ASUHAN KEPERAWATAN
Tn.S, dengan Nyeri (Post Operasi Fraktur Femur) di Ruang Bedah Pria dan
November 2018.
A. PENGKAJIAN
1. Identitas Klien
status perkawinan klien belum menikah, klien keturunan suku Melayu &
di Dusun Kawak Hilir RT. 003/RW. 001 Kab. Sekadau, klien di diagnosa
post operasi fraktur femur, klien mulai di rawat di RSUD Dr. Soedarso
2. Keluhan Utama
klien mengatakan nyeri pada bagian lutut kanan dengan skala 7 dan
tampak meringis menahan nyeri serta klien mengatakan nyeri saat kaki
digerakkan. Klien mengatakan tidak bisa atau sulit tidur karena khawatir
posisi kaki yang cidera berubah dan penasaran atas tindakan pembedahan
klien mengatakan nyeri pada bagian paha kanan. Pada tanggal 15 Juli
2018 atau kurang lebih 3 bulan yang lalu pada saat pulang dari kebun.
kurang lebih 2 bulan kemudian klien pada saat konsul di Rumah Sakit
karena melihat kondisi kaki klien yang patah jika tidak dirujuk akan
berakibat fatal.
a. Penyakit
c. Imunisasi
d. Kebiasaan
Klien mengatakan pada saat sebelum sakit dirinya tidur malam kurang
lebih 7-8 jam/hari, dimulai dari pukul 21.00 - 05.00 WIB. Tidurnya
tidur siang. Sedangkan pada saat dirumah sakit klien mengatakan tidak
bisa tidur karena khawatir akan perubahan posisi pada kakinya. Klien
tidur malam kurang lebih 1-2 jam dimulai dari pukul 03.00 – 05.00
WIB dan tidur kurang lebih 2 jam dimulai pukul 13.00 – 14.00 WIB,
f. Pola nutrisi
dengan komposisi nasi, sayur dan lauk pauk, porsi satu piring habis.
Klien biasanya minum 6-7 gelas/hari atau kurang lebih 1400 cc,
biasanya klien minum air putih dan kopi. Sedangkan selama dirumah
sehari dengan menu yang disediakan oleh rumah sakit. Klien biasanya
minum air putih kurang lebih 5-6 gelas/hari atau kurang lebih 1200 cc.
g. Pola eliminasi
BAB dan BAK dibantu oleh keluarga dengan menggunakan pispot &
sebagai petani, berangkat mulai pukul 05.00 WIB dan pulang pukul
5. Riwayat Keluarga
Skema 3. 1 Genogram
KETERANGAN :
= Tn. S (Klien)
6. Riwayat Lingkungan
7. Riwayat Psikososial
selama ini.
a. Mata
anemis, sklera tidak ikterik, pupil isokor dan tidak ada gangguan
b. Hidung
Pada bagian hidung saat diinspeksi bentuk simetris, bersih, tidk ada
polip, tidak ada massa, tidak ada sekret, tidak ada pendarahan dan
tidak terpasang O2. Serta saat dipalpasi tidak terdapat nyeri tekan
disekitar hidung.
c. Telinga
d. Mulut
Pada bagian mulut saat diinspeksi mulut berbau, gigi tidak caries,
tidak ada stomatitis, tidak memakai gigi palsu, fungsi pengecapan baik
dan mukosa bibir lembab. Pada saat dilakukan palpasi tidak terdapat
e. Paru – paru
Pada bagian paru – paru saat diinspeksi pengembangan paru kanan &
kiri simetris. Saat dipalpasi tidak terdapat nyeri tekan, gerakkan taktil
fremitus antara kanan & kiri sama. Pada saat diperkusi bunyi paru
resonan dan pada saat diauskultasi suara dasar paru nornal atau
terdengar vesikular.
f. Jantung
g. Abdomen
x/menit dan pada saat diperkusi terdengar suara timpany. Serta pada
saat dipalpasi tidak terdapat nyeri tekan dan tidak ada massa.
h. Kulit
Pada bagian kulit saat diinspeksi warna kulit sawo matang, turgor
kulit baik (<2 detik), tidak ada biang keringat dan tidak terdapat luka
lecet/dekubitus.
Pada bagian ekstrimitas atas saat dikaji tangan kanan & kiri dapat
luka, dapat digerakkan bebas dan tidak ada edema. Sedangkan pada
dengan beban seberat 10 Kg, tidak ada edema dan pada bagian kaki
a. Tramadol 100 Mg
c. Ketorolac 4 Mg
1. Data :
R : Paha kanan
S : Skala nyeri 7
T : Menetap
2. Data :
Data Objektif : Tampak aktivitas klien dibantu oleh keluarga & perawat,
hasil rontgen tanggal 09 Oktober 2018 tampak fraktur Non Union 1/3 tengah
Data Subjektif : Klien mengatakan sulit tidur karena khawatir posisi kaki
Data Objektif : Klien tampak khawatir, klien tampak bingung & gelisah.
Masalah : Ansietas
C. DIAGNOSA KEPERAWATAN
1. Nyeri akut berhubungan dengan agen cedera fisik (luka post ops /
pemasangan traksi).
D. INTERVENSI KEPERAWATAN
1. Nyeri akut berhubungan dengan agen cedera fisik (luka post ops /
pemasangan traksi).
nyeri pada klien berkurang atau hilang dengan kriteria hasil : Skala nyeri 2
normal; Klien tampak rileks; Kaji tingkat nyeri dengan standar PQRST.
nafas dalam & imajinasi); 2). Monitor tanda-tanda vital, observasi keadaan
umum & keluhan klien; 3). Atur posisi yang aman & nyaman; 4).
Pertahankan imobilisasi pada bagian yang sakit; 5). Kolaborasi dengan
melakukan aktivitas sesuai dengan kemampuan dan kondisi klien saat ini.
yang mempengaruhi kondisi sakit klien; 3). Berikan alat bantu jika klien
sehari-hari.
klien tidak merasa cemas dengan kriteria hasil : Klien tidak bertanya-tanya
a) Diagnosa I
Data :
R : Paha kanan
S : Skala nyeri 7
T : Menetap
observasi keadaan umum & keluhan klien; 3). Mengatur posisi yang
posisi klien dengan sering kekanan dan kekiri. 4). Kaki kanan diganjal
dengan bantal dan posisi kaki elevasi. 5). Memberikan terapi analgetik
: Tramadol 100 Mg, Ketorolac 4 Mg & Ondansentron 30 Mg melalui
Evaluasi :
nyeri 7, T : Menetap.
A : Nyeri akut berhubungan dengan agen cedera fisik (luka post ops /
pemasangan traksi).
b) Diagnosa II
Data :
2). Klien tidak bisa melakukan banyak aktivitas karena fraktur. 3).
Klien hanya berbaring. 4). Membantu klien pada saat mandi dan
Evaluasi :
terpasang traksi.
traksi.
c) Diagnosa III
Data :
gelisah.
sembuh.
Evaluasi :
a) Diagnosa I
Data :
R : Paha kanan
S : Skala nyeri 7
T : Menetap
Data Objektif : Dahi klien tampak mengkerut, klien tampak meringis,
observasi keadaan umum & keluhan klien; 3). Mengatur posisi yang
dalam. 2). Nyeri pada paha kanan saat digerakkan dengan kualitas
kekiri. 4). Kaki kanan diganjal dengan bantal dan posisi kaki elevasi.
Evaluasi :
nyeri 5, T : Menetap.
A : Nyeri akut berhubungan dengan agen cedera fisik (luka post ops /
pemasangan traksi).
P : Lanjutkan intervensi 1, 2, 3, 4 & 5.
b) Diagnosa II
Data :
Respon : 1). Keadaan umum klien baik dan tampak terpasang traksi.
2). Klien tidak bisa melakukan banyak aktivitas. 3). Klien hanya
berbaring. 4). Membantu klien pada saat mandi dan mengelap tubuh
Evaluasi :
terpasang traksi.
A : Intoleransi aktivitas berhubungan dengan imobilisasi, terpasang
traksi.
c) Diagnosa III
Data :
keluarga.
Respon : 1). Klien mengatakan tidak khawatir lagi pada saat tidur dan
Evaluasi :
S : Klien mengatakan tidak khawatir lagi pada saat tidur dan klien
P : Stop/hentikan intervensi.
a) Diagnosa I
Data :
R : Paha kanan
S : Skala nyeri 5
T : Menetap
Respon : 1). Klien tampak melakukan teknik nafas dalam. 2). Nyeri
nyeri 4, T : Menetap.
b) Diagnosa II
Data :
Respon : 1). Keadaan umum klien baik dan tampak terpasang traksi.
2). Klien tidak bisa melakukan banyak aktivitas karena cedera. 3).
Klien hanya berbaring. 4). Membantu klien untuk mengambilkan
Evaluasi :
traksi.
a) Diagnosa I
Data :
R : Paha kanan
S : Skala nyeri 4
T : Menetap
Respon : 1). Klien tampak melakukan teknik nafas dalam. 2). Nyeri
Evaluasi :
nyeri 3, T : Menetap.
b) Diagnosa II
Data :
kebutuhan sehari-hari.
keluarga. 2). Klien fraktur dan terpasang traksi. 3). Membantu klien
Evaluasi :
keluarga.
P : Stop/hentikan intervensi.
a) Diagnosa I
Data :
R : Paha kanan
S : Skala nyeri 3
T : Menetap
Data Objektif : Dahi klien tampak tidak mengkerut, klien tampak
: 36,5oC.
Respon : 1). Klien tampak melakukan teknik nafas dalam. 2). Nyeri
Evaluasi :
nyeri 2, T : Menetap.
a) Diagnosa I
Data :
R : Paha kanan
S : Skala nyeri 2
T : Menetap
: 36,3oC.
Respon : 1). Klien tampak melakukan teknik nafas dalam. 2). Nyeri
nyeri 2, T : Menetap.