Anda di halaman 1dari 4

PEMBUATAN SIKLOHEKSANON

Niken Roro Hapsari


NIM : 10518010
Kelas : 02
Kelompok : 01
nikenhapsari14@gmail.com

Abstrak

Sintesis sikloheksanon dapat dilakukan dengan mengoksidasi sikloheksanol dengan oksidator natrium
hipoklorit dalam suasana asam dengan penambahan asam asetat. Reaksi ini berlangsung lebih cepat
dalam suasana asam daripada dalam basa dan memungkinkan membentuk senyawa antara ester alkil
hipoklorit serta melalui reaksi E2 yang menghasilkan keton (sikloheksanon) dan ion klorida.
Sikloheksanon yang diperoleh dioksidasi dengan oksidator KMnO 4 sehingga menghasilkan asam
adipat.

Kata kunci: oksidasi, oksidator, sikloheksanol, sikloheksanon, asam adipat.

Abstract

Synthesis of cyclohexanone can be carried out by oxidizing cyclohexanol with sodium hypochlorite
oxidant in an acidic conditions with the addition of acetic acid.acetic. This reaction takes place faster
in an acidic conditions than in a base and makes it possible to form compounds between alkyl
hypochlorite esters and through the E 2 reaction which produces ketones (cyclohexanone) and
chloride ions. The cyclohexanone obtained was oxidized with KMnO 4 oxidant produce adipic acid.

Keywords: oxidation, oxidant, cyclohexanol, cyclohexanone, adipic acid.

1. PENDAHULUAN a. Sintesis Sikloheksanon dari Sikloheksanol

Sebanyak 8 ml (0,075 mol) sikloheksanol dimasukan


Pembuatan sikloheksanon dari sikloheksanol,
kedalam labu Erlenmeyer 250 ml. Termometer dimasukkan
merupakan reaksi oksidasi alkohol sekunder alisiklik
secara perlahan, sambil digoyangkan pelan. Campuran 4 ml
menjadi keton alisiklik dengan oksidator kalium dikromat
asam asetat dengan 115 ml larutan pemutih ditempatkan
dalam suasana asam.
dalam corong pisah 250 ml.Uji dengan kertas lakmus, dan
ditambah sedikit asam hingga menjadi suasana asam.
Selama penambahan, suhu dijaga sekitar 40-50 ℃. Apabila
suhu di atas 50 ℃ larutan dimasukkan ke dalam penangas
es. Waktu penambahan campuran 15-20 menit. Labu
Erlenmeyer digoyangkan secara berkala selama 20 menit
berikutnya agar reaksi berlangsung sempurna. Lalu
Gambar 1. Reaksi oksidasi sikloheksanol ditambahkan indikator timol biru. Secara perlahan sambil
digoyangkan, ditambahkan 15 – 20 mL larutan NaOH 6 M
Reaksi oksidasi alkohol dengan Cr(VI) paling banyak sampai larutan netral. Kemudian campuran reaksi
digunakan, namun senyawa Cr(VI) bersifat karsinogen pada dimasukan ke dalam labu bundar 250 mL, dan ditambahkan
sistem pernafasan. Oleh karena itu, pada percobaan ini batang pengaduk magnet. Terhadap larutan ini diakukan
digunakan oksidator natrium hipoklorit. Reaksi oksidasi ini distilasi sederhana dalam penangas air sampai diperoleh
berlangsung lebih cepat dalam suasana asam, sehingga distilat sebanyak 40 ml. Distilat kemudian dimasukan ke
ditambahkan asam asetat yang fungsinya dapat mengubah dalam corong pisah dan dijenuhkan dengan garam NaCl 10
natrium hipoklorit menjadi asam hipoklorit yang nantinya g, lalu diekstraksi dua kali masing-masing menggunakan 15
dapat bereaksi lebih lanjut dengan reaksi E 2, sehingga mL eter. Fasa organik dan air dipisahkan. Fasa organik
menghasilkan produk keton (sikloheksanon) dan ion (sikloheksanon+eter) ditambahkan 3 g natrium sulfat
klorida. Pembuatan asam adipat dilakukan dengan anhidrat dan didistilasi di atas penangas air pada pemanas
mengoksidasi sikloheksanon dengan oksidator KMNO4. listrik. Dikumpulkan fraksi didih pada suhu (154-156) ℃.
Untuk menentukan kemurniannya diukur indeks bias dan
dihitung % rendemennya.
2. METODE PERCOBAAN
b. Oksidasi Sikloheksanon menjadi Asam Adipat
Sebanyak 2,5 g sikloheksanon dan 7,7 g KMnO4 segera dimasukan ke dalam penangas es, karena jika suhu
dimasukan ke dalam labu Erlenmeyer 250 mL, ditambahkan diatas itu akan terjadi pemutusan ikatan antara molekulnya,
32 mL air, lalu goyangkan. Suhu dipertahankan sampai sehingga sikloheksanon tidak terbentuk. Begitu juga apabila
30℃, kemudian ditambahkan 1 mL larutan NaOH 3 M. suhu dibawah 400C, reaksi oksidasi sikloheksanol tidak
Kenaikan suhu diamati pada termometer. Pada saat suhu berlangsung sempurna. Setelah penambahan, labu
mencapai 45℃ (15 menit), laju proses oksidasi dipelankan Erlenmeyer digoyang secara berkala selama 20 menit agar
dengan mendinginkan labu dalam air es, dijaga suhu pada reaksi berlangsung sempurna.
45 ℃ selama 20 menit. Tunggu sampai ada sedikit kenaikan Kedalam campuran larutan ditambahkan timol biru dan
suhu (47℃) dan suhu diturunkan kembali (25 menit). NaOH. Penambahan NaOH ini bertujuan untuk menetralkan
Kemudian dipanaskan campuran reaksi sambil digoyangkan larutan yang bersuasana asam yang ditunjukan dengan
di atas pemanas untuk menyempurnakan reaksi dan perubahan warna indikator. Larutan ini kemudian
mengendapkan mangan dioksida (warna coklat). Jika dipindahkan ke dalam labu bundar 250 ml dan didistilasi.
permanganat masih ada, ditambahkan natrium bisulfit. Kedalam labu, dimasukan batu didih untuk mengurangi
Campuran reaksi disaring dengan corong Buchner. Endapan letupan-letupan pada proses distilasi. Distilasi bertujuan
dicuci dengan sedikit air. Filtrat yang diperoleh diuapkan di untuk memurnikan sikloheksanon yang masih mengandung
atas pemanas listrik sampai volume mencapai 8 mL dan zat pengotor yang berasal dari hasil reaksi oksidasi dan
larutan berwarna jernih. Apabila larutan masih berwarna, penambahan indikator beserta NaOH saat penetralan
ditambahkan sedikit karbon aktif, lalu disaring kembali, larutan. Sikloheksanon yang memiliki titik didih lebih
dicuci dengan sedikit air. Filtratnya diuapkan kembali rendah dari zat pengotor lebih dulu menguap. Proses
sampai volume sekitar 8 mL. Larutan kemudian diasamkan penguapan ini dilakukan dengan pemanasan pada labu
dengan menambahkan HCl pekat sampai pH 1 – 2 distilasi.. Saat distilasi suhu diperhatikan agar tidak
(digunakan kertas pH universal), lalu ditambahkan sedikit melewati titik didih sikloheksanon, agar distilat yang
asam berlebih sampai terbentuk kristal. Kristal yang diperoleh murni sikloheksanon.
diperoleh disaring dengan corong Buchner dan di cuci
dengan sedikit air dingin/es. Kemudian ditentukan titik leleh
asam adipat (t.l. 152℃– 153 ℃).

3. HASIL DAN PEMBAHASAN


a. Sintesis Sikloheksanon dari Sikloheksanol

Alkohol sekunder dapat dioksidasi menjadi keton.


Pembuatan sikloheksanon dilakukan dengan cara
mengoksidasi sikloheksanol menjadi sikloheksanon
menggunakan oksidator natrium hipoklorit ( NaClO ).
Reaksi oksidasi ini dilakukan dalam suasana asam, dengan
penambahan asam asetat. Larutan asam asetat akan
mengaktivasi NaOCl dan terbentuklah HOCl,

Gambar 4. Rangkaian distilasi sederhana


Gambar 2. Reaksi asam asetat dengan NaOCl
Distilat yang diperoleh dimasukan ke dalam corong pisah
HClO ini merupakan oksidator yang akan bereaksi dengan dan dijenuhkan dengan NaCl. Penjenuhan ini berfungsi
sikloheksanol melalui reaksi E2. HClO yang terdiri dari ion untuk menurunkan kelarutan produk organik, agar
kloronium yaitu Cl+, akan tereduksi menjadi ion Cl- sikloheksanon yang terbentuk keluar dari lapisan air.
Kemudian, distilat ini diekstraksi dua kali masing-masing
dengan 15 mL eter. Sikloheksanon memiliki kepolaran yang
rendah, sehingga sikloheksanon akan terpisah dengan
lapisan air dan larut dalam eter yang juga memiliki
kepolaran rendah. Eter dan lapisan air memiliki berat jenis
yang berbeda. Akibat perbedaan berat jenis ini, terbentuk
dua lapisan pada corong pisah. Dimana lapisan bawah
merupakan fasa organik (eter+sikloheksanon) yang
memiliki berat jenis lebih besar dibandingkan lapisan air.
Setelah dilakukan ekstraksi dengan corong pisah, di peroleh
fasa organik.
Fasa organik selanjutnya ditambahkan natrium sulfat
anhidrat untuk menyerap sisa air yang masih terdapat pada
Gambar 3. Mekanisme reaksi oksidasi sikloheksanol campuran sikloheksanon dengan eter. Untuk memperoleh
sikloheksanon murni tanpa kandungan eter dilakukan
Saat penambahan asam asetat pada campuran distilasi di atas penangas air pada pemanas listrik. Fraksi
sikloheksanol dan larutan pemutih dilakukan secara distilat yang dikumpulkan adalah fraksi didih pada suhu
perlahan dan di jaga suhu sekitar ( 40 – 50 ) 0C. Asam asetat (154 – 156)0C. Kemudian diukur indeks biasnya untuk
ini akan memberikan suasana asam pada reaksi dan memeriksa kemurnian sikloheksanon yang diperoleh lalu
berfungsi sebagai katalis untuk mempercepat reaksi. disaring vakum sehingga diperoleh kristal sikloheksanon.
Apabila saat penambahan suhu larutan melewati 50 0C ,
Indeks bias sikloheksanon diperoleh 1.4571 Pada percobaan ini, saat menambahkan oksidator kuat
(literatur : 1.4531). Galat indeks bias sikloheksanon hasil KMnO4 suhu larutan harus konstan 300C. Setelah
percobaan yaitu 0.2753% ditambahkan larutan NaOH, suhu larutan dijaga konstan
450C. Kemudian campuran reaksi dipanaskan sambil
Galat = |Indeks biasLiteratur - Indeks biasPercobaan| x 100 digoyang untuk menyempurnakan reaksi oksidasi dan
Indeks biasLiteratur mengendapkan MnO2 ( warna coklat ) . Jika masih terdapat
= |1.4531-1.4571| x 100% warna ungu pada larutan yang menandakan larutan masih
1.4531 mengandung kalium permanganat, maka ditambahkan
= 0.2753% natrium bisulfit ( NaHCO3 ). Setelah disaring vakum,
diambil filtratnya untuk diuapkan. Jika larutan masih
Massa kristal sikloheksanon diperoleh sebanyak 2,749 berwarna, ditambahkan karbon aktif yang berfungsi untuk
gram. Berdasarkan reaksi di bawah ini, massa teoritis menyerap zat warna pada larutan. Penambahan karbon aktif
sikloheksanon adalah 7.35 gram sebaiknya hanya sedikit karena kemampuan adsorpsi karbon
aktif cukup baik. Larutan yang sudah tidak berwarna akan
C6H12O + HOCl  C6H10O + H3O+ + Cl- ditambahkan larutan HCl pekat sampai pH 1-2 untuk
m 0.075 0.08625 memperoleh kristal asam adipat. Kristal disaring dengan
r 0.075 0.075 0.075 0.075 0.075 corong Buchner dan cuci dengan air es lalu ditentukan titik
s - 0.01125 0.075 0.075 0.075 leleh dan persentase rendemennya.
Titik leleh asam adipat hasil percobaan adalah
m sikloheksanol = n x Mr 153,20C (literatur : ( 152-153 )0C). Maka didapatkan galat
= 0.075 x 98 titik leleh asam adipat adalah 0.13%
= 7.35 gram
Galat = |Titik LelehLiteratur – Titik LelehPercobaan| x 100
Persentase rendemennya yaitu 37.4014% Titik LelehLiteratur
= |153-153,2| x 100%
% rendemen = mpercobaan x 100% 153
mteoritis = 0.13%
= 2.749 x 100%
7.35 Massa kristal asam adipat yang diproleh 0,66 gram dengan
= 37.4014% massa sikloheksanon 2,275 gram karena sebagian telah
digunakan untuk uji indeks bias dan massa teoritis dari asam
Indeks bias sikloheksanon hamper sama dengan adipat 3.6656 gram
literature dan galatnya sangat kecil. Hal ini menandakan
bahwa sikloheksanon yang didapat cukup murni. Persentase C6H10O + KMnO4  C6H10O4 + MnO2
rendemen tidak mencapai 100% dikarenakan pemisahan m 0.0232 0.0487
larutan yang kurang baik sehingga sebagian sikloheksanon r 0.0232 0.0232 0.0232 0.0232
terbuang. Reaksi kemungkinan kurang berjalan sempurna s - 0.0255 0.0232 0.0232
karena suhu larutan harus dijaga konstan pada rentang 40-
50℃. Suhu larutan kemungkinan masih kurang optimum m asam adipat = n x Mr
sehingga proses oksidasi sikloheksanon belum terjadi secara = 0.0232 x 158
menyeluruh dan NaOCl mungkin terdekomposisi. = 3.6656 gram

b. Oksidasi Sikloheksanon menjadi asam adipat Sehingga, % rendemennya 18.0052%

Asam adipat dapat diperoleh dari reaksi oksidasi % rendemen = mpercobaan x 100%
sikloheksanon dengan oksidator KMnO4. mteoritis
= 0.66 x 100%
3.6656
= 18.0052%

Titik leleh asam adipat yang diperoleh hampir sama dengan


literatur tapi persentase rendemennya kurang dari 100%.
Hal ini dikarenakan kurang optimumnya suhu larutan pada
saat proses oksidasi. Ion adipat kemungkinan belum
terasamkan oleh oksidatornya yaitu KMnO4. Kristal asam
adipat yang terbentuk juga kemungkinan terbawa saat
pencucian sehingga menyebabkan sedikitnya kristal yang
diperoleh
Gambar 4. Reaksi oksidasi sikloheksanol
4. KESIMPULAN

Jadi, pada percobaan kali ini diperoleh indeks bias


sikloheksanon 1.4571 dengan galat sebesar 0.2753% dan
diperoleh massa sikloheksanon 2,749 gram dengan %
rendemen 37.4014%. Kemudian diperoleh 0,66 gram asam
adipat dan titik leleh 153,20C dengan % rendemen
18.0052% dan galat titik lelehnya 0.13%

UCAPAN TERIMAKASIH
Penulis mengucapkan banyak terima kasih kepada
Pimpinan Praktikum Kimia Organik, Pak Robby
Roswanda S.Si.,M.Si.,Ph.D.. Juga kepada para asisten
praktikum yang senantiasa membimbing para mahasiswa
Program Studi Kimia dalam melaksanakan praktikum ini.
Tidak lupa kepada rekan-rekan mahasiswa yang telah
bekerja sama dalam melakukan percobaan ini.

DAFTAR PUSTAKA

Ningsih, Tuti Adi. Pembuatan Sikloheksanon dari


Sikloheksanol.http://didiegos.blogspot.com/20
13/12/pembuatan-sikloheksanon-dari.html
Pasto, D, Johnson, C., Miller, M., Experiments and
Techniques in Organic Chemistry, Prentice
Hall Inc., New Jersey, 1992,p. 438-439
Williamson, Macroscale and Miscroscale Organic
Experiments, 3rd edition, Boston, 1999, p.
302-314

Anda mungkin juga menyukai