Anda di halaman 1dari 5

TEMPO.

CO, Yogyakarta - Bagi wisatawan yang sudah menyiapkan diri untuk melancong ke Yogyakarta
pada 2020 ini, kota itu menyiapkan 400- an agenda di berbagai kabupaten.

"Dari Januari hingga Desember 2020 total ada 414 agenda budaya yang digelar oleh Kundha Kabudayaan
(Dinas Kebudayaan) lima kabupaten/

kota di DI Yogyakarta," ujar Kepala Dinas Kebudayaan Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY), Aris Eko
Nugroho 11 Januari 2020.

Aris menbeberkan ratusan agenda budaya yang ditawarkan kepada wisatawan itu beragam. Mulai dari
seni rupa, seni musik, seni tari, seni tradisi klasik, seni tradisi kerakyatan, hingga seni kontemporer.

Advertising

Advertising

"Selain itu ada upacara adat dan tradisi, tata nilai budaya, pengetahuan dan teknologi, warisan budaya
benda, dan warisan budaya tak benda," kata dia.

Misalnya saja, paling dekat pada 14 Januari 2020 wisatawan yang ke Yogyakarta bakal disambut dengan
agenda Selasa Wagen, yang bertepatan dengan agenda Malioboro bebas kendaraan bermotor.

Dalam agenda Selasa Wagen ini akan hadir Panggung Rakyat Dinas Kebudayaan DIY, di area selatan
Gedung DPRD DIY Jalan Malioboro. Acara ini berisikan rentetan seni pertunjukkan dari sore hingga
petang seperti Gredug Rampag Arimbi Soragan, Tari Manunggaling Roso dari Pondok Pesantren
Pandanaran, sampai pertunjukan hadroh kontemporer.

Bergada Nyi Ageng Serang menampilkan pasukan dan sebuah patung kuda besar yang dinaiki oleh tokoh
Nyi Ageng Serang. Bergada Nyi Ageng Serang ini menjadi bagian dari kirab budaya The Glory of Nation
yang diadakan di Bandara Adisutjipto, Yogyakarta, Selasa 31 Desember 2019. TEMPO | Muh. Syaifullah
Lalu bagi wisatawan yang hobi nonton film, bisa juga mendatangi Museum Sonobudoyo mulai pukul
16.00-20.00.WIB untuk menikmati program Bioskop Sonobudoyo, yang masih akan digelar sampai akhir
Januari 2020.

Beberapa film yang ditayangkan di Bioskop Sonobudoyo antara lain seperti Sosrokusuman, yang
menceritakan sejarah salah satu kampung di Yogyakarta. Ada juga film Incang Inceng yang bercerita
mengenai sepak bola anak.

Tak hanya agenda budaya, agenda wisata pun siap menyambut awal tahun ini. Seperti menyambut Imlek
tahun ini, Yogya juga bakal kembali menggelar Pekan Budaya Tionghoa Yogyakarta (PBTY) pada 2-8
Februari 2020 di Kampung Pecinan Ketandan, Malioboro, Yogyakarta.

Namun sebelum pekan itu digelar, pada 25 Januari 2020 akan lebih dulu digelar pameran benda
peninggalan Tionghoa sebagai pengawal agenda PBTY itu.

Menurut Aris, 414 Agenda Budaya yang dilaksanakan setahun itu akan terus diperbaharui informasinya
melalui website, media sosial, jaringan radio maupun televisi, serta media lainnya.

Dalam kesempatan lain, Gubernur DIY Sri Sultan Hamengku Buwono X menuturkan agar agenda
kebudayaan 2020 itu bukan hanya berisi rangkaian pementasan ataupun kegiatan. Melainkan harus
ditempatkan sebagai gerakan pemberdayaan yang dilakukan melalui gerakan seni tradisi.

Selain berbaris, Bregada Prajurit Keraton juga melakukan beberapa tarian. Foto: @soedarman_husaeni

"Transformasi nilai-nilai luhur sebagai pilar utama peradaban dalam agenda pentas seni dan budaya juga
semestinya terjadi," ujar Sultan.

Sultan meminta jajarannya proaktif memfasilitasi gerakan kebudayaan sebagai bagian dari agenda
kebudayaan. Menurut Sultan, evaluasi keberhasilan dalam menjalankan strategi dan diplomasi
kebudayaan, bukan hanya dilihat dari jumlah kegiatan seni dan budaya dalam bentuk pementasan yang
padat.

Melainkan juga harus dilihat seberapa kuat transformasi kebudayaan mampu mewujudkan kemuliaan
peradaban dengan landasan filosofis yang dianut Yogya, yakni Hamemayu Hayuning Bawono.

PRIBADI WICAKSONO

Yogyakarta

Budaya

Wisatawan

TERKAIT

Pemkab Majene Sarankan Turis Tak Beraktivitas di Pantai Pamboang

1 hari lalu

Di NTB, Wisatawan Lebih Banyak Menginap di Hotel Melati

1 hari lalu

Sesaot, Jalur Pendakian Rinjani yang Istimewa

2 hari lalu

Alasan Yogyakarta Perpanjang Moratorium Hotel Baru

2 hari lalu
Hati-Hati Merokok di Kawasan Malioboro, Bisa Didenda Berat

2 hari lalu

Baca Juga

Dapatkan berita terkini dan terverifikasi dengan mengikuti social media TEMPO.CO

TEMPO.CO | Majalah Tempo | Majalah Tempo English | Koran Tempo | Tempo Institute | Indonesiana |
Tempo Store | TEMPO.CO English

Tentang Kami

Pedoman Media SiberTempo Media Group © 2017

Teks 2

logo

HEADLINE HARI INI

PANGERAN HARRY DAN MEGHAN MARKLE PILIH MEGXIT, KELUARGA KERAJAAN INGGRIS PECAH?

HomeNewsPeristiwa

Kitabisa.com Himpun 1,5 Ton Barang untuk Korban Bencana Alam di Sulteng

Oleh Merdeka.com pada 07 Nov 2018, 21:42 WIB

kitabisa.com

Liputan6.com, Jakarta - Situs galang dana kitabisa.com mengumpulkan 1,5 ton barang-barang yang akan
didonasikan untuk membantu korban bencana alam di Palu dan Donggala Sulawesi Tengah.
Upaya ini dibantu RPX pionir pengiriman logistik terpadu, serta lembaga sosial Aksi Cepat Tanggap (ACT)
untuk mendistribusikan barang-barang sumbangan. PT Kapanlagi Youniverse (KLY) ikut berpartisipasi
dalam pengumpulan donasi untuk korban bencana ini.

UX researcher Kitabisa.com, Azmi Iik Firdhaussi mengatakan, pengumpulan barang-barang ini dilakukan
selama satu bulan. Terhitung sejak 22 Oktober. Sosialisasi gencar dilakukan melalui berbagai media
sosial.

"Jadi cuma via sosial media saja twitter, instagram, dan info ke teman-teman cuma satu minggu, dan
banyak banget yang antusias," kata Iik di Menara BTPN, Jakarta Selatan, Rabu(7/11).

Dia menjelaskan, proses pengumpulan barang dari donatur hingga pendistribusian ke masyarakat
Sulawesi Tengah. Pertama, untuk sumbangan barang melalui website sumbang.in dengan mengisi
formulir.

"Kemudian nanti barangnya di pick up sama ojek online, donatur kita cuma sumbang saja, nanti kita yang
gerak" jelasnya.

"Barang-barang tersebut lalu dikirim RPX ke Palu pakai pesawat dan nanti disana langsung diberikan
sama ACT untuk kemudian didistribusikan ke para korban bencana," lanjutnya

Anda mungkin juga menyukai