Anda di halaman 1dari 22

LAPORAN ASUHAN KEPERAWATAN PADA Tn.

J DENGAN DIAGNOSA

CONGESTIVE HEART FAILURE (CHF) DI RUANG YUDISTIRA

RS KRMT WONGSONEGORO

KOTA SEMARANG

Di Susun Oleh :

AKBAR

G3A019099

PROFESI NERS

FAKULTAS ILMU KESEHATAN DAN KEPERAWATAN

UNIVERSITAS MUHAMADIYAH SEMARANG

2019
A. PENGKAJIAN KEPERAWATAN
1. IDENTITAS
Identitas pasien
Nama : Tn. J
Tempat & tgl lahir : Semarang, 12 Desember 1976
Pendidikan terakhir : SMA
Agama : Islam
Suku : Jawa
Status perkawinan : Menikah
Pekerjaan : wiraswasta
Alamat : Semarang
Diagnosa medik : Congestive Heart Failure (CHF)

Identitas penanggung jawab


Nama : Tn. B
Umur : 39 tahun
Jenis kelamin : laki-laki
Agama : Islam
Suku : Jawa
Hubungan dg pasien : Saudara Kandung
Pekerjaan : PNS

2. STATUS KESEHATAN
a. Status kesehatan saat ini
1) Alasan masuk Rumah Sakit/Keluhan Utama
Pasien masuk RS dengan keluhan sesak nafas, nyeri dada, pusing, mual.
Keluhan yang dialami sejak 2 hari sebelum klien masuk RS
2) Faktor pencetus
Peningkatan curah jantung
3) Keluhan utama
Klien mengatakan pusing, nyeri dada dan sulit melakukan aktifitas
b. Status kesehatan masa lalu
1) Pernah dirawat
Pasien mengatakan pernah di rawayat rumah sakit sebanyak 2 kali
2) Penyakit penyerta
Pasien memiliki riwayat penyakit gagal ginjal dan pernah HD 1 kali
3) Riwayat operasi
Pasien mengatakan tidak pernah mengalami operasi

3. PENGKAJIAN POLA FUNGSI DAN PEMERIKSAAN FISIK


a. Persepsi dan pemiliharaan kesehatan
1) Persepsi pasien tentang kesehatan diri
Pasien mengatakan jika merasakan sakit biasanya pasien memeriksakan
kesehatannya dipelayanan kesehatan terdekat. Pasien rutin kontrol setiap 3
minggu sekali di Rs KRMT Wongsonegoro untuk memeriksakan
kesehatan
2) Pengetahuan dan persepsi pasien tentang penyakit dan perawatannya
Pasien jika sakit akan memeriksakan ke pelayanan kesehatan terdekat
3) Upaya yang dilakukan untuk mempertahankan kesehatannya
a) Kebiasaan diit yang adekuat, diit yang tidak sehat?
Pasien 2x sehari. Selama kesehatan terganggu pasien sangat membatasi
pola makan dan minum
b) Pemeriksaan kesehatan
Jika sakit pasien segera memeriksakan kesehatannya ke pelayanan
kesehatan terdekat
c) Kemampuan pasien untuk mengontrol kesehatan
1. Yang dilakukan bila sakit
Pasien control ke Rs atau pelayan kesehatan terdekat
2. Kemana pasien biasa berobat bila sakit
Jika sakit pasien memeriksakan kesehatannya ke puskesmas
terdekat dan ke klinik dokter langganan
3. Kebiasaan hidup
Pasien tidak pernah mengkonsumsi jamu-jamunan, klien
mengatakan waktu usia mudah sering mengkomsumsi alkohol, dan
merokok.
4. Faktor sosial ekonomi
Pasien memiliki asuransi kesehatan berupa BJPS
b. Nutrisi, cairan dan metabolik
1) Gejala (subjektif)
a) Diit biasa (tipe): TRG, pembatasan cairan
b) Pasien mual dan tidak muntah
c) Tidak ada keluhan nyeri ulu hati
d) Pasien tidak memiliki alergi
e) Tidak ada masalah dalam menelan atau mengunyah
f) Pasien tidak demam suhu dalam batas normal
g) Tidak ada penurunan berat badan selama dirawat.
2) Tanda (objektif)
a) Suhu dalam batas normal S=36,5 °C
b) Berat badan 64 kg, tinggi badan 166 cm, turgor kulit baik
c) Tidak ada asites
d) Integritas kulit perut dalam batas normal
e) Bau mulut/Halitosis tidak ada
f) Kondisi mulut gigi/gusi/mukosa dalam batas normal, tidak ada
sariawan
c. Pernapasan, aktifitas dan latihan
1) Gejala
Pasien mengatakan sudah tidak sesak
2) Tanda
Pernafasan: 22x/menit
Pemeriksaan paru:
1nspeksi : pengembangan dada simetris
Palpasi : taktil fremitus teraba dan simetris
Perkusi : sonor
Auskultasi : vesikuler
d. Aktifitas (termasuk kebersihan diri) dan latihan
1) Gejala
Pasien selama sakit tidak bekerja, hal yang di lakukan di rumah adalah
membantu istrinya melakukan pekerjaan rumah dan klien mengatakan
cepat lelah dalam melakukan aktifitas.
2) Tanda
Status mental pasien tidak menarik diri, namun pasien tampak lemas,
berbaring ditempat tidur, cenderung diam karena pasien merasa pusing
e. Istirahat
1) Gejala
Kebiasaan tidur pasien siang dan malam lama tidur 9-10 jam untuk siang 2
jam dan malam 7 jam, pasien tidak mengalami insomnia, ketika bangun
pasien tampak biasa.
2) Tanda
Pasien tak tampak mengantuk, mata tidak sayu, tidak merah, dan tidak
sering menguap.
f. Sirkulasi
1) Gejala
Pasien memiliki tekanan darah tinggi
2) Tanda
Tekanan darah 150/90 mmHg, Nadi : 89 x/menit, bentuk dada simetris,
bunyi jantung reguler, bj 1 dan bj 2 terdengar, perkusi pekak, suhu 36,5°C,
tidak ada tanda anemia, cpr kembali <2 detik, bibir/mukosa lembab.
g. Eliminasi
1) Gejala
Pola BAB frekuensi dalam 1 hari adalah 1x, dengan konsistensi lembek,
selama di rawat di rrumah sakit pasien mengatakan BAK jarang dan BAB
1x pasien bisa mandiri ke kamar mandi dengan bantuan keluarga.
2) Tanda
Inspeksi : perut datar, tidak terdapat luka/ jejas
Auskultasi : bising usus 10x/menit
Palpasi : tidak terdapat nyeri tekan
Perkusi : tympani
h. Neurosensori dan kognitif
1) Gejala
Pasien mengatakan pusing
2) Tanda
Tidak terjadi kejang, penurunan pengelihatan tidak terjadi, tidak ada
penurunan pendengaran. Status mental kesadaran composmetis dengan
skala GCS:15 E4M6V5, pasien tidak menggunakan alat bantu pengelihatan,
mata bereaksi ketika dirangsang cahaya, penampilan umum pasien lemah.
i. Keamanan
1) Gejala
Pasien tidak alergi obat, tidak alergi makanan juga, faktor lingkungan baik,
pasien sudah mempunyai 3 orang anak 1 perempuan dan 2 laki-laki,
pendengaran dan penglihatan pasien dalam batas normal, tidak ada riwayat
cidera, tidak ada riwayat kejang.
2) Tanda
Suhu tubuh 36,5° C, intergritas baik, kemerahan pucat tidak ada, pasien
tidak mengalami gangguan keseimbangan.
j. Seksual dan reproduksi
1) Gejala
Pasien tidak mengeluh dengan gangguan seksual
2) Tanda
Tidak ada masalah pada genital, semua dalam batas normal.
k. Persepsi diri, konsep diri dan mekanisme koping
1) Gejala
Pasien jika menghadapi masalah akan meminta pendapat kepada keluarga,
pasien sabar dan tabah dengan penyakit yang dideritanya.
Konsep diri : pada poin citra diri pasien tidak merasa malu dengan
keadaannya
ideal diri : pasien merasa senang dan bersyukur
harga diri : pasien merasa percaya diri dengan keadaan sekarang bahwa
pasien bisa sembuh.
2) Tanda
Status emosi pasien tenang.
l. Interaksi sosial
1) Gejala
Orang yang terdekat adalah anak dan istri, saudaranya, jika pasien tidak
mampu menyelesaikan masalahnya sendiri pasien meminta tolong kepada
anank atau keluarga untuk memberikan solusi apa yang harus dilakukannya,
tidak ada kesulitan dalam keluarga pasien, dengan tetangga pun pasien tidak
ada permasalahan.
2) Tanda
Pasien berbicara dengan jelas dapat dipahami, tidak menggunakan alat
bantu berbicara, tidak menarik diri.
m. Pola nilai kepercayaan dan spiritual
1) Gejala
Sumber kekuatan bagi pasien adalah keluarga yang selalu disampingnya
saat sakit di RS, pasien selama sakit ini tidak sholat tetapi hanya berdzikir
saja, pasien yakin bahwa sakitnya akan segera sembuh dan dapat
beraktifitas kembali.
2) Tanda
Pasien tidak menarik diri, mudah diajak interaksi, pasien tidak menolak
pengobatan.

4. Data Penunjang
Hasil Pemeriksaan tanggal 30 Desember 2019
Pemeriksaan Hasil Satuan Normal
Hematologi
Hemoglobin 10.9 g/dL 13,2-17,3
Hematokrit 32.70 % 40-52
Leokosit 12.5 µL 3,8-10,6
Trombosit 343 µL 150-400
Kimia Klinik
GDS 114 mg/dl 70-110
Kolesterol total 209 mg/dl <200
Trigliserida 173 mg/dl < 150
HBsAg kualiatf Negatif Negatif
5. Therapy
a. Infus
RL 20 tpm
b. Oral
Catapres ½ tab / 24 jam
Candesartan 16 mg x24 jam
c. Injeksi
Bisoprolol 5mg/ 24 jam
Nitrokaf 2mg/ 24 jam
Mecobalamin 1x500mg
Ondansetron 2x1

6. Diit
TRG dan pembatasan cairan

Analisa Data
No Hari / Data Etiologi Masalah
Tanggal
1 Senin, 30 DS : Perubahan penurunan
Januari 2020 - pasien mengatakan volume
curah jantung
09.00 kepala pusing dan mual sekuncup

DO :
- pasien tampak lemas
TTV :
TD 150/90 mmHg
RR 22 x/menit
N 89 x/menit
S 36,5 oC
2 Senin 30 DS : Agen Intoleransi
Januari 2020 - pasien mengatakan lemas pencedera
aktifitas
09.00 dan pusing fisiologis
- klien mengatakan sulit (penurunan
melakukan aktifitas suplai o2)
(cepat lelah)
DO :
- klien tampak terbaring
lemas
TTV
TD : 250/90 mmHg
RR : 22x/menit
N : 89x/menit
S : 36,5 0c

B. DIAGNOSA KEPERAWATAN
a. Resiko penurunan curah jantung b.d Perubahan volume sekuncup
b. Intoleransi aktifitas b.d agen pencedera fisiologis ( penurunan suplai o2)

C. RENCANA KEPERAWATAN

Tujuan dan Kriteria Hasil (NOC) Rencana (NIC)


Tujuan : Setelah diberikan asuhan 1. Pantau tekanan darah
keperawatan selama 3x24 jam diharapkan R/ Untuk mengetahui derajat
tidak terjadi penurunan curah jantung,
dengan hipertensi.
2. Amati warna kulit, kelembaban dan
kriteria hasil:
suhu
a. Tekan darah dalam keadaan normal
R/ Adanya pucat, dingin, kulit lembab
mungkin berkaitan dengan
vasokontriksi/ mencerminkan
penurunan COP
3. Berikan lingkungan tenang dan nyaman
R/ Membantu menurunkan
rangsang simpatis, meningkatkan
relaksasi.
4. Ajarkan teknik nafas dalam
R/ untuk meningkatkan kadar O2
dalam darah
5. Kolaborasi pemberian obat
antihipertensi
R/ Mengontrol tekanan darah.
Setelah diberikan asuhan keperawatan 1. Kaji toleransi pasien terhadap
selama 3x24 jam diharapkan pasien dapat aktivitas dengan menggunkan
parameter : frekwensi nadi 20 per
melakukan aktivitas secara perlahan dengan
menit diatas frekwensi istirahat,
kriteria hasil: catat peningkatan TD, dipsnea, atau
nyeri dada, kelelahan berat dan
1. Tanda tanda vital dalam keadaan normal kelemahan, berkeringat, pusing atau
a. TD : 120-130/80-90 mmHg pingsan.
b. N : 60-70 x/mnt Rasional : Parameter menunjukan
respon fisiologis pasien terhadap
c. RR : 16-20 x/mnt
stress, aktivitas dan indicator derajat
d. Suhu :36,6 – 37,2 C
o
pengaruh kelebihan kerja / jantung.
2. Klien dapat melakukan aktifitas secara 2. Kaji kesiapan untuk meningkatkan
aktivitas contoh : penurunan
normal
kelemahan / kelelahan, TD stabil,
frekwensi nadi, peningkatan
perhatian pada aktivitas dan
perawatan diri.
Rasional : Stabilitas fisiologis pada
istirahat penting untuk memajukan
tingkat aktivitas individual.
3. Pertahankan pembatasan aktivitas
R/ Menurunkan stres dan ketegangan
yang mempengaruhi tekanan darah.

4. Berikan bantuan sesuai kebutuhan


dan anjurkan penggunaan kursi
mandi, menyikat gigi / rambut
dengan duduk dan sebagainya.
Rasional : teknik penghematan
energi menurunkan penggunaan
energi dan sehingga membantu
keseimbangan suplai dan kebutuhan
oksigen.
5. Dorong pasien untuk partisifasi
dalam memilih periode aktivitas.
Rasional : Seperti jadwal
meningkatkan toleransi terhadap
kemajuan aktivitas dan mencegah
kelemahan.

D. IMPLEMENTASI KEPERAWATAN
No Tanggal & Tindakan keperawatan Respon TTD
Dx waktu
1 30 1. Memantau tekanan DS : pasien mengatakan Akbar
darah pusing dan mual
Desember
2019 DO :
- Pasien tampak lemas

Td 150/90 mmHg
N 89x/menit
S 36,5 oC
RR 22 x/mnt

2. Mengamati warna kulit,


kelembaban dan suhu DS : pasien mengatakan
kulitnya berwarna sawo
matang
DO : warna kulit pasien
tampak putih pucat
No Tanggal & Tindakan keperawatan Respon TTD
Dx waktu
3. Memberikan
lingkungan tenang dan
DS : pasien mengtakan
nyaman lingkungan tampat ia
rawat sudah nyaman
DO : pasien tampak
berbincang dengan pasien
yang satu ruangan dengan
nya
4. Mengajarkan teknik
nafas dalam
DS : pasien mengatakan
saat ia merasa pusing ia
langsung relaksasi tarik
nafas dalam
DO : pasien tampak
relaksa nafas dalam saat
tensi nya naik dan merasa
pusing

5. Berkolaborasi
pemberian obat DS : pasien mengatakan
selalu rajin meminum obat
antihipertensi
DO : obat pasien
terprogram

2 30 1. Mengkaji toleransi Ds : pasien mengatakan Akbar


Desember pasien terhadap tubu nya masih lemas dan
aktivitas dengan
2019 kepalanya pusing
menggunkan
parameter : Do :
frekwensi nadi 20 - Pasien tampak lemah
per menit diatas
- pasien tampak berbaring
frekwensi istirahat,
catat peningkatan diatas tempat tidur
TD, dipsnea, atau
nyeridada, kelelahan Td 150/90 mmHg
berat dan kelemahan,
No Tanggal & Tindakan keperawatan Respon TTD
Dx waktu
berkeringat, pusing N 89x/menit
atau pingsan.
S 36,5 oC
RR 22 x/mnt

2. Mengkaji kesiapan Ds : pasien mengatakan


untuk meningkatkan aktivitasnya masih dibantu
aktivitas contoh :
keluarga dan perawat
penurunan
kelemahan / karna tubuhnya lemas
kelelahan, TD stabil, Do : - pasien tampak di
frekwensi nadi,
bantu oleh keluarga saat ke
peningkatan
perhatian pada kamar mandi,
aktivitas

3. Mempertahankan
pembatasan aktivitas DS : pasien tampak
berbincang dengan pasen
yang satu ruangan dengan
nya
DO : pasien mengatakan ia
hanya aktivitas di atas
tepat tidur

4. Berikan bantuan
sesuai kebutuhan dan
DS : pasien mengatakan
anjurkan
penggunaan kursi bila kekamar mandi pasien
mandi, menyikat gigi di bantu oleh perawat dan
/ rambut dengan
keluarga
duduk dan
sebagainya. DO : pasien tampak di
bantu oleh keluarga dan
perawat saat melakukan
aktivitas
No Tanggal & Tindakan keperawatan Respon TTD
Dx waktu
5. Dorong pasien untuk
partisifasi dalam DS : pasien mengatakan
memilih periode
setiap pagi pasien
aktivitas.
berolahraga tapi hanya di
atas tempat tidur
DO : pasien tampak
berolahraga di atas tempat
tidur

1 31 1. Memantau tekanan DS : pasien mengatakan Akbar


darah kepala nya sedikit pusing
Desember
2019 DO :
Td 140/90 mmHg
N 80x/menit
S 36,7 oC
RR 20 x/mnt

2. Memberikan
DS : pasien mengtakan
lingkungan tenang dan lingkungan tampat ia
nyaman rawat sudah nyaman
DO : pasien tampak
berbincang dengan pasen
yang satu ruangan dengan
nya
3. Mengevaluasi teknik
nafas dalam
DS : pasien mengatakan
setiap ia pusing selalu tarik
nafas dalam
DO :

4. Berkolaorasi pemberian
obat antihipertensi DS : pasien mengatakan
selalu rajin meminum obat
DO : obat pasien
No Tanggal & Tindakan keperawatan Respon TTD
Dx waktu
terprogram

2 31 1. mengkaji toleransi Ds : pasien mengatakan Akbar


Desember pasien terhadap tubu nya masih lemas dan
aktivitas dengan
2019 kepalanya sedikit pusing
menggunkan
parameter : frekwensi Do :
nadi 20 per menit - Pasien tampak lemah
diatas frekwensi
- pasien tampak berbaring
istirahat, catat
peningkatan TD, diatas tempat tidur
dipsnea, atau
nyeridada, kelelahan Td 160/90 mmHg
berat dan kelemahan, N 92x/menit
berkeringat, pusing
atau pingsan. S 36,6 oC
RR 16 x/mnt

2. Kaji kesiapan untuk Ds : pasien mengatakan


meningkatkan aktivitasnya masih dibantu
aktivitas contoh :
keluarga dan perawat
penurunan
kelemahan / karna tubuhnya lemas
kelelahan, TD stabil, Do : - pasien tampak di
frekwensi nadi,
bantu oleh keluarga saat ke
peningkatan
perhatian pada kamar mandi,
aktivitas

3. Mempertahankan DS : pasien tampak


pembatasan aktivitas berbincang dengan pasen
yang satu ruangan dengan
nya
No Tanggal & Tindakan keperawatan Respon TTD
Dx waktu
DO : pasien mengatakan ia
hanya aktivitas di atas
tepat tidur

4. Berikan bantuan DS : pasien mengatakan


sesuai kebutuhan dan bila kekamar mandi pasien
anjurkan penggunaan
di bantu oleh perawat dan
kursi mandi, menyikat
gigi / rambut dengan keluarga
duduk dan DO : pasien tampak di
sebagainya.
bantu oleh keluarga dan
perawat saat melakukan
aktivitas

DS : pasien mengatakan
5. Dorong pasien untuk
partisifasi dalam setiap pagi pasien
memilih periode berolahraga tapi hanya di
aktivitas. atas tempat tidur
DO : pasien tampak
berolahraga di atas tempat
No Tanggal & Tindakan keperawatan Respon TTD
Dx waktu
1 01 januari 1. Memantau tekanan DS : pasien mengatakan Akbar
kepala nya sedikit pusing
2020 darah
DO :
Td 140/90 mmHg
N 80x/menit
S 36,7 oC
RR 20 x/mnt
DS : pasien mengtakan
2. Memberikan lingkungan tampat ia
lingkungan tenang rawat sudah nyaman
dan nyaman DO : pasien tampak
berbincang dengan pasen
yang satu ruangan dengan
nya

3. Mengevaluasi teknik
DS : pasien mengatakan
nafas dalam setiap ia pusing selalu tarik
nafas dalam
DO :

4. Berkolaborasi DS : pasien mengatakan


pemberian obat selalu rajin meminum obat

antihipertensi DO : obat pasien


terprogram

2 01 januari 1. mengkaji toleransi Ds : pasien mengatakan Akbar


2020 pasien terhadap tubu nya masih lemas dan
aktivitas dengan
kepalanya sedikit pusing
menggunkan
parameter : frekwensi Do :
nadi 20 per menit - Pasien tampak lemah
diatas frekwensi
- pasien tampak berbaring
istirahat, catat
peningkatan TD, diatas tempat tidur
dipsnea, atau
No Tanggal & Tindakan keperawatan Respon TTD
Dx waktu
nyeridada, kelelahan Td 160/90 mmHg
berat dan kelemahan,
N 92x/menit
berkeringat, pusing
atau pingsan. S 36,6 oC
RR 16 x/mnt

2. Kaji kesiapan untuk Ds : pasien mengatakan


meningkatkan
aktivitas contoh : aktivitasnya masih dibantu
penurunan kelemahan keluarga dan perawat
/ kelelahan, TD stabil, karna tubuhnya lemas
frekwensi nadi,
Do : - pasien tampak di
peningkatan perhatian
pada aktivitas bantu oleh keluarga saat ke
kamar mandi,

3. Mempertahankan DS : pasien tampak


pembatasan aktivitas berbincang dengan pasen
yang satu ruangan dengan
nya
DO : pasien mengatakan ia
hanya aktivitas di atas
tepat tidur

4. Berikan bantuan DS : pasien mengatakan


sesuai kebutuhan dan bila kekamar mandi pasien
anjurkan penggunaan
di bantu oleh perawat dan
kursi mandi, menyikat
gigi / rambut dengan keluarga
duduk dan DO : pasien tampak di
sebagainya.
bantu oleh keluarga dan
perawat saat melakukan
aktivitas
No Tanggal & Tindakan keperawatan Respon TTD
Dx waktu
DS : pasien mengatakan
5. Dorong pasien untuk setiap pagi pasien
partisifasi dalam berolahraga tapi hanya di
memilih periode
atas tempat tidur
aktivitas.
DO : pasien tampak
berolahraga di atas tempat

E. CATATAN PERKEMBANGAN
No DX Tgl dan Evaluasi TTD
waktu
1 30 S : pasien mengatakan tubuhnya lemas, tensi nya Akbar
masih tinngi dan pusing
Desember
2019 O: pasien tampak lemas
TD 150/90 mmHg
RR 22 x/menir
N 89 x/menit
S 36,5 oC

A : masalah penurunan curah jantung belum teratasi

P : intervensi di lanjut
- Memantau tekanan darah
- Mengamati warna kulit, kelembaban dan suhu
- Memberikan lingkungan tenang dan nyaman
- Mengajarkan teknik nafas dalam
- Berkolaborasi pemberian obat antihipertensi
2 30 S: Akbar
- pasien mengatakan saat beraktifitas tubuhnya terasa
Desember
letih dan lemah
2019 - Pasien mengatakan sulit dalam melakukan aktifitas
(cepat lelah)

O : pasien tampak lemah


TD 150/90 mmHg
RR 22 x/menir
N 89 x/menit
S 36,5 oC
A : masalah intoleransi aktivitas belum teratasi
P : intervensi di lanjut
- Kaji toleransi pasien terhadap aktivitas dengan
menggunkan parameter
- Kaji kesiapan untuk meningkatkan aktivitas
- Mempertahankan pembatasan aktivitas
- Berikan bantuan sesuai kebutuhan dan anjurkan
penggunaan kursi mandi, menyikat gigi / rambut
dengan duduk dan sebagainya.
- Dorong pasien untuk partisifasi dalam memilih
periode aktivitas.

1 31 S : pasien mengatakan tubuhnya lemas, tensi nya Akbar


masih tinngi dan pusing serta kadang mual
Desember
2019 O: pasien tampak lemas
TD 150/90 mmHg
RR 22 x/menir
N 89 x/menit
S 36,5 oC

A : masalah penurunan curah jantung belum teratasi

P : intervensi di lanjut
- Memantau tekanan darah
- Memberikan lingkungan tenang dan nyaman
- Mengajarkan teknik nafas dalam
- Berkolaborasi pemberian obat antihipertensi
2 31 S : pasien mengatakan saat beraktifitas tubuhnya terasa Akbar
letih dan lemah
Desember
2019 O : pasien tampak lemah, nafas cepat
TD 150/90 mmHg
RR 16 x/menir
N 60 x/menit
S 36,6 oC
A : masalah intoleransi aktivitas belum teratasi
P : intervensi di lanjut
- Kaji toleransi pasien terhadap aktivitas
dengan menggunkan parameter
- Kaji kesiapan untuk meningkatkan
aktivitas
- Mempertahankan pembatasan aktivitas
- Dorong pasien untuk partisifasi dalam
memilih periode aktivitas.

1 01 januari S : pasien mengatakan tubuhnya lemas, tensi nya Akbar


masih tinngi dan pusing
2020
O: pasien tampak lemas
TD 150/90 mmHg
RR 22 x/menir
N 89 x/menit
S 36,5 oC

A : masalah penurunan curah jantung belum teratasi

P : intervensi di lanjut
- Memantau tekanan darah
- Memberikan lingkungan tenang dan nyaman
- Mengajarkan teknik nafas dalam
- Berkolaborasi pemberian obat antihipertensi

2 01 januari S : pasien mengatakan saat beraktifitas dada terasa Akbar


sesak tubuhnya terasa letih dan lemah
2020
O : pasien tampak lemah
TD 150/90 mmHg
RR 16 x/menir
N 60 x/menit
S 36,6 oC
A : masalah intoleransi aktivitas belum teratasi
P : intervensi di lanjut
- Kaji toleransi pasien terhadap aktivitas
dengan menggunkan parameter
- Kaji kesiapan untuk meningkatkan
aktivitas
- Mempertahankan pembatasan aktivitas
- Dorong pasien untuk partisifasi dalam
memilih periode aktivitas.

Anda mungkin juga menyukai