Anda di halaman 1dari 28

BAB III

ASUHAN KEPERAWATAN

Bab ini menggambarkan asuhan keperawatan yang diberikan kepada klien

Tn.S, dengan Nyeri (Post Operasi Fraktur Femur) di Ruang Bedah Pria dan

Wanita (Ruang K) RSUD Dr. Soedarso Pontianak. Asuhan keperawatan ini

dilakukan selama 6 hari mulai dari tanggal 29 Oktober sampai dengan 04

November 2018.

A. PENGKAJIAN

1. Identitas Klien

Klien bernama Tn.S umur 35 Tahun, klien menganut agama Islam,

status perkawinan klien belum menikah, klien keturunan suku Melayu &

Dayak bangsa Indonesia, klien sudah bekerja (Swasta), klien beralamatkan

di Dusun Kawak Hilir RT. 003/RW. 001 Kab. Sekadau, klien di diagnosa

post operasi fraktur femur, klien mulai di rawat di RSUD Dr. Soedarso

Pontinak mulai tanggal 23 Oktober 2018, Pukul : 14.18 WIB, pengkajian

mulai pada tanggal 29 Oktober 2018.

2. Keluhan Utama

klien mengatakan nyeri pada bagian lutut kanan dengan skala 7 dan

terasa tertusuk-tusuk, dahi klien tampak mengkerut dan wajah klien

tampak meringis menahan nyeri serta klien mengatakan nyeri saat kaki

digerakkan. Klien mengatakan tidak bisa atau sulit tidur karena khawatir
posisi kaki yang cidera berubah dan penasaran atas tindakan pembedahan

yang selanjutnya dilakukan.

3. Riwayat Penyakit Sekarang

klien mengatakan nyeri pada bagian paha kanan. Pada tanggal 15 Juli

2018 atau kurang lebih 3 bulan yang lalu pada saat pulang dari kebun.

Klien mengatakan pada saat pulang mengendarai sepeda motor yang

dikendarai tergelincir kemudian terjatuh dengan kondisi kaki kanan klien

tertimpa kendaraan. Kemudian klien dibawa ke Rumah Sakit Sekadau

dengan dilakukan tindakan pemberian gips dan obat analgetik, setelah

kurang lebih 2 bulan kemudian klien pada saat konsul di Rumah Sakit

Sekadau klien dianjurkan untuk dirujuk ke RSUD. Dr Soedarso Pontianak,

karena melihat kondisi kaki klien yang patah jika tidak dirujuk akan

berakibat fatal.

4. Riwayat Penyakit Terdahulu

a. Penyakit

Klien mengatakan sebelumnya tidak pernah dirawat inap di Rumah

Sakit, bila sakit klien langsung dibawa ke Puskesmas ataupu mantri

yang berada di daerahnya. Klien mengatakan bahwa sebelumnya klien

tidak pernah mengalami kecelakaan seperti sekarang ini dan belum

pernah dioperasi dan klien memiliki riwayat hipertesi.


b. Alergi

Klien mengatakan bahwa dirinya memiliki alergi terhadap cuaca

dingin, dengan timbulnya biduran serta gatal-gatal akan tetapi hilang

jika suhu tubuh atau suhu lingkungan kembali normal.

c. Imunisasi

Klien mengatakan imunisasi lengkap akan tetapi lupa imunisasi apa

yang diberikan kepadanya pada saat kecil.

d. Kebiasaan

Klien mengatakan bahwa dirinya tidak merokok dan tidak pernah

mengkonsumsi minum-minuman beralkohol.

e. Pola tidur dan istirahat

Klien mengatakan pada saat sebelum sakit dirinya tidur malam kurang

lebih 7-8 jam/hari, dimulai dari pukul 21.00 - 05.00 WIB. Tidurnya

tidak ada gangguan, klien mengatakan bahwa dirinya tidak pernah

tidur siang. Sedangkan pada saat dirumah sakit klien mengatakan tidak

bisa tidur karena khawatir akan perubahan posisi pada kakinya. Klien

tidur malam kurang lebih 1-2 jam dimulai dari pukul 03.00 – 05.00

WIB dan tidur kurang lebih 2 jam dimulai pukul 13.00 – 14.00 WIB,

klien tidur dengan posisi elevasi tungkai.

f. Pola nutrisi

Klien mengatakan pada saat sebelum sakit biasanya makan 3 x sehari

dengan komposisi nasi, sayur dan lauk pauk, porsi satu piring habis.

Klien biasanya minum 6-7 gelas/hari atau kurang lebih 1400 cc,
biasanya klien minum air putih dan kopi. Sedangkan selama dirumah

sakit klien mengatakan pola makannya tidak terganggu, tetap 3 x

sehari dengan menu yang disediakan oleh rumah sakit. Klien biasanya

minum air putih kurang lebih 5-6 gelas/hari atau kurang lebih 1200 cc.

g. Pola eliminasi

Klien mengatakan pada saat sebelum sakit BAB 1 x sehari biasanya

saat pagi hari dengan konsistensi feses lunak, berwarna kuning

kecoklatan, bau khas dan tidak terdapat lendir/darah, tidak ada

keluhan. Sedangkan pada saat selama dirawat di rumah sakit BAB

tidak ada keluhan tetap 1 x sehari tetapi waktunya tidak menentu,

warna feses kuning kecoklatan, bau khas dan tidak terdapat

lendir/darah. Klien mengatakan BAK sehari sebanyak 1 botol mineral

1500 cc dengan konsistensi jernih, kekuningan dan berbau khas. Klien

BAB dan BAK dibantu oleh keluarga dengan menggunakan pispot &

botol air mineral.

h. Pola aktivitas & latihan

Klien mengatakan pada saat sebelum sakit dirinya sehari-hari bekerja

sebagai petani, berangkat mulai pukul 05.00 WIB dan pulang pukul

11.00 WIB. Klien dapat melakukan aktivitasnya secara mandiri dan

klien mengatakan tidak aktif pada kegiatan-kegiatan yang diadakan di

Desa. Sedangkan selama di rumah sakit klien mengatakan aktivitas

sehari-harinya dibantu oleh keluarga, makan disuap, minum


diambilkan, BAB & BAK menggunakan pispot serta setiap pagi tubuh

klien dibersihkan oleh keluarga ataupun perawat.

5. Riwayat Keluarga

Klien merupakan anak kedua dari tiga bersaudara seperti yang

tergambarkan pada genogram berikut ini:

Skema 3. 1 Genogram

KETERANGAN :

= Laki - Laki = Perempuan

= Laki – Laki Meninggal = Perempuan meninggal

= Tn. S (Klien)
6. Riwayat Lingkungan

Klien mengatakan rumah klien berada di Desa yang memiliki udara

segar, bersih dan tidak ada polusi.

7. Riwayat Psikososial

Klien tampak berpenampilan bersih, berperilaku baik, mau diajak

berkomunikasi mengenai masalah penyakit yang klien alami. Klien

memiliki mekanisme koping positif dalam menghadapi penyakitnya

selama ini.

8. Pemeriksaan Fisik / Head To Toe

Keadaan umum klien saat dilakukan pengkajian baik, GCS 15 (E: 4

V:5 M:6), kesadaran compos mentis, tanda-tanda vital: tekanan darah

125/80 mmHg, nadi 75x/menit, respirasi 21x/menit dan suhu 36C.

a. Mata

Pada bagian mata saat diinspeksi bentuk simetris, konjungtiva tidak

anemis, sklera tidak ikterik, pupil isokor dan tidak ada gangguan

penglihatan. Saat dipalpasi tidak terdapat nyeri tekan disekitar mata.

b. Hidung

Pada bagian hidung saat diinspeksi bentuk simetris, bersih, tidk ada

polip, tidak ada massa, tidak ada sekret, tidak ada pendarahan dan

tidak terpasang O2. Serta saat dipalpasi tidak terdapat nyeri tekan

disekitar hidung.
c. Telinga

Pada bagian telinga saat diinspeksi bentuknya simetris, bersih, tidak

ada gangguan pendengaran, tidak terdapat serumen dan pada saat

dipalpasi tidak ada nyeri saat teling ditekan dan ditarik.

d. Mulut

Pada bagian mulut saat diinspeksi mulut berbau, gigi tidak caries,

tidak ada stomatitis, tidak memakai gigi palsu, fungsi pengecapan baik

dan mukosa bibir lembab. Pada saat dilakukan palpasi tidak terdapat

nyeri tekan disekitar mulut.

e. Paru – paru

Pada bagian paru – paru saat diinspeksi pengembangan paru kanan &

kiri simetris. Saat dipalpasi tidak terdapat nyeri tekan, gerakkan taktil

fremitus antara kanan & kiri sama. Pada saat diperkusi bunyi paru

resonan dan pada saat diauskultasi suara dasar paru nornal atau

terdengar vesikular.

f. Jantung

Pada bagian jantung saat diauskultasi bunyi jatung S1 & S2 normal

terdengar lup-dup serta tidak ada suara tambahan.

g. Abdomen

Pada bagian abdomen saat diinspeksi bentuk simetris, tidak ada

benjolan/massa. Saat diauskultasi terdengar suara bissing usus 17

x/menit dan pada saat diperkusi terdengar suara timpany. Serta pada

saat dipalpasi tidak terdapat nyeri tekan dan tidak ada massa.
h. Kulit

Pada bagian kulit saat diinspeksi warna kulit sawo matang, turgor

kulit baik (<2 detik), tidak ada biang keringat dan tidak terdapat luka

lecet/dekubitus.

i. Ekstrimitas atas & bawah

Pada bagian ekstrimitas atas saat dikaji tangan kanan & kiri dapat

melawan tahanan pemeriksa dengan kekuatan maksimal, tidak ada

luka, dapat digerakkan bebas dan tidak ada edema. Sedangkan pada

ekstremitas bawah bagian kanan terdapat gerakan pada jari-jari kaki,

tetapi tidak dapat melawan gravitasi, tungkai paha terpasang traksi

dengan beban seberat 10 Kg, tidak ada edema dan pada bagian kaki

kiri klien dapat melawan tahanan pemeriksa dengan kekuatan

maksimal, tidak terdapat lesi maupun edema. Tonus otot : 5 5

9. Terapi Farmakologi & Cairan 1 1

a. Tramadol 100 Mg

b. Ondansentron 30 Mg Drip infus

c. Ketorolac 4 Mg

d. Inf. Ringer laktat 20 Tpm/500 Ml

10. Pemeriksaan Penunjang

a. Hasil Rontgen (Tanggal : 09 Oktober 2018)

Kesan : Menurut dr. H. Moh Zainuddin, Sp. Rad hasil pemeriksaan

Tn.S, yaitu mengalami Non Union 1/3 Tengah.


b. Hasil Laboratorium (Tanggal : 09 Oktober 2019)

Tabel 3.1 Hasil Laboratorium

Parameter Hasil Satuan Nilai Normal


Leukosit 7,2 [10^3/uL] 4,5 – 11
Eritrosit 4,95 [10^6/uL] M: 4,6 – 6,0 F: 4,6 – 6,0
Hemoglobin 14,4 [g/dl] M: 14 – 18 F: 12 – 16
Hematocrit 42,8 [%] M: 36 – 54 F: 36 – 54
MCV 86,5 [fL] 82 – 92
MCH 29,1 [pg] 27,0 – 31,0
MCHC 33,6 [g/dl] 32,0 – 37,0
Trombosit 332 [10^3/uL] 150 – 440
RDW-CV 12,6 [%] 11,5 – 14,5
RDW-SD 39,0 [fL] 35 – 47
PDW 9,8 [fL] 9,0 – 13,0
MPV 9,2 [fL] 7,2 – 11,1
P-LCR 19,0 [%] 15,0 – 25,0
Waktu Pendarahan 2’30” Menit 1–3
Waktu Pembekuan 7’00” Menit 5 – 15
Sumber: Instalasi Laboratorium RSUD dr. Soedarso Pontianak 2018
B. ANALISA DATA

1. Data :

Data Subjektif : Klien mengatakan nyeri pada bagian paha kanan.

P : Pada saat digerakkan

Q : Terasa seperti tertusuk-tusuk

R : Paha kanan

S : Skala nyeri 7

T : Menetap

Data Objektif : Dahi klien tampak mengkerut, klien tampak meringis,

TTV: TD : 125/80 mmHg, N : 75 x/menit, RR : 21 x/menit, S : 36oC.

Etiologi : Agen cedera fisik (Luka post ops / terpasang traksi)

Masalah : Nyeri akut

2. Data :

Data Subjektif : Klien mengatakan aktivitas sehari-hari dibantu keluarga

(Makan, berpakaian & toileting).

Data Objektif : Tampak aktivitas klien dibantu oleh keluarga & perawat,

hasil rontgen tanggal 09 Oktober 2018 tampak fraktur Non Union 1/3 tengah

dan tampak terpasang traksi.

Etiologi : Imobilisasi, pemasangan traksi

Masalah : Intoleransi aktivitas


3. Data :

Data Subjektif : Klien mengatakan sulit tidur karena khawatir posisi kaki

yang cedera berubah dan klien mengatakan penasaran atas tindakan

pembedahan yang selanjutnya dilakukan.

Data Objektif : Klien tampak khawatir, klien tampak bingung & gelisah.

Etiologi : Pengetahuan pasca pembedahan

Masalah : Ansietas

C. DIAGNOSA KEPERAWATAN

1. Nyeri akut berhubungan dengan agen cedera fisik (luka post ops /

pemasangan traksi).

2. Intoleransi aktivitas berhubungan dengan imobilisasi, terpasang traksi.

3. Ansietas berhubungan dengan pengetahuan pasca pembedahan.

D. INTERVENSI KEPERAWATAN

1. Nyeri akut berhubungan dengan agen cedera fisik (luka post ops /

pemasangan traksi).

Tujuan : Setelah dilakukan tindakan keperawatan 6 x 24 jam, diharapkan

nyeri pada klien berkurang atau hilang dengan kriteria hasil : Skala nyeri 2

– 4; Ekspresi wajah santai dan tenang; Tanda-tanda vital dalam batas

normal; Klien tampak rileks; Kaji tingkat nyeri dengan standar PQRST.

Intervensi : 1). Ajarkan & anjurkan untuk manajemen nyeri (rileksasi,

nafas dalam & imajinasi); 2). Monitor tanda-tanda vital, observasi keadaan

umum & keluhan klien; 3). Atur posisi yang aman & nyaman; 4).
Pertahankan imobilisasi pada bagian yang sakit; 5). Kolaborasi dengan

dokter dalam pemberian analgetik.

2. Intoleransi aktivitas berhubungan dengan imobilisasi, terpasang traksi.

Tujuan : Setelah dilakukan tindakan keperawatan 4 x 24 jam, diharapkan

pasien dapat mentoleransi aktivitas dengan kriteria hasil : Klien dapat

melakukan aktivitas sesuai dengan kemampuan dan kondisi klien saat ini.

Intervensi : 1). Observasi keadaan umum klien; 2). Observasi aktivitas

yang mempengaruhi kondisi sakit klien; 3). Berikan alat bantu jika klien

memerlukan; 4). Bantu klien dalam pemenuhan kebutuhan sehari-hari; 5).

Anjurkan keluarga untuk membantuklien dalam memenuhi kebutuhan

sehari-hari.

3. Ansietas berhubungan dengan pengetahuan pasca pembedahan.

Tujuan : Setelah dilakukan tindakan keperawatan 2 x 24 jam, diharapkan

klien tidak merasa cemas dengan kriteria hasil : Klien tidak bertanya-tanya

lagi; Klien tampak rileks dan tidak gelisah.

Intervensi : 1). Lakukan pendekatan pada klien tentang penyakitnya; 2).

Berikan penjelasan pada klien tentang penyakitnya; 3). Berikan motivasi-

motivasi serta arahan pada klien dan keluarga.


E. IMPLEMENTASI & EVALUASI KEPERAWATAN

1. Hari/Tanggal : Senin, 29 Oktober 2018

a) Diagnosa I

Data :

Data Subjektif : Klien mengatakan nyeri pada bagian paha kanan.

P : Pada saat digerakkan

Q : Terasa seperti tertusuk-tusuk

R : Paha kanan

S : Skala nyeri 7

T : Menetap

Data Objektif : Dahi klien tampak mengkerut, klien tampak meringis,

TTV: TD : 125/80 mmHg, N : 75 x/menit, RR : 21 x/menit, S : 36oC.

Action : 1). Mengajarkan & anjurkan untuk manajemen nyeri

(rileksasi, nafas dalam & imajinasi); 2). Memonitor tanda-tanda vital,

observasi keadaan umum & keluhan klien; 3). Mengatur posisi yang

aman & nyaman; 4). Mempertahankan imobilisasi pada bagian yang

sakit; 5). Berkolaborasi dengan dokter dalam pemberian analgetik.

Respon : 1). Klien tampak mengerti dan melakukan teknik nafas

dalam. 2). Tanda-tanda vital : TD : 125/80 mmHg, N : 75 x/menit, RR

: 21 x/menit, S : 36oC. 3). Posisi tidur terlentang dengan mengubah

posisi klien dengan sering kekanan dan kekiri. 4). Kaki kanan diganjal

dengan bantal dan posisi kaki elevasi. 5). Memberikan terapi analgetik
: Tramadol 100 Mg, Ketorolac 4 Mg & Ondansentron 30 Mg melalui

drip dicairan infus.

Evaluasi :

S : Klien mengatakan nyeri pada bagian paha kanan. P : Saat

digerakkan, Q : Seperti tertusuk-tusuk, R : Paha kanan, S : Skala

nyeri 7, T : Menetap.

O : Dahi klien tampak mengkerut, klien tampak meringis, TTV : TD :

125/80 mmHg, N : 75 x/menit, RR : 21 x/menit, S : 36oC.

A : Nyeri akut berhubungan dengan agen cedera fisik (luka post ops /

pemasangan traksi).

P : Lanjutkan intervensi 1, 2, 3, 4 & 5.

b) Diagnosa II

Data :

Data Subjektif : Klien mengatakan aktivitas sehari-hari dibantu

keluarga (Makan, berpakaian & toileting).

Data Objektif : Tampak aktivitas klien dibantu oleh keluarga &

perawat, hasil rontgen tanggal 09 Oktober 2018 tampak fraktur Non

Union 1/3 tengah dan tampak terpasang traksi.

Action : 1). Mengobservasi keadaan umum klien; 2). Mengobservasi

aktivitas yang mempengaruhi kondisi sakit klien; 3). Memberikan alat

bantu jika klien memerlukan; 4). Membantu klien dalam pemenuhan

kebutuhan sehari-hari; 5). Menganjurkan keluarga untuk

membantuklien dalam memenuhi kebutuhan sehari-hari.


Respon : 1). Keadaan umum klien baik dan tampak terpasang traksi.

2). Klien tidak bisa melakukan banyak aktivitas karena fraktur. 3).

Klien hanya berbaring. 4). Membantu klien pada saat mandi dan

mengelap tubuh klien. 5). Keluarga kooperatif.

Evaluasi :

S : Klien mengatakan aktivitas sehari-hari dibantu keluarga (makan,

berpakaian & toileting).

O : Tampak aktivitas klien dibantu oleh keluarga & perawat, hasil


1
rontgen tampak fraktur non union /3 tengah dan tampak

terpasang traksi.

A : Intoleransi aktivitas berhubungan dengan imobilisasi, terpasang

traksi.

P : Lanjutkan intervensi 1, 2, 3, 4 & 5.

c) Diagnosa III

Data :

Data Subjektif : Klien mengatakan sulit tidur karena khawatir posisi

kaki yang cedera berubah dan klien mengatakan penasaran atas

tindakan pembedahan yang selanjutnya dilakukan.

Data Objektif : Klien tampak khawatir, klien tampak bingung &

gelisah.

Action : 1). Melakukan pendekatan pada klien tentang penyakitnya;

2). Memberikan penjelasan pada klien tentang penyakitnya; 3).

Memberikan motivasi-motivasi serta arahan pada klien dan keluarga.


Respon : 1). Klien mengatakan sulit tidur karena khawatir posisi kaki

yang cedera berubah dan klien mengatakan penasaran atas tindakan

pembedahan yang selanjutnya dilakukan. 2). Klien tampak mengerti

tentang penyakitnya. 3). Klien tampak tenang dan termotivasi untuk

sembuh.

Evaluasi :

S : Klien mengatakan sulit tidur karena khawatir posisi kaki yang

cedera berubah dan klien mengatakan penasaran atas tindakan

pembedahan yang selanjutnya akan dilakukan.

O : Klien tampak mengerti tentang penyakitnya, klien tampak tenang

& termotivasi untuk sembuh.

A : Masalah teratasi sebagian ditandai dengan klien tampak mengerti

tentang penyakitnya & tenang serta termotivasi untuk sembuh.

P : Lanjutkan intervensi 1 & 3.

2. Hari/Tanggal : Rabu, 31 Oktober 2018

a) Diagnosa I

Data :

Data Subjektif : Klien mengatakan nyeri pada bagian paha kanan.

P : Pada saat digerakkan

Q : Terasa seperti tertusuk-tusuk

R : Paha kanan

S : Skala nyeri 7

T : Menetap
Data Objektif : Dahi klien tampak mengkerut, klien tampak meringis,

TTV: TD : 125/80 mmHg, N : 75 x/menit, RR : 21 x/menit, S : 36oC.

Action : 1). Mengajarkan & anjurkan untuk manajemen nyeri

(rileksasi, nafas dalam & imajinasi); 2). Memonitor tanda-tanda vital,

observasi keadaan umum & keluhan klien; 3). Mengatur posisi yang

aman & nyaman; 4). Mempertahankan imobilisasi pada bagian yang

sakit; 5). Berkolaborasi dengan dokter dalam pemberian analgetik.

Respon : 1). Klien tampak mengerti dan melakukan teknik nafas

dalam. 2). Nyeri pada paha kanan saat digerakkan dengan kualitas

tertusuk-tusuk, skala 5 dan menetap. Tanda-tanda vital : TD : 120/80

mmHg, N : 80 x/menit, RR : 20 x/menit, S : 36oC. 3). Posisi tidur

terlentang dengan mengubah posisi klien dengan sering kekanan dan

kekiri. 4). Kaki kanan diganjal dengan bantal dan posisi kaki elevasi.

5). Memberikan terapi analgetik : Tramadol 100 Mg, Ketorolac 4 Mg

& Ondansentron 30 Mg melalui drip dicairan infus.

Evaluasi :

S : Klien mengatakan nyeri pada bagian paha kanan. P : Saat

digerakkan, Q : Seperti tertusuk-tusuk, R : Paha kanan, S : Skala

nyeri 5, T : Menetap.

O : Dahi klien tampak mengkerut, klien tampak tenang, TTV : TD :

120/80 mmHg, N : 80 x/menit, RR : 20 x/menit, S : 36oC.

A : Nyeri akut berhubungan dengan agen cedera fisik (luka post ops /

pemasangan traksi).
P : Lanjutkan intervensi 1, 2, 3, 4 & 5.

b) Diagnosa II

Data :

Data Subjektif : Klien mengatakan aktivitas sehari-hari dibantu

keluarga (Makan, berpakaian & toileting).

Data Objektif : Tampak aktivitas klien dibantu oleh keluarga &

perawat, hasil rontgen tanggal 09 Oktober 2018 tampak fraktur Non

Union 1/3 tengah dan tampak terpasang traksi.

Action : 1). Mengobservasi keadaan umum klien; 2). Mengobservasi

aktivitas yang mempengaruhi kondisi sakit klien; 3). Memberikan alat

bantu jika klien memerlukan; 4). Membantu klien dalam pemenuhan

kebutuhan sehari-hari; 5). Menganjurkan keluarga untuk

membantuklien dalam memenuhi kebutuhan sehari-hari.

Respon : 1). Keadaan umum klien baik dan tampak terpasang traksi.

2). Klien tidak bisa melakukan banyak aktivitas. 3). Klien hanya

berbaring. 4). Membantu klien pada saat mandi dan mengelap tubuh

klien. 5). Keluarga kooperatif.

Evaluasi :

S : Klien mengatakan aktivitas sehari-hari dibantu keluarga (makan,

berpakaian & toileting).

O : Tampak aktivitas klien dibantu oleh keluarga & perawat, hasil


1
rontgen tampak fraktur non union /3 tengah dan tampak

terpasang traksi.
A : Intoleransi aktivitas berhubungan dengan imobilisasi, terpasang

traksi.

P : Lanjutkan intervensi 1, 2, 3, 4 & 5.

c) Diagnosa III

Data :

Data Subjektif : Klien mengatakan sulit tidur karena khawatir posisi

kaki yang cedera berubah dan klien mengatakan penasaran atas

tindakan pembedahan yang selanjutnya dilakukan.

Data Objektif : Klien tampak mengerti tentang penyakitnya, klien

tampak tenang & termotivasi untuk sembuh.

Action : 1). Melakukan pendekatan pada klien tentang penyakitnya;

3). Memberikan motivasi-motivasi serta arahan pada klien dan

keluarga.

Respon : 1). Klien mengatakan tidak khawatir lagi pada saat tidur dan

klien mengatakan sudah tidak lagi penasaran atas tindakan

pembedahan yang selanjutnya akan dilakukan.

Evaluasi :

S : Klien mengatakan tidak khawatir lagi pada saat tidur dan klien

mengatakan sudah tidak lagi penasaran atas tindakan pembedahan

yang selanjutnya akan dilakukan.

O : Klien tampak mengerti tentang penyakitnya, klien tampak tenang

& termotivasi untuk sembuh.


A : Masalah teratasi sepenuhnya ditandai dengan klien tidak lagi

khawatir pada saat tidur, tidak lagi penasaran, tampak mengerti

tentang & termotivasi untuk sembuh.

P : Stop/hentikan intervensi.

3. Hari/Tanggal : Kamis, 01 November 2018

a) Diagnosa I

Data :

Data Subjektif : Klien mengatakan nyeri pada bagian paha kanan.

P : Pada saat digerakkan

Q : Terasa seperti tertusuk-tusuk

R : Paha kanan

S : Skala nyeri 5

T : Menetap

Data Objektif : Dahi klien tampak mengkerut, klien tampak tenang,

TTV: TD : 120/80 mmHg, N : 80 x/menit, RR : 20 x/menit, S : 36oC.

Action : 1). Mengajarkan & anjurkan untuk manajemen nyeri

(rileksasi, nafas dalam & imajinasi); 2). Memonitor tanda-tanda vital,

observasi keadaan umum & keluhan klien; 5). Berkolaborasi dengan

dokter dalam pemberian analgetik.

Respon : 1). Klien tampak melakukan teknik nafas dalam. 2). Nyeri

pada paha kanan saat digerakkan dengan kualitas tertusuk-tusuk, skala

4 dan menetap. 5). Memberikan terapi analgetik : Tramadol 100 Mg,

Ketorolac 4 Mg & Ondansentron 30 Mg melalui drip dicairan infus.


Evaluasi :

S : Klien mengatakan nyeri pada bagian paha kanan. P : Saat

digerakkan, Q : Seperti tertusuk-tusuk, R : Paha kanan, S : Skala

nyeri 4, T : Menetap.

O : Dahi klien tampak mengkerut, klien tampak tenang, TTV : TD :

100/95 mmHg, N : 75 x/menit, RR : 22 x/menit, S : 36,2oC.

A : Masalah teratasi sebagian ditandai dengan skala nyeri yaitu 4.

P : Lanjutkan intervensi 1, 2 & 5.

b) Diagnosa II

Data :

Data Subjektif : Klien mengatakan aktivitas sehari-hari dibantu

keluarga (Makan, berpakaian & toileting).

Data Objektif : Tampak aktivitas klien dibantu oleh keluarga &

perawat, hasil rontgen tanggal 09 Oktober 2018 tampak fraktur Non

Union 1/3 tengah dan tampak terpasang traksi.

Action : 1). Mengobservasi keadaan umum klien; 2). Mengobservasi

aktivitas yang mempengaruhi kondisi sakit klien; 3). Memberikan alat

bantu jika klien memerlukan; 4). Membantu klien dalam pemenuhan

kebutuhan sehari-hari; 5). Menganjurkan keluarga untuk

membantuklien dalam memenuhi kebutuhan sehari-hari.

Respon : 1). Keadaan umum klien baik dan tampak terpasang traksi.

2). Klien tidak bisa melakukan banyak aktivitas karena cedera. 3).
Klien hanya berbaring. 4). Membantu klien untuk mengambilkan

makanan. 5). Keluarga kooperatif.

Evaluasi :

S : Klien mengatakan aktivitas sehari-hari dibantu keluarga (makan,

berpakaian & toileting).

O : Tampak aktivitas klien dibantu oleh keluarga & perawat.

A : Intoleransi aktivitas berhubungan dengan imobilisasi, terpasang

traksi.

P : Lanjutkan intervensi 1, 2, 3 & 4.

4. Hari/Tanggal : Jum’at, 02 November 2018

a) Diagnosa I

Data :

Data Subjektif : Klien mengatakan nyeri pada bagian paha kanan.

P : Pada saat digerakkan

Q : Terasa seperti tertusuk-tusuk

R : Paha kanan

S : Skala nyeri 4

T : Menetap

Data Objektif : Dahi klien tampak mengkerut, klien tampak tenang,

TTV: TD : 100/95 mmHg, N : 75 x/menit, RR : 22 x/menit, S : 36oC.

Action : 1). Mengajarkan & anjurkan untuk manajemen nyeri

(rileksasi, nafas dalam & imajinasi); 2). Memonitor tanda-tanda vital,


observasi keadaan umum & keluhan klien; 5). Berkolaborasi dengan

dokter dalam pemberian analgetik.

Respon : 1). Klien tampak melakukan teknik nafas dalam. 2). Nyeri

pada paha kanan saat digerakkan dengan kualitas tertusuk-tusuk, skala

3 dan menetap. 5). Memberikan terapi analgetik : Tramadol 100 Mg,

Ketorolac 4 Mg & Ondansentron 30 Mg melalui drip dicairan infus.

Evaluasi :

S : Klien mengatakan nyeri pada bagian paha kanan. P : Saat

digerakkan, Q : Seperti tertusuk-tusuk, R : Paha kanan, S : Skala

nyeri 3, T : Menetap.

O : Dahi klien tampak mengkerut, klien tampak tenang, TTV : TD :

115/90 mmHg, N : 80 x/menit, RR : 21 x/menit, S : 36,5oC.

A : Masalah teratasi sebagian ditandai dengan skala nyeri yaitu 3.

P : Lanjutkan intervensi 1, 2 & 5.

b) Diagnosa II

Data :

Data Subjektif : Klien mengatakan aktivitas sehari-hari dibantu

keluarga (Makan, berpakaian & toileting).

Data Objektif : Tampak aktivitas klien dibantu oleh keluarga &

perawat, hasil rontgen tanggal 09 Oktober 2018 tampak fraktur Non

Union 1/3 tengah dan tampak terpasang traksi.

Action : 1). Mengobservasi keadaan umum klien; 2). Mengobservasi

aktivitas yang mempengaruhi kondisi sakit klien; 3). Memberikan alat


bantu jika klien memerlukan; 4). Membantu klien dalam pemenuhan

kebutuhan sehari-hari.

Respon : 1). Klien bisa melakukan makan sendiri tetapi diambilkan

keluarga. 2). Klien fraktur dan terpasang traksi. 3). Membantu klien

untuk mengambilkan makanan. 4).Membantu klien dalam

memandikan dan mengelap tubuh klien.

Evaluasi :

S : Klien mengatakan bisa melakukan makan sendiri tetapi diambilkan

keluarga.

O : Klien tampak melakukan aktivitas yang mudah terjangkau dari

tempat tidur dan masih terpasang traksi.

A : Masalah teratasi ditandai dengan klien mampu beraktivitas secara

mandiri sesuai kondisi, yaitu makan sendiri.

P : Stop/hentikan intervensi.

5. Hari/Tanggal : Sabtu, 03 November 2018

a) Diagnosa I

Data :

Data Subjektif : Klien mengatakan nyeri pada bagian paha kanan.

P : Pada saat digerakkan

Q : Terasa seperti tertusuk-tusuk

R : Paha kanan

S : Skala nyeri 3

T : Menetap
Data Objektif : Dahi klien tampak tidak mengkerut, klien tampak

tenang, TTV: TD : 115/90 mmHg, N : 80 x/menit, RR : 21 x/menit, S

: 36,5oC.

Action : 1). Mengajarkan & anjurkan untuk manajemen nyeri

(rileksasi, nafas dalam & imajinasi); 2). Memonitor tanda-tanda vital,

observasi keadaan umum & keluhan klien; 5). Berkolaborasi dengan

dokter dalam pemberian analgetik.

Respon : 1). Klien tampak melakukan teknik nafas dalam. 2). Nyeri

pada paha kanan saat digerakkan dengan kualitas tertusuk-tusuk, skala

2 dan menetap. 5). Memberikan terapi analgetik : Tramadol 100 Mg,

Ketorolac 4 Mg & Ondansentron 30 Mg melalui drip dicairan infus.

Evaluasi :

S : Klien mengatakan nyeri pada bagian paha kanan. P : Saat

digerakkan, Q : Seperti tertusuk-tusuk, R : Paha kanan, S : Skala

nyeri 2, T : Menetap.

O : Dahi klien tampak tidak mengkerut, klien tampak tenang, TTV :

TD : 127/87 mmHg, N : 80 x/menit, RR : 21 x/menit, S : 36,3oC.

A : Masalah teratasi ditandai dengan skala nyeri berkurang yaitu 2.

P : Lanjutkan intervensi 1, 2 & 5.


6. Hari/Tanggal : Minggu, 04 November 2018

a) Diagnosa I

Data :

Data Subjektif : Klien mengatakan nyeri pada bagian paha kanan.

P : Pada saat digerakkan

Q : Terasa seperti tertusuk-tusuk

R : Paha kanan

S : Skala nyeri 2

T : Menetap

Data Objektif : Dahi klien tampak tidak mengkerut, klien tampak

tenang, TTV: TD : 127/87 mmHg, N : 80 x/menit, RR : 21 x/menit, S

: 36,3oC.

Action : 1). Mengajarkan & anjurkan untuk manajemen nyeri

(rileksasi, nafas dalam & imajinasi); 2). Memonitor tanda-tanda vital,

observasi keadaan umum & keluhan klien; 5). Berkolaborasi dengan

dokter dalam pemberian analgetik.

Respon : 1). Klien tampak melakukan teknik nafas dalam. 2). Nyeri

pada paha kanan saat digerakkan dengan kualitas tertusuk-tusuk, skala

2 dan menetap. 5). Memberikan terapi analgetik : Tramadol 100 Mg,

Ketorolac 4 Mg & Ondansentron 30 Mg melalui drip dicairan infus.


Evaluasi :

S : Klien mengatakan nyeri pada bagian paha kanan. P : Saat

digerakkan, Q : Seperti tertusuk-tusuk, R : Paha kanan, S : Skala

nyeri 2, T : Menetap.

O : Dahi klien tampak tidak mengkerut, klien tampak tenang, TTV :

TD : 126/80 mmHg, N : 80 x/menit, RR : 20 x/menit, S : 36,5oC.

A : Masalah teratasi ditandai dengan skala nyeri berkurang yaitu 2.

P : Lanjutkan intervensi 1, 2 & 5.

Anda mungkin juga menyukai