Anda di halaman 1dari 2

INFLASI

Inflasi secara sederhana diartikan sebagai kenaikan harga secara umum dan terus
menerus dalam jangka waktu tertentu. Kenaikan harga dari satu atau dua barang saja tidak dapat
disebut inflasi, kecuali bila kenaikan itu meluas (atau mengakibatkan kenaikan harga) pada
barang lainnya.
Sedangkan menurut, Badan Pusat Statistik (BPS) mengartikan inflasi sebagai
kecenderungan naiknya harga barang dan jasa, pada umumnya yang berlangsung secara terus
menerus. Jika harga barang dan jasa di dalam negeri meningkat, maka inflasi mengalami
kenaikan.
Naiknya harga barang dan jasa tersebut menyebabkan turunnya nilai uang. Dengan
demikian, inflasi dapat juga diartikan sebagai penurunan nilai uang terhadap nilai barang dan
jasa secara umum. Sebagai contoh: biasanya emak-emak bisa membeli 1 kg cabai, begitu harga
cabai melonjak, mereka mengurangi pembelian jadi setengah kilo saja.
Indikator yang sering digunakan untuk mengukur tingkat inflasi adalah Indeks Harga
Konsumen (IHK). Yakni indeks yang menghitung rata-rata perubahan harga dari suatu paket
barang dan jasa yang dikonsumsi oleh rumah tangga dalam kurun waktu tertentu.
Perubahan IHK dari waktu ke waktu menggambarkan tingkat kenaikan (inflasi) atau
tingkat penurunan (deflasi) dari barang dan jasa. Penentuan barang dan jasa dalam keranjang
IHK dilakukan atas dasar Survei Biaya Hidup (SBH) yang dilakukan BPS.
Kemudian BPS akan memonitor perkembangan harga dari barang dan jasa tersebut
secara bulanan di 82 kota seluruh Indonesia, di pasar tradisional dan modern terhadap beberapa
jenis barang atau jasa di setiap kota. Inflasi yang diukur IHK dikelompokkan ke 7 kelompok
pengeluaran, yakni:
1. Kelompok bahan makanan
2. Kelompok makanan jadi, minuman, rokok dan tembakau
3. Kelompok perumahan, air, listrik, gas, dan bahan bakar
4. Kelompok sandang
5. Kelompok kesehatan
6. Kelompok pendidikan, rekreasi, dan olahraga
7. Kelompok transportasi, komunikasi, dan jasa keuangan.

Faktor penyebab terjadinya inflasi, antara lain :


 Meningkatnya jumlah permintaan atau demand pada suatu jenis barang tertentu.
Saat permintaan naik, namun stok atau suplai terbatas, pasti akan terjadi lonjakan
harga.
 Biaya produksi sebuah barang atau jasa mengalami kenaikan. Hal ini disebabkan
karena terjadi peningkatan harga bahan baku maupun upah pekerja. Dari situlah,
produsen akan mengambil tindakan mengecek harga jual barang atau jasa.
 Ketika jumlah uang yang ada di masyarakat meningkat hingga dua kali lipat,
harga barang pun akan mengalami peningkatan yang setara. Hal ini disebabkan
karena kenaikan daya beli masyarakat, tetapi stok barang tetap statis.
Jenis inflasi, antara lain:
1. Inflasi dilihat dari tingkat keparahan.
a) Inflasi ringan. Kenaikan harga barang masih di bawah angka 10% dalam setahun
b) Inflasi sedang. Kenaikan harga hingga 30% per tahun
c) Inflasi tinggi. Kenaikan harga barang atau jasa berkisar 30%-100%
d) Hiperinflasi. Kenaikan harga barang melampaui angka 100% per tahun. Dalam situasi
tersebut, kebijakan fiskal dan moneter dari otoritas seringkali tak memberi dampak
signifikan.
2. Inflasi berdasarkan asalnya, dapat digolongkan menjadi 2, yaitu:
 Inflasi yang berasal dari domestik (domestic inflation)
Penyebabnya meningkatnya jumlah uang beredar di masyarakat, kenaikan harga barang atau
jasa, permintaan masyarakat tinggi, suplai terganggu atau terbatas, biaya produksi naik
 Inflasi yang berasal dari luar negeri (imported inflation)
Penyebabnya harga barang-barang impor atau yang berasal dari luar negeri semakin mahal
karena kenaikan harga di negara asalnya.
Rumus Menghitung Inflasi
Inflasi di suatu negara dapat dihitung berdasarkan Indeks Harga Konsumen (IHK), Indeks
Biaya Hidup, dan Indeks Harga Produsen. Rumus menghitung inflasi berdasarkan IHK adalah:
Pit adalah harga barang pada periode tertentu, Qit adalah bobot barang pada periode tertentu, Pio
adalah harga barang pada periode dasar, dan Qio adalah bobot barang pada periode dasar.
Setelah mendapatkan nilai IHK, baru nilai inflasi dapat diketahui dengan menggunakan rumus:
 Inflasi = (IHK periode 1- IHK periode 2) / IHK periode 2) x 100

Dampak Inflasi Terhadap Perekonomian


1. Inflasi dapat menggerus daya beli masyarakat. Kalau daya beli turun, masyarakat jadi irit
belanja. Padahal motor penggerak ekonomi Indonesia masih ditopang konsumsi masyarakat. Jika
masyarakat mengurangi belanja, otomatis pertumbuhan ekonomi nasional akan bergerak ke
lambat atau stagnan, bahkan lebih rendah.
2. Inflasi tentu saja merugikan konsumen karena gaji atau penghasilan stagnan, tapi pengeluaran
atau belanja membengkak lantaran kenaikan harga barang atau jasa yang menjadi kebutuhan
utama.
3. Inflasi juga mempengaruhi kemampuan ekspor sebuah negara. Akibat inflasi, biaya ekspor
jadi lebih mahal dan daya saing produk ekspor menurun. Akhirnya devisa jadi berkurang.
4. Inflasi akan mengurangi minat orang menabung di bank. Penyebabnya bunga simpanan
tabungan yang kecil tergerus inflasi. Apalagi menabung di bank juga mengeluarkan biaya
administrasi setiap bulan, sehingga bunga yang diperoleh nasabah makin minim, bahkan nyaris
tak terasa.
5. Inflasi dapat mempengaruhi kestabilan mata uang rupiah. Kestabilan kurs rupiah mengandung
dua aspek, yakni kestabilan nilai mata uang terhadap barang dan jasa, serta kestabilan terhadap
mata uang negara lain.
Aspek pertama tercermin pada perkembangan laju inflasi, sementara aspek kedua berkaca
pada perkembangan kurs rupiah terhadap mata uang negara lain.

Peran Pemerintah, BI, dan Masyarakat dalam Mengatasi Inflasi


Dalam mengatasi laju inflasi, biasanya pemerintah dan BI memiliki target tahunan. Tahun
ini, inflasi dijaga pada level 3,5 plus minus 1%. Otoritas fiskal dan moneter,sebagai contoh
1. Sinergi 4K, yakni keterjangkauan harga, ketersediaan pasokan, kelancaran distribusi, dan
koordinasi komunikasi yang efektif.
2. Adaptasi dalam inovasi
3. Pengembangan bisnis model kerja sama perdagangan antar daerah, serta strategi lainnya.
Masyarakat juga dapat berperan dalam menjaga inflasi. Misalnya saat produksi bawang putih
merosot, harga melonjak, kemudian masyarakat panik dan akhirnya membeli dalam jumlah
banyak.

Anda mungkin juga menyukai