Anda di halaman 1dari 9

SATUAN ACARA PENYULUHAN (SAP)

ILEUS BOWL OBSTRUKSI + CUCI TANGAN

DI RUANG IRNA 17

RSUD Dr. SAIFUL ANWAR MALANG

PROMOSI KESEHATAN RUMAH SAKIT

RSUD. Dr. SAIFUL ANWAR MALANG

2019
SATUAN ACARA PENYULUHAN

Pokok Bahasan : Ileus Bowl Obstruksi


Sasaran : Keluarga pasien dan pasien di Ruang Irna 17
Hari, tanggal : Jumat, 22 November 2019
Waktu : Pukul 10.00-11.00 WIB
Tempat : Lantai 1 Ruang Irna 17 RSUD Dr. Saiful Anwar Malang

I. LATAR BELAKANG
Ileus Bowl Obstruksi merupakan kegawatan dalam bedah abdominal yang sering
dijumpai. Sekitar 20% pasien datang kerumah sakit datang dengan keluhan nyeri
abdomen karena obstruksi pada saluran cerna, 80% terjadi pada usus halus.Obstruksi ileus
adalah suatu penyumbatan mekanis pada usus dimana menghambat proses pencernaan
secara normal
Penyakit ini sering terjadi pada individu yang memiliki kebiasaan mengkonsumsi
makanan yang rendah serat, dari kebiasaan tersebut akan muncul permasalahan pada
kurangnya membentuk massa feses yang menyambung pada rangsangan peristaltic
usus, kemudian saat kemampuan peristaltic usus menurun maka akan terjadi konstipasi
yang mengarah pada feses yang mengeras dan mampu menyumbat lumen usus
sehingga menyebabkan terjadinya osbtruksi
II. TUJUAN
a. Tujuan Umum
Pada akhir proses penyuluhan, peserta dapat mengetahui tentang Ileus Bowl
Obstruksi dan cara memcuci tangan yang benar.
b. Tujuan Khusus
Setelah dilakukan penyuluhan kesehatan diharapkan pasien dan keluarga
pasien dapat mengetahui tentang :
1) Definisi tentang Ileus Bowl Obstruksi
2) Etiologi dari Ileus Bowl Obstruksi
3) Tanda dan gejala dari Ileus Bowl Obstruksi
4) Penatalaksanaan dari Ileus Bowl Obstruksi
5) Definisi mencuci tangan
6) Tujuan mencuci tangan
7) Waktu yang tepat untuk mencuci tangan
8) Procedure mencuci tangan
9) Dapat melaksankan cuci tangan 6 langkah dengan benar

III. MATERI PENYULUHAN


Terlampir

IV. MEDIA
1. LCD (Power Point)
2. PPT

V. METODE
1. Ceramah
2. Diskusi
3. Tanya Jawab

VI. SETTING TEMPAT

Keterangan:

: Proyektor

: Pemateri dan moderator

: Audient
Materi 1

A. Pengertian Ileus Bowl Obstruksi

Ileus Bowl Obstruksi adalah keadaan dimana isi lumen saluran cerna tidak bisa
disalurkan ke distal atau anus karena adanya sumbatan/hambatan mekanik yang
disebabkan kelainan dalam saluran usus, dinding usus atau luar usus yang menekan
atau kelainan vaskularisasi (pembuluh darah yang menyuplai oksigen dan nutrisi ke
organ-organ pencernaan) pada suatu segmen usus yang menyebabkan nekrose segmen
usus tersebut.

Berdasarkan lokasi obstruksinya, ileus obstrukif atau ileus mekanik dibedakan menjadi :
1. Ileus obstruktif letak t inggi : obstruksi mengenai usus halus (dari
gaster sampai i leum terminal).
2. Ileus obstruktif letak rendah : obstruksi mengenai usus besar (dari ileum
terminal sampairectum).
Ileus obstruktif dapat dibedakan menjadi 3 berdasarkan stadiumnya, antara lain :
1. Obstruksi sebagian (partial obstruction) : obstruksi terjadi sebagian sehingga
makananmasih bisa sedikit lewat, dapat flatus dan defekasi sedikit.
2. Obstruksi sederhana ( simple obstruction) : obstruksi/
sumbatan yang tidak disertai terjepitnya pembuluh darah (tidak disertai
gangguan aliran darah).
3. Obstruksi strangulasi (strangulated obstruction) : obstruksi disertai dengan
terjepitnya pembuluh darah sehingga terjadi iskemia yang akan berakhir
dengan nekrosis ataugangren.

B. Etiologi Ileus Bowl Obstruksi

1. Perlekatan (adhesi)
Biasanya terjadi akibat dari pembedahan abdomen sebelumnya, lengkung usus,
menjadi melekat pada area yang sembuh secara lembut atau pada jaringan parut
setelah pembedahan abdomen.
2. Intususepsi
Salah satu bagian dari usus menyusup ke dalam bagian lain yang ada di
bawahnya, invaginasi / pemendekan usus oleh gerakan satu segmen dari usus ke
tempat lain, akibatnya terjadi penyempitan lumen usus.
3. Volvulus
Perputaran yang saling mengunci, usus yang terpelintir, akibatnya lumen usus
menjadi tersumbat, gas dan cairan berkumpul dalam usus yang terjebak.
4. Hernia
Masuknya usus ke dalam kantung hernia melewati lubang hernia, akibat
lemahnya kelemahan muscular abdomen, peningkatan teanan intra abdominal,
akibatnya aliran usus mungkin tersumbat total dan aliran darah ke area tersebut
dapat juga tersumbat.
5. Tumor
Tumor yang ada dalam dinding usus meluas ke lumen usus atau tumor di luar
usus menyebabkan tekanan pada dinding usus. Akibatnya lumen usus menjadi
tersumbat sebagian, bila tumor tidak diangkat mengakibatkan obstruksi lengkap.

C. Tanda Dan Gejala


1. Obstruksi sederhana
a. Nyeri kram pada perut, disertai kembung.
b. Pada obstruksi usus halus proksimal akan timbul gejala muntah yang
banyak.
c. Nyeri abdomen sering dirasakan sebagai perasaan tidak enak di perut bagian
atas.
d. Bising usus yang meningkat dan “metallic sound” dapat didengar
sesuai dengan timbulnya nyeri pada obstruksi di daerah distal
2. Obstruksi disertai proses strangulasi (hernia yang paling berbahaya, karena
jaringan yang terjebak bisa kehilangan suplai darah dan akhirnya mati).
a. Gejalanya seperti obstruksi sederhana tetapi lebih nyata dan disertai dengan nyeri
hebat. Hal yang perlu diperhatikan adalah adanya skar bekas operasi atau hernia. Bila
dijumpai tanda- tanda strangulasi berupa nyeri iskemik dimana nyeri yang
sangat hebat, menetap dan tidak menyurut, maka dilakukan tindakan operasi
segera untuk mencegah terjadinya nekrosis usus.
D. Penatalaksanaan

Tujuan utama penatalaksanaan adalah dekompresi bagian yang mengalami


obstruksi untuk mencegah perforasi. Tindakan operasi biasanya selalu diperlukan.
Menghilangkan penyebab obstruksi adalah tujuan kedua. Kadang-kadang suatu
penyumbatan sembuh dengansendirinya tanpa pengobatan, terutama jika
disebabkan oleh perlengketan. Penderita penyumbatan usus harus di rawat di rumah
sakit.
1. Persiapan

Selang lambung (NGT) harus dipasang untuk mengurangi muntah, mencegah


aspirasi dan mengurangi distensi abdomen (dekompresi). Pasien dipuasakan,
kemudian dilakukan juga resusitasi cairan dan elektrolit untuk perbaikan keadaan
umum. Setelah keadaan optimum tercapai barulah dilakukan laparatomi. Pada
obstruksi parsial atau karsinomatosis abdomen dengan pemantauan dan konservatif.
2. Operasi

Operasi dapat dilakukan bila sudah tercapai rehidrasi dan organ-organ vital
berfungsi secara memuaskan. Tetapi yang paling sering dilakukan adalah
pembedahan sesegera mungkin. Tindakan bedah dilakukan bila :
-Strangulasi- Obstruksi lengkap-Hernia inkarserata-Tidak ada perbaikan dengan
pengobatan konservatif (dengan pemasangan NGT, infus,oksigen dan kateter).

3. Pasca Bedah

Pengobatan pasca bedah sangat penting terutama dalam hal cairan dan elektrolit.
Kita harus mencegah terjadinya gagal ginjal dan harus memberikan kalori yang
cukup.Perlu diingat bahwa pasca bedah usus pasien masih dalam keadaan paralitik.
Materi 2
Mencuci Tangan

A. Definisi Cuci Tangan


Mencuci tangan dengan sabun adalah salah satu tindakan sanitasi dengan membersihkan
tangan dan jari jemari menggunakan air dan sabun oleh manusia untuk menjadi lebih bersih
dan memutuskan mata rantai kuman. Mencuci tangan dengan sabun dikenal juga sebagai salah
satu upaya pencegahan penyakit. Hal ini dilakukan karena tangan seringkali menjadi agen yang
membawa kuman dan menyebabkan patogen berpindah dari satu orang ke orang yang lain baik
dengan kontak langsung ataupun kontak tidak langsung (menggunakan permukaan lain, seperti
handuk, gelas,dll)

B. Tujuan Mencuci Tangan


Mencuci tangan merupakan satu teknik yang paling mendasar untuk menghindari
masuknya kuman kedalam tubuh. Dimana tindakan ini dilakukan dengan tujuan :
1. Supaya tangan bersih.
2. Membebaskan tangan dari kuman mikroorganisme.
3. Menghindari masuknya kuman kedalam tubuh.

C. Pentingnya Mencuci Tangan dengan Sabun


1. Mencuci tangan bisa mencegah penyebaran penyakit menular seperti diare dan ISPA.
2. Perilaku cuci tangan pakai sabun merupakan satu hal penting untuk menghalangi
terjadinya infeksi.

D. Waktu yang Tepat untuk Mencuci Tangan


1. Sebelum dan sesudah makan. Untuk menghindari masuknya kuman kedalam tubuh
saat kita makan.
2. Setelah buang air besar. Besar kemungkinan tinja masih tertempel di tangan, sehingga
diharuskan untuk mencuci tangan.
3. Sebelum memegang bayi
4. Sesudah menceboki anak
5. Sebelum menyiapkan makanan.
E. Persiapan Alat
a. Sabun
b. Kran panjang/air bersih mengalir
c. Tissue/handscun
d. Tempat sampah
Sebelum mencuci tangan 6 langkah, lepas asesoris, jam tangan dan cincingkan lengan
baju.

F. Langkah-Langkah Mencuci Tangan


Basahi tangan, tuangkan sabun ditelapak tangan 3-5 cc
1. Gosok kedua telapak tangan hingga merata dalam posisi horisontal.
2. Gosok punggung dan sela-sela jari tangan dengan tangan kanan dan sebaliknya.
3. Gosok kedua telapak tangan dan sela-sela jari
4. Gosoklah jari-jari sisi dalam dari kedua tangan dan saling mengunci.
5. Gosoklah ibu jari berputar dalam genggaman tangan kanan dan sebaliknya.
6. Gosoklah dengan memutar ujung-ujung jari tangan kanan di telapak tangan kiri dan
sebaliknya.
Bilas kedua tangan dengan air mengalir sambil melakukan kembali 6 langkah cuci
tangan tutuplah kran air dengan menggunakan siku atau tissue. Keringkan tangan
dengan tissue sampai benar-benar kering.
Daftar Pustaka

Faradilla, Nova 2009. Ileus Obstruksi


.http://www.scribd.com/ileus_obstruktif .
Guyton A.C., Hall J.E. 2005a. Buku Ajar Fisiologi Kedokteran . Edisi ke-9. Jakarta : EGC
Manif Niko, Kartadinata. 2008. Obstruksi Ileus . Cermin Dunia
Kedokteran o.29.http://www.portalkalbe.com/files/obstruksiileus.pdf .
Maulana, Razi. 2011. Ileus Obstruktif http://razimaulana.wordpress.com.

Middlemiss, J.H. 2009. Radiological Diagnosis of Intestinal Obstruction by Means of


DirectRadiography. Volume XXII No. 253.
Sari, Dina Kartika dkk. 2010. Chirurgica . Yogyakarta : Tosca Enterprise. pp : 32-26.
Sjamsuhidajat, R. dan De Jong, Wim. 2013. Buku Ajar Ilmu Bedah . Edisi 2. Jakarta : EGC.
Hal: 623.

Anda mungkin juga menyukai