Anda di halaman 1dari 5

Ini dimulai ketika aku berumur 5 tahun.

Saat
itu, yang ku tahu tentang hantu yaitu “menyeramkan”.
Banyak hal yang ku tahu setelah aku sering bermain
dengan teman-teman mengenai itu. Waktu itu
menunjukkan pukul 2 pagi,saat terbangun ternyata
aku sedang digendong ayahku untuk pulang karna
semalam menginap dirumah saudaraku. Di saat itu pula
awal aku melihat keponakanku yang masih kecil.
Rasanya dia tersenyum dan saat sampai dirumah dia
menghilang. Tidak terpikir akan hal-hal yang
aneh,pikirku itu hanya halusinasi.

Beberapa tahun kemudian…

Saat itu umurku menginjak 9 tahun. Aku


seorang anak yang pandai sekali menyelinap keluar
rumah hanya untuk pergi bermain. Jam menunjukkan
pukul 4 sore,aku pulang dengan tergesa-gesa pergi ke
kamar mandi untuk mandi. Setelah selesai mandi ku
lihat ibuku sedang tertidur di sofa. ‘kebiasaan ibu
ketiduran di sofa’ gumamku. Aku berniat untuk pergi
mengaji.
“ bu aku pergi ngaji dulu ” ucapku sambil berlalu.

Dan setelah itu aku menemui saudaraku untuk


pergi bersama. Sesampainya dirumah
saudaraku,betapa terkejutnya aku melihat ibuku
sedang mengobrol dengan nenekku.

Aku dekati dan “ bu,sejak kapan ada disini? ” tanyaku.

“ Daritadi siang,ibu bosen di rumah sendirian “


jelasnya.

Hari itu membuat ku sedikit merinding,dan itu


pertama kalinya aku melihat hantu. Malamnya aku
memberanikan diri untuk bercerita terhadap
ibuku,tapi ya kalian pasti tahu apa yang ibuku
katakan?

“ Nak hantu itu gaada,udah jangan mikir yang aneh-


aneh sekarang waktunya tidur supaya besok gak
kesiangan “ ucapnya.

Beliau tidak mempercayaiku,sayangnya aku ketakutan


selama beberapa tahun itu.

Sampai akhirnya rumahku dirobohkan karena


tidak layak untuk ditingali lagi,selagi kami belum
memiliki cukup uang. Kami menyewa rumah yang
lumayan kecil dan layak untuk ditinggali,meskipun
terkadang bocor ketika hujan. Tetapi disana kami
bahagia dengan kesederhaan itu. Tetangga disana
juga baik dan ramah,mereka saling mengayomi dan
saling menolong.

Hari itu,aku pulang sekolah dan mendapati


rumah sedang kosong tidak ada siapapun disana. Aku
berpikir untuk tidur sejenak,tapi ada yang aneh saat
itu terdengar di dapur seperti sedang memasak
sesuatu. Awalnya aku abaikan,tapi lama-lama
penasaran. Akhirnya aku bertujuan untuk melihat ke
dapur,tapi gaada apa-apa.

Hari berikutnya masi berlanjut dengan


keganjalan yang menurutku sedikit rumit tapi juga
agak rumpang. Kulihat jam menunjukkan pukul 4
subuh,saat itu rasanya kebelet pipis tapi sempat ingin
ke kamar mandi tapi enggan karena teringat kejadian
kemarin. Sampai akhirnya ku tahan sampai ibuku
bangun untuk menunaikan ibadah salat subuh. Dan aku
pun langsung bangun dan ke kamar mandi karna sudah
kebelet dari tadi.

Sedikit terpikir untuk bercerita kepada


ibuku,tapi ku urungkan niat ku karna takut jika
kejadian yang lalu terulang kembali.
Esoknya aku coba bercerita kepada teman
dekatku,bagaimana aku melihat ‘mereka’ tanpa
sengaja. Ternyata temanku ini menyimak dan
memperhatikan tiap kalimat yang aku ucapkan. Ku
pikir dia percaya,tapi salah !

“yaudah lah mungkin cuma halusinasi kamu aja”.


Ujarnya.

Akupun berlalu sambil menahan marah,bukan


pada temanku taoi pada diriku sendiri,bagaimana bisa
aku melihat ‘mereka’ yang menurutku untuk apa ?

Setelah kejadian itu,aku tidak pernah lagi


menceritakan apapun tetang ‘mereka’. Dan jarang
sekali melihat kejadian-kejadian ganjal lagi.

2 tahun berlalu..

Orangtuaku baru ada dana untuk memperbaiki


rumahku yang dulu. Dimana,dulu adalah pertama
kalinya aku melihat ‘mereka’.

Sebelumnya ada banyak tetanggaku yag bilang


setiap kali melewati rumahku pada waktu magrib
mereka banyak mendengar hal-hal aneh,seperti suara
orang menangis,tertawa,dan banyak yg mereka
katakan. Sehingga banyak juga dari mereka yang
ketakutan untuk melewati rumahku,padahal keadaan
rumahku pada waktu itu sudah rata dengan tanah.

Setelah beberapa minggu rumahku telah


dibangun,kami pun segera berkemas untuk pindah.
Menata kembali barang-barang yang kami bawa. Dulu
rumahku memiliki 5 ruangan dengan 2 ruang kamar
mandi dan 2 ruang keluarga. Karena dulu rumahku
dibagi 2 dengan rumah nenekku.

Berbeda dengan sekarang,hanya memiliki 4


ruang kamar tidur,1 ruang tamu,2 kamar mandi dan 1
ruang keluarga.

Awalnya biasa,tidak ada hal aneh apapun.


Nyaman tidak pernah sedikitpun berpikir untuk hal-
hal yang ganjal atau apapun.

Anda mungkin juga menyukai