Laporan Uprak Komunitas

Anda mungkin juga menyukai

Anda di halaman 1dari 22

LAPORAN KASUS KOMUNITAS

Pembuatan makalah ini bertujuan untuk memenuhi Tugas Ujian Praktikum


Keperawatan Komunitas II

Dosen:
Imam Abidin, S.Kep., Ners

Disusun:
Agus R. Azzaki AK.1.16.001 Evi Siti Fatimah AK.1.16.018
Astiyani AK.1.16.007 Ferdy Fatullah AK.1.16.020
Dini Erika Sandi AK.1.16.012 Julianan Hidayati AK.1.16.0
Erna Sari AK.1.16.017

Kelompok 1 Kelas A
Tingkat III / Semester VI

FAKULTAS KEPERAWATAN
PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN
UNIVERSITAS BHAKTI KENCANA
2019
Kata Pengantar

Puji dan syukur Tim penulis panjatkan kepada Tuhan Yang maha Esa atas
Rahmat-Nya yang telah dilimpahkan sehingga kami dapat menyelesaikan Makalah
yang berjudul “Laporan Kasus Komunitas” yang merupakan salah satu tugas Mata
Kuliah Keperawatan Komunitas II.
Penulis menyadari sepenuhnya bahwa penyusunan masih terdapat beberapa
kekurangan, hal ini tidak lepas dari terbatasnya pengetahuan dan wawasan yang
penulis miliki. Oleh karena itu, penulis sangat mengharapkan adanya kritik dan
saran yang konstruktif untuk perbaikan di masa yang akan datang, karena manusia
yang mau maju adalah orang yang mau menerima kritikan dan belajar dari suatu
kesalahan.
Akhir kata dengan penuh harapan penulis berharap semoga makalah yang
berjudul “Laporan Kasus Komunitas” mendapat ridho dari Allah SWT, dan dapat
bermanfaat bagi penulis khususnya dan bagi pembaca umumnya. Amiin....

Bandung, Juni 2019

Tim Penulis

i
1.1 Sinopsis Kasus Komunitas

Desa Cicahur merupakan suatu Desa yang sangat Padat dan merupakan
Desa dengan Jumlah Bayi dan Balita paling tinggi di Jawa Barat, dengan masalah
yang cukup banyak juga tentang Kesehatan Bayi dan Balitanya, hasil Pengkajian
tentang Kesehatan Bayi/ Balita sebagai Berikut: Dari 105 Bayi/ Balita terdapat 18
Bayi/ Balita mengalami Gizi yang Buruk dengan BB dibawah garis merah, Dari
hasil Wawancara dengan Kader Posyandu ternyata dari 105 Bayi/ Balita yang ada
di Desa tersebut hanya 45 Bayi/ Balita yang terdata memiliki KMS dan rutin datang
Ke Posyandu. Sehingga pihak Puskesmas bersama Lurah, camat, RW, RT serta
Kader melakukan Diskusi dengan tujuan untuk mengumpulkan informasi dan
membahas suatu permasalahan yang ada dalam kelompok/ masyarakat guna
mendapatkan solusi. Sebelum melakukan FGD Pihak Posyandu membentuk Tim,
Memilih dan mengatur tempat, menyiapkan logistic, jumlah Peserta dan
Rekruitmen Peserta.

Pemeran FGD:
1. Pihak Puskesmas : Dini Erika Sandi
2. Lurah : Agus Ramdani Azzaki
3. Camat : Evi Siti Fatimah
4. RW : Astiyani
5. RT : Ferdi Fatullah
6. Kader 1 : Juliana Hidayati
7. Kader 2 : Erna Sari

Keesokan harinya Pihak Puskesmas melakukan FGD (Focus Group


Discussion) dengan memaparkan singkat topic yang akan dibahas (Overview) dan
hasil akhir menyimpulkan bahwa di Desa Cicahur terdapat masalah tentang
Kesehatan Bayi/ Balita dengan Gizi Buruk serta masyarakat tidak pernah pergi ke
posyandu karena masyarakat tidak tau kegiatan apa saja yang dilaksanakan di
Posyandu.

1
Diakhir Kegiatan, Pihak Puskesmas mengajak kepada para RT, RW agar
mengumpulkan warga masyarakat Desa Cicahur untuk melakukan MMD
(Musyawarah Masyarakat Desa) dengan membahas, merencanakan dan menangani
masalah kesehatan yang diperoleh dari Hasil Diskusi FGD (Focus Group
Discussion).
Hari ini pihak puskesmas akan melakukan MMD bersama masyarakat desa
cicahur dengan bapak RW sebagai penyampai hasil diskusi FGD kemarin yaitu di
desa cicahur terdapat masalah kesehatan tentang kesehatan bayi dan balita yaitu gizi
buruk. Dengan itu dari pihak puskesmas dan masyarakat akan mendiskusikan dan
diminta untuk menyusun bersama rencana pemecahan masalah tersebut.
Setelah diskusi masyarakat didapatkan hasil untuk pemecahan masalah ini
adalah dengan mensosialisakikan kembali kegiatan didalam posyandu kepada
masyarakat dengan cara memperagakan dan mensosialisasikan kegiatan 5 meja.
Diperagakan oleh pihak puskesmas dengan kader-kader yang dilakukan di
Posyandu Pada Tanggal 20 Juni 2019 Jam 09.00 s. d Selesai.

Pemeran MMD:
1. Lurah : Agus Ramdani Azzaki
2. RW : Astiyani
3. Pihak Puskesmas : Dini Erika Sandi
4. Kader 1 : Erna Sari
5. Kader 2 : Juliana Hidayati
6. Masyarakat 1 : Ferdy
7. Masyarakat 2 : Evi Siti Fatimah

Pada tanggal 18 Juni 2019, Para Kader mensosialisasikan dan


memperagakan kegiatan 5 Meja di Posyandu Kepada Masyarakat dengan
menjelaskan Pelayanan yang diberikan pada setiap Meja.

2
Peran Simulasi Posyandu:
1. Kader Meja 5 dan Sosialisasi : Juliana Hidayati
2. Kader Meja 1 : Astiyani
3. Kader Meja 2 : Dini Erika Sandi
4. Kader Meja 3 : Agus Ramdani Azzaki
5. Kader Meja 4 : Ferdi Fatullah
6. Masyarakat 1 : Erna Sari
7. Masyarakat 2 : Evi Siti Fatimah

Setelah selesai mensosialisasikan dan memperagakan Kegiatan 5 Meja di


Posyandu, Perawat Puskesmas mengajarkan Kepada para Kader tentang pengisian
KMS Bayi/ Balita dengan diberikan sebuah Kasus.

Peran Pengisian KMS


1. Perawat : Ferdy Fatullah
2. Kader 1 : Astiyani
3. Kader 2 : Dini Erika Sandi
4. Kader 3 : Agus Ramdani Azzaki
5. Kader 4 : Juliana Hidayati
6. Kader 5 : Evi Siti Fatimah
7. Kader 6 : Erna Sari

Dari Pengisian KMS dan Penimbangan didapat Hasil bahwa Bayi/ Balita
tidak mengalami Kenaikan Berat Badan dengan Keluhan tidak mau Makan.
Sehingga Perawat Puskesmas Berinisiatif untuk melakukan Pendidikan Kesehatan
dengan sasaran Ibu Bayi/ Balita mengenai Pencegahan Sekunder Gizi Buruk Pada
Bayi/ Balita di hari Kamis, 20 Juni 2019 Pukul 08.00 s. d selesai yang bertempat di
Aula Desa Cicahur.

3
Pemeran Penkes:
1. Moderator : Evi Siti Fatimah
2. Pemateri : Erna Sari
3. Fasilitator:
a. Juliana Hidayati
b. Astiyani
4. Masyarakat:
a. Dini Erika Sandi
b. Agus Ramdani Azzaki
c. Ferdy Fatullah

4
1.2 Satuan Acara Penyuluhan (SAP)

SATUAN ACARA PENYULUHAN


PENYULUHAN PENCEGAHAN PRIMER KESEHATAN BAYI/ BALITA

Topik : Pengenalan Gizi Seimbang pada Bayi dan Balita


Judul : Pencegahan Primer dengan Gizi Seimbang Pada Bayi dan
Balita
Sasaran : Ibu Bayi dan Balita Desa Cicahur
Hari, Tanggal : Sabtu, 22 Juni 2019
Waktu : 30 menit
Tempat : Di Aula Desa Cicahur
Pemberi materi : Perawat Puskesmas Desa Cicahur

A. Tujuan Institusional (TI)


1. Tujuan Institusional Umum (TIU)
Setelah dilakukan penyuluhan selama 30 menit, Ibu Bayi dan Balita
Desa Cicahur dapat mengenal dan memahami Pencegahan Primer dengan
Gizi Seimbang Pada Bayi dan Balita dengan memberikan Gizi sesuai
dengan Usia Bayi dan Balita.

2. Tujuan Institusional Khusus (TIK)


Setelah dilakukan penyuluhan Ny. Y dan Keluarga mampu
menjelaskan:
a. Ibu Bayi dan Balita Desa Cicahur dapat menjelaskan pengertian Gizi
Seimbang dengan Benar
b. Ny. Y dapat menjelaskan Pengaturan Makan Bayi/ Balita dengan
Benar
c. Ny. Y dapat menyebutkan Masalah Gizi Pada Bayi/ Balita dengan
Benar

5
d. Ny. Y dapat menyebutkan Jenis Makanan yang dianjurkan sesuai Usia
Bayi/ Balita dengan Baik dan Benar.

B. Sub Pokok Bahasan


a. Pengertian Gizi Seimbang
b. Pengaturan Makan pada Bayi dan Balita
c. Masalah Gizi pada Bayi dan Balita
d. Jenis Makanan yang dianjurkan sesuai Usia Bayi/ Balita

C. Materi Pengajaran
Terlampir

D. Strategi Instruksional
1. Menggunakan Leaflet dan Power Point
2. Menjelaskan materi penyuluhan dengan bahasa yang jelas dan intonasi yang
sesuai.
3. Memberikan kesempatan kepada Klien untuk bertanya.
4. Melakukan diskusi untuk mengetahui sejauh mana pemahaman peserta
penyuluhan.

E. SASARAN
Sasaran penyuluhan adalah Ibu Bayi/ Balita Desa Cicahur

F. METODE PEMBELAJARAN
1. Metode Sokratik

G. MEDIA PENYULUHAN
1. Leaflet
2. Power Point
3. Replika Makanan

6
H. PELAKSANAAN KEGIATAN
Sabtu, 22 Juni 2019
Tahapan Kegiatan penyuluhan Kegiatan peserta Waktu Metode Media
penyuluhan
Pra kegiatan a. Menyiapkan
perlengkapan media
b. Mengidentifikasi
Kondisi Pasien
Kegiatan a. Mengucapkan salam a. Menjawab salam 5 mnt Ceramah
pembuka b. Memperkenalkan diri b. Menyepakati Diskusi
c. Menjelaskan maksud kontrak waktu
dan tujuan penyuluhan c. Memperhatikan
d. Melakukan kontrak
waktu
e. Apersepsi
Menjelaskan a. Menjelaskan e. Menyimak 20 mnt Ceramah Infocus,
materi pengertian Gizi f. Memperhatikan Diskusi speaker,
Seimbang g. Menjawab laptop
b. Menjelaskan pertanyaan.
Pengaturan Makan h. Memberikan
pada Bayi dan Balita pendapat
c. Menyebutkan dan i. Memberikan
Menjelaskan Masalah pertanyaan
Gizi pada Bayi dan
Balita
d. Menyebutkan Jenis
Makanan yang
dianjurkan sesuai Usia
Bayi/ Balita

7
Kegiatan a. Menyimpulkan a. Memperhatikan 5 mnt Ceramah
penutup b. Menanyakan seputar b. Menanyakan Diskusi
materi yang telah materi yang
disampaikan belum dipahami
c. Menganjurkan mencari c. Menjawab salam
referensi lain untuk
menguatkan
pengetahuan
d. Mengucapkan salam
penutup

I. DENAH PENKES
1. Peserta diposisikan duduk melingkar.
2. Fasilitator berada diantara para peserta.
3. Penyuluh berada didepan peserta penyuluhan.

Keterangan:

: Penyuluh

: Pasien

: Fasilitator

8
J. EVALUASI
1. Evaluasi Struktur
a. Menyiapkan SAP
b. Menyiapkan media
c. Kontrak waktu dengan sasaran

2. Evaluasi Proses
a. Kegiatan penyuluhan dilakukan sesuai jadwal yang direncanakan
b. Peserta penyuluhan kooperatif dan aktif berpartisipasi selama proses
penyuluhan

3. Evaluasi Hasil
Lisan :
a. Coba Jelaskan Kembali Pengertian Gizi Seimbang!
b. Coba Jelaskan Kembali Pengaturan Makan pada Bayi dan Balita!
c. Sebutkan Masalah Gizi pada Bayi dan Balita!
d. Sebutkan Kembali Jenis Makanan yang dianjurkan sesuai Usia Bayi/
Balita!

K. Referensi
Soetjiningsih, 1997, Sari Gizi Klinik ASI Petunjuk untuk Tenaga Kesehatan,
Jakarta, EGL
Almatsier, S.2008.Penuntun Diet. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama

9
MATERI
Pencegahan Primer dengan Gizi Seimbang
Pada Bayi dan Balita

1.1 Definisi Gizi


Gizi yang baik adalah salah satu unsur penting untuk mewujudkan
manusia yang berkualitas. Pemenuhan gizi anak harus diperhatikan sedini
mungkin yaitu sejak mereka masih dalam kandungan melalui makanan ibu
hamil. Kebiasaan makan sudah dimulai sejak dari masa kanak-kanak. Gizi
adalah suatu zat yang berguna dan dibutuhkan oleh tubuh untuk pertumbuhan
dan perkembangan.
Gizi seimbang adalah komposisi zat yang cukup/ideal untuk menjalankan
proses dalam tubuh. Makanan yang bergizi seimbang mengandung 3 fungsi
utama yaitu
a. Zat Tenaga
Zat gizi menghasilkan tenaga atau energi. Bagi balita, tenaga diperlukan
untuk melakukan aktivitasnya serta untuk pertumbuhan dan
perkembangannya. Oleh karena itu kebutuhan zat gizi sumber tenaga
balita relatif lebih besar daripada orang dewasa. Zat tenaga dapat
diperoleh dari karbohidrat, lemak dan protein.
b. Zat Pembangun
Zat pembangun bukan hanya untuk pertumbuhan fisik dan
perkembangan organ-organ tubuh balita, tetapi juga menggantikan
jaringan yang rusak. Zat pembangun dapat diperoleh dari protein.
c. Zat Pengatur
Zat pengatur berfungsi agar faal organ-organ dan jaringan tubuh
termasuk otak dapat berjalan seperti yang diharapkan. Zat pengatur dapat
diperoleh dari vitamin, mineral dan air

10
1.2 Pengaturan Makan Balita
Periode usia 7—24 bulan terdiri dari beberapa kegiatan di antaranya
adalah pemberian ASI sampai usia dua tahun, Makanan Pendamping ASI
(MP-ASI), imunisasi, dan suplementasi vitamin A. Makanan pendamping
ASI merupakan makanan yang diberikan kepada bayi selain ASI. Makanan
pendamping ASI diberikan kepada bayi karena kebutuhan gizi bayi semakin
meningkat dan ASI saja sudah tidak cukup untuk memenuhi kebutuhan gizi
bayi. Pemberian makan pada anak sebaiknya disesuaikan dengan tahap
perkembangannya. Pada saat bayi berumur 6 atau 7 bulan bayi baru belajar
mengunyah dan siap untuk mengonsumsi makanan padat.
Zat gizi yang harus terkandung dalam makanan pendamping ASI adalah
karbohidrat, lemak, protein, vitamin, dan mineral. Kebutuhan protein dan zat
gizi mikro seperti vitamin dan mineral diperlukan dalam jumlah tinggi karena
pada masa ini sampai anak usia dua tahun merupakan masa pertumbuhan dan
dengan laju metabolisme tinggi. Kandungan lemak pada makanan
pendamping ASI anak diperlukan sebagai sumber asam lemak esensial,
memfasilitasi penyerapan vitamin larut lemak. Kebutuhan lemak bagi anak
dalam makanan pendamping ASI berkisar antara 30%-45% kebutuhan energi.
Satu hal yang perlu diperhatikan untuk membuat makanan keluarga
cocok untuk anak yaitu gunakan sedikit gula, garam dan hindari bumbu-
bumbu dengan rasa yang tajam. Susu masih sangat berperan penting dalam
pola makan anak Anda, meskipun mereka perlu sedikit lebih berkurang
sekarang, sekitar 200-600 ml susu atau 2-3 porsi susu per hari. Berikan
anak makanan yang sehat, bervariasi dan seimbang, Anak harus makan
berbagai macam makanan dari setiap kelompok makanan:
a. 4 porsi jenis karbohidrat perhari
b. 2-3 porsi susu perhari
c. 1-2 porsi jenis daging atau jenis daging lainnya perhari
d. 5 porsi jenis buah dan sayuran perhari

11
Pemberian MP-ASI kepada bayi diberikan setelah berusia 6 bulan
sampai 12 bulan secara berangsur-angsur untuk mengembangkan kemampuan
mengunyah dan menelan serta menerima macam-macam makanan dengan
berbagai tekstur dan rasa. Pemberian MP-ASI harus bertahap dan bervariasi,
mulai dari bentuk bubur cair ke bentuk bubur kental, sari buah, buah segar,
makanan lumat, makanan lembik dan akhirnya makanan padat. MP-ASI
sebaiknya diberikan secara bertahap, sedikit demi sedikit dalam bentuk encer
secara berangsur-angsur ke bentuk yang lebih kental sampai padat.
Anjuran pemberian makanan pada bayi dan anak dapat dilihat pada
Tabel 1
Tabel 1. Anjuran Pemberian Makanan Pada Bayi Dan Anak
MP-ASI
Usia (Bulan) ASI Makanan Makanan Makanan
Lumat Lembik Keluarga
0-6
6-8
9-12
12-24
Sumber: Depkes RI, Panduan Untuk Petugas Tentang ASI dan MP-ASI, 2009

Hal-hal yang harus diperhatikan mengenai pemberian MP-ASI yang


mencakup jenis, tekstur, frekuensi dan porsi pemberian untuk setiap kali
makan menurut kelompok usia dapat dilihat pada Tabel 2.

12
Tabel 2. Pemberian MP-ASI
Usia
Komponen
6-8 bulan 9-11 bulan 12-24 bulan
Jenis 1 Jenis bahan dasar 3-4 jenis bahan dasar Makanan
(6 bulan) (Sajikan secara keluarga
2 jenis bahan dasar terpisah atau
(7-8 bulan) dicampur)
Tekstur Semi cair Makanan yang Padat
(dihaluskan), secara dicincang halus atau
bertahap kurangi lunak (disaring
campuran air kasar). Ditingkatkan
sehingga menjadi sampai semakin
semi padat kasar sehingga dapat
digenggam
Frekuensi Makanan utama 2-3 Makanan utama 3-4 Makanan
kali sehari, camilan kali sehari, camilan utama 3-4 kali
1-2 kali sehari 1-2 kali sehari sehari, camilan
1-2 kali sehari
Porsi setiap Dimulai dengan 2-3 ½ mangkok kecil ¾ sampai 1
makan sendok makan dan atau setara dengan mangkok kecil
ditingkatkan secara 125 ml atau setara
bertahap sampai ½ dengan 175 –
mankok kecil atau 250 ml
setara dengan 125 ml
Sumber: Krisnatuti, 2008

Agar pemberian MP-ASI dapat terpenuhi dengan sempurna, maka perlu


diperhatikan sifat-sifat bahan makanan yang akan digunakan. Makanan
tambahan untuk bayi harus mempunyai sifat fisik yang baik, yaitu tampilan
dan aroma yang layak. Selain itu dilihat dari segi kepraktisannya, makanan

13
tambahan bayi sebaiknya sudah dipersiapkan dengan waktu pengolahan yang
singkat.

1.3 Masalah Gizi pada Bayi dan Balita


1. Kurang Energi Protein (KEP)
KEP (Kurang Energi Protein) adalah suatu keadaan dimana
rendahnya konsumsi energi dan protein dalam makanan sehari-hari
sehingga tidak memenuhi Angka Kecukupan Gizi (AKG). Anak disebut
KEP apabila berat badannya kurang dari 80% indeks berat badan menurut
usia (BB/U) baku WHO-NCHS. KEP atau Protein Energy Malnutrition
dapat diartikan sebagai salah satu penyakit gangguan gizi yang penting
dimana pada penyakit KEP ditemukan berbagai macam keadaan patologis
yang disebabkan oleh kekurangan energi maupun protein dalam proporsi
yang bermacam-macam. Kurangnya zat gizi makro (Energi dan Protein)
pada balita bisa menyebabkan KEP. Berikut ini sebab-sebab kurangnya
asupan energi dan protein:
1) Makanan yang tersedia kurang mengandung energy
2) Nafsu makan anak terganggu sehingga tidak mau makan
3) Gangguan dalam saluran pencernaan sehingga penyerapan sari
makanan dalam usus terganggu
4) Kebutuhan yang meningkat, misalnya karena penyakit infeksi yang
tidak diimbangi dengan asupan yang memadai

2. Obesitas
Anak akan mengalami berat badan berlebih (overweight) dan
kelebihan lemak dalam tubuh (obesitas) apabila selalu makan dalam porsi
besar dan tidak diimbangi dengan aktivitas yang seimbang. Dampak
obesitas pada anak memiliki faktor risiko penyakit kardiovaskuler,
seperti: hiperlipidemia (tingginya kadar kolesterol dan lemak dalam
darah), hipertensi, hyperinsulinemia, gangguan pernafasan, dan
komplikasi ortopedik (tulang). Apalagi bila hal ini tidak teratasi, berat

14
badan berlebih (obesitas) akan berlanjut sampai anak beranjak remaja dan
dewasa.
Menurut Aven-Hen (1992), obesitas sering ditemui pada anak-anak
sebagai berikut:
1) Anak yang setiap menangis sejak bayi diberi susu botol
2) Bayi yang terlalu dini diperkenalkan dengan makanan padat
3) Anak dari ibu yang terlalu takut anaknya kekurangan gizi
4) Anak yang selalu mendapat hadiah cookie atau gula-gula jika ia
berbuat sesuai dengan keinginan orang tua
5) Anak yang malas untuk beraktivitas fisik

Upaya agar anak terhindar dari obesitas yakni kuncinya ada pada
keluarga. Ada banyak cara untuk mengendalikan kegemukannya:
1) Orangtua perlu melakukan pencegahan seperti mengendalikan pola
makan anak agar tetap seimbang. Awasi kebiasaan makannya, jangan
berikan makanan yang kandungan lemaknya tinggi.
2) Perbanyak makan sayuran setiap makan. Jangan banyak diberikan
masakan yang mengandung banyak lemak seperti santan yang terlalu
kental.
3) Selain itu memberikan cemilan yang sehat seperti buah-buahan.
4) Jangan terlalu banyak memberikan makanan dan minuman manis,
karena itu adalah sumber kalori yang dapat meningkatkan berat badan.
5) Upayakan melibatkan anak pada aktivitas yang bisa mengeluarkan
energinya, terutama di luar ruangan seperti lari, berenang, atau
bermain bola, dan lain-lain

15
1.4 Jenis Makanan yang dianjurkan sesuai Usia Bayi/ Balita
1. Pola pemberian makanan pada bayi usia 0-2 thn.
MACAM
UMUR (BLN) PEMBERIAN DALAM SEHARI
MAKANAN
0 s/d 4 ASI Sekehendak
4 s/d 6 ASI Sekehendak
Buah 2x
Bubur susu 2x
6 s/d 8 ASI Sekehendak
Buah 1x
Bubur susu 2x
8 s/d 10 ASI Sekehendak
Buah 1x
Bubur susu 1x
Nasi tim saring 2x
10 s/d 12 ASI 1x
Buah 3x
Nasi tim saring /
makanan 3x
seperti keluarga
12 s/d 24 ASI 2-3x
Buah 1x
Makanan seperti
keluarga 3x
Makanan kecil 1x

16
Keterangan:
a. Makanan keluarga: mudah dicerna dan tidak pedas
b. Makanan kecil berupa biscuit, bubur kacang ijo dll

Makanan Bayi Usia 0-4 Bulan


Pertumbuhan dan perkembangan bayi masih berlangsung sampai
dewasa. Makanan yang paling sesuai untuk bayi adalah Air Susu Ibu,
karena ASI memang diperuntukkan bayi-bayi yang khasiatnya sebagai
makanan pokok untuk bayi.
Keunggulan ASI dibanding dengan susu sapi adalah:
a. ASI mengandung hampir semua zat gizi yang diperlukan oleh bayi
dengan konsentrasi yang sesuai dengan kebutuhan bayi.
b. ASI mengandung kadar laktosa yang lebih tinggi, dimana laktosa ini
dalam usus akan mengalami peragihan hingga membentuk asam
laktat yang bermanfaat dalam usus bayi, yaitu:
- Menghambat pertumbuhan bakteri yang pathologis
- Merangsang pertumbuhan mikroorganik yang dapat
menghasilkan berbagai asam organic dan mensintesa beberapa
jenis vitamin dana usus
- Memudahkan peyerapan protein susu
- Memudahkan penyerapan berbagai jenis mineral
c. ASI mengandung berbagai zat penolak yang dapat melindungi bayi
dari berbagai penyakit infeksi
d. ASI lebih aman dari Kontaminasi karena diberikan langsung
e. Resiko alergi pada bayi kecil sekali.
f. ASI dapat sebagai perantara untuk menjalin hubungan kasih saying
antara ibu dan bayi.
g. Suhu ASI sesuai dengan suhu tubuh bayi
h. ASI membantu pertumbuhan gigi lebih baik.
i. ASI ekonomis, praktis tersedia setiap waktu.

17
2. Mengatur makanan anak usia 1-5 thn.
Dalam memenuhi kebutuhan gizi usia 1-5 thn hendaknya digunakan
kebutuhan prinsip sebagai berikut:
1) Bahan makanan sumber kalori harus dipenuhi baik berasal dari
makanan pokok, minyak dan zat lemak serta gula.
2) Berikan sumber protein nabati dan hewani.
3) Jangan memaksa anak makan makanan yang tidak disenangi,
berikan makanan lain yang diterima anak.
4) Berilah makanan selingan (makanan ringan) misalnya, biscuit dan
semacamnya, diberikan antara waktu makan pagi, siang dan malam.

Makanan anak usia 1 thn belum banyak berbeda dengan makanan


waktu usia kurang dari 1 thn, sebagaimana dijelaskan bahwa anak disapih
lebih baik pada umur 2 thn sehingga pada umum diatas 1 thn ASI masih
diberikan pada anak.
Pada umumnya makanan masih berbentuk lemak baik nasi, sayur
dan lauk pauk seperti daging hendaknya dimasak sedemikian rupa
sehingga anak mudah mengunyahnya dan mudah dicerna, anak mulai
diajak makan bersama-sama keluarga yaitu makan pagi, siang dan
malam.

Berikut ini bahan makanan yang dianjurkan dan tidak dianjurkan


untuk bayi:
A. Bahan Makanan yang dianjurkan:
1. Bubur tepung beras atau beras merah yang dimasak dengan
menggunakan cairan atau kaldu daging dan sayuran, susu formula
(ASI) atau air
2. Buah-buahan yang dihaluskan atau menggunakan blender seperti
pepaya, pisang, apel, melon dan alpukat

18
3. Sayur-sayuran dan kacang-kacang yang direbus kemudian
dihaluskan menggunakan blender
4. Daging pilihan yang tidak berlemak kemudian diblender
5. Ikan yang diblender sebaiknya ikan yang tidak berduri

B. Bahan Makanan yang tidak dianjurkan:


1. Makanan yang tidak mengandung protein gluten yaitu tepung
terigu barley, biji gandum dan kue yang terbuat dari tepung
terigu. Makanan tersebut dapat membuat perut bayi kembung,
mual dan diare pada bayi. Hal ini disebabkan karena reaksi gluten
intolerance
2. Hindari pemberian gula, garam, bumbu masak atau penyedap
rasa.
3. Makanan terlalu berlemak.
4. Buah-buahan yang terlalu asam seperti jeruk dan sirsak
5. Makanan terlalu pedas atau bumbu terlalu tajam
6. Buah-buahan yang mengandung gas seperti durian, cempedak.
Sayuran yang mengandung gas seperti kol, kembang kol, lobak.
Kedua makanan tersebut dapat menyebabkan perut bayi
kembung.
7. Kacang tanah dapat menyebabkan alergi atau pembengkakkan
pada tenggorokan sehingga bayi sulit bernapas
8. Kadang kala telur dapat memacu alergi pada bayi, sehingga
pemberian telur dilakukan secara bertahap dan dengan porsi
kecil. Jika terjadi alergi terhadap bayi, maka pemberian
dihentikan.

19
PLAN OF ACTION (PoA)
No. Kegiatan Tujuan Sasaran Sumber Biaya Waktu/ Tempat PJ

1. Penkes Mengenai Gizi Primer Ibu yang Mahasiswa dan Waktu: 1. Kepala Desa
Seimbang Meningkatkan pengetahuan ibu memiliki Bayi / Uang Kas Desa 2. Kepala Posyandu
Sabtu, 22 Juni 2019
balita tentang pemenuhan gizi Balita Cicahur
seimbang untuk balita
Sekunder
Pukul:
Meningkatkan pola hidup yang
sehat mengenai pemenuhan 08.00 s. d Selesai
gizi seimbang

Tersier Tempat:
Mencegah terjadinya penyakit
Aula Desa Cicahur
akibat dari gizi yang tidak
seimbang

20

Anda mungkin juga menyukai