Anda di halaman 1dari 3

Keterkatitan pancasila dengan kasus korupsi

Korupsi di Indonesi sudah sangat sering terjadi. Dari tahun ketahun jumlahnya terus
bertambah secara signifikan. Tak dapat dipungkiti lagi korupsi sudah dapat dikategorikan
sebagai masalah nasional. Banyak sekali pejabat-pejabat tinggi negara yang melakukan korupsi.
Meskipun semua pejabat tidak dapat dinilai sama akan tetapi kebanyak dari mereka memiliki
memang melakukan tindakan korupsi yang sebenarnya tidak dapat dibenarkan dalam kondisi
apapun.

Kemanakah perginya nilai-nilai pancasila yang telah lama ada di negara ini? Apakah
mereka telah melupakannya? Atau apakah pancasila sudah tidak lagi dapat menjadi landasan
bagi rakyat Indonesia? Pancasila tidak ahir hanya dari omong kosong belaka. Pancasila
dirumuskan dengan melihat keadaan bangsa Indonesia, mulai dari nilai pertama sampai dengan
nilai terakhir, semuanya dibuat berdasarkan nilai-nilai atau kondisi yang ada di Indonesia. Untuk
nilai pertama, mitos Mulajadi Na Bolon dari lokal Batak menjadi dasar penialaiannya. Untuk
nilai kedua misalnya dilihat dari bagaimana masyarakat Manggarai menghargai sesama dengan
ritus Tiba Meka (Pandor, 2015). Nilai ketiga dikaji melalui kehidupan persatuan keluarga dari
masyarakat Kei (Ohoitimur, 2015). Kajian untuk nilai keempat dilihat dari cerita rakyat Sunda,
yakni cerita pantun Mundinglaya Di Kusumah (Bolo, 2015). Nilai kelima dilihat dari adat
kebiasaan masyarakat Dayak, yakni salam asat Tabik-tabik (Muhrotein, 2015).

Semua hal yang dilakukan di Indonesia pastilah berdasarkan pada adanya pancasila. Pada
jaman pembangunan Indonesia, pancasila menjadi bahan pertimbangan untuk menentukan
bentuk negara yang akan dipakai. Mulai dari kesatuan kemuadian menjadi federasi, serikat, dan
akhirnya kembali menjadi kesatuan. Pancasila juga menentukan perubahan bentuk
pemerintahan. Muali dari presidensial kemudian menjadi parlementer dan akhirnya kembali
menjadi presidensial.

Semu nilai-nilai yang berada pada pancasila sudah dirumuskan dengan sangat matang
sehingga dapat menjadi landasan yang sempurna bagi seluruh Rakyat Indonesia. Rakyat yang
paling mengamalkan nilai-nilai pancasila ini adalah rakyat pada tahun 1965-1978. Pada masa ini
perilaku masyarakat sangat tercermin dari nilai-nilai pancasila yang ada.

Seorang pakar mengatakan bahwa negara lah yang membentuk rakyatnya dan bukan
rakyat lah yang membentuk negaranya. Hal ini menyimpulkan bahwa prinsip-prinsip atau nilai-
nilai suatu negara akan menentukan bagaimana rakyatnya akan bertindak. Pancasila hadir di
Negara Indonesia untuk menentukan bagaimana seharusnya Rakyat Indonesia bertindak sebagai
warga negara yang baik dan taat.

Meskipun begitu, nilai pancasila sudah mulai pudar. Banyak sekali kejahatan yang
dilakukan semua rakyat Indonesia yang menyalahi nilai-nilai pancasila. Lalu apakah nilai-nilai
pancasila harus diganti menyesuaikan dengan keadaan Bangsa Indonesia? Tentu tidak. Pancasila
sudah dibuat sedemikan rupa sehingga sangat cocok dengan keadaan Indonesia yang beragam.
Para Rakyat Indonesia lah yang seharusnya merubah pemikiran mereka menjadi Pancasila.

Korupsi merupakan salah satu bentuk yang dilakukan Rakyat Indonesia dalam menyalahi
nilai-nilai pancasila. jika seorang pejabat negara melakukan korupsi maka pejabat tersebut tidak
hanya menyalahi satu atau dua nilai pancasila tetapi pejabat tersebur telah menyalahi seluruh
nilai pancasila yang ada.

Sila pertama berbunyi, ketuhanan yang maha esa. Hal ini menunjukan bahwa rakyat
Indonesia harus lah mematuhi ajaran-ajaran yang ada dalam agamanya. Para koruptor tentu
sudah melanggar sila pertama, disemua ajaran atau agama tentu tidak akan ada yang
membenarkan tindakan mencuri atau korupsi. Semua agama pasti menngajarkan bahwa semua
orang yang mencuri akan berdosa, maka koruptor sudah jelas melanggat sila pertama.

Sila kedua berbunyi, kemanusiaan yang adil dan beradab. Nilai ini menjelaskan bahwa
Rakyat indonesia harus berlaku adil dan beradab tidak terkecuali kepada siapapun. Pejabat yang
melakukan tindakan korupsi telah melangar nilai karena mereka jelas tidak berlaku adil dan
beradab karena mereka hanya memperkaya diri sendiri dan tidak adil pada rakyat-rakyat bawah
yang mengharapkan keadilan.

Sila ketiga berbunyi, persatuan Indonesia. Jika seorang pejabat melakukan tindakan
korupsi maka hal tersebut bisa saja memecah belah rakyatmya karena bisa saja ada beberpa
rakyat yang geram terhadap pejabat tersebut tetapi juga ada pihak yang merasa pejabat tersebut
tidak bersalah. Hal ini akan menyebabkan kedua pihak ini akan saling berargumen tentang
pendapat mereka dan membuat Indonesia menjadi terpercah belah.

Sila keempat berbunyi kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat bejikasanaan, dalam
permusyawaratan perwakilan. Kalau dalam nilai ini para pejabat yang melakukan tindak korupsi
tidak melakukan kekepmimpinan dengan baik. Masyarakat Indonesia telahpercaya kepada
pejabat tersebut untuk melakukan amanah sebagai pejabat Indonesia akan tetapi para pejabat
yang melakukan tindak korupsi ini telah menyalahi jabatan yang talah diberikan kepadanya.
Seharusnya mereka melakukan tindakan-tindakan yang memajukan bangsa ini akan tetapi
mereka malah menyalah gunakan jabatan yang telah mereka miliki dengan cara mengambil uang
rakyat yang seharusnya bukan menajadi hak mereka.

Sila kelima berbunyi keadilan sosial bagi seluruh Rakyat Indonesia. Apa yang telah
dilakukan oleh kebanyakan pejabat Indonesia ini telah melanggar nilai-nilai yang ada dalam sila
kelima. Pejabat yang melakukan tindak korupsi ini tidak memberikan keadilan bagi seluruh
Rakyat Indonesia. Mereka justru membuat Rakyat Indonesia menjadi sengsara. Uang yang
seharusnya dapat membangun Indonesia menjadi lebih baik malah mereka gunakan untung
kepentingan dan keuntungan pribadi. Hal ini jelas telah menyalahi nilai dari sila kelima dan
membuat seluruh rakyat Indonesia menjadi tidak diperlakukan dengan adil.

Sebagai Rakyat Indonesia, kita seharusnya menjadikan nilai-nilai yang terkandung dalam
pancasila menjadi dasar bagi perilaku dan perbuatan kita. Baik itu fondasi berperilaku sebagai
bangsa ataupun wujud perilaku sehari-sehari. Pancasila pun seharusnya dapat menjadi jawaban
bagi tantangan nasional dan global seperti permasalahan warga negara, berlaku sebagai warga
global, gaya hidup, kesenjangan, dan juga terorisme.

Jika seluruh Warga Negara Indonesia telah berhasil melakukan atau menjalankan seluruh
prinsip yang ada dalam pancasila maka dapat dipastikan bahwa Indonesia dapat maju
kedepannya. Tidak akan ada lagi permasalahan-permasalahan yang sulit diatasi.

Anda mungkin juga menyukai