Anda di halaman 1dari 31

SALINAN

PERATURAN MENTERI NEGARA LINGKUNGAN HIDUP


NOMOR 25 TAHUN 2009
TENTANG
PEMBINAAN DAN PENGAWASAN TERHADAP KOMISI PENILAI ANALISIS
MENGENAI DAMPAK LINGKUNGAN HIDUP DAERAH

MENTERI NEGARA LINGKUNGAN HIDUP,

Menimbang : a. bahwa berdasarkan ketentuan Pasal 9 Peraturan


Pemerintah Nomor 38 Tahun 2007 tentang Pembagian
Urusan Pemerintahan Antara Pemerintah,
Pemerintahan Daerah Provinsi, dan Pemerintahan
Daerah Kabupaten/Kota, penyelenggaraan pembinaan
dan pengawasan terhadap komisi penilai analisis
mengenai dampak lingkungan hidup daerah dilakukan
sesuai dengan norma, standar, prosedur, dan kriteria
yang ditetapkan oleh Menteri yang menyelenggarakan
urusan pemerintahan di bidang lingkungan hidup;
b. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana
dimaksud dalam huruf a perlu menetapkan Peraturan
Menteri Negara Lingkungan Hidup tentang Pembinaan
dan Pengawasan Terhadap Komisi Penilai Analisis
Mengenai Dampak Lingkungan Hidup Daerah;
Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 23 Tahun 1997 tentang
Pengelolaan Lingkungan Hidup (Lembaran Negara
Republik Indonesia Tahun 1997 Nomor 68, Tambahan
Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3699);
2. Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang
Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik
Indonesia Tahun 2004 Nomor 125, Tambahan
Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4437)
sebagaimana telah diubah terakhir dengan Undang-
Undang Nomor 12 Tahun 2008 tentang Perubahan
Kedua Atas Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004
tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara
Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor 59, Tambahan
Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4844);
3. Peraturan Pemerintah Nomor 27 Tahun 1999 tentang
Analisis Mengenai Dampak Lingkungan Hidup
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1999
Nomor 5, Tambahan Lembaran Negara Republik
Indonesia Nomor 3838);
1
4. Peraturan Pemerintah Nomor 79 Tahun 2005 tentang
Pedoman Pembinaan dan Pengawasan Penyelenggaraan
Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik
Indonesia Tahun 2005 Nomor 165, Tambahan
Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4593);
5. Peraturan Pemerintah Nomor 38 Tahun 2007 tentang
Pembagian Urusan Pemerintahan antara Pemerintah,
Pemerintahan Daerah Provinsi, dan Pemerintahan
Daerah Kabupaten/Kota (Lembaran Negara Republik
Indonesia Tahun 2007 Nomor 82, Tambahan Lembaran
Negara Republik Indonesia Nomor 4737);
6. Peraturan Presiden Nomor 9 Tahun 2005 tentang
Kedudukan, Tugas, Fungsi, Susunan Organisasi, dan
Tata Kerja Kementerian Negara Republik Indonesia
sebagaimana telah beberapa kali diubah terakhir
dengan Peraturan Presiden Nomor 94 Tahun 2006;
7. Peraturan Menteri Negara Lingkungan Hidup Nomor 05
Tahun 2008 tentang Tata Kerja Komisi Penilai Analisis
Mengenai Dampak Lingkungan Hidup;
8. Peraturan Menteri Negara Lingkungan Hidup Nomor 06
Tahun 2008 tentang Tata Laksana Lisensi Komisi
Penilai Analisis Mengenai Dampak Lingkungan Hidup
Kabupaten/Kota;

MEMUTUSKAN:

Menetapkan : PERATURAN MENTERI NEGARA LINGKUNGAN HIDUP


TENTANG PEMBINAAN DAN PENGAWASAN TERHADAP
KOMISI PENILAI ANALISIS MENGENAI DAMPAK
LINGKUNGAN HIDUP DAERAH.

Pasal 1
Peraturan Menteri ini bertujuan memberikan pedoman bagi Kementerian
Negara Lingkungan Hidup dan/atau gubernur melalui instansi
lingkungan hidup provinsi dalam melakukan pembinaan dan
pengawasan terhadap komisi penilai Analisis Mengenai Dampak
Lingkungan Hidup (AMDAL) daerah agar sesuai dengan norma, standar,
prosedur dan kriteria di bidang AMDAL.

Pasal 2
Pelaksana pembinaan dan pengawasan sebagaimana dimaksud dalam
Pasal 1 harus memenuhi persyaratan:
a. Pegawai Negeri Sipil;
b. memahami peraturan perundang-undangan di bidang AMDAL dan
peraturan perundang-undangan terkait lainnya;
c. memahami norma, standar, prosedur dan kriteria di bidang AMDAL;
dan
d. memiliki pengalaman dalam menilai dokumen AMDAL.

2
Pasal 3
(1) Pembinaan dan pengawasan terhadap komisi penilai AMDAL daerah
dilakukan oleh:
a. Menteri untuk komisi penilai AMDAL provinsi; dan
b. gubernur untuk komisi penilai AMDAL kabupaten/kota.
(2) Menteri dapat melakukan pembinaan dan pengawasan terhadap
komisi penilai AMDAL kabupaten/kota atas permintaan instansi
lingkungan hidup kabupaten/kota.
(3) Pelaksanaan pembinaan dan pengawasan sebagaimana dimaksud
pada ayat (2) dapat dilakukan bersama dengan gubernur.
(4) Pembinaan dan pengawasan sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
dilakukan paling sedikit 1 (satu) kali dalam 1 (satu) tahun.

Pasal 4
(1) Pembinaan dan pengawasan komisi penilai AMDAL daerah
sebagaimana dimaksud dalam Pasal 3 dilakukan sesuai dengan:
a. pedoman pembinaan dan pengawasan komisi penilai AMDAL
daerah sebagaimana tercantum dalam Lampiran I Peraturan
Menteri ini; dan
b. prosedur operasional standar pengawasan komisi penilai AMDAL
daerah sebagaimana tercantum dalam Lampiran II Peraturan
Menteri ini.
(2) Lampiran sebagaimana dimaksud pada ayat (1) merupakan bagian
yang tidak terpisahkan dari Peraturan Menteri ini.

Pasal 5
(1) Pembinaan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 3 dilakukan melalui
antara lain:
a. pelatihan penyusunan dan/atau penilaian AMDAL; dan/atau
b. peningkatan pemahaman dan kemampuan aspek teknis proses
penilaian AMDAL.
(2) Pengawasan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 3 dilakukan
melalui:
a. evaluasi terhadap pelaksanaan norma, standar, prosedur dan
kriteria di bidang AMDAL; dan
b. evaluasi terhadap kinerja komisi penilai AMDAL daerah.

Pasal 6
(1) Dalam rangka pengawasan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 3,
Komisi penilai AMDAL provinsi dan kabupaten/kota wajib mengisi
lembar pertanyaan kinerja komisi penilai AMDAL daerah sesuai
dengan format sebagaimana tercantum dalam Lampiran II huruf B
yang merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari Peraturan
Menteri ini.
(2) Komisi penilai AMDAL provinsi dan kabupaten/kota wajib
menyampaikan isian lembar pertanyaan kinerja sebagaimana
dimaksud pada ayat (1) kepada:
a. Menteri bagi Komisi penilai AMDAL provinsi; dan
b. gubernur bagi Komisi penilai AMDAL kabupaten/kota.
3
(3) Isian lembar pertanyaan kinerja sebagaimana dimaksud pada ayat
(2) disampaikan paling sedikit 1 (satu) kali dalam 1 (satu) tahun.
(4) Laporan isian lembar pertanyaan kinerja sebagaimana dimaksud
pada ayat (2) digunakan sebagai masukan dan dasar dalam
melakukan pembinaan dan pengawasan kepada komisi penilai
AMDAL daerah.

Pasal 7
(1) Gubernur wajib menyampaikan laporan hasil pembinaan dan
pengawasan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 3 ayat (1) huruf b
kepada Menteri.
(2) Laporan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) menggunakan format
sebagaimana tercantum dalam Lampiran II huruf G yang merupakan
bagian yang tidak terpisahkan dari Peraturan Menteri ini.
(3) Laporan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) disampaikan paling
sedikit 1 (satu) kali dalam 1 (satu) tahun.

Pasal 8
Peraturan Menteri ini mulai berlaku pada tanggal ditetapkan.

Ditetapkan di Jakarta
pada tanggal : 3 Juli 2009
MENTERI NEGARA
LINGKUNGAN HIDUP,

ttd

RACHMAT WITOELAR

Salinan Sesuai dengan aslinya,


Deputi MENLH BIdang
Penaatan Lingkungan,

ttd

Ilyas Asaad.

4
Lampiran I
Peraturan Menteri Negara
Lingkungan Hidup
Nomor : 25 Tahun 2009
Tanggal : 3 Juli 2009

PEDOMAN PEMBINAAN DAN PENGAWASAN KOMISI PENILAI ANALISIS


MENGENAI DAMPAK LINGKUNGAN HIDUP DAERAH

I. Ruang lingkup pembinaan dan pengawasan


1. Mutu dokumen AMDAL, yang terdiri atas:
a. kesesuaian dengan peraturan perundangan yang berlaku;
b. konsistensi, keharusan, relevansi dan kedalaman mutu
dokumen AMDAL.
2. Administrasi proses AMDAL yang terdiri atas:
a. proses dan waktu keterlibatan masyarakat dan keterbukaan
informasi dalam proses AMDAL;
b. persyaratan administrasi dokumen AMDAL meliputi
persyaratan tim penyusun AMDAL dan kesesuaian format
dokumen AMDAL;
c. proses dan prosedur pelaksanaan penilaian AMDAL;
d. keputusan kelayakan atau ketidaklayakan lingkungan dari
suatu rencana usaha dan/atau kegiatan yang diterbitkan oleh
daerah.
Pembinaan dan pengawasan terhadap provinsi oleh Kementerian
Negara Lingkungan Hidup, termasuk mendorong dipenuhinya
ketentuan dalam persyaratan lisensi komisi penilai AMDAL
kabupaten/kota oleh komisi penilai AMDAL provinsi.
Pemenuhan persyaratan lisensi komisi penilai AMDAL oleh
kabupaten/kota adalah termasuk pembinaan dan pengawasan
yang dilakukan oleh Kementerian Negara Lingkungan Hidup
dan/atau instansi yang menyelenggarakan urusan pemerintahan
di bidang lingkungan hidup provinsi kepada komisi penilai AMDAL
kabupaten/kota.
Untuk mendukung pelaksanaan pembinaan dan pengawasan
terhadap kedua hal tersebut di atas, pembinaan dan pengawasan
dapat dilakukan melalui koordinasi dan komunikasi dengan
pihak-pihak terkait lainnya yaitu:
1. perguruan tinggi dan/atau pakar;
2. pemrakarsa kegiatan dan konsultan;
3. instansi teknis terkait;

1
4. lembaga swadaya masyarakat;
5. laboratorium terakreditasi.
II. Mekanisme dan tahapan pembinaan dan pengawasan
A. Pembinaan
Pembinaan terhadap komisi penilai AMDAL daerah meliputi
pembinaan terhadap:
1. mutu dokumen AMDAL yang terdiri dari:
a. kesesuaian dengan peraturan perundangan yang berlaku,
yaitu:
(1) memastikan bahwa peraturan penapisan dipahami;
(2) memastikan bahwa peraturan penyusunan AMDAL
dipahami;
(3) memastikan bahwa pedoman-pedoman teknis AMDAL
terkait penyusunan dan penilaian AMDAL dipahami.
b. konsistensi, keharusan, relevansi dan kedalaman mutu
dokumen AMDAL, yaitu:
(1) memastikan bahwa cara uji konsistensi dipahami;
(2) memastikan bahwa cara uji keharusan dipahami;
(3) memastikan bahwa cara uji relevansi dipahami;
(4) memastikan bahwa cara uji kedalaman dipahami.
2. Administrasi proses AMDAL yang terdiri dari:
a. proses dan waktu keterlibatan masyarakat dan keterbukaan
informasi dalam proses AMDAL, yaitu:
(1) memastikan bahwa kewajiban pelibatan masyarakat
dalam proses AMDAL dipahami;
(2) memastikan bahwa mengumumkan rencana usaha
dan/atau kegiatan merupakan kewajiban instansi
lingkungan dan pemrakarsa dipahami;
(3) memastikan bahwa kewajiban pengumuman dilakukan
setidak-tidaknya 30 (tiga puluh) hari kerja dipahami.
b. persyaratan administrasi dokumen AMDAL meliputi
persyaratan tim penyusun AMDAL dan kesesuai format
dokumen AMDAL, yaitu:
(1) memastikan bahwa persyaratan administrasi suatu
dokumen AMDAL untuk dapat dinyatakan layak
disidangkan dipahami (misal: izin prinsip, izin atau bukti
formal yang menyatakan bahwa rencana lokasi usaha
dan/atau kegiatan secara prinsip dapat dilakukan,
kesesuaian lokasi dengan tata ruang, persyaratan ketua
tim memiliki sertifikat penyusun AMDAL dan/atau
persyaratan lainnya, peta terkait);
(2) memastikan bahwa format penyusunan dokumen AMDAL
dipahami.

2
c. proses dan prosedur pelaksanaan penilaian AMDAL, yaitu:
(1) memastikan bahwa prosedur dan tata laksana penilaian
AMDAL dipahami;
(2) memastikan bahwa layanan komisi penilai AMDAL dalam
150 (seratus lima puluh) hari kerja dipahami. Waktu 150
hari tersebut terdiri dari 75 hari kerja untuk melakukan
proses dokumen KA-ANDAL dan 75 hari kerja untuk
melakukan proses dokumen ANDAL, RKL, RPL dan
Ringkasan Eksekutif;
(3) memastikan bahwa undangan dan dokumen AMDAL
telah diterima oleh peserta rapat minimal 10 (sepuluh)
hari kerja dipahami;
(4) memastikan bahwa kewajiban melibatkan seluruh
anggota komisi dalam suatu rapat komisi dipahami;
(5) memastikan bahwa kewajiban setiap dokumen AMDAL
memiliki keputusan kesepakatan kerangka acuan
sebelum dilakukan sidang ANDAL, RKL dan RPL
dipahami.
d. keputusan kelayakan atau ketidaklayakan lingkungan dari
suatu rencana usaha dan/atau kegiatan yang diterbitkan
oleh daerah, yaitu:
(1) memastikan bahwa penetapan kelayakan atau
ketidaklayakan lingkungan hidup terhadap suatu usaha
dan/atau kegiatan merupakan kewenangan gubernur
atau bupati dipahami;
(2) memastikan bahwa kaidah-kaidah pokok dalam
pengambilan keputusan terhadap AMDAL dipahami;
(3) memastikan bahwa pembagian urusan penilaian AMDAL
dipahami;
(4) memastikan bahwa penetapan kelayakan lingkungan
bagi usaha dan/atau kegiatan dilakukan terhadap lokasi
yang sesuai dengan tata ruang dipahami.

B. Pengawasan
Pengawasan dilakukan melalui tahapan berikut:
1. Persiapan pengawasan
a. Persiapan administrasi
(1) Mengirimkan daftar isian lembar pertanyaan kinerja
komisi penilai AMDAL daerah sebagaimana dimaksud
dalam Lampiran II huruf B Peraturan Menteri ini.
(2) Mengirimkan surat pemberitahuan tentang rencana
pengawasan sebagai tindak lanjut dari pengiriman daftar
pertanyaan kepada komisi penilai AMDAL daerah.
Tembusan disampaikan kepada gubernur/
bupati/walikota dan pihak-pihak terkait lainnya yang
diperlukan untuk mendukung pelaksanaan pengawasan.

3
(3) Melakukan koordinasi dengan pihak-pihak terkait
lainnya dalam pelaksanaan pengawasan (misalnya:
melakukan koordinasi dengan Pusat Pengelolaan
Lingkungan Hidup Regional).
(4) Melakukan konfirmasi kepada komisi penilai AMDAL
daerah yang akan dilakukan pengawasan. Bentuk
konfirmasi yaitu: memastikan bahwa daftar pertanyaan
sudah diterima dan diisi, memastikan adanya petugas
yang menerima kunjungan pengawasan, memastikan
waktu pelaksanaan pengawasan bisa dilaksanakan, dan
hal-hal teknis lainnya terkait dengan rencana
pengawasan.
Waktu pelaksanaan pengawasan sebaiknya dilakukan
bersamaan dengan waktu diselenggarakannya sidang
komisi penilai AMDAL daerah. Hal ini bertujuan untuk
dapat dilakukannya evaluasi terhadap kinerja komisi
penilai AMDAL secara optimal.
b. Penyusunan rencana pengawasan lapangan
(1) Menyiapkan dan mempelajari peraturan/pedoman yang
masih berlaku terkait di bidang AMDAL, dan bila
memungkinkan dapat dibawa sebagai acuan dalam
pelaksanaan pengawasan.
(2) Mengumpulkan data yang berkaitan dengan komisi
penilai AMDAL daerah yang akan dilakukan pengawasan,
yaitu:
a) jumlah dokumen AMDAL yang pernah dilakukan
penilaian;
b) sistem informasi komisi penilai AMDAL;
c) sumber daya manusia pelaksana AMDAL;
d) mekanisme dan prosedur penilaian dokumen AMDAL;
e) prosedur dan tata kerja sekretariat komisi penilai
AMDAL, termasuk Prosedur Operasional Standar
(SOP, Standard Operating Procedure);
f) sarana dan prasarana yang mendukung pelaksanaan
proses AMDAL;
g) ketersediaan anggaran dalam mendukung
pelaksanaan proses AMDAL.
(3) Mencari informasi bahwa komisi penilai AMDAL daerah
pernah dilakukan pengawasan sebelumnya.
(4) Menyiapkan bahan-bahan yang terkait dengan rencana
pelaksanaan pengawasan, yaitu:
1) lembar pertanyaan kinerja komisi penilai AMDAL
daerah untuk mendapatkan data atau informasi
yang seakurat mungkin;

4
2) menyiapkan peralatan yang diperlukan di lapangan
(voice recorder, kamera, buku catatan).
c. Pelaksanaan pengawasan
Dari persiapan pengawasan yang telah dilakukan, maka
pada tahap pelaksanaan pengawasan diharapkan dapat
diperoleh gambaran kinerja komisi penilai AMDAL daerah
yang akan dilakukan pengawasan lapangan.
Pelaksanaan pengawasan terdiri dari:
(1) Pertemuan pembuka
a) Penyampaian surat tugas sebagaimana dimaksud
dalam Lampiran II huruf D Peraturan Menteri ini dan
identitas diri;
b) Penyampaian maksud dan tujuan dilakukannya
pengawasan;
c) Meminta penjelasan dari komisi penilai AMDAL
daerah tentang operasional komisi penilai AMDAL di
tempat tersebut;
d) Melakukan klarifikasi dan diskusi berdasarkan
pertanyaan yang terdapat dalam daftar pertanyaan
baik berupa pertanyaan yang bersifat terbuka
maupun tertutup yang telah disiapkan sebelumnya.
(2) Pemeriksaan
a) Melakukan pemeriksaan atau klarifikasi terhadap
persyaratan lisensi. Lakukan pemeriksaan atau
klarifikasi terhadap keabsahan dari persyaratan
lisensi;
b) Melakukan pemeriksaan surat keputusan kelayakan
yang diterbitkan oleh daerah yang bersangkutan;
c) Melakukan pemeriksaan mutu dokumen AMDAL
melalui uji petik dokumen yang telah diterbitkan SK
kelayaan lingkungannya oleh daerah yang
bersangkutan meliputi: uji administrasi, uji tahap
proyek, uji mutu dokumen (uji konsistensi, uji
keharusan dan uji kedalaman);
d) Melakukan pemeriksaan terhadap Prosedur
Operasional Standar (SOP, Standard Operating
Procedure) kesekretariatan komisi penilai AMDAL
daerah;
e) Melakukan pemeriksaan terhadap sarana dan
prasarana yang dimiliki oleh komisi penilai AMDAL,
seperti: ruang rapat komisi, perpustakaan/tempat
menyimpan dokumen, ruang sekretariat, papan
pengumuman, ruang database;
f) Melakukan pemeriksaan sistem informasi komisi
penilai AMDAL.

5
(3) Pertemuan penutup
a) Penyampaian hasil sementara pelaksanaan
pengawasan kepada komisi penilai AMDAL daerah;
b) Klarifikasi terhadap hasil pelaksanaan pengawasan
yang masih jadi pertanyaan;
c) Penyampaian informasi dan kesimpulan sementara
atas hasil pelaksanaan pengawasan;
d) Penyampaian informasi bahwa hasil akhir
pelaksanaan pengawasan akan disampaikan melalui
surat oleh Kementerian Negara Lingkungan Hidup
atau Badan yang menyelenggarakan urusan
pemerintahan di bidang lingkungan hidup Provinsi;
e) Penandatanganan Berita Acara (BA) pelaksanaan
pengawasan dan Lampiran Berita Acara (BA).
d. Pasca pengawasan
(1) Penyusunan Laporan sebagaimana dimaksud dalam
Lampiran II huruf G Peraturan Menteri ini.
(2) Membuat surat hasil pelaksanaan pengawasan kepada
komisi penilai AMDAL daerah yang dipantau dengan
tembusan kepada Menteri Negara Lingkungan Hidup,
Menteri Dalam Negeri, gubernur dan bupati/walikota,
sebagaimana dimaksud dalam Lampiran II huruf H
Peraturan Menteri ini.
Pelaksanaan pengawasan didasarkan pada peraturan
perundangan yang berlaku di bidang AMDAL dan aturan terkait
lainnya, termasuk pedoman-pedoman teknis di bidang AMDAL
yaitu:
1. peraturan pemerintah tentang rencana tata ruang wilayah
nasional;
2. peraturan daerah tentang rencana tata ruang wilayah provinsi
dan/atau kabupaten/kota;
3. peraturan pemerintah tentang AMDAL;
4. peraturan tentang tata kerja komisi penilai AMDAL;
5. peraturan tentang tata laksana lisensi komisi penilai AMDAL
kabupaten/kota;
6. peraturan tentang pedoman penyusunan AMDAL;
7. peraturan tentang pedoman penilaian AMDAL;
8. peraturan tentang keterlibatan masyarakat dan keterbukaan
informasi dalam proses AMDAL;
9. peraturan tentang jenis rencana usaha dan/atau kegiatan yang
wajib dilengkapi AMDAL.
Pengawasan oleh Kementerian Negara Lingkungan Hidup kepada
provinsi termasuk pelaksanaan kewajiban provinsi untuk
melakukan pembinaan dan pengawasan kepada kabupaten/kota.

6
Hasil pelaksanaan pengawasan selanjutnya digunakan sebagai
masukan dan dasar dalam melakukan pembinaan kepada komisi
penilai AMDAL daerah yang bersangkutan.

III. TINDAK LANJUT HASIL PEMBINAAN DAN PENGAWASAN


Tindak lanjut hasil pembinaan dan pengawasan dilakukan
sebagaimana ketentuan yang terdapat dalam Peraturan Menteri
Negara Lingkungan Hidup Nomor 05 Tahun 2008 tentang Tata Kerja
Komisi Penilai Analisis Mengenai Dampak Lingkungan Hidup dan
Peraturan Menteri Negara Lingkungan Hidup Nomor 06 Tahun 2008
tentang Tata Laksana Lisensi Komisi Penilai Analisis Mengenai
Dampak Lingkungan Hidup Kabupaten/Kota.
Dalam hal hasil pembinaan dan pengawasan menunjukan bahwa
komisi penilai AMDAL menghasilkan dokumen AMDAL sesuai
dengan kaidah mutu dokumen AMDAL dan melakukan administrasi
proses AMDAL sesuai dengan ketentuan yang berlaku, maka
terhadap komisi penilai AMDAL tersebut tetap dapat melakukan
penilaian dokumen AMDAL sebagaimana peraturan perundangan
yang berlaku. Namun apabila hasil pembinaan dan pengawasan
menunjukan bahwa komisi penilai AMDAL tersebut tidak sesuai
dengan peraturan perundangan di bidang AMDAL, maka terhadap
komisi penilai AMDAL tersebut dapat dikenakan penangguhan
sementara terhadap kewenangan penilaian AMDALnya.

MENTERI NEGARA
LINGKUNGAN HIDUP,

ttd

RACHMAT WITOELAR

7
Lampiran II
Peraturan Menteri Negara
Lingkungan Hidup
Nomor : 25 Tahun 2009
Tanggal : 3 Juli 2009

PROSEDUR OPERASIONAL STANDAR PENGAWASAN KOMISI


PENILAI AMDAL DAERAH

Prosedur operasional standar ini terdiri dari beberapa contoh format


atau lembar kerja yang dapat digunakan dalam pelaksanaan
pembinaan dan pengawasan kinerja komisi penilai AMDAL daerah
yang meliputi:
A. SURAT PENYAMPAIAN LEMBAR PERTANYAAN KINERJA KOMISI
PENILAI AMDAL DAERAH.
B. DAFTAR ISIAN LEMBAR PERTANYAAN KINERJA KOMISI PENILAI
AMDAL DAERAH.
C. FORMAT SURAT PEMBERITAHUAN ATAS PENERIMAAN DAFTAR
ISIAN LEMBAR PERTANYAAN KINERJA KOMISI PENILAI AMDAL
DAERAH YANG TELAH DIISI.
D. FORMAT SURAT PENUGASAN PELAKSANAAN PEMBINAAN DAN
PENGAWASAN KINERJA KOMISI PENILAI AMDAL DAERAH.
E. FORMAT BERITA ACARA PELAKSANAAN PENGAWASAN KINERJA
KOMISI PENILAI AMDAL PROVINSI OLEH PUSAT.
F. FORMAT LAMPIRAN BERITA ACARA PENGAWASAN KINERJA
KOMISI PENILAI AMDAL KABUPATEN/KOTA OLEH PROVINSI.
G. FORMAT LAPORAN HASIL PEMBINAAN DAN PENGAWASAN
KOMISI PENILAI AMDAL DAERAH.
H. FORMAT SURAT HASIL PELAKSANAAN PENGAWASAN KINERJA
KOMISI PENILAI AMDAL DAERAH.

1
A. FORMAT SURAT PENYAMPAIAN LEMBAR PERTANYAAN KINERJA
KOMISI PENILAI AMDAL DAERAH

kota, tanggal bulan tahun


Nomor : Kepada Yth.
Lampiran : 1 (satu) berkas Kepala Instansi Pengelola
Perihal : Lembar Pertanyaan Lingkungan Hidup
Kinerja Komisi Penilai Provinsi/Kabupaten/Kota.......
AMDAL Provinsi/ di
Kabupaten/Kota Tempat

Sebagai tindaklanjut diterbitkannya Peraturan Menteri


Negara Lingkungan Hidup Nomor: 05 Tahun 2008
tentang Tata Kerja Komisi Penilai AMDAL dan Peraturan
Menteri Negara Lingkungan Hidup Nomor 06 Tahun
2008 tentang Tata Laksana Lisensi Komisi Penilai
AMDAL kabupaten/kota, yang merupakan Norma,
Standar, Prosedur dan Kriteria (NSPK) di bidang AMDAL,
maka perlu dilakukan pembinaan dan pengawasan
terhadap pelaksanaan NSPK tersebut.
Sehubungan dengan hal tersebut di atas, bersama ini
kami sampaikan daftar isian lembar pertanyaan kinerja
komisi penilai AMDAL daerah.
Untuk memperlancar proses pembinaan dan
pengawasan selanjutnya, kiranya Saudara dapat mengisi
daftar isian lembar pertanyaan kinerja komisi penilai
AMDAL daerah dan mengirimkannya kembali kepada
kami dalam waktu yang tidak terlalu lama dengan
alamat :................................
Atas perhatian dan kerjasama Saudara, kami ucapkan
terimakasih.
Deputi Menteri Negara
Lingkungan Hidup
Bidang Tata Lingkungan,

Nama...........................
NIP : ..........
Tembusan Yth:
1. Sekretaris Menteri Negara Lingkungan Hidup; sebagai laporan
2. Direktur Jenderal Otonomi Daerah, Bidang Urusan Pemerintahan,
Depdagri;
3. Gubernur Provinsi .......................;
4. Bupati/Walikota ..........................;
5. Kepala Pusat Pengelolaan Lingkungan Hidup Regional .................

2
B. DAFTAR ISIAN LEMBAR PERTANYAAN KINERJA KOMISI PENILAI
AMDAL DAERAH
(Diisi Oleh Komisi Penilai AMDALProvinsi/Kabupaten/Kota)

NO KRITERIA PERTANYAAN JAWABAN


I Pembentukan
Komisi Penilai
AMDAL daerah
1. Siapakah yang menjadi ketua
Komisi Penilai AMDAL?
2. Apakah Komisi Penilai  Ya
AMDALmempunyai Sekretariat  Tidak
Komisi yang bertugas di bidang
sekretariatan, perlengkapan dan
penyediaan informasi pendukung?
3. Siapakah yang menjabat sebagai
Sekretaris Komisi Penilai AMDAL?
4. Apakah dalam melaksanakan  Ya
tugasnya komisi penilai dibantu  Tidak
oleh tim teknis untuk menilai
dokumen AMDAL?
5. Siapakah yang menjabat sebagai
ketua tim teknis?
6. Adakah anggota tim teknis  Ya
tersebut yang telah mengikuti  Tidak
pelatihan penyusun AMDAL?
7. Adakah anggota tim teknis  Ya
tersebut yang telah mengikuti  Tidak
pelatihan penilai AMDAL?
8. Apakah keanggotaan Komisi  Ya
Penilai memiliki tenaga ahli di  Tidak
bidang biogeofisik-kimia?
9. Apakah keanggotaan Komisi  Ya
Penilai memiliki tenaga ahli di  Tidak
bidang ekonomi?
10. Apakah keanggotaan Komisi  Ya
Penilai memiliki tenaga ahli di  Tidak
bidang sosial-budaya?
11. Apakah keanggotaan Komisi  Ya
Penilai memiliki tenaga ahli di  Tidak
bidang kesehatan?
12. Apakah keanggotaan Komisi  Ya
Penilai memiliki tenaga ahli di  Tidak
bidang perencanaan
pembangunan wilayah?
13. Apakah keanggotaan Komisi  Ya
Penilai memiliki tenaga ahli di  Tidak
bidang lingkungan?

3
NO KRITERIA PERTANYAAN JAWABAN
14. Adakah Lembaga Swadaya  Ya
Masyarakat (LSM) yang  Tidak
berkedudukan sebagai anggota
komisi penilai AMDAL?
15. Apakah komisi penilai mempunyai  Ya
akses terdekat atau bekerjasama  Tidak
dengan suatu laboratorium?
16. Apakah laboratorium tersebut  Ya
telah terakreditasi?  Tidak
17. Apakah laboratorium tersebut  Ya
mempunyai kemampuan menguji  Tidak
kualitas lingkungan?contoh uji
kualitas lingkungan, sekurang-
kurangnya untuk parameter air
dan udara?
II ADMINISTRASI Memiliki standar prosedur pelaksanaan
1. Proses AMDAL kesekretariatan secara tertulis yang mengatur:

1. Apakah memiliki prosedur  Ada


penerimaan dokumen Kerangka Tidak ada
Acuan dan dokumen ANDAL, RKL,
RPL?
2. Bagaimana prosedur penyebaran
undangan dan dokumen kepada
anggota komisi dan tim teknis
dilakukan?
3. Adakah dilakukan pencatatan  Ya
semua saran, pendapat dan  Tidak
tanggapan dari anggota tim teknis
dan komisi penilai AMDAL?
4. Apakah dilakukan pembuatan  Ya
berita acara pada setiap rapat tim  Tidak
teknis dan tim penilai AMDAL?
5. Adakah dokumentasi daftar hadir  Ya
anggota komisi penilai dan tim  Tidak
teknis pada setiap rapat?
6. Bagaimana prosedur koreksi
perbaikan dokumen AMDALyang
menampung semua saran,
pendapat dan tanggapan anggota
tim teknis dan komisi penilai
dilakukan?
7. Adakah dilakukan konsultasi  Ya
antara konsultan dan pemrakarsa  Tidak
dengan Komisi Penilai
(sekretariat/penanggung jawab
materi) selama proses AMDAL?

4
NO KRITERIA PERTANYAAN JAWABAN
8. Berapa kali dilakukan sidang
Komisi Penilai AMDALdalam satu
tahun? ............. sidang
9. Berapa jumlah dokumen yang
dinilai/SK kelayakannya
dikeluarkan oleh Komisi Penilai
AMDAL dalam satu
tahun?..........dokumen
10. Berapa jumlah dokumen UKL-UPL
dalam satu tahun?
............dokumen
11. Berapakah waktu yang diperlukan
untuk suatu dokumen KA
diajukan sampai mendapatkan SK
kesepakatan?.......bulan/tahun
12. Berapakah waktu yang diperlukan
untuk suatu dokumen ANDAL,
RKL/RPL diajukan sampai
mendapatkan SK Kelayakan?
............... bulan/ tahun
13. Apakah yang menjadi dasar dalam
penentuan suatu kegiatan harus
dilakukan rapat Tim teknis atau
langsung rapat Komisi Penilai
AMDAL? .....
14. Apakah dalam proses  Ya
pendistribusian ada dokumen yang  Tidak
disampaikan kepada anggota
komisi kurang dari 10 hari?
15. Apakah anggota komisi yang tidak  Ya
dapat menghadiri rapat komisi  Tidak
memberikan saran, pendapat dan
tanggapan secara tertulis?
16. Apakah sekretaris Komisi pada  Ya
saat rapat komisi membacakan  Tidak
berita acara sidang komisi ?

17. Apakah berita acara sidang komisi  Ya


ditandatangani oleh pimpinan  Tidak
rapat dan pemrakarsa?
18. Apakah pada saat rapat komisi  Ya
penilaian dokumen AMDAL  Tidak
dihadiri oleh warga masyarakat
terkena dampak?
19. Apakah komisi penilai pernah  Ya
menerbitkan surat keputusan  Tidak
ketidaklayakan lingkungan?

5
NO KRITERIA PERTANYAAN JAWABAN
20. Berapa lama waktu yang
diperlukan, sekretariat komisi
untuk menyampaikan notulensi
hasil rapat penilaian kepada
pemrakarsa .... minggu/bulan
21. Berapa lama waktu yang
diperlukan sekretariat komisi
(penanggung jawab materi) untuk
melakukan koreksi (pemeriksaan)
dokumen AMDAL yang telah
diperbaiki oleh pemrakarsa ......
minggu/bulan
22. Apabila pemrakarsa tidak hadir  Ya
apakah sidang tetap  Tidak
dilangsungkan?
23. Apakah salinan surat keputusan  Ya
disampaikan kepada instansi  Tidak
terkait seperti:
(Gubernur/Bupati/Walikota,
Kepala Bapedalda/Dinas LH,
Pimpinan Sektor)
1. Gubernur  Ya
 Tidak
2. Bupati/Walikota  Ya
 Tidak
3. Kepala Bapedalda/ Dinas  Ya
Lingkungan Hidup  Tidak
4. Pimpinan Sektor  Ya
 Tidak
24. Apakah salinan keputusan  Ya
kelayakan lingkungan suatu  Tidak
usaha dan atau kegiatan beserta
dokumennya disampaikan
kepada:
1. Instansi yang berwenang  Ya
menerbitkan izin melakukan  Tidak
usaha dan atau kegiatan
2. Gubernur yang bersangkutan  Ya
 Tidak
3. Menteri /Sektor dan/atau  Ya
pimpinan LPND  Tidak
4. Kepala instansi yang ditugasi  Ya
mengendalikan dampak  Tidak
lingkungan

6
NO KRITERIA PERTANYAAN JAWABAN
25. Apakah terdapat bukti tertulis,  Ya
bahwa pada proses penilaian  Tidak
AMDALmelibatkan unsur-unsur
sektor, perguruan tinggi/tenaga
ahli/pakar dan masyarakat?
26. Apakah sekretariat komisi penilai  Ya
mengumumkan rencana usaha  Tidak
atau kegiatan wajib AMDAL yang
diajukan oleh pemrakarsa?
27. Apakah ada saran, pendapat dan  Ya
tanggapan dari masyarakat sejak  Tidak
rencana usaha dan atau kegiatan
diumumkan/dipublikasikan?
28. Apakah sekretariat komisi  Ya
mengkompilasi, mengarsip saran,  Tidak
pendapat dan tanggapan dari
masyarakat?
29. Apakah semua dokumen saran,  Ya
pendapat, tanggapan dari  Tidak
masyarakat dan ringkasan serta
jawaban diarsip dan disimpan
dengan baik?
30. Apakah surat keputusan  Ya
kelayakan beserta dokumen  Tidak
AMDAL dipublikasikan kepada
masyarakat?
31. Apakah Komisi Penilai AMDAL  Ya
memiliki pangkalan data digital  Tidak
(database) yang
mendokumentasikan dan
mengolah data tentang proses
AMDAL?
ADMINISTRASI
2. Dokumen
AMDAL
1. Apakah Komisi Penilai AMDAL  Ya
melakukan pemeriksaan terhadap  Tidak
kelengkapan administrasi?
2. Apakah diakukan pemeriksaan  Ya
terhadap batas waktu  Tidak
pengumuman kegiatan di media
cetak?
3. Berapa batas waktu yang  >30 hari
diperlukan untuk pengumuman kerja
kegiatan?  <30 hari
kerja

7
NO KRITERIA PERTANYAAN JAWABAN
4. Dalam hal tim penyusun tidak Tidak bisa
melampirkan surat pernyataan  Bisa
ikut menyusun dokumen AMDAL,
apakah dokumen tersebut bisa
terus diproses?
5. Dalam hal tim penyusun tidak Tidak bisa
melampirkan materai dalam surat  Bisa
pernyataan ikut menyusun
dokumen AMDAL, apakah
dokumen tersebut bisa terus
diproses?
6. Apakah dilakukan pemeriksaan  Ya
terhadap kesesuaian rencana  Tidak
kegiatan dengan rencana tata
ruang wilayah?
7. Apakah dilakukan pemeriksaan  Ya
dengan membaca secara detail  Tidak
dokumen AMDAL tersebut?

8. Apakah ada kendala yang  Ya


dihadapi dalam penilaian  Tidak
dokumen AMDAL dengan
mengacu pada peraturan menteri
yang mengatur tentang pedoman
penilaian dokumen AMDAL?
9. Apakah dilakukan pemeriksaan  Ya
terhadap kesesuaian penggunaan  Tidak
metode dalam bab metode
prakiraan dampak?
10. Apakah Komisi Penilai AMDAL  Ya
melakukan penilaian dokumen  Tidak
AMDAL sesuai format penyusunan
dokumen sebagaimana diatur
dalam PerMenLH No.08 Tahun
2006?
11. Apakah bapak/ibu mengerti  Mengerti
bahwa Ringkasan Eksekutif (RE)  Tidak
merupakan bagian yang tidak mengerti
terpisahkan dari dokumen
AMDAL?
III. MUTU
DOKUMEN
1. Apakah dilakukan evaluasi  Ya
terhadap alternatif rencana  Tidak
usaha/kegiatan (alternatif lokasi,
alternatif teknologi atau alternatif
yang akan digunakan?

8
NO KRITERIA PERTANYAAN JAWABAN
2. Apakah bapak/ibu melakukan  Ya
evaluasi terhadap peraturan-  Tidak
peraturan yang digunakan dalam
dokumen dengan peraturan-
peraturan yang terbaru?
3. Apakah dokumen AMDAL yang  Ya
bapak/ibu periksa berada pada  Tidak
tahap desain rinci kegiatan?
4. Dari sekian banyak peraturan dan  Panduan
panduan dalam melakukan Teknik
penilaian AMDAL. Mana yang Penilaian
lebih mudah untuk dimengerti? Dokumen
AMDAL
(2002)
 Panduan
Pelingkupan
dalam
AMDAL
(2007)
 Permen No.
05 Tahun
2008
5. Apakah setiap dokumen AMDAL  Ya
yang diajukan telah dilakukan uji  Tidak
mutu dokumen berupa uji
administrasi, uji tahapan proyek, Catatan:
uji konsistensi, uji keharusan, uji Lampirkan
kedalaman dan uji relevansi? format hasil
uji mutu
dokumen
6. Siapakah yang melakukan
pemeriksaan dokumen sebelum
dan sesudah sidang komisi?
Penanggung Jawab Materi (PJM)
Staf bidang AMDAL
Staf teknis di bidang lain
Lain-lain.......?

DAFTAR LAMPIRAN YANG HARUS DILENGKAPI:


1. SK pembentukan Komisi Penilai AMDAL
2. SK pembentukan Tim Teknis
3. SK kelayakan lingkungan yang telah dikeluarkan
4. Berita acara sidang Tim Teknis dan sidang Komisi (salah satu
contoh)
5. Lembar tanggapan saran masukan dari peserta sidang
6. Lembar pernyataan kesediaan pakar menjadi tenaga ahli dalam
sidang
7. Lembar kerjasama dengan laboratorium yang terakreditas

9
8. Lembar kronologis proses AMDAL
9. Lembar kelengkapan administrasi dokumen
10. Lembar uji konsistensi dokumen
11. Lembar penerimaan, penyampaian dokumen
12. Notulensi konsultasi dengan konsultan dan pemrakarsa (salah
satu contoh)
13. Notulensi sidang Tim teknis dan sidang komisi (salah satu contoh)
14. Sertifikat pelatihan dasar, penyusunan dan penilai AMDAL bagi
yang telah mengikuti pelatihan
15. Daftar hadir sidang tim teknis dan sidang komisi (salah satu
contoh)
16. Undangan sidang Tim Teknis dan sidang komisi (salah satu
contoh)
17. Surat penyampaian SK kelayakan kepada instansi terkait
18. Format database yang telah ada
19. Struktur organisasi Bapedalda
20. Surat/memo penunjukkan penanggung jawab materi (orang yang
bertugas memeriksa dokumen)

10
C. FORMAT SURAT PEMBERITAHUAN ATAS PENERIMAAN DAFTAR
ISIAN LEMBAR PERTANYAAN KINERJA KOMISI PENILAI AMDAL
DAERAH YANG TELAH DIISI

kota, tanggal bulan tahun

Nomor : Kepada Yth.


Lampiran : - Kepala Instansi Pengelola
Perihal : Penerimaan Lembar Lingkungan Hidup
Pertanyaan Kinerja Provinsi/Kabupaten/Kota..........
Komisi Penilai AMDAL di
Provinsi/Kabupaten/ Tempat
Kota

Menanggapi surat Saudara dengan nomor ...............


tanggal ........ perihal ............, bersama ini kami
sampaikan bahwa kami telah menerima Lembar
Pertanyaan Kinerja Komisi Penilai AMDAL
Provinsi/Kabupaten/Kota yang telah Saudara isi.
Lembar Pertanyaan Kinerja Komisi Penilai AMDAL
Provinsi/Kabupaten/Kota tersebut, selanjutnya akan
kami proses sebagai database pembinaan dan
pengawasan, serta akan kami tindaklanjuti. Apabila
dipandang perlu kami akan melakukan kunjungan
lapangan untuk klarifikasi hal-hal yang masih
memerlukan penjelasan lebih lanjut.
Atas perhatian dan kerjasama Saudara, kami ucapkan
terimakasih.

Deputi Menteri Negara


Lingkungan Hidup
Bidang Tata Lingkungan,

Nama.........................
NIP : ..........
Tembusan Yth:
1. Sekretaris Menteri Negara Lingkungan Hidup; sebagai laporan
2. Kepala Pusat Pengelolaan Lingkungan Hidup Regional...............

11
D. FORMAT SURAT PENUGASAN PELAKSANAAN PEMBINAAN DAN
PENGAWASAN KINERJA KOMISI PENILAI AMDAL DAERAH

kota, tanggal bulan tahun

Nomor : Kepada Yth.


Lampiran : 1 (satu) berkas Kepala Instansi Pengelola
Perihal : Pelaksanaan pembinaan Lingkungan Hidup
dan pengawasan kinerja Provinsi/Kabupaten/Kota.......
Komisi Penilai AMDAL di
Provinsi/Kabupaten/Kota Tempat

Menindaklanjuti pelaksanaan pembinaan dan


pengawasan Norma, Standar, Prosedur dan Kriteria
(NSPK) di bidang AMDAL dan tindaklanjut dari telah
diterimanya Daftar Isian Lembar Pertanyaan Kinerja
Komisi Penilai AMDAL provinsi/kabupaten/kota melalui
surat Saudara nomor … tanggaL … perihal …, maka
bersama ini kami sampaikan bahwa terdapat beberapa
hal yang perlu kami klarifikasi.
Sehubungan dengan hal tersebut di atas, kami mohon
kesediaan Saudara untuk dapat menerima dan
membantu memberikan informasi yang diperlukan
kepada staf yang kami tugaskan, yaitu:
1. Nama : ........................
NIP : ........................
Jabatan : ........................
2. Nama : ........................
NIP : ........................
Jabatan : ........................
Atas perhatian dan kerjasama Saudara, kami ucapkan
terimakasih.
Deputi Menteri Negara
Lingkungan Hidup
Bidang Tata Lingkungan,

Nama............................
NIP : ................
Tembusan Yth:
1. Sekretaris Menteri Negara Lingkungan Hidup; sebagai laporan
2. Direktur Jenderal Otonomi Daerah, Bidang Urusan Pemerintahan,
Depdagri;
3. Gubernur Provinsi .......................;
4. Bupati/Walilota ...........................;
5. Kepala Pusat Pengelolaan Lingkungan Hidup Regional .................

12
E. FORMAT BERITA ACARA PELAKSANAAN PENGAWASAN KINERJA
KOMISI PENILAI AMDAL PROVINSI OLEH PUSAT

Pada hari ini Rabu, tanggal..........bulan.......tahun.......,


pukul............WIB, di Provinsi..................., kami yang bertanda
tangan di bawah ini:

1. Nama :................ 2. Nama :................


Instansi :................ Instansi :.................
NIP :................ NIP :.................
Pangkat/Gol :................ Pangkat/Gol :.................
Jabatan :................ Jabatan :.................

Beserta anggota pengawas:

1. Nama :................ 2. Nama :.................


Instansi :................ Instansi :.................
NIP :................ NIP :.................
Pangkat/Gol :................ Pangkat/Gol :.................
Jabatan :................ Jabatan :.................

Secara bersama-sama telah melakukan pengawasan terhadap :


Komisi Penilai AMDAL Provinsi .....................
Alamat .........................
Nama ..........................
Jabatan .......................

Pengawasan dilakukan berkaitan dengan pelaksanaan kegiatan


komisi penilai AMDAL Provinsi............catatan temuan-temuan
lapangan selama pengawasan disajikan dalam lampiran Berita Acara
ini dan menjadi bagian yang tidak terpisahkan dari Berita Acara ini.

Demikian Berita Acara Pengawasan Kinerja Komisi Penilai AMDAL


Provinsi ini dibuat dengan sebenar-benarnya dan disaksikan oleh
yang bertandatangan di bawah ini.

Pelaksana Pengawas Pusat Komisi Penilai AMDAL Provinsi


Nama: Nama:

Tandatangan: Tandatangan:

13
F. FORMAT LAMPIRAN BERITA ACARA PENGAWASAN KINERJA
KOMISI PENILAI AMDAL KABUPATEN/KOTA

Kabupaten/Kota:.......................
Hari/Tanggal:.............................

Ringkasan temuan pengawasan

Tidak
No. Kriteria Lampiran Dipenuhi Keterangan
dipenuhi
I Persyaratan lisensi
Komisi Penilai
AMDALKabupaten/Kota

II Mutu dokumen AMDAL

III Administrasi proses


AMDAL

Kesimpulan sementara

1.
2.
3.
4.
5.
dst.

Mengetahui:

Kabupaten/Kota:.......... Pelaksana Pengawasan........

(tandatangan) (tandatangan)

14
G. FORMAT LAPORAN HASIL PEMBINAAN DAN PENGAWASAN
KOMISI PENILAI AMDAL DAERAH

I. Pendahuluan
A. Profil Singkat Komisi Penilai AMDAL Daerah Provinsi/
Kabupaten/ Kota ...... (sebut namanya)
1. Jelaskan secara singkat titik berat pembangunan di
kabupaten/kota/provinsi tersebut
2. Sebutkan (data 2 tahun terakhir):
a. jumlah dokumen AMDAL dan UKL-UPL yang telah
dinilai/diperiksa (tabel dan diagram)
contoh:
Jumlah Dokumen AMDAL yang
disahkan pada Tahun 2007 - 2008
AMDAL
60 UKL-UPL

50
40
30
20
10
0
2007 2008

b. jumlah rapat komisi yang telah dilakukan;


c. jumlah SK kesepakatan ANDAL yang diterbitkan;
d. jumlah SK Kelayakan dan/atau SK Ketidaklayakan
Lingkungan (tabel dan diagram);
contoh:
Perbandingan SK Kelayakan dan
Ketidaklayakan Tahun 2008

Layak
Tidak Layak

e. Peta jenis kegiatan yang disidangkan, sebaiknya disusun


dalam bentuk tabel dan diagram batang.

15
Contoh:
Jumlah Rencana Usaha dan/atau Kegiatan
yang dinilai selama tahun 2008
10
9
8
7
6
5
4
3
2
1
0
kehutanan pertanian industri perikanan

B. Waktu Pelaksanaan
Diisi dengan hari, tanggal, bulan dan tahun dilakukannya
pengawasan
C. Personil Pengawasan
Diisi dengan nama dan jabatan pengawas yang melaksanakan
pengawasan lapangan

II. Hasil Pembinaan


Menguraikan/menjelaskan pembinaan terhadap Komisi Penilai
AMDAL kabupaten/kota yang dilakukan oleh provinsi antara lain:
a. pelatihan penyusunan dan/atau penilaian AMDAL; dan/atau
b. peningkatan pemahaman dan kemampuan aspek teknis
proses penilaian AMDAL.

III. Hasil Klarifikasi Pengawasan serta Analisisnya


Menguraikan/menjelaskan analisa dari hasil pengawasan yang
terdiri dari:
A. Pemenuhan Persyaratan Lisensi Komisi Penilai AMDAL
kabupaten/kota, atau pemenuhan persyaratan berikut bagi
Komisi Penilai AMDAL provinsi.
Contoh:
Memenuhi/
No. PERSYARATAN ADMINISTRASI Tidak Alasan
Memenuhi
1. a. Ketua komisi penilai.
b. Kelembagaan instansi lingkungan
hidup kabupaten/kota.
2. Sekretariat berkedudukan di instansi
lingkungan hidup kabupaten/kota
3. Tim teknis beranggotakan setidaknya
sumber daya manusia bersertifikat:
a. AMDAL Penyusun (2 orang).
b. AMDAL Penilai (3 orang).
4. Ketersediaan tenaga ahli:
a. Biogeofisik-kimia.
b. Ekonomi, sosial & budaya.
c. Kesehatan.
d. Perencanaan pembangunan.

16
5. Ketersediaan organisasi lingkungan
atau lembaga swadaya masyarakat
6. Kerjasama dengan laboratorium
lingkungan.

Berikan uraian analisis singkat terhadap pemenuhan atau


tidaknya persyaratan dimaksud. Sebaiknya disusun dalam bentuk
analisis SWOT:

Peluang Ancaman
Kekuatan
Kelemahan

B. Pemeriksaan dokumen AMDALyang meliputi:


1. Kesesuaian sistematika dengan Permen 08 Tahun 2006
2. Hasil uji Konsistensi, keharusan, relevansi dan kedalaman
mutu dokumen AMDAL.
C. Pemeriksaan administrasi proses AMDAL
1. Kesesuaian proses/mekanisme penilaian dengan PP 27
Tahun 1999 dan peraturan turunannya.
2. Diambil contoh terhadap 2-5 dokumen AMDAL terakhir,
dicek pemenuhan 75 hari kerja pada masing-masing
tahapan. Disajikan dalam bentuk tabel dan diagram batang
Contoh:
Pemenuhan waktu 75 hari kerja
terhadap 5 dokumen AMDAL
jumlah hari

75

0
ANDAL
ANDAL

ANDAL
ANDAL

ANDAL
ANDAL

ANDAL
ANDAL

ANDAL
ANDAL
KA

KA

KA

KA

KA

A B C D E

a. Lama waktu pengkoreksian dokumen dan lama waktu


pengiriman hasil notulensi
b. Sarana dan prasarana

IV. Kesimpulan dan Rekomendasi


Menguraikan butir-butir kesimpulan dan rekomendasi (tidak
menyimpang dari kesimpulan sementara sebagaimana tertuang
pada Berita Acara)

17
Lampiran
1. Persuratan yang terkait dengan pelaksanaan pembinaan dan
pengawasan.
2. Daftar isian lembar kinerja komisi penilai AMDAL daerah.
3. Seluruh lampiran yang menjadi bagian dari pelaksanaan
pengawasan.
4. Foto dokumentasi.

18
H. FORMAT SURAT HASIL PELAKSANAAN PENGAWASAN KINERJA
KOMISI PENILAI AMDAL DAERAH

kota, tanggal bulan tahun

Nomor : Kepada Yth.


Lampiran : 1 (satu) berkas Kepala Instansi Pengelola
Perihal : Laporan hasil Lingkungan Hidup
Pelaksanaan pengawasan Provinsi/Kabupaten/Kota......
kinerja Komisi Penilai di
AMDAL Tempat
Provinsi/Kabupaten/Kota

Menindaklanjuti pelaksanaan pengawasan Norma,


Standar, Prosedur dan Kriteria (NSPK) di bidang AMDAL
yang telah kami lakukan kepada Komisi Penilai AMDAL
provinsi/kabupaten/kota.................pada tanggal......,
bersama ini kami sampaikan hasil pelaksanaan
pengawasan Kinerja Komisi Penilai AMDAL
provinsi/kabupaten/kota yang bersangkutan.
Ada 3 kategori yang kami gunakan sebagai bahan
rumusan dalam memberikan kesimpulan, yaitu:
1. Persyaratan pembentukan Komisi Penilai AMDAL
provinsi/kabupaten/kota.
Hasil pengawasan menunjukkan bahwa Persyaratan
pembentukan Komisi Penilai AMDAL provinsi/
kabupaten/kota telah.........(terpenuhi/tidak terpenuhi)
2. Kualitas mutu dokumen AMDAL
Hasil pengawasan menunjukkan bahwa mutu
dokumen AMDALsudah............(memenuhi/tidak
memenuhi) kaidah kajian AMDAL, sehingga perlu
dilakukan pembinaan dalam hal...............
3. Administrasi proses AMDAL
Hasil pengawasan menunjukkan bahwa Adminstrasi
proses AMDAL............ (telah sesuai/tidak sesuai)
dengan prosedur operasional standar penilaian
AMDAL. Hal-hal yang perlu diperbaiki atau
dilakukan pembinaan adalah...........
Kiranya laporan pengawasan terhadap kinerja Komisi
Penilai AMDAL provinsi/kabupaten/kota.... dapat
digunakan sebagai bahan masukan bagi peningkatan
kapasitas Komisi Penilai AMDAL provinsi/
kabupaten/kota. (catatan: laporan ini dapat digunakan
sebagai bahan pertimbangan dalam proses re-lisensi
oleh Badan Pengelolaan Lingkungan Hidup provinsi).

19
Atas perhatian dan kerjasama Saudara, kami ucapkan
terimakasih.

Deputi Menteri Negara


Lingkungan Hidup
Bidang Tata Lingkungan,

Nama...............................
NIP : ..........
Tembusan Yth:
1. Sekretaris Menteri Negara Lingkungan Hidup; sebagai laporan
2. Direktur Jenderal Otonomi Daerah, Bidang Urusan Pemerintahan,
Depdagri;
3. Gubernur Provinsi .......................;
4. Bupati/Walikota ..........................;
5. Kepala Pusat Pengelolaan Lingkungan Hidup Regional .................

MENTERI NEGARA
LINGKUNGAN HIDUP,

ttd

RACHMAT WITOELAR

20

Anda mungkin juga menyukai