DASAR TEORI
25
26
positif terhadap ketahanan perusahaan (Budimanta, etl., 2004). Ada tiga alasan
mengapa industri atau perusahaan melakukan Community Development, yaitu :
a. Untuk mendapat izin lokal. (Izin lokal adalah usaha perusahaan untuk bisa
beradaptasi dengan komunitas lokal dalam rangka menciptakan
harmonisasi kegiatan usaha dengan komunitas lokal)
b. Mengatur dan menciptakan strategi ke depan yang dilakukan bersama-
sama dengan anggota masyarakat dalam rangka mengembangkan
kemandirian masyarakat.
c. Program Community Development mempunyai potensi untuk
meningkatkan nilai usaha terhdap perusahaan (hubungannya dengan good
corporate governance)
tidak ada penggerak lainnya sebagai pengganti. Di lain pihak, daerah bekas
tambang tidak tertata dengan baik yang menyulitkan kegiatan budidaya.
upaya pemulihannya dengan mengurangi turunan air asam tambang sampai pada
tingkat yang dapat diterima. Disian pemulihannya dapat dimodifikasi dengan
meminimalkan masuknya air dan udara.
Tujuan pemulihan harus diformulasikan berdasar struktur dasar secara
detail dan karakteristik ekosistem alami. Ketika semua konsep diimplementasikan
mulai dari ekosistem pra-penambangan, diikuti dengan pertimbangan aspek
ekonomi, penerimaan konsep tersebut dan stabilitas jangka panjang dengan
pengelolaan yang berjalan dengan pembiayaan yang rasional.
Gardner (2001) memberikan contoh komponen-komponen penting (pendekatan
Alcoa) dalam rangka memulihkan hutan Jarrah:
a. Identifikasi hal-hal yang dapat meningkatkan jumlah spesies tanaman;
b. Melakukan seleksi pada proyek penelitian yang berkaitan dengan
melibatkan tenaga ahli dari universitas dan organisasi penelitian lainnya;
c. Membangun infrastruktur dan menyediakan peralatan-peralatan;
d. Mengidentifikasi perubahan keanekaragaman hayati, dengan melakukan
pemantauan secara periodik;
e. Menentukan tujuan akhir dari kegiatan pemulihan dengan meyeimbangkan
kondisi rona awalnya.
3.11. PEMANTAUAN
Pemantauan pada peraturan No.18 tahun 2008 yaitu Penyusunan
pemantauan program pascatambang Industri pertambangan telah mendukung
banyak program-program riset yang telah menampilkan berbagai teknik berharga
untuk mengkaji stabilitas lahan serta keberlanjutan, dinamika, fungsi dan proses-
proses program pascatambang. Manfaat terbesar dari program pemantauan adalah
ketika digabung dengan informasi mengenai apa yang terjadi pada program
pascatambang tertentu. Catatan sejarah program pascatambang akan
menghubungkan kinerja saat ini dengan praktek kerja program pascatambang,
sehingga dapat mengetahui metode-metode yang terbaik dan memperbaiki
masalah yang masih ada. Informasi ini (masa lalu dan masa kini) penting dalam
melengkapi serangkaian masukan sehingga langkah penyempurnaan yang terus
menerus dapat tercapai.
4. WT, yaitu strategi yang didasarkan pada kegiatan yang bersifat defensive dan
berusaha meminimalkan kelemahan yang ada serta menghindari ancaman.
Kerangka kerja dengan menggunakan pendekatan analisis SWOT adalah
sebagai berikut:
a. Analisis Penilaian
Faktor Internal dan Faktor Eksternal Penilaian faktor internal (IFE) adalah
untuk mengetahui sejauh mana kekuatan dan kelemahan yang dimiliki dengan
cara mendaftarkan semua kekuatan dan kelemahan serta memberikan dasar
untuk mengidentifikasi dan mengevaluasi hubungan antara area-area tersebut.
Sedangkan penilaian faktor eksternal (EFE) adalah untuk mengetahui sejauh
mana ancaman dan peluang yang dimiliki dengan cara mendaftarkan ancaman
dan peluang (David, 2008 yang disitasi Rangkuti, 2009). Identifikasi berbagai
faktor tersebut secara sistematis digunakan untuk merumuskan strategi untuk
manajemen Kawasan.
b. Penentuan Bobot
Setiap Variable Sebelum melakukan pembobotan faktor internal maupun
eksternal, terlebih dahulu ditentukan tingkat kepentingannya. Setiap faktor
internal dan eksternal diberi nilai berdasarkan tingkat kepentingannya (Tabel
3.1 dan 3.2).
Keterangan:
ai = bobot variable ke-i
xi = nilai variable ke-i
i = 1,2,3,…,n
n = jumlah variable
c. Penentuan Peringkat (rating)
Penentuan tiap variabel terhadap kondisi objek diukur dengan menggunakan
nilai peringkat berskala 1-4 terhadap masing-masing faktor strategis yang
dimiliki Kawasan. Nilai dari pembobotan dikalikan dengan peringkat pada
45
setiap faktor dan semua hasil kali tersebut dijumlahkan secara vertikal untuk
memperoleh total skor pembobotan (Tabel 3.3). Total skor pembobotan
berkisar antara 1-4 dengan rata-rata 2,5. Jika total skor pembobotan IFE di
bawah 2,5 maka dapat dinyatakan bahwa kondisi internal lemah, sedangkan
jika berada di atas 2,5 maka dinyatakan kondisi internal kuat, Demikian juga
total pembobotan EFE, jika dibawah 2,5 menyatakan bahwa kondisi eksternal
lemah dan jika di atas 2,5 menyatakan bahwa kondisi eksternal kuat (Tabel 3.4
dan Tabel 3.5).
d. Penyusunan Alternatif Strategi
Alat yang digunakan untuk menyusun faktor-faktor strategis perusahaan
adalah matriks SWOT (Tabel 3.6). Hubungan antara kekuatan dan kelemahan
dengan peluang dan ancaman digambarkan dalam matriks tersebut. Matriks ini
menghasilkan beberapa alternatif strategi sehingga kekuatan dan peluang
dapat ditingkatkan serta kelemahan dan ancaman dapat diatasi.
Risiko bisa timbul dari sumber internal dan sumber eksternal dari
perusahaan pertambangan. Risiko yang berasal dari sumber eksternal mencakup
munculnya peraturan perundang-undangan baru, perkembangan teknologi,
bencana alam dan gangguan keamanan. Sementara itu, sumber internal risiko
terdiri atas keterbatasan dana operasional, sumber daya manusia yang tidak
kompeten, peralatan yang tidak memadai, kebijakan prosedur yang tidak jelas,
dan suasana kerja yang tidak kondusif. Selain kedua sumber di atas, risiko juga
bisa disebabkan oleh faktor lain, misalnya pengeluaran program yang tidak tepat,
pelanggaran terhadap pengendalian dana, ketidaktaatan terhadap peraturan
perundang-undangan, risiko yang melekat pada sifat misinya atau pada
signifikansi (BPKP, 2010).
Penilaian resiko adalah metode sistematis dalam melihat aktivitas kerja,
memikirkan apa yang dapat menjadi buruk, dan memutuskan kendali yang cocok
untuk mencegah terjadinya kerugian, kerusakan, atau cedera di tempat kerja.
Penilaian ini harus juga melibatkan pengendalian yang diperlukan untuk
menghilangkan, mengurangi,atau meminimalkan resiko (NSH Health Scotland,
2010).
Penilaian risiko bertujuan untuk (i) mengidentifikasi dan menguraikan
semua risiko-risiko potensial yang berasal baik dari faktor internal maupun faktor
eksternal, (ii) memeringkat risiko-risiko yang memerlukan perhatian manajemen
perusahaan dan yang memerlukan penanganan segera atau tidak memerlukan
tindakan lebih lanjut, dan (iii) memberikan suatu masukan atau rekomendasi
untuk meyakinkan bahwa terdapat risiko-risiko yang menjadi prioritas paling
tinggi untuk dikelola dengan efektif (BPKP, 2010).
Penilaian risiko dilakukan terhadap faktor-faktor yang mengancam
tercapainya tujuan instansi pendidikan. Oleh karena itu, penetapan tujuan baik itu
tujuan instansi maupun tujuan kegiatan merupakan langkap awal dalam
melakukan penilaian risiko. Setelah tujuan ditetapkan, instansi pendidikan akan
melakukan identifikasi terhadap risiko-risiko yang bisa menghambat pencapaian
tujuan tersebut. Identifikasi risiko bisa dilakukan baik terhadap sumber risiko
internal, sumber risiko eksternal maupun sumber risiko yang lain. Terhadap setiap
risiko yang berhasil diidentifikasi, perusahaan pertambangan kemudian
49
3.13.3.Analisis Risiko
Peraturan Pemerintah No. 60 Tahun 2008 mendefinisikan analisis risiko
sebagai proses penilaian terhadap risiko yang telah teridentifikasi dalam rangka
mengestimasi kemungkinan munculnya dan besaran dampaknya untuk
menetapkan level atau status risikonya. Status risiko ditentukan berdasarkan
kombinasi antara kemungkinan (probabilitas/frekuensi) terjadinya risiko dan
dampak (efek) jika risiko terjadi.
BPKP (2010) memberikan panduan bagaimana perusahaan pertambangan
melakukan analisis risiko. Langkah-langkah analisis risiko tersebut adalah sebagai
berikut:
1. Menetapkan kemungkinan/probabilitas/frekuensi terjadinya risiko
Tabel 3.8. Kerangka Pengukuran Probabilitas
Probabilitas
Kriteria
Rating %
1 0-20 Sangat tidak mungkin/hampir mustahil
2 20-40 Kecil kemungkinan tapi tidak mustahil
3 40-60 Kemungkinan terjadi
4 60-80 Sering terjadi
5 80-100 Hampir pasti terjadi
50