Bab 1 Surah al-Baqarah ayat 83 – 101 dan Hadis pilihan 1
Bab 2 Iman kepada Kitab Allah 13 Bab 3 Isarah dan Tawakal 23 Bab 4 Ananiah, Gadab, Hasad, Gibah, dan Namimah 33 Bab 5 Puasa 45 Bab 6 Jual-Beli, Pinjam-Meminjam, dan Musyarakah 55 Bab 7 Perjuangan Khulafa’ur Rasyidin 65 Bab 8 Khittah Perjuangan Muhammadiyah 79 LATIHAN ULANGAN AKHIR SEMESTER 1 91
chapter 2 Iman kepada Kitab Allah
Allah sangat menyayangi hamba-Nya. A. Pengertian Iman kepada
Salah satu buktinya Allah menurunkan kitab – kitab-Nya kepada para rasul sebagai kitab Allah petunjuk dan pedoman bagi umat manusia. Turat, Zabur dan Injil adalah kitab-kitab yang Iman kepada kitab Allah artinya percaya diturunkan mendahului Al-Qur’an. Kitab- atau yakin dengan sepenuh hati bahwa Allah kitab tersebut diturunkan Allah untuk telah menurunkan kitab-kitab-Nya pada para menuntun manusia menuju jalan kebenaran. rasul-Nya untuk disampaikan kepada Namun sayang, dari dulu hingga sekarang umatnya. Kitab-kitab tersebut adalah tidak semua umat manusia beriman kepada kalamullah dan diturunkan melalui kitab-kitab Allah. Sebagian dari mereka perantaraan Malaikat Jibril. Kitab- kitab Allah enggan mengikuti perintah dan petunjuk berisi ajaran dan pedoman hidup manusia yang tertuang dalam kitab Allah. Padahal untuk mengabdi kepada Allah. mereka tahu bahwa itu adalah kebenaran. Iman kepada kitab Allah merupakan Mereka telah menutup hatinya rapat-rapat. rukun iman yang ketiga, bersama lima rukun Nah, tentu kita tidak ingin mengikuti jejak iman lainnya, iman kepada kitab Allah mereka, bukan? Oleh karena itu kita harus merupakan satu kesatuan. Oleh karena itu, beriman kepada kitab Allah, yakni Al-Qur’an seseorang belum dikatakan mu’min bila ia dan kitab-kitab sebelumnya. Untuk tidak beriman kepada kitab-kitab Allah mempertebal keimanan kita, pada BAB ini bersamaan dengan imannya kepada Allah, kita akan mengupas perihal iman kepada Malaikat, Rasul, Hari akhir dan qada-qadar. kitab Allah. Singkatnya, iman kepada kitab-kitab Allah Iman artinya keyakinan di dalam hati yang harus ada dalam hati setiap orang yang terucap di lisan dan diamalkan pada mengaku dirinya beriman. perbuatan. Iman kepada kitab Allah pun Dasar tentang kewajiban iman kepada kitab harus mencakup ketiga hal tersebut. Ia harus Allah antara lain firman berikut. merasuk kuat dalam hati, terucap di lisan, (Q.S.an-Nisa’ [4]: 136) dan terbukti pada amal perbutan. Nah, dalam rangka mencapai ketiga hal tersebut, kita akan mendalami iman kepada kitab Allah.
B. Kitab-kitab Allah yang Bila kita wajib mengimani kitab-kitab Allah,
apakah kita juga harus mengamalkan isi diturunkan kepada Para seluruh kitab-kitab tersebut?tentu saja tidak. Rasul Ketiga kitab sebelum Al-Qur’an (Taurat, Zabur, dan Injil) diturunkan Allah khusus Sebagaimana telah dijelaskan, Allah untuk umat pada zamannya dan tidak menurunkan kitab-kitab kepada para rasul- berlaku untuk sepanjang masa. Bahklan Nya. Mereka wajib menyampaikannya Allah tidak memberi jaminan terpelihara kepada umat masing-masing. Adapun kitab- keasliannya sebagaimana jaminan terhadap kitab yang diturunkan Allah dan wajib kita Al-Qur’an. Kita hidup di zaman setelah Al- imani adalah sebagai berikut. Qur’an diturunkan di mana ia menjadi kitab 1. Taurat diturunkan kepada Nabi Musa yang terakhir. Dengan demikian, pedoman a.s. pada abad ke-12 SM, di Mesir hidup kita adalah Al-Qur’an. Kita tidak 2. Zabur diturunkan kepada Nabi Daud dituntut untuk mengamalkan isi kitab-kitab a.s. pada abad ke-10 SM, di Israel sebelum Al-Qur’an. Al-Qur’an turun 3. Injil diturunkan kepada Nabi Isa a.s. membenarkan atau mengakui ketiga kitab pada abad ke-1 M, di Mesir sebelumnya, bahkan melengkapi hal-hal yang 4. Al-Qur’an diturunkan kepada Nabi tidak terkandung di dalam kitab-kitab Muhammad saw. pada abad ke-6 M, sebelumnya. Ringkasnya, kitab Allah paling di Mekkah dan Madinah. akhir ini menjadi penyempurna bagi kitab- Selain kitab Allah juga menurunkan suhuf- kitab sebelumnya. Ia menjadi pedoman suhuf kepada para Nabi-Nya, suhuf adalah hidup yang yang berlaku hingga akhir zaman. lembaran-lembaran yang berisi firman Allah yang diturunkan kepada para Nabi dan Rasul. suhuf berisi pedoman ajaran bagi para C. Al-Qur’an dan nabiatau rasul yang menerima suhuf Kemukjizatannya tersebut. Rasul atau nabi yang menerima Al-Qur’an menurut bahasa artinya ‘bacaan’, suhuf antara lain; berasal dari kata qara’a (membaca). Al- 1. Nabi Adam a.s. menerima 10 suhuf Qur’an adalah kalam Allah swt. yang 2. Nabi Syits a.s. menerima 50 suhuf merupakan mukjizat yang diturunkan kepada 3. Nabi Idris a.s. menerima 30 suhuf Nabi Muhammad saw. melalui malaikat Jibril 4. Nabi Ibrahim a.s. menerima 10 suhuf dan membacanya adalah ibadah. Al-Qur’an 5. Nabi Musa a.s. menerima 10 suhuf berisi lima kandungan pokok yang sangat selain menerima kitab Taurat. penting bagi manusia. Berikut lima Apakah perbedaan dan persamaan antara kitab dengan kandungan pokok tersebut; suhuf? perhatikan table berikut; 1. Tauhid, yakni ajaran tentang No kitab suhuf keimanan kepada keesaan Allah swt 1 Wahyu Allah swt Wahyu Allah swt 2. Ibadah, yakni ajaran tentang tatacara 2 Isinya lengkap Isinya kurang beribadah kepada Allah swt lengkap 3. Muamalah, yakni ajaran tentang 3 Diturunkan Diturunkan kepada aturan hubungan antar sesama kepada para rasul para rasul manusia dan antara manusia dengan 4 Wajib Tidak disampaikan makhluk lain disampaikan kepada umatnya 4. Janji Allah bagi orang yang taat dan kepada umatnya ancamanNya bagi orang yang durhaka 5. Sejarah atau kisah kehidupan orang yang telah lampau. Al-Qur’an adalah mukjizat terbesar bagi Nabi Muhammad saw. Ajarannya berlaku bagi D. Cara turunnya Al-Qur’an seluruh umat manusia hingga akhir zaman. setelah Rasulullah saw tidak ada lagi nabi Bagaimanakah Al-Qur’an diturunkan atau yang diutus oleh Allah swt. beliau adalah diwahyukan? Al-Qur’an tidaklah diturunkan nabi terakhir, beliau diutus untuk sekaligus dalam satu waktu,melainkan secara membimbing dan menyelamatkan manusia berangsur-angsur. hingga kehidupan dunia ini berakhir. berikut Allah menegaskan hal ini dalam Surah Al- beberapa keistimewaan Al-Qur’an sebagai furqan [25]: 31, banyak pendapat tentang mukjizat Nabi Muhammad saw. lama Al-Qur’an diturunkan.Pendapat yang 1. Al-Qur’an terpelihara kesucian dan umum di kalangan mayoritas ulama adalah kemurniannya sejak awal turun Al-Qur’an diturunkan dalam masa 22 tahun, hingga Hari kiamat kelak. Mengenai 2 bulan dan 22 hari. Wahyu pertama yang hal ini Allah ta’ala berfirman dalam turun adalah QS. al-‘A-laq [96] ayat 1-5. QS Al-Hijr(15); 9. Wahyu pertama ini turun pada tanggal 17 Ramadan saat Nabi Muhammad bertahannus di Gua Hira. Oleh sebab itu, setiap tanggal 17 Ramadan kita memperingatinya sebagai hari nuzulu al-qur’an. Turunnya wahyu pertama Artinya| Sesungguhnya Kamilah yang ini sekaligus sebagai tanda bahwa menurunkan Al-Qur’an, dan pasti Kami (pula) Muhammad diangkat menjadi Nabi dan yang memelihara. (Q.S.al-Hijr [15]:9 ) Rasul. Sementara itu, mengenai wahyu yang turun 2. Susunan gaya bahasa Al-Qur’an serasi paling akhir para ulama berbeda pendapat. dan indah. Isinya tak tertandingi sama Namun, mayoritas ulama berpendapat sekali dan ajaran-ajarannya berlaku bahwa wahyu terakhir turun pada saat universal. Untukmembuktikan Rasulullah melaksanakan Haji Wada’ (Haji kehebatan dan kebenaran Al-Qur’an, Perpisahan) wahyu tersebut adalah firman Allah swt menantang siapa pun yang Allah berikut. meragukannya untuk membuat sesuatu yang serupa dengannya. Hal ini dapat kita lihat dalam Surah Al- baqarah [2] ayat 23. 3. al-Qur’an adalah sumber ilmu pengetahuan. kandungan Al-Qur’an mencakup pelbagai macam ilmu pengetahuan, meliputi; sejarah, ilmu Artinya| Pada hari ini telah Aku alam, ilmu sosial, astronomi, sempurnakan agamamu untukmu, dan telah ekonomi, hukum hingga Aku cukupkan nikmat-Ku bagimu, dan telah pemerintahan dan sebagainnya. Al- aku ridai Islam sebagai agamamu. ( QS al- Qur’an adalah sumber ajaran Islam Maidah [5]: 3) yang sempurna. Al-Qur’an diturunkan secara berangsur- angsur tentu memiliki maksud dan hikmah yang agung. Berikut di antara hikmah-hikmah diturunkannya Al-Qur’an secara berangsur- angsur.
1. Agar kandungan dan ajarannya
lebih mudah dimengerti dan Sedangkan, Madaniyyah adalah ayat yang dilaksanakan. Bila Al-Qur’an turun di Madinah atau setelah Nabi diturunkan sekaligus, niscaya Muhammad hijrah ke Madinah. Ayat manusia cenderung enggan Makkiyyah terdiri atas 86 surah, sedangkan memahami dan melaksanakan ayat Madaniyyah terdiri atas 28 surah. ajarannya. Mereka akan merasa susah dan keberatan. Perbedaan yang mendasar antara keduanya 2. Agar pesannya sesuai dengan adalah, kondisi dan kemaslahatan umat. Bila diturunkan sekaligus, Al- Qur’an menjadi tidak sesuai Ayat Makkiyyah Ayat Madaniyyah dengan kondisi dan permasalahan umat pada saat itu. Mereka Ayatnya pendek- Ayatnya panjang- menerima perintah atau larangan, pendek panjang sementara mereka belum siap Terdapat Terdapat perkataan atau bahkan belum perkataan yaa yaa ayyuhallaziina membutuhkannya. ayyuhannaasu aamanuu 3. Turun suatu ayat yang sesuai Mengandung hal- Mengandung hukum- dengan peristiwa tertentu terasa hal yang hukum, seperti lebih berkesan dan berpengaruh berhubungan hukum perkawinan, di hati. Oleh karena itu, mereka dengan keimanan, hukum waris, dan yang mendengarkan ayat tersebut ancaman, pahala, hukum bertambah imannya dan bersedia dan kisah-kisah kemasyarakatan menjalankan ajaran Al-Qur’an umat terdahulu lainnya, hukum dengan suka hati. peperangan, hukum 4. Untuk memudahkan para sahabat perdagangan, hukum dalam menghafal Al-Qur’an. antar-agama, halal dan haram E. Ayat Makkiyyah dan Madaniyyah Ditinjau dari segi masa turunnya, ayat-ayat Al-Qur’an dibagi menjadi dua kategori; Makkiyyah dan Madaniyyah. Makkiyyah adalah ayat yang turun di Mekah atau sebelum Nabi Muhammad hijrah ke Madinah.