Anda di halaman 1dari 3

Lia Savira Febriani

P17221174048

Mangga Manis, Kode Suap Bupati Indramayu


Supendi

Liputan6.com, Jakarta Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) mengungkap kode terkait kasus
dugaan suap terkait pengaturan proyek di lingkungan Pemerintah Kabupaten Indramayu yang
menjerat Bupati Supendi.

Wakil Ketua KPK Basaria Panjaitan menyebut 'mangga manis' digunakan oleh para tersangka
untuk mengelabui penegak hukum.

Awalnya, KPK menerima informasi adanya dugaan permintaan uang dari Bupati Supendi
kepada Carsa selaku pihak swasta terkait beberapa proyek yang dikerjakan Carsa. Kemudian
Carsa diduga menghubungi ajudan bupati dan menyampaikan bahwa uang akan diberikan
melalui supir bupati.
"CAS (Carsa) meminta sopir bupati untuk bertemu di toko penjual mangga di pasar dan
menyampaikan bahwa ia sudah menyiapkan 'mangga yang manis' untuk Bupati," ujar Basaria
dalam jumpa pers di Gedung KPK, Kuningan, Jakarta, Selasa (15/10/2019).

Carsa juga meminta sopir bupati untuk datang dengan motor yang memiliki bagasi di
bawah jok untuk menaruh uang. Sesampainya di lokasi yang dijanjikan, staf Carsa kemudian
menaruh uang sebesar Rp 100 juta dalam kresek hitam ke dalam jok motor sopir bupati. Supir
bupati kemudian mengantarkan uang tersebut ke rumah dinas bupati lewat pintu belakang.

"Setelah melakukan pemantauan dan memastikan adanya penyerahan uang dari CAS (Carsa)
kepada SJ (Sopir) sebagai perantara yang menerima uang untuk bupati, tim kemudian
mengamankan beberapa orang di tempat berbeda," kata Basaria.

Setelah berhasil mengamankan delapan orang yang dilakukan pemeriksaan di KPK,


empat orang akhirnya ditetakan sebagai tersangka.

Meraka yakni Bupati Indramayu Supendi, Kepala Dinas PUPR Kabupaten Indramayu
Omarsyah dan Kepala Bidang Jalan di Dinas PUPR Kabupaten Indramayu, Wempy Triyono.
Ketiganya dijadikan tersangka penerima suap.

Sementara Carsa diduga sebagai pemberi suap. Supendi diduga menerima uang total
senilai Rp 200 juta dari Carsa. Selain kepada Supendi, Carsa juga kerap memberi uang kepada
Omarsyah dan Wempy.

Omarsyah diduga menerima Rp 450 juta dan sepeda senilai Rp 20 juta. Sedangkan
Wempy menerima senilai Rp 560 juta. Uang yang diterima Omarsyah dan Wempy diduga juga
diperuntukkan untuk kepentingan Bupati.

Uang yang diterima Supendi, Omarsyah, dan Wempy diduga merupakan bagian dari
komitmen fee 5 sampai 7% dari nilai proyek. Carsa tercatat mendapatkan tujuh proyek pekerjaan
di Dinas PUPR Kabupaten Indramayu dengan nilai proyek total kurang lebih Rp 15 miliar yang
berasal dari APBD Murni.
Tanggapan saya tentang kasus suap yang di samarkan dengan mangga manis ini menandakan
bahwa adanya tindak pidana korupsi. Bupati menerima hadiah atau janji oleh penyelenggara
negara terkait pengaturan proyek di lingkungan Pemkab Indramayu tahun 2019. Sebagai bupati
seharusnya bisa menjunjung nilai-nilai antikorupsi. Seharusnya bukan hanya KPK saja yang
melakukan pencegahan, dari semua kementerian, lembaga juga harus bekerjasama. Termasuk
masyarakat harus ada keberanian, harus ada perhatian terhadap lingkungannya.

Anda mungkin juga menyukai