Chapter II PDF
Chapter II PDF
TINJAUAN PUSTAKA
Tonsil fausium
Tonsilfausium, masing – masing sebuah pada tiap sisi orofaring,
adalah jaringan limfoid yang berbentuk seperti buah kenari dibungkus oleh
kapsul fibrosa yang jelas. Permukaan sebelah dalam atau permukaan yang
bebas, tertutup oleh membran epitel skuamosa berlapis yang sangat
melekat. Epitel ini meluas dalam kantung atau kripta yang membuka ke
permukaan tonsil.
Tonsil Lingual
Tonsil lingual merupakan bentuk yang tidak bertangkai, terletak
pada dasar lidah diantara kedua tonsil fausium dan meluas kearah
anteroposterior dari papila sirkumvaklata ke epiglottis dipisahkan dari otot
– otot lidah oleh suatu lapisan jaringan fibrosa. Tonsil terdiri dari sejumlah
penonjolan yang bulat atau melingkar yang mengandung jaringan limfoid
dan di sekelilingnya terdapat jaringan ikat.
Cincin Waldeyer
Tonsil dan adenoid merupakan bagian terpenting cincin waldeyer
dari limfoid, yang mengelilingi faring. Unsur yang lain yaitu tonsil lingual,
pita lateral faring dan kelenjar – kelenjar limfoid yang tersebar dalam fossa
rosenmuller dibawah mukosa dinding posterior faring dan dekat orifisium
tuba eustachius.
Kapsul Tonsil
Kapsul tonsil mempunyai trabekula yang berjalan ke dalam
parenkim. Trabekula ini mengandung pembuluh darah, saraf – saraf dan
pembuluh limfe eferen.
Kripta Tonsil
Terdiri dari 8 – 20 kripta, biasanya tubular dan hampir selalu
memanjang dari dalam tonsil sampai ke kapsul pada permukaan luarnya.
Fossa Tonsilaris
Pilar anterior berisi m. palatoglosus dan membentuk batas anterior,
pilar posterior berisi m. palatofaringeus dan membentuk batas posterior
sinus. Palatoglosus mempunyai origo berbentuk seperti kipas dipermukaan
oral palatum mole dan berakhir pada sisi lateral lidah. Palatofaringeus
merupakan otot yang tersusun verikal dan diatas melekat pada palatum
mole, tuba Eustachius dan pada dasar tenggorok. Otot ini meluas kebawah
sampai ke dinding atas esophagus. Otot ini lebih penting daripada otot
palatoglosus.
Kedua pilar bertemu diatas untuk bergabung dengan paltum mole.
Di inferior akan berpisah dan memasuki jaringan pada dasar lidah dan
dinding lateral faring. Dinding luar fosa tonsilaris terdiri dari m.
konstriktor faringeus superior. M. konstriktor superior mempunyai serabut
melintang yang teratur, membentuk otot sirkularfaring. Fowler dan Todd
menggambarkan otot keempat yang dinamakan m. tonsilofaringeus yang
dibentuk oleh serabut – serabut lateral dari m. palatofaringeus. Otot ini
melekat pada kapsul tonsil pada pertemuan lobus atas dan bawah.
2.12. Prognosa
Tonsilitis biasanya sembuh dalam beberapa hari dengan
beristirahat dan pengobatan suportif. Menangani gejala – gejala yang
timbul dapat membuat penderita tonsilitis lebih nyaman. Bila antibiotik
diberikan untuk mengatasi infeksi, antibiotika tersebut harus dikonsumsi
sesuai arahan demi penatalaksanaan yang lengkap, bahkan bila penderita
telah mengalami perbaikan dalam waktu yang singkat.
Gejala – gejala yang tetap ada dapat menjadi indikasi bahwa
penderita mengalami infeksi saluran nafas lainnya, infeksi yang paling
sering terjadi yaitu infeksi pada telinga dan sinus. Pada kasus – kasus yang
jarang, tonsilitis dapat menjadi sumber dari infeksi serius seperti demam
rematik atau pneumonia.
2.13. Pencegahan
Bakteri dan virus penyebab tonsilitis dapat dengan mudah
menyebar dari satu penderita ke orang lain. Resiko penularan dapat
diturunkan dengan mencegah terpapar dari penderita tonsilitis atau yang
memiliki keluhan sakit menelan. Gelas minuman dan perkakas rumah
tangga untuk makan tidak dipakai bersama dan sebaiknya dicuci dengan
menggunakan air panas yang bersabun sebelum digunakan kembali. Sikat
gigi yang telah lama sebaiknya diganti untuk mencegah infeksi berulang.
Orang – orang yang merupakan karier tonsilitis semestinya sering mencuci
tangan mereka untuk mencegah penyebaran infeksi pada orang lain.