ABSTRAK
Abstract
1
PHARMACY, Vol.06 No. 01 April 2009 ISSN 1693-3591
2
PHARMACY, Vol.06 No. 01 April 2009 ISSN 1693-3591
dan glikosida pada herba pulutan serta pengering. Setelah kering, herba lalu
menguji aktivitas antibakteri ekstrak dipotong–potong menjadi ukuran
etanol herba pulutan secara in vitro yang lebih kecil ± 3 cm, kemudian
terhadap bakteri S. aureus dan E. coli. diserbuk dengan alat penyerbuk
Metode Penelitian simplisia.
Bahan: Herba pulutan yang 2. Ekstraksi Herba pulutan
dibudidayakan di daerah Pasir Lor, Serbuk simplisia kering diambil 50
Karang Lewas, Kabupaten Banyumas. gram untuk kemudian disoxhletasi
Reagen Dragendorff dan Reagen Baljet, dengan pelarut etanol 96% sampai
Mg Stearat yang didapat dari larutan di dalam tabung soxhlet tidak
Laboratorium Kimia Analisis Fakultas berwarna. Ekstrak etanol yang
Farmasi Universitas Muhammadiyah diperoleh selanjutnya diambil 50 mL
Purwokerto, FeCl3, HCl pekat didapat yang akan digunakan untuk uji
dari Laboratorium Biologi Farmasi penapisan fitokimia, sisanya
Fakultas Farmasi untuk digunakan dipekatkan menggunakan rotary
dalam penapisan Fitokimia. Media evaporator.
nutrien agar dan nutrien cair untuk uji 3. Penapisan Fitokimia
antibakteri. Bakteri S. aureus, dan E. coli Uji penapisan fitokimia untuk
yang diperoleh dari Laboratorium memperoleh metabolit sekunder
Mikrobiologi, jurusan Biologi FKIP herba pulutan meliputi :
Universitas Muhammadiyah a. Uji Alkaloid
Purwokerto. Satu mL ekstrak etanol
Alat: Penyerbuk simplisia, ditambah dengan 2-3 tetes
seperangkat alat soxhletasi, rotary pereaksi Dragendorf. Bila
evaporator, hot plate, autoklaf, bereaksi positif maka akan
inkubator, spuit injeksi, kawat ose, menghasilkan endapan
cawan petri, laminar air flow, dan berwarna jingga.
peralatan gelas. b. Uji Steroid
Cara Kerja Satu mL ekstrak etanol
1. Penyiapan Simplisia ditambahkan dengan 1,0 mL
Herba Pulutan dicuci, dan pereaksi Lieberman-Burchard.
dikeringkan di dalam lemari Bila bereaksi positif pada batas
3
PHARMACY, Vol.06 No. 01 April 2009 ISSN 1693-3591
4
PHARMACY, Vol.06 No. 01 April 2009 ISSN 1693-3591
5
PHARMACY, Vol.06 No. 01 April 2009 ISSN 1693-3591
6
PHARMACY, Vol.06 No. 01 April 2009 ISSN 1693-3591
7
PHARMACY, Vol.06 No. 01 April 2009 ISSN 1693-3591
Tabel 1. Hasil uji antibakteri ekstrak etanol herba pulutan terhadap S. aureus.
Diameter zona hambat (mm)
Bakteri Replikasi
K- K+ K5 K10 K15 K20
1 7,00 18,9 13,30 15,80 15,00 14,15
2 7,00 15,4 11,10 13,10 14,60 16,00
S. aureus
3 8,40 23,0 13,00 17,60 15,50 16,15
Rata-rata 7,46 19,10 12.40 14,80 15,03 15,43
Keterangan : K- = Kontrol Negatif
K+ = Kontrol Positif
K5 = Konsentrasi ekstrak 5mg/mL
K10 = Konsentrasi ekstrak 10mg/mL
K15 = Konsentrasi ekstrak 15mg/mL
K20 = Konsentrasi ekstrak 20mg/mL
Tabel 2. Hasil uji aktifitas antibakteri ekstrak etanol herba pulutan terhadap E. coli
Diameter zona hambat (mm)
Bakteri Replikasi
K- K+ K5 K10 K15 K20
E. coli 1 8,10 20,20 12,30 16,80 19,00 13,50
2 8,10 23,80 6,90 19,00 13,20 14,40
3 6,90 17,20 6,90 16,10 13,90 13,20
Rata-rata 7,70 20,40 8,70 17,30 15,36 13,70
Keterangan : K- = Kontrol Negatif
K+ = Kontrol Positif
K5 = Konsentrasi ekstrak 5mg/mL
K10 = Konsentrasi ekstrak 10mg/mL
K15 = Konsentrasi ekstrak 15mg/mL
K20 = Konsentrasi ekstrak 20mg/mL
25
20
15
10
0
K- K + K5 K10 K15 K20
Gambar 1. Histogram hubungan antar konsentrasi ekstrak etanol dengan daya hambat
pertumbuhan bakteri S. aureus dan E. coli. : Diameter zona hambat E.
coli, : Diameter zona hambat S. aureus.
8
PHARMACY, Vol.06 No. 01 April 2009 ISSN 1693-3591