Karangsambung, Kebumen
Alifatul Anisah, Farah Nurin Shabrina, Lingga Zuama Firdyan, Litundzira Akhliya,
Widyana Pramesti
Email: widyanapramesti@gmail.com
Abstrak
Sungai Luk Ulo merupakan sungai yang melintasi beberapa kecamatan yang ada di
Kabupaten Kebumen. Pada penelitian ini berfokus pada Sungai Luk Ulo yang terletak di Desa
Karangsambung, Kecamatan Karangsambung, Kabupaten Kebumen. Masyarakat di daerah
tersebut memanfaatkan Sungai Luk Ulo sebagai salah satu sumber mata pencaharian, seperti
kegiatan penambangan pasir, batu, dan emas. Kegiatan penambangan yang dilakukan dalam
jangka waktu panjang dan dalam skala besar dapat menyebabkan permasalah lingkungan di
daerah sungai tersebut. Metode dalam penelitian ini menerapkan metode pengamatan langsung
di lokasi penelitian, wawancara, dan studi literatur. Hasil dari penelitian ini diketahui bahwa
sungai Luk Ulo memiliki manfaat ekonomi bagi masyarakat sekitar, namun juga ditemukan
kerusakan lingkungan yang diakibatkan oleh penambangan pasir.
PENDAHULUAN
Sungai merupakan salah satu bagian yang tidak dapat dilepaskan dari kehidupan kita
sehari – hari. Sungai dibutuhkan untuk keperluan manusia seperti sebagai sumber air bagi
manusia, selain itu sungai dapat menampung debit air yang turun ke tanah melalui hujan.
Air hujan yang turun biasanya akan berkumpul dan mengalir ke sungai dan danau. Sungai
juga dapat dimanfaatkan sebagai pembangkit listrik tenaga air atau PLTA, yang merupakan
pemanfaatan sungai sebagai pembangkit listrik. Derasnya aliran sungai dimanfaatkan untuk
memutar kincir air, sehingga kincir air ini akan menyebabkan aktifnya generator pada
pembangkit listrik, dan kemudian akan menghasilkan listrik yang dapat disuplai untuk
kebutuhan sehari-hari.
Selain air banyak sumber daya lain yang bisa dimanfaatkan seperti batu, pasir dan
mineral lainnya yang terdapat di sungai tersebut, salah satu sungai yang dimanfaatkan untuk
sektor pertambangan adalah Sungai Luk Ulo yang berada di Pesanggrahan Karangsambung,
Kebumen, Jawa Tengah. Penambangan galian C di Sungai Lukulo berdasarkan tempat
penambanganya dibagi menjadi 2 yaitu penambangan di sungai dan penambangan didaratan
(dataran banjir) yang dilakukan dengan metode konvensional. Sungai Lukulo yang
berkelok-kelok (meandering) mempunyai potensi negatif dan positif.
Sungai Luk Ulo yang merupakan sungai utama di kawasan ini mempunyai fluktuasi
debit sangat tinggi ketika musim penghujan debit aliran yang terjadi sangat tinggi sedangkan
pada musim kemarau debit aliran yang ada sangat sedikit bahkan anak-anak sungai sering
menunjukkan hampir tidak ada aliran yang mengalir (ephemeral dan intermiten). Tipe
sungai seperti ini menyebabkan Mata pencaharian warga yang awal bertani kini berubah
menjadi penambang pasir di sungai Lok Ulo. Dikarenakan musim yang terjadi di daerah
Karangsambung adalah musim kemarau berkepanjangan dan warga lokal mencari alternatif
pekerjaan lain yaitu sebagai penambang galian C. Sungai Lok Ulo yang seharusnya terdapat
air mengalir yang mengisi badan sungai tersebut kini berubah menjadi surut dan dipenuhi
oleh material dasar sungai. Akibatnya warga lokal di Karangsambung memanfaatkan
eksploitasi pasir yang ada di Sungai Lok Ulo. Galian C yang ditambang tersebut akan
didistribusikan ke pihak pembeli dan mayoritas galian C tersebut digunakan untuk bahan
dasar bangunan. Pemanfaatan ini menimbulkan kerusakan di wilayah badan Sungai Luk Ulo
serta perlu dianalisis lebih lanjut mengenai kerusakan yang terjadi.
Manusia memanfaatkan alam dan merubah lingkungan yang berisi sumber daya
dengan tujuan untuk mencukupi kebutuhan dan kelangsungan hidup manusia. Sumber daya
didefinisikan sebagai alat untuk memenuhi kebutuhan, baik kebutuhan individual ataupun
sasaran-sasaran sosial. Dengan tujuan maupun sasaran-sasaran sosial yang berbeda maka
cara untuk mencapainya berbeda pula (Zen, M.T. 1984). Pada Pasal 33 Ayat (3) Undang -
undang Dasar 1945 menjelaskan bahwa bumi, air, dan kekayaan alam yang terkandung di
dalamnya dikuasai oleh negara dan dipergunakan sebesar-besarnya untuk kemakmuran
rakyat. Berdasarkan pada pasal tersebut masyarakat memanfaatkan sumber daya alam untuk
memenuhi kebutuhan hidup. Salah satu bentuk pemanfaatan sumber daya alam tersebut
adalah kegiatan tambang pasir di Sungai Luk Ulo.
METODOLOGI
Lokasi penelitian ini di Sungai Luk Ulo, khususnya yang terletak di Desa
Karangsambung, Kecamatan Karangsambung, Kabupaten Kebumen, Jawa Tengah. Waktu
pelaksanaan tanggal 25 Oktober 2019. Metode pengumpulan data yang digunakan adalah
pengamatan langsung di lokasi penelitian, wawancara, dan studi literatur. Pengamatan
langsung dilakukan di lokasi penelitian dan diperkuat dengan wawancara terhadap
penambang pasir dan batu. Sedangkan studi literatur adalah mencari referensi teori yang
relevan dengan kasus atau permasalahan. Studi literatur yang digunakan berupa hasil-hasil
penelitian sebelumnya di Sungai Luk Ulo.
Apabila dilihat dalam data ketenagakerjaan pada wilayah Kabupaten Kebumen tahun
2017. Masyarakat yang menganggur atau tidak memiliki pekerjaan yaitu mencapai 33.110
jiwa dengan tingkat pengangguran mencapai 5.58%. Selain itu, penduduk usia 15+ yang
sudah termasuk ke dalam usia produktif sudah mencapai 888.138 jiwa. Hal ini membuktikan
bahwa kehidupan perekonomian masyarakat Kabupaten Kebumen masih terbilang sangat
rendah akibat jumlah pengangguran yang masih banyak. Namun, setidaknya ada 59.658
jiwa angkatan kerja dan 560.548 jiwa orang yang sudah bekerja dapat meningkatkan
perekonomian wilayah tersebut. Dapat dilihat pada tabel 1.
Ketenagajerjaan Ketenagakerjaan
2017
Penduduk Usia 15+ (jiwa) 888138
Angkatan Kerja (Jiwa) 593658
Bukan Angkatan Kerja (Jiwa) 294480
Bekerja (Jiwa) 560548
Menganggur (Jiwa) 33110
Tingkat Partisipasi Angkatan Kerja 66.84
(TPAK) (%)
Tingkat Pengangguran Terbuka 5.58
(TPT) (%)
Sumber: Kabupaten Kebumen dalam Angka 2018
Dalam sektor matapencaharian dalam tahun 2018 sektor pertanian sangat dominan di
wilayah Kabupaten Kebumen. Dengan percentase matapencaharian petani sebesar 50,85%.
Sedangkan jumlah persentase penambang yang ada di Kabupaten Kebumen hanya sebesar
9,35%. Ini mencirikan bahwa eksploitasi yang ada di wilayah ini masih tergolong rendah.
Dikarenakan belum adanya teknologi modern yang digunakan untuk aktivitas penambangan
galian C di wilayah tersebut. Pengeksploitasi sumberdaya alam berupa galian C masih
bersifat konvensional yang masih ditangani oleh pekerja atau penambang bukan mesin.
Untuk data matapencaharian dalam tahun 2018 dapat dilihat pada tabel 2
Kegiatan penambangan galian C yang dilakukan di Sungai Luk Ulo bertujuan untuk
meningkatkan perekonomian masyarakat selama musim kemarau. Akan tetapi kegiatan
penambangan yang dilakukan secara terus menerus mengakibatkan kerusakan lingkungan.
Penambangan galian C ini tidak dapat dihentikan secara permanen karena Sungai Luk Ulo
merupakan sumber mata pencaharian masyarakat Desa Karangsambung, terlebih lagi pada saat
musim kemarau. Sementara itu kegiatan penambangan galian C sulit Maka dari itu, diperlukan
upaya untuk mengurangi kerusakan tersebut. Salah satu upaya yang dapat dilakukan
pemerintah dalam mengatasi masalah ini adalah dengan membuka lapangan pekerjaan baru
bagi masyarakat. Pemerintah dapat memanfaatkan adanya Lembaga Ilmu Pengetahun
Indonesia (LIPI) untuk memberdayakan masyarakat sekitar. Masyarakat dapat dilibatkan
dalam pengelolaan Lembaga Ilmu Pengetahun Indonesia (LIPI). Salah satunya dengan
menjadikan masyarakat sebagai tour guide dengan cara mengadakan pelatihan kerja. Dengan
adanya masyarakat sebagai tour guide, maka tidak hanya dapat menjelaskan tentang proses
pembentukan geologi yang ada di Karangsambung, tetapi masyarakat sekitar juga dapat
menjelaskan tentang legenda atau mitos dibalik proses pembentukan geologi tersebut. Selain
itu, untuk mencegah dampak longsor akibat dari pengikisan pinggir aliran sungai, maka dapat
dilakukan pembangunan tanggul yang dapat menahan aliran air sungai secara terus-menerus.
KESIMPULAN
Terkait dengan adanya penambangan galian C di Sungai Luk Ulo, maka akan
membantu meningkatkan sosial ekonomi yang ada di Karangsambung walaupun masih
tergolong rendah. Kondisi sosial ekonomi yang kurang mumpuni dicirikan dari kualitas
sumberdaya manusia yang ada di Karangsambung. Mayoritas matapencaharian masyarakat di
Karangsambung berada di sektor agraris yang masih konvensional. Ini merupakan sektor
ketenagakerjaan masih terbilang kasar. Dengan persentase jumlah penambang sebesar 9,35%
dapat disimpulkan bahwa aktivitas eksploitasi sumberdaya alam masih minim. Disamping itu,
sektor matapencaharian masih mengandalkan kondisi iklim yang ada di Karangsambung.
Aktivitas eksploitasi galian C di Karangsambung juga masih bersifat konvensional karena
belum adanya mesin canggih yang dapat digunakan untuk mengeksploitasi sumberdaya alam
berupa galian C. Tingkat pendidikan yang rendah di Karangsambung juga mencirikan bahwa
kondisi sosial ekonomi di Karangsambung masih tergolong rendah.
DAFTAR PUSTAKA
https://kebumenkab.bps.go.id/publication/2018/08/16/aaafdcc78085229086986039/kabu
paten-kebumen-dalam-angka-2018.html Diakses pada 28 November 2019
https://kebumenkab.bps.go.id/publication/2019/09/26/243efdb30d0b24766b37503c/keca
matan-karangsambung-dalam-angka-2019.html Diakses pada 28 November 2019
Zen, M.T. 1984. Sumber Daya dan Industri Mineral. Yogyakarta: Yayasan Obor Indonesia.