PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Buruknya pelayanan publik yang sering kita dengar di berbagai media, baik cetak
maupun elektronik dan juga dari masyarakat pada umumnya, membuat Pemerintah mulai
berbenah diri untuk membuat pelayanan publik menjadi lebih baik lagi dari sebelumnya.
Hal ini dimulai dengan membenahi sistem yang dianut, namun ternyata kualitas pelayanan
publik di Negara kita belum membaik. Pemerintah pun mulai membenahi pilar-pilar
pelayanan, yaitu para Aparatur Sipil Negara (ASN).
Pembenahan pemerintah dimulai dengan membuat Undang-Undang nomor 5 Tahun
2014 tentang ASN, atau Aparatur Sipil Negara. ASN menurut UU tersebut harus memiliki
integritas yang tinggi dan profesionalisme dalam menjalankan tugasnya sebagai pelayan
masyarakat serta perekat persatuan dan kesatuan bangsa.
Untuk mendukung ASN yang profesional dan berintegritas, maka diterbitkan pula
Peraturan Pemerintah nomor 101 Tahun 2000 tentang Pendidikan dan Pelatihan Jabatan
Pegawai Negeri Sipil (PNS) ditetapkan bahwa Diklat untuk pembentukan Calon Pegawai
Negeri Sipil (CPNS) adalah Diklat Prajabatan. Tata Cara Penyelenggaraan Diklat
Prajabatan kemudian diatur dalam Peraturan Kepala LAN nomor 38 tahun 2014 tentang
Penyelenggaraan Diklat Prajabatan Golongan III Umum.
Diklat prajabatan golongan III dengan pola baru ini menitikberatkan pemahaman nilai-
nilai dasar profesi oleh ASN melalui 2 tahap yaitu, internalisasi nilai-nilai dasar dan
aktualisasi nilai dasar tersebut dalam lingkungan kerja.
Tahap internalisasi bertujuan agar ASN sebagai pelayan masyarakat dapat memahami
dengan baik nilai dasar profesi ASN, yaitu Akuntabilitas, Nasionalisme, Etika Publik,
Komitmen Mutu dan Anti Korupsi. Setelah melalui tahap ini, peserta diklat prajabatan
akan memasuki tahap aktualisasi di tempat kerja untuk melihat samapai dimana peserta
dapat mengamalkannya nanti.
B. Tujuan
Peserta Diklat Prajabatan Golongan III Umum mampu mengaktualisasikan nilai-nilai
dasar profesi PNS ANEKA dalam melaksanakan tugas pelayanan publik, khususnya
pelayanan kesehatan terhadap masyarakat.
C. Ruang Lingkup
Berdasarkan Peraturan Daerah Kabupaten Minahasa Selatan Nomor 05 Tahun 2008:
Rumah Sakit Umum Daerah, selanjutnya disebut RSUD adalah rumah sakit yang
memberikan pelayanan kesehatan pada semua bidang dan jenis penyakit.
Dasar pembentukan Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Kabupaten Minahasa
Selatan adalah RSUD Tipe C adalah untuk melaksanakan tugas-tugas pelayanan
kesehatan bagi masyarakat di Kabupaten Minahasa Selatan.
Rumah Sakit Umum Daerah mempunyai tugas melaksanakan pelayanan
kesehatan dan penyembuhan penderita serta pemulihan keadaan cacat badan dan jiwa
sesuai ketentuan perundang-undangan yang berlaku.
Berdasarkan kemampuan pelayanan kesehatan dan kapasitas sumber daya
organisasi, Rumah Sakit Umum Daerah dapat melaksanakan penelitian,
pengembangan serta penapisan teknologi bidang kesehatan.
Untuk menyelenggarakan tugas, Rumah Sakit Umum Daerah mempunyai fungsi :
a. melaksanakan usaha pelayanan medis;
b. melaksanakan usaha rehabilitasi medis ;
c. melaksanakan usaha pencegahan akibat penyakit dan peningkatan
pemulihan kesehatan;
d. melaksanakan usaha pelayanan perawatan;
e. melaksanakan usaha pendidikan dan pelatihan medis dan paramedis;
f. melaksanakan sistem rujuk (several);
g. sebagai tempat penelitian;
h. lain-lain usaha di bidang kesehatan yang diperlukan sesuai dengan
ketentuan yang berlaku.
Ketentuan sebagaimana dimaksud tidak mengurangi hak dari Departemen
Kesehatan atau Dinas Kesehatan atas pengurusan, pengaturan dan penyelenggaraan
tugas-tugas tersebut di bidang pelayanan kesehatan/medis yang oleh Menteri
Kesehatan telah ditetapkan sebagai kewajiban Departeman Kesehatan.
Rumah Sakit Umum Daerah menjalankan sistem rujuk (reveral), sehingga dengan
demikian kepada Puskesmas-puskesmas/Balai Kesehatan se Kabupaten Minahasa
Selatan merujuk penderita/pasien ke Rumah Sakit Umum Daerah.
Mengingat luasnya wilayah, maka Rumah Sakit Umum Daerah bersama dengan
Dinas Kesehatan dapat merujuk ke Rumah Sakit lainnya sebagai rujukan dari
Puskesmas untuk kemudahan penderita.
Visi dan Misi RSUD Kab. Minahasa Selatan:
a. Visi
Terwujudnya RSUD Kab. Minahasa Selatan sebagai rumah sakit yang mandiri
dan handal dalam pelayanan
b. Misi
1) Menyelenggarakan pelayanan kesehatan yang paripurna dan profesional
2) Mewujudkan pelayanan kesehatan yang dijangkau masyarakat
3) Menyediakan sarana dan prasarana kesehatan dalam meningkatkan sumber
daya manusia
Rumah Sakit Umum Daerah terdiri dari :
a. Bagian Tata Usaha membawahkan :
1) Sub Bagian Umum;
2) Sub Bagian Kepegawaian;
3) Sub Bagian Keuangan.
b. Bidang Pelayanan Medik Penunjang membawahkan :
1) Seksi Anastesi;
2) Seksi Radiologi.
c. Bidang Pelayanan Medik Dasar membawahkan:
1) Seksi Keperawatan;
2) Seksi Poliklinik.
d. Bidang Farmasi dan Laboratorium membawahkan :
1) Seksi Farmasi;
2) Seksi Laboratorium.
e. Satuan Pengawas Internal;
f. Komite yang membawahkan Staf Medik Fungsional;
g. Instalasi;
h. Kelompok Jabatan Fungsional.
Struktur Organisasi
Direktur RSUD Kab. Minsel : dr. Erwin R. R. Schouten
Kepala Bagian Tata Usaha : Alma V. Oflagi, S.Pd
Ka. Sub. Bag. Kepegawaian : Ruland J. Manopo, SE
Ka. Sub. Bag. Keuangan : Boyke J. Tumbel, SE.Ak
Ka. Sub. Bag. Umum : Marnijati Abdullah
Ka. Bid. Farmasi & Laboratorium : Syultje Mamarimbing, SM
Ka. Seksi Farmasi : Rita V. Situmorang, S.Si, Apt
Ka. Bid. Pel. Medik Penunjang : Anita A. Tumangken, Amd.Keb
Ka. Seksi Anastesi : Augustinus Turangan, S.Kep, Ns
Ka. Seksi Radiologi : Betie Alow, SE
Ka. Bid. Pelayanan Medik Dasar : dr. Erwin R. R. Schouten
Ka. Seksi Keperawatan : Pinkan V. Leleh, AMK
Ka. Seksi Poliklinik : Margaretha Kaya, S.Kep, Ns
BAB II
ISI RANCANGAN AKTUALISASI