Anda di halaman 1dari 1

Rokok adalah suatu hal yang tidak asing lagi di telinga kita.

Hampir semua orang mengetahui bahaya


dari merokok, tapi belum mengerti bagaimana dampak dari seorang perokok aktif dan perokok pasif.
Rokok ialah silinder kertas berukuran panjang antara 70 hingga 120 mm dengan diameter sekitar 10
mm yang berisi daun-daun tembakau. Rokok dibakar pada salah satu ujungnya dan dibiarkan
membara agar asapnya dapat dihirup lewat mulut pada ujung lainnya. Rokok dijual bebas di
minimarket bahkan di warung-warung kecil yang berada di sekitar keramaian, pinggir jalan, atau
bahkan perumahan.

Begitu banyak di sekitar kita pernyataan bahwa rokok adalah sesuatu yang cukup berbahaya bagi
kesehatan manusia, tetapi masih banyak perokok aktif yang belum mengetahui secara detail fakta-
fakta tentang rokok. Sedikitnya sekitar 5,4 juta kematian per tahun yang berhubungan dengan
merokok di seluruh dunia. Faktanya, satu batang rokok dapat mengurangi 12 menit umur manusia.
Itu sebabnya, kematian yang disebabkan oleh rokok terus meningkat.

Sekarang ini banyak ditemui perokok aktif wanita dan semakin tahun semakin bertambah
jumlahnya. Pada tahun 1960 merokok bisa meningkatkan kemungkinan bagi seorang wanita
meninggal dunia kanker paru-paru sebesar 2,7 persen. Dan semakin bertambahnya tahun ternyata
semakin tinggi pula jumlah perokok aktif wanita yang meninggal akibat kanker paru-paru. Misalnya
dari 2000 sampai 2010 telah terjadi lonjakkan jumlah wanita yang meninggal sebanyak 25 kali lipat
karena kanker paru-paru. Yang lebih menakutkan lagi, wanita perokok aktif saat ini mulai terbiasa
dan tidak takut kalau bakal terkena kanker paru-paru. Sampai hari ini saja, seorang wanita mampu
merokok lebih dari 5 batang setiap harinya. Tren yang sama berlaku juga untuk kematian seorang
wanita yang diakibatkan oleh penyakit paru obstruktif kronis (PPOK) atau chronic obstructive
pulmonary disease (COPD).

Seperti dilansir Dailymail, Kamis (24/1/2013), penggunaan tembakau di kalangan wanita mencapai
puncaknya pada 1980-an dan memiliki dampak kesehatan yang akan dirasakan beberapa tahun
kemudian. Penelitian ini sendiri melibatkan lebih dari 2,2 juta pria dan wanita yang berusia 55 tahun
lebih tua dan termasuk di dalamnya data-data yang ada pada tahun 1959 sampai tahun 2010.
Tingkat penderita kanker paru-paru di kalangan pria mencapai puncak dengan angka tertinggi terjadi
pada tahun 1980 sedangkan risiko kematian yang diakibatkan oleh penyakit paru obstruktif kronis
(PPOK) pada pria terus meningkat.

Temuan ini menegaskan sekaligus mengingatkan kepada banyak wanita perokok aktif di seluruh
dunia, "Jika wanita aktif merokok seperti pria, wanita pun bisa saja mati seperti pria," kata seorang
peneliti yang melaporkan temuannya tersebut dan memasukkannya ke dalam New England Journal
of Medicine. Menurut peneliti tersebut, segeralah berhenti merokok. Berhenti merokok pada usia
berapa pun saja, secara dramatis akan mengurangi angka kematian dari semua penyakit yang
disebabkan oleh merokok.

Anda mungkin juga menyukai