1 PB PDF
1 PB PDF
METODE ANALITIS DAN METODE ELEMEN HINGGA (STUDI KASUS PROYEK JALAN BEBAS
HAMBATAN MEDAN-KUALANAMU KM 36+100)
ABSTRAK
Pada umumnya, tanah lunak sering digunakan dalam pelaksanaan konstruksi, namun kurang
menguntungkan secara teknis karena tanah lunak memiliki kandungan air yang tinggi tetapi sulit terdrainasi
karena permeabilitasnya yang rendah dan kompresibilitas yang besar sehingga menyebabkan terjadinya
penurunan yang besar dalam waktu yang lama. Hal inilah yang sering menjadi masalah dalam pelaksanaan
suatu pekerjaan konstruksi. Pada proyek jalan bebas hambatan Medan-Kualanamu KM 36+100 ini, perbaikan
tanah lempung untuk mengatasi masalah di atas adalah dengan cara menggunakan Prefabricated Vertical
Drain (PVD). Pemasangan PVD dapat mempercepat waktu penurunan yang terjadi karena disipasi air pori
terjadi dalam dua arah yaitu secarah horizontal dan vertikal.
Dalam tugas akhir ini, dilakukan analisa perhitungan konsolidasi tanah dengan menggunakan metode
analitis dan metode elemen hingga, dimana perhitungan penurunan dan waktu konsolidasi dihentikan pada
saat derajat knsolidasi mencapai 95%. Analisa jarak spasi antar PVD serta pola pemasangan antar PVD juga
akan dihitung untuk mendapatkan jarak yang paling efektif yang disesuaikan dengan waktu konsolidasi yang
paling cepat tanpa adanya analisis biaya
Dari hasil perhitungan tanpa menggunakan PVD yang telah dilakukan maka diperleh waktu yang
dibutuhkan untuk mencapai derajat konslidasi 95% adalah 136 hari dengan besar penurunan 41 cm.
Sedangkan dengan menggunakan PVD, waktu yang dibutuhkan adalah 25 hari dengan besar penurunan 41
cm. Dari analisa yang telah dilakukan dapat disimpulkan bahwa penggunaan PVD dapat mepercepat waktu
konsolidasi. Jika dibandingkan dengan penurunan di lapangan, besar penurunan yang dihasilkan lebih kecil
dibandingkan dengan perhitungan secara analisa dan metode elemen hingga yaitu sebesar 9,3 cm
Kata Kunci : Derajat Konslidasi, Penurunan, Tanah Lunak, Prefabricated Vertical Drain (PVD)
ABSTRAC
Generally, soft soil was often being used in construction project but that was unprofitable in
technically because soft soil has high water capacity but difficult to be drained cause it has low permeability
and high compressibility so it will has a great settlement with long time. This thing usually become problem
in construction project. At the Medan-Kualanamu freeway project KM 36 + 100, the improvement of clay soil
to overcome the mentioned problem was by using Prefabricated Vertical Drain (PVD). Installation of PVD
could accelerate the time of settlement that occurs because the pore water dissipation occurs in two directions,
vertical and horizontal.
In this final project, soil consolidation calculation was done by analytical method and finite element
method where the calculation of settlement and consolidation time is stopped when the degree of
consolidation reaches 95%. Analysis of the spacing between PVD and the pattern of installation between
PVD would also be calculated to obtain the most effective distance adjusted to the fastest consolidation time
without cost analysis.
From the calculation without using PVD that has been done then writer obtained that the time required
to achieve degree of 95% consolidation was 136 days with a large decrease of 41 cm. While using PVD, the
time required was 25 days with a large decrease of 41 cm. From the analysis that has been done can be
concluded that PVD can make the settlement time become faster. If compared with settlement in field, the
settlement value was smaller than by using analytic and finite element method, exactly only 9,3 cm.
Key Words : Degree of Consolidation, Prefabricated Vertical Drain (PVD), Setllement, Soft Soil
PENDAHULUAN
Pada umumnya tanah lunak bersifat kurang menguntungkan secara teknis untuk mendukung
suatu pekerjaan konstruksi. Plastisitas yang tinggi, kembang susut yang tinggi, daya dukung yang
rendah, kandungan air yang tinggi dan sulit terdrainase karena permeabilitas tanah relatif rendah serta
kompresibilitas yang besar menyebabkan tanah mengalami penurunan yang besar dan dalam waktu yang
sangat lama. Hal inilah yang sering menjadi masalah dalam pelaksanaan suatu pekerjaan konstruksi. Salah
satu metode untuk mengatasi masalah tersebut adalah dengan menggunakan sistem preloading yang
dikombinasikan dengan Prefabricated V ertical Drain (PVD).
Preloading atau pemberian beban awal dilakukan dengan cara memberikan beban yaitu berupa
timbunan sehingga menyebabkan tanah akan termampatkan sebelum konstruksi didirikan. PVD adalah
sistem drainase buatan yang dipasang vertikal di dalam lapisan tanah. Sistem drainase vertikal ini
mempunyai bentuk berupa sabuk berpenampang persegi panjang, terdiri dari bagian luar berupa
penyaring/filter yang terbuat dari bahan synthetic/geotextile, kertas atau goni dan bagian dalam yang
berfungsi sebagai media aliran air yang terbuat dari plastik atau serabut organik. Pada saat ini penggunaan
PVD sudah banyak digunakan karena dapat mengurangi waktu penurunan dan konsolidasi tanah secara
signifikan dari beberapa tahun ke dalam hitungan bulan. Ini dikarenakan vertical drain dapat menekan keluar
air pori selama proses konsolidasi tanah dan juga mengalirkan air secara cepat arah horizontal
Pada tugas akhir ini, perhitungan mengenai besarnya penurunan akibat Preloading menggunakan
data parameter tanah, dimensi PVD, Bore Hole, dan Settlement Plate serta instrument Geoteknik lain yang
berasal dari lapangan lokasi proyek, yaitu Proyek Jalan Tol Medan-Kualanamu STA 36+100. Kemudian akan
dibandingkan besar penurunannya secara analitis dan dengan metode elemen hingga
Tujuan Penelitian
Manfaat Penelitian
Pembatasan Masalah
Untuk memperjelas ruang lingkup yang akan dibahas dalam tugas akhir ini dan untuk
mempermudah penulis dalam menganalisa maka dibuat batasan masalah yang meliputi:
1. Data-data yang digunakan untuk melakukan analisis didapat dari data parameter tanah, dimensi PVD,
Bore Hole, dan Settlement Plate serta instrument Geoteknik lain yang berasal dari lapangan lokasi proyek,
yaitu Proyek Jalan Tol Medan-Kualanamu STA 36+100.
2. Nilai-nilai ataupun koefisien yang tidak terdapat pada data-data diperoleh berdarkan referensi-referensi
dan sumber-sumber yang ada
TINJAUAN PUSTAKA
Konsolidasi
Konsolidasi adalah proses terdisipasinya air tanah akibat bekerjanya beban, yang terjadi sebagai
fungsi waktu karena kecilnya permeabilitas tanah. Proses ini berlangsung terus sampai kelebihan tekanan air
pori yang disebabkan oleh kenaikan tegangan total yang telah benar-benar hilang. Pada umumnya konsolidasi
akan berlangsung satu arah (one dimensional consolidation) yaitu pada arah vertikal saja, karena lapisan yang
mengalami tambahan beban itu tidak dapat bergerak secara horizontal, karena ditahan oleh tanah disekitarnya
(lateral pressure).
Koefisien konsolidasi vertikal (Cv) menentukan kecepatan pengaliran air pada arah vertikal dalam
tanah. Karena pada umumnya konsolidasi berlangsung satu arah saja, yaitu arah vertikal, maka koefisien
konsolidasi sangat berpengaruh terhadap kecepatan konsolidasi yang akan terjadi. Harga C v dapat dicari
menggunakan persamaan berikut:
Dimana:
Cv = Koefisien konsolidasi arah vertical (cm²/s)
Tv = Faktor waktu konsolidasi arah vertikal
t = Waktu yang dibutuhkan untuk mencapai derajat konsolidasi U% (s)
H = Panjang maksimum lintasan drainase (cm)
Menurut Muller dan Larsson pada jurnal Aspects on the Modelling of Smearzones Around Vertical
Drain untuk material tanah jenis lempung homogen maka nilai konsolidasi horizontal (Ch) ;
Menentukan nilai derajat konsolidasi arah vertical dapat dinyatakan dengan dua formula berikut:
Jika Uv < 60%, Maka Uv :
Dimana :
Uv = Derajat konsolidasi arah vertikal
Tv = Faktor waktu konsolidasi arah vertikal
m = Bilangan integer = 0
Exp = Bilangan eksponen = 2,7182818
Dimana :
Ur = Derajat konsolidasi arah radial
Tr = Faktor waktu konslidasi arah radial
Derajat konsolidasi tahah (U) adalah perbandingan penurunan tanah pada waktu tertentu dengan
penurunan total. Persamaan derajat konsolidasi pada tanah yang distabilisasi dengan menggunakan sistem
PVD menurut Carrillo (1942) adalah sebagai berikut:
U = 1 – (1 – Ur) (1 – Uv)
Dimana:
U = Derajat konsolidasi rata-rata
Ur = Derajat konsolidasi arah radial
Uv = Derajat konsolidasi arah vertikal
Dimana:
S = Penurunan akibat proses konsolidasi (m)
Cc = Indeks kompresi tanah
Cs = Indeks pengembangan tanah
Po = Tegangan overburden efektif (t/m2)
Pc = Tegangan prakonsolidasi efektif (t/m2)
P = Penambahan tegangan (t/m2)
e0 = Angka pori
H = Tebal lapisan tanah (m)
Metodologi Penelitian
Penulisan tugas akhir ini dilakukan dengan metode studi kasus, dimana data-data yang akan
dianalisa diperoleh dari proyek jalan bebas hambatan Medan-Kualanamu KM 36+100. Hal pertama yang
dilakukan adalah mengumpulkan data data dari proyek tersebut seperti data SPT, Bore Hole, dimensi PVD,
dan data settlement plate. Kemudian data data tersebut diolah dalam perhitungan secara analitis dan elemen
hingga untuk kemudian dibandingan hasilnya dengan yang terjadi di lapangan.
Data parameter tanah yang akan digunakandalam analisa perhitungan konsolidasi dapat dilihat pada
Tabel 1 sebagai berikut
Dari hasil perhitungan analisa derajat konsolidasi yang dilakukan secara analitis, diperoleh lama
waktu yang dibutuhkan untuk mencapai derajat konsolidasi 95% tanpa menggunakan PVD adalah 136 hari,
sedangkan dengan menggunakan PVD hanya menggunakan waktu 25 hari. Grafik perbandingannya dapat
dilihat pada Gambar 1 sebagai berikut:
Gambar 1. Grafik perbandingan lama waktu konsolidasi antara tanpa menggunakan PVD dengan yang
menggunakan PVD.
Berikut ini adaha grafik penurunan yang diperoleh dengan Metode Elemen Hingga yang
diperlihatkan pada Gambar 2 sebagai berikut:
Gambar 3 dan Tabel 2 menunjukkan perbandingan besar penurunan yang didapatkan dari
perhitungan dengan metode analitis, metode elemen hingga dan hasil pengamatan di lapangan
Gambar 3. Perbandingan grafik penurunan antara analisa dengan metode elemen hingga, analisa dengan
metode analitik dan pembacaan settlement plate di lapangan
Penurunan
Tinggi Lama di Metode
Tahap Penurunan di Titik Nodal (cm)
Timbunan Konsolidasi Lapangan Analitik
Penimbunan (cm)
(cm) (hari) (cm)
A B C SP-39
1 0,553 2 2,591 2,628 2,585 0 11,8
2 2,474 18 10,139 10,612 10,137 0,3 37,5
3 2,849 6 11,327 12,033 11,324 0,3 39,2
4 2,959 92 11,941 12,829 11,939 6,4 41
5 3,143 2 12,372 13,398 12,369 6,5 41
6 3,379 56 13,119 14,525 13,118 7,7 41
7 3,423 42 13,234 14,713 13,233 8,7 41
8 3,612 24 13,661 15,456 13,659 9,3 41
Kesimpulan
1. Besar penurunan yang diperoleh secara analitis adalah sebesar 41 cm, dengan metode elemen hingga
diperoleh penurunan sebesar 15,456 cm, sedangkan dari data settlement plate di lapangan diperoleh
penurunan sebesar 9,3 cm
2. Waktu yang diperlukan untuk mencapai derajat konsolidasi 95% tanpa PVD adalah 136 hari sedangkan
jika menggunakan PVD, membutuhkan waktu 25 hari untuk mencapai derajat konsolidasi 95%.
3. Dilihat dari variasi pola pemasangan dan jarak pemasangan antar PVD, dapat disimpulkan bahwa semakin
pendek jarak antar PVD, maka semakin cepat juga waktu yang dibutuhkan untuk mencapai derajat
konsolidasi 95%, yaitu pada pemasangan PVD pola segitiga dengan jarak antar PVD 1,5 m membutuhkan
waktu 22 hari untuk mencapai derajat konsolidasi 95%.
4. Bangkitan tegangan air pori berlebih yang diperoleh secara analitis adalah sebesar 43,017 kN/m2,
sedangkan dengan metode elemen hingga diperoleh sebesar 2,395 kN/m2
Saran
1. Untuk mendapatkan perbandingan respon program yang benar, diperlukan penilitian lanjutan.
2. Dalam pemodelan struktur geoteknik untuk setiap jenis lapisan tanah disarankan menggunakan
pemodelan tanah yang berbeda-beda
3. Setiap ruas jalan seharusnya dilakukan pengujian SPT untuk mendapatkan parameter tanah yang
lebih akurat.
DAFTAR PUSTAKA
Anonim, Modul Pelatihan Geosintetik (Volume 1 : Klasifikasi dan Fungsi Geosintetik), Pedoman Departemen
Pekerjaan Umum
Anonim, Perencanaan dan Pelaksanaan Perkuatan Tanah Dengan Geosintetik, Jakarta Selatan 2009. Pedoman
Departemen Pekerjaan Umum
Anonim, Stabilisasi Dangkal Tanah Lunak Untuk Konstruksi Timbunan Jalan (Dengan Semen &
Cerucuk).2005.Pedoman Departemen Pekerjaan Umum
Barron, R. A. 1948. Consolidation of fine-grained soils by drain wells. Transactions ASCE, Vol. 113, paper
2346, pp. 718-724.
Bergado, D. T., Asakami, H., Alfaro, M. C. & Balasubramaniam, A. S. (1991). Smear effects of vertical
drains on soft Bangkok clay. J. Geotech. Engng Div. ASCE, 117(10), 1509-30.
Das, Braja M, Mekanika Tanah (Prinsip – Prinsip Rekayasa Geoteknis), Terjemahan oleh Noor Endah &
Indra Surya Mochtar. Jilid I, Jakarta : Erlangga 1995.
Das, Braja M, Mekanika Tanah (Prinsip - Prinsip Rekayasa Geoteknis), Terjemahan oleh Noor Endah &
Indra Surya Mochtar. Jilid II Jakarta : Erlangga 1995.
Das, Braja M, Advanced Soil Mechanics Third Edition.UK:British Library 2008.
Hansbo, S. 1979. Consolidation of clay by band-shaped prefabricated drains. Ground Engineering, July, Vol.
12, No.5.
Hansbo, S. 1981. Consolidation of fine-grained soils by prefabricated drains. Proceedings, 10th International
Conference on Soil Mechanics and Foundation Engineering, Vol. 3, Stockholm.
Hansbo, S. 1987. Design aspects of vertical drains and lime column installations. In Proceedings of the 9th
Southeast Asian Geotechnical Conference, Bangkok, Thailand, Vol. 2. Southeast Asian Geotechnical
Society, Bangkok, pp. 8-1-8-2.
Indraratna B., Bamunawita C., Redana I., Mclntosh G. (2003). ”Modelling of Prefabricated Vertical Dains in
Soft Clay and Evaluation of Their Effctiveness in Practice”. Journal of Ground Improvement. 7(3),
2003, 127-138.”
Indraratna, Buddhima. (2008). ”Recent Advancements in the use of Prefabricated Vertical Drains in Soft
Soils”. Australian Geomechanics Journal, March issue, 2008, 29-46.
Indraratna Buddhima, Aljorany A., Rujikiatkamjorn Cholachat. (2011). ”Consolidation by Vertical Drain
Beneath a Circular Embankment Using Analytical and NumericalModelling”. Journal of
Geomechanics, ASCE, 2011, 1000-1005.
Jamiolkowski, M., Lancellota, R. and Wolski, W. 1983. Precompression and speeding up consolidation.
Proceedings, Eighth European Conference on Soil Mechanics and Foundation Engineering, Vol. 3.
Helsinki.
Larsson, S., Muller, R. Aspect on the Modelling of Smear Zones Around Vertical Drain
Mendrofa, Junieli.2015 “Analisis Perbaikan Lapisan Soft Soil dengan Sistem Prefabricated Vertical Drain
pada Jalan Tol Medan-Kualanamu dengan Metode Elemen Hingga”. Tesis Magister Universitas
Sumatera Utara.
Pasaribu Hotlan Togu. 2010.”Analisa Penurunan Pada Tanah Lunak Akibat Timbunan (Studi Kasus
RUNWAY Bandara Medan Baru)”. Universitas Sumatera Utara.
Sari Samita Sylda.2015. ”Kajian Efektivitas Penggunaan Geogrid Sebagai Bahan Pemisah Lapisan Antara
Tanah Gambut dan Tanah Merah Dalam Struktur Timbunan Menggunakan Metode Elemen Hingga”.
Skripsi Universitas Sumatera Utara
Siregar, Juanda Andika.2017 “Analisis Perbaikan Tanah Lunak Akibat Pengaruh Penggunaan PVD dan
Geotekstil dengan Menggunakan Metode Analitik dan Metode Elemen Hingga (Studi Kasus Pryek
Jalan Bebas Hambatan Medan-Kualanamu KM 35+622,42)”. Skripsi Universitas Sumatera Utara.