Anda di halaman 1dari 3

OUTLOOK EKONOMI INDONESIA DAN TARGET PEMBANGUNAN 2019

1. POTENSI PERTUMBUHAN EKONOMI INDONESIA


a. Gambaran pertumbuhan potensial indonesia
Pertumbuhan ekonomi indonesia masih dibawah5,3 persen hal ini disebabkan oleh
Net ekspor Indonesia yang masih rendah dan didominasi oleh produk ekspor
komoditas, tingginya impor migas serta bahan baku penunjang industry berorientasi
pasar domestic, kebijakan moneter ketat sebagai respon dari kebijakan The FED yang
menyebabkan cost of fund menjadi tinggi karena suku bunga yang tinggi, konsumsi
rumah tangga yang tumbuh stagnan5,0 persen, investasi masih perlu ditingkatkan serta
kualitas dan persebaran infrastruktur ICT masih terbatas dan tidak merata.
b. Factor penghambat pertumbuhan ekonomi
 Regulasi dan Institusi:
- Proteksionis
- Kualitas institusi masih belum optimal (korupsi& birokrasi yang tidak efektif)
- Koordinasi antar kebijakan perlu disinergikan.
 Sektor Fiskal:
-Penerimaanperpajakanmasihterbatas.
 Infrastruktur:
-Konektivitasmasihperluditingkatkan
 Sumber DayaManusia:
-Kualitas Pendidikan yang belum optimal dan adanya skills missmatch .
 AksesterhadapPembiayaan:
- Intermediasi pasar keuangan rendah
- Pasar keuangan terbatas dan belum berkembang optimal
 KegagalanPasar:
-Kreasi produk ekspor baru masih terbatas.

c. Permasalahan pertumbuhan ekonomi Indonesia


Permasalahan pertumbuhan ekonomi yang ada di Indonesia yaitu antara lain :
 Kurangnyan ivestasi yang berproduktivitas tinggi serta minimnya inovasi.
 Pertumubuhan produktivitas yang terbatas.
 Transformasi structural yang tidak berjalan optimal.
 Produktivitas sektor pertanian dan jasa yang rendah.
 Inovasi rendah dibandingkan negara sebanding.
 Investasi tidak mendukung peningkatan produktivitas.

2. OUTLOOK EKONOMI 2019


a. Strategi pencapaian target pertumbuhan ekonomi
 Melanjutkan perbaikan iklim inestasi dengan simplifikasi regulasi investasi,
reformasi regulasi tenaga kerja, perbaikan efektivitas birokrasi, memperkuat
reformasi perpajakan,perbaikan intermediasi pasar keuangan, perluasan &
pendalaman pasar keuangan.
 Memperkuat daya saing impor dengan cara regulasi perdagangan yang lebih
terbuka,peningkatan koordinasi antara kebijakan perdagangan dan industry,
infrastruktur untuk peningkatan konektivitas, peningkatan kreasi produk
eksporbar.
 Meningkatkan nilai tambah sector industry pengolahan non migas yaitu dengan
cara peningkatan koordinasi antara kebijakan perdagangan dan industry,
memastikan realibilitas listrik, meningkatkan cakupan & kualitas internet,
transformasi TVET (Technical and Vocational Education and Training).

Namun pondasi dalam meningkatkan pertumbuhan ekonomi yang paling utama adalah
meningkatkan produktivitas sumber daya manusia melalui peningkatan kualitas Pendidikan dan
kesehatan.

3. TARGET PEMBANGUNAN 2019


a. Kemiskinan dan Ketimpangan
Strategi dan kebijakan prioritas nasional pembangunan manusia melalui
pengurangan kemiskinan dan peningkatan pelayanan dasar yaitu :
 Percepatan pengurangan kemiskinan dengan cara peningkatan indeks bantuan
PKH bagi 10 Juta KPM ,perluasan bantuan panga non tunai bagi15,6 juta
KPM,subsidi energi tepat sasaran bagi penduduk miskin dan rentan, bantuan
pendidikan bagi 20,1 juta anak usia sekolah.
 Peningkatan pelayanan kesehatan dan gizi masyarakat dengan cara imunisasi
dasar serta penyaluran ala tdan obat kontrasepsi,penurunan stunting melalui
ASI eksklusif dan tablet tambah darah (TTD),perluasan kawasan tanpa rokok
(KTR) dan pengendalian penyakit tidak menular (PTM) terpadu.
 Pemerataan layanan pendidikan berkualitas dengan cara peningkatan
pendidikan yang berkualitas, peningkatan angka partisipasi kasar (APK)
pendidikan di daerah 3T,pelayanan berbasis inklusi social.
 Mendorong peningkatan kesejahteraan kelompok menengah ke bawah dengan
cara penguatan perekonomian kelompok menengah bawah melalui :
a. Mempermudah ijin usaha bagi pemula
b. Memperkuat usaha mikro dan kecil serta pemberdayaan koperasi
c. Meningkatkan keahlian tenaga kerja dan sertikasi keahlian
 Memperluas manfaat Dana Desauntuk kelompok ekonomi menengah terbawah:
a. Pembangunan infrastruktur dasar melalui program cash for works
b. Perbaikan pelayanan dasar
c. Penguatan perekonomian lokal

d. Pengangguran
Langkah strategis kebijakan ekonomi untuk peningkatan nilai tambah dan
penciptaan kesempatan kerja yaitu :
 Meningkatkan produktivitas tenaga kerja dengan cara peningkatan
kemitraan vokasi dengan dunia usaha,pengembangan skill development
center,pelatihan 3 in 1 (pelatihan, sertifikasi, dan penempatan) ,sertifikasi
kompetensi, fasilitasi peningkatan kesempatan berusaha dan
pengembangan wirausaha baru.
 Meningkatkan program penciptaan lapangan kerja dengan cara
mengembangkan infrastruktur skala kecil, menengah dan besar melalui
belanja K/L, DAK dan dana desa.

Anda mungkin juga menyukai