Anda di halaman 1dari 3

UJIAN TENGAH SEMESTER (Take Home Test)

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN FISIKA


FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS SRIWIJAYA

Nama Mata Kuliah : Filsafat Pendidikan


SKS : 2 sks
Dosen Pengampu : Dr. Sardianto Markos Siahaan, M.Si., M.Pd.
Waktu pengumpulan : Rabu, 2 Oktober 2019 pukul 10.35 - 12.00 wib.

Petunjuk:
Jawablah dengan singkat dan jelas pada kertas A4, dikumpulkan di ruang kerja dosen.

Pertanyaan:

1. Dalam UU Republik Indonesia nomor 12 tahun 2012 tentang Pendidikan Tinggi, Bab 1 pasal 1
dinyatakan bahwa: Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana
belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya
untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak
mulia, serta keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa, dan Negara.
Dari pengertian tersebut, tuliskanlah
a) Prinsip-prinsip pendidikan yang harus dilaksanakan.
b) Syarat yang harus dipenuhi agar proses pendidikan tersebut berjalan lancar.

Jawab
a.

2. Pendidikan sepanjang hayat merupakan jawaban terhadap kritik-kritik yang dilontarkan kepada
sekolah. Jelaskanlah
a) Bagaimana pendidikan sepanjang hayat berlangsung
b) Implikasi belajar sepanjang hayat
Jawab :
a. Berawal dari pendidikan orang tua atau keluarga ketika masih kecil, lalu berkembang
ke masyarakat serta, setelah memasuki usia sekolah maka akan menjalani sekolah
dari jenjang PAUD, TK,SD,SMP,SMA dan S1/S2/S3 setelah itu kembali ke
pendidikan dii masyarakat lagi, karena pada sejatinya kita tidak bisa terlepas dari
pendidikan masyarakat sekitar kita. Jika jenjang pendidikan formal tidak dapat
terpenuhi pada bisa jadi ada pelatihan-pelatihan ataupun kembali ke masyarakat dan
keluarga.
b. Menurut guruge (dalam joesoef ;29) adalah 1). Pendidikan baca tulis fungsional,
menjadikan manusia melek huruf untuk memberikan kecakapan menulis, membaca
dan menghitung. 2). Pendidikan vocasional, memiliki fasilitas yang menjunjung
untuk menjadi tenaga kerja yang produktif. 3). Pendidikan Profesional, di peruntukan
para professional di bidangnya agar selalu mengikuti perubahan dan kemajuan
teknologi dan merealisasikan sikap peofesionalnya. 4). Pendidikan kea rah perubahan
dan pembangunan, diperuntukan bagi anggota masyarakat dari berbagai golongan
usia agar mereka mampu mengikuti perubahan sosial dan pembangunan sebagai suatu
output dari perubahan sosial. 5). Pendidikan kewarganegaraan dan kedewasaan politik
utuk membangun nasionalisme dalam diri warga negara, 6). Pedidikan cultural dan
pengisian waktu luanguntuk semua masyarakat agar menghargai dan memahami
sejarah, kesussastraan, agama, filsafat hidup dan tentunya dapat memanfaatkan waktu
yang mereka miliki menjadi lebih baik dan bergna bagi diri sendiri dan masyarakat.

3. Filsafat pendidikan harus mampu memberikan pedoman kepada para perencana pendidkan dan
orang-orang yang bekerja di bidang pendidikan. Sebutkan peranan filsafat pendidikan ditinjau dari:
a) Metafisika
b) Epistemology
c) Aksiologi
Jawab :
a. Menunjukan bahwa keberadaan aliran-aliran besar dalam ilmu pendidikan, misalnya :
pendidikan behaviorik yang menganut paham monism materialistic dan airan
pendidikan transpersonal yang cenderung bersifat plural.
b. Sebagai penentu suatu pengetahuan dapat disebut sebagai pengetahuan ilmiah,
metode pemeroleh pengetahuan dalam ilmu pendidikan, batas-batas pengetahuan dan
validitas pengetahuan ilmiah dalam ilmu pendidikan (kriteria kebenaran suatu
pengetahuan ilmiah.
c. Dapat menetapkan kriteria yang seharusnya ada tentang hubungan antara ilmu dan
nilai-nilai etika dan nilai keindahan. Dalam ilmu pendidikan, dasar aksiologi dengan
penerapan prinsip etika dan penelitian serta ilmu pendidikan.

4. Setiap guru apakah mengetahui atau tidak, memiliki suatu filsafat pendidikan, yaitu seperangkat
keyakinan mengenai bagaimana manusia belajar dan tumbuh serta apa yang harus manusia pelajari
agar dapat tinggal dalam kehidupan yang baik. Jelaskan apa saja yang menentukan filsafat
pendidikan seseorang itu?

5. Dalam hubungannya dengan pendidikan, aliran materialisme, idealisme, dan pragmatisme,


mempunyai sumbangan besar terhadap perkembangan teori pendidikan.
a) Sebutkan teori-teori pendidikan yang sesuai dengan aliran filsafat tersebut.
b) Jelaskan implikasinya serta berikan contohnya!
Jawab :
a. Materialisme : menurut Waini Rasyidin (1992), filsafat positiviame menganalisis
hubungan faktor-faktor yang mempengaruhi upaya dan hasil pendidikan secara
factual, tetapi memilih aliran positivism berarti menolak filsafat pendidikan tetapi
menerima sains pendidikan.
Menurut Henderson(1956) materialism belum pernah menjadi penting dalam
menentukan sumber tori pendidikan.
Karena pendidikan dalam behaviorime dikatakan sebagai proses belajar, merupakan
proses kondidionanisasi lingkungan.

b. Materialism : menurut power (1982) temanya yaitu manusia yang baik dan efisien
dihasilkan dengan proses pendidikan terkontrol secara ilmiah dan seksama.
Tujuan nya merupakan perubahan perilaku, mempersiapkan manusia sesuai dengan
kapasitasnya, untuk bertanggung jawab hidup sosial dan pribadi yang kompeten.
Isi kurikulum yang mencangkup pengetahuan yang dapat dipercaya dan diorganisasi
selaku berhunguan dengan sasaran perilaku.
Metode, semuaa pelajaaran dihasilkan dengan kondisionisasi, operant conditioning,
reinforcement, pelajaran beprogram dan kompetisi.
Kedudukan siswa tidak ada kebebasan, perilaku ditentukan oleh kekuatan dari luar.
Dll
Guru memiliki kekuasaan untuk merancang dan mengontrol proses pendidikan.

Anda mungkin juga menyukai