Anda di halaman 1dari 10

ASUHAN KEPERAWATAN DENGAN KANKER LEUKEMIA

PADA TN. B DI RUANG MELATI

RS. MARGONO SOEKARDJO

A. PENGKAJIAN
1. Identitas
a. Identitas Pasien
Nama : Tn. B
Umur : 23 Tahun
Jenis Kelamin : Laki – laki
Agama : Islam
Pekerjaan : Mahasiswa
Pendidikan : SMA
Suku : Jawa
Bangsa : Indonesia
Diagnosa Medis : Kanker Leukemia
Tanggal Masuk RS : 15 Februari 2019
Alamat : Mantrianom, Rt 03 Rw 05, Kec. Bawang, Kab.
Banjarnegara
b. Identitas Penanggung Jawab
Nama : Ny. D
Umur : 45 Tahun
Jenis Kelamin : Perempuan
Pekerjaan : PNS
Pendidikan : S1
Alamat : Mantrianom, Rt 03 Rw 05, Kec. Bawang, Kab.
Banjarnegara
Hubungan dengan pasien : Ibu Kandung Pasien

2. Riwayat Kesehatan
a. Keluhan Utama : Pasien mengatakan badan terasa lemah, tidak bertenaga,
demam, dan nafsu makan menurun.
b. Keluhan Tambahan : Pasien mengatakan merasa mual, muntah, dan sering
disertai suka pingsan.
c. Riwayat Penyakit Sekarang : Pasien Tn. B masuk IGD RS. Margono
Soekardjo pada tanggal 15 Februari 2019 diantar keluarga pukul 10.00 WIB
dengan keluhan utama demam, lemah disertai dengan nafsu makan menurun
dan rasa mual muntah. Keluhan tersebut dirasakan sejak 5 bulan terakhir, dan
akhir – akhir ini sering disertai dengan suka pingsan. Pada saat perawat
melakukan pengkajian tanggal 15 Februari 2019 pukul 11.30 WIB di ruangan
melati didapatkan bahwa pasien tampak pucat, lemah, pusing, berkunang saat
berdiri dan nafsu makan menurun, pasien tampak gelisah.
d. Riwayat Penyakit Dahulu : Sebelumnya pasien belum pernah masuk rumah
sakit dengan penyakit yang sama seperti dialami pasien saat ini.
e. Riwayat Penyakit Keluarga : Dalam anggota keluarga pasien, nenek pasien
pernah menderita penyakit yang sama dengan penyakit yang sedang diderita
pasien saat ini.
3. Pola Fungsional
1) Pola Persepsi Kesehatan
DS : Pasien mengatakan bahwa kesehatan itu penting, apabila ada anggota
keluarga yang sakit langsung diperiksakan ke pelayanan kesehatan terdekat.
DO : Pasien diperiksakan ke RS Margono Soekardjo.
2) Pola Nutrisi
DS : Pasien mengatakan makan 1 x sehari dalam porsi yang sedikit.
DO : Pasien terlihat tidak nafsu makan.
3) Pola Eliminasi
DS : Pasien mengatakan BAB 1x sehari dengan konsistensi padat, dan
BAK 5x sehari.
DO : Pasien terlihat teratur dalam BAB dan BAK.
4) Pola Latihan dan Aktifitas
DS : Pasien mengatakan badan terasa lemas untuk beraktivitas.
DO : Pasien terlihat lemas dan tidak bertenaga.
5) Pola Tidur dan Istirahat
DS : Pasien mengatakan sulit tidur karena kepala terasa pusing.
DO : Pasien terlihat terdapat lingkaran hitam di sekitar kelopak mata.
6) Pola Persepsi dan Kognitif
DS : Pasien mengatakan tidak ada gangguan pada panca indranya.
DO : Pasien dapat merespon rangsangan dengan baik.
7) Pola Persepsi Diri
DS : Pasien berharap dapat segera sembuh dari penyakitnya dan dapat
segera pulang ke rumah.
DO : Pasien terlihat kooperatif dalam pemberian tindakan keperawatan.
8) Pola Peran dan Hubungan
DS : Pasien mengatakan hubungan dengan keluarga dan lingkungan
sekitarnya baik.
DO : Pasien terlihat mudah bergaul dengan orang lain.
9) Pola Reproduksi dan Seksualitas
DS : Pasien mengatakan mengalami mimpi basah sejak umur 13 tahun.
DO : Pasien berjenis kelamin laki – laki.
10) Pola Pertahanan Diri dan Koping Individu
DS : Pasien mengatakan bila mempunyai masalah selalu dibicarakan
dengan keluarga.
DO : Pasien dirawat di rumah sakit atas persetujuan dan dukungan
keluarganya.
11) Pola Keyakinan dan Nilai
DS : Pasien mengatakan beragama islam dan melaksanakan ibadah sholat 5
waktu.
DO : Pasien menjawab salam.

4. Pemeriksaan Fisik
a. Keadaan Umum : Lemah.
b. Kesadaran : Compos Mentis.
c. TTV :
TD : 110/70 mmHg.
N : 108 x / menit.
S : 38,5⁰ C.
RR : 18 x / menit.

Pemeriksaan Head To Toe


a) Kepala
Inspeksi : Warna rambut hitam, tidak terdapat adanya ketombe.
Palpasi : Tidak terdapat benjolan.
b) Mata
Inspeksi : Tidak terdapat sekret, konjungtiva anemis, penglihatan baik.
c) Hidung
Inspeksi : Bentuksimetris, tidakadapembengkakan, tidakterdapat secret.
d) Mulut
Inspeksi : Mukosabibirkering, pucat, tidakterdapatlesi.
e) Telinga
Inspeksi : Bersihtidakterdapatserumen, tidakadalesi.
Palpasi : Tidakterdapatbenjolan, tidakadaperadangan, pendengaranbaik.
f) Leher
Inspeksi : Warnakulitmerata, tidakterdapat lesi.
Palpasi : Tidak terdapatpembesaran venajugolaris padaleher.
g) Dada
Inspeksi : Bentuk dada simetris, tidakterdapatlesi,
warnakulitsamadengansekitar.
Palpasi : Tidakterdapatbenjolan, pengembanganparukiri&kanantidaksama.
Auskultasi : Pernapasanbronchovesiculer.
h) Abdomen
Inspeksi : Tidakterdapatlesi, tidakadalukabekasoperasi,
warnasamadengansekitar.
Palpasi : terdapathepatomegalidan splenomegaly.
Auskultasi : Bising usus 20 x / menit.
i) Genetalia
Inspeksi : Tidakterdapatlesi, warnasamadengansekitar, tidakterdapatiritasi,
bentuksimetris.
Palpasi : Tidak terdapat nyeri tekan pada daerah perineal.
j) Extermitas
Atas : Tangankananterpasanginfus, pergerakanlemah,
reflekbisep&trisepbaik.
Bawah :Pergerakanlemah, reflekpatelabaik, reflekbisepdan trisepbaik.
k) Kulit
Inspeksi : Warna kulit pucat
Palpasi : Turgor kulit jelek
5. Pemeriksaan Penunjang
Data laboratorium pada pasien dengan leukemia :
1) Anemi normokrom normositer.
2) Leukosit >15.000/mm3 (5000-10000/ mm3).
3) Sitogenik : kelainan pada kromosom 12, 13, 14, kadang-kadang pada
kromosom 6, 11
4) Hb : 7,3 mg / dl ( N : 12.0 – 16.0 g/dL).
5) Trombosit : 100.000 (150.000-400.000/mm3)
6) SDP : 60.000/cm (50.000)
7) Copper serum : meningkat
8) Zink serum : menurun

ANALISA DATA

No Data Fokus Etiologi Problem


1. DS : Pasien mengatakan badan terasa Kelemahan akibat Intoleran Aktivitas
lemah tidak bertenaga dan pusing anemia
berkunang saat berdiri
DO :
Pasien terlihat pucat
Dalam beraktivitas pasien
tampak dibantu
TTV :
TD : 90/70 mmHg.
N : 108 x / menit.
S : 38,5⁰ C.
RR : 18 x / menit.
B. DIAGNOSA KEPERAWATAN
1. Intoleran aktivitas berhubungan dengan kelemahan akibat anemia.
( Domain 4. Kelas 4. Kode Diagnosis 00092 )

C. INTERVENSI KEPERAWATAN

No Dx NOC NIC Rasional


Toleransi terhadap aktivitas 0005 Manajemen
Energi 0180
1 Intoleran Setelah dilakukan tindakan 1) Kaji status Bertujuan
aktivitas keperawatan selama 3 x 24 jam untuk
fisiologis
berhubungan diharapkan pasien kembali bertenaga mengetahui
dengan dan tidak merasa lemah saat pasien yang status
kelemahan beraktivitas dapat teratasi dengan fisiologis
menyebabkan
akibat anemia kriteria hasil : pasien yang
kelelahan menyebabkan
Kode Indikator Awal Akhir kelelahan
sesuai dengan
sesuai konteks
000502 Frekuensi 3 5 konteks usia usia
nadi ketika dan
beraktivitas
000504 Tekanan 2 5 perkembangan
darah .
sistolik
ketika 2) Tentukan Bertujuan
beraktivitas untuk
persepsi
000505 Tekanan 2 5 mengetahui
darah pasien atau persepsi dari
diastolik pasien
orang terdekat
ketika mengenai
beraktivitas dengan pasien penyebab
000507 Warna 3 5 kelelahan
mengenai
kulit
penyebab
000509 Kecepatan 2 5
berjalan kelelahan.
3) Bantu pasien Bertujuan
Keterangan Skala : untuk
untuk
membantu
1 = Sangat terganggu menjadwalkan pasien
2 = Banyak terganggu periode menjadwalkan
periode
3 = Cukup terganggu istirahat.
istirahat
4 = Sedikit terganggu
5 = Tidak terganggu

D. IMPLEMENTASI

Dx/Tgl Jam Implementasi Respon pasien Paraf


1 10.00 Mengkaji status fisiologis pasien Pasien tampak kelelahan
15/2/2019 yang menyebabkan kelelahan Pasien tampak gelisah
sesuai dengan konteks usia dan Pasien tampak pucat
perkembangan.

Mengkaji pasien mengenai Pasien mengatakan


penyebab kelelahan. sedang banyak tugas di
kampusnya
Membantu pasien untuk Pasien bersedia
menjadwalkan periode istirahat. mengikuti jadwal periode
istirahat
1. 10.00 Mengkaji status fisiologis pasien Pasien masih terlihat
16/2/2019 yang menyebabkan kelelahan pucat
sesuai dengan konteks usia dan Pasien tampak sedikit
perkembangan. tenang dan mulai sedikit
bisa beristirahat
Mengkaji pasien mengenai Pasien mengatakan akan
penyebab kelelahan. mengurangi kegiatan di
kampusnya
Membantu pasien untuk Pasien lumayan tenang
menjadwalkan periode istirahat. dan sudah bisa sedikit
beristirahat.
1. 10.00 Mengkaji status fisiologis pasien Pasien terlihat segar,
17/2/2019 yang menyebabkan kelelahan sudah tidak tampak pucat
sesuai dengan konteks usia dan lagi dan sudah bisa
perkembangan. beristirahat dengan
tenang.
Membantu pasien untuk Pasien tampak tenang
menjadwalkan periode istirahat dan tidak gelisah

E. EVALUASI

Tanggal Dx Perkembangan Paraf


15/2/2019 1 S : Pasien mengatakan sedang banyak tugas di kampusnya
Pasien mengatakan bersedia mengikuti jadwal periode
istirahat
O : Pasien tampak kelelahan
Pasien tampak gelisah
Pasien tampak pucat
TTV :
TD : 90/60 mmHg
N : 110 x / menit
RR : 26 x / menit
S : 37,5⁰ C
A : Masalah belum teratasi
P : Intervensi dilanjutkan
16/2/2019 1 S : Pasien mengatakan akan mengurangi kegiatan di kampusnya
O : Pasien masih terlihat pucat
Pasien tampak sedikit tenang dan mulai sedikit bisa beristirahat
TTV :
TD : 100/60 mmHg
N : 100 x / menit
RR : 24 x / menit
S : 37,5⁰ C
A : Masalah sebagian teratasi
P : Intervensi dilanjutkan

17/2/2019 1 S : Pasien mengatakan sudah bisa beristirahat


O : Pasien terlihat segar, sudah tidak tampak pucat lagi dan
sudah bisa beristirahat dengan tenang
Pasien tampak tenang dan tidak gelisah
TTV :
TD : 110/80
N : 84 x / menit
RR : 24 x / menit
S : 37, 5⁰ C
A : Masalah teratasi
P : Hentikan intervensi

Anda mungkin juga menyukai