1224 7297 1 PB
1224 7297 1 PB
[JAP. 2018;6(2):63–72]
ARTIKEL PENELITIAN
Abstrak
Penelitian tentang penggunaan blok pleksus servikalis superfisialis sebagai analgetik pascaoperasi
mastoidektomi masih sangat terbatas baik di Indonesia maupun luar negeri. Tujuan penelitian mengetahui
efektivitas blok pleksus servikalis superfisialis sebagai analgetik pascaoperasi mastoidektomi. Penelitian
ini berdisain uji klinik acak tersamar tunggal pada 30 pasien yang dilakukan operasi mastoidektomi dan
memenuhi kriteria inklusi di Rumah Sakit Dr. Moewardi Surakarta periode Oktober 2017–Februari 2018.
Sampel dibagi menjadi 3 kelompok, yaitu kelompok fentanil intravena, blok pleksus cervicalis superfisialis
dengan levobupivakain, dan blok pleksus cervicalis superfisialis dengan salin. Semua pasien mendapatkan
perlakuan anestesi umum sesuai standar dan dinilai skala nyeri berkala pascaoperasi. Selain itu, juga dinilai
efek mual-muntah pascaoperasi, kebutuhan opioid selama operasi, dan efek samping tindakan blok. Skala
nyeri pascaoperasi mulai jam ke-2 sampai ke-24 pada kelompok fentanil intravena (nyeri ringan 80–90%)
dan levobupivakain (nyeri ringan 90–100%) lebih rendah dibanding dengan kelompok salin (nyeri ringan
10–50%; nyeri sedang 50–70%) (p<0,05). Pada kelompok salin bahkan terjadi nyeri berat sebanyak 40%
pada jam ke-2. Skor PONV pada kelompok fentanil, levobupivakain, dan salin mayoritas mual ringan (60%;
40%; dan 50%). Tidak ada komplikasi yan g terjadi terkait blok pleksus servikalis superfisialis. Simpulan,
tidak ada perbedaan skala nyeri yang bermakna antara blok pleksus servikalis superfisialis levobupivakain
dan fentanil intravena pascaoperasi mastoidektomi.
Korespondensi: Stephanus Andy Prakasa Kaligis, dr., SpAn, Departemen Anestesiologi dan Terapi Intensif Fakultas
Kedokteran Universitas Sebelas Maret/Rumah Sakit Umum Daerah Dr. Moewardi, Jl. Kol. Sutarto no. 132, Surakarta,
57126, Tlpn. 0271-639262, Email stepzndy@gmail.com
baik dibanding dengan kelompok saline. antara blok pleksus servikalis superfisialis
Berdasar atas Tabel 3 tidak terdapat levobupivakain dan fentanil intravena pada
perbedaan skala nyeri yang signifikan 2 jam (p=0,542), 6 jam (p=0,146), 12 jam
Tabel 2 Perbedaan Skala Nyeri antara Blok Pleksus Servikalis Superfisialis Levobupivakain
dan Fentanil Intravena Pascaoperasi Mastoidektomi dan Saline
Kelompok
Nyeri Total p
Fentanil Levobupivakain Saline
NRS_2 0,000
Nyeri ringan 8 9 1 18
Nyeri sedang 2 1 5 8
Nyeri berat 0 0 4 4
NRS_6 0,000
Nyeri ringan 8 10 2 20
Nyeri sedang 2 0 7 9
Nyeri berat 0 0 1 1
NRS_12 0,010
Nyeri ringan 8 10 4 22
Nyeri sedang 2 0 6 8
Nyeri berat 0 0 0 0
NRS_24 0,015
Nyeri ringan 9 10 5 24
Nyeri sedang 1 0 5 6
Nyeri berat 0 0 0 0
Keterangan: Uji Kruskal Wallis
(p=0,146), dan 24 jam (p=0,317) pascaoperasi berdasarkan atas usia, BMI, status fisik ASA,
dengan nilai p>0,05. hipertensi, diabetes melitus, asma, alergi,
Berdasar atas tabel 4 diketahui PONV pada diagnosis, tindakan, lama operasi, fentanil
kelompok fentanil mayoritas pasien dengan durante telah homogen, sedangkan jenis
mual ringan, pada kelompok levobupivakain kelamin pasien masih berbeda signifikan
mayoritas pasien dengan tidak mual dan pada kelompok saline. Data jenis kelamin
mual ringan, dan pada kelompok saline yang berbeda signifikan secara statistik pada
mayoritas pasien juga dengan mual ringan. kelompok saline mayoritas adalah laki-laki,
Nilai p=0,180 (p>0,05) yang berarti bahwa sedangkan pada kelompok fentanil intravena
tidak terdapat perbedaan yang signifikan skor dan levobupivakain jenis kelamin perempuan
PONV. Kelompok fentanil memiliki kejadian merupakan mayoritas masih dapat terjadi
muntah yang lebih banyak dibanding dengan meskipun telah dilakukan randomisasi. Jenis
kelompok yang lain. kelamin sendiri tidak berpengaruh terhadap
Berdasar atas Tabel 5, dari 20 tindakan skala nyeri karena bukan merupakan faktor
blok pleksus servikalis superfisialis tidak risiko terjadi nyeri pascaoperasi. Jenis kelamin
didapatkan efek samping seperti infeksi, dapat menjadi perancu pada hasil skala PONV
hematom, nyeri di tempat penusukan, sindrom karena termasuk dalam faktor risiko terjadi
horner, maupun paresis nervus frenikus mual muntah pascaoperasi.10
unilateral. Hasil penelitian menunjukkan perbedaan
skala nyeri yang signifikan antara kelompok
Pembahasan fentanil intravena, levobupivakain, dan saline
pascaoperasi mastoidektomi. Pada kelompok
Karakteristik responden dari ketiga kelompok fentanil intravena dan levobupivakain
Tabel 3 Perbedaan Skala Nyeri antara Blok Pleksus Servikalis Superfisialis Levobupivakain
dan Fentanil Intravena Pascaoperasi Mastoidektomi
Kelompok
Nyeri p
Fentanil Levobupivakain
NRS_2 0,542
Nyeri ringan 8 9
Nyeri sedang 2 1
Nyeri berat 0 0
NRS_6 0,146
Nyeri ringan 8 10
Nyeri sedang 2 0
Nyeri berat 0 0
NRS_12 0,146
Nyeri ringan 8 10
Nyeri sedang 2 0
Nyeri berat 0 0
NRS_24 0,317
Nyeri ringan 9 10
Nyeri sedang 1 0
Nyeri berat 0 0
Keterangan: Uji Mann-Whitney
memiliki efektivitas yang lebih baik sejak 2 jam memberikan analgesia sensorik area
hingga 24 jam pascaoperasi mastoidektomi. postauricular dari scalp (lesser occipital),
Distribusi kutaneus dari pleksus cervicalis pinna eksternal, area auricular posterior, area
adalah pada kulit bagian anterolateral leher temporoparietal scalp (greater auricular),
oleh rami primer anterior dari C2-C4 yang bagian anterior leher (transverse cervical),
muncul sebagai 4 saraf yang berbeda yaitu dan area supraclavicular (supraclavicula).
lesser occipital nerve, great auricular nerve, Blok nervus greater auricular telah berhasil
transverse cervical nerve, dan supraclavicular digunakan untuk meredakan nyeri pasca
nerve. operasi timpanomastoid dan otoplasty. Anak-
Blok pleksus cervicalis superfisialis anak yang menjalani operasi timpanomastoid
Tabel 4 Perbedaan PONV antara Blok Pleksus Servikalis Superfisialis Levobupivakain dan
Fentanil Intravena Pascaoperasi Mastoidektomi dan Saline
Kelompok
PONV Total p
Fentanil Levobupivakain Saline
Tidak mual 0 4 2 6
Mual ringan 6 4 5 15
0,180
Mual berat 0 0 1 1
Muntah 4 2 2 8
Keterangan: Uji Kruskal Wallis
memiliki predisposisi mual dan muntah yang servikalis superfisialis bilateral pada pasien
lebih besar, yang dapat dikurangi dengan yang menjalani operasi tiroidektomi. Pada
melakukan blok nervus greater auricular dan penelitian ini mengikutsertakan 162 pasien
menghindari kebutuhan opioid perioperatif. sebagai sampel yang dibagi ke dalam tiga
Operasi timpanomastoid sendiri merupakan kelompok, yaitu blok dengan salin, blok dengan
operasi dengan risiko PONV yang cukup tinggi. bupivakain, dan blok dengan levobupivakain.
Blok pleksus cervicalis superfisialis bilateral Anestesi umum dilakukan secara standar
dapat memberikan analgesia untuk operasi dengan cara monitor kedalaman anestesi
pada bagian anterior dari leher, seperti operasi menggunakan alat auditory evoked potential
tiroid, insisi trakeostomi (Gambar 1).11 (AEP) dan arterial line autoregressive index
Levobupivakain adalah (S)-enantiomer (AAI). Agen inhalasi yang digunakan adalah
murni dari bupivakain. Diperkirakan desfluran dan dititrasi sesuai nilai AAI. Nyeri
karakteristik untuk blok saraf perifer sama pascaoperasi selama 24 jam pada kelompok
dengan yang racemic mixture (bupivakain). bupivakain dan levobupivakain lebih rendah
Blok saraf perifer dengan bupivakain seringkali bila dibanding dengan kelompok salin.8
memberikan durasi blok 4 sampai 12 jam Perbandingan langsung skala nyeri
bahkan sampai 24 jam. Hal ini menjadikan antara kelompok fentanil intravena dan
bupivakain obat yang sangat disukai untuk levobupivakain menunjukkan tidak terdapat
anestesia regional bila menginginkan durasi perbedaan yang bermakna secara statistik.
analgesia yang panjang. Dari penelitian dengan Meskipun terdapat kecenderungan kelompok
sukarelawan maupun hewan uji menunjukkan levobupivakain memiliki skala nyeri yang
bahwa toksisitas kardiovaskular dan sistem lebih baik, namun masih diperlukan penelitian
saraf pusat dari levobupikain lebih rendah lanjutan untuk meningkatkan kekuatan
daripada bupivakain. 12 penelitian ini. Jadi, dapat dikatakan bahwa
Penelitian oleh Andrieu dkk.9 menunjukkan efek analgetik pascaoperasi dari blok pleksus
bahwa blok pleksus servikalis superfisialis servikalis superfisialis dengan levobupivakain
bilateral dengan ropivakain dan klonidin sebanding dengan fentanil intravena.
efektif menurunkan kebutuhan analgetik Penelitian oleh Suresh dkk.13 menilai efek
pascaoperasi tiroid. Delapan puluh tujuh blok nervus aurikularis mayor dibanding
pasien dibagi secara acak ke dalam kelompok dengan morfin intravena yang menjalani
blok dengan saline, blok dengan ropivakain, operasi timpanomastoid. Dari penelitian ini,
dan blok menggunakan ropivakain ditambah 9 dari 20 pasien yang dilakukan blok nervus
klonidin. Anestesi umum dilakukan secara aurikularis mayor tidak pernah memperoleh
standar dengan monitor kedalaman anestesi opioid atau analgesik lain dalam 24 jam
menggunakan bispektral indeks (BIS) antara pascaoperasi. Meskipun terdapat 9 pasien juga
40 sampai 60. Setiap peningkatan denyut dari 20 pasien yang membutuhkan anelgetik
jantung atau tekanan arteri rata-rata 20% penyelamat saat di PACU, dibanding dengan
selama intraoperasi diberikan sufentanil. 3 dari 20 pasien kelompok morfin intravena.
Semua pasien mendapatkan asetaminofen 4 Penelitian ini menyimpulkan bahwa kebutuhan
gram selama 24 jam pertama. analgetik penyelamat di ruang post anesthesia
Penelitian yang serupa oleh Shih dkk.8 care unit secara statistik tidak bermakna antara
mengevaluasi efek analgetik dari blok pleksus kelompok blok nervus aurikularis mayor dan
kelompok morfin intravena (p=0,084). Hal ini anestesi tidak dapat dinilai secara seragam
menunjukkan bahwa blok nervus aurikularis sehingga dalam penelitian ini peningkatan
mayor memiliki efek analgesia pascaoperasi denyut jantung cenderung dianggap sebagai
yang sebanding dengan opioid morfin seperti respons nyeri dan diberikan tambahan
yang terjadi pada penelitian penulis. fentanil. Selain itu, penelitian tersebut
Penelitian yang lain yang dilakukan oleh juga mempergunakan fentanil yang dapat
Swain dkk.14 menunjukkan bahwa kombinasi memperkuat efek analgesia dan memperlama
blok nervus aurikularis mayor dan nervus durasi blok saraf perifer.
aurikulo-temporalis dengan anestesi umum Penelitian Shih dkk.8 juga menyimpulkan
dapat menjadi teknik yang efektif, sederhana, blok pleksus servikalis superfisialis bilateral
dan dapat ditoleransi dengan baik untuk dapat menurunkan penggunaan opioid dan
operasi mastoidektomi. Penelitian ini kebutuhan gas anestesi selama operasi. Dalam
membandingkan efikasi blok saraf perifer penelitian ini juga dilakukan penyeragaman
terhadap penggunaan morfin intravena saat dalam kedalaman anestesi dengan alat
operasi mastoid. Total 50 pasien dilakukan yang dapat mengukur secara objektif, yaitu
randomisasi ke dalam dua kelompok, yaitu yang auditory evoked potential (AEP) dan arterial-
mendapatkan blok saraf (kelompok N) dan line autoregression index (AAI). Monitor AAI
morfin intravena (kelompok M). Kelompok N adalah indikator yang akurat untuk menilai
menggunakan blok dengan bupivakain 0,25%, tingkat sedasi dan hilangnya kesadaran.
sedangkan kelompok M menggunakan morfin Beberapa penelitian menunjukkan nilai AAI
intravena 0,1 mg/kgBB. Hasilnya adalah nilai 20±5, desfluran dapat menjaga efek anestesi
VAS selama 3 jam pascaoperasi dan kebutuhan yang adekuat.
analgetik penyelamat kelompok N lebih rendah Beberapa penelitian lain menunjukkan
signifikan secara statistik dibanding dengan bahwa teknik anestesi regional dan lokal
kelompok M.15 Penelitian ini hanya menilai tidak dapat menurunkan kebutuhan analgetik
skala nyeri pada 3 jam pascaoperasi dan tidak pascaoperasi tiroid.16,17 Hasil ini mendasarkan
memperhitungkan skala nyeri selama 24 pada penilaian VAS pascaoperasi dan juga
jam. Dari penelitian kami pasien-pasien yang kebutuhan analgetik. Kegagalan tindakan
dilakukan blok dengan salin menunjukkan dan anestesi regional yang tidak efektif
skala nyeri yang menetap sampai 24 jam dapat menjadi penyebab. Teknik blok dengan
pascaoperasi yang berarti nyeri pascaoperasi pendekatan ultrasonografi dapat membantu
mastoidektomi dapat berlangsung sampai 24 meningkatkan keberhasilan blok pleksus
jam. servikalis superfisialis.18
Untuk kebutuhan fentanil selama operasi Untuk skor PONV dari ketiga kelompok
di antara ketiga kelompok tidak berbeda tidak terdapat perbedaan yang signifikan.
bermakna secara statistik. Kelompok Penggunaan levobupivakain memberikan
levobupivakain cenderung mempergunakan skor paling baik terhadap PONV walaupun
dosis fentanil selama operasi lebih rendah tidak signifikan secara statistik. Penelitian
bila dibanding dengan kelompok fentanil ini sejalan dengan hasil dari Shih dkk.8 dan
intravena dan saline (229,5+41,0; 244,0+37,1; Andrieu dkk.9 Pada penelitian Andrieu dkk.9
244,0+58,0; p=0,076). Hasil penelitian ini yang menggunakan kombinasi ropivakain
berbeda dengan yang dilakukan oleh Andrieu dan klonidin yang terbukti menurunkan
dkk.9 Penyebabnya dalam penelitian tersebut jumlah opioid selama operasi, tidak cukup
menggunakan BIS untuk mengukur kedalaman untuk menurunkan insidens PONV. Beberapa
anestesi, sedangkan pada penelitian penulis faktor yang dapat memengaruhi kejadian
tidak. Dengan kedalaman anestesi yang PONV adalah penggunaan anestesi volatil dan
seragam maka peningkatan denyut jantung nitrous oxide, tidak menggunakan profilaksis
sebagai respons dari nyeri intraoperatif lebih antiemetik, jumlah pasien dengan jenis
spesifik. Tanpa menggunakan BIS kedalaman kelamin perempuan, dan penggunaan nefopam
sebagai analgetik penyelamat. Penelitian antara kelompok tidak dapat terukur secara
Andrieu dkk.9 dan Shih dkk.8 tersebut juga lebih objektif, distribusi jenis kelamin yang
menganggap jumlah sampel yang digunakan kurang merata di antara kelompok yang
untuk menurunkan insidens PONV masih mungkin berpengaruh dalam insiden PONV,
kurang. dan jumlah sampel yang relatif sedikit. Untuk
Beberapa faktor dalam penelitian ini memperbaiki distribusi yang kurang merata
yang dapat menjadi penyebab kejadian PONV dapat dilakukan dengan menggunakan
adalah jenis kelamin perempuan. Distribusi teknik randomisasi dengan komputer untuk
jenis kelamin perempuan lebih banyak pada penelitian selanjutnya.
kelompok fentanil dan juga levobupivakain.
Meskipun bila dibandingkan secara statistik Simpulan
kejadian PONV tidak bermakna signifikan,
namun pada kelompok fentanil insidens PONV Terdapat perbedaan skala nyeri antara blok
berat lebih tinggi karena pasien mengalami pleksus servikalis superfisialis levobupivakain,
muntah mencapai 4 orang dari 10 pasien. Bila fentanil intravena, dan saline pascaoperasi
menilai faktor risiko PONV dengan skor dari mastoidektomi. Perbandingan yang langsung
Apfel dkk.10 yang terdiri atas jenis kelamin levobupivakain dengan fentanil intravena
perempuan, tidak merokok, riwayat mabuk tidak berbeda. Jadi, blok pleksus servikalis
perjalanan, dan penggunaan opioid perioperatif superfisialis dapat digunakan sebagai analgetik
maka kelompok pasien yang akan menjalani alternatif yang sebanding dengan fentanil
mastoidektomi sebagian merupakan pasien intravena pascaoperasi mastoidektomi.
dengan risiko tinggi PONV. Ditambah faktor- Kebutuhan opioid selama operasi dan
faktor risiko lain yang terbukti meningkatkan kejadian PONV antara ketiga kelompok tidak
risiko PONV, yaitu usia muda, penggunaan berbeda. Tindakan blok pleksus servikalis
anestesi inhalasi, dan durasi anestesi yang lama superfisialis itu merupakan tindakan yang
membuat kelompok pasien ini sangat berisiko. sederhana dan aman digunakan bila dilakukan
Menurut pedoman dari Society for Ambulatory dengan hati-hati dan sesuai dengan prosedur.
Anesthesiology pasien dengan risiko tinggi
PONV membutuhkan kombinasi 2 atau lebih Daftar Pustaka
antiemetik profilaksis.10, 19 Pada penelitian ini
antiemetik profilaksis hanya menggunakan 1. Sarantopoulos C. Pain pathways
satu jenis obat, yaitu metoklopramid. Jumlah and mechanisms. Dalam: Abram SE,
opioid selama operasi yang tidak berbeda penyunting. Pain medicine: the requisites
secara signifikan antara tiap-tiap kelompok in anesthesiology. Philadelphia: Mosby
juga dapat menjadi penyebab. Elsevier; 2006. hlm. 1–3.
Tindakan pada blok pleksus servikalis 2. Jaffe R, Schmiesing C, Golianu B.
superfisialis adalah tindakan yang aman untuk Anesthesiologists manual of surgical
dilakukan terbukti dari penelitian ini tidak procedures. Edisi ke-5. Philadelphia:
ada kejadian efek samping dari 20 tindakan Lippincott Williams & Wilkins; 2014.
blok pleksus servikalis superfisialis. Beberapa 3. Nemati S, Okhovvat SA, Naghavi E, Shakiba
kasus melaporkan efek samping lebih sering M, Mikaeeli S. Relative frequency of chronic
terjadi bila menggunakan agen anestesi lokal postoperative pain in patients operated
dengan konsentrasi lebih tinggi (bupivakain for chronic otitis media. Euro Archi Oto-
0,5%), volume lebih banyak (>10 mL), dan Rhino-Laryngol. 2013;271(8):2139–43.
insersi jarum yang terlalu dalam sampai 4. Chou R, Gordon DB, de Leon-Casasola
menembus otot-otot leher. 15 OA, Rosenberg JM, Bickler S, Brennan
Keterbatasan penelitian ini adalah tidak T, dkk. Management of postoperative
memakai alat pengukur kedalaman anestesi pain: a clinical practice guideline from
sehingga penyeragaman tingkat anestesi di the american pain society, the american
society of regional anesthesia and pain Williams & Wilkins, a Wolters Kluwer
medicine, and the american society of business, Philadelphia. 2009;17:420–2.
anesthesiologists' committee on regional 12. Bernards, CM. Local anesthetics. Dalam:
anesthesia. Executive Committee, MF Mulroy, penyunting. A practical
and Administrative Council. J Pain. approach to regional anesthesia. Edisi ke-
2016;17(2):131–57. 4. Philadelphia: Wolter Kluwer-Lippincott
5. Cadavid-Puentesa A, Guerrerob FJB, Williams & Wilkins. 2009;1:1–10.
Salazar OG, Zapataa FM, Henaoa JO, Sierraa 13. Suresh S, Barcelona SL, Young NM, Seligman
JR, dkk. Comparison of the effectiveness I, Heffner CL, Cote CJ. Postoperative
of fentanil versus morphine for severe pain relieve in children undergoing
postoperative pain management. A tympanomastoid surgery: is a regional
randomized, double blind, clinical trial. block better than opioids?. Anesth Analg.
Colomb J Anestesiol. 2017;45(2):100–7. 2002;94:859–62.
6. Moghul N, Doyle DJ. Common 14. Swain SK, Pradhan C, Mohanty S, Sahu
otolaryngology procedures. Dalam: MC. Comparative study between selective
Vacanti CA, penyunting. Essential clinical nerve blocks and the intravenous opioids
anesthesia. Cambridge: Cambridge in mastoid surgery. Egyptian J Ear Nose
University Press; 2011. hlm. 362–3. Throat Allied Sci. 2016;18(2017):121–5.
7. Suresh S, Jagannathan N. Somatic blockade 15. Hannadige H, Somaweera S. A complication
of the head and neck. Dalam: Cousins MJ, of superficial cervical plexus block used for
penyunting. Cousins & Bridenbaugh’s thyroidectomy. Sri Lankan J Anaesthesiol.
neural blockade in clinical anesthesia and 2015;23(2):77–9.
pain medicine. Edisi ke-4. Philadelphia: 16. Eti Z, Irmak P, Gulluoglu BM, Manukyan
Lippincott Williams & Wilkins, a Wolters MN, Gogus FY. Does bilateral superficial
Kluwer Business; 2009. cervical plexus block decrease analgesic
8. Shih M, Duh Q, Hsieh C, Liu Y, Lu C, Wong requirement after thyroid surgery?. Anesth
C, dkk. Bilateral superficial cervical plexus Analg. 2006;102:1174–6.
block combined with general anesthesia 17. Herbland A, Cantini O, Reynier P, Valat P,
administered in thyroid operations. World Jougon J, Arimone Y, dkk. The bilateral
J Surg. 2010;34(10):2338–43. superficial cervical plexus block with 0.75%
9. Andrieu G, Amrouni H, Robin E, Carnaille ropivacaine administrated before or after
B, Wattier JM, Pattou F, dkk. Analgesic surgery dose not prevent postoperative
efficacy of bilateral superficial cervical pain after total thyroidectomy. Reg Anesth
plexus block administered before thyroid Pain Med. 2006;31:31–9.
surgery under general anaesthesia. Br J 18. Senapathi TGA, Widnyana IMG, Aribawa
Anaesth. 2007;99(4):561–6. IGNM, Wiryana M, Sinardja IK, Nada
10. Apfel C, Heidrich F, Jukar-Rao S, Jalota L, IKW, dkk. Ultrasound-guided bilateral
Hornuss C, Whelan R, dkk. Evidence-based superficial cervical plexus block is more
analysis of risk factors for postoperative effective than landmark technique for
nausea and vomiting. Br J Anaesth. reducing pain from thyroidectomy. J Pain
2012;109(5):742–53. Res. 2017;10:1619–22.
11. Suresh S, Jagannathan N. Somatic blockade 19. Gan TJ, Diemunsch, Habib AS, Kovac
of the head and neck. Dalam: M.J. Cousins A, Kranke P, Meyer TA, dkk. Consensus
penyunting. Cousins & Bridenbaugh’s guidelines for the management of
Neural Blockade in Clinical Anesthesia and postoperative nausea and vomiting.
Pain Medicine fourth edition. Lippincott Anesth Analg. 2014;118:85–113.