Cristine Julvia
Pengamat Sumberdaya Manusia
cristine_julvia@yahoo.com
ABSTRACT
Job stress and work conflicts can affect the performance of employees, aim of this study to determine
the effect of job stress and work conflict on employee performance, for it carried suervei and
questionnaires to obtain data. Data that has been tested and declared valid and reliable descriptive
and quantitative analysis and multiple linear regression analysis with the help of (SPSS version
20 o’clock). from the analysis of the effect of work stress with the performance of the employee, it
is known that the result was a significant negative effect, which means that when the stress level is
reduced then the performance will increase, while the results of analysis of the effect of work conflict
with the employee’s performance was found to significantly and positively.
ABSTRAK
Stress kerja dan konflik kerja dapat berpengaruh terhadap kinerja karyawan, Tujuan penelitian ini
untuk mengetahui pengaruh stress kerja dan konflik kerja terhadap kinerja karyawan, Untuk itu
dilakukan suervei dan penyebaran kuesioner untuk memperoleh data. Data yang telah dilakukan
uji dan dinyatakan valid dan reliabel dianalisis deskriptif dan kuantitatif dan analisis regresi liner
berganda dengan bantuan (Program SPSS versi 20.00). dari hasil analisis mengenai pengaruh stress
kerja dengan kinerja karyawan, diketahui bahwa hasilnya adalah signifikan berpengaruh negatif,
yang artinya bila tingkat stres dikurangi maka kinerja akan meningkat, sedangkan pada hasil analisis
pengaruh konflik kerja dengan kinerja karyawan didapati signifikan berpengaruh positif.
JURNAL ILMIAH MANAJEMEN BISNIS, VOL. 16, NO. 1, JANUARI - JUNI 2016 | 59
yang mempengaruhi emosi, proses berpikir secara negatif, atau akan mempengaruhi secara Kerangka Pikir dan
Kerangka Hipotesis
Pikir dan Hipotesis
dan kondisi seorang pekerja.” Stress kerja negatif, sesuatu yang menjadi perhatian dan
harus ditangani dengan baik karena karyawan kepentingan pihak pertama.”
yang cenderung stress kerja akan merasakan Stres kerja dan konflik kerja karyawan H1
Stres Kerja (X1)
frustasi, emosional dan merasa tidak nyaman dapat berpengaruh pada kinerja karyawan,
dalam bekerja, sehingga dapat memicu adanya kinerja karyawan merupakan hal yang penting
Kinerja Karyawan (Y)
kegagalan dalam organisasi karena dapat dalam pengembangan perusahaan Menurut
mengganggu satu sama lain dalam mengerjakan Sutrisno (2010:172) : “Kinerja karyawan adalah
tugas. Menurut Veithzal (2014:724) : “Stres hasil kerja karyawan dilihat pada aspek kualitas, Konflik Kerja (X2) H2
adalah suatu kondisi ketegangan yang kuantitas, waktu kerja, dan kerja sama untuk
menciptakan adanya ketidak seimbangan fisik mencapai tujuan yang sudah ditetapkan oleh
dan psikis, yang mempengaruhi emosi, proses organisasi.” Gambar 1. Kerangka Pikir
berfikir dan kondisi seorang karyawan.” Kinerja karyawan sangat berdampak
Stres kerja ditimbulkan dari berbagai pada keuntungan perusahaan. Karyawan yang Hipotesis : Penelitian ini merupakan penelitian seluruh
hal yang membuat karyawan merasa kurang kinerjanya baik selalu akan dipertahankan. H1 = Hipotesis :
Terdapat Pengaruh Stres Kerja terhadap karyawan yang semuanya berjumlah 51 orang
nyaman. Menurut Triatna (2015:139) “Faktor Menurut Mangkunegara (2009:67) Kinerja Karyawan. yang semuanya dijadikan responden.
penyebab stres adalah faktor pekerjaan, mengemukakan bahwa: ”Kinerja adalah hasil H2 = TerdapatH1 Pengaruh
= Terdapat Konflik
Pengaruh Kerja
Stres Kerja terhadap Kinerja Karyawan.
faktor non-pekerjaaan, dan faktor dari pribadi kerja secara kualitas dan kuantitas yang dicapai
seseorang.”
terhadapH2
Kinerja Pengaruh KonflikOperasional
Karyawan.
= Terdapat Variabel
Kerja terhadap Kinerja Karyawan.
oleh seorang pegawai dalam melaksanakan Variabel-variabel yang dipergunakan
Konflik kerja di dalam organisasi juga tugasnya sesuai dengan tanggung jawab yang dalam penelitian ini adalah : Variabel independen
sering terjadi. Konflik bias terjadi jika pekerjaan diberikan kepadanya”. perusahaan selalu METODE PENELITIAN (variabel bebas) merupakan variabel yang
yang saling berkaitan tidak dikerjakan dengan menginginkan keuntungan, penghematan, dan mempengaruhi atau menjadi sebab perubahannya
baik. Banyaknya hubungan yang tidak baik efisiensi untuk mempertahankan perusahaanya, PopulasiMETODE
dan SampelPENELITIAN atau timbulnya variabel dependen (variabel
antar rekan kerja juga dapat membuat pekerja tetapi dalam pencapaian tersebut perusahaan Populasi dan sampel penelitian ini terikat).Variabel independen di sini adalah stres
merasa tertekan. Salah paham antar atasan dan
harus bisa mengoptimalkan kinerja karyawan. adalah Populasi danHikari
karyawan PT. Sampel yang berjumlah 51 kerja (X1) dan konflik kerja (X2). Dan Variabel
bawahan yang membuat bawahan selalu merasa
Menurut Gaol (2014:589) mendefinisikan orang, maka sampel yang
Populasi danakan diambil
sampel dependen
sebagai ini
penelitian adalah (variabel
karyawan terikat) adalah Kinerja
PT. Hikari (Y).
yang berjumlah 51
tertindas dan berada di zona tidak nyaman.
Menurut Husien(2010:39) menyatakan bahwa:
bahwa : “Kinerja merupakan suatu istilah penelitian ini berjumlah 51 orang karyawan. merupakan variabel yang dipengaruhi.
secara umum yang digunakan untuk sebagian orang, maka sampel yang akan diambil sebagai penelitian ini berjumlah 51 orang karyawan.
”Konflik adalah sebagai sesuatu perselisihan
atau perjuangan di antara dua pihak yang atau seluruh tindakan atau aktivitas dari suatu Tabel 1. Operasionalisasi
Penelitian ini merupakan Variabel
penelitian seluruh Penelitian
karyawan yang semuanya berjumlah 51 orang
ditandai dengan menunjukkan permusuhan organisasi pada suatu periode dengan referensi
pada sejumlah standar seperti biaya-biaya masa yangVariabel
semuanya dijadikanKonsep
responden.
secara terbuka dan/atau mengganggu dengan Variabel Indikator
sengaja pencapaian tujuan pihak yang menjadi lalu atau yang diproyeksikan dengan dasar Stres Suatu kondisi ketegangan yang 1.
Beban kerja.
lawannya.” efisiensi, pertanggungjawaban atau akuntabilitas Kerja menciptakan adanya ketidakWewenang 2. dan
Konflik di dalam perusahaan harus bisa manajemen dan sebagainya.” Operasional
(X1) Variabel
seimbangan fisik dan psikis, yang tanggung jawab.
mempengaruhi emosi, proses berfikir
3. Kondisi fisik atau
ditangani dengan baik, karena perbedaan status Kinerja karyawan yang baik selalu Variabel-variabel yang dipergunakan dalam
penelitian ini adalah : Variabel independen
dan kondisi seorang karyawan. (Rivaikesehatan.
dan karena nilai-nilai atau persepsi yang berbeda memberikan kontribusi yang positif. Pada 2014:724) 4. Ketidak nyamanan.
dapat mngakibatkan mangkirnya karyawan yang umumnya kinerja karyawan dapat dinilai dari (variabel bebas) merupakan variabel yang mempengaruhi ataukerja.
5. Tekanan menjadi sebab perubahannya
merasa pada kondisi tertekan. Menurut Veithzal peningkatan rating atau laporan keuangan dari atau timbulnya
Konflik variabel dependen
Ketidaksesuaian antara (variabel terikat).Variabel
dua atau lebih 1. Sumber independen
daya yang di sini adalah stres
(2014: 718) mengatakan bahwa: “Konflik perusahaan. Jika perusahaan mengalami profit
adalah ketidaksesuaian antara dua atau lebih Kerja dan anggota
kerja (X1) konflik –kerja
anggota
(X2).atau
Dan kelompok terbatas.(variabel terikat) adalah Kinerja
Variabel dependen
terus menerus, maka kinerja karyawan dinilai (X2) (dalam suatu organisasi/perusahaan) 2. Perbedaan status dan
anggota–anggota atau kelompok (dalam suatu memberikan kontribusi positif.
organisasi/perusahaan) yang harus membagi (Y). merupakanyang harus yang
variabel membagi sumber daya yang
dipengaruhi. jabatan.
terbatas atau kegiatan – kegiatan kerja 3. Perbedaan tujuan.
sumber daya yang terbatas atau kegiatan- dan/atau karena kenyataan bahwa 4. Perbedaan persepsi.
Perumusan Masalah
kegiatan kerja dan atau karena kenyataan bahwa mereka mempunyai perbedaan status, 5. Perbedaan nilai.
Berdasarkan pemaparan pada bagian
mereka mempunyai perbedaan status, tujuan, tujuan, nilai atau persepsi. (Jimmy L
nilai atau persepsi.” konfik dapat terjadi karena diatas maka disusunlah rumusan masalah ini Gaol 2014:637-638)
ketidak adanya kepercayaan antara pekerja satu sebagai berikut : Kinerja Hasil kerja secara kualitas dan kuantitas 1. Kualitas kerja.
dengan yang lain. Menurut Robbins (2008:173) 1. Apakah stres kerja berpengaruh terhadap Karyawan yang dicapai oleh seseorang pegawai 2. Kuantitas kerja.
mendefinisikan bahwa : “Konflik adalah sebuah kinerja karyawan. (Y) dalam melaksanakan tugasnya sesuai 3. Tanggung jawab
2. Apakah konflik kerja berpengaruh terhadap dengan tanggung jawab yang diberikan 4. Disiplin kerja.
proses yang dimulai ketika satu pihak memiliki
kepadanya. (Mangkunegara 2009:67) 5. Prestasi kerja.
presepsi bahwa pihak lain telah mempengaruhi kinerja karyawan.
62 | PENGARUH STRES KERJA DAN KONFLIK KERJA... (Julvia) JURNAL ILMIAH MANAJEMEN BISNIS, VOL. 16, NO. 1, JANUARI - JUNI 2016 | 63
Analisis Deskripsi Kategori Variabel dikategorikan dengan menggunakan skor rata-rata (M) dan simpang baku (SD). Item
Stres Kerja pertanyaan variabel Kinerja Karyawan adalah sebanyak 5 item dengan skor 1, 2, 3, 4, dan 5.
Hasil analisis deskriptif variabel Stres Kerja diperoleh nilai minimum sebesar 10, nilai Kategorisasi variabel Kinerja Karyawan ditunjukkan pada tabel berikut:
maksimum 25, mean 16.39, dan standar deviasi 5.107. Data Stres Kerja dikategorikan dengan
maksimum 25, mean
menggunakan 16.39,
skor dan standar
rata-rata (M) dandeviasi
simpang adalah
bakusebanyak 5 item
(SD). Item dengan skor
pertanyaan 1, 2, 3, 4,Stres
variabel dan Tabel 8. Kategorisasi Variabel Kinerja Karyawan
5.107. Data Stres Kerja dikategorikan dengan 5. Kategorisasi variabel Stres Kerja ditunjukkan
Kerja adalahskor
menggunakan sebanyak 5 item
rata-rata (M) dengan skor 1, 2,pada
dan simpang 3, 4,tabel
danberikut:
5. Kategorisasi variabel Stres Kerja Kategori Interval Skor Frekuensi Persentase
baku (SD). Itempada
ditunjukkan pertanyaan variabel Stres Kerja
tabel berikut: Tinggi X ≥ 20,79 6 11.8%
Sedang 12,15 ≤ X < 20,79 33 64.7%
Rendah X < 12,15 12 23.5%
Tabel 6. Kategorisasi Variabel Stres Kerja
Jumlah 51 100%
Kategori Interval Skor Frekuensi Persentase
Tinggi X ≥ 21,49 7 13.70% Berdasarkan tabel tersebut dapat dijelaskan bahwa mayoritas responden
Sedang 11,29 ≤ X < 21,49 30 58.80% Berdasarkan tabel tersebut dapat bahwa sebagian besar responden yang bekerja
Rendah X < 11.29 14 27.50% memberikan
dijelaskan penilaian
bahwa pada variabel
mayoritas Kinerja diKaryawan
responden PT. Hikaridengan kategori
memiliki sedang,
frekuensi yaitu
kinerja 33
pada
memberikan penilaian pada variabel Kinerja tingkat sedang.
Jumlah 51 100% responden (64,7%). Sejumlah 12 responden memberi penilaian Kinerja Karyawan pada
Karyawan dengan kategori sedang, yaitu 33
kategori (64,7%).
responden rendah (23,5%),
Sejumlah dan
12 6responden
responden Ujimemberi penilaian Kinerja Karyawan pada
Validitas
Berdasarkan tabeldapat
tersebut dapatKonflik
dijelaskan Uji Validitas
Berdasarkan tabel tersebut dijelaskan Kerja bahwa mayoritas responden memberi penilaian Kinerja Karyawan pada
kategori tinggi (11,8%). Dapat disimpulkan bahwa sebagian besar responden yang bekerja di
bahwa mayoritas
memberikan responden
penilaian memberikan
pada variabel Hasilkategori
Stres Kerja dengan analisissedang,
deskriptif variabel
yaitu Konflik
30 responden kategori
Stres
Uji rendah (23,5%), dan 6 responden Stres Kerja
Kerja
Validitas
penilaian pada variabel Stres Kerja dengan Kerja diperoleh nilai minimum sebesar 9, nilai PT. Hikari
memberi memiliki
penilaian frekuensi
Kinerja kinerja pada
Karyawan pada tingkat sedang.
Uji validitas data Stres Kerja dari SPSS
(58,8%). Sejumlah 14 responden
responden(58,8%).
memberi maksimum
penilaian Stres Kerja padadankategori Stres Ujitinggi
Kerjavaliditas data Stres Kerja dari SPSS 20.00
20.00 memperoleh hasilsebagai
sebagai berikut
: :
kategori sedang, yaitu 30 24, mean 16,31, standar rendah
deviasi kategori (11,8%). Dapat disimpulkan memperoleh hasil berikut
Sejumlah 14 responden memberi penilaian
(27,5%), dan 7 responden memberi penilaian Stres Kerja
4,012. Datapada kategori
Konflik Kerjatinggi (13,7%).dengan
dikategorikan Dapat Tabel
Uji validitas data Stres9.Kerja
Hasil UjiSPSS
dari Validitas
20.00Data Stres Kerja
memperoleh hasil sebagai berikut :
Stres Kerja pada kategori rendah (27,5%), dan menggunakan skor rata-rata (M) dan simpang
disimpulkan
7 responden bahwa
memberi sebagian
penilaian Stresbesar
Kerjaresponden
pada yang bekerja di PT. Hikari memberikan No SoalTabel 9.r Hasil
hitungUji Validitas Data Stres Kerja
r tabel Keterangan
baku (SD). Item pertanyaan variabel Konflik
kategori tinggi
penilaian Stres(13,7%). Dapatkategori
Kerja dengan disimpulkan
sedang. Kerja adalah sebanyak 5 item dengan skor 1, 2, 1 0.870 0,5 Valid
bahwa sebagian besar responden yang bekerja No Soal r hitung r tabel Keterangan
2 0.889 0,5 Valid
di PT. Hikari memberikan penilaian Stres Kerja 3, 4, dan 5. Kategorisasi variabel Konflik Kerja 1 0.870 0,5 Valid
ditunjukkan pada tabel berikut: 3 0.889 0,5 Valid
dengan kategori
Konflik Kerjasedang. 2 0.889 0,5 Valid
4 0.906 0,5 Valid
Hasil analisis deskriptif variabel Konflik Kerja diperoleh nilai minimum sebesar 9, 3 0.889 0,5 Valid
5 0.874 0,5 Valid
4 0.906 0,5 Valid
nilai maksimum 24, mean 7.
Tabel 16,31, dan standar Variabel
Kategorisasi deviasi 4,012. Data Kerja
Konflik Konflik Kerja dikategorikan
5 0.874 0,5 Valid
dengan menggunakan skor rata-rata (M) dan simpang baku (SD). Item pertanyaan variabel Berdasarkan hasil tabel tersebut sejumlah pernyataan kuesioner yang telah diisi pada
Kategori Interval Skor Frekuensi Persentase
Konflik Kerja adalah sebanyak
Tinggi X 5≥ item
20,33dengan skor 1, 2,
8 3, 4, dan 5. Kategorisasi
15.7% variabel variabelBerdasarkan
independen Stres
hasil Kerja (X1) mendapatkan
tabel tersebut hasil yang kuesioner
sejumlah pernyataan valid karena nilai
yang lebih
telah daripada
diisi 0.5
Sedang
Konflik Kerja ditunjukkan12,30 ≤ X <berikut:
pada tabel 20,33 31 60.8% Berdasarkan hasil tabel tersebut Garbing, 1988) serta dapat diteruskan untuk
yang dimaksud validStres
variabel dan signifikan dalam mengukur suatu konstruk (Anderson & Garbing,
sejumlahindependen Kerjayang
pernyataan kuesioner (X1)telah
mendapatkan hasil
diisi menguji yang
data valid karena
lainnya. nilai lebih dari 0.5
Rendah X < 12,30 12 23.5%
1988)
yang serta dapatindependen
pada dimaksud
variabel diteruskan
valid untukKerja
Stres menguji
dan signifikan data
(X1)
dalam lainnya.
mengukur suatu konstruk (Anderson & Garbing,
Jumlah 51 100% mendapatkan hasil yang valid karena nilai lebih Konflik Kerja
1988) sertayang
dari 0.5 dapat diteruskan
dimaksud untuk
valid dan menguji data lainnya.
signifikan Uji validitas data Konflik Kerja dari SPSS
Berdasarkan tabel tersebut dapat dijelaskan bahwa mayoritas responden memberikan dalam mengukur
Konflik Kerja suatu konstruk (Anderson & 20.00 memperoleh hasil sebagai berikut :
Berdasarkan tabel tersebut dapat dijelaskan Kinerja Karyawan
penilaianmayoritas
bahwa pada variabel Konflik memberikan
responden Kerja dengan kategori Hasilsedang,
analisisyaitu 31 responden
deskriptif (60,8%).
variabel Kinerja KonflikUji validitas data Konflik Kerja dari SPSS 20.00 memperoleh hasil sebagai berikut :
Kerja
penilaian pada variabel Konflik Kerja dengan Karyawan diperoleh nilai minimum sebesar
Sejumlah
kategori 12 responden
sedang, yaitu 31 memberi
respondenpenilaian
(60,8%). Konflik Kerja
9, nilai pada kategori
maksimum rendah16,47,
25, mean (23.5%),
dandan
Uji validitas Tabel 10. Hasil
data Konflik KerjaUji Validitas
dari Datamemperoleh
SPSS 20.00 Konflik Kerja
hasil sebagai berikut :
Sejumlah
8 responden12 responden
memberi memberi
penilaianpenilaian
Konflik standar
Kerja deviasi 4,319. Data
pada kategori Kinerja
tinggi Karyawan
(15.7%).Dapat Tabel 10. rHasil
No Soal hitungUji Validitasr Data
tabel Konflik Keterangan
Kerja
Konflik Kerja pada kategori rendah (23.5%), dan dikategorikan dengan menggunakan skor rata- 1 0.687 0,5 Valid
8disimpulkan bahwa penilaian
responden memberi sebagian Konflik
besar responden
Kerja rata yang
(M) danbekerja
simpangdibaku
PT.(SD).
Hikari memberikan
Item pertanyaan No Soal r hitung r tabel Keterangan
2 0.766 0,5 Valid
pada kategori
penilaian tinggi Kerja
Konflik (15.7%).Dapat disimpulkan
dengan kategori variabel Kinerja Karyawan adalah sebanyak 5
sedang. 1 0.687 0,5 Valid
bahwa sebagian besar responden yang bekerja di item dengan skor 1, 2, 3, 4, dan 5. Kategorisasi 3 0.818 0,5 Valid
2 0.766 0,5 Valid
PT. Hikari memberikan penilaian Konflik Kerja variabel Kinerja Karyawan ditunjukkan pada 4 0.659 0,5 Valid
3 0.818 0,5 Valid
dengan kategori sedang. tabel berikut: 5 0.794 0,5 Valid
Kinerja Karyawan 4 0.659 0,5 Valid
Hasil analisis deskriptif variabel Kinerja Karyawan diperoleh nilai minimum sebesar 5 0.794 0,5 Valid
Berdasarkan hasil tabel tersebut sejumlah pernyataan koesioner yang telah diisi pada
9, nilai maksimum 25, mean 16,47, dan standar deviasi 4,319. Data Kinerja Karyawan
variabelBerdasarkan
independen Konflik Kerja
hasil tabel (X2) sejumlah
tersebut mendapatkan hasil yang
pernyataan valid karena
koesioner nilai lebih
yang telah dari
diisi pada
dikategorikan dengan menggunakan skor rata-rata (M) dan simpang baku (SD). Item
64 | PENGARUH STRES KERJA DAN KONFLIK KERJA... (Julvia) 0.5
variabel dimaksudJURNAL
yangindependen valid ILMIAH
Konflik dan
KerjaMANAJEMEN
signifikan BISNIS,
dalam
(X2) mendapatkan VOL. 16, NO.
mengukur
hasil yang 1, JANUARI
suatu - JUNI
konstruk
valid karena 2016 | 65&
(Anderson
nilai lebih dari
pertanyaan variabel Kinerja Karyawan adalah sebanyak 5 item dengan skor 1, 2, 3, 4, dan 5.
Garbing,
0.5 yang1988) serta dapat
dimaksud valid diteruskan untuk dalam
dan signifikan mengujimengukur
data lainnya.
suatu konstruk (Anderson &
Kategorisasi variabel Kinerja Karyawan ditunjukkan pada tabel berikut:
Tabel 13. Hasil Uji Normalitas
Berdasarkan tabel diatas dapat dibuat 3. Nilai koefisien regresi variabel konflik kerja
persamaan regresi linier sebagaiYberikut
= 1,974: + -0,309 (X1) (b2)+sebesar
1,199 (X2)
1,199, artinya jika nilai faktor Berdasarkan hasil SPSS diatas dapat disimpulkan bahwa pengaruh dari masing-
konflik kerja mengalami peningkatan 1, Berdasarkan
masing hasil kerja
variabel stres SPSSdan
diatas dapatkerja terhadap
konflik Hasil kinerja
pengujian parsial dapat
karyawan (uji t)dilihat
antaradari
Y = 1,974 + -0,309 (X1) + 1,199 (X2) maka kinerja karyawan (Y) akan mengalami disimpulkan bahwa pengaruh dari masing- variabel konflik kerja dengan variabel kinerja
Persamaan regresi di atas dapat dijelaskan sebagaipeningkatan
berikut : sebesar 1,199. arah tanda
masing danstres
variabel tingkat
kerjasignifikansi
dan konflik(probabilitas).
kerja karyawanStresmenunjukkan
kerja dan konflik kerja mempunyai
nilai koefisien regresi
Persamaan regresi di atas dapat dijelaskan terhadap kinerja karyawan dapat dilihat dari arah bertanda positif sebesar 1,199 dan nilai
1. Nilaiberikut
konstanta sebesar 1,974 artinya jika stres kerja (X1) danakankonflik kerja (X2) adalah 0, arah yang positif dan berpengaruh signifikan terhadap kinerja karyawan karena nilai
sebagai : Selanjutnya dilakukan Koefisien tanda dan tingkat signifikansi (probabilitas). probabilitas sebesar 0,000 yang lebih kecil dari
1. maka
Nilai konstanta sebesar 1,974
kinerja karyawan artinya adalah
(Y) nilainya jika determinasi
1,974. yang digunakan untuk melihat signifikan
Stres lebih
kerja dan kecil kerja
konflik dari 0,05.
mempunyai arah 0,05 hal ini berarti bahwa konflik kerja signifikan
stres kerja (X1) dan konflik kerja (X2) kemampuan variabel independen yaitu stres yang positif dan berpengaruh signifikan terhadap berpengaruh positif terhadap kinerja karyawan di
2. Nilai Hasil pengujian hipotesis masing-masing variabel independen secara parsial terhadap
adalah koefisien
0, makaregresi
kinerjavariabel
karyawanstres(Y)kerjakerja
(b1)dansebesar -0,309
konflik kerja artinya
dalam jika stres kerja
menerangkan kinerja karyawan karena nilai signifikan lebih PT. Hikari sehingga 2 hipotesis dapat diterima.
nilainya adalah 1,974. variabel (Y)
dependen yaitu kinerja karyawan,sebesar
di kecil dari 0,05. dapat dilihat sebagai berikut :
dependennya
mengalami peningkatan 1, maka kinerja karyawan akan mengalami penurunan
2. Nilai koefisien regresi variabel stres kerja mana nilai Adjusted RSquare yang mendekati Hasil pengujian hipotesis masing-masing
-0,309.
(b1) sebesar -0,309 artinya jika stres kerja satu maka variabel independen memberikan 1. Uji hipotesis
variabel independenpengaruh
secara stres kerja
parsial terhadapPEMBAHASAN
terhadap kinerja karyawan.
mengalami peningkatan 1, maka kinerja hampirsemua informasi yang dibutuhkan untuk dependennya dapat dilihat sebagai berikut :
3. Nilai koefisien regresi variabel konflik kerja (b2) sebesar 1,199, artinya jika nilai faktor 1. Uji hipotesis pengaruh stres kerja terhadap Berdasarkan hasil penelitian yakni
karyawan (Y) akan mengalami penurunan memprediksi variasi variabel dependen. Hasil
konflik kerja mengalami peningkatan 1, analisis
sebesar -0,309. maka kinerja karyawan
determinasi (Y)dilihat
(R2) dapat akanpada
mengalami
tabel kinerja karyawan. pengujian regresi secara parsial dan secara
berikut: simultan antara regresi dan korelasi ternyata
peningkatan sebesar 1,199. Hipotesis 1: Stres kerja berpengaruh negatif
stres kerja berpengaruh negatif dan signifikan,
terhadap kinerja karyawan.
sedangkan pengujian regresi parsial dan
Tabel 16. Hasil Uji Koefisien Determinasi Hasil pengujian parsial (uji t) antara simultan antara regresi dan korelasi konflik kerja
Selanjutnya akan dilakukan Koefisien determinasi yang digunakan untuk melihat variabel stres kerja dengan variabel kinerja berpengaruh positif dan signifikan. Hal ini dapat
kemampuan variabel independen yaitu karyawan menunjukkan nilai koefisien disajikan dalam penelitian ini yaitu sebagai
Modelstres kerja dan konflik kerja dalam menerangkan
Summary regresi bertanda negatif sebesar -0,309 dan berikut :
variabel dependen
Modelyaitu kinerja
R karyawan,
R Square di Adjusted
mana nilai
R Adjusted RSquare
Std. Error of yang mendekati nilai Sig. t sebesar 0,007 yang lebih kecil
Square the Estimate dari 0,05 hal ini berarti bahwa stres kerja Pengaruh stres kerja dengan kinerja
satu maka variabel independen memberikan hampirsemua informasi yang dibutuhkan untuk
signifikan berpengaruh negatif terhadap karyawan
1 .847a .717 .705 2.346
memprediksi variasi variabel dependen. Hasil analisis determinasi (R2) dapat dilihat pada kinerja karyawan di PT. Hikari sehingga Pengaruh stres kerja dengan kinerja
a. Predictors: (Constant), Konflik, Stres hipotesis 1 terbukti adanya pengaruh karyawan melalui pengujian regresi, ternyata
tabel berikut: variabel independen dan dependen. ada pengaruh negatif antara stres kerja dengan
kinerja karyawan.Hal ini menunjukkan bahwa
2. Uji hipotesis pengaruh konflik kerja terhadap stres kerja khususnya di PT. Hikari berdampak
Dari
Dari data
datatabel dapat
tabel disimpulkan
dapat bahwabahwa
disimpulkan 71,7%.
hasilArtinya
R2 (R variasi
Square)datasebesar
yang ditimbulkan
0,717 atau kinerja karyawan. terhadap kinerja karyawan, di mana semakin
hasil R2 (R Square) sebesar 0,717 atau (71,7%). dari variabel independen terhadap variabel tinggi tingkat stres kerja maka kinerja karyawan
(71,7%). Hal ini menunjukkan
Hal ini menunjukkan bahwa
bahwa persentase persentase
pengaruh pengaruh
dependen variabel
adalah independen
71,7%, sedangkan yaitu stres
sisanya Hipotesis 2: Konflik kerja berpengaruh mengalami penurunan.
variabel
kerja independen
dan konflik kerjayaitu streskinerja
terhadap kerja karyawan
dan 28,3% dipengaruhi
sebesar 71,7%.oleh variabel
Artinya lain yang
variasi data tidak
yang positif terhadap kinerja Kemudian hasil uji parsial yang telah diuji
konflik kerja terhadap kinerja karyawan sebesar dimasukkan dalam penelitian ini. karyawan. ternyata ada pengaruh yang signifikan antara
ditimbulkan dari variabel independen terhadap variabel dependen adalah 71,7%, sedangkan
sisanya 28,3% dipengaruhi oleh variabel lain yang tidak dimasukkan dalam penelitian ini.
68 | PENGARUH STRES KERJA DAN KONFLIK KERJA... (Julvia) JURNAL ILMIAH MANAJEMEN BISNIS, VOL. 16, NO. 1, JANUARI - JUNI 2016 | 69
Uji Hipotesis
Uji t
stres kerja dengan kinerja karyawan.Di mana ditolak yang berarti bahwa tidak terdapat satu Gaol, Jimmy L. (2014:627-650). A to Z Human Triatna, Cepi. (2015:172,199). Perilaku
tingkat stres kerja signifikan mempengaruhi variabel penyebab berpengaruh terhadap variabel Capital Manajemen Sumber Daya Organisasi dalam Pendidikan, Bandung:
tingkat kinerja karyawan secara negatif dengan akibatnya. Dengan demikian hasil penelitian ini Manusia, Jakarta: PT. Gramedia. PT. Remaja Rosdakarya.
nilai -0,309 dan nilai Sig 0,007.Selanjutnya dari mendukung penelitian sebelumnya.
Ghozali, Imam. (2011). Aplikasi analisis Umar, Husien. (2010:112-113). Desain
hasil penelitian sebelumnya oleh Ria Puspita Sari Selanjutnya dari hasil uji hipotesis yang
multivariate dengan program IBM Penelitian MSDM dan Perilaku
(2015) yang hasil penelitian berjudul pengaruh sebagaimana telah dilakukan ada pengaruh yang
SPSS 19. Badan Penerbit Universitas Karyawan, Jakarta: RajawaliPers.
stres kerja dan konflik kerja terhadap kinerja signifikan antara stres kerja dan konflik kerja
Diponegoro: Semarang.
karyawan di PT. Jambuluwuk Malioboro Boutique dengan kinerja karyawan, dengan demikian Veithzal, Rivai. (2014 :406-726). Manajemen
Hotel Yogyakarta.Di mana dari hasil penelitian hipotesis pertama yang diajukan dapat dikatakan Mangkunegara, A.P. (2009: 67) Kinerja Sumber Daya Manusia Untuk
menemukan bahwa stres kerja juga signifikan terbukti. Karyawan. [Online]. Tersedia:http:// Perusahaan edisi ketiga, Jakarta:
berpengaruh negatif terhadap kinerja karyawan Dari kedua hipotesis, ternyata variabel adaddanuarta.blogspot.co.id/2014/11/ Rajawali Pers.
dapat dilihat dari hasil koefisien regresinya paling dominan mempengaruhi kinerja karyawan kinerja-karyawan-menurut-para-ahli.html
Yuliawan, E. (2012). “Pengaruh Stres dan
yaitu -0.323. Sedangkan Eko Yuliawan (2011) adalah konflik kerja.Dengan alasan karena [04 Oktober 2015]
Konflik Terhadap Kinerja Pada PT.
dengan hasil penelitian yang berjudul pengaruh konflik kerja memiliki nilai thitung yang terbesar Robbins, Stephen P. dan Timothy A. Judge. PINDAD Bandung”. Jurnal Wira
stres dan konflik kerja terhadap kinerja pada PT. yaitu 1,199 jika dibandingkan dengan variabel 2008. Perilaku Organisasi Edisi ke-12, Ekonomi Mikroskil, 2, (1), 11-21.
Pindad Bandung mendapatkan hasil Fhitung = stres kerja yaitu -0,309.Dengan demikian kedua Jakarta: Salemba Empat.
2.639 dengan hasil pengujian Ho diterima maka hipotesis yang diajukan terbukti.
Ha ditolak yang berarti bahwa tidak terdapat Sari, R.P. (2015). “Pengaruh Stres Kerja
satu variabel penyebab berpengaruh terhadap dan Konflik Kerja Terhadap Kinerja
variabel akibatnya. Dengan demikian dari hasil KESIMPULAN DAN IMPLIKASI Karyawan Jambuluwuk Malioboro
penelitian ini mendukung hipotesis yang telah Butique hotel Yogyakarta”.Skripsi.
diuraikan dan mendukung dari hasil penelitian Yogyakarta: Fakultas Ekonomi,
Berdasarkan hasil analisis dan
yang sebagaimana telah dilakukan peneliti Universitas Negeri Yogyakarta.
pembahasan yang telah diuraikan sebelumnya
sebelumnya. maka akan disajikan beberapa kesimpulan yaitu
sebagai berikut :
Pengaruh konflik kerja dengan kinerja 1. Diketahui bahwa stress kerja signifikan
karyawan berpengaruh negative terhadap kinerja
Berdasarkan hasil uji regresi antara konflik karyawan. Yang artinya juka stres kerja
kerja, ternyata berpengaruh positif dan signifikan dikurangi maka kinerja karyawan akan
dengan kinerja karyawan.Di mana konflik kerja meningkat.
memiliki pengaruh yang baik terhadap kinerja 2. Diketahui bahwa konflik kerja signifikan
karyawan.Dari hasil uji parsial ternyata ada berpengaruh positif terhadap kinerja
pengaruh positif dan signifikan antara konflik karyawan Dari teori yang didapatkan
kerja dengan kinerja karyawan karena memiliki dari Lewis Coser bahwa konflik dapat
nilai Sig 0.000 > 0.05.Dari hasil uji didapati nilai berpengaruh positif untuk memperkuat
signifikan berpengaruh positif yaitu 1,199 dan hubungan antara rekan kerja.
nilai Sig 0,000.
Kemudian dari hasil penelitian
sebelumnya oleh Ria Puspita Sari (2015) yang DAFTAR RUJUKAN
hasil penelitian berjudul pengaruh stres kerja
dan konflik kerja terhadap kinerja karyawan Anderson, J. C. & Gerbing, D.W. (1988).
di PT. Jambuluwuk Malioboro Boutique Hotel “Structural equation modeling in practice
Yogyakarta.Di mana dari hasil penelitian : A review and recommended two step
menemukan bahwa konflik kerja juga approach”. Psychological Bulletin, 103,
berpengaruh negatif terhadap kinerja karyawan 411-423.
dapat dilihat dari hasil koefisien regresinya yaitu Cronbach. L.J. (1991). Methodological study a
-0.292. Sedangkan Eko Yuliawan (2011) dengan personal retrospective in Brennan. Robert
hasil penelitian yang berjudul pengaruh stres dan L. 2001. an essay on the history and
konflik kerja terhadap kinerja pada PT. Pindad future of reliability from the prespective
Bandung mendapatkan hasil Fhitung = 2.639 of replication. Journal of Educationl
dengan hasil pengujian Ho diterima maka Ha Measurement. 38.
70 | PENGARUH STRES KERJA DAN KONFLIK KERJA... (Julvia) JURNAL ILMIAH MANAJEMEN BISNIS, VOL. 16, NO. 1, JANUARI - JUNI 2016 | 71
72 | PENGARUH STRES KERJA DAN KONFLIK KERJA... (Julvia)