Anda di halaman 1dari 6

SATUAN ACARA PENYULUHAN TINDAKAN KEPERAWATAN

EXERCISE PADA PASIEN BP. S DENGAN LOW BACK PAIN

DI WISMA GROJOGANSEWU BALAI PELAYANAN

SOSIAL TRESNA WERDHA ABIYOSO

2019

Pokok Bahasan : Perawatan Low Back Pain dengan Exercise

Sub Pokok Bahasan : 1. Pengertian Exercise

2. Tujuan Exercise

3. Indikasi Exercise

4. Tindakan Exercise

Sasaran : Bapak S

Waktu : 45 menit

Tempat : Wisma Grojogansewu

A. Kondisi Pasien
1. Data Subbjektif
a. O (Onzet) : Pasien mengatakan merasa nyeri pada daerah
pinggang dan kaki, sudah terasa sejak 1 tahun yang lalu dan 4 bulan
terakhir semakin sering.
b. P (Provocative) : Pasien mengatakan nyeri timbul saat banyak
beraktivitas
c. Q (Quality/Quantity): Pasien mengatakan nyeri seperti ditekan dan
hilang timbul
d. R (Region) : Pasien mengatakan nyeri dibagian pinggang dan
kaki
e. S (Severity/Scale) : Pasien mengatakan nyeri skala 4
f. T (Treatment) : Pasien mengatakan jika nyeri timbul diberi balsam
dan meminum obat sendi voltadex
g. U (Understanding) : Pasien mengatakan tahu tentang penyakit yang
diderita
h. V (Value) : Pasien mengatakan ingin nyeri tidak sering timbul
supaya bisa beraktivitas
2. Data Objektif
a. Pasien tampak menyeringai kesakitan saat berjalan dan beraktivitas
b. Terdapat nyeri tekan pada bagian pinggang
B. Tujuan Pembelajaran
1. Tujuan Umum
Menerapkan tindakan exercise pada lansia dengan Low Back Pain
2. Tujuan Khusus
a. Mengetahui karakteristik pasien dengan low back pain
b. Mengurangi nyeri otot pada pasien dengan low back pain
c. Merelaksasi oto punggung bagian bawah pada pasien dengan low back
pain
C. Materi :
1. Pengertian Exercise
Gerakan-gerakan yang dapat mencegah terjadinya nyeri pada daerah servikal
(leher bagian belakang), dorsal, lumbal sakral dan koksigeal (mulai punggung
bagian bawah sampai tulang ekor) yang menyebar ke bahu, panggul, dan anggota
gerak
2. Tujuan Exercise
a. Mengurangi serangan nyeri
b. Merelaksasi oto punggung bagian bawah
c. Mencegah kontraktur (kekakuan)
3. Indikasi
a. Klien dengan masalah pada daerah punggung bawah
b. Klien dengan masalah pada daerah punggung
4. Kontraindikasi
Klien dengan gangguan osteoporosis yang berat
D. Metode : Demonstrasi, Tanya jawab
E. Alat : Kursi
F. Strategi Pelaksanaan :
No Tahap/Waktu Kegiatan Metode dan
Media
1. Persiapan 1. Mempersiapkan alat dan tempat
(5 menit) tindakan
2. Fase Orientasi 2. Salam Terapeutik Demonstrasi
(5menit) 3. Evaluasi/Validasi dan Tanya
4. Klarifikasi Kontrak Waktu Jawab
a. Menjelaskan tujuan kegiatan yaitu
melakukan tindakan exercise untuk
mengurangi nyeri pada punggung
bawah
b. Waktu : Sabtu, 12 Desember 2019,
pukul 09.00-09.45
c. Tempat : Wisma Grojogansewu
d. Aturan
5. Jelaskan Prosedur
6. Beri Kesempatan untuk Bertanya
3. Tahap Kerja 1. Persiapan Pasien
(30 menit) a. Posisi rileks
b. Memakai baju yang tidak ketat
(longgar)
c. Tidak terdapat keluhan nyeri
d. Dilakukan sesuai tahapan
2. Posisi istirahat/pemanasan untuk
meringankan dan memudahkan tekanan otot
punggung bagian belakang, kegiatannya:
a. Berpeganglah pada kursi bagian
belakang, posisi jongkok dengan
punggung lurus. Lakukan selama 30
detik kemudian berdiri selama 2-5
menit.
Gerakan ini berguna untuk
mengistirahatkan bagian belakang
dengan meluruskan tulang pungung dan
tulang panggul.
b. Duduklah dikursi sendiri denan telapak
kaki datar dilantai. Tekuklah bang
dengan posisi kepala mencium lutut.
Lakukan posisi tersebut selama 30 detik
dan duduk tegak kembali selama 2-5
menit
Latihan ini bisa mnyebabkan pusing
sehingga perlu hati-hati.
c. Letakkan punggung diatas lantai yang
rata dan kedua betis diatas kursi.
Lakukan gerakan ini selama 15 menit.
3. Gerakan latihan inti untuk pemula
a. Letakkan punggung dilantai dengan
lutut ditekuk dan kedua tangan
diletakkan dibelakang leger. Telapak
kaki dalam posisi datar dilantai. Tarik
napas dalam dan rileks. Berikan tekanan
kecil pada bagian punggung di lantai.
Kencangkan bagian perut dan pantat
dengan posisi kedua tangan lurus
dilantaidan telapak tangan menghadap
kebawah. Hal ini akan menyebabkan
ujung bawah tulang panggul berotasi ke
depan dan meratakan punggung
dilantai. Lakukan latihan ini selama 5
detik dengan santai
b. Letakkan pungung dilantai dengan lutut
ditekuk dan telapak kaki datar
dilantai.tarik napas dalam dan rileks.
Angkat dan tarik salah satu lutut ke
dada bila memungkinkan (sesuai
kemampuan) dengan kedua tangan
menghadap kebawah. Lakukan latihan
ini selama 3 detik. Setelah itu kaki
diluruskan, kemudian kembali pada
awal. Lakukan lagi untuk lutu
sebelahnya
c. Letakkan punggung dilantai dengan
lutut rileks dan telapak kaki datar
dilantai. Tarik napas dalam dan rileks.
Angkat dan tarik kedua lutut dengan
kedua tangan ke dada bila
memunkinkan atau sesuai kemampuan.
Lakukan latihan ini selama 3 detik,
setelah latihan kaki diluruskan kembali
dan rileks
d. Letakkan punggung dilantai dengan
lutut ditekuk. Tangan lurus telapak
tangan menghadap ke bawah dan
telapak kaki datar dilantai.tarik napas
dan rileks. Tarik salah satu lutut ke dada
dan angkat kakike atas sejauh mungkin
bila kondisi memungkinkan dan
luruskan. Kemudian kembali ke posisi
awal, ulangi untuk kaki yang satunya.
Catatan: latihan ini penuh dengan
peregangan otot paha sehinga latihan ini
tidak dianjurkan untuk kasus Herniasi
Nukleus Pulposus (HNP).
e. Latakkan perut dilantai dengan tangan
digengggam dibelakang pantat. Tarik
bahu kebelakang dank e bawah dengan
menekan tangan kearah bawah. Eratkan
bahu atas secara bersama-sama dan
palingkan kepala ke lantai. Ambil napas
dalam, lakukan latihan selama 2 detik
dengan rileks
f. Berdiri tegak dengan tangan lurus
dibelakang sambil mengaitkan jempol
tangan yang satu dengan jempol tangan
yan lainnya. Tarik kebawah. Berdirilah
dengan jari-jari kaki. Lihat ke atas
sambil tetap mendorong kebawah.
Lakukan latihan ini beberapa detik,
ulangi selama 10 kali atau 2 jam selama
anda bekerja.
g. Berdiri dengan punggung bersandar di
pintu. Telakkan tumit 4cm dari pintu.
Tarik napas dan dalam rileks. Tekan
punggung pada pintu, kencangkan otot
perut dan pantat sehinnga lutu agak
tertekuk. Tekan eher dipintu dan tekan
kedua tangan pada sisi yang
berlawanan, renggankan kedua lutut.
Lakukan latihan ini selama 2 detik
dengan rileks.
4. Gerakan latihan untuk yang sudah terampil:
a. Letakkan punggung dengan kedua betis
dan lutut lurus. Tangan lurus dengan
posisi tertelungkup. Ambil napas dan
rileks. Agkat kaki kebawah dan keatas
secara bergantian dengan pelan-pelan.
Pada latihan ini, klien harus bebas nyeri
dan latihan ini dilakukan selama
beberapa minggu. Sebaiknya konsultasi
dulu pada fisioterapi sebelum memulai
latihan.
b. Berpeganglah pada kursi atau meja dan
berjongkok kearah depan. Tegakkan
kepala dengan pandangan ke depan.
Pantulkan badan keatas dan kebawah 2
atau 3 kali kemudian berdiri tegak
kembali.
c. Letakkan punggung dengan lutut
ditekuk dan telapak kaki datar dilantai.
Ambil napas dan rileks. Tarik badan ke
posisi duduk dengan lutut tetap ditekuk
dan tangan berpegangan pada lutut,
kemudian kembali ke posisi awal dan
rileks.

Hal-hal yang perlu diperhatikan :


a. Kontrol denyut nadi sebelum dan
sesudah senam.
b. Respon verbal maupun non-verbal
klien terhadap nyeri ketika sebelum,
selama dan setelah senam
berlangsung.

4. Terminasi 1. Evaluasi
(5 menit) a. Terapis menanyakan perasaan pasien
setelah dilakukan tindakan exercise
2. Menyimpulkan kegiatan
3. Pesan tindak lanjut
Terapis menganjurkan pasien untuk
sering melakukan exercise sesuai
kemampuan pasien
4. Kontrak yang akan datang
a. Menyepakati waktu dan tempat
untuk melakukan exercise

Anda mungkin juga menyukai