Makalah Agama Islam Sukim
Makalah Agama Islam Sukim
SMAN 13 DEPOK
Terima kasih juga kami ucapkan kepada teman-teman yang telah berkontribusi
dengan memberikan ide-idenya sehingga makalah ini bisa disusun dengan baik dan
rapi.
Kami berharap semoga makalah ini bisa menambah pengetahuan para pembaca.
Namun terlepas dari itu, kami memahami bahwa makalah ini masih jauh dari kata
sempurna, sehingga kami sangat mengharapkan kritik serta saran yang bersifat
membangun demi terciptanya makalah selanjutnya yang lebih baik lagi.
ii
DAFTAR ISI
Judul. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .i
Kata pengantar . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . ii
Daftar isi. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .iii
BAB I PENDAHULUAN
Latar Belakang . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 1
Rumus Permasalahan . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .1
Tujuan . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 1
BAB II PEMBAHASAN
Malaikat
1.1 Pengertian. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .2
1.2 Hukum Beriman Kepada Malaikat. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . ..2
1.3 Penciptaan Malaikat. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .2
1.4 Perbedaan antara Malaikat,Manusia dan Jin . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 2
1.5 Jumlah Malaikat . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 3
1.6 Nama Malaikat dan Tugasnya Masing-masing . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 4
iii
BAB I
PENDAHULUAN
Latar belakang
Malaikat adalah makhluk ghaib yang diciptakan Allah dari cahaya, senantiasa
menyembah Allah, tidak pernah mendurhakai perintah Allah serta senantiasa
melakukan apa yang diperintahkan kepada mereka.
Rukun akidah yang kedua setelah iman kepada Allah, adalah iman kepada
adanya malaikat. Iman kepada malaikat lebih didahulukan daripada iman
kepada nabi dan rasul, hal ini dikaitkan dengan salah satu fungsi utama malaikat,
yaitu sebagai penyampai wahyu Allah kepada nabi-Nya.
Rumusan permasalahan
1. Apa pengertian dari malaikat ?
2. Apa tugas tugas malaikat ?
Tujuan
1. Untuk menambah pengetahuan tentang malaikat Allah
2. Untuk menambah wawasan tentang pengertian Iman terhadap
malaikat Allah
3. Untuk mengetahui tugas – tugas malaikat Allah
1
BAB II
PEMBAHASAN
Al-Qur’anul Karim
Secara harfiah, Al-Qur’an berasal dari bahasa Arab yang artinya bacaan atau himpunan.
Al-Qur’an berarti bacaan, karena merupakan kitab yang wajib dibaca dan dipelajari, dan
berarti himpunan karena merupakan himpunan firman-firman Allah SWT.
Menurut istilah, Al-Qur’an adalah kitab suci umat islam yang berisi firman-firman
Allah SWT yang diwahyukan dalam bahasa Arab kepada rasul. Al-Qur’an memiliki
beberapa nama, seperti Al-Kitab Allah SWT, Al-Furqan yang artinya pembeda antara benar
dan salah Az-Zikr yang berarti peringatan dan At-Tanzil yang artinya diturunkan
Kedudukan Al-Qur’an
Al-Qur’an sebagai kitab Allah menempati posisi sebagai sumber pertama dan utama dari
seluruh ajaran isalam, baik yang mengatur hubungan manusia dengan dirinya sendiri, maupun
hubungan manusia dengan Allah, hubungan manusia dengan sesamanya dan hubungan
manusia dengan alam.[1]
Dalil naqli meriwayatkan Al-Qur;an merupakan sumber hukum isalam yang pertama dan
utama antara lain dan hadis.
Hadis yang menjelaskan bahwa Al-Qur’an merupakan sumber hukum islam yang pertama
dan utama adalah hadis riwayat Turmuzi dan Abu Daud yang berisi dialog, antara Rasulullah
dengan sahabatnya Mu’az bin Jabal, gubernur Yaman, sebagaimana sudah dikemukakan
terdahulu.
1. Fungsi Al-Qur’an
A. Al-Qur’an berfungsi sebgai petunjuk atau pedoman bagi umat manusia dalam mencapai
kebahagiaan hidup di dunia dan di akhirat;
B. .Sebagai rahmat atau bentuk kasih sayang dari Allah bagi umat manusia..
C. Sumber pokok ajaran islam
Fungsi Al-Qur’an sebagai sumber ajaran islam sudah diyakini dan diakui kebenarannya oleh
segenap hukum islam. Adapun isi/kandungan Al-Qur’an sebagai sumber pokok ajaran islam
dapat dibagi menjadi 3 pembahasan yaitu:
-Prinsip-prinsip syariat yang meliputi pembahasan tentang manusia, sosial, ekonomi,
musyawarah, hukum perkawinan, hukum waris, hukum perdana, dan hukum antar bangsa.
Dalam Al-Quran telah dijelaskan mengenai kisah-kisah umat terdahulu. baik umat yang taat
melaksanakan perintah Allah maupun mereka yang menentang ajarannya
Penyakit hati seperti takabur, serakah, dzolim, dan dengki dapat merusak keimanan seseorang
dan apabila seseorang telah rusak atau sampai hilang keimanannya, maka manusia itu jahatnya
dapat melebihi binatang. akan tetapi di dalam Al-Qur’an telah dijelaskan petunjuk-petunjuk
yang bias menyembuhkan penyakit hati tersebut.
Pengertian Hadits
Perkataan hadits berasal dari bahasa Arab yang artinya baru, tidak lama, ucapan, pembicaraan,
dan cerita. Menurut istilah ahli hadis yang dimaksud dengan hadis adalah segala berita yang
bersumber dari Nabi Muhammad SAW, berupa ucapan, perbuatan, dan takrir ( persetujuan
Nabi SAW) serta penjelasan sifat-sifat Nabi SAW.
1. Kedudukan Hadits
para ulama islam berpendapat bahwa hadis amenempati pada tingkat kedua sebagai umber
hukum isalan setelah Al-Qur’an. mereka beralasan kepada dalil-dalil Al-Qur;an
Surah Barangsiapa yang tidak mengakui Hadis sebagai sumber hukum islam atau
mengingkarinya, maka ia dianggap ingkar sunah, dan dinyatakan murtad
[3]Kedudukan sunnah sebagai sumber hukum islam setidak-tidaknya dapat dilihat dari dua sisi,
yaitu: dari segi kewajiban umat islam mematuhi dan meneladani Rasululah Saw, dan dari segi
fungssi sunnah terhadap Al-qur’an. Dari sisi yang pertama dapat dijelaskan secara singkat
sebagai berikut
Allah juga memperintahkan umat islam untuk meneladani Rasulullah, sebagai syarat untk
mendapatkan surga pada hari kiamat kelak, sebagaimana terdapat dalam suarah al-Ahzab (33):
21:
Berdasarkan kutipan ayat-ayat di atas, menjadi sangat jelas, kepatuhan kepada Allah tidak
dapat dipisahkan dari kepatuhan kepada Rasulullah. Mematuhi dan meneladan Rasululah
berarti pula mengikuti aturan-aturan hukum yang ditetapkan beliau. Bahkan al-qur’an
menegaskan, keimanan seseorang tergantung pada kepatuhan seseorang kepada keputusan-
keputusan hukum yang ditetapkan Rasulullah.
Penjelasan sunnah terhadap maksud Al-qur’qn dapat pula lebih terperinci sebagai berikut.
Dan dirikanlah shalat dan tunaikanlah zakat. Dan kebaikan apa saja yang kamu usahakan bagi
dirimu, tentu kamu akan mendapat pahala nya pada sisi Allah. Sesungguhnya Alah Maha
Melihat apa-apa yang kamu kerjakan.
Menerangkan kata-kata yang maknanya belum spesifik dalam Al-qur’an. Misalnya, Al-qur’an
mengandung arti doa sebagaimana dipahami oleh masyarakat umum pada waktu turunnya ayat.
Sunnah menerangkan makna kata shalah dalam bentuk ucapan dan perbuatan tertentu yang
kemudian dikenal sebagai shalat.[4]
4
Misalnya, ayat Al-qur’an menyebutkan secara mum bahwa warisan anak laki-laki dan
perempuan adalah 1 banding 2, sebagaimana disebutkan dalm surah an-Nisa (4): 11:
َّللاُ ِفي أَ ْو ََل ِد ُكم ِ َ ِللذَّك َِر ِمثْ ُل َح ِظ ْاِل ُ ْنث َ َيي ِْن ۖۚ ي
َّ ُوصي ُك ُم
Sifat umum dari ketentuan warisan di atas kemudian dibtasi oleh sunnah yang menjelaskan
bahwa ketentuan tersebut hanya berlaku bagi anak yang tidak melaukan pembunuhan terhadap
orangtuanya, dengan menegaskan bahwa pembunuhan tidak mendapatkan warisan.
Para ulama menyebut fungsi ini dengan istilah ta’qid wa taqrir. Misalnya Al-qur’an
memerintahkan kaum muslimin untuk berpuasa dan menunaikan zakat, maka sunnah
mengukuhny dengan penegasanF
Fungsi Hadis
– keharusan berwudu ketika akan mengerjakan salat yang tercantum alam surah Al-Maidah,
5:6, diperkuat oleh hadis Nabi SAW yang artinya ” tidak diteriam salat seseorang yang
berhadas sebelum berwudu” (H.R. Bukhari)
2. menjelaskan, menafsirkan, dan merinci ayat-ayat Al-Qur’an yang masih umum dan
samar
misalnya:
Allah SWT dalam Al-Qur’an mewajibkan untuk membayar zakat, tetapi tidak
dijelaskan secara detail tentang pelaksanaannya. pelaksanaan zakat secara detail
dijelaskan dalam hadis (sunah)
3. mewujudkan suatu hukum atau ajaran yang tidak tercantum dalam Al-Qur’an, namun
pada prinsipnya tidak bertentangan dengan Al-Qur’an
misalnya:
masalah menggosok gigi (siwak) yang disunahkan oleh Nabi SAW. hal itu tidak terungkap
secara eksplisit dan detail dalam Al-Qur’an. Al_Qur’an hanya menegaskan masalah kebersihan
secara umum.
Fungsi sunnah sebagai penjelasan Al-quran, maka sunnah menduduki posisi kedus sebagai
sumber dan dalil hukum Islam yang pertama.
IJTIHAD
Dalam hal ini, Ijtihad dianggap telah memiliki kedudukan dan legalitas dalam Islam. Namun,
Ijtihad hanya boleh dilakukan oleh orang-orang tertentu saja yang telah memenuhi syarat.
● Ketika umat Islam menghadapi masalah baru, maka akan diketahui hukumnya.
● Menyesuaikan hukum yang berlaku dalam Islam sesuai dengan keadaan, waktu,
dan perkembangan zaman.
● Menentukan dan menetapkan fatwa atas segala permasalahan yang tidak
berhubungan dengan halal-haram.
8
● Menolong umat Islam dalam menghadapi masalah yang belum ada hukumnya
dalam Islam.
KESIMPULAN
Al-Qur’an berasal dari bahasa Arab yang artinya bacaan atau himpunan. Fungsi Al-Qur’an
sebagai sumber ajaran islam sudah diyakini dan diakui kebenarannya oleh segenap hukum
islam. Al-Qur’an sebagai kitab Allah menempati posisi sebagai sumber pertama.
Menurut istilah ahli hadis yang dimaksud dengan hadis adalah segala berita yang bersumber
dari Nabi Muhammad SAW, berupa ucapan, perbuatan, dan takrir ( persetujuan Nabi SAW)
serta penjelasan sifat-sifat Nabi SAW. para ulama islam berpendapat bahwa hadis dan
menempati pada tingkat kedua sebagai umber hukum isalan setelah Al-Qur’an.
sunnah sebagai penjelasan Al-quran, maka sunnah menduduki posisi kedus sebagai sumber dan
dalil hukum Islam yang pertama.
10
Daftar pustaka
- https://www.mikirbae.com/2019/02/al-quran-dan-hadis-adalah-pedoman.html
- https://afifadirumekso.wordpress.com/2013/11/12/makalah-pendidikan-agama-islam/
11