PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Dewasa ini salah satu jenis industri yang mengalami perkembangan industri
yaitu yang menawarkan produk makanan dan minuman. Hal ini dapat dilihat dari
semakin beragamnya jenis minuman ringan, seperti jenis minuman dengan rasa teh,
buah-buahan, dan jenis minuman bersoda, juga banyak merek-merek minuman
ringan yang dijual dipasaran. Salah satu produk minuman dengan rasa teh yang telah
lama dikenal di Indonesia adalah Teh Botol Sosro, yang di produksi oleh PT. Sinar
Sosro
Faktor dari kualitas produk makanan atau minuman dan kualitas pelayanan
merupakan prioritas utama. Untuk mendapatkan makanan yang memenuhi syarat
kesehatan, maka perlu diadakan pengawasan terhadap mutu dan keamanan makanan
tersebut mengingat bahwa makanan merupakan media yang potensial dalam
penyebaran penyakit.
Hazard Analysis Critical Control Point (HACCP) adalah suatu sistem kontrol
dalam upaya pencegahan terjadinya masalah yang didasarkan atas identifikasi titik-
titik kritis di dalam tahap penanganan dan proses produksi. HACCP merupakan salah
i
satu bentuk manajemen resiko yang dikembangkan untuk menjamin keamanan
pangan dengan pendekatan pencegahan (preventive) yang dianggap dapat
memberikan jaminan dalam menghasilkan produk yang aman bagi konsumen.
Dengan menerapkan sistem HACCP yang ada di PT. Sinar Sosro, maka
keinginan konsumen untuk mengkonsumsi produk minuman yang bermutu, aman,
dan layak dikonsumsi dapat tercapai.
2. Tujuan Praktek
1. Tujuan Umum :
Mahasiswa mampu melakukan praktek lapangan mata kuliah Pengawasan mutu
pangan di PT. Sinar Sosro
2. Tujuan Khusus :
a. Mahasiswa mampu membuat laporan praktek lapangan
b. Mahasiswa dapat mengetahui mengenai HACCP di PT. Sinar Sosro
c. Mahasiswa dapat mengetahui bagaimana sistem yang dilakukan di PT. Sinar Sosro
3. Manfaat
1. Bagi mahasiswa
a. Menambah wawasan mengenai sistem pengolahan produk PT. Sinar Sosro
b. Melihat secara langsung cara kerja produksi.
c. Mendapat gambaran saat akan bekerja di industri atau ingin membuat sebuah
Industri.
2. Bagi Industri
4. Batasan Masalah
Untuk pembuatan laporan ini penulis membatasi sesuai dengan apa yang telah
dipelajari di PT. Sinar Sosro. Dalam hal ini penulis melaksanakan praktek dan membuat
laporan tentang pelaksanaan praktek lapangan yang dilakukan di PT. Sinar Sosro
2
5. Tempat dan Waktu Pelaksanaan
Tempat : PT. Sinar Sosro yang beralamat di Jl. Raya Kemenuh, Kabupaten Gianyar, Bali
80582, Indonesia.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
3
b. Misi
B. Sejarah
Nama Sosro berawal dari nama keluarga pendirinya yaitu Sosrodjojo. Keluarga
Sosrodjojo memulai bisnisnya pada tahun 1940 di kota Slawi, Jawa Tengah. Awalnya,
produk teh kering dengan merek Teh Cap Botol hanya diproduksi sekitar wilayah Jawa
Tengah. Kemudian, keluarga Sosrodjojo memperkenalkan produk Teh Cap Botol hingga
ke Jakarta pada tahun 1953 untuk memperluas bisnisnya.
Cara pertama yaitu dengan cara memasak dan menyeduh teh secara langsung
dibeberapa pasar yang ada di Jakarta. Setelah teh tersebut telah jadi, maka langsung
diberikan ke pengunjung di pasar. Ternyata, pengunjung di pasar tidak sabar menunggu
untuk mencicip teh karena proses penyajian teh yang sangat lama dan teh yang telah
disajikan sangat panas. Cara untuk memasarkan produk tersebut yang dikenal dengan cara
cicip rasa sangat tidak efisien.
Kemudian cara kedua, yaitu teh dimasukkan ke dalam panci dan dibawa dengan
menggunakan mobil bak terbuka menuju pasar di Jakarta. Pada saat itu jalan menuju
Jakarta masih berlubang sehingga menyebabkan banyak teh yang ada didalam panci
tersebut tumpah.
Setelah berbagai cara telah dilakukan akhirnya pada tahun 1969, muncul gagasan
baru untuk menjual teh kemasan botol untuk siap diminum. Cara ini mendapatkan respon
baik oleh pengunjung karena selain praktis juga dapat dikonsumsi langsung tanpa harus
menunggu lama untuk minum teh terebut. Pada tahun 1974 terbentuklah PT. Sinar Sosro
yang merupakan pelopor pertama di Indonesia dengan produk utamanya, yaitu teh siap
minum dalam kemasan botol.
BAB III
5
Dalam pembuatan produk the botol Sosro, gula digunakan untuk memberikan
rasa manis. Gula pasir yang digunakan adalah gula pasir Industri. Gula pasir Industri
dipilih karena dinilai lebih baik kualitasnya dibandingkan dengan gula pasir rumahan.
Gula pasir Industri juga langsung menyatu dengan teh saat dicampurkan (tidak perlu
diaduk lagi).
c. Air
Air yang digunakan oleh PT. Sinar Sosro adalah air yang berasal dari bawah
tanah dengan kedalaman kurang lebih 150 meter, yang kemudian diproses hingga
menjadi air yang berkualitas.
6
Setelah itu, teh dimasukkan ke dalam mesin Filler and Crowner dan siap
dimasukkan ke dalam botol secara langsung. Kemudian, botol ditutup dengan
rapat sehingga udara luar tidak dapat masuk ke dalam botol.
f. Pencetakan tanggal kadaluarsa
Di dalam mesin printer video jet, botol tersebut dicetak dengan kode produksi
dan tanggal kadaluarsa.
g. Menempatkan botol dalam kotak
Botol tersebut dimasukkan lagi ke dalam kotak kosong dengan mesin palletizer
dan dibiarkan selama 3 hari sebelum dijual.
h. Uji kontrol
Sebelum dijual, produk tersebut harus diuji secara fisik, kimia, mikrobiologi,
dan organoleptik. Secara fisik dilihat dari kemasan. Secara kimia dilihat dari kadar
gula dan pH. Secara mikrobiologi meneliti tentang perkembangan micro-organisme
dalam teh. Organoleptik mengecek warna dan kejernihan produk. Jika produk tidak
memenuhi syarat - syarat tersebut, maka produk tersebut akan dibuang dan diolah
kembali.
i. Penjualan
Setelah lulus uji kontrol produk dijual dan didistribusikan ke toko - toko.
7
Setelah air diambil dari kedalaman yang telah ditentukan, air akan dipanaskan
dengan suhu minimal 750 C dengan tujuan agar bakteri atau mikroorganisme dalam air
akan mati dan tidak dapat beraktivitas.
b. CCP 2 : botol bebas dari benda asing dan kotoran (pemilihan dan pencucian botol
yang layak pakai)
Setelah produk dikonsumsi oleh konsumen, botol teh akan dikembalikan ke
pabrik. Sebelum digunakan kembali, botol teh akan di pilah terlebih dahulu
menggunakan mesin scanner. Botol yang terisi dengan benda asing, kotoran, dan
sudah tak layak pakai akan dipisahkan dengan yang lainnya. Botol yang dipakai
adalah botol yang memenuhi syarat yaitu bebas dari benda asing, kotoran, dan layak
pakai. Setalah itu dilakukan pencucian dengan zat klorin yang berfungsi untuk
menghilangkan kuman dan kotoran pada botol. Selanjutnya botol-botol tersebut dicuci
dengan cara disemprot menggunakan air bersuhu tinggi antara 95-110 0C. Hal ini
dilakukan agar botol kembali bersih, aman, steril untuk digunakan kembali.
c. CCP 3 : pencampuran BTM
BTM yang dimaksud adalah Bahan Tambahan Minuman. Bahan tambahan
minuman tersebut adalah vitamin c dan perasa buah. Perasa buah didapatkan langsung
dari ektstrak buah asli. Vitamin c dan perasa buah dicampurkan dengan teh cair manis
pada produk PT.Sinar Sosro yaitu Fruit Tea.
d. CCP 4 : perbedaan tekanan bagian filter =< 1,0 bar
Filter atau penyaringan dilakukan agar bahan terpisah dari benda asing atau
apapun yang tidak diinginkan yang dapat mengurangi mutu produk maupun yang
dapat membahayakan kesehatan konsumen.
e. CCP 5a : suhu pasteurisasi minimal 900 C (pasteurisasi botol)
Setelah proses pencampuran bahan, yaitu teh kering, gula, dan air, dilakukan
proses pasteurisasi dengan suhu minimal 900 C. Pasteurisasi dilakukan untuk
membunuh mikroba pathogen dalam teh cair manis. Mikroba yang dimaksud adalah
yang dapat berasal dari air, the, gula, maupun kontaminan pada alat.
f. CCP 5b : suhu botol minimal 600 C dan teh cair manis minimal 800 C
Suhu botol sebelum botol diisi adalah minimal 600 C dan teh cair manis yang
akan diisikan pada botol minimal 800C. Lalu dalam keadaan panas tersebut botol
yang sudah berisi teh langsung ditutup menggunakan tutupnya / crown dalam keadaan
masih panas, ini dilakukan agar produk tidak cepat basi.
g. CCP 5c : ukuran crown cork 28,5 – 28,7 mm
Ukuran tutup botol adalah 28,5 – 28,7 mm. standarisasi ukuran dilakukan agar
tutup tidak terlalu kecil dan tidak terlalu besar, guna dapat menutup pada botol dengan
8
sempurna. Tutup botol sebelum digunakan harus disterilisasi dahulu dengan
menggunakan sinar ultra violet.
h. CCP 6 : produk bebas benda asing
Setelah semua selesai, yang paling terakhir dilakukan adalah memilah produk
dengan menggunakan alat mesin scanner. Produk yang tidak lolos seperti terdapat
benda asing akan dipisahkan pada produk lainnya. Produk-produk yang lolos akan di-
pak kemudian produk disimpan selama 7 hari di ruang inkubasi lalu diuji coba
kembali oleh tim sosro bagian quality control. Dilakukan dalam beberapa proses yaitu
organoleptik, fisik, kimia, mikrobiologi. Produk yang lolos quality control siap
dipasarkan.
Salah satu produk unggulan PT. SINAR SOSRO adalah The botol Sosro
kemasan botol kaca atau sering disebut RGB (Returnable Glass Bottle). The botol
Sosro kemasan botol kaca merupakan produk teh siap minum yang pertama di
Indonesia dan di Dunia yang sudah diluncurkan sejak Tahun 1974.
Untuk memenuhi kebutuhan pecintanya dimanapun berada, The botol Sosro
dengan inovasinya sampai dengan tahun 2008 ini telah memiliki banyak pilihan
kemasan produk yaitu :
9
Kemasan botol kaca (Returnable Glass Bottle) dengan volume 220ml
Kemasan kotak (Tetra Pak) dengan volume 1liter, 250ml, 200ml
Kemasan pouch dengan volume 150ml
Inovasi terbaru dari produk Tehbotol Sosro adalah The botol Sosro Less Sugar
yang telah diluncurkan pada tanggal 20 Agustus 2008. Produk ini tersedia dalam
kemasan PET volume 500 ml dan kemasan kotak (Tetra Pak) volume 250ml.
b. FRUIT TEA SOSRO
10
PT.SINAR SOSRO juga menghadirkan produk COUNTRY CHOICE dalam
kategori jus pada akhir tahun 2008. COUNTRY CHOICE merupakan real juice kaya
manfaat untuk kecukupan gizi dan nutrisi setiap hari dengan cara praktis dan hemat.
Country Choice hadir dalam berbagai macam kemasan yaitu :
Kemasan Kotak (Tetra Pack ) 250ml
Kemasan Keluarga ( Tetra Pack ) 1 L
Kemasan PET 300 ml
Dan dengan varian Rasa :
Favorit Flavor, yaitu Guava : High Antioksidan; Orange : High vit C &
Calcium; Apple : High Fiber; Apple pulp: High folat; Mango : High Vit A,C,E
Gold Fruit, yaitu Goji berry : Rich Antioxidant (Jus Goji pertama di Indonesia )
d. TEBS
11
Pada tahun 90-an, PT. SINAR SOSRO juga memproduksi air minum dalam
kemasan. Merknya pada saat pertama kali dikeluarkan adalah Air SOSRO. Pada
Tahun 1999, Air SOSRO berganti nama dengan Prim-A. Air minum Prim-A hadir
dalam kemasan cup 240ml, botol plastik 330ml, 600ml dan 1.5 liter, & dalam
kemasan galon.
13
dan TCM. mikrobiologi,
incoming
material, proses
produksi dan
pengolahan
limbah yang
bertujuan untuk
memastikan
sistem mutu dan
pelaksanaan
operasional unit
produksi telah
memenuhi
standar mutu
yang telah
ditetapkan.
CCP 3 b Suhu botol melakukan Jika suhu tidak Quality Control
pemanasan botol 600C, Suhu pengecekan optimal pada yang melakukan
dan TCM TCM minimal suhu agar suhu pasteurisasi agar pengawasan
Kurang 800C pada proses dioptimalkan secara langsung
higenisnya botol pasteurisasi dan suhunya begitu terhadap analisa
yang pemanasan tetap pula pada kimia, analisa
menyebabkan optimal pemanasan botol mikrobiologi,
tumbuhnya dan TCM. incoming
bakteri pathogen. material, proses
Dan penyajian produksi dan
the yang pengolahan
dihasilkan limbah yang
kurang baik bertujuan untuk
karna kadar memastikan
folifenol yang sistem mutu dan
kurang maksimal pelaksanaan
dan rusaknya zat operasional unit
antioksidan pada produksi telah
14
the memenuhi
standar mutu
yang telah
ditetapkan.
CCP 3 c Ukuran crown memeriksa alat Jika ada botol Departemen
crown crip crimp berkisar pemasang yang terlewat Quality Control
Kontaminasi dari antara 28,5 – crown crip atau atau crown yang melakukan
benda asing dan 28,7 crowner dan cripnya tidak pengawasan
udara luar memastikan sempurna maka secara langsung
apakah semua botol tersebut terhadap analisa
botol sudah diambil dan kimia, analisa
tertutup rapat tidak mikrobiologi,
didistribusikan incoming
material, proses
produksi dan
pengolahan
limbah yang
bertujuan untuk
memastikan
sistem mutu dan
pelaksanaan
operasional unit
produksi telah
memenuhi
standar mutu
yang telah
ditetapkan
CCP 4 Petugas Melihat dengan Jika ada benda Departemen
selector isi botol memeriksa teliti dan asing pada isi Quality Control
Volume the pada semua botol mengamati isi botol baik pada yang melakukan
botol kurang atau yang lewat di botol satu botol atau pengawasan
tidak sesuai depannya tanpa persatu tehnya. Maka secara langsung
standar. Botol ada yang botol tersebut terhadap analisa
retak dan adanya terlewat tidak kimia, analisa
15
benda asing di didistribusikan mikrobiologi,
dalam teh botol incoming
material, proses
produksi dan
pengolahan
limbah yang
bertujuan untuk
memastikan
sistem mutu dan
pelaksanaan
operasional unit
produksi telah
memenuhi
standar mutu
yang telah
ditetapkan
BAB IV
16
PENUTUP
1. Kesimpulan
Teh Sosro adalah the cap botol dimana sosro itu diambil dari nama pemiliknya.
Teh ini merupakan minuman terbuat dari seduhan daun the dan gula alami tanpa pemanis
buatan. Pabrik the sosro salah satunya berlokasi di Gianyar-Bali, dibawah naungan PT
SINAR SOSRO.
Memilih bahan, membuat the cair pahit dan manis, pemisahan botol/ kotak
kosong, penyegelan dan pengisian botol, pencetakan tanggal kadaluarsa, penempatan
botol dalam kotak, uji control, penjualan. HACCP yang dilakukan di Pabrik Sosro
bertujuan untuk mencegah dan menanggulangi bahaya yang datang dari dalam maupun
dari luar minuman. CCP pembuatan the sosro terdiri dari CCP 1 : suhu minimal 750 C,
CCP 2 : botol bebas dari benda asing dan kotoran, CCP 3 : pencampuran BTM, CCP 4 :
perbedaan tekanan bagian filter =< 1,0 bar, CCP 5a : suhu pasteurisasi minimal 90 0 C,
CCP 5b : suhu botol minimal 600 C dan teh cair manis minimal 800 C, CCP 5c : ukuran
crown cork 28,5 – 28,7 mm, CCP 6 : produk bebas benda asing
2. Saran
Disarankan untuk praktek lapangan ini dapat bermanfaat dan dapat menerapkan
HACCP/titik kritis dari bahan pada saat diterima sampai ditangan konsumen.
DAFTAR PUSTAKA
17
Assauri, Sofjan. 1980. Manajemen Produksi. LPFE UI. Jakarta
https://id.wikipedia.org/wiki/Analisis_bahaya_dan_pengendalian_titik_kritis
http://www.sinarsosro.id/product
LAMPIRAN
18
19
20