Anda di halaman 1dari 9

RANGKUMAN METODE DAN MEDIA

PENGEMBANGAN KOGNITIF ANAK USIA DINI

Dosen Pembimbing:

Kartika Meta Fisika, M. Pd

Oleh:
Nurlia Fanny Salsabila D09218016

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN ISLAM ANAK USIA DINI


FAKULTAS TARBIYAH DAN KEGURUAN
UIN SUNAN AMPEL SURABAYA
2019
METODE PENGEMBANGAN KOGNITIF ANAK USIA DINI

A. Definisi Metode
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, metode adalah cara teratur
yang digunakan untuk melaksanakan suatu pekerjaan agar tercapai sesuai
dengan yang dikendaki. Pengertian lainnya adalah, metode merupakan cara
kerja yang bersistem untuk memudahkan pelaksanaan suatu kegiatan guna
mencapai tujuan yang ditentukan. Berdasarkan para ahli mengungkapkan
bahwa metode adalah cara yang digunakan untuk mengimplementasikan
rencana yang sudah disusun dalam kegiatan nyata agar tujuan yang telah
disusun tercapai secara optimal (Sanjaya, 2008: 147). Ini berarti metode
digunakan untuk merealisasikan proses belajar mengajar yang telah
ditetapkan. Kemudian Sujiono (2007: 7.3) menambahkan bahwa metode
adalah cara menyampaikan atau mentransfer ilmu yang tepat sesuai dengan
anak usia TK sehingga menghasilkan pemahaman yang maksimal bagi anak
didik. Metode merupakan bagian dari strategi kegiatan dan dipilih
berdasarkan strategi kegiatan yang ditetapkan. Setiap guru akan
menggunakan metode yang sesuai dengan tujuan dan gaya melaksanakan
kegiatan. Dengan demikian metode dalam rangkaian sistem pembelajaran
memegang peran yang sangat penting, karena keberhasilan pembelajaran
sangat tergantung pada cara guru dalam menggunakan metode
pembelajaran.

B. Tujuan, Ciri dan Prinsip Metode


Agar metode dapat berfungsi secara optimal, maka guru TK perlu
memilih alasan yang kuat dan memperhatikan faktor-faktor yang
mendukung pemilihan metode tersebut seperti karakteristik tujuan kegiatan
dan karakteristik anak didalamnya. Yang dimaksud karakteristik tujuan
kegiatan adalah pengembangan kognitif, fisik, sosial emosional, moral dan
nilai-nilai agama dan seni. Selain dari karakteristik tujuan yang telah
disebutkan, karakteristik anak juga turut menentukan pemilihan metode.
Anak TK pada umumnya adalah anak yang selalu bergerak, mempunyai
rasa ingin tahu yang kuat, senang bereksperimen dan kegiatan
mengekspresikan diri secara kreatif, dan imajinatif serta banyak berbicara.
Setiap guru yang akan mengajar diharapkan untuk memilih metode
yang baik. Karena baik tidaknya suatu metode yang akan digunakan dalam
proses belajar mengajar terletak pada ketepatan memilih suatu metode
sesuai dengan tuntutan proses belajar mengajar. Guru juga diharapkan untuk
memperhatikan prinsip-prinsip penentuan metode pembelajaran agar dapat
lebih efektif dan efisien serta dapat mengoptimalkan tercapainya tujuan
yang hendak dicapai selama proses belajar mengajar berlangsung.

C. Macam-macam Metode Pengembangan Kognitif


Vygotsky mengemukakan bahwa manusia dilahirkan dengan
seperangkat fungsi kognitif dasar yakni kemampuan memperhatikan,
mengamati dan mengingat (Dworetsky, 1990). Untuk itu, guru perlu
membekali anak didiknya dengan pengalaman belajar yang dirancang
melalui kegiatan mengobservasi dan mendengarkan dengan tepat. Hal ini
bisa membantu anak dalam proses pengembangan kognitifnya.
Berikut ini adalah macam-macam metode yang dapat digunakan
untuk pengembangan kognitif anak TK.
1. Metode Bermain
Menurut pendidik dan ahli psikologi, bermain merupakan
pekerjaan masa kanak-kanak dan cermin pertumbuhan anak
(Gordon dan Browne, 1985). Arti bermain merupakan
bermacam bentuk kegiatan yang memberikan kepuasan pada diri
anak yang bersifat nonserius, lentur, dan bahan mainan
terkandung dalam kegiatan yang secara imajinatif ditransformasi
sepadan dengan dunia orang dewasa. Begitu besar nilai bermain
dalam kehidupan anak, maka pemanfaatan kegiatan bermain
dalam pelaksanaan program kegiatan anak TK merupakan syarat
mutlak yang sama sekali tidak bisa diabaikan. Bagi anak TK
belajar adalah bermain dan bermain sambil belajar
(Moeslihatoen, 1999)
2. Metode Pemberian Tugas
Metode pemberian tugas adalah metode yang memberikan
kesempatan kepada anak melaksanakan tugas berdasarkan
petunjuk langsung dari guru, apa yang harus dikerjakan,
sehingga anak dapat memahami tugasnya secara nyata agar
dapat dilaksanakan secara tuntas. Metode pemberian tugas dapat
diberikan secara kelompok atau perorangan.
3. Metode Demonstrasi
Metode demonstrasi adalah cara memperagakan atau
mempertujukan sesuatu atau proses dari suatu kejadian atau
peristiwa. Guru dituntut mendemonstrasikan sesuatu harus jelas,
alat peraga harus disiapkan terlebih dahulu, agar pada saat
mendemonstrasikan sesuatu tidak terhambat atau tergganggu.
4. Metode Tanya Jawab
Metode tanya jawab adalah metode dengan cara tanya jawab,
guru memberi pertanyaan terbuka, sehingga anak dapat
menjawab beberapa kemungkinan, berdasarkan pengalaman
anak, guru harus berusaha agar anak aktif memberi jawaban atau
keterangan, bukan guru yang aktif memberi keterangan.
5. Metode Mengucap Syair
Metode mengucapkan syair adalah suatu cara menyampaikan
sesuatu melalui syair yang menarik yang dibuat guru untuk
sesuatu, agar dapat dipahami anak. Guru dituntut agar memiliki
kreativitas yang tinggi dalam membuat syair-syair yang sesuai
dengan tema dan sub tema yang telah dirancang.
6. Metode Percobaan atau Eksperimen
Metode eksperimen adalah metode yang ditandai dengan
kegiatan melakukan percobaan dengan mengerjakan sesuatu dan
mengamatinya serta kemudian melaporkan hasilnya. Dalam hal
ini setiap anak bekerja sendiri-sendiri. Pelaksanaan lebih
memperjelas hasil belajar, karena setiap anak mengalami dan
melakukan kegiatan percobaan.
7. Metode Bercerita
Metode bercerita merupakan salah satu pemberian pengalaman
belajar bagi anak TK dengan membawakan cerita kepada anak
secara lisan. Cerita yang dibawakan guru harus menarik dan
mengundang perhatian anak dan tidak lepas dari tujuan
pendidikan bagi anak TK.
8. Metode Karyawisata
Karyawisata merupakan salah satu metode yang melaksanakan
kegiatan pengajaran di Taman Kanak-kanak dengan cara
mengamati dunia sesuai dengan kenyataan yang ada secara
langsung yang meliputi manusia, hewa, tumbuh-tumbuhan dan
benda-benda lainnya.
9. Metode Dramatisasi atau Sosiodrama
Metode dramatisasi atau sosiodrama adalah cara memahami
sesuatu melalui bermain peran yang dilakukan oleh tokoh atau
benda-benda disekitar anak, sehingga anak dapat memahami
sesuatu sambil berimajinasi serta mampu memecahkan masalah
yang berkaitan dengan fenomena sosial.
MEDIA PENGEMBANGAN KOGNITIF ANAK USIA DINI

A. Definisi Media
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, media adalah alat (sarana)
komunikasi. Jika dikaitkan dengan dunia pendidikan, maka media
pendidikan adalah alat dan bahan yang digunakan dalam proses pengajaran
atau pembelajaran. Guru dapat menggunakan media sebagai perantara
dalam menyampaikan pesan kepada anak.
Media dapat melayani berbagai peranan dalam pembelajaran. Suatu
pembelajaran mungkin tergantung pada kehadiran seorang guru. Dalam
situasi ini, media dapat menolong guru memberikan sebagian informasi
kepada anak. Disisi lain, suatu pembelajaran mungkin tidak membutuhkan
guru, seperti pembelajaran terarah yang sering disebut “self-instruction”.
Dalam situasi ini pembelajaran dipandu oleh media yang telah didesain
sedemikian rupa sehingga dapat menggantikan fungsi guru dalam
mengarahkan pembelajaran dan memberikan informasi kepada anak.

B. Tujuan, Fungsi dan Syarat Media


Beberapa fungsi dan tujuan penerapan media dalam pengembangan
kognitif anak adalah sebagai berikut:
1. Merangsang anak melakukan kegiatan, pikiran, perasaan,
perhatian dan minat
2. Bereksperimen
3. Menyelidiki atau meneliti
4. Alat bantu
5. Mencapai tujuan pendidikan yang maksimal
6. Alat peraga untuk memperjelas sesuatu
7. Mengembangkan imajinasi (kreativitas)
8. Melaksanakan tugas yang diberikan
9. Melatih kepekaan berfikir
10. Digunakan sebagai alat permainan
11. Keperluan anak dalam melakukan tugas yang diberikan guru,
seperti kertas lipat atau menggunting, kertas HVS atau buku
gambar untuk menggambar
Adapun syarat-syarat media dalam pengembangan kognitif anak
usia dini addalah:
1. Menarik atau menyenangkan baik warna maupun bentuk
2. Tumpul (tidak tajam) bentuknya
3. Ukuran disesuaikan anak usia TK
4. Tidak membahayakan anak
5. Dapat dimanipulasi

C. Macam-macam Media Pengembangan Kognitif


Adapun macam-macam media yang dapat digunakan pada kegiatan
bermain sambil belajar dalam pendidikan anak usia dini guna
mengembangkan kognitif anak, yaitu meliputi:
1. Balok atau Kotak bangunan
Berfungsi untuk memperkenalkan kepada anak berbagai bentuk
kotak bangunan
2. Kota merjan
3. Kotak huruf untuk merangsang minat baca
4. Papan pengenal warna
5. Papan planel
Berfungsi untuk memperkenalkan konsep bilangan, dan
bercerita dengan papan planel
6. Papan geometris
Berfungsi untuk mengenalkan bentuk-bentuk geometris
7. Kotak pos
Berfungsi untuk membandingkan bentuk-bentuk geometris
8. Boneka
Berfungsi untuk alat peraga dalam bermain sandiwara yang
berkaitan dengan perkembangan kognitif
9. Loto:
a. Sejenis
b. Berpasangan
c. Benda (gambar yang sama)
d. Huruf atau bunga, angka dan binatang
Berfungsi untuk mengembangkan imajinasi anak
10. Domino
Berfungsi bagi guru untuk memperlihatkan gambar sambil
bertanya “Siapa yang tahu ini gambar (papaya dan satu) anak
menjawab “papaya dan satu”
11. Gelas berbagai ukuran
Berfungsi untuk percobaan mencampur warna mengenalkan
konsep bilangan
12. Ukuran panjang
Berfungsi untuk mengukur tinggi atau lebar atau panjang
13. Kotak kubus
Berfungsi untuk membentuk suatu benda dari kubus secara
mendatar
14. Papan pengenal alat peraba kasar dan halus
Berfungsi untuk mengenalkan permukaan kasar dan halus
15. Bak air (ember)
Berfungsi untuk melakukan berbagai cobaan tenggelam,
terapung, melayang, menyerap dan lain-lain
16. Bak pasir
17. Buku-buku (Story reading)
Berfungsi untuk merangsang minat baca anak
18. Alat-alat yang diluar kelas seperti ayunan, jungkat jungkit,
peluncur, papan titian
DAFTAR PUSTAKA

Khadijah. (2016). Pengembangan Kognitif Anak Usia Dini. Jakarta: Perdana

Mulya Sarana.

Nurani, Yuliani. (2008). Metode Pengembangan Kognitif. Jakarta: Universitas

Terbuka.

Anda mungkin juga menyukai