antara pendidikan pemakai terhadap pemanfaatan

perpustakaan. Pengaruh pendidikan pemakai terhadap pemanfaatan

pepustakaan sebesar 0,252 atau sebesar 25, 5%.


121

d. Uji Analisis Korelasi Antar Variabel

Tabel 4.34
Statistik Deskriptif Korelasi Antar Variabel
Descriptive Statistics
N Mean Std.
Deviation
Pendidikan Pemakai 84 27,7976 2,51635
Pemanfaatan Perpustakaan 84 35,9524 4,10672
Valid N (listwise) 84
Sumber : Data Primer (2015)
Nilai rata-rata pendidikan pemakai sebesar 27,7976 dengan standar
deviasi 2, 51635.
Nilai rata-rata pemanfaatan Perpustakaan adalah sebesar 35,9524 dengan
standar deviasi 4, 10672.

Tabel 4.35
Hasil Uji Korelasi
Correlations
Pendidikan Pemanfaatan
Pemakai Perpustakaan
Pearson 1 ,252*
Pendidikan Correlation
Pemakai Sig. (2-tailed) ,021
N 84 84
Pearson ,252 * 1
Pemanfaatan Correlation
Perpustakaan Sig. (2-tailed) ,021
N 84 84
*. Correlation is significant at the 0.05 level (2-tailed).
Sumber : Data Primer (2015)
Berdasarkan perhitungan diperoleh angka antar variabel PP dan PM

sebesar 0,252. Untuk menafsirkan angka tersebut digunkan kriteria

sebagai berikut:
122

0 - 0,25 : korelasi sangat lemah (dianggap tidak ada)

> 0, 25 – 0,5 : korelasi cukup kuat

> 0,5 – 0,75 : korelasi kuat

> 0, 75 – 1 : korelasi sangat kuat

Untuk pengujian lebih lanjut, maka diajukan hipoteis :

Ho; p = 0 : tidak ada hubungan (korelasi) yang signifikan antara dua

variabel

Ha; p ≠ 0 : ada hubungan (korelasi) yang signifikan antara dua variabel

Pengujian berdasarkan signifikan:

Jika probabilitas > 0,05 maka Hubungan kedua variabel signifikan.

Jika probabilitas < 0,05 maka Hubungan kedua variabel tidak signifikan.

Berdasarkan hasil uji korelasi terdapat hubungan antara variabel

pendidikan pemakai terhadap pemanfaatan perpustakaan sebesar 0,252

maka dapat ditafsirkan hubungan antara kedua variabel tersebut cukup

kuat. Apabila terjadi kenaikan pendidikan pemakai, maka pemanfaatan

perpustakaan akan mengalami kenaikan kuat, begitu juga sebaliknya.

e. Menghitung Pengaruh Langsung (Direct Effect atau DE)

Untuk menghitung pengaruh langsung DE digunakan formula sebagai

berikut:

Pengaruh variabel Pendidikan Pemakai terhadap Pemanfaatan

Perpustakaan.

X1→Y1 = 0, 252
123

f. Menghitung Pengaruh Tidak Langsung (Indirect Effect atau IE)

Untuk mengitung pengaruh tidak langsung atau IE digunakan formula

seperti di bawah ini:

Pengaruh variabel Pendidikan Pemakai dan Pemanfaatan Perpustakaan.

X1→Y1 = (0,252 X 0,252) = 0, 063504

g. Menghitung Pengaruh Total (Total Effect)

Pengaruh variabel Pendidikan Pemakai dan Pemanfaatan Perpustakaan.

X1→Y1 = (0,252 + 0,252) = 0,504

h. Diagram Jalur

Secara keseluruhan pengaruh langsung masing-masing variabel dapat

dilihat dari diagram jalur sebagai berikut:

Gambar 4.5

X1 Y1

Keterangan:

Pengaruh Pendidikan Pemakai terhadap Pemanfaatan Perpustakaan

secara langsung sebesar 0,252 yang berarti cukup kuat.

C. Pembahasan

Pada pembahasan ini penulis akan membahas hasil dari jawaban–jawaban

responden terhadap kuesioner yang telah diisi oleh mahasiswa semester 3

Fakultas Syariah dan Hukum Uin Syarif Hidayatullah Jakarta. Variabel yang
124

digunakan dalam penelitian ini yaitu pendidikan pemakai dan pemanfaatan

perpustakaan, diuji secara statistik deskriptif. Skor penelitian kriteria skala likert

dengan rumus aritmatika mean yaitu:


Interva l=

= 0,75

Keterangan:

Nilai besar 1,00 - 1,74 = sangat rendah

Nilai besar 1,75 - 2,49 = rendah

Nilai besar 2,50 - 3,24 = tinggi

Nilai besar 3,25 - 4,00 = sangat tinggi.

Tabel 4.36
Hasil Uji Statistik Deskriptif Pendidikan Pemakai (PP)
Descriptive Statistics
N Minimum Maximum Mean Std.
Deviation
PP-1 84 2,00 4,00 3,0714 ,40437
PP-4 84 2,00 4,00 3,2619 ,54039
PP-5 84 2,00 4,00 3,1429 ,54092
PP-7 84 2,00 4,00 3,2024 ,48545
PP-8 84 1,00 4,00 2,7500 ,63767
PP-9 84 2,00 4,00 3,1190 ,42241
Valid N 84
(listwise)
Sumber : Data Primer (20150
125

Tabel 4.37
Hasil Uji Statistik Deskrptif Pemanfaatan Perpustakaan (PM)
Descriptive Statistics
N Minimum Maximum Mean Std.
Deviation
PM-1 84 2,00 4,00 3,3452 ,59098
PM-2 84 2,00 4,00 3,3333 ,68254
PM-3 84 2,00 4,00 3,3214 ,64305
PM-4 84 2,00 4,00 3,4643 ,54764
PM-5 84 2,00 4,00 3,4643 ,56922
PM-6 84 1,00 4,00 2,7619 ,80089
PM-7 84 2,00 4,00 3,3333 ,58769
PM-8 84 2,00 4,00 3,2024 ,63587
PM-9 84 1,00 4,00 3,1667 ,70853
PM-10 84 1,00 4,00 3,2738 ,58806
PM-11 84 2,00 4,00 3,2857 ,61255
Valid N 84
(listwise)
Sumber : Data Primer (2015)

1. Variabel Pendidikan Pemakai

a. Indikator Penilaian: Tingkatan Pendidikan Pemakai

1) Pernyataan nomor satu mengenai pemahaman terhadap materi

pendidikan pemakai yang dijelaskan oleh putakawan dan

narasumber lainnya. Dari hasil penelitian ini bisa dilihat rata-

ratanya adalah 3,07. Nilai tersebut berada pada skala 2,50-3,24

yang menunjukkan variabel pendidikan pemakai yang

dipersepsikan responden adalah bernilai tinggi. Berdasarkan

data tersebut penulis menyimpulkan bahwa materi pendidikan

pemakai yang dilakukan perpustakaan FSH yang dijelaskan


126

oleh pustakawan dan narasumber lainnya dapat dipahami oleh

peserta.

b. Indikator Penilaian : Metode Pendidikan Pemakai

2) Pernyataan nomor empat mengenai pengajaran keterampilan

kepada peserta pendidikan pemakai agar peserta mampu dan

ahli dalam menggunakan perpustakaan. Dari hasil penelitian

ini bisa dilihat rata-ratanya adalah 3,26. Nilai tersebut berada

pada skala 3,25-4,00 yang berarti variabel pendidika pemakai

yang dilakukan perpustakaan FSH dipersepsikan responden

adalah sangat tinggi. Berdasarkan data tersebut penulis

menyimpulkan bahwa peserta mampu dan ahli dalam

menggunakan perpustakaan karena pustakawan mengajarkan

keterampilan kepada peserta pendidikan pemakai.

3) Pernyataan nomor lima mengenai kemampuan pustakawan

dalam memberikan jawaban dari pertanyaan peserta

pendidikan pemakai. Dari hasil penelitian bisa dilihat rata-

ratanya adalah 3,14. Nilai tersebut berada pada skala 2,50-3,24

yang berarti variabel pendidikan pemakai yang dilakukan

perpustakaan FSH dipersepsikan responden adalah tinggi.

Berdasarkan data tersebut penulis menyimpulkan pustakawan

memiliki kemampuan dalam memberikan jawaban dari

pertanyaan peserta pendidikan pemakai.


127

4) Pernyataan nomor tujuh mengenai sikap hormat pustakawan

dalam menerima pendapat dan masukan dari peserta

pendidikan pemakai. Dari hasil penelitian ini bisa dilihat rata-

ratanya adalah 3,20. Nilai tersebut berada pada skala 2,50-

3,24 yang berarti variabel pendidikan pemakai yang dilakukan

perpustakaan FSH dipersepsikan responden tinggi.

Berdasarkan data tersebut penulis menyimpulkan bahwa

pendapat dan masukan dari peserta pendidikan pemakai

pustakawan sangat menghormatinya.

c. Indikator tujuan dan manfaat pendidikan pemakai untuk

mahasiswa

5) Pernyatan nomor delapan mengenai waktu pelaksanaan

pendidikan pemakaicukup memperjelas materi pendidikan

pemakai. Dari hasil penelitian ini bisa dilihat rata-ratanya

adalah 2,75. Nilai tesebut berada pada skala 2,50-3,24 yang

berarti variabel pendidikan pemakai yang dilakukan

perpustakaan FSH dipersepsikan responden tinggi.

Berdasarkan data tersebut penulis menyimpulkan bahwa waktu

satu hari cukup memperjelas materi pendidikan pemakai.

6) Pernyataan nomor sembilan mengenai kesan, peserta memiliki

kesan yang baik dan menarik terhadap perpustakaan. dari hasil

penelitian ini bisa dilihat rata-ratanya adalah 3,11. Nilai

tersebut berada padaskala 2,50-3,24 yang berarti variabel


128

pendidikan pemakai yang dilakukan perpustakaan FSH

dipersepsikan responden tinggi. Berdasarkan data tersebut

penulis menyimpulkan bahwa kegiatan pendidikan pemakai

memiliki kesan yang baik dan menarik terhadap perpustakaan.

2. Variabel pemanfaatan perpustakaan

a. Indikator penilaian : Pemanfaatan perpustakaan sebagai

pusat sumber belajar mahasiswa

1) Pernyataan nomor satu mengenai kemampuan dalam

menggunakan alat bantu penelusuran koleksi/OPAC

perpustakaan setelah mengikuti pendidikan pemakai. Dari

hasil penelitian ini bisa dilihat rata-ratanya adalah 3,34. Nilai

tersebut berada pada skala 3,25 - 4,00 yang berarti variabel

pemanfatan perpustakaan FSH di persepsikan responden

adalah sangat tinggi. Berdasarkan data tersebut penulis

menyimpulkan bahwa setelah mengikuti pendidikan pemakai

peserta bisa menggunakan alata bantu penelusuran koleksi

/OPAC perpustakaan.

2) Pernyataan nomor dua mengenai Program pendidikan pemakai

yang dapat memotivasi peserta untuk lebih sering datang dan

memanfaatkan perpustakaan. dari hasil penelitian ini bisa

dilihat rata-ratanya adalah 3,33. Nilai tersebut berada pada

skala 3,25-400 yang berarti variabel pemanfaatan perpustakaan

FSH di persepsikan responden sangat tinggi. Berdasarkan data


129

tersebut penulis menyimpulkan bahwa program pendidikan

pemakai dapat memotivasi peserta untuk lebih sering datang

dan memanfaatkan perpustakaan.

3) Pernyataan nomor sebelas mengenai peserta yang selalu

membawa buku catatan untuk mencatat hal-hal yang peserta

anggap penting dari informasi yang peserta dapatkan sebagai

sumber belajar. Dari hasil penelitian ini bisa dilihat rata-

ratanya adalah 3,28. Nilai tersebut berada pada skala 3,25-400

yang berarti variabel pemanfaatan perpustakaan FSH di

persepsikan responden sangat tinggi. Berdasarkan data tersebut

penulis menyimpulkan bahwa peserta selalu membawa buku

catatan untuk mencatat hal-hal yang dianggap penting dari

informasi yan didapatkan sebagai sumber belajar.

b. Indikator penilian : Pemanfaatan sarana dan prasarana

perpustakaan.

4) Pernyataan nomor tiga mengenai peserta yang mengetahui

dan dapat memanfaatkan sarana dan prasarana perpustakaan

dengan baik setelah mengikuti pendidikan pemakai. Dari hasil

penelitian ini bisa dilihat rata-ratanya adalah 3,32. Nilai

tersebut berada pada skala 3,25-4.00 yang berarti variabel

pemanfatan perpustakaan FSHdi persepsikan responden sangat

tinggi. Berdasarkan data tersebut penulis menyimpulkan

bahwa setelah mengikuti pendidikan pemakai peserta


130

mngetahui dan dapat memanfaatkan sarana dan prasarana

perpustakaan dengan baik.

5) Pernyataan nomor lima mengenai peserta yang dapat

menggunakan jasa peminjaman dan pengembalian di

perpustakaan sesuai prosedur yang berlaku. Dari hasil

penelitian ini bisa dilihat rata-ratanya adalah 3,46. Nilai

tersebut berada pada skala 3,25-4,00 yang berarti variabel

pemanfaatan perpustakaan FSH di persepsikan responden

sangat tinggi. Berdasarkan data tersebut penulis

menyimpulkan bahwa setelah mengikuti pendidikan pemakai,

peserta dapat menggunakan jasa layanan sirkulasi sesuai

dengan prosedur yang berlaku.

6) Pernyataan nomor enam mengenai peserta yang memanfaatkan

jasa fotocopy di perpustakaan. dari hasil pnelitian ini bisa

dilihat rata-ratanya adalah 2,76. Nilai tersebut berada pada

skala 2,50-3,24 yang berarti variabel pemanfaatan

perpustakaan FSH di dpersepsikan responden tinggi.

Berdasarkan data tersebut penulis menyimpulkan bahwa

peserta memanfaatkan jasa fotocopy di perpustakaan.

c. Indikator Penilaian : pemanfaatan perpustakaan sebagai

sumber informasi.

7) Pernyataan nomor empat setelah mengikuti kegiatan

pendidikan pemakai, peserta tahu bahwa diperpustakaan


131

berlaku peraturan dan tata tertib yang harus peserta taati.

Berdasarkan hasil penelitian ini bisa dilihat rata-ratanya adalah

3,46. Nilai tersebut berada pada skala 3,25-4,00 yang berarti

variabel Pemanfaatan perpustakaan FSH dipersepsikan

responden sangat tinggi. Berdasarkan data tersebut penulis

menyimpulkan bahwa setelah mengikuti pendidikan pemakai,

peserta tahu bahwa diperpustakaan berlaku peraturan dan tata

tertib yang harus ditaati.

d. Indikator Penilaian:pemanfaatan koleksi perpustakaan oleh

mahasiswa

8) Pernyataan nomor tujuh mengenai peserta yang ingin lebih

memanfatkan koleksi di perpustakaan setelah mengikuti

pendidikan pemakai. Berdasarkan hasil penelitian ini bisa

dilihat rata-ratanya adalah 3,33. Nilai tersebut berada pada

skala 3,25-4,00 yang berarti variabel pemanfaatan pepustakaan

di persepsikan responden sangat tinggi. Berdasarkan data

tersebut penulis menyimpulkan bahwa setelah mengikuti

pendidikan pemakai, peserta ingin lebih memanfaatkan koleksi

perpustakaan.

9) Pernyataan nomor delapan mengenai pemahaman terhadap

penjelasan tentang jenis-jenis koleksi pada saat pendidikan

pemakai, peserta dapat menemukan jenis koleksi yang peserta

butuhkan dengan cepat dan tepat. Berdasarkan hasil penelitian


132

ini bisa dilihat rata-ratanya adalah 3,20. Nilai tersebut berada

pada skala 2,50-3,24 yang berarti variabel pemanfaatan

perpustakaan di persepsikan responden tinggi. Berdasarkan

data tersebut penulis menyimpulkan bahwa peserta dapat

menumukan koleksi yang mereka butuhkan dengan cepat dan

tepat setelah mendapat penjelasan tentang jenis-jenis koleksi

perpustakaan.

e. Indikator Penilaian : pemanfaatan perpustakaan dalam

meningkatkan penegetahuan mahasiswa

10) Pernyataan nomor sembilan peserta yang suka memanfaatkan

perpustakaan karena pustakawan siap membimbing dan

mengarahkan peserta dalam menemukan informasi yang

peserta butuhkan. Berdasarkan hasil penelitian ini bisa dilihat

rata-ratanya adalah 3,16. Nilai tersebut berada pada skala 2,50-

3,24 yang berarti variabel pemanfaatan perpustakaan di

persepsikan responden tinggi. Berdasarkan data tersebut

penulis menyimpulkan bahwa peserta suka memanfaatkan

perpustakaan karena pustakawannya yang siap membimbing

dan mengarahkan peserta dalam menemukan informasi yang

mereka butuhkan.

11) Pernyataan nomor sepuluh mengenai Pendidikan pemakai

yang menyadarkan peserta untuk menggunakan perpustakaan

dan sumber informasi lain yang sesuai dengan bidang peserta.


133

Berdasarkan hasil penelitian ini bisa dilihat rata-ratanya adalah

3,27. Nilai tersebut berada pada skala 3,25-4,00 yang berarti

bahwa variabel pemanfatan perpustakaan di persepsikan

menurut responden sangat tinggi. Berdasarkan data tersebut

penulis menyimpulkan bahwa peserta dapat menggunakan

perpustakaan dan sumber informasi lain yang sesui bidangnya

setelah mengikuti pendidikan pemakai.

Berdasarkan hasil pengujian terhadap beberapa konstruk dalam model

penelitian ini, dapat digambarkan jawaban hipotesis yang telah

dirumuskan sebagai berikut:

Tabel 4.38

Hasil Uji Hipotesis

Hipot Hubunga Hasil Nilai Signifika keterangan

esis n Uji T Pengaruh nsi

H1 PP→PM 2,359 0,252 0,021 Diterima

Sumber : Data Primer (2015)

Hasil uji T pada Hipotesis dapat dilihat pada tabel 4.38 menunjukkan ada

pengaruh signifikan antara variabel pendidikan pemakai terhadap

pemanfaatan perpustakaan. Penelitian ini menunjukkan bahwa nilai

konstruk eksternal pendidikan pemakai terhadap pemanfaatan

perpustakaan FSH UIN Syarif Hidayatullah Jakarta adalah sebesar 0,021

atau <0,05 artinya signifikan pada tingkat signifikansi 5%.


134

Tabel 4.39

Nilai Rata-Rata Variabel Perolehan Konstruk

Konstruk Rata-rata Keterangan

Pendidikan Pemakai (PP) 2,77 Tinggi

Pemanfaatan

Perpustakaan (PM) 3,59 Sangat tinggi

Sumber : Data Primer (2015)

Berdasarkan nilai rata-rata variabel perolehan konstruk diatas,

menunjukkan variabel pendidikan pemakai sebesar 2,77 dan variabel

pemanfaatan perpustakaan sebesar 3,59 pada rentang 0-4. Maka dapat

disimpulkan pendidikan pemakai terhadap pemanfaatan perpustakaan

FSH UIN Syarif Hidayatullah Jakarta adalah tinggi dan sangat tinggi.

Tabel 4.40

Hasil Uji Konstruk

PP→PM 0,252

Sumber : Data Primer (2015)

Hasil pengujian korelasi antara variabel pendidikan pemakai dan

pemanfaatan perpustakaan sebesar 0,252, hal ini menunjukkan bahwa

nilai antara variabel memiliki nilai skala korelasi antara 0,025-0,5

sehingga hubungan antar variabel pendidikan pemakai dan pemanfaatan

perpustakaan adalah cukup kuat.


135

BAB V

PENUTUP

A. Kesimpulan

Berdasarkan data yang telah dikumpulkan dan hasil uji hipotesis yang telah

diajukan dengan model analisis regresi linear sederhana dan analisis korelasi

maka dapat disimpulkan sebagai berikut:

1. Berdasarkan nilai rata-rata variabel perolehan konstruk dan hasil output

SPSS pada statistik deskriptif menunjukkan bahwa variabel pendidikan

pemakai sebesar 2,77 dan variabel pemanfataan perpustakaan sebesar 3,59

pada rentang nilai 0-4. Maka dapat disimpulkan tingkat pendidikan pemakai

terhadap pemanfatan perpustakaan Fakultas Syariah dan Hukum UIN Syarif

Hidayatullah Jakarta adalah tinggi dan sangat tinggi.

2. Pendidikan pemakai berpengaruh terhadap pemanfaatan perpustakaan

sebesar 6,4%, sedangkan sisanya sebesar 94,6% dijelaskan oleh faktor-faktor

lain yang tidak diteliti. Hal ini berarti sebagian kecil sumbangan pengaruh

yang diberikan variabel pendidikan pemakai terhadap pemanfaatan

perpustakaan. Ada pengaruh signifikan sebesar 0,021 antara variabel

pendidikan pemakai dan pemanfatan perpustakaan. Hal ini berarti variabel

pendidikan pemakai berpengaruh secara signifikan terhadap pemanfaatan

perpustakaan, karena nilai pengaruh signifikan lebih kecil dari 0,005.

Korelasi variabel pendidikan pemakai sebesar 0,252. Hal ini menunjukkan

bahwa nilai antara variabel tersebut memiliki nilai sebesar 0,25-0,5, artinya

mempunyai hubungan yang cukup kuat antar variabel. Dengan demikian


136

dapat disimpulkan pendidikan pemakai terhadap pemanfaatan perpustakaan

FSH UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, berpengaruh dan mempunyai

hubungan yang cukup kuat.

B. Keterbatasan Penelitian

Keterbatasan atau kelemahan dalam penelitian ini terletak pada hal-hal

sebagai berikut:

1. Penelitian ini adalah penelitian dengan pendekatan kuantitatif, dalam metode

penelitian kuantitatif lebih sistematis, terencana, terstruktur, jelas dari awal

hingga akhir penelitian. Oleh sebab itu penelitian pendidikan ini bisa

diperdalam dengan pendekatan kualitatif, agar bisa dilihat lebih jauh

perkembangannya karena dengan pendekatan kualitatif ini, menghasilkan

data dekriptif berupa kata-kata tertulis atau lisan dari orang-orang yang

diamati dan prilaku yang diamati. Artinya dengan pendekatan kualitatif

penelitian tentang pendidikan pemakai ini bisa dikaji lebih dalam lagi.

2. Dalam penelitian ini tidak adanya data statistik perpustakaan yang penulis

peroleh, karena perpustakaan tidak mempunyai data-data statistik tersebut

berupa data kunjungan, layanan reverence, layanan sirkulasi dan sebagainya.

3. Karakteristik responden dalam penelitian ini adalah mahasiswa FSH

semester 3 yang sudah mengikuti kegiatan pendidikan pemakai, namun

dalam penelitian ini pengambilan jumlah sampel perjurusan tidaklah sama,

hal ini disebabkan karena kondisi lapangan yang tidak memungkinkan pada
137

saat menyebarkan angket penelitian, responden ada yang bisa dan ada juga

yang tidak bisa.

C. Saran

Berdasarkan temuan penelitian, maka dapat disampaikan saran-saran sebagai

berikut:

1. Pendidikan pemakai perlu ditingkatkan untuk mendapatkan hasil yang

maksimal. Agar mencapai hasil tersebut, diadakan pula pelayanan kegiatan

pendidikan pemakai secara individu maupun berkelompok di ruang masing-

masing.

2. Pihak fakultas dan perpustakaan hendaknya meningkatkan kualitas dan

kuantitas fasilitas dan staf perpustakaan. Hal ini diharapkan dapat

meningkatkan kegiatan pendidikan pemakai.

3. Perlu dilakukan kajian lanjutan lebih dalam untuk peneliti berikutnya

berkaitan dengan berbagai permasalahan pendidikan pemakai di

perpustakaan.
138

DAFTAR PUSTAKA

Aan Prabowo. Jurnal Ilmu Perpustakaan Volume 2 Nomor 2. Semarang: Fakultas Ilmu
Budaya Universitas Dipenoogoro, 2013.

Abdul Rahman Saleh dan Fahidin. Manjemen Perpustakaan Perguruan Tinggi. Jakarta:
Universitas Terbuka, Depdikbud, 1995.

Abiodun, Adegbile Samuel. “Method of User Education in Academic Libraries and


Relationship Between User Eduction and Information Literacy,” Artikel diakses
pada tanggal 1 september 2015 dari
www.academia.edu/3828315/USER_EDUCATION_AND_INFORMATION_LI
TERACY

Achmad, dkk. Layanan Cinta: Perwujudan Layanan Prima++Perpustakaan. Jakarta:


Sagung Seto, 2012.

Ade Abdul Hak. “Pendidikan Pemakai: Perubahan Prilaku Pada Siswa Madrasah dalam
Sistem Pembelajaran Berbasis Perpustakaan,” dalam Sudarnoto Abdul Hakim,
ed. Perpustakaan Sebagai Center For Learning Society: Gagasan untuk
Pengembangan Perpustakaan Madrasah. Jakarta:Fakultas Adab dan Humaniora
UIN Syarif Hidayatullah, 2006.

---------- “Analisis Technology Acceptance Model Atas Penerimaan Para Tenaga


Peprustaaan Madrasah Terhadap Otomasi Perpustakaan”,Jakarta: Lembaga
Penelitian dan Pengabdian kepada Mayarakat UIN Syarif Hidayatullah Jakarta,
2014.

Ali Muhtadi. “Mobilitas Mahasiswa Teknologi Pendidikan Mencari Sumber Belajar


dalam Upaya Peningkatan Kualitas Proses Pembelajaran.” Artikel diakses pada
tanggal 30 September 2015 dari
http://staff.uny.ac.id/sites/default/files/132280878/4.%20Mobilitas%20mahasisw
a%20TP%20mencari%20sumber%20belajar%20dalam%20upaya%20peningkat
an%20kualitas%20pembelajaran.pdf

Anas Sudjiono. Pengantar Statistik Pendidikan. Jakarta : Raja Grafindo Persada, 2008.

Arif Furchan.Pengantar Penelitian dalam Pendidikan. Yogyakarta: Pustaka Pelajar,


2004.

Asrorun Ni’am Sholeh. Perpustakaan Jendela Peradaban: Teks, Konteks, dan


Dinamika Pembahasan Undang-Undang tentang Perpustakaan. Jakarta: eLSAS,
2008.
139

Badan Standardisasi Nasional. SNI 7330-2009 “Tentang Perpustakaan Perguruan


Tinggi.” diakses pada tanggal 29 Maret 2015 dari
http://elib.unikom.ac.id/files/disk1/387/jbptunikompp-gdl-ubudiyahse-19343-5-
21413_sn-9.pdf.

Bruce, Crristine. “Seven Faces of Information Literacy: Toward Inviting Students into
New Experiences.” Artikel diakses pada tanggal 1 oktober 2015 dari
www.files.kennison.name.

Darmono. “Pengembangan Perpustakaan Sekolah Sebagai Sumber Belajar.” Jurnal


Perpustakaan Sekolah, Nomor 1 Tahun 2007, artikel diakses pada tanggal 30
September 2015 dari
http://library.um.ac.id/images/gbjps/art01dar.pdf#page=1&zoom=70,-11,-10

Emzir.Metodologi Penelitian Pendidikan: Kualitatif dan Kuantitatif.Jakarta: Raja


Grafindo Persada, 2008.

Fjalbrant, Nancy and Malley. User Education In Libraries. England: Clive Binglery,
1984.

F. Rahayuningsih. Pegelolaan Perpustakaan. Yogyakarta: Graha Ilmu, 2007.

Grantino One Pradika. “Pengaruh pendidikan pengguna (User Education) terhadap


pemanfaatan layanan perpustakaan di UPT Perpustakaan Universitas
Muhammadiyah Surakarta.” Artikel diakses pada tanggal 28 Februari 2015 dari
https://www.google.com/search?q=pendidikan+pemakai+perpustakaan.pdf

Hasugian, Jonner. “Library Skill dan Computer Literacy Mahasiswa Baru Pengguna
Perpustakaan, Universitas Sumatera Utara, 2002.”Artikel diakses pada 7 Mei
2015 dari www.http://repository.usu.ac.Id

Heny Sulistiyani. “Pengaruh Pendidikan Pemakai Terhadap Pemanfaatan Perpustakaan


di Perpustakaan Perintis SMAN 11 Yogyakarta.” Skripsi S1 Program Studi Ilmu
Perpustakaan Jurusan Ilmu Perpustakaan dan Informasi Fakultas Adab
Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga Yogyakarta, 2009.

Imam Ghozali.Aplikasi Multivariate program SPSS. Semarang: Universitas


Diponegoro, 2009.

Iqbal Hasan. Analisis Data Penelitian dengan statistik. Jakarta: PT. Bumi Aksara, 2004.

Jonatan Sarwono.Analisis Data Penelitian Menggunakan SPSS. Yogyakarta: Andi


Yogyakarta, 2006.

Jonathan Sarwono & Ely Suhayati.Riset Akuntansi Menggunakan SPSS. Yogyakarta:


Graha Ilmu, 2006.
140

Kamus Besar Bahasa Indonesia online, diakses pada tanggal 31 Agustus 2015 dari
http://kbbi.id/manfaat.
Konsistensi, “Uji Analisis Korelasi dengan Program SPSS”, artikel diakses pada 8
November 2015 dari http://konsistensi.com.2013/05/uji-analisis-korelasi-
dengan-program-html

Konsistensi, “Uji Multikolonieritas dengan Melihat Nilai Tolerance dan FIV”, artikel
diakses pada 9 November 2015 dari http://www.com2013/07/uji-
multikolonieritas-dengan-melihat.html

Kumar B.Ravi, dan M.Phil. “User Education in Libraries.” International